PENCEGAHAN TINDAK
PENCEGAHAN TINDAK
PENCEGAHAN TINDAK
PENCEGAHAN TINDAK
PIDANA KORUPSI
PIDANA KORUPSI
PADA JASA KONSULTASI
PADA JASA KONSULTASI
Dr Setyo Utomo SH M Hum
Dr. Setyo Utomo, SH, M.Hum
PENDAHULUAN
Penyelenggara
Penyelenggara NegaraNegara mempunyaimempunyai peranperan pentingpenting
PENDAHULUAN
Penyelenggara
Penyelenggara NegaraNegara mempunyaimempunyai peranperan pentingpenting dalam
dalam konstelasikonstelasi ketatanegaraanketatanegaraan.. HalHal iniini tersirattersirat dalam
dalam AmanatAmanat PembukaanPembukaan UndangUndang--UndangUndang DasarDasar 1945
1945 yangyang menyatakany gy g menyatakan antarayy antara lainlain bahwabahwa tujuantujuanjj dibentuknya
dibentuknya ””PemerintahPemerintah NegaraNegara IndonesiaIndonesia dandan yang
yang melindungimelindungi segenapsegenap bangsabangsa IndonesiaIndonesia dandan yang
yang melindungimelindungi segenapsegenap bangsabangsa IndonesiaIndonesia dandan seluruh
seluruh tumpahtumpah darahdarah IndonesiaIndonesia dandan untukuntuk memajukan
memajukan kesejahteraankesejahteraan umumumum mencerdaskanmencerdaskan memajukan
memajukan kesejahteraankesejahteraan umumumum,, mencerdaskanmencerdaskan kehidupan
K
d k h
d l k k
l h
Korupsi tidak hanya dilakukan oleh
penyelenggara negara, tetapi juga
p y
gg
g
,
p j g
melibatkan pihak lain, sehingga merusak
di
di k hid
b
k t
sendi-sendi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, yang dapat
g
g
y g
p
membahayakan eksistensi atass fungsi
penyelenggaraan negara
Undang
Undang--UndangUndang NomorNomor 31 31 TahunTahun 1999 yang 1999 yang dirubahdirubah Undang
Undang UndangUndang NomorNomor 31 31 TahunTahun 1999 yang 1999 yang dirubahdirubah dan
dan ditambahditambah dengandengan UndangUndang--UndangUndang NomorNomor 20 20 Tahun
Tahun 2001 2001 tentangtentang PemberantasanPemberantasan TindakTindak PidanaPidana Tahun
Tahun 2001 2001 tentangtentang PemberantasanPemberantasan TindakTindak PidanaPidana Korupsi
Korupsi yang yang diharapkandiharapkan dapatdapat mendukungmendukung pembentukan
pembentukan pemerintahanpemerintahan yang yang bersihbersih dandan bebasbebas korupsi
korupsi, , kolusipp kolusi dandan nepotismenepotisme, , danpp dan diperlukandiperlukan pula pp pula pp kesamaan
kesamaan visivisi, , misimisi dandan persepsipersepsi aparaturaparatur penegakpenegak hukum
hukum dalamdalam penanggulangannyapenanggulangannya hukum
Beberapa
Beberapa kalangankalangan berpendapatberpendapat bahwabahwa
t k
t k kk ii I dI d i i d ld l terpuruknya
terpuruknya perekonomianperekonomian Indonesia Indonesia dalamdalam beberapa
beberapa tahuntahun terakhirterakhir iniini, , salahsalah satusatu penyebabnya
penyebabnya adalahadalah korupsikorupsi yang yang telahtelah merasukmerasuk ke
ke seluruhseluruh linilini kehidupankehidupan yang pp yang diibaratkany gy g diibaratkan seperti
seperti jamurjamur didi musimmusim penghujanpenghujan, , tidaktidak sajasaja didi birokrasi
birokrasi atauatau pemerintahanpemerintahan tetapitetapi jugajuga sudahsudah birokrasi
birokrasi atauatau pemerintahanpemerintahan tetapitetapi jugajuga sudahsudah merambah
ii. PENGERTIAN KORUPSI DAN PRINSIP
ii. PENGERTIAN KORUPSI DAN PRINSIP--PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG BAIK
BAIK A.
A. PengertianPengertian KorupsiKorupsi
Korupsi dalam bahasa Latin disebut Corruptio Korupsi dalam bahasa Latin disebut Corruptio
– corruptus, dalam Bahasa Indonesia disebut corruptie, dalam Bahasa Inggris disebut
corruptie, dalam Bahasa Inggris disebut
corruption, dan dalam Bahasa Sansekerta yang
tertuang dalam Naskah Kuno Negara tertuang dalam Naskah Kuno Negara
Kertagama arti harfiah corrupt menunjukkan kepada perbuatan yang rusak, busuk, p p y g , ,
bejad, tidak jujur yang disangkut pautkan
Rumusan
Rumusan pengertianpengertian korupsip gp g korupsi dapatpp dapat dikelompokkanpp dikelompokkanpp sebagai
sebagai berikutberikut ::
1. Kelompok delik yang dapat merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara keuangan Negara atau perekonomian Negara, (sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahunj g g 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)
2. Kelompok delik penyuapan, baik aktif (yang
men a ) ma n asif ( an dis a ) serta menyuap) maupun pasif (yang disuap) serta
gratifikasi. (sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat(1) d t (2) P l 6 t(1) d t (2) P l 11
dan ayat (2), Pasal 6 ayat(1) dan ayat (2), Pasal 11, Pasal 12 huruf a, b, c, dan d, serta Pasal 12B ayat (1) d (2) U d U d N 31 T h
dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
P dd K )
3 Kelompok delik penggelapan (sebagaimana
tentang Pemberantasan Tindak Piddana Korupsi).
3. Kelompok delik penggelapan. (sebagaimana
diatur dalam Pasal 8, Pasal 10 huruf a Undang-U d N 31 T h 1999 j U d
Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
4. Kelompok delik pemerasan dalam jabatan
(knevelarij, extortion). (sebagaimana diatur dalam
P l 12 h f d h f f U d U d
Pasal 12 huruf e dan huruf f Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang
N 20 T h 2001 P b
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).
5)
5) KelompokKelompok delikdelik pemalsuanpemalsuan. (. (sebagaimanasebagaimana
di t
di t d ld l PP ll 9 9 U dU d U dU d NN diatur
diatur dalamdalam PasalPasal 9 9 UndangUndang--UndangUndang NomorNomor 31
31 TahunTahun 1999 1999 jojo. . UndangUndang--UndangUndang NomorNomor 20 20 Tahun
Tahun 2001 2001 tentangtentang PemberantasanPemberantasan TidakTidak Pidana
6) Kelompok delik yang berkaitan dengan
pemborongan, leveransir dan rekanan.
(sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1)
( g y ( )
dan ayat (2), Pasal 12 huruf g dan huruf i
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
t t P b t Ti d k Pid
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).
Pemberantassan
Pemberantassan Korupsi
Korupsi Melalui
Melalui
Pemberantassan
Pemberantassan Korupsi
Korupsi Melalui
Melalui
Program Pembangunan
Program Pembangunan
g
g
g
g
Presiden telah mengeluarkan Peraturan Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dan Kebijakan Penyelenggaraan Negara 2004 2009 yang diarahkan untuk :
Negara 2004-2009, yang diarahkan untuk :
1. Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam benuk praktik-praktik
22 M i k tkM i k tk k litk lit ll
22. . MeningkatkanMeningkatkan kualitaskualitas penyelenggarapenyelenggara administrasi
administrasi negaranegara
3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan dengan :
penyelenggaraan pembangunan dengan :
4 M k k k b d k d l
4. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan dengan :
Pengadaan
Pengadaan barangbarang dandan jasajasa didi lingkunganlingkungan BadanBadan Hukum
Hukum MilikMilik Negara Negara adaada baiknyabaiknya memperhatikanmemperhatikan 15
15 langkahlangkah proseduralgg prosedural yang pp yang ditetapkany gy g ditetapkan olehpp oleh Keppres
Keppres No. 80 No. 80 TahunTahun 2003 2003 jojo. . PerpresPerpres No. 85 No. 85 Tahun
Tahun 2006 2006 tentangtentang PedomanPedoman PelaksanaanPelaksanaan Tahun
Tahun 2006 2006 tentangtentang PedomanPedoman PelaksanaanPelaksanaan Pengadaan
Pengadaan BarangBarang dandan JasaJasa PemerintahPemerintah sertaserta memperhatikan
memperhatikan jugajuga AnggaranAnggaran DasarDasar dandan AnggranAnggran memperhatikan
memperhatikan jugajuga AnggaranAnggaran DasarDasar dandan AnggranAnggran Rumah
Rumah TanggaTangga suatusuatu Perusahaan Perusahaan negaranegara / / BadanBadan Hukum
Did l
Did l ll kt kkt k ii j dij di ll ikik Didalam
Didalam alamalam praktekpraktek yang yang seringsering menjadimenjadi polemikpolemik adalah
adalah pengertianpengertian unsurunsur melawanmelawan hukumhukum, , tetapitetapi dengan
dengan adanyaadanya putusanputusan MahkamahMahkamah KonstitusiKonstitusi Nomor
Nomor : 003/PUU: 003/PUU--IV/2006 IV/2006 tanggaltanggal 25 gggg 25 JuliJuli 2006 JJ 2006 yang
yang meniadakanmeniadakan berlakunyaberlakunya penjelasanpenjelasan PasalPasal 2 2 ayatayat (1)
(1) UndangUndang--UndangUndang No 31 No 31 TahunTahun 1999 1999 sehinggasehingga (1)
(1) UndangUndang UndangUndang No. 31 No. 31 TahunTahun 1999, 1999, sehinggasehingga perbuatan
perbuatan melawanmelawan hukumhukum dalamdalam artiarti materiilmateriil yaituyaitu perbuatan
perbuatan yang yang dianggapdianggap tercelatercela tidaktidak sesuaisesuai perbuatan
perbuatan yang yang dianggapdianggap tercelatercela, , tidaktidak sesuaisesuai dengan
dengan rasa rasa keadilankeadilan atauatau normanorma--normanorma kehidupankehidupan sosial
sosial masyarakatmasyarakat, , dinyatakandinyatakan tidaktidak mempunyaimempunyai kekuatan
Undang
Undang--UndangUndang NomorNomor 31 31 TahunTahun 1999 1999 tentangtentang
P b
P b Ti d kTi d k PidPid KK ii Pemberantasan
Pemberantasan TindakTindak PidanaPidana KorupsiKorupsi menerapkan
menerapkan sistemsistem pidanapidana minimal minimal dalamdalam upayaupaya untuk
untuk dapatdapat menimbulkanmenimbulkan efekefek jerajera dandan dayadaya tangkal
tangkal sejalangg sejalan denganjj dengan tujuangg tujuan undangjj undang--undanggg undang inigg ini, , ,, utnuk
utnuk mengantisipasimengantisipasi kebutuhankebutuhan hukumhukum masyarakat
masyarakat dalamdalam mencegahmencegah dandan memberantasmemberantas masyarakat
masyarakat dalamdalam mencegahmencegah dandan memberantasmemberantas secara
Sektor
Sektor sektorsektor rawanrawan yang yang seringsering menimbulkanmenimbulkan Sektor
Sektor--sektorsektor rawanrawan yang yang seringsering menimbulkanmenimbulkan penyimpangan
penyimpangan dandan merugikanmerugikan keuangankeuangan negaranegara d l k kd l k k dd l kl k B dB d H kH k M l kM l k yang
yang dilakukandilakukan didi lingkunganlingkungan BadanBadan HukumHukum MilikMilik Negara,
Negara, antaraantara lain lain terkaitterkait dengandengan ::
1. Pengadaaan jasa.
2. Penyaluran dana Bantuan Operasional.y p 3. Perbaikan sarana dan prasarana.
H / l k k l l ( k
4. Harga/nilai kontrak terlalu tinggi (mark up
5. Penetapan pemenag lelang tidak sesuai p p g g
ketentuan yang berindikasi suap atau ditetapkan oleh pengurus atau pengawas pada bagian
oleh pengurus atau pengawas pada bagian
pengadaan barang dan jasa Badan Hukum Milik N
Negara.
6. Pembayaran fiktif.
7. Pemalsuan surat/dokumen sebagai sarana
penyimpangan penggunaan anggaran Badan penyimpangan penggunaan anggaran Badan Hukum Milik Negara.
8. Manipulasi penggunaan barang/dana. 9. Manipulasi biaya pembebasan tanah. 9. a pu as b aya pe bebasa ta a .
10
10 RealisasiRealisasi pekerjaanpekerjaan tidaktidak sesuaisesuai kontrakkontrak yang yang 10.
10. RealisasiRealisasi pekerjaanpekerjaan tidaktidak sesuaisesuai kontrakkontrak yang yang
merugikan
merugikan BadanBadan HukumHukum MilikMilik NegaraNegara
11.
11. PenggelapanPenggelapan uanguang
12.
12. ManipulasiManipulasi gajigaji pegawaipegawai.. 13.
13. PungutanPungutan tidaktidak sahsah 14.
14. PenyalahgunaanPenyalahgunaan biayabiaya perjalananperjalanan dinasdinas..
15.
Pengadaan
Pengadaan barangbarang dandan jasajasa didi lingkunganlingkungan BHMN BHMN Pengadaan
Pengadaan barangbarang dandan jasajasa didi lingkunganlingkungan BHMN BHMN harus
harus memperhatikanmemperhatikan 15 15 langkahlangkah proseduralprosedural yang yang ditetapkan
ditetapkan oleholeh KeppresKeppres No 80 No 80 TahunTahun 2003 2003 jojo ditetapkan
ditetapkan oleholeh KeppresKeppres No. 80 No. 80 TahunTahun 2003 2003 jojo. . Perpres
Perpres No. 85 No. 85 TahunTahun 2006 2006 tentangtentang PedomanPedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan PengadaanPengadaan BarangBarang dandan JasaJasa PemerintahPemerintah serta
serta memperhatikanmemperhatikan jugapp juga Anggaranj gj g Anggaran Dasargggg Dasar dandan Anggran
Anggran RumahRumah TanggaTangga suatusuatu Perusahaan Perusahaan negaranegara / / Badan
Badan HukumHukum MilikMilik Negara / Daerah, Negara / Daerah, yaituyaitu :: Badan
Badan HukumHukum MilikMilik Negara / Daerah, Negara / Daerah, yaituyaitu ::
1 Perencanaan Pengadaan; 1. Perencanaan Pengadaan;
3
3 P k lifik iP k lifik i PP hh 3.
3. PrakualifikasiPrakualifikasi Perusahaan;Perusahaan; 4
4 PenyusunanPenyusunan DokumenDokumen LelangLelang;; 4.
4. PenyusunanPenyusunan DokumenDokumen LelangLelang;; 5.
5. PengumumanPengumuman Lelanggg Lelang;;gg;; 6.
6. PengambilanPengambilan DokumenDokumen LelangLelang;; 7.
7. PenentuanPenentuan HargaHarga PerkirakanPerkirakan SendiriSendiri;; 8.
8. PenjelasanPenjelasan LelangLelang;; 9.
9. Penyerahan Penawaran Harga dan Pembukaan Penyerahan Penawaran Harga dan Pembukaan PPPenawaran;
10. Evaluasi Penawaran; 10. Evaluasi Penawaran; 11.
11. Pengumuman Calon Pemenang;Pengumuman Calon Pemenang; 12
12 SS h h PP t L lt L l 12.
12. Sanggahan Peserta Lelang;Sanggahan Peserta Lelang; 13
13 Penunjukan Pemenang Lelang;Penunjukan Pemenang Lelang; 13.
13. Penunjukan Pemenang Lelang;Penunjukan Pemenang Lelang; 14.
14. Penandatanganan Kontrak Perjanjian;Penandatanganan Kontrak Perjanjian;gg j j ;j j ; 15.
Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 jo. Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 jo. Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 jo. Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 jo. Perpres No. 85 Tahun 2006 Lampiran I Bab I Perpres No. 85 Tahun 2006 Lampiran I Bab I
huruf E angka 1 dalam menentukan penyusunan huruf E angka 1 dalam menentukan penyusunan huruf E angka 1 dalam menentukan penyusunan huruf E angka 1 dalam menentukan penyusunan harga perhitungan sendiri (HPS) harus dilakukan harga perhitungan sendiri (HPS) harus dilakukan
d k d d d
d k d d d
dengan cermat, menggunakan data dasar dan dengan cermat, menggunakan data dasar dan mempertimbangkan :
mempertimbangkan :
a. Analisis harga satuan pekerjaan yang g p j y g
bersangkutan;
b. Perkiraan perhitungan biaya oleh b. Perkiraan perhitungan biaya oleh
konsultan/engineer’s estimate (EE);
c Harga pasar setempat pada waktu penyusunan c. Harga pasar setempat pada waktu penyusunan
d. Harga kontrak/surat perintah kerja (SPK) untuk
b / k j j i h
barang/pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan;
e. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara
resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), ( ),
badan/instansi lainnya dan media cetak yang datanya dapat dipertanggungjawabkan;
datanya dapat dipertanggungjawabkan;
f. Daftar harga standar/tarif biaya yang dikeluarkan
oleh pabrikan/agen tunggal atau lembaga oleh pabrikan/agen tunggal atau lembaga independen;
g. Daftar harga standar/tarif biaya yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang;
Dilingkungan Departemen, khususnya Badan Hukumg g p , y Milik Negara hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam Keppres No. 80 Tahuny g pp 2003 jo. Perpres No. 85 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta memperhatikan juga Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga suatu Perusahaan Negara / Badan Hukum Milik Negara / Daerah khususnya
mengenai pendanaan Perusahaan, sumber pendanaan,
l l d diddik l k i d
pengelolaan dana pendiddikan, pengalokasian dana pendidikan dan wajib juga melaksanakan
prinsip-i prinsip-i k dprinsip-il fprinsip-i prinsip-i i i d
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan
akuntabilitas punlik guna terwujudnya Good C r rate G ernance