• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. (Muljadi, 2009: 2). Hal ini disebabkan subsektor pariwisata relatif masih muda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. (Muljadi, 2009: 2). Hal ini disebabkan subsektor pariwisata relatif masih muda"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepariwisataan merupakan salah satu subsektor andalan pembangunan nasional Indonesia, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan perolehan devisa, kesempatan usaha, dan kesempatan kerja, sehingga dalam pembinaannya perlu dilaksanakan secara lebih optimal (Muljadi, 2009: 2). Hal ini disebabkan subsektor pariwisata relatif masih muda usianya dan masih dalam taraf pengembangan, oleh sebab itu belum secara luas dipahami oleh para generasi muda/pelajar/mahasiswa serta masyarakat luas umumnya. Selanjutnya Muljadi (2009: 5) menjelaskan bahwa dengan meningkatnya peradaban manusia, dorongan untuk melakukan perjalanan semakin kuat sehingga kebutuhan yang harus dipenuhi semakin kompleks. Pada saat ini, melakukan perjalanan wisata merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama bagi penduduk dari negara-negara yang telah maju.

Richardson dan Faulker (2004) dalam Meethan (2006) menjelaskan bahwa keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, calon pengunjung terdorong oleh motivasi yang mempengaruhinya, kemudian akan mempersepsi daerah tujuan wisata yang memungkinkan, di mana persepsi ini dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya dan informasi yang didapatkannya. Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata

(2)

dipengaruhi oleh kuatnya faktor pendorong (push factors) dan faktor-faktor penarik (pull factors). Faktor pendorong dan penarik ini sesungguhnya merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi pengunjung untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan wisata. Faktor pendorong umumnya bersifat sosio-psikologis sedangkan faktor penarik merupakan destination-specific attributes. Adanya faktor pendorong mengakibatkan seseorang ingin melakukan perjalanan wisata dan adanya berbagai faktor penarik yang dimiliki oleh daya tarik wisata akan menyebabkan orang tersebut memilih daya tarik wisata tertentu.

Dari sekian banyak daya tarik wisata yang ada di Indonesia, wisata alam adalah salah satu daya tarik wisata yang sudah berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Kabupaten Brebes merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi wisata alam antara lain Pantai Randusanga Indah, Waduk Malahayu, Agrowisata Kaligua, Telaga Renjeng, Waduk Penjalin, Curug Putri dan Ranto Canyon. Berdasarkan dari wisata alam tersebut, Pantai Randusanga Indah merupakan satu-satunya jenis destinasi wisata pantai yang menjadi produk wisata andalan yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes1. Pantai Randusanga Indah yang berdiri pada tahun 2001 ini memiliki luas area 30 Ha, objek wisata ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata unggulan Kabupaten Brebes. Namun dari potensi tersebut terdapat beberapa permasalahan yang ada yaitu atraksi wisata yang ditawarkan masih belum

1 Dari hasil wawancara dengan bapak Darmaja selaku Staff Sub Bagian Pariwisata, Dinas

(3)

memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjung, kurang sesuainya atraksi wisata yang tersedia begitu pula kondisinya yang tidak begitu bagus karena kurang perawatan. Tidak adanya acara mingguan, bulanan dan tahunan, hal ini dapat dilihat bahwa produk wisata yang ditawarkan masih seadanya. Di sisi lain masalah aksesbilitas yaitu kurang tersedianya angkutan umum yang menuju lokasi objek wisata dan kondisi jalan masuk menuju objek wisata yang sempit dan rusak. Namun dari semua permasalahan tersebut faktanya masih banyak pengunjung yang datang ke Pantai Randusanga Indah. Meskipun pengunjung sudah tau bagaimana kondisi Pantai Randusanga Indah, tetapi mereka tetap mau datang. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan mengklarifikasi motivasi pengunjung Pantai Randusanga Indah.

Penulis tertarik untuk meneliti karakteristik dan motivasi berkunjung pengunjung ke Pantai Randusanga Indah. Analisis dari perspektif pengunjung dibutuhkan untuk dapat mengembangkan Pantai Randusanga Indah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut :

a) Bagaimana karakteristik pengunjung Pantai Randusanga Indah? b) Apa motivasi pengunjung Pantai Randusanga Indah?

(4)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, tujuan penelitian

ini meliputi beberapa hal berikut :

a) Untuk mengetahui karakteristik pengunjung Pantai Randusanga Indah. b) Untuk mengklarifikasi motivasi pengunjung Pantai Randusanga Indah.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan akan mendatangkan beberapa

manfaat berupa manfaat teoritis serta manfaat praktis : a) Manfaat teoretis

Manfaat teoretis berupa kajian kelimuan bidang pariwisata, khususnya dalam hal pemanfaatan potensi sebagai daya tarik wisata dengan memahami psikologi pengunjung. Kemudian untuk menerapkan ilmu yang sudah diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan, serta bisa digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

b) Manfaat praktis

Manfaat praktis berupa panduan dan sarana edukasi bagi pengelola pantai Randusanga Indah untuk mengembangkan daya tarik wisatanya sehingga dapat meningkatkan minat pengunjung untuk berkunjung ke pantai Randusanga Indah.

(5)

1.5 Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa karya ilmiah yang pernah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan judul yang diambil di antaranya akan dijelaskan dibawah ini: Skripsi yang ditulis Aman Nurcahya (2006) yang berjudul “Dampak Pengembangan Obyek Wisata Pantai Randusanga Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat di Desa Randusanga Kabupaten Brebes” memaparkan tentang strategi yang tepat untuk mengembangkan dan menjadikan Pantai Randusanga Indah sebagai objek wisata unggulan agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif juga pendekatan rasionalistik fenomenalogis. Penulis menyusun strategi pengembangan produk wisata, strategi pengembangan pasar wisata, dan strategi pengembangan kelembagaan dan pengelolaan. Dalam strategi ini diarahkan untuk menguatkan sisi supply. Untuk pengembangan produk wisata diharapkan adanya inovasi sehingga pengunjung tertarik dan tidak bosan terhadap produk wisata yang ditawarkan sebelumnya.

Skripsi yang ditulis oleh Marlinda Fajariyanti (2013) yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Retribusi Obyek Wisata Pantai Randusanga Indah Kabupaten Brebes”, skripsi tersebut menjelaskan tentang sejauh mana pengaruh promosi terhadap peningkatan retribusi obyek wisata Pantai Randusanga Indah serta sejauh mana hambatan-hambatan Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes dalam mempromosikan Pantai Randusanga Indah. Penelitian ini bersifat asosiatif yang bertujuan mengetahui hubungan sebab akibat. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat

(6)

asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh antara promosi dan retribusi objek wisata Pantai Randusanga Indah.

Skripsi yang ditulis oleh B. Chandra Anggitya dan Bitta Pigawati (2013) yang berjudul “Perubahan Karakteristik Pemukiman Pesisir pada Kawasan Wisata Pantai Alam Randusanga Indah Kabupaten Brebes”, penelitian ini menganalisa perkembangan aktivitas pariwisata di Pantai Randusanga Indah telah berdampak terhadap perubahan guna lahan di sekitar kawasan wisata dan mempengaruhi perubahan kondisi fisik lingkungan pemukiman dan fungsi pemukiman masyarakat pesisir di sekitarnya. Hasil penelitian ini berupa kajian bentuk perubahan karakteristik pada pemukiman kawasan pesisir Pantai Randusanga Indah di kelurahan Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan berdasarkan indikator perubahan lingkungan fisik pemukiman dan perubahan penggunaan pemukimannya.

Skripsi yang ditulis oleh Isniyati (2014) yang berjudul “Karakteristik dan Motivasi Wisatawan di Pantai Somandeng, Kabupaten Gunungkidul”, skripsi tersebut menjelaskan tentang karakteristik dan motivasi wisatawan yang berkunjung ke pantai Somandeng, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan metode mix-method, yaitu metode penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa mayoritas wisatawan berusia muda dengan rentang umur 18-28 tahun dengan latar belakang pendidikan SMA yang berkunjung beserta rombongannya.

(7)

Skripsi yang ditulis oleh Diah Ajeng Puspita Wardani (2014) yang berjudul “Analisis Karakteristik dan Motivasi Kunjungan Wisatawan dalam Upaya Pengembangan Atraksi Wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang”, skripsi tersebut memaparkan tentang hubungan antara karakteristik dan motivasi wisatawan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan atraksi wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang. Penelitian ini menggunakan metode mix-method, yaitu metode penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi dan target pasar Taman Kyai Langgeng merupakan wisatawan pelajar yang datang bersama rombongannya.

Beberapa tinjauan pustaka yang telah disebutkan diatas menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan masih orisinil dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

1.6 Landasan Teori

Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan (Undang-undang RI Nomor 10 Th. 2009 Tentang Kepariwisataan : Bab I, Pasal 1).

(8)

Karakteristik adalah sesuatu yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu2. Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist description) (Seaton dan Bennet, 1996: 31). Untuk karakteristik wisatawannya (tourist description) lebih memfokuskan pada wisatawannya, biasanya digambarkan dengan “who wants what, why, when, where and how much?”. Untuk menjelaskan hal-hal tersebut, karakteristik sosio-demografis mencoba menjawab pertanyaan “who wants what”.

McIntosh (1977) dan Murphy (1985) dalam Pitana dan Gayatri (2005: 59) mengatakan bahwa motivasi dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu sebagai berikut:

a. Physical or physicological motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olah raga, bersantai dan sebagainya.

b. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya (bangunan bersejarah).

c. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan dan sebagainya.

(9)

d. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang kan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikologis. Disebut juga sebagai status and prestige motivation.

Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata (Undang-undang RI Nomor 10 Th. 2009 Tentang Kepariwisataan: Bab I, Pasal 1). Selain itu WTO (World Tourism Organization) dalam Marpaung (2000: 15) memberikan definisi sebagai berikut:

a. Pengunjung adalah setiap orang yang berkunjung ke suatu negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya.

b. Wisawatan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraanya berkunjung ke suatu tempat di negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan model penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini menghasilkan data deskriptif baik tertulis maupun lisan dari orang-orang maupun perilaku yang dapat diamati.

1. Jenis Data

a) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari responden melalui daftar kuisioner. Kemudian data yang

(10)

diperoleh melalui observasi secara langsung dan wawancara dengan narasumber terkait.

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi pustaka dan studi literatur.

2. Metode Pengumpulan data

a) Observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung di tempat yang bersangkutan yaitu di Pantai Randusanga Indah, desa Randusanga Kulon. Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati dan menganalisis lokasi penelitian baik dari segi morfologi, maupun kenampakan sosial yang ada.

b) Studi Pustaka

Penggunaan studi pustaka dilakukan sebagai acuan dalam proses penelitian yang didapat dari perpustakaan, internet dan jurnal ilmiah. Peninjauan tersebut berguna sebagai telaah pustaka bagi peneliti. c) Wawancara

Wawancara yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah wawancara yang bersifat langsung dengan objek penelitian. Dalam hal ini terwawancara adalah narasumber yang diperlukan dalam pengumpulan data, yaitu responden yang mengisi kuesioner. Kemudian penulis mewawancarai pegawai Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Brebes selaku pengelola resmi

(11)

Pantai Randusanga Indah untuk menggali informasi tentang pengelolaan Pantai Randusanga Indah. Penulis juga mewawancarai Kepala Desa Randusanga Kulon dan masyarakat desa Randusanga Kulon untuk menggali informasi tentang keadaan masyarakat, sosial budaya dan kearifan lokal daerah setempat.

d) Metode Angket

Metode angket digunakan untuk mengetahui respon pengunjung mengenai motivasi berkunjung ke Pantai Randusanga Indah. Penyebaran angket ini dilakukan dengan teknik purposive sampling karena penulis memiliki pertimbangan sendiri untuk menentukan responden (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 141). Besaran sampel yang dapat ditarik dari populasi tergantung pada tujuan penelitian, jenis instrumen yang digunakan, biaya dan waktu. Ukuran sampel yang dibutuhkan ditetapkan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 74). Jumlah populasi adalah 50.774 orang diambil dari laporan tahunan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes pada tahun 2014 dengan biaya retribusi Pantai Randusanga Indah sebesar Rp 3000. Berikut adalah tabel jumlah populasi dan hasil retibusi di Pantai Randusanga Indah pada tahun 2014:

(12)

Tabel 1. Jumlah Pengunjung dan Hasil Retribusi di Pantai Randusanga Indah Tahun 2014

Bulan Populasi Hasil Re tribusi Januari 4.887 Rp 14.661.000 Februari 4.101 Rp 12.303.000 Maret 5.952 Rp 17.856.000 April 4.795 Rp 14.385.000 Mei 5.860 Rp 17.580.000 Juni 6.136 Rp 18.408.000 Juli 2.562 Rp 7.686.000 Agustus 4.435 Rp 13.305.000 September 3.599 Rp 10.797.000 Oktober 3.580 Rp 10.740.000 November 2.640 Rp 7.920.000 Desember 2.227 Rp 6.681.000 Jumlah 50.774 Rp 152.322.000 (Sumber: Dinparbudpora Kabupaten Brebes)

Setelah mengetahui jumlah populasi maka ditentukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus. Rumusnya adalah sebagai berikut:

𝑛 = N

1 + N (𝑒)2

𝑛 = ukuran sampel yang akan dibutuhkan N = ukuran populasi

(13)

n = 50774 1 + 50774 (100)10 2 = 50774 1 + 50774 (0,01) = 50774 1 + 507,74 = 50774 508,74 = 99,80 = 100

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

3. Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari proses wawancara dan observasi akan dikaji ulang berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun secara kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh dari proses angket kemudian dibuat tabel. Hasil akhir proses analisis data akan ditinjau ulang kembali sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah.

1.8 Sistematika Penulisan

Bab pertama mencakup beberapa persoalan mendasar pra penelitian berupa penjelasan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori serta metode penelitian. Bab kedua secara umum mendeskripsikan tentang gambaran umum Kabupaten

(14)

Brebes berserta aktifitas kepariwisataannya serta profil pantai Randusanga Indah secara umum. Deskripsi profil Pantai Randusanga Indah yang mencakup beberapa hal mendasar diantaranya kependudukan, keadaan fisik, letak secara geografis, batas wilayah, aksesibilitas dan lain-lain.

Bab ketiga mencakup pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Pembahasan tersebut tertuang dalam sebuah tulisan ilmiah, dilengkapi dengan grafik, tabel maupun gambar yang diambil langsung oleh peneliti.

Bab keempat merupakan bagian penutup yang berisi simpulan dan saran dari penelitian tersebut.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Pengunjung dan Hasil Retribusi di Pantai  Randusanga Indah Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat pengaruh antara sistem pengendalian intern barang milik negara yang meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, dan

Perhitungan nilai kontribusi komponen teknologi juga dilakukan oleh (Ramadhani, 2012) pada perusahaan jasa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komponen humanware dan

Penentuan komposisi serta pemilihan jenis dari suatu lumpur pemboran yang akan digunakan pada pemboran suatu formasi tertentu harus tepat, sehingga dapat menunjang

kontribusi sebesar 10,7% terhadap total produksi dunia (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2006). Subsektor perkebunan sebagai salah satu andalan sektor pertanian akan terpengaruh

2) Jika T hitung > T tabel, maka H0 ditolak terdapat perbedaan rata- rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman untuk perubahan dividen

Dalam penelitian ini mengadopsi sistem dinamik. Kecurangan yang terjadi yang diukur dengan indeks integritas UN dan penggunaan anggaran yang cukup tinggi merupakan isu yang

Penelitian yang dilakukan oleh Min Dong Choi pada wanita usia lanjut lebih dari 60 tahun berjumlah 160 orang yang dibagi menjadi kelompok latihan dan kelompok

Chairul dkk (2013), perusahaan tidak melakukan pengadaan bahan baku yang berlebihan sehingga dapat mengurangi biaya penyimpanan sehingga perusahaan dapat mengalokasikan