• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengertian pembangunan ekonomi secara essensial dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Selain itu dapat dilihat subtansi dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting yang dapat diprioritaskan. Dimana pembangunan ekonomi merupakan: (i) suatu proses, yang berarti merupakan perubahan terus menerus, (ii) usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan perkapita, dan (iii) kenaikan pendapatan perkapita itu harus berlangsung melalui proses jangka panjang. Didalam analisa pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai suatu proses yang saling berkaitan dan hubungan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang menghasilkan pada aspek pembangunan ekonomi.

Selanjutnya pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai kenaikan dalam tingkat pendapatan perkapita, karena kenaikan ini merupakan suatu pencerminan dari timbulnya suatu perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam realita pada segala aspek aktivitas masyarakat yang menunjukkan lajunya pembangunan ekonomi suatu Negara ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertambahan Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product atau GDP). (Sukirno, 2004: 14).

Dalam pengertian secara tradisional, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. Pembangunan merupakan suatu

(2)

proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga-lembaga nasional termasuk pula suatu percepatan atau akselerasi dari pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2006, 21).

Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana Pemerintah Daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dan pihak swasta guna penciptaan lapangan kerja, serta dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di Daerah yang bersangkutan (Suparmoko, 2002). Dalam proses Perencanaan Daerah, analisis fungsi merupakan suatu alat yang efektif untuk melihat kerangka-kerangka umum seperti tersebut diatas, dan secara efektif dapat digunakan untuk melihat dan sebagai instrumen kegiatan ekonomi masyarakat yang dikonsentrasikan dalam suatu area tertentu pada lingkungan wilayah pembangunan, sehingga dapat memudahkan para perencana untuk menentukan prioritas-prioritas yang mendorong masyarakat untuk memperoleh fasilitas pelayanan secara mudah.

Keberhasilan pembangunan ekonomi Daerah, sangat ditentukan oleh sasaran kebijakan-kebijakan pembangunan yang berlandaskan pada upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja secara optimal dari segi jumlah, produktivitas dan efisien. Dalam penentuan kebijakan, haruslah memperhitungkan kondisi internal maupun perkembangan eksternal. Perbedaan kondisi internal dan eksternal hanyalah pada jangkauan

(3)

suatu wilayah, dimana kondisi internal meliputi wilayah daerah/regional, sedangkan kondisi eksternal meliputi pada wilayah nasional. Perbaikan ekonomi bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah juga mengupayakan perbaikan tersebut, baik perbaikan secara makro ataupun mikro.

Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan tingkat pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu: kenaikan seluruh nilai tambah (value added) yang terjadi. Indikator perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya dibuat dalam harga berlaku. Namun agar dapat melihat pertambahan dari kurun waktu ke kurun waktu berikutnya, harus dinyatakan dalam nilai riil, artinya dinyatakan dalam harga konstan. Biasanya Badan Pusat Statisik dalam menerbitkan laporan pendapatan regional tersedia angka dalam harga berlaku dan harga konstan.

Pendapatan wilayah menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor aktivitas produksi di daerah tersebut (tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi), yang berarti secara essensial dapat menggambarkan kondisi kemakmuran daerah tersebut. Kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan oleh besarnya nilai tambah yang tercipta di wilayah tersebut juga oleh seberapa besar terjadi transfer payment, yaitu bagian pendapatan yang mengalir ke luar wilayah atau mendapat aliran dana dari luar wilayah.

Menurut Boediono (1992: 1): ”Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang”. Jadi, persentase pertambahan output haruslah lebih tinggi dari persentase pertambahan jumlah

(4)

penduduk dan ada kecenderungan dalam jangka panjang bahwa pertumbuhan itu akan berlanjut.

Selain itu menurut pendapat Boediono bahwa ada ahli ekonomi yang membuat definisi yang lebih eksplisit, yaitu: bahwa pertumbuhan itu haruslah bersumber dari proses intern perekonomian tersebut. Dalam penggunaan secara umum, istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menyatakan kondisi perkembangan ekonomi di Negara berkembang. Akhirnya, suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita menunjukkan kecenderungan (trend) jangka panjang yang meningkat. Pada aspek ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikan terus menerus. (Sukirno, 2004: 14).

Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Transformasi struktural merupakan indikator penting dari peningkatan dan kesinambungan pertumbuhan serta penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan itu sendiri.

Proses terjadinya perubahan struktur perekonomian ditandai dengan beberapa hal yaitu: (1) menurunnya pangsa sektor primer (pertanian), (2) meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri), dan (3) pangsa sektor tersier (jasa) juga memberikan kontribusi yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Sejarah pertumbuhan ekonomi negara-negara maju

(5)

menunjukkan pentingnya pengaruh tingkat perkembangan struktural dan sektoral yang tinggi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Beberapa komponen yang utama dari proses perubahan struktural tersebut antara lain mencakup pergeseran bertahap dari aktivitas sektor pertanian ke sektor non pertanian.

Pertumbuhan ekonomi telah mengakibatkan perubahan struktur perekonomian. Transformasi struktural sendiri merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri, perdagangan dan jasa, dimana masing-masing perekonomian akan mengalami transformasi yang berbeda-beda. Pada umumnya dengan transformasi yang terjadi di Negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri. Perubahan struktur ekonomi atau transformasi ekonomi dari tradisional menjadi modern secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam ekonomi yang berkaitan dengan komposisi penyerapan tenaga kerja, produksi, perdagangan, dan faktor-faktor lain yang diperlukan secara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pendapatan perkapita (Chenery 1994).

Struktur ekonomi daerah berdampak pada peningkatan sektor-sektor perekonomian lainnya yang saling berkaitan. Suatu daerah dapat dikatakan maju apabila ditunjang dari segi pengetahuan masyarakat