• Tidak ada hasil yang ditemukan

MICRO SKILL (KETERAMPILAN) dan TAHAPAN dalam KONSELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MICRO SKILL (KETERAMPILAN) dan TAHAPAN dalam KONSELING"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

MICRO SKILL

(KETERAMPILAN) dan

TAHAPAN dalam

KONSELING

MICRO SKILL

(KETERAMPILAN) dan

TAHAPAN dalam

KONSELING

Disampaikan oleh : Ulifa Rahma, S. Psi, M.Psi., Psikolog

Disampaikan oleh : Ulifa Rahma, S. Psi, M.Psi., Psikolog

(2)

Pokok Bahasan

Pokok Bahasan

 Jenis jenis micro skill yang dibutuhkan dalam konseling

 Tahapan Konseling (identifikasi, asessmen,

sasaran dan intervensi, evaluasi dan terminasi)

 Jenis jenis micro skill yang dibutuhkan dalam konseling

 Tahapan Konseling (identifikasi, asessmen,

(3)

JENIS JENIS MICRO SKILL

YANG DIBUTUHKAN DALAM

KONSELING

JENIS JENIS MICRO SKILL

YANG DIBUTUHKAN DALAM

KONSELING

(4)

Ketrampilan konselor untuk mengamati

mahasiswa, utamanya dapat

menemukan ketidaksinkronan antara

gesture dan isi percakapan

Penting di seluruh sesi

Misal: observasi nada suara, sikap

tubuh, gerak gerik, tutur bahasa,

suasana hati dan perilaku berbeda

Ketrampilan konselor untuk mengamati

mahasiswa, utamanya dapat

menemukan ketidaksinkronan antara

gesture dan isi percakapan

Penting di seluruh sesi

Misal: observasi nada suara, sikap

tubuh, gerak gerik, tutur bahasa,

suasana hati dan perilaku berbeda

(5)

Attending behaviour

Attending behaviour

(6)

Contoh lembar observasi attending behaviour Contoh lembar observasi attending behaviour

NO ASPEK YANG DINILAI PENGAMAT 1

BAIK TIDAK BAIK 1 MUKA

a. Ekspresi Wajah b. Mat a

Cerah, ceria, t enang

Ada kont ak mat a, alamiah, melihat dan memperhat ikan saat yang lain berbicara

Kaku, muram, melamun

Sedikit at au t idak ada kont ak mat a, mengalihkan padangan saat

mahasiswa berbicara 2 KEPALA

a. Anggukan b. Posisi

Melakukan anggukan jika set uju, menggeleng jika t idak set uju Tegak

Kaku

Miring, kebelakang, menunduk 3 POSISI TUBUH

a. Posisi b. Jarak c. Duduk

Agak condong kearah mahasiswa Agak dekat ke mahasiswa

Akrab, berhadapan, menyamping

Tegak kaku, bersandar, miring Menjauh

Berpaling, kurang akrab 4 TANGAN/LENGAN

a. Variasi gerakan b. Isyarat

c. Sent uhan d. Gerakan

Gerakan berubah sesuai keadaan Digunakan

Jika perlu

Unt uk menekankan ucapan konselor

Kaku, monot on Tidak bert ujuan Tak karuan Tanpa Makna 5 MENDENGARKAN a. Kesabaran b. Diam c. Perhat ian

Sampai ucapan mahasiswa selesei Menant i saat yang t epat

Terarah/fokus dg lwn bicara

Memut us pembicaraan mahasiswa Berbicara t erus menerus t npa diam Terpecah/buyar

(7)

QUESTIONING

QUESTIONING

Open

Questioning

Close

Questioning

(8)

Open questioning

Open questioning

Pertanyaan yang menuntut jawaban secara terbuka oleh mahasiswa

Konselor perlu menggunakan pertanyaan terbuka jika menghadapi mahasiswa tertutup atau diam

Kata awal yang mungkin membuka pertanyaan adalah:

mengapa, dapatkah, bolehkah, bagaimana, dll

Teknik bertanya untuk membuka pertanyaan bertujuan agar konselor trampil menggunakan pertanyaan yg memungkinkan munculnya pernyataan2 baru, memulai pembicaraan, meminta penjelasan lebih lanjut,

(9)

Contoh questioning

Contoh questioning

Menolong untuk membuka pertanyaan

Membantu mahasiswa untuk mengelaborasikan/mengungkapkan

dirinya

Membantu mahasiswa untuk memberi contoh perilaku spesifik yang dapat

dipahami

• Apa yang ingin anda kemukakan sekarang?

