Diterbitkan oleh Percetakan & Penerbit
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Jln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1 Kopelma Darussalam Telp. 0651-812221
e-Mail: upt.percetakan@unsyiah.ac.id unsyiahpress@unsyiah.ac.id https://unsyiahpress.unsyiah.ac.id/
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
TERAS LITERASI
Tim Peramu
Editor :
Nurul Husna Salahuddin
Maya Khairani
Fatmawati
Desain Buku:
Syifa Nabila Hasbi
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
2019
Judul Buku :
Teras Literasi
Tim Peramu
Editor :
Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau
seluruh buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit.
Nurul Husna Salahuddin
Maya Khairani
Fatmawati
ISBN :
978-623-264-037-5
Desain Buku :
Syifa Nabila Hasbi
Pracetak dan Produksi :
Tim Syiah Kuala University Press
Penerbit :
Syiah Kuala University Press
Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1 Kopelma Darussalam 23111,
Kec. Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh
Telp : 0651 - 8012221
Email : upt.percetakan@unsyiah.ac.id
unsyiahpress@unsyiah.ac.id
http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id
Cetakan Pertama 2019
iv + 139 Halaman, Ukuran (15,5 cm x 23 cm)
Anggota IKAPI 018/DIA/2014
Anggota APPTI 005.101.1.09.2019
iii
KATA PENGANTAR
Keterampilan Menulis Dasar (KMD) adalah salah satu mata kuliah wajib yang diselenggarakan pada setiap semester genap di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Adapun mata kuliah KMD ini membahas mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menulis guna meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulis secara memadai.
Tujuan mata kuliah ini secara tidak langsung kemudian mengantarkan kami para pengampu mata kuliah KMD untuk membimbing dan mendorong para mahasiswa untuk mulai menulis dan mempublikasikan hasil tulisan mereka. Buku ini kemudian hadir guna merangkum sebagian hasil tulisan para mahasiswa, baik yang telah maupun belum dipublikasi dengan memunculkan berbagai tema.
Perjalanan para mahasiswa untuk mulai menulis tidak dapat disebut mudah, setiap individu memiliki ritmenya masing-masing. Ada mahasiswa yang sedari awal perkuliahan mengetahui dengan pasti tema apa yang akan ditulis, tetapi tidak sedikit juga mahasiswa yang sampai berulang kali berganti tema karena ketidaksesuaian minat ataupun referensi yang diharapkan. Perbedaan ritme ini kemudian semakin nyata ketika satu demi satu tulisan yang sudah dihasilkan coba dikirimkan ke berbagai media dan dipublikasi. Ternyata satu publikasi dapat mendorong lahirnya publikasi-publikasi lainnya.
Mengetahui bahwa tulisan mahasiswa kemudian diterima, diapresiasi dan dipublikasi oleh pihak lain selain kami para pengampu, ternyata dapat membangkitkan semangat mereka. Untuk menjaga semangat tersebut dan memudahkan serta meningkatkan jumlah pembaca atas karya-karya mereka, kami berinisiatif untuk menyatukan tulisan-tulisan tersebut dalam sebuah buku yang diberi judul Teras Literasi.
iv
Sekiranya buku ini menjadi bukti bagaimana mahasiswa pernah berupaya keras untuk menulis walaupun karena keterpaksaan sebagai sebuah tugas dalam mata kuliah. Akan tetapi keterpaksaan tersebut kemudian berujung pada sebuah karya yang dapat mereka banggakan, sampai nanti.
Pada akhirnya, kami para pengampu mata kuliah ini berharap berbagai tulisan dari berbagai perspektif dan tema ini dapat berguna bagi siapapun yang berkenan. Langkah awal menulis ini semoga meninggalkan kesan yang mendalam bagi setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini dan buku ini menjadi pijakan pertama bagi publikasi-publikasi selanjutnya.
Selamat membaca!
Tim Pengampu KMD Genap 2017-2018
Maya Khairani, M. Psi., Psikolog Risana Rachmatan, M. Si Kartika Sari, M. Si., Psikolog
v
Daftar Isi
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... v
Cerpen ... 1
Maria, Akhirnya Kau Pulang ... 2
Opini ... 7
Ayo Perangi Narkoba! ... 8
Kutemukan Aku di Psikologi ... 11
Sukses Harus Dimulai dari Diri Sendiri ... 15
Salahkah Jika Kita Menangis? ... 18
Ngopi: Membumikan Interaksi yang Mengudara ... 21
Bukan Manusia Biasa ... 24
Pelaku Bullying, Introvert atau Ekstrovert? ... 27
Kopi Pahit Peradaban Remaja ... 30
The Power of Kepepet Ala Mahasiswa ... 35
Ramalan: Untuk Mereka yang BaPer (Terbawa Perasaan) ... 38
Meraih sukses dengan Mengembangkan Diri ... 41
Sejarah Dianggap Membosankan, atau Memang Membosankan? ... 44
Yuk Intip 7 Aktivitas yang Dilakukan Millenials Saat Merasakan Kesepian 48 Kidal, Apakah Berbahaya? ... 52
Pelangi Peradaban LGBT ... 56
Dunia Psikologi ... 60
Proses Belajar ... 61
Apa Sih Literasi Itu? ... 62
Secercah Harapan Mahasiswa dalam Mencapai Keberhasilan Studi ... 65
Siswa Jangan Lakukan Multitasking ... 70
Psikologi Anak ... 73
Ibu, Jangan Lewatkan Fase Merangkak pada Bayi ... 74
Kekerasan Seksual sebagai Simbol Kekuasaan pada Anak Jalanan ... 78
Psikologi dan Teknologi ... 83
Kenali Gangguan Mental Selfitis pada Orang yang Hobi Swafoto ... 84
vi
Game Online dan Sisi Gelapnya ... 88
Benarkah Telepon Pintar Menjadikan Anak Pintar? ... 91
Psikologi Islam ... 94
Psikologi Islam Masyarakat Aceh ... 95
Puasa Sebagai Terapi Kejiwaan, Benarkah? ... 101
Perilaku Agresi dalam Pandangan Islam ... 105
Dampak Psikologis Wanita Bercadar ... 107
Psikologi Sosial ...110
Seperti Apakah Kemalasan Sosial Dikalangan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala ... 111
Pemulia Jamee ... 115
Beri Kasih Sayang pada Dirimu Sendiri ... 118
Kesehatan Mental ...122
Mengenal Depresi Seasonal Effective Disorder ... 123
2
MARIA, AKHIRNYA KAU PULANG!
Tria Novita
“Bisikan dalam rintihan itu bergeming. Allah itu maha paham tentang hati, apalagi tentang hakikat hati itu sendiri. Sejauh yang kutahu, Allah dan aku adalah suatu hal yang padu. Aku diambang langit tanpa batas, berserah dan lemah tanpa pengharapan. Bagaikan di alam kosong tak bersuara. Aku tau ada sesuatu yang selalu bersamaku. Oh tidak, bukan bersamaku. Tapi dia selalu meliputiku dalam diam, ramai, sadar dan lupaku. Semesta, inikah jalanku?”
Berbilang empat kalender berganti saat aku harus terlibat di ruang ini. Seperti dalam hutan lebat yang tak bertepi. Aku hidup di dalamnya dan menikmati setiap cerita. Bagai seperti mimpi lalu bangun lagi. Hidup di hutan itu membuat aku berhenti pintar untuk berpikir. Wajar saja, di sana tanpa orang lain dan bertema kasih.
Terkadang aku seperti berada
di pucuk cemara tinggi yang hampir bisa kugapai langit. Sampai pada saat itu, aku merasa cukup untuk tak ingin pergi. Banyak kekonyolan terjadi, namun aku tak merasakan itu adalah sampah bau yang harus kuhindari. Berlarut-larut dalam ayunan cemara hijau itu sampai malam berganti, bertemu pagi, dan kembali lagi pada si sunyi malam yang tak berlirih.
Pada ribuan hari aku baru mengerti, aku ini tersesat. Jantung berdetak cepat, mata terasa panas, dan ingatan mulai melenyapkan aku dalam warna kenangan yang semakin pudar. Aku kehilangan akal seperti meminum obat penenang selama ini. Aku sakit … aku mulai menyadari bahwa langit selama aku di sini tak selalu sama. Cemara yang sibuk berbicara tak pernah kudengarkan, apalagi angin yang sibuk ingin
7
8
AYO PERANGI NARKOBA!
Ayu Utami Pratiwi
Berbicara mengenai narkoba pasti tidak lepas dengan namanya obat terlarang dan narkoba sendiri merupakan masalah yang sangat hangat untuk diperbincangkan. Perlu kita ketahui bahwa narkoba itu sendiri adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Obat terlarang yang sangat berbahaya. Narkoba tumbuh dan berkembang sangat pesat di zaman sekarang Narkoba juga tidak melihat korbannya dari kalangan dan usia seseorang.
Di dunia yang serba modern ini narkoba sangat mudah didapatkan di mana-mana. Mengapa demikian? karna banyaknya pengedar narkoba yang tergiur dengan pendapatan yang sangat fantastis dari hasil penjualan narkoba itu sendiri. Mereka juga bisa menjual di mana saja dari satu tempat ketempat yang lain dan permainan pengedar sangatlah rapi sehingga aparat hukum bisa tidak mengetahui pergerakan mereka.
Indonesia merupakan negara yang berstatus darurat narkoba. Data BNN (Badan Narkotika Nasional) tahun 2017 menyebutkan bahwa terdapat 46.537 kasus terkait narkoba yang tersebar di wilayah Indonesia. Mengerikan bukan?
Kita perlu menyadari bahwa para pengguna narkoba banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa karena disebabkan oleh usia mereka yang masih labil dan mudah dipengaruhi. Pada awalnya mereka hanya mencoba-coba hingga akhirnya menjadi seorang pemakai teratur dari
60
DUNIA
62
APA SIH LITERASI ITU??
Rizkhi Aulia Ramadhan Nur
Saat ini, banyak orang berbicara tentang literasi tanpa mengetahui makna literasi yang sebenarnya. Padahal mengetahui arti, aspek, dan tujuan dari literasi tersebut sangatlah penting, karena literasi merupakan sebuah konsep yang memiliki makna kompleks, dinamis, terus ditafsirkan, dan didefinisikan dengan beragam cara dan sudut pandang. Berangkat dari sini, maka perlu kiranya diuraikan apa sebenarnya makna dari Istilah literasi itu.
Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa literasi
lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Namun lebih dari itu, literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan
skill yang dimiliki dalam hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi
mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.
Menurut kamus online Merriam-Webster, literasi berasal dari bahasa latin, yaitu “literature” dan bahasa inggris “letter”. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, dan gambar)".
73
74
IBU, JANGAN LEWATKAN FASE MERANGKAK PADA BAYI
Reni Sriana
Proses perkembangan anak merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh orang tua, terutama ibu. Perkembangan anak akan terjadi secara alami dengan rentang waktu tertentu. Seorang ibu biasanya antusias menanti proses tumbuh kembang anaknya. Dengan menyaksikan perkembangannya, sering kali ibu akan merasa bangga jika buah hatinya berhasil mencapai tahapan perkembangan tertentu.
Menurut Jean Piaget (tokoh psikologi perkembangan kognitif), anak yang berusia 0 sampai 2 tahun berada di tahap sensori-motor (the
sensory-motor period) yaitu tahapan pertama dalam perkembangan
kognitif anak. Pada tahap ini, anak belajar lewat koordinasi indra dan aktivitas motorik serta mengembangkan pemahaman sebab akibat. Aktivitas motorik pada bayi merupakan fase yang secara sistematis berawal dari mengangkat kepala, mengoceh spontan, berbalik dan telungkup, merangkak, berdiri sampai berjalan.
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan yang mendorong bayi untuk mengeksplorasi dunianya. Piaget meneyebutkan bahwa tahap sensorimotor ini adalah periode awal kehidupan yang menandai kemampuan dan pemahaman spasial yang terbagi dalam 6 sub-tahapan.
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai dua belas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau
83
PSIKOLOGI &
TEKNOLOGI
84
KENALI GANGGUAN MENTAL SELFITIS PADA
ORANG YANG HOBI SWAFOTO
Reni Ferida
Swafoto sudah tidak asing lagi bagi masyarakat pada umumnya dan merupakan salah satu rutinitas yang kerap dilakukan oleh sebagian orang ketika momen-momen tertentu, hari spesial bahkan tidak momen tertentu pun kerap berswafoto. Biasanya orang yang melakukan swafoto akan membagikan foto-foto mereka ke media sosial yang mereka miliki. Swafoto tidak memandang umur, mulai dari anak-anak bahkan orang dewasa kerap melakukannya.
Pada Maret 2014, Time merilis kota-kota dengan penduduk yang gemar berswafoto. Peringkat pertama diduduki oleh Kota Makati, Filipina, dengan prevalensi 258 pengambil swafoto per 100 ribu. Swafoto sering dihubungkan dengan narsisme dan berkaitan dengan kebutuhan akan pengakuan yang besar. Narsistik menurut DSM IV (Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders–Fourth Edition) merupakan
gangguan kepribadian yang ditandai dengan ciri-ciri berupa perasaan superior bahwa dirinya adalah paling penting, paling mampu, paling unik, sangat eksesif untuk dikagumi dan disanjung, kurang memiliki empati, angkuh, dan selalu merasa bahwa dirinya layak untuk diperlakukan berbeda dengan orang lain.
Menurut seorang Psikoterapis Diana Parkinson, manusia selalu melakukan swafoto sejak dulu, baik gambar-gambar di gua atau potret diri. Ini adalah evolusi alamiah yang mengafirmasi ulang identitas kita. Di tahun 2017, Janarthanan Balakrishnan dan Mark D. Griffiths mempublikasi di International Journal of Mental Health yang
mengklarifikasikan bahwa swafoto termasuk gangguan mental yang disebut dengan “Selfitis”. Selfitis adalah keinginan kompulsif obsesif untuk memotret diri dan mengeksposkannya di media sosial sebagai cara untuk mengatasi kekurangan harga diri dan untuk mengisi kesenjangan dalam keintiman. Ada 3 tingkat kondisi selfitis. Pertama, batas sebelum akut, yaitu melakukan swafoto 3 kali sehari tapi tidak
94
95
PSIKOLOGI ISLAM MASYARAKAT ACEH
Farah febriani
Berbicara tentang dunia psikologi, mungkin kita akan berfikir bahwa psikologi adalah sebuah ilmu yang dapat digunakan untuk membaca kepribadian seseorang atau memberikan solusi dari setiap masalah dan fenomena sosial yang terjadi. Pendapat tersebut tidak 100 % bernilai benar, hanya saja telah beredar luas di tengah masyarakat sehingga diyakini kebenarannya oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh.
Psikologi adalah ilmu yang tergolong baru dan belum terlalu banyak diminati oleh sebagian besar siswa yang lulus dari sekolah menengah atas, khususnya di Provinsi Aceh. Pasalnya, ilmu psikologi adalah ilmu yang tergolong abstrak dan belum pasti. Contohnya saja, jika ada seorang remaja yang terlibat kasus tawuran dan narkoba, hal ini akan dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda dari kacamata seorang psikolog/sarjana psikologi. Lapangan kerja psikologi di Aceh pun, masih tergolong kecil dibandingkan kota-kota besar lainnya. Program studi atau fakultas psikologi baru-baru ini berkembang pesat di beberapa universitas ternama di Banda Aceh pasca musibah gempa dan tsunami tahun 2004 silam.
Berbicara tentang dunia psikologi, kita juga akan menemukan berbagai cabang ilmu psikologi seperti terapan, klinis dan industri. Serapan ilmu psikologi ini sendiri ada yang berasal dari barat dan juga timur. Umumnya, teori psikologi yang berkembang saat ini adalah teori yang berasal dari barat dan dicetuskan oleh tokoh-tokoh yang berasal dari non-Islam. Akibatnya, ada beberapa teori yang dicetuskan oleh para tokoh tersebut yang bertentangan dengan agama Islam sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam menangani permasalahan ummat. Akhirnya, atas kekhawatiran tersebut, para tokoh psikologi Islam di Indonesia berdiskusi dan tercetuslah ilmu psikologi islam tersebut pada awal tahun 1994 di Indonesia. Psikologi Islam bermakna sebuah ilmu psikologi yang mempelajari tentang kejiwaan (ruh, nafs, akal dan hati) seseorang ditinjau dari sudut pandang Islam. Ilmu ini tentunya bersumber dari
Al-110
111
SEPERTI APAKAH KEMALASAN SOSIAL DI KALANGAN
MAHASISWA UNIVERSITAS SYIAH KUALA ?
Nunung Ardila
Kemalasan adalah hal yang sering terjadi pada siapa saja baik pada pelajar, mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya. Kemalasan sosial atau Social Loafing merupakan sebuah fenomena ketika seseorang memiliki kecenderungan mengurangi usahanya ketika mengerjakan sesuatu dalam suatu kelompok daripada mereka bekerja sendiri (Karau & William, 1993). Hal ini dapat diamati pada mahasiswa dalam proses belajar, contohnya ketika mengerjakan tugas kelompok, hanya beberapa orang dalam kelompok yang mengerjakan tugas yang telah diberikan, dalam perkuliahan sering kali mahasiswa dihadapkan pada tugas yang tidak sedikit. Hal ini juga yang menyebabkan mahasiswa melakukan
sosial loafing atau kemalasan sosial dalam mengerjakan tugas kelompok
mereka hanya berpaku dan mengandalkan salah satu anggota saja yang dianggap mampu. Namun, hal ini dapat membuat orang yang diandalkan merasa marah dan menganggap bahwa hanya dia yang memiliki peran dominan di antara lainnya, dan beranggapan tugas tersebut adalah tugas kelompok bukan tugas individu. Dalam hal ini kemalasan sosial atau social loafing pada mahasiswa tidak hanya terjadi dalam hal belajar seperti mengerjakan tugas kelompok, namun kemalasan sosial atau
social loafing juga dapat terjadi dalam suatu organisasi.
Kegiatan organisasi banyak diikuti oleh mahasiswa seperti kegaiatan organisasi yang berada di dalam kampus atau organisasi internal maupun kegiatan organisasi yang berada di luar kampus atau organisasi eksternal. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan organisasi tak terlepas dari peraturan yang dikeluarkan oleh Rektor Unsyiah bahwa mahasiswa wajib mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam kampus maupun di luar karena setiap kegiatan mempunyai poin tertentu untuk syarat kelulusan yaitu SKPI (Surat Ketentuan Pendamping Ijazah). Lalu banyak mahasiswa yang berlomba-lomba untuk mendaftarkan diri di berbagai bidang organisasi tertentu, namun setelah mereka di terima di
122
123
MENGENAL DEPRESI SEASONAL AFFECTIVE DISORDER
Nada Salsabila
Jika anda merasakan gejala melemahnya energi dan moody (mood yang sering berubah) pada musim-musim tertentu, merasa murung terlalu lama dan anda tidak dapat termotivasi untuk melakukan kegiatan yang biasanya dinikmati, kemungkinan anda mengalami Seasonal
Affective Disorder.
Apa itu SAD? Seasonal Affective Disorder (SAD) menurut istilah kedokteran merupakan gangguan mood musiman yang ditandai oleh depresi dan gangguan ini hanya akan terjadi pada waktu yang sama setiap tahun. Gangguan psikologis ini hanya muncul pada musim-musim tertentu. Banyak di antara kita mungkin masih asing dengan depresi SAD karena kasus SAD lebih banyak dijumpai di negara 4 musim. Mereka mengalami depresi hanya pada akhir musim gugur dan musim dingin. Meskipun negara Indonesia dan beberapa negara di belahan dunia hanya memiliki 2 musim, tidak menutup kemungkinan penduduknya juga akan mengalami dan menderita SAD.
Belakangan ini ada sebuah kasus yang menggemparkan tentang SAD, yaitu kematian anggota boy band Korea SHINee, Kim Jonghyun. Sebelum memilih jalan kematian dengan mengisap briket batu bara pada Senin (18/12/2017) sekitar pukul 18.00 waktu Seoul, Korea Selatan, rupanya Jonghyun sudah lama merasakan depresi. Hal itu diketahui dari surat wasiat Jonghyun yang dimuat dalam akun Instagram sahabatnya, Nine, anggota band rock Dear Cloud. Dalam curahannya, Jonghyun menuliskan rasa depresi yang sudah tidak bisa lagi ditahannya lagi. "Saya sudah rusak dari dalam (diri). Depresi ini pelan-pelan menggerogoti dan saya tidak bisa lagi mengatasinya," tulis Jonghyun pada kalimat pertama surat wasiatnya. Ternyata, depresi ini bukan hal yang baru bagi Jonghyun. Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Blue Night
Radio 2015 silam, Jonghyun mengaku mengidap seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan mental yang dipengaruhi perubahan iklim.
"Perasaan atau mood-ku mudah dipengaruhi oleh musim. Aku merasa bersyukur ketika orang-orang di sekitarku berusaha untuk
124
menyemangati daripada mengkritik diriku di waktu yang sulit," ujar Jonghyun. "Aku semakin merasa depresi selama musim gugur dan musim dingin sejak aku kecil, ibuku akan selalu perhatian dengan cara membuatkan makanan kesukaanku daripada bertanya apa yang terjadi padaku saat itu," lanjutnya.
Terkait masalah ini, psikiater Ika Widyawati SpKJ, dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berkata bahwa depresi ini umumnya terjadi di negara yang memiliki empat musim. "Di negara seperti Indonesia hampir jarang terjadi". Dia menjelaskan bahwa keadaan iklim dan lingkungan yang dilihat manusia sehari-hari dapat sangat berpengaruh pada keadaan mental. Sebagai contoh, di negara empat musim yang memiliki musim salju, tidak ada hal lain yang bisa dipandang selain warna putih dari salju. "Hal-hal ini bisa membuat depresi, atau saat musim-musim tertentu muncul depresi," katanya. "Melihat putih, semua itu tertekan, tidak happy. Saat muncul musim semi, lihat daun, langsung senang banget. Saya pun mengalami sendiri," ujarnya tertawa.
SAD awalnya hanya gejala-gejala ringan, tetapi akan menjadi kian parah sepanjang musim berlangsung. Bahkan bisa menyebabkan penderitanya bunuh diri. Faktanya wanita lebih rentan terkena SAD daripada pria. Menurut dr Jenny Maria CS, Sp.KJ, faktor risiko terserangnya gangguan yang merujuk kepada depresi lebih banyak dialami oleh wanita karena faktor biologis penyebab depresi lebih besar dari pada laki-laki. Misalnya, wanita lebih mudah marah ketika mendekati menstruasi karena sistem dari zat-zat kimia dalam otak bertemu.
Penyebab secara signifkan SAD belum diketahui, namun ada faktor-faktor tertentu yang diyakini sebagai penyebab munculnya SAD: 1. Jam biologis (ritme sirkadian). Jam internal tubuh terganggu karena
kurangnya cahaya matahari saat musim gugur dan musim dingin, menyebabkan perasaan murung dan memicu depresi.
2. Pengaruh serotonin. Serotonin berfungsi untuk mengatur suasana hati, kekurangan serotonin dapat menyebabkan depresi.
Diterbitkan oleh Percetakan & Penerbit
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Jln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1 Kopelma Darussalam Telp. 0651-812221
e-Mail: upt.percetakan@unsyiah.ac.id unsyiahpress@unsyiah.ac.id https://unsyiahpress.unsyiah.ac.id/