• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI KUANTITATIF LOGAM BERAT Cd DALAM AIR, SEDIMEN DAN IKAN MERAH (Lutjanus erythropterus) DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISTRIBUSI KUANTITATIF LOGAM BERAT Cd DALAM AIR, SEDIMEN DAN IKAN MERAH (Lutjanus erythropterus) DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PAREPARE"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DISTRIBUSI KUANTITATIF LOGAM BERAT Cd DALAM AIR, SEDIMEN DAN IKAN MERAH (Lutjanus erythropterus) DI SEKITAR

PERAIRAN PELABUHAN PAREPARE

Ayu Andriana L, L Musa Ramang dan Nursiah La Nafie

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan bagaimana distribusi logam berat Cd dalam air, sedimen dan ikan merah (Lutjanus erythropterus).Sampel air, sedimen dan ikan merah (Lutjanus erythropterus) di ambil dari 3 stasiun yang berbeda-beda Stasiun 1 berada 3,41 km dari pelabuhan Parepare dan jauh dari pemukiman, stasiun 2 berada 751 m dari pelabuhan dan dekat dari pemukiman dan pelabuhan dan stasiun 3 berada 1,5 km dari pelabuhan dan berada dekat pasar tradisional. Metode analisis yang digunakan yaitu metode standar adisi dengan pengukuran menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Diperoleh konsentrasi logam berat Cd pada air berkisar antara 0,72 – 0,88 mg/L, pada sedimen berkisar antara 41,95– 68,76 mg/kg berat kering sedimen dan pada sampel ikan merah (Lutjanus erythropterus) berkisar antara 46,22 -49,84 mg/kg berat kering ikan. Distribusi logam berat Cd tertinggi diperoleh pada sampel sedimen. Konsetntrasi yang diperoleh dapat menjelaskan bahwa periaran pelabuhan Parepare telah tercemar oleh logam berat Cd dan melewati ambang batas yang diperbolehkan.

Kata Kunci : Kadmium, Sedimen, Adisi standar, SSA Ikan merah (Lutjanus erythropterus)

ABSTRACT

This study aims to determine how the concentration and distribution of heavy metals Cd in sea water , sediment and red fish ( Lutjanus erythropterus ). Samples of water , sediment and red fish ( Lutjanus erythropterus ) taken from 3 different stations. Station 1 is located 3.41 km from the port of Pare-Pare and away from the settlement , Station 2 is located 751 m from the harbor and close to settlements and ports and stations 3 is located 1.5 km from the harbor and is close to the traditional market . The analytical method used is an standard addition method of measurement using Atomic Absorption Spectrophotometer . Retrieved Cd concentrations of heavy metals in sea water ranged from 0.72 to 0.88 mg /L , the sediments ranged from 41.95 to 68.76 mg / kg dry weight sediment samples and on red fish ( Lutjanus erythropterus ) ranged from 46 , 22 -49.84 mg / kg dry weight of fish . Distribution of heavy metals Cd sediment samples obtained at the highest . Concentrations obtained can be explained that the waters of the port of Pare-Pare has been contaminated by heavy metals Cd and cross the threshold are allowed.

Keywords: Cadmium, sediment standard addition, AAS), red fish ( Lutjanus erythropterus ).

PENDAHULUAN

Pelabuhan Parepare merupakan salah satu pelabuhan cabang kelas tiga dalam wilayah kerja Pelabuhan Indonesia IV. Posisi Pelabuhan ini cukup strategis dalam rangka pengembangan jasa transportasi. Pelabuhan Parepare ini telah menjadi incaran dari beberapa investor baik investor lokal maupun luar negeri (Rison, 2010). Perairan Parepare ini memiliki prospek untuk dikembangkan, namun dapat mengancam kehidupan sekitarnya. Ancaman yang sangat berbahaya yaitu pencemaran, salah satunya yaitu pencemaran logam berat

Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan

logam-logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan masuk kedalam tubuh organisme hidup. Kadmium adalah logam berat dengan toksisitas yang tinggi. Kadmium tidak terdegradasi di alam dan dengan demikian akan, dilepaskan di lingkungan dan akan tersirkulasi.

Pada perairan, konsentrasi logam berat kadmium (Cd) dapat melampaui ambang batas yang ditetapkan sehingga dapat berpotensi memberikan efek yang cukup serius bagi suatu perairan dan makhluk hidup disekitarnya (Nordic,2003).

Menurut Suprianingrum (2006), konsentrasi logam berat dalam substrat secara alami menggambarkan keberadaan logam berat

(2)

atau deposit mineral. Seringkali keberadaan logam berat dihubungkan dengan partikel tersuspensi dan sedimen karena sedimen lebih stabil dibandingkan kolom perairan.

Di sekitar perairan pelabuhan Parepare, banyak ditemui spesies ikan merah (Lutjanus erythropterus). Spesies ikan ini hidup di daerah bebatuan. Masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan ikan batu. Ikan merah (Lutjanus erythropterus) merupakan spesies ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Parepare.

Perlu dilakukan antisipasi penanggulangan pencemaran dengan mengadakan penelitian untuk memperoleh data mengenai kandungan logam berat dalam suatu perairan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dilakukan penelitian kandungan logam Cd dalam air, sedimen dan Ikan Merah (Lutjanus erythropterus) di sekitar perairan pelabuhan Parepare dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dengan metode adisi standar.

METODE PENELITIAN Bahan

Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah HNO3 p.a, Cd(NO3)2.4H2O,

MIBK (Metil iso butyl keton), APDC (Ammonium Pirolidin Ditiokarbamat) 1%, kertas saring sellulose nitrat, kertas saring No. 42, akuades, akuabides, sampel air, sampel sedimen, sampel ikan merah (Lutjanus erythropterus).

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peralatan gelas (kaca), grab stainless steel, corong milipore, pompa vakum, botol water sampler, freezer, cool box, beaker, tabung vessel, blender, polystyrene, neraca analitik, spatula, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Buck Scientific 205, Microwave Mars dan labu semprot.

Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun yang berbeda, dapat dilihat pada gambar 1 Stasiun I : terletak di perairan ujung Lero Stasiun II : terletak di pelabuhan

Stasiun III : terletak di pasar tradisional

Gambar 1. Peta Lokasi Sampling Sampel air diambil dengan menggunakan water sampler yang bervolume 5 L, sampel sedimen di ambil dengan menggunakan grab yang diulur kedasar perairan dengan menggunakan tali dan sampel ikan merah (Lutjanus erythropterus) di ambil dengan menggunakan alat penangkap ikan. Untuk memperkecil adanya kontaminasi, sampel dimasukkan ke dalam botol polyetilen dan plastic. Selanjutnya untuk menghindari penguapan, sampel disimpan pada suhu ± 4 ºC (dalam ice box).

Parameter yang Diamati

Sampel-sampel yang elah diperoleh dianalisis di Laboratorium untuk mengetahui kandunagn logam berat Cd. Penentuan kandungan logam berat cd dalam ai, sedimen dan ikan merah (Lutjanus erythropterus) dianalisis dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Sebagai data penunjang dilakukan pengukuran parameter kualitas air di lokasi pengambilan sampel diantaranya pH, suhu air, Dissolved Oxigen (DO), TDS, Konduktivitas dan Salinitas.

Analisis Logam Dengan Metode Adisi Standar Larutan sampel dimasukkan kedalam labu ukur. Kemudian ditambahkan larutan standar logam yang akan dianalisis. Masing-masing labu ukur ditambahkan 0,2 mL HNO3 0,5 M (pH 1-2).

Kemudian diimpitkan volumenya dengan akuabides hingga tanda garis. Menyiapkan larutan blanko. Membuat kurva hasil pengukuran Absorban terhadap konsentrasi standar yang ditambahkan. Selanjutkan menentukan konsentrasi logam berat Cd pada sampel dalam mg/L. menghitung kandungan logam berat Cd pada sampel sedimen dan ikan merah (Lutjanus erythropterus) dalam mg/kg berat kering.

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis kandungan logam berat cd dalam air di sekitar pelabuhan Parepare dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Hasil analisis kandungan logam berat Cd pada sampel air laut

Lokasi Konsentrasi (mg/L) Stasiun 1 Kedalaman 1 m 0,8220 Kedalaman 3,5 m 0,7620 Stasiun 2 Kedalaman 0,5 m 0,7840 Kedalaman 1,4 m 0,6570 Stasiun 3 Kedalaman 1 m 0,9425 Kedalaman 5,5 m 0,8165 Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil analisis untuk logam berat Cd pada air di perairan pelabuhan Parepare berkisar antara 0,6570 – 0,9425 mg/L. Stasiun 3 pada kedalaman 1 m memiliki kandungan logam Cd tertinggi yaitu 0,9425 mg/L dan stasiun 2 pada kedalaman 1,4 m memiliki kandungan logam Cd terendah.

Tingginya konsentrasi logam berat Cd pada stasiun 3 disebabkan karena banyaknya limbah domestik yang dihasilkan oleh pasar tradisional. Pada stasiun 1 sangat kecil kemungkinan diperolehnya konsentrasi logam berat Cd yang cukup tinggi, dikarenakan stasiun 1 jauh dari pemukiman.

Hasil analisis kandungan logam berat Cd dalam sedimen di sekitar perairan pelabuhan Parepare dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Hasil analisis kandungan logam berat Cd pada sampel sedimen dalam mg/kg berat kering

sedimen Lokasi Konsentrasi (mg/kg) Stasiun 1 41,95 Stasiun 2 51,39 Stasiun 3 68,76

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat Cd pada sedimen di sekitar perairan Pelabuhan Parepare berkisar 41,95 – 68,76 mg/kg berat kering sedimen. Konsentrasi logam berat Cd tertinggi berada pada stasiun 3 dan terendah pada stasiun 1.

Tingginya konsentrasi logam berat Cd pada stasiun 2 dan 3 dapat disebabkan karena aktivitas di sekitar stasiun tersebut. Stasiun 2 berada dekat dengan pelabuhan dan pemukiman, stasiun 3 berada dekat dengan pasar tradisional. Aktivitas pelabuhan yang menghasilkan limbah bahan bakar yang mudah terbawa arus dan akan mengendap pada sedimen, disamping itu aktivitas masyarakat dan pasar tradisional yang banyak menghasilkan limbah domestik dari sampah-sampah rumah tangga.

Hasil analisis kandungan logam berat Cd dalam ikan merah (Lutjanus erythropterus) di sekitar perairan pelabuhan Parepare dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Hasil analisis kandungan logam berat Cd pada sampel ikan merah (Lutjanus erythropterus)

dalam mg/kg berat kering sedimen

Lokasi Konsentrasi (mg/kg) Stasiun 1 48,60 Stasiun 2 49,84 Stasiun 3 46,22

Tabel 3 menunjukkan bahwa, konsentrasi logam berat Cd pada ikan merah (Lutjanus erythropterus) berkisar antara 46,22 – 49,84 mg/kg berat kering.

Konsentrasi logam berat Cd tertinggi pada stasiun 2 berada dekat pelabuhan dan pemukiman masyarakat yaitu 49,84 mg/kg berat kering ikan. Tingginya konsentrasi logam berat Cd pada stasiun 2 kemungkinan berasal dari limbah pelabuhan dan limbah domestik yang dihasilkan oleh masyarakat disekitar pelabuhan dan pemukiman. Di sekitar stasiun 2 ini juga merupakan daerah bebatuan. Spesies ikan merah (Lutjanus erythropterus) kebanyakan hidup didaerah bebatuan atau di tepi perairan. Masyarakat menyebutnya dengan sebutan ikan batu.

Distribusi logam berat Cd di sekitar perairan pelabuhan Parepare

Distribusi logam berat Cd di sekitar perairan pelabuhan Parepare dapt dilihat pada gambar 2

(4)

Gambar 2. Distribusi Logam Berat Cd di Perairan Pelabuhan Parepare

Tingginya konsentrasi logam berat Cd pada sedimen kemungkinan disebabkan kemampuan sedimen untuk menyerap logam berat yang mengendap di dasar laut. Logam berat Cd cenderung terikat dengan partikel-partikel senyawa sehingga dengan adanya gaya gravitasi menyebabkan logam berat akan mengalami deposisi ke sedimen. Semakin halus tekstur sedimen maka akan semakin kuat mengikat logam berat, demikian pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Wahab dan Mutmainnah (2005), tipe sedimen yang memiliki ukuran partikel lebih kecil memiliki konsentrasi logam berat lebih tinggi dibandingkan sedimen dengan ukuran partikel lebih besar seperti pasir.

Logam berat yang mengendap dan terakumulasi dalam sedimen dan terakumulasi lagi dalam tubuh biota laut yang ada diperairan termasuk salah satunya yaitu ikan merah (Lutjanus erythropterus). Menurut Palar (1994) logam berat Cd akan mengalami biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup dan akan terakumulasi terus menerus dengan adanaya biomagnifikasi di badan perairan.

Kondisi lingkungan perairan pelabuhan Parepare

Dalam penelitian ini, dilakukan beberapa parameter kualitas suatu perairan diantaranya yaitu, temperatur, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), konduktivitas, salinitas dan TDS. Hasil pengamatan kondisi fisika dan kimia perairan yang dilakukan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi Perairan Pelabuhan Parepare seperti terlihat pada tabel 4.

Suhu air merupakan salah satu parameter fisika yang memegang peranan penting dalam kehidupan dan pertumbuhan organisme perairan (Lessy, 2006). Variasi suhu yang tinggi pada daerah perairan terjadi karena adanya volume air yang lebih kecil, sedangkan luas permukaan yang lebih besar sehingga air lebih cepat panas dan lebih cepat dingin.

Nilai pH suatu perairan memiliki ciri khusus, adanya keseimbangan antara asam dan basa dalam air yang diukur. Variasi nilai pH pada suatu perairan terbuka relatif stabil pada kisaran 7,5 – 8,4. Berdasarkan hasil pengamatan, pH perairan Parepare berkisar antara 8 – 9 sedangkan kisaran pH pada suatu perairan tropis yaitu 6 – 9. 0.00

20.00 40.00 60.00 80.00

Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3

Air 0.79 0.72 0.88 Sedimen 41.95 51.39 68.76 Ikan 48.60 49.84 46.22 K o n sen tr asi

(5)

Tabel 4

Parameter kualitas Fisika dan Kimia perairan Pelabuhan Parepare

Stasiun Temperatur (°C) pH DO (mg/L) Konduktivitas (µs/cm) (mg/L) TDS Salinitas (ppt) I 29 8 29,5 29,525 160,0 33 II 32 9 28,9 29,125 163,3 32,5 III 31 9 29,8 30,050 162,0 32,5 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Konsentrasi logam berat Cd dalam air berkisar antara 0,6570 mg/L – 0,9425 mg/L , dalam sedimen berkisar antara 41,95mg/kg – 68,76 mg/kg dan dalam ikan merah (Lutjanus erythropterus) berkisar antara 46,22 mg/kg - 49,84 mg/kg.

2. Distribusi logam berat Cd pada perairan pelabuhan Parepare secara berturut-turut yaitu air < sedimen > ikan. Keberadaan logam berat Cd banyak ditemukan pada sedimen dikarenakan kemampuan logam berat untuk mengendap di dasar perairan dan mengendap pada sedimen. Logam berat yang mengendap pada sedimen akan terakumulasi lagi pada tubuh biota yang hidup didasar perairan.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Lessy, M. R., 2006, Distribusi Kuantitatif Logam Berat Pb dalam Air, Sedimen dan Lamun Enhalus acoroides di Perairan Pesisir Kota Ternate Maluku Utara, tesis tidak diterbitkan, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.

Nordic, 2003., Cadmium Review, (online) (www.who.int/ifcs/documents/forums/forum5/nmr_cadmium.pdf , diakses pada tanggal 28 Desember 2012).

Palar, H., 1994, Pencemaran dan Toksinologi Logam Berat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Rison, 2010, Kabupaten Parepare, Konsorsium Mitra Bahari (online), (http;//www.kmbsulsel.net diakses pada tanggal 15 Maret 2013).

Suprianingrum, E., 2006, Fluktuasi Logam Berat Timbal dan Kadmium dalam Air dan Sedimen di Perairan Teluk Jakarta (Tanjung Priok, Marina dan Sunda Kelapa), Skripsi diterbitkan, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Wahab, W., dan Mutaminnah., 2005, Analisa Kandungan Logam Berat Timbal dan Seng di Sekitar Perairan Pelabuhan Parepare dengan Metode Adisi Standar, Marina Chimica Acta ISSN 1411-2132, 6, (2), 21-24.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Sampling  Sampel  air  diambil  dengan  menggunakan  water  sampler  yang  bervolume  5  L, sampel sedimen di ambil dengan menggunakan  grab  yang  diulur  kedasar  perairan  dengan  menggunakan  tali  dan  sampel  ikan  merah  (Lutja
Gambar 2. Distribusi Logam Berat Cd di Perairan Pelabuhan Parepare

Referensi

Dokumen terkait

mengarah pada salah satu tujuan umum belajar matematika menurut Cirriculum and Evaluation Standard for School Mathematics dari NCTM (dalam Wahyudin, 2012, hlm.68) bahwa

Hal ini membuktikan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan tingkat stress menghadapi OSCE pada Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta adalah

Langkah Penelitian. Dalam tahap perencanaan tindakan kelas pada siklus ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengadakan observasi awal dan menyiapkan bahan

Fatwa Majelis Ulama Indonesia tersebut mengemukakan rumusan definisi wakaf sebagaimana pendapat rapat komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 11 mei

AICS - Inventarisasi Bahan Kimia Australia; ASTM - Masyarakat Amerika untuk Pengujian Bahan; bw - Berat badan; CERCLA - Undang-Undang Tanggapan, Kompensasi, dan Tanggung Jawab

Perencanaan SDM melalui pola perencanaan karier di BPS Provinsi Sumatera Utara perlu diupayakan agar menjadi rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan

Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Instalasi Jaringan LAN Berbasis Android untuk

2) Pengaruh lokasi usaha terhadap pendapa- tan pedagang di Pasar Seni Sukawati sesu- dah berkembangnya pasar seni modern. Penempatan lokasi berdagang di tempat yang strategis