• Bagaimana keadaan anda sesudah pertemuan kita yang terakhir?

• Dapatkah anda mengucapkan lebih

banyak lg hal itu kepada saya?

• Bagaimana perasaan anda jika hal itu terjadi

• Bagaimana perasaan anda tentang apa yang anda katakan kepada saya?

• Bagaimana perasaan anda selanjutnya?

(10)

Close questioning

Close questioning

• Merupakan jawaban pasti dan biasanya bersifat

faktual (biasanya jawaban adalah ya atau tidak)

Pertanyaan

Tertutup

• Apakah anda merasa berhasil atau tidak

disekolah ini?

(11)

Clarifying

Clarifying

 mengajukan

pertanyaan sampai

diperoleh gambaran

yang jelas.

 mengajukan

pertanyaan sampai

diperoleh gambaran

yang jelas.

(12)

Paraphrasing

Paraphrasing

 menyampaikan dengan

kata-kata sendiri apa yang

ditangkapnya dari pesan

yang disampaikan oleh

mahasiswa.

 menyampaikan dengan

kata-kata sendiri apa yang

ditangkapnya dari pesan

yang disampaikan oleh

mahasiswa.

(13)

Reflection

Reflection

Mengekspresikan kembali

perasaan, pikiran, sikap dan

pengalaman mahasiswa dalam

usaha untuk membangun

hubungan

Mengekspresikan kembali

perasaan, pikiran, sikap dan

pengalaman mahasiswa dalam

usaha untuk membangun

(14)

KEMAMPUAN EMPATI

KEMAMPUAN EMPATI

Tujuan : menempatkan diri dalam pikiran

dan perasaan orang lain (internal frame of

preference), seolah-olah mampu

merasakan dan memahami keadaan

emosionalnya.

Membantu mahasiswa menumbuhkan

perasaan positif terhadap dirinya

Membuat mahasiswa merasa tidak takut &

tidak terancam untuk mengekspresikan diri

dan emosi

Tujuan : menempatkan diri dalam pikiran

dan perasaan orang lain (internal frame of

preference), seolah-olah mampu

merasakan dan memahami keadaan

emosionalnya.

Membantu mahasiswa menumbuhkan

perasaan positif terhadap dirinya

Membuat mahasiswa merasa tidak takut &

tidak terancam untuk mengekspresikan diri

dan emosi

(15)

TAHAP EMPATI

TAHAP EMPATI

 PRIMARY EMPATHY

 “Saya bisa merasakan betapa khawatirnya Anda saat ini”

 “Saya bisa mengerti kalau Budi bingung sekali...”

 “Tampaknya Adi sedih sekali ya...”

 “Kelihatannya Anda cemas sekali...”

 “Saya dapat merasakan Anda sangat bingung saat ini...”

 ADVANCED ACCURATE EMPATHY

 “ Seandainya saya jadi Santi... Sayapun akan merasakan sedih-bingung-marah atas apa yang terjadi...”

 PRIMARY EMPATHY

 “Saya bisa merasakan betapa khawatirnya Anda saat ini”

 “Saya bisa mengerti kalau Budi bingung sekali...”

 “Tampaknya Adi sedih sekali ya...”

 “Kelihatannya Anda cemas sekali...”

 “Saya dapat merasakan Anda sangat bingung saat ini...”

 ADVANCED ACCURATE EMPATHY

 “ Seandainya saya jadi Santi... Sayapun akan merasakan sedih-bingung-marah atas apa yang terjadi...”

(16)

ENCOURAGEMENT

ENCOURAGEMENT

 Upaya utama konselor adalah agar konseli selalu terlibat

dalam pembicaraan dan dirinya terbuka,sehingga

pembicaraan mencapai tujuan. Dorongan minimal adalah suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikatakan konseli. Respon yang diberikan oleh konselor sesedikit mungkin dengan tujuan memberikan kesempatan kepada konseli berbicara lebih lanjut.

Misalnya dengan mengatakan terus , lalu , ya dan ., hm ,

dapat juga dengan isyarat anggukan.., dll

 Upaya utama konselor adalah agar konseli selalu terlibat

dalam pembicaraan dan dirinya terbuka,sehingga

pembicaraan mencapai tujuan. Dorongan minimal adalah suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikatakan konseli. Respon yang diberikan oleh konselor sesedikit mungkin dengan tujuan memberikan kesempatan kepada konseli berbicara lebih lanjut.

Misalnya dengan mengatakan terus , lalu , ya dan ., hm ,

(17)

 Dilakukan ketika konselor menemukan pesan yang tidak kongruen antara pikiran, perasaan dan perilaku

 Rapport antara konselor dan mahasiswa harus sudah mantap

 Tujuan untuk meningkatkan self-awareness mahasiswa

Contoh: “Tadi anda bilang kalau anda tidak

suka dengan kakak anda tapi anda masih juga sering keluar dan minta ditraktir nonton dengannya”

 Dilakukan ketika konselor menemukan pesan yang tidak kongruen antara pikiran, perasaan dan perilaku

 Rapport antara konselor dan mahasiswa harus sudah mantap

 Tujuan untuk meningkatkan self-awareness mahasiswa

Contoh: “Tadi anda bilang kalau anda tidak

suka dengan kakak anda tapi anda masih juga sering keluar dan minta ditraktir nonton dengannya”

(18)

FOCUSING

FOCUSING

Fokus membantu mahasiswa untuk memusatkan perhatian pada pokok pembicaraan, ada beberapa fokus yang dapat dilakukan seorang konselor. Konselor yang efektif harus mampu membuat fokus melalui perhatiannya yang terseleksi terhadap pembicaraan dengan mahasiswa. Fokus akan membantu mahasiswa untuk memusatkan perhatiannya pada pokok pembicaraan.

 Misalnya dengan mengatakan :

 ” Apakah tidak sebaiknya jika pokok pembicaraan kita berkisar dulu soal hubungan Anda dengan orang tua yang kurang harmonis ”.

Fokus membantu mahasiswa untuk memusatkan perhatian pada pokok pembicaraan, ada beberapa fokus yang dapat dilakukan seorang konselor. Konselor yang efektif harus mampu membuat fokus melalui perhatiannya yang terseleksi terhadap pembicaraan dengan mahasiswa. Fokus akan membantu mahasiswa untuk memusatkan perhatiannya pada pokok pembicaraan.

 Misalnya dengan mengatakan :

 ” Apakah tidak sebaiknya jika pokok pembicaraan kita berkisar dulu soal hubungan Anda dengan orang tua yang kurang harmonis ”.

(19)

INFLUENCING

INFLUENCING

 Ketrampilan konselor untuk mempengaruhi mahasiswa dalam proses mengambil

keputusan yang lebih adaptif

 Konselor harus dapat mempersuasi mahasiswa

untuk memilih alternatif yang terbaik, karena konselor tidak memiliki wewenang untuk

mendikte perilaku mahasiswa

 Konselor mengajak mahasiswa untuk

mempertimbangkan seluruh alternatif dan memberikan penilaian

 Ketrampilan konselor untuk mempengaruhi mahasiswa dalam proses mengambil

keputusan yang lebih adaptif

 Konselor harus dapat mempersuasi mahasiswa

untuk memilih alternatif yang terbaik, karena konselor tidak memiliki wewenang untuk

mendikte perilaku mahasiswa

 Konselor mengajak mahasiswa untuk

mempertimbangkan seluruh alternatif dan memberikan penilaian

(20)

LEADING

LEADING

peranan konselor untuk mengarahkan

pemikiran atau mendorong mahasiswa

kedalam ucapan konselor (Charness:

1949). Nilai dari leading adalah supaya

konselor menaham atau

mendelegasikan sejumlah tanggung

jawab untuk membicarakan

konselor-mahasiswa dan untuk lebih

membangkitkan respon mahasiswa.

peranan konselor untuk mengarahkan

pemikiran atau mendorong mahasiswa

kedalam ucapan konselor (Charness:

1949). Nilai dari leading adalah supaya

konselor menaham atau

mendelegasikan sejumlah tanggung

jawab untuk membicarakan

konselor-mahasiswa dan untuk lebih

(21)

 Informasi yang dapat membantu mahasiswa, misalnya tentang ketersediaan social support, community support, aktivitas-aktivitas, dll

 Informasi bersifat faktual sehingga meningkatkan keyakinan mahasiswa bahwa ia mampu menjadi lebih baik/mengatasi permasalahannya

 Tujuannya : sumber pertimbangan bagi mahasiswa untuk

memilih alternatif penyelesaian masalah atau perilaku

 Informasi yang dapat membantu mahasiswa, misalnya

tentang ketersediaan social support, community support, aktivitas-aktivitas, dll

 Informasi bersifat faktual sehingga meningkatkan keyakinan mahasiswa bahwa ia mampu menjadi lebih baik/mengatasi permasalahannya

 Tujuannya : sumber pertimbangan bagi mahasiswa untuk

(22)

Penggunaan humor

Penggunaan humor

Humor dapat membantu

menghidupkan percakapan.

Pastikan humor tidak bersifat kasar

atau menghina. Humor disesuaikan

dengan konteks dan kebutuhan

(tidak “garing”)

Humor dapat membantu

menghidupkan percakapan.

Pastikan humor tidak bersifat kasar

atau menghina. Humor disesuaikan

dengan konteks dan kebutuhan

(23)

Ketrampilan ini mirip dengan dengan

paraphrasing namun intensitasnya lebih

jarang dan (biasanya) pernyataannya

lebih panjang

Tujuannya untuk merangkum apa yang

disampaikan oleh mahasiswa dan

menyimpulkan inti sesi konseling

Dapat dilakukan di akhir sesi konseling

Ketrampilan ini mirip dengan dengan

paraphrasing namun intensitasnya lebih

jarang dan (biasanya) pernyataannya

lebih panjang

Tujuannya untuk merangkum apa yang

disampaikan oleh mahasiswa dan

menyimpulkan inti sesi konseling

(24)

LANGKAH-LANGKAH KONSELING

LANGKAH-LANGKAH KONSELING

1.

Membangun hubungan

2.

Identifikasi dan penilaian masalah

3.

Menentukan sasaran dan intervensi

konseling

4.

Evaluasi konseling dan terminasi

1.

Membangun hubungan

2.

Identifikasi dan penilaian masalah

3.

Menentukan sasaran dan intervensi

konseling

(25)

1.

MEMBANGUN HUBUNGAN

1.

(26)

Langkah 1.

MEMBANGUN HUBUNGAN

Langkah 1.

MEMBANGUN HUBUNGAN

Tujuan :

Supaya mahasiswa (mahasiswa) dapat

menjelaskan masalah-masalahnya,

keprihatinan yang dimilikinya, distress serta alasan dia datang  kondisi konseling yang

baik

Menentukan sampai sejauh mana mahasiswa

mengenali kebutuhan untuk mendapatkan bantuan dan kesediannya untuk melakukan komitmen

Tujuan :

Supaya mahasiswa (mahasiswa) dapat

menjelaskan masalah-masalahnya,

keprihatinan yang dimilikinya, distress serta alasan dia datang  kondisi konseling yang

baik

Menentukan sampai sejauh mana mahasiswa

mengenali kebutuhan untuk mendapatkan bantuan dan kesediannya untuk melakukan komitmen

(27)

KONDISI KONSELING YANG BAIK

KONDISI KONSELING YANG BAIK

RAPPORT

Tercipta suasana yang hangat dan menyenangkan.

• Adanya rasa yang bersahabat dan rasa aman

•Mahasiswa lebih terbuka

Mengembalikan rasa percaya diri dalam

menyelesaikan masalah.

•Kepribadian Konselor

•Ketrampilan Sosial Konselor •Sikap mahasiswa terhadap Konselor

(28)

RAPPORT

RAPPORT

Suatu iklim psikologis yang positif,

yang mengandung kehangatan,

dan penerimaan  mahasiswa

tidak merasa terancam

berhubungan dengan konselor

Suatu iklim psikologis yang positif,

yang mengandung kehangatan,

dan penerimaan  mahasiswa

tidak merasa terancam

(29)

HAL - HAL YANG MEMPENGARUHI

PEMBENTUKAN RAPPORT

HAL - HAL YANG MEMPENGARUHI

PEMBENTUKAN RAPPORT

KEPRIBADIAN KONSELOR

 Mempunyai minat yang tinggi kepada orang lain

 Mampu mengendalikan diri, emosi dan prasangka

KETRAMPILAN KONSELOR

 Mampu berkomunikasi secara efektif

 Daya observasi yang tajam

 Terbuka dengan pendapat orang lain

 Empati yang tinggi

 Mampu mengidentifikasi masalah psikologis-sosial-budaya

KUALITAS INTERAKSI ANTARA KONSELOR & mahasiswa

FAKTOR SITUASIONAL

KEPRIBADIAN KONSELOR

 Mempunyai minat yang tinggi kepada orang lain

 Mampu mengendalikan diri, emosi dan prasangka

KETRAMPILAN KONSELOR

 Mampu berkomunikasi secara efektif

 Daya observasi yang tajam

 Terbuka dengan pendapat orang lain

 Empati yang tinggi

 Mampu mengidentifikasi masalah psikologis-sosial-budaya

KUALITAS INTERAKSI ANTARA KONSELOR & mahasiswa

(30)

2. IDENTIFIKASI & PENILAIAN

MASALAH

2. IDENTIFIKASI & PENILAIAN

MASALAH

(31)

IDENTIFIKASI DAN ASESMEN

IDENTIFIKASI DAN ASESMEN

Dosen mengajukan pertanyaan yang

bersifat umum

Usahakan jangan membuat lelucon, sikap,

dan perkataan sembrono, kontak fisik.

Usahakan dosen tidak terkesan belum siap

menerima mahasiswa yang ditunjukkan

dengan rasa cemas, kurang percaya diri,

misalnya berulang kali merapikan taplak

meja, melihat HP, berdehem, melihat jam

dan sebagainya

Dosen mengajukan pertanyaan yang

bersifat umum

Usahakan jangan membuat lelucon, sikap,

dan perkataan sembrono, kontak fisik.

Usahakan dosen tidak terkesan belum siap

menerima mahasiswa yang ditunjukkan

dengan rasa cemas, kurang percaya diri,

misalnya berulang kali merapikan taplak

meja, melihat HP, berdehem, melihat jam

dan sebagainya

(32)

 Mendiskusikan tentang apa yang ingin konseli

dapatkan dari proses konseling  terutama untuk pengungkapan masalah yang samar-samar 

menghindari harapan dan sasaran yang tidak realistik.

 Mendiskusikan sasaran spesifik dan tingkah laku

seperti apa yang merupakan ukuran konseling yang berhasil  diagnosis permasalahan dan hasil yang diharapkan dari konseling.

 Mendiskusikan tentang apa yang ingin konseli

dapatkan dari proses konseling  terutama untuk pengungkapan masalah yang samar-samar 

menghindari harapan dan sasaran yang tidak realistik.

 Mendiskusikan sasaran spesifik dan tingkah laku

seperti apa yang merupakan ukuran konseling yang berhasil  diagnosis permasalahan dan hasil yang diharapkan dari konseling.

(33)

3.

MENENTUKAN Sasaran &

INTERVENSI konseling

3.

MENENTUKAN Sasaran &

INTERVENSI konseling

(34)

Harus Melalui Proses Evaluasi dan Identifikasi

Masalah

PRIBADI KELUARGA LAIN-LAIN

Bisa Menjadi Ranah Konselor /

Dosen PA

Perlu melibatkan pihak lain yang terkait, misal WD 1, teman mhs ybs, ortu Mengajukan rujukan untuk mendapatkan pertolongan dari orang yang ahli

dalam bidang tersebut Langkah : 3 MENENTUKAN SASARAN DAN INTERVENSI KONSELING

(35)

Diinginkan oleh mahasiswa;

Konselor harus mau membantu mahasiswa untuk mencapai sasaran ini;

Harus mungkin untuk menilai sejauh mana mahasiswa sudah mencapai sasaran tersebut.

(36)

Pilih sasaran Utama Buat Subsasaran Tugas Segera

(37)

4. TAHAP AKHIR:

EVALUASI KONSELING &

TERMINASI

4. TAHAP AKHIR:

EVALUASI KONSELING &

TERMINASI

(38)

TAHAP AKHIR

TAHAP AKHIR

MEMUTUSKAN PERUBAHAN SIKAP DAN PERILAKU YG MEMADAI DAN TERJADINYA

TRANSFER OF LEARNING PD mahasiswa (menyusun rencana solusi)-PLANNING

MELAKSANAKAN PERUBAHAN PERILAKU

(39)

1. Apakah masalah dan gejalanya sudah hilang atau berkurang ? 2. Masih adakah perasaan yang menimbulkan stres ?

3. Apakah mahasiswa sudah mampu mengatasi masalahnya sendiri ?

4. Sejauh apa pemahaman mahasiswa terhadap diri sendiri maupun orang lain ?

5. Apakah sudah mampu menjalin relasi dengan lebih baik ?

6. Apakah sudah mempunyai kemampuan membuat rencana dan dapat bekerja dengan lebih baik ?

(40)

Terminasi Konseling

Terminasi Konseling

Terdapat dua jenis Terminasi :

Akhir dari suatu sesi Konseling (Misal : setelah 1 jam)

Akhir dari suatu proses Konseling (misal : setelah 3 kali pertemuan)

Terdapat dua jenis Terminasi :

Akhir dari suatu sesi Konseling (Misal : setelah 1 jam)

Akhir dari suatu proses Konseling (misal : setelah 3 kali pertemuan)

(41)

LANGKAH-LANGKAH TERMINASI

LANGKAH-LANGKAH TERMINASI

VERBAL PREPARATION

 Melalui ucapan-ucapannya konselor mempersiapkan mahasiswa bahwa konseling sudah akan segera berakhir  final summary statement.

BUKA JALUR KEMUNGKINAN FOLLOW UP

 Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk untuk kembalikan apabila diperlukan.

 Waspadai kemungkinan ketergantungan mahasiswa.

KEMUNGKINAN MERUJUK

 Rujukan  langkah yang tepat bagi konselor ketika menyadari

“batas-batas”kemampuannya dalam menghadapi mahasiswa dengan karakteristik dan masalah tertentu.

Sebelum merujuk kepada psikolog, usahakan untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan mahasiswa agar mhsw tidak merasa dilempar

FORMAL LEAVE TAKING (“PAMIT” SECARA FORMAL)

 Usahakan suasananya menyenangkan dan penuh kepercayaan.

VERBAL PREPARATION

 Melalui ucapan-ucapannya konselor mempersiapkan mahasiswa bahwa konseling sudah akan segera berakhir  final summary statement.

BUKA JALUR KEMUNGKINAN FOLLOW UP

 Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk untuk kembalikan apabila diperlukan.

 Waspadai kemungkinan ketergantungan mahasiswa.

KEMUNGKINAN MERUJUK

 Rujukan  langkah yang tepat bagi konselor ketika menyadari

“batas-batas”kemampuannya dalam menghadapi mahasiswa dengan karakteristik dan masalah tertentu.

Sebelum merujuk kepada psikolog, usahakan untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan mahasiswa agar mhsw tidak merasa dilempar

FORMAL LEAVE TAKING (“PAMIT” SECARA FORMAL)

(42)

Merupakan saat konselor harus mengakhiri

konseling

Menurunnya kecemasan mahasiswa.

Adanya perubahan perilaku mahasiswa ke arah yang lebih positif, sehat, dan dinamis.

Adanya rencana hidup masa depan dengan program yang jelas.

(43)

 mahasiswa sudah merasa mampu menyelesaikan masalahnya sendiri

 Saat respon mahasiswa positif dan mampu menunjukkan

pemahaman diri sendiri

 Bila sasaran / tujuan akhir dari “kontrak” telah tercapai

 Bila konselor dan mahasiswa merasa tidak mendapat manfaat dari sesi konseling yang berlangsung

 Konteks awal ketika konseling dimulai, mengalami perubahan

(44)

KASUS

KASUS

• KURANG MOTIVASI KARENA SALAH

JURUSAN, TIDAK PD,

• MASALAH PSIKOLOGIS LAIN

PRIBADI

• PERCERAIAN, FINANSIAL/EKONOMI,

KEKERASAN PSIKIS/FISIK, DLL

KELUARGA

• TIDAK DAPAT MENYESUAIKAN DIRI

SECARA AKADEMIK DAN NON AKADEMIK, DLL

SOSIAL

• IPK RENDAH

• STUDI TIDAK TEPAT WAKTU

• SKRIPSI TIDAK SEGERA DISELESAIKAN, DLL

(45)

APA ALTERNATIF PEMECAHAN

MASALAH YANG DAPAT

DILAKUKAN?

APA ALTERNATIF PEMECAHAN

MASALAH YANG DAPAT

(46)

Konseling dapat dilakukan sebagai

tindakan responsif (kotak P3K)

Kolaborasi dengan pihak terkait seperti

dosen, orang tua, dekan, dsb

Membentuk tim pemantau

Pelayanan Referal jika tidak dapat

melakukan intervensi atau penangan

(BKM, psikolog, psikater, dll)

Konseling dapat dilakukan sebagai

tindakan responsif (kotak P3K)

Kolaborasi dengan pihak terkait seperti

dosen, orang tua, dekan, dsb

Membentuk tim pemantau

Pelayanan Referal jika tidak dapat

melakukan intervensi atau penangan

(BKM, psikolog, psikater, dll)

(47)

Pencegahan terhadap masalah

mahasiswa yang berdampak pada

akademiknya dapat dilakukan dengan

memberikan

BIMBINGAN/KONSULTASI,

PELAYANAN ORIENTASI, INFORMASI,

PENGUASAAN KONTEN, PENEMPATAN

DAN PENYALURAN, MEDIASI,

KOORDINASI, DAN LAINNYA BAIK

SECARA INDIVIDU/KELOMPOK, TATAP

MUKA/ONLINE

. Apa saja biasanya yang

dibutuhkan mahasiswa?

Pencegahan terhadap masalah

mahasiswa yang berdampak pada

akademiknya dapat dilakukan dengan

memberikan

BIMBINGAN/KONSULTASI,

PELAYANAN ORIENTASI, INFORMASI,

PENGUASAAN KONTEN, PENEMPATAN

DAN PENYALURAN, MEDIASI,

KOORDINASI, DAN LAINNYA BAIK

SECARA INDIVIDU/KELOMPOK, TATAP

MUKA/ONLINE

. Apa saja biasanya yang

dibutuhkan mahasiswa?

(48)

Motivasi berprestasi

Ketrampilan pengambilan keputusan

Ketrampilan pemecahan masalah

Ketrampilan berkomunikasi

Penyadaran keragaman budaya dan agama

(49)

Mempersiapkan diri untuk studi lanjut, merencanakan karier,dan

mengembangkan kemampuan sosial pribadi.

Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian

tujuannya.

Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya

Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.

(50)

Dampaknya?

Dampaknya?

 Mahasiswa memperoleh pemahaman tetang dirinya dalam menjalan kegiatan akademik dan mampu

resilien menghadapi berbagai masalah yang nantinya berdampak pada akademinya

 Mahasiswa secara konsisten menjaga motivasi belajarnya

 Mahasiswa mampu mengembangkan dirinya sesuai bakat minatnya

 Dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan meningkatkan prestasi belajar

 Mahasiswa memperoleh pemahaman tetang dirinya dalam menjalan kegiatan akademik dan mampu

resilien menghadapi berbagai masalah yang nantinya berdampak pada akademinya

 Mahasiswa secara konsisten menjaga motivasi belajarnya

 Mahasiswa mampu mengembangkan dirinya sesuai bakat minatnya

 Dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan meningkatkan prestasi belajar

(51)

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Disusun oleh :

 Ika rahma susilawati, M.Psi., Psikolog

 Ari pratiwi, M.Psi., Psikolog

 Ulifa rahma, M.Psi., Psikolog Disusun oleh :

 Ika rahma susilawati, M.Psi., Psikolog

 Ari pratiwi, M.Psi., Psikolog

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari materi dangding- nya, karya ulama mahiwal (lain dari yang lain) ini kiranya penting dilihat dalam konteks sastra sufistik yang bercitarasa budaya Sunda dengan

Setelah data dianalisi, maka diper- oleh hasil bahwa penderita yang mem- punyai riwayat kontak dengan unggasl ayam mati mendadak mempunyai risiko terjadi infeksi

Dari hasil analisis data dalam artikel ini, dengan penerapan strategi pengendalian yang dilakukan bagian makanan dan minuman di Hotel Nikko Jakarta, dapat

Sikap belajar siswa di kelas XI AK SMK Negeri 1 Pontianak dapat dilihat dalam hasil persentase berikut yaitu toleransi siswa terhadap orang lain sebesar 81,66% ini toleransi

Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pada Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Kartu Gambar Binatang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dampak positif dari dukungan keluarga dalam menjalankan diet bagi penderita DM yaitu dapat mengontrol apa yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan

Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas dan tidak berguna lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas limpah dan rahmat, serta berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan