• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Penelitian Kesehatan Pelamonia Indonesia Volume 02, Nomor 01, Januari-Juni 2019 pissn , eissn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Penelitian Kesehatan Pelamonia Indonesia Volume 02, Nomor 01, Januari-Juni 2019 pissn , eissn"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI RUMAH SAKIT TK.II 14.01.05

PELAMONIA MAKASSAR TAHUN 2019

RELATIONSHIP MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IMPLEMENTATION HOSPITAL (SIMRS) WITH THE EFFECTIVENESS OF EMPLOYEES WORKING IN HOSPITAL TK.II 14.05.01

PELAMONIA MAKASSAR

Wiwi Sri Angraeni1, Mangindara2, Mohammad Ardani Samad3 1,2,3

Department of Hospital Administration, Stikes Pelamonia Kesdam VII Wirabuana, Indonesia wiwipelamonia@gmail.com, mangindaraakk@gmail.com, ardani.samad@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat hubungan antara implementasi sistem informasi manajemen dengan efektivitas kerja pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar. Dimana Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit terdiri dari beberapa indikator, yakni: Kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna sistem, dan kepuasan pemakai, Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis uji chi square. Hasil uji statistik untuk variabel kualitas sistem dengan efektivitas kerja pegawai memperoleh hasil p = 0,031 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kualitas sistem dengan efektivitas kerja pegawai.Variabel kualitas informasi dengan efektivitas kerja pegawai memperoleh hasil p = 0,031 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kualitas informasi dengan efektivitas kerja pegawai. Variabel pengguna sistem dengan efektivitas kerja pegawai memperoleh hasil p = 0,012 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengguna sistem dengan efektivitas kerja pegawai. Variabel kepuasan pemakai dengan efektivitas kerja pegawai memperoleh hasil p = 0,018 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kepuasan dengan efektivitas kerja pegawai.

Kata Kunci: SIMRS, efektivitas kerja, pegawai

ABSTRACT

This study aims to examine and look at the relationship between the management information system implementation with the effectiveness of employees working in the Hospital Tk.II 14:05:01 Pelamonia Makassar. Where the Hospital Management Information System consists of several indicators, namely: system quality, information quality, system users, and user satisfaction, type of research is quantitative descriptive cross sectional study approach. The sampling technique is simple random sampling. Testing the hypothesis used is chi square analysis. Statistical test results for the variable quality of the system with the effectiveness of the employee obtain the results p = 0.031 for p <0.05 then Ho is rejected, which means that there is a relationship between the quality of the system with the effectiveness of the quality pegawai.Variabel employee information with the effectiveness of the results obtained p = 0.031 because the value of p <0.05 then Ho is rejected, which means that there is a relationship between the quality of information with the effectiveness of the employment. The effectiveness of the system user variables with employee get results because the value of p = 0.012 p <0.05 then Ho is rejected, which means there is a relationship between the users of the system with the effectiveness of the employment. Variable user satisfaction with the effectiveness of the employee obtain the results p = 0.018 for p <0.05 then Ho is rejected, which means there is a correlation between satisfaction with the effectiveness of the employment.

Keywords: SIMRS, work effectiveness, employee

PENDAHULUAN

Penerapan sistem informasi ini ditujukan untuk menyajikan informasi dalam mendukung pengambilan keputusan serta pengawasan dalam organisasi atau perusahaan. Penentu keberhasilan suatu sistem informasi tergantung pada cara sistem itu dijalankan dan dapat memberi kemudahan bagi para pengguna.

Dari hasil penelitian sebelumnya yang berjudul Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Rekam Medik (Kajian Pada Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang Tahun 2017) mengatakan bahwa efektivitas kerja pegawai belum maksimal. Sekitar 80% pegawai di bagian rekam medik mengatakan masih lambat dalam pengumpulan berkas laporan

(2)

25 dari tiap unit di RSUD Lasinrang Pinrang. Hal tersebut terjadi dikarenakan sistem informasi manajemen yang digunakan masih manual, sehingga mengakibatkan penurunan efektivitas kerja pegawai di RSUD Lasinrang Pinrang serta kenyamanan pasien untuk mengakses informasi. Oleh karena itu, pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) semakin dibutuhkan, sehingga sistem yang dimiliki efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja. Efektifitas kerja yang dimaksud merupakan penyelesaian pekerjaan yang tepat waktu yang disertai dengan kualitas dan kuantitas serta mutu yang dihasilkan sesuai dengan target yang telah ditentukan (Astianurdin dkk, 2017).

Sedangkan pada tahun 2019, hasil penelitian sebelumnya dengan judul Metode Hot Fit untuk Mengukur Tingkat Kesiapan SIMRS dalam Mendukung Implementasi E-Health didapatkan hasil bahwa organisasi dinilai tidak baik sebesar 10%, cukup baik 70%, dan sangat baik 20%. Hal yang perlu diperbaiki yaitu perlu dilakukan penambahan pelatihan bagi pengguna SIMRS sehingga bisa mengurangi human error serta menjadikan pegawai efektif dalam bekerja (Wahyuni & Parasetorini, 2019).

Berdasarkan data dari penelitian terdahulu, Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini sangat penting bagi rumah sakit disetiap unit karena dengan adanya Sistem Informasi Manajemen (SIM) memudahkan komunikasi dari bawahan ke atasan atau sebaliknya akan menjadikan rumah sakit bekerja dengan efektif dan efisien serta kualitas mutu pelayanannya meningkat.

Rumah sakit adalah instansi pelayanan kesehatan secara paripurna, yang bertujuan untuk melayani masyarakat dimulai dari kalangan masyarakat yang ekonomi rendah sampai dengan kalangan masyarakat ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, beban kerja rumah sakit mengalami peningkatan yang pesat. Sedangkan, hal itu tidak bisa sepenuihnya dikordinir oleh pegawainya.

Saat ini rumah sakit dituntut untuk menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai sehingga kualitas pelayanan kesehatan juga meningkat untuk memudahkan informasi dapat diakses dari berbagai kalangan dan tidak lagi menggunakan sistem informasi manajemen secara manual. Keuntungan lainnya dari implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam rumah sakit untuk memudahkan para manajer dalam mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan data informasi yang telah diolah.

Berdasarkan pernyataan di atas, sebagaimana telah tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/ MENKES/ PER/ VI/ 2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit bahwa setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Penyelenggaraan SIRS bertujuan untuk: (a) merumuskan kebijakan dibidang perumahsakitan; (b) menyajikan informasi rumah sakit secara nasional; dan (c) melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan rumah

sakit secara nasional (Permenkes RI Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011).

Rumah Sakit TK. II 14.05.01 Pelamonia Makassar adalah rumah sakit Rumah Sakit TNI AD sebagai unsur pelaksana Kesehatan Kodam XIV/Hsn, sebagai Badan Pelaksana dibidang Kesehatan di Lingkungan Kodam XIV/Hsn mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, PNS beserta keluarganya yang berhak di jajaran Kodam XIV/Hsn. Selain itu juga memberikan pelayanan kesehatan bagi penderita dengan status BPJS, Jamsostek, Jamkesmas, pasien perusahaan dan masyarakat umum dengan memanfaatkan kapasitas lebih yang dimiliki selain dari itu juga sebagai Rumah Sakit rujukan bagi penderita dari Kawasan Timur Indonesia. Peneliti telah melakukan studi pendahuluan di Rumah Sakit TK. II 14.05.01 Pelamonia Makassar terhadap 20 pegawai dibagian manajemen diambil secara acak pada bulan Mei 2019, hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bagaimana penggunaan SIMRS berhubungan dengan efektivitas kerja di rumah sakit ini. Dari studi pendahuluan tersebut didapatkan hasil dari jawaban responden bahwa 100% rumah sakit ini menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), tetapi 40% responden menjawab SIMRS ini tidak berjalan dengan optimal.

Dilihat dari hasil jawaban responden tentang kualitas kerja bahwa 20% yang menggunakan SIMRS belum mampu meningkatkan kualitas kerjanya, melihat dari kuantitas kerja, 35% responden yang menjawab bahwa walaupun menggunakan SIMRS tetap saja belum mampu meningkatkan kuantitas kerja, sedangkan jika dilihat dari ketepatan waktu, 35% responden menjawab belum tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan walaupun telah menggunakan SIMRS ini. Dari data tersebut peneliti menggunakan skala Likert dalam penentuan kriteria objektif. Dari latar belakang masalah tersebut dapat dilihat bahwa Rumah Sakit TK. II 14.05.01 Pelamonia Makassar sudah menerapkan SIMRS tetapi kurang optimal terhadap kualitas kerja, kuantitas kerja, dan ketepatan waktu dalam bekerja sehingga membuat peneiliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Implementasi Sistem Informasi Manajemen dengan Efektivitas Kerja Pegawai”. METODE

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Jalan Jenderal Sudirman No. 27 Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat dan bahan penelitian dengan jumlah populasi sebanyak 174 pegawai, dan jumlah sampel sebanyak 52 pegawai yang diambil menggunakan teknik simple random sampling.

Data yang didapatkan diolah menggunakan program computer SPSS 2.0, dengan tahapan (1) Editing data dilakukan dengan memeriksa kemungkinan kesalahan pengisian atau tidak lengkapnya data yang diisi oleh responden. (2)

(3)

26 Coding data dilakukan dengan memberikan kode nomor jawaban agar memudahkan pengolahan data. (3) Tabulasi data dilakukan setelah pemberian kode pada setiap jawaban yang diberikan oleh responden dengan bantuan komputer. (4) Pembersihan data dilakukan agar setiap data yang sudah diperoleh bebas dari kesalahan sebelum dilakukan analisis statistik dengan komputer program SPSS.

Analisis univariat dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden yaitu umur, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan terakhir, dan deskripsi dari variabel penelitian yaitu sistem informasi manajemen rumah sakit yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna sistem, dan kepuasan pemakai. Analisis bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisis hubungan antara dua variabel dengan menggunakan uji analisis chi-square

HASIL

Tabel 1 menunjukkan bahwa bahwa dari 41 orang yang mengatakan kualitas sistem baik ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai baik sebanyak 28 orang atau sekitar 68,3%, sedangkan dari 11 orang semuanya yang mengatakan bahwa kualitas sistem tidak baik dan ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai tidak baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,031 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kualitas sistem informasi dengan efektivitas kerja.

Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 41 orang yang mengatakan kualitas informasi baik ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai baik sebanyak 28 orang atau sekitar 68,3%, sedangkan dari 11 orang semuanya yang mengatakan bahwa kualitas informasi tidak baik dan ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai tidak baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,031 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kualitas informasi dengan efektivitas kerja. Hal ini berarti semakin baik kualitas informasi maka semakin baik efektivitas kerja pegawai.

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 38 orang yang mengatakan pengguna sistem baik ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai baik sebanyak 25 orang atau sekitar 65,8%, sedangkan dari 14 orang semuanya yang mengatakan bahwa pengguna sistem tidak baik dan ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai tidak baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,012 karena nilai P < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengguna sistem dengan efektivitas kerja. Hal ini berarti semakin baik pengguna sistem maka semakin baik efektivitas kerja pegawai.

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 34 orang yang merasakan kepuasan pemakai sistem baik ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai baik sebanyak 22 orang atau sekitar 64,7%, sedangkan dari 18 yang merasakan kepuasan pemakaian sistem tidak baik dan ditunjang dengan efektivitas kerja pegawai tidak baik sebanyak 1 orang atau

sekitar 5,6%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,018 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kepuasan pemakai dengan efektivitas kerja. Hal ini berarti semakin puas pegawai terhadap sistem maka semakin baik efektivitas kerja pegawai.

PEMBAHASAN

Analisis Hubungan Antara Kualitas Sistem dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,031 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kualitas sistem informasi dengan efektivitas kerja. Hal ini berarti semakin baik kualitas sistem informasi maka semakin baik efektivitas kerja pegawai.

Hasil analisis tersebut diuji melalui beberapa indikator kualitas sistem. Melalui indikator keakurasian dalam menyajikan data sudah baik dan efisiensi dalam penyajian data juga sudah baik. Sejalan dengan yang terjadi dilapangan bahwa sistem ini telah diterapkan dengan baik dan optimal sehingga data yang diolah dalam sistem informasi akurat dan efisien dengan begitu dapat membantu pegawai dalam menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu, sehubung dengan hal itu keaslian data dari SIMRS dapat membantu untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan harapan atasan. Tetapi walaupun dalam penerapannya walaupun menggunakan SIMRS, tetap masih ada yang mengolah data secara manual dan tidak menutup kemungkinan hal itu menghambat pekerjaannya.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astianurdin, dkk (2017), yang menyimpulkan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja yang berarti semakin tinggi kualitas sistem maka semakin meningkat efektivitas kerja pegawai di RSUD Lasinrang Kab. Pinrang.

Analisis Hubungan Antara Kualitas Informasi dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,031 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kualitas informasi dengan efektivitas kerja. Hal ini berarti semakin baik kualitas informasi maka semakin baik efektivitas kerja pegawai.

Hasil analisis tersebut diuji melalui beberapa indikator kualitas informasi. Melalui indikator relevansi data informasi yang baik, konsistensi data informasi yang sudah baik, dan kecepatan data informasi yang diolah sudah cukup baik. Sejalan dengan yang terjadi dilapangan bahwa dengan menerapkan SIMRS ini pegawai di rumah sakit dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan sesuai target yang diharapkan oleh pengguna SIMRS. Walaupun dalam penerapannya masih ada yang tidak sesuai dengan informasi yang disajikan oleh SIMRS.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rachmi (2013), mengatakan bahwa kualitas informasi telah memberikan makna penting

(4)

27 bagi peningkatan efektivitas kerja pegawai dan telah sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan untuk peningkatan efektivitas kerja pegawai pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Analisis Hubungan Antara Pengguna Sistem dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,012 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengguna sistem dengan efektivitas kerja.Hal ini berarti semakin baik pengguna sistem maka semakin baik efektivitas kerja pegawai.

Hasil analisis tersebut diuji melalui indikator pengguna sistem dimana pegawai sebagai pengguna akhir sistem sudah cukup baik. Sejalan dengan yang terjadi dilapangan bahwa selama menggunakan SIMRS pegawai di rumah sakit ini dapat menyelesaikan pelaporan dengan mudah, sehingga atasannya dapat mengambil keputusan dengan cepat. Meskipun demikian, dalam penerapannya masih ada yang kurang paham menggunakan SIMRS.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astianurdin, dkk (2017), yang menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengujian individual kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap efektivitas kerja yang berarti semakin tinggi kualitas pengguna sistem maka semakin meningkat efektivitas kerja pegawai RSUD Lasinrang Kab. Pinrang.

Analisis Hubungan Antara Kepuasan Pemakai dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,018 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kepuasan pemakai dengan efektivitas kerja. Hal ini berarti semakin puas pegawai terhadap sistem maka semakin baik efektivitas kerja pegawai.

Hasil analisis tersebut diuji melalui indikator kepuasan pemakai dimana pegawai merasa puas dalam memberikan tanggapannya terhadap penggunaan sistem. Sejalan dengan yang terjadi dilapangan bahwa pengguna akhir SIMRS merasa puas dengan fungsi SIMRS di rumah sakit ini, karena dengan diterapkannya SIMRS dapat menunjang efektivitas kerja pegawainya. Walaupun dalam penerapannya masih ada yang kurang puas menggunakan SIMRS dikarenakan kurang mengerti dengan fungsi yang ada didalamnya

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astianurdin, dkk (2017), yang menyimpulkan bahwa faktor kepuasan pemakai melalui indikator merasa puas pada saat menggunakan sistem, karena dapat mempercepat proses penyelesaian kerja. Melalui indikator kepuasan fungsi, bahwa para pegawai merasa puas dengan fungsi yang ada pada sistem tersebut. Sedangkan, melalui indikator kepuasan informasi, para pegawai merasa puas dengan informasi yang dihasilkan oleh sistem guna mendukung penyelesaian pekerjaan. Maka, kepuasan pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap

efektivitas kerja yang berarti semakin tinggi kualitas sistem maka semakin meningkat efektivitas kerja pegawai RSUD Lasinrang Kab. Pinrang. Selain itu, penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Wahyuni & Parasetorini (2019), yang menyimpulkan bahwa kepuasan pengguna system berada di kategori baik pada penelitian ini dan frekuensi pemanfaatan SIMRS yang cukup tinggi menunjukkan bahwa sistem berjalan cukup baik. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa ada hubungan antara kualitas sistem informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun 2019. Ada hubungan antara kualitas informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun. Ada hubungan antara pengguna sistem informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun 2019. Ada hubungan antara kepuasan pemakai sistem informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun 2019. Diharapkan pihak rumah sakit mampu selalu menjaga kualitas sistem informasi manajemen rumah sakit di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar.

DAFTAR PUSTAKA

Astianurdin, Samsualam & Haeruddin. 2017. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Rekam Medik (Kajian Pada Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Kabupaten Pinrang Tahun 2017). Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 11 (4), p. 456.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1171 Tahun 2011. Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit. Jakarta. Kementerian Kesehatan. Rachmi, Dewi, H. S. 2013. Analisis Pengaruh

Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Tesis. Universitas Pasundan Fakultas Pascasarjana Kebijakan Publik Program Magister Ilmu Administrasi. Bandung.

Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar. 2018. Profil Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar. Makassar

Wahyuni, T. & Parasetorini, A. 2019. Metode HOT-FIT untuk Mengukur Tingkat Kesiapan SIM RS dalam Mendukung Implementasi E-Health. Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 7 (1), p.73.

(5)

28 LAMPIRAN

Tabel 1. Hubungan Antara Kualitas Sistem Informasi dengan Efektivitas Kerja Pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun 2019

Kualitas Sistem

Efektivitas Kerja Pegawai

Total

p=0,031 Baik Tidak Baik

n % n % N %

Baik 28 68,3 13 31,7 41 100

Tidak Baik 11 100 0 0 11 100

Total 39 75 13 25 52 100

Sumber: Data Primer

Tabel 2. Hubungan Antara Kualitas Sistem Informasi dengan Efektivitas Kerja Pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun 2019

Sumber: Data Primer

Tabel 3. Hubungan Antara Pengguna Sistem dengan Efektivitas Kerja Pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun 2019

Pengguna Sistem

Efektivitas Kerja Pegawai

Total

p=0,031 Baik Tidak Baik

n % n % N %

Baik 25 65,8 13 34,2 38 100

Tidak Baik 14 100 0 0 14 100

Total 39 75 13 25 52 100

Sumber: Data Primer

Tabel 4. Hubungan Antara Kepuasan Pemakai dengan Efektivitas Kerja Pegawai di Rumah Sakit TK.II 14.05.01 Pelamonia Makassar Tahun 2019

Kepuasan Pemakai

Efektivitas Kerja Pegawai

Total

p=0,031 Baik Tidak Baik

n % n % N %

Baik 22 64,7 12 35,3 34 100

Tidak Baik 17 94,4 1 5,6 18 100

Total 39 75 13 25 52 100

Sumber: Data Primer

Kualitas Informasi

Efektivitas Kerja Pegawai

Total

p =0,031 Baik Tidak Baik

n % n % N %

Baik 28 68,3 13 31,7 41 100

Tidak Baik 11 100 0 0 11 100

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembentukan kelompok sosial baru, dengan melakukan pendampingan dalam rapat mingguan Gerakan Pemuda Desa Tejosari., juga secara Bersama-sama dengan gerakan pemuda

f) Deskripsi : Aplikasi akan menampilkan daftar paket sewa gedung yang telah tersedia yang dapat dipilih oleh Customer untuk melakukan booking... Activity

01 Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro.

Untuk batuan reservoir yang mengandung satu acre–feet pada kondisi awal, maka volume minyak dapat dihitung. dengan persamaan sebagai

Kendala yang di hadapi oleh instansi PLKB Kec.Wonosobo antara lain : tempat penyimpanan data yang kurang memadai, terjadi kesulitan untuk pencarian data penduduk jika suatu

Namun disamping itu ada beberapa gejala-gejala pada koperasi Republik Indonesia (KPRI) Tekad Waras Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak yang belum terlaksanakan dengan baik,

Data yang diambil dari kantor Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara adalah data hasil produksi jeruk, luas lahan jeruk dan curah hujan di Kabupaten Tanah Karo

laki dapat bekerja sama dalam berbagai Analisis Bidang Politik, Pemerintahan dan Keamanan.. Dengan kata lain,