• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam keberhasilan instansi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi. Untuk menilai kualitas dari sumber daya manusia yang ada dapat diukur dari kinerja pegawai. Hasil kerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Didalam suatu instansi seringkali mengasilkan kualitas kerja yang berbeda-beda setiap individu pegawai.

Setiap organisasi atau perusahaan yang berbentuk swasta maupun pemerintahan akan memiliki tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang yang dicapai melalui aktvitas-aktivitas yang dilakukan. Agar tujuan yang telah ditentukan bisa tercapai berjalan dengan baik maka diperlukan sebuah perencanaan dan pengelolaan semua sumber daya yang dimiliki organisasi. Sumber daya tersebut antara lain, terdiri atas sumber daya alam, sumber daya financial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu pengetahuan, dan sumber daya teknologi. Di antara sumber daya tersebut, sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia (huma resources). Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi. (Wibowo, jurnal Manner Tampubolon(2020)).

Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat harus memberikan pelayanan yang adil kepada setiap masyarakat yang harus dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam menjalankan roda organisasinya, organisasi pemerintahan memerlukan adanya pegawai yang

(2)

memiliki kompetensi, profesionalisme kerja dan berkomitmen yang baik untuk menjalankan semua tugas dan tanggung jawab secara maksimal. Tidak hanya pemimpin yang memiliki peranan penting dalam sebuah kelompok atau organisasi, pegawaipun memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu intansi atau organisasi. Seorang pemimpin membutuhkan bawahan yang berkompetensi agar dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien dan menghasilkan kontribusi yang baik bagi pemerintah dan masyarakat.

Dalam mencari sumber daya manusia yang baik, maka diperlukan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan melaksanakan kewajiban – kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima di tempat kerja atau pada situasi tertentu. (Spencer, jurnal Muhammad Dedi Syahputra (2020)).

Setelah kompetensi berikutnya pengelompokan dan pembagian tugas dalam bekerja melalui unit-unit kerja pada organisasi atau perusahaan didasarkan kepada spesialisasi yang seharusnya ditunjang serta didukung oleh tenaga profesional yang hadal dan berkemampuan memadai. Hal ini dengan adanya perencanaan awal serta kemauan pihak yang berkompeten untuk mengadakan profesionalisme kerja pegawai. Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas (task-requirement), merencanakan, mengkordinasikan dan melaksanakan fungsinya secara efisien, inovatif, lentur dan mempunyai etos kerja tinggi. (Korten, jurnal Mida Aprilina Tarigan (2020)).

Sikap profesionalisme harus dimiliki seorang pegawai yang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan keahlian atau kemampuan yang dimiliki dan harus melakukan sesuatu secara objektif. Dimana seseorang yang memiliki sikap profesionalisme dapat memposisikan dirinya agar mampu memahami tugas dan tanggung jawab, Hubungan dan relasi, serta focus dan

(3)

konsisten terhadap urusan pekerjaan. Sehingga pada saat ini sikap profesional menjadi hal yang cukup penting di dunia kerja karena akan berdampak positif bagi perusahaan dan bagi seorang pegawai tersebut. Sehingga persaingan yang ketat dalam dunia kerja membuat sikap profesional menjadi sesuatu yang utama. Kinerja karyawan kantor kecamatan Bojongmangu juga harus didasari dengan memiliki mutu atau kualitas sumber daya yang baik pada dirinya dan sikap profesionalisme dalam menjalankan tugas dan aturan yang ada, serta komitmen karyawan yang dimilikinya terhadap instansi untuk mewujudkan tujuan instansi tersebut.

Komitmen adalah sikap yang mencerminkan loyalitas karyawan terhadap organisasi mereka dan proses yang berkelanjutan di mana peserta organisasi mengekspresikan kepedulian mereka terhadap organisasi, kesuksesan, dan kesejahteraan (Edison, jurnal Rita Hayati 2020)). Dengan memiliki komitmen yang tinggi pada suatu perusahaan maka akan meningkatkan kinerja yang baik pada instasi atau organisasi tersebut. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan dengan mereka memberikan pelayanan yang baik dan memberikan hasil kinerjanya secara maksimal terhadap instansi atau organisasi, bersungguh-sungguh dalam bekerja, dan mempertahankan dirinya untuk tetap bekerja di suatu intasi tersebut.

Untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, para pegawai dilingkungan pemerintahan harus memiliki kompetensi untuk melaksanakn setiap pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Dalam praktik, kebanyakan orang mengatakan bahwa seseorang yang kurang kompeten tidak baik dalam pekerjaannya, dan kompetensi itu merupakan ciri pribadi sehingga ada orang yang memilikinya dan ada pula yang tidak memilikinya. Seseorang yang memiliki kompetensi dalam bekerja cenderung dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik yang dibebankan kepadanya. (Supriyadi, jurnal Indra Marpaung (2020)).

Kecamatan Bojongmangu merupakan suatu organisasi pemerintahan yang secara langsung terlibat dengan pelayanan terhadap publik. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan

(4)

yang dilimpahkan walikota kepada camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Salah satu tujuan kecamatan adalah meningkatakan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di kecamatan dan meningkatakan kinerja pegawai kecamatan Bojongmangu. Hal ini tentunya harus didukung oleh beberapa faktor memengaruhi kinerja pegawai itu adalah kompetensi sumber daya manusia, profesionalisme kerja dan komitmen.

Maka dari itu, peneliti berniat melakukan penelitian ini dkarenakan pentingnya mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Kecamatan Bojongmangu. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar variabel independen terhadap variabel dipenden. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian

yang berjudul:“PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA

MANUSIA, PROFESIONALISME KERJA DAN KOMITMEN

TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN

BOJONGMANGU.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja pegwai kantor kecamatan Bojongmangu?

b. Apakah profesionalisme kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Bojongmangu?

c. Apakah komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Bokongmangu?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pengaruh antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Bojongmangu.

(5)

b. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme kerja terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Bojongmangu.

c. Untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Bojongmangu.

1.4Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Secara Teoritis

a. Bagi penulis, mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan mengenai Kompetensi sumber daya manusia, Profesionalisme Kerja dan

Komitmen terhadap Kinerja pegawai kantor Kecamatan

Bojongmangu serta masalah yang dihadapi dan cara menyelesaikan masalah tersebut.

b. Bagi instansi diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu

mengetahui pengetahuan secara umum mengenai tentang kopetensi sumber daya manusia, profesionalisme kerja dan komitmen terhadap kinerja pegawai secara baik dan benar.

1.4.2 Secara Praktis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan pengetahuan, khususnya

dalam manajemen sumber daya manusia

b. Menambah pengalaman penulis dan memahami berbagai aspek baik

secara teori dan praktek sebenarnya dalam penerapan manajemen sumber daya manusia khususnya tentang kopetensi sumber daya manusia, profesionalisme kerja dan komitmen terhadap kinerja pegawai.

c. Membantu untuk menyelesaikan masalah dengan memberikan solusi

dan saran yang terkait dalam seberapa besar pengaruh kopetensi sumber daya manusia, profesionalisme kerja dan komitmen terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan Bojongmangu

(6)

d. Sebagai bahan masukan dan pendapat yang dapat digunakan dilingkungan sendiri oleh mahasiswa khususnya fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Pelita Bangsa dimasa yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan sistematika penulisan untuk mempermudah para pembaca dalam menelusuri dan memahami penelitian ini. Dimana sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Merupakan bab yang membahas mengenai teori-teori dari para ahli maupun teori yang mendukung penelitian, di bab ini juga disertakan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Hipotesis dari penelitian ini juga dijelaskan pada bab dua.

BAB III : Metode Penelitian

Merupakan bab yang membahas mengenai metode penelitian yang berisi antara lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, desain penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel, metode sampling, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV : Pembahasan

Merupakan bab yang membahas hasil-hasil data dan informasi yang telah diolah, dianalisis, ditafsirkan dari penelitian yang telah dilaksankan pada penelitian ini.

BAB V : Penutup

Merupakan bab yang membahas kesimpulan dari penelitian yang mencangkup keseluruhan dari hasil penelitian.

(7)

Daftar Pustaka

Dibagian ini berisi daftar buku dan tulisan karya ilmiah yang menjadi rujukan peneliti dalam melakukan penelitian.

Lampiran

Dibagian ini berisi data-data tambahan penunjang dalam penelitian ini.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Berbagi linkmelalui note dapat dilakukan oleh guru Anda, kawan-kawan Anda, maupun Anda sendiri. Apabila Anda ingin berdiskusi atau menanyakan sesuatu melalui

7.4.1 Laksana pelepasan, rujuk buku Panduan Ternakan Ikan Air Tawar (OPR/TPU/BP/TERNAKAN/Ikan Air Tawar) atau Modul AFS2001 Siri 6 – Penternakan Hidupan Akuatik dan rekodkan

Berikut merupakan salah satu contoh pengujian yang dilakukan pada aplikasi ARMIPA yaitu pengujian ketepatan titik lokasi pada peta dan kamera dengan markerless

Komunikasi dan Informatika, yang mencakup audit kinerja atas pengelolaan keuangan negara dan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Komunikasi dan

Pada Ruang Baca Pascasarjan perlu dilakukan pemebersihan debu baik pada koleksi yang sering dipakai pengguna maupun

Menurut teori hukum Perdata Internasional, untuk menentukan status anak dan hubungan antara anak dan orang tua, perlu dilihat dahulu perkawinan orang tuanya sebagai

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan laju perubahan tata guna lahan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut ditandai dengan laju deforestrasi baik disebabkan

Penyusunan LBP Kementerian Keuangan Tahunan Tahun Angggaran 2020 (Audited), mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan