DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
FITRI RAHMADHANI 1.05.06.113
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Fitri Rahmadhani, “Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten” dibawah bimbingan Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.
Sebelum menggunakan ERP, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEG) yaitu sebuah sistem yang dipergunakan untuk pemeliharaan data kepegawaian pada PT. PLN (Persero) yang meliputi tiga divisi, yaitu divisi Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan Material. Kekurangan sistem ini adalah cara kerjanya tidak terpusat dari unit induk sehingga pegawai membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data. Karena sistem ini belum dapat menunjang pekerjaan pegawai, maka sistem ini diperbaiki lagi dengan menggunakan ERP (Sistem Enterprise Resource
Planning). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang berjalan,
untuk mengetahui tanggapan pegawai mengenai Sistem Enterprise Resource
Planning, untuk mengetahui kepuasan kerja pegawai, untuk mengetahui hubungan
Sistem Enterprise Resource Planning terhadap Kepuasan Kerja Pegawai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, Sedangkan dalam metode analisis menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui sistem yang berjalan menggunakan pendekatan terstruktur. Pengujian statistik yang digunakan adalah korelasi pearson product
moment, regresi linier sederhana, koefisien determinasi, dan Uji z. Untuk
memperoleh hasil analisa pengolahan data menggunakan software SPSS 15.0 for windows.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Sistem Enterprise Resource Planning
signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai sebesar 80%, sedangkan sisanya sebesar 20% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pengetahuan, kompetensi dan motivasi. Dengan demikian jika Sistem
Enterprise Resource Planning tersebut digunakan dengan baik maka semakin
meningkat Kepuasan Kerja Pegawai di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Fitri Rahmadhani, "Analysis of Enterprise Resource Planning Systems (ERP) Impact on Job Satisfaction Employee At PT. PLN (Persero) Distribution West Java and Banten" under the guidance of Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.
Before using ERP, PT. PLN (Persero) Distribution West Java and Banten using Information Systems Officer (SIPEG) is a system used for the maintenance of personnel data in PT. PLN (Persero) which includes three divisions, namely the division of Human Resources, Finance, and Materials. Disadvantages of this system is the way it works is not centrally from the parent unit so that the employee takes a long time in data processing. Because these systems can not support the employee's job, then the system is improved more by using the ERP (Enterprise Resource Planning System). The purpose of this study was to determine the system running, to see what the employees of Enterprise Resource Planning System, to find employee job satisfaction, to determine the relationship of Enterprise Resource Planning Systems on Employee Job Satisfaction.
The method used in this research is survey method, while the method of analysis using qualitative and quantitative research methods. To find a system that runs using a structured approach. The test statistic used is the Pearson product moment correlation, simple linear regression, the coefficient of determination, and Test z. To obtain the results of analysis of data processing using software SPSS 15.0 for windows.
The analysis showed that significant Enterprise Resource Planning System on Employee Job Satisfaction by 80%, while the rest 20% is influenced by other factors not examined in This research such as knowledge, competence and motivation. Trus if the Enterprise Resource Planning System is used by both the increase of Employee Job Satisfaction in the PT. PLN (Persero) Distribution West Java and Banten.
Keywords : Informatiom Systems, ERP (Enterprise Resource Planning),
Assalamua’laikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi dengan judul “Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”. Penulisan laporan ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Jenjang S1 program
studi Sistem Informasi Fakultas Teknik, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis sadar bahwa laporan penelitian ini jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan
sumbangan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dimasa
yang akan datang.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
5. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE., M.Si, selaku Pembimbing penyusunan skripsi yang dengan integritas akademik, kesabaran, kearifan serta kasih sayang dalam mencurahkan waktu dalam memberikan bimbingan disela-sela kesibukan yang luar biasa, ketegasan dan wawasan yang luas menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan laporan skripsi ini.
6. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT, dan Ibu Lusi Melian S.Si., MT, selaku Penguji pada sidang skripsi, terimakasih atas petunjuk dan koreksinya yang membangun.
7. Seluruh Staf Pengajar Bapak/Ibu dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer yang telah memberikan Ilmu dan pengetahuan kepada penulis, serta Seluruh Staf dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia.
8. Ibu Betty, Bu Anne, Pak Edi dan Bu Yuli selaku pembimbing lapangan yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu-ilmu baru dan memberikan motivasi kepada penulis.
9. Bapak/Ibu serta seluruh Staf pegawai PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yang telah memberikan segala informasi.
10. Teristimewa, buat Papa dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan motifasi, dorongan semangat, perhatian dan kasih sayang kepada penulis serta do’a yang mengiringi selama penulisan skripsi ini.
11. Buat Kakak-kakakku Tersayang, Dedi, Leni, Dede dan Beni, yang sudah banyak memberi do’a, materil, perhatian, support yang sangat luar biasa kepada penulis.
12. Dan tak lupa pula buat Keponakan”Ku Tersayang yang slalu membuat penulis merasa terhibur.
bantuan, inspirasi dan motivasinya. Senang bisa bersama-sama kalian, smoga kebersamaan kita tetap ada.
15. Semua teman-teman kelas MI-3 angkatan 2006 yang selalu belajar bersama selama ini yang pasti akan penulis rindukan saat-saat perjuangan bersama kalian.
16. Dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan Skripsi ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua. Amien Ya Robbal Alamin..
Wassalamua’laikum Wr. Wb.
Bandung, Agustus 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan semakin besar. Hal ini dikarenakan dengan penerapan teknologi dalam bidang apapun yang pada awalnya dikelola menggunakan cara yang manual kini telah dikelola menggunakan hasil teknologi. Baik itu berupa mesin, peralatan digital, bahkan teknologi pengolahan yang menggunakan komputer. Semua itu ditujukan agar dapat memudahkan dan memaksimalkan hasil yang akan dicapai terlebih dalam bidang informasi yang efektif, efisien dan mudah untuk di distribusikan kepada pengguna informasi tersebut. Agar dapat bekerja dalam membuktikan diri kepada negara dan bangsa guna tercapainya pembangunan diberbagai bidang teknologi, tentunya diberbagai bidang tersebut membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli dan terampil agar mampu menjawab berbagai tantangan dimasa depan.
Keahlian, ketekunan dan kemampuan mengantarkan manusia pada arah kemajuan di bidang ilmu pengetahuaan dan teknologi yang telah kita capai sekarang ini. Semua tidak terlepas dari peran serta para ilmuwan-ilmuwan yang berani menghadapi tantangan zaman hingga mampu menciptakan teknologi berupa, salah satu jenis ERP (Enterprice Rosouce Planning) yang sekarang diterapkan pada perusahaan di indonesia, salah satunya Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di indonesia. Direktur Utamanya adalah Dahlan Iskan, yang dilantik pada 23 Desember 2009 menggantikan Fahmi Mochtar yang menjabat sejak 2008.
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah kerangka kerja
transaksi perusahaan, suatu sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa guna mengintegrasikan dan mengotomasikan banyak proses internal dalam menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, akunting perusahaan, keuangan, dan sumber daya manusia. Semua jenis ini mengimplementasikan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II), yaitu merupakan hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya.
Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Adapun sistem yang digunakan sebelum menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning
masih belum bisa terintegrasi dengan pusat, dengan kata lain Sistem Informasi Pegawai ini masih belum terkoneksi dengan kantor pusat, sehingga kantor pusat tidak bisa mengontrol atau mengambil data yang diperlukan secara online, sehingga ketika pengirimkan data harus dilakukan secara manual. Oleh karena itu Perusahaan Listrik Negara ingin melakukan penyeragaman sistem pada seluruh PLN jawa dan bali.
Dengan penerapan sistem yang baru, ketika kantor pusat membutuhkan informasi atau data mengenai anak perusahaan dapat langsung mengambilnya secara online. Selain itu kantor pusat juga bisa mengamati secara langsung kondisi anak perusahaan secara online.
Harapan PT. PLN (Persero) dalam mengimplementasikan Sistem ERP adalah untuk standarisasi proses bisnis diseluruh unit bisnis, disamping itu juga Sistem ERP juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan agar terciptanya kepuasan kerja pegawai.
Tabel 1.1
Perbandingan Sebelum menggunakan ERP dan Sesudah menggunakan ERP Secara Umum
Sistem terdahulu Sistem yang digunakan saat ini ERP
Keunggulan: Keunggulan:
a) lebih user friendly (Lebih mudah digunakan)
a) Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan
memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.
b) Akses informasi secara Real Time/langsung.
c) Standarisasi Proses Operasi. ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional
perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif. d) Sistem lebih canggih.
Kelemahan: Kelemahan:
a) Belum terintegrasi dengan PLN pusat (belum bisa di onlinekan) b) Kualitas sistem tidak secanggih
Sistem ERP.
c) Proses pertukaran dokumen masih manual,dan dokumen yang digunakan masih hardcopy.
a) Sistem tidak fleksibel terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan b) Apabila terjadi kesalahan
pengiputan data, maka akan berakibat error pada sistem. c) Sistem ERP lebih sulit
digunakan.
d) Sistem ERP tidak bisa dibuka secara bersamaan.
Sumber: Modul ERP PT. PLN 2008
Tabel 1.2
Perbandingan sebelum menggunakan Sistem ERP dan sesudah menggunakan ERP secara detail
No Area Bisnis Proses yang
keuangan,logistik, dan SDM
diimplementasikan maka setiap bagian akuntansi. - Akun
-Rekonsiliasi Bank ke Sistem ERP
Manusia) - Lowongan jabatan dapat dimonitor di sistem.
-Struktur Organisasi dikelola di sistem. -Semua perubahan organisasi
(struktur, rincian, dll) akan
dilakukan terpusat diKantor Pusat dan melalui persetujuan Kantor Pusat.
terintegrasi dengan Sistem ERP,
dalam sistem.
dilakukan manual oleh petugas.
hingga ke level rak Sumber: Modul ERP PT. PLN 2008
Melihat dari perbandingan diatas dapat simpulkan bahwa sistem informasi yang baru dapat memberikan dampak positif dan juga negatif. Maka dari itu penulis menganalisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan akan memaparkan, menjelaskan sejauh mana kegunaan, manfaat yang dihasilkan dari sistem informasi yang telah diterapkan tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap Kepuasan Kerja Pegawai, maka perlu diadakannya suatu penelitian untuk mengukur dari Sistem yang tersedia apakah sudah dapat diterima oleh pegawai atau pengguna/user.
Pengukuran tersebut diperuntukkan untuk mencapai kepuasan kerja pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena tanpa tercapainya kepuasan kerja, maka tidaklah mungkin pegawai mampu memberikan kualitas layanan yang optimal kepada masyarakat. oleh karena itu dengan Sistem ERP dimaksudkan agar kepuasan kerja pegawai akan tercipta. seperti yang dikemukakan dalam model ERP. Ada beberapa prinsip yang menjadi dasar semua aktivitas proyek implementasi ERPyaitu :
b) Menggunakan template Utility Best Practice; Perbedaan dari Best Practice
hanya diijinkan apabila ada aturan pemerintah atau business requirements
PLN yang sangat spesifik.
c) Proyek akan semaksimal mungkin menggunakan standar fungsi SAP, ERP yang ada
d) Memakai prinsip “Satu Kali Input Data”
Berkaitan dengan uraian diatas, dalam kegiatan penyusunan skripsi ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui identifikasi masalah sebagai berikut :
a. Sistem tidak fleksibel terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana sifat kebijakan tersebut berpengaruh terhadap format sistem, sehingga jika terjadi perubahan sistem perusahaan harus langsung menghubungi vendor dan itu memakan waktu dan biaya tambahan bagi perusahaan.
b. Proses penginputan data yang salah berakibat error pada sistem masih sering terjadi, sehingga dapat mengganggu pekerjaan.
c. Pengolahan sistem yang lama, berpengaruh pada Sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) yang ada saat ini.
d. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) tidak bisa dibuka secara bersamaan ketika terdapat beberapa orang membuka file yang sama, file tidak bisa dibuka
1.2.2 Rumusan Masalah
Dari hasil identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini ditemukan beberapa rumusan masalah diantaranya :
1. Bagaimana Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang sedang berjalan saat ini di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Bagaimana tanggapan responden (pegawai) atas penggunaan Sistem
Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
3. Bagaimana kepuasan kerja pegawai setelah menggunakan Sistem
Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten.
4. Seberapa besar dampak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kepuasan kerja pegawai di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berikut adalah maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian adalah :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, sebagai latihan untuk studi banding antara hal-hal yang telah dipelajari selama bangku kuliah, dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan serta memberikan gambaran tentang dampak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kepuasan kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan Banten beserta untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendididkan kesarjanaan S1 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia.
1.3.2 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang sedang berjalan saat ini di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Untuk mengetahui tanggapan responden (pegawai) atas penggunaan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
3. Untuk mengetahui kepuasan kerja pegawai setelah menggunakan Sistem
Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten.
4. Untuk mengetahui seberapa besar dampak Sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) terhadap kepuasan kerja pegawai di PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik dalam kegunaan praktis maupun akademis.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan
Enterprise Resource Planning (ERP) berperan dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
b. Bagi Pegawai
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi agar pegawai menyadari pentingnya pemahaman Sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja pegawai
pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teory) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
b. Bagi Peneliti Lain
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian ini pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berlokasi di Jln. Asia Afrika No.63 Bandung 40111. Adapun pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan pada waktu jam kerja, senin s/d
jum’at, dari bulan april - agustus 2011.
Tabel 1.3 Jadwal Penelitian
No Kegiatan 2011
April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal
2 Survey Objek Penelitian
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan Skripsi
6 Seminar Riset
7 Revisi Seminar
8 Penyebaran Kuesioner
9 Pengolahan Data
10 Sidang
11 Revisi Sidang
DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan suatu suatu tinjauan terhadap teori, generalisasi dan konsep yang dapat mengarahkan penulis dalam mengkaji permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan. Selain itu, tinjauan pustaka juga dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap studi terdahulu yang relevan dengan studi yang dilakukan beberapa penelitian yang telah dituangkan kedalam bentuk buku. Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari tinjauan kepustakaan yang berdasarkan pada beberapa sumber.
2.1.1 Teori Sistem Enterprise Resource Planning 2.1.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :
Menurut Tata S, “Analisis Sistem Informasi” (2003 : 10) :
“Sistem adalah setiap kumpulan dari komponen atau sub-sistem yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sistem atau sistem bagian.
2.1.1.1.1 Elemen Sistem
Gambar 2.1 Model Suatu Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
Input Proses
Feed back
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan ( input )
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
d. Keluaran ( output )
e. Batas ( boundary )
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau di modifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanisme) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan
2.1.1.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) sebagai berikut :
1. Komponen Sistem ( components )
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem ( boundary )
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem ( environments )
dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem ( interface )
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem ( input )
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem ( output )
7. Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
8. Pengolah Sistem ( Process )
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
10.Sasaran Sistem ( objectives ) atau Tujuan ( goal )
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka opersai sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.1.1.3 Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, yaitu : a) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik
(physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.
b) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia
(human made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
c) Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkuntgan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luarnya atau subsistem lainnya.
2.1.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu.
Sistem informasi di definisikan Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang diterjemahkan oleh Jogianto H.M, (2005 : 11) menyatakan bahwa sistem informasi adalah :
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.
yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi.
Tiga faktor keberhasilan suatu Sistem Informasi Menurut Cook 1977, diantaranya :
1. Keserasian dan mutu data; 2. Pengorganisasian data; 3. Tatacara penggunaanya.
2.1.1.2.1 Elemen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan
(building block), yaitu: blok masukan (input block), blok model (model block),
blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data
(database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam
blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya, sebagai berikut :
1. Software
a) Blok Masukan ( input block )
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b) Blok Model ( model block )
data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c) Blok Keluaran ( output block )
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
2. Hardware
Blok Teknologi ( technology block )
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
3. Data
Blok Basis Data ( database block )
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
4. Procedure
Blok Kendali ( control block )
2.1.1.3 Pengertian Sistem Enterprise Resource Planning
Sistem ERP adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem finansial, sistem distribusi, sistem manufaktur, sistem maintenance dan sistem human resource.
Definisi ERP menurut Devenport yang dikutip dalam buku “ERP
Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis” (2007 : 3) :
“ERP terdiri dari paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi diperusahaan meliputi: keuangan transaksi, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok dan informasi
konsumen”.
Definisi lain ERP Menurut PT. PLN (Persero) 2008 :
“ERP merupakan terminologi industri untuk paket perangkat lunak bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan :
• otomatisasi dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya
• standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis
• akses informasi secara real-time”.
2.1.1.3.1 Perkembangan Enterprise Resource Planning
Tahap 1 : Material Requirement Planning
Cikal bakal ERP adalah konsep Material Requirement Planning (MRP)
atau perencanaan kebutuhan material.
Tahap 2 : Close-Loop MPR
Sistem ini dirancang untuk membantu menjalankan rencana pekerjaan di berbagai lokasi pabrik, penjadwalan inventory internal dan eksternal.
Tahap 3 : Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Evolusi berikutnya dari sistem Close-loop MRP adalah MRP II (untuk membedakannya dengan MRP, Material Requirement Planning).
Tahap 4 : Enterprise Resource Planning (ERP)
Tahapan berikutnya adalah evolusi konsep manajemen sumber daya organisasi/perusahaan adalah ERP. Dasar-dasar ERP sebetulnya diturunkan dari MRP II , tetapi proses bisnisnya diperluas dan lebih sesuai terapakan pada kondisi perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis. Dengan sistem ERP integrasi keuangan lebih ditekankan,alat bantu rantai-pasok,dukungan atas bisnis melintas batas fungsi organisasi bahkan melintas perusahaan dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Tahap 5 : Extended Enterprise Resource Planning (ERP II)
konsumen, proses produksi, transaksi realtime, management aset perusahaan, bahkan berfokus pada usaha optimasi seluruh jaringan bisnis, termasuk integrasi dengan supplier.
2.1.1.3.2 Ciri-Ciri Enterprise Resource Planning
Menurut Mulia (2004), sebuah sistem ERP memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sistem Tunggal
Sistem ERP dibangun dalam sistem tunggal sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat karena memiliki data yang terintegrasi. 2. Modul lengkap
Sistem ERP memiliki modul yang lengkap dan saling terintegrasi yang menjangkau semua bagian dan fungsi perusahaan karena mempunyai konsep jelas.
3. Fleksibel
Sistem ERP sangat fleksibel dan dapat diimplementasikan disemua anak perusahaan atau pabrik manapun dalam suatu perusahaan karena dapat disesuaikan (dikonfigurasikan) sesuai kebutuhan.
4. Laporan
2.1.1.3.3 Pengertian SAP
SAP merupakan singkatan dari Systems Applications and Products in data
processing adalah aplikasi ERP yang telah diterapkan dihampir semua
perusahaan-perusahaan besar dengan investasi yang sangat-sangat mahal. SAP telah menjadi aplikasi ERP yang lengkap dengan melalui proses penyempurnaan hampir bertahun-tahun ditiap implementasinya.
Definisi SAP Menurut modul PT. PLN 2008 :
“SAP adalah perusahaan pembuat aplikasi perangkat lunak (software)
yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi menjalankan operasinya secara efisien dan efektif”.
Salah satu produk SAP adalah aplikasi untuk ERP yang terdiri dari beberapa modul dengan kemampuan mendukung berbagai transaksi yang dibutukan dalam proses bisnis. Transaksi ini sifatnya terintegrasi antar modul.
2.1.2 Teori Kepuasan Kerja
Tabel 2.1
Pendapat Pakar MSDM dan Perilaku Organisasi Mengenai Kepuasan Kerja
No Kepuasan Kerja merupakan Pendapat
1 Sikap umum seorang pekerja terhadap pekerjaannya, yang merupakan perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima pekerja dengan jumlah imbalan yang ia yakini akan terima.
Robbins (2001:21)
2 Tingkat dimana individu merasa positif atau negatif mengenai pekerjaan mereka.
Wood et al (2001:113) 3 Suatu perasaan yang menyenangkan yang diakibatkan oleh persepsi
bahwa seseorang telah menyelesaikan pekerjaannya atau memperhitungkan pemenuhan nilai-nilai kerja penting seseorang.
Noe at al (2000:364)
Dari beberapa definisi kepuasan kerja yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja itu merupakan bagian kepuasan hidup yang berhubungan dengan perasaan dan sikap umum dari seorang pekerja terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja.
Apabila pegawai merasa puas, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Disisi lain bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau pegawai bekerja tidak produktif artinya pagawai tidak memiliki semangat kerja yang tinggi tidak ulet dalam bekerja.
memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya pegawai yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja diperusahaan.
Menurut Robbins, (2001) kepuasan kerja didefinisikan: “sebagai suatu sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya”. Definisi ini mengandung pengertian yang luas. Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan dan terpisahkan satu sama lain (discrete job elements). Jika mengacu pada George & Jones (2002) :
“kepuasan kerja merupakan kumpulan feelings dan beliefes yang dimiliki orang
tentang pekerjaannya”.
Pengungkapan ketidakpuasan pegawai bisa disampaikan dalam 4 cara : 1. Respon Voice (Aktif & Konstruktif: memberikan saran)
2. Respon Loyalty (Pasive: tidak melakukan apapun/Constructive: harapan kondisi membaik)
3. Respon neglect (Pasive: tidak mau tau/Destructive: membiarkan kondisi memburuk)
2.1.2.1 Aspek-Aspek Dalam Kepuasan Kerja
Aspek–aspek lain yang terdapat didalam kepuasan karyawan antara lain : 1) Kerja yang secara mental menantang
Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
2) Ganjaran yang pantas
mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
(fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari
pekerjaan mereka.
3) Kondisi kerja yang mendukung
Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak ekstrem (terlalu banyak atau sedikit).
4) Rekan kerja yang mendukung
Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.
5) Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan
bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut dan karena sukses ini, mempunyai keboleh jadian yang lebih besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
2.1.3 Keterkaitan Antara Variabel Penelitian
Pada penelitian ini ada keterkaitan antara variabel penelitian sebagai berikut :
2.1.3.1 Dampak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan Kepuasan Kerja Pegawai
Suatu sistem informasi sangatlah berpengaruh terhadap perusahaan maupun instansi. Karena sistem informasi digunakan sebagai sarana untuk bisa mendapatkan hal-hal penting didalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, perusahaan maupun instansi.
Sistem Enterprise Resource Planning yang diterapkan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan maupun instansi terkait guna mencapai tujuan dari perusahaan maupun instansi terkait tersebut dan tentunya berguna bagi pengguna sistem secara langsung.
Hubungan X dan Y menurut modul PT. PLN (Persero) :
Tentu dalam melakukan pekerjaan ini tidak mudah. Untuk itu apabila pegawai memiliki kinerja, produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, dalam menjalankan proses kerja ERP maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Sehingga akan terjadi kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh pagawai”.
(Sumber: Modul ERP PT. PLN (Persero) 2008)
Menurut hasil penelitian yang diperoleh DeLone dan McLean (1992) menunjukkan :
“Sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan karyawan”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan kepuasan kerja pegawai yaitu jika pemakai sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, sehingga mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut.
2.2 Kerangka Pemikiran
Dalam bentuk yang kompleks sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar diberbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi sistem informasi. Sebuah sistem informasi membutuhkan sebuah sistem yang dapat dijadikan penghubung antara user dengan sebuah sistem informasi.
Jadi sebuah sistem informasi dapat berhasil diimplementasikan ditentukan oleh pemahaman user terhadap sistem dari sistem informasi tersebut.
IT PLN (ITMP) dimana ERP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive.
Definisi lain ERP Menurut modul PLN 2008 :
“ERP merupakan terminologi industri untuk paket perangkat lunak bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan :
• otomatisasi dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya
• standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis
• akses informasi secara real-time”.
Menurut Jurnal Keefektifan Sistem Informasi dengan Kepuasan :
“Diketahui bahwa Sistem informasi memiliki kemampuan yang sesuai keinginan pengguna, sehingga semakin baik/meningkat sistem informasi yang digunakan maka user akan semakin puas. Dengan demikian terdapat hubungan antara sistem informasi dengan kepuasan”.
Dalam penelitian ini penulis membahas 5 (lima) dimensi sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi, yaitu :
a) Manusia (Brainware)
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengguna akhir pakar sistem informasi.
Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya mahasiswa, pemasok, dll. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang meengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi misalnya sistem anali, developer, dll.
b) Perangkat Keras (Hardware)
Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak hanya berupa program tetapi dapat juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan intruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan perintah bagi pengguna informasi.
d) Data
Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.
e) Jaringan
Media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses informasi dan data peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi, sumber daya jaringan dapat berupa kabel, nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.
Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam sustu sistem informasi manajemen.
Sedangkan untuk pengukuran faktor kepuasan, bisa dilihat dari 6 (enam) aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu :
1) Gaji (Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
3) Promosi (Promotion), Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja. 4) Rekan Kerja (Co-Worker), Merupakan faktor yang berhubungan dengan
hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
5) Atasan (Supervision), Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
6) Kondisi Kerja (Working Condition), Kondisi lingkungan tempat bekerja, fasilitas kantor yang memadai yang menunjang semua kebutuhan dalam bekerja, sehingga dapat menciptakan kenyamanan dalam bekerja.
Dalam proses pengukuran Sistem Enterprise Resource Planning dari segi kemudahan dan operasional serta dalam menggunakan sistem ini diharapkan dapat memberi kepuasan kapada pegawai serta user (pengguna).
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, dirumuskan paradigma mengenai asumsi bahwa Sistem
Enterprise Resource Planning (ERP) berdampak terhadap Kepuasan Kerja
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
2.2.2 Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Sebelumnya
Perbandingan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian sebelumnya digunakan sebagai tolak ukur dalam kajian penelitian. Dapat dilihat dari tabel 2.2 perbandingan di bawah ini :
Tabel 2.2
Perbedaan dan Persamaan dengan penelitian sebelumnya
No Nama Judul Perbedaan Persamaan
- Promosi (Promotion) - Rekan Kerja (Co-Worker) - Atasan (Supervision) - Kondisi Kerja
(Working Condition)
Kepuasan Kerja merupakan sikap umum seorang pekerja terhadap pekerjaannya, yang merupakan perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima pekerja dengan jumlah
imbalan yang ia yakini akan terima. - Manusia (Brainware)
- Perangkat Keras (Hardware) - Perangkat Lunak (Software) - Data
- Jaringan Agus Mulyanto (2009 : 31)
ERP merupakan terminologi industri untuk paket perangkat lunak bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan:
- otomatisasi dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses
bisnisnya
- standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis
- akses informasi secara real-time
Sumber:
Pengguna (user)
Untuk mengetahui jawaban terhadap masalah penelitian diperlukan Hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan tentative yang merupakan dugaan, asumsi atau kesimpulan sementara yang diajukan oleh seorang peneliti terkait dengan permasalahan yang dikaji berdasarkan pemikiran yang ada pada kerangka pemikiran. Sedangkan pengertian hipotesis secara umum yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data dilapangan) dan kesimpulannya bersifat sementara.
Hipotesis Menurut Sarwono, (2005 : 72) didefinisikan sebagai berikut :
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan diatas, maka diajukan suatu hipotesis sebagai berikut :
“Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berdampak Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai.
Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Adapun pendapat Husein Umar (2003 : 303) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek
penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja Pegawai.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan a. Masa Penjajahan Belanda
Sejak masa penjajahan Belanda sampai dengan permulaan tahun 1942 di Indonesia telah dikenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan tenaga listrik baik untuk pemerintah maupun swasta.
Di jawa barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM) yang berdiri pada tahun 1905.
Pada tanggal 1 januari 1920 berubah menjadi perusahaan perseroan Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor bandoeng (GEBEO) yang menggantikan BEM dengan akte pendirian Notaris Mr. Andrian Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Dasember 1949.
b. Masa penjajahan Jepang
Maka pada tanggal 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia yang dikukuhkan dengan peraturan No.86 tahun 1958 j.o. dan peraturan No.18 tahun 1959 tentang penentuan perusahaan listrik dan gas milik Belanda yang ada pada tahun 1961. Berdasarkan peraturan No.67 tahun 1961 dibentuk Badan Perusahaan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN), Sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Kemudian setelah PLN Bandoeng namanya diganti menjadi PLN Ekploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di jawa barat dengan wilayah kerja seluruh jawa barat kecuali DKI Jaya dan Tangerang. Berdasarkan peraturan pemerintah No.19 tahun 1972 tentang PLN, menyebutkan bahwa PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan peraturan Menteri PUTI No.108/RI/1975.
Tanggal 08 september 1975, tentang struktur organisasi dan kerja sama Perusahaan Listrik Negara. Maka PLN mengadakan negoisasi menyangkut nama tugas dan wilayah kerja di daerah. Kemudian berdasarkan pengumuman PLN Ekploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi jawa barat. Dengan adanya peraturan pemerintah republik indonesia No.23 tahun 1994 tanggal 16 juli 1999 tentang pengalihan bentuk perusahaan perseroan dengan sebutan PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 juli sesuai akte pendirian.
kekayaan negara dengan kata lain bahwa PLN dalam operasinya yaitu menjual listrik dibawah Departemen Pertambangan dan Energi dengan misi ikut mensejahterakan kehidupan masyarakat dan mencari keuntungan.
3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan a. Visi
Diakui menjadi perusahaan kelas dunia yang tumbuh berkembang unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
b. Misi Perusahaan
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
c. Motto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
akan mempermudah pembagian tugas sesuai dengan bidang masing-masing. Struktur organisasi PT. PLN (Persero) dapat dilihat seperti gambar 3.1
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber: PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
General Manajer
Ahli Kepala Audit
3.1.4 Deskripsi Tugas
PT. PLN (Persero) Merupakan unsur pelaksana dari pembagian tugas pokok dari fungsi departemen pertambangan dan energi. Adapun struktur organisasi yang ada pada PT. PLN (Persero) dipimpin oleh sutu direksi yang terdiri dari direktur utama yang bertanggung jawab kepada menteri pertambangan dan energi dan lima orang direktur yang bertanggung jawab kepada direktur utama. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diberikan penjelasan secara singkat pembagian kerja yang ada di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten mengenai bagaimana tugas dan tanggung jawab seluruh bagian, mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah yang ada pada perusahaan sebagai berikut :
Deskripsi jabatan berdasarkan Struktur Organisasi Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, yaitu :
1. General Manager
a. Memimpin, mengurus, mengelola distribusi sesuai dengan maksud dan tujuan distribusi serta menyiapkan rencana kerja tahunan distribusi lengkap dengan anggaran keuangan secara tepat waktu.
b. Mewakili distribusi di luar maupun di dalam pengadilan.
c. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan distributor serta menetapkan kebijakan distribusi dibidang perencanaan, pembangunan sarana pendistribusian tenaga listrik dan sumber daya manusia.
e. Mengendalikan pelaksanaan tugas para Deputi Pimpinan dan Kepala Kontrol Intern.
f. Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan berdasarkan kebijaksanaan Direksi dan Peraturan perundang undangan yang berlaku. g. Mengadakan dan memelihara tata buku dari administrasi distribusi sesuai
dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.
h. Menetapkan gaji/pensiun hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai serta mengatur hal kepegawaian lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pembantu Pimpinan
A. Manajer Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Manajer Perencanaan dan Pengembangan Usaha dibantu oleh deputi Manajer Perencanaan Perusahaan, Deputi Manajer Pendanaan dan Jabatan Kepakaran di Bidang Pengembangan Usaha.
Adapun deskripsi jabatannya yaitu :
a. Deputi Manajer Perencanaan Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan perencanaan korperat (Business Plan) serta rencana kerja dan anggaran perusahaan dari Unit Bisnis Distribusi.
b. Deputi Manajer Pendanaan bertanggung jawab atas penyediaan sumber dana untuk mendukung rencana kegiatan investasi dan operasi.
B. Manajer Distribusi
Manajer Distribusi mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan membina penerapannya.
b. Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan membina penerapannya.
c. Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian peralatan distribusi serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.
d. Menyusun desain stándar konstruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapannya.
e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya.
f. Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya.
g. Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya.
h. Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi.
i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan Data Induk Jaringan (DIJ). j. Memantau dan mengevaluasi DIJ.
C. Manajer Niaga
a. Deputi Manejer Administrasi niaga bertanggung jawab atas pencapaian kinerja niaga (rasio, operasi, umur piutang, pendapatan, penjualan dan susut tenaga listrik) dan pengaturan transaksi niaga yang dilaksanakan di UPP/UPT/cabang, AREA yaitu transaksi jual beli/produk.
b. Kelompok kepakaran pengembangan sistem pengembangan sistem pelayanan yang meliputi :
1. Kepakaran bisnis proses dan sistem prosedur pelayanan bertanggung jawab atas pembuatan bisnis proses unit pelaksana antar unit pelaksana dan pembuatan sistem dan prosedur pelayanan untuk meningkatkan pelanggan.
2. Kepakaran regulasi pelayanan bertanggung jawab atas penyiapan standar, regulasi pelayanan dan melaksanakan monitoring/evaluasi untuk rumusan penyempurnaan atau perbaikan standar dan regulasi pelayanan.
3. Kepakaran sistem pelayanan pelanggan potensial bertanggung jawab atas tersedianya sistem pelayanan dan memfasilitasi UPP/UPT/cabang dan AREA dalam menyelenggarakan pelayanan dan kontrak bisnis dengan pelanggan potensial untuk pencapaian pelanggan dan target peningkatan pendapat.
5. Kepakaran riset kepuasan pelanggan bertanggung jawab atas penyelenggaraan riset/survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan guna peningkatan pelayanan pelanggan.
6. Kepakaran peningkatan kompetensi pelayanan dan niaga bertanggung jawab atas peningkatan kompetensi pelayanan dan niaga unit-unit pelaksana dalam rangka pencapaian kinerja niaga.
c. Kelompok kepakaran pengembangan niaga yang meliputi :
1. Kepakaran pengembangan pemasaran atau produk unggulan bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan pemasaran oleh unit pelaksana dengan memfasilitasi dan menyiapkan inovasi/produk unggulan.
2. Kepakaran riset dan inteligent pasar bertanggung jawab atas penyelenggaraan riset dan inteligent pasar untuk mengetahui peta dan rencana pengembangan pasar.
3. Kepakaran negosiasi dan transaksi niaga bertanggung jawab atas pelaksanaan negosiasi dan transaksi niaga/kontrak bisnis dengan pihak eksternal UBD dan memfasilitasi transaksi niaga kontark bisnis di unit pelaksana.
5. Kepakaran PPTL/penertiban niaga bertanggung jawab atas pengaturan pelaksanaan PPTL/penertiban niaga dalam rangka pencapaian peningkatan target niaga.
6. Kepakaran peningkatan produtivitas (EDP) bertanggung jawab atas peningkatan produktivitas (EDP) unit-unit pelaksana dalam pencapaian kinerja niaga.
D. Manajer Keuangan
Manajer Keuangan dibantu oleh Deputi Manajer Pengendalian Anggaran, Deputi Manajer Pengelolaan Keuangan, Deputi Manajer Akuntansi, dan Jabatan Kepakaran di bidang analis dan evaluasi sistem keuangan.
Adapun deskripsi jabatannya yaitu :
a. Deputi Manajer Pengendalian Anggaran bertanggung jawab atas pengendalian pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Monitoring Penggunaan Dana.
b. Deputi Manajer Pengelolaan Keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan Dana arus kas secara akurat melaksanakan pengembangan sistem manajemen keuangan yang sehat serta pengelolaan keuangan yang menguntungkan serta menyiapkan data untuk Laporan Keuangan.
d. Kepakaran keuangan bertanggung jawab merencanakan pola pengelolaan Dana yang meguntungkan serta melakukan analisa dan evaluasi keuangan.
E. Manajer SDM dan Organisasi
Manajer Sumber Daya Manusia dan Organisasi dibantu oleh Deputi Manajer Administrasi Sumber Daya Manusia, Deputi Manajer Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Kepakaran Manajeman Sumber Daya Manusia. Adapun Deskripsi jabatannya yaitu :
a. Deputi Manajer Administrasi Sumber Daya Manusia bertanggung jawab atas terlaksananya pengelolaan penghasil dan emolumen, kesejahteraan dan kesehatan pegawai serta pensiun dan sistem pengelolaan data pegawai yang up-to-date dan penyajian informasi pegawai yang akurat serta pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
b. Deputi Manajer Pengembangan Sumber Daya bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten melalui jenjang karir yang jelas.
c. Kepakaran Manajemen Sumber Daya Manusia bertanggung jawab atas pengembangan sistem sumber daya manusia.
F. Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi
Fungsi Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi meliputi :
a. Menyusun kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan pelanggan baik internal maupun eksternal.
c. Menyusun kebijakan K3, lingkungan dan community development.
d. Menyusun kebijakan administrasi.
e. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-peraturan perusahaan.
f. Memberikan advokasi dalam bisnis energi listrik dan ketenaga kerjaan. g. Menyusun standar fasilitas kantor.
h. Mengelola asset tanah dan bangunan serta sarana kerja. i. Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor induk. j. Menyusun laporan manajemen dibidangnya.
3. Unsur Pelaksanaan
A. Unit Organisasi Area Pelayanan dan Jaringan
Merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat laporan atas pencapaian pendapatan penjualan listrik, pelayanan pelanggan, pengoperasian, pemeliharaan jaringan distribusi di daerah kerjanya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk mencapai kinerja unit.
B. Area Pengaturan Distribusi
4. Auditor Internal
Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana keputusan direksi No. 014.K/010/DIR/2003, dibantu oleh jabatan kepakaran seperti auditor teknik, auditor manajerial, auditor khusus, jabatan dan formasi tenaga kerjanya ditetapkan General Manager.
a. Audit Sistem Distribusi, bertanggung jawab atas pembinaan dan penilaian audit bidang distribusi dalam menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas pencapaian tugas kerja.
b. Audit Sistem Administrasi dan Umum, bertanggung jawab atas pemberian dan penilaian audit bidang administrasi dan umum dalam rangka menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas target kinerja.
c. Audit Keuangan dan Pendapatan, bertanggung jawab atas pembinaan dan penilaian audit yang berkaitan dengan masalah keuangan dan pendapatan dalam rangka menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas pencapaian target kinerja.
3.1.4.1 Aktivitas Perusahaan
Di Indonesia penyelenggaraan fasilitas kelistrikan untuk umum dikelola oleh PLN mulai dari pembangkit sampai dengan end user menggunakan jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah, tegangan rendah, gardu-gardu induk dan penyediaan pembangkit sendiri (Captive Power) untuk kepentingan sendiri terutama di lokasi yang belum terjangkau oleh jaringan PLN. Namun, kondisi ini mulai berubah beberapa tahun terakhir karena keterbatasan dana dan tuntutan pemenuhan terhadap masyarakat. Pemerintah mulai membuka peluang atau modal swasta untuk memasuki bisnis kelistrkan, kebijakan ini seiring dengan pola perkembangan global dunia.
Bidang utama usaha dari PLN (Persero) DJBB adalah memberikan pelayanan jasa listrik kepada masyarakat dan meningkatkan perolehan laba. Berdasarkan PP No. 17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) dijelaskan bahwa usaha PT. PLN adalah tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus meningkatkan keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi.
Sedangkan lapangan usaha PT. PLN (Persero) berdasarkan PP No. 17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 6 sebagai berikut yaitu mengindahkan prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan negara, PT. PLN (Persero) menyediakan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, transmisi dan pengembangan pembangunan tenaga listrik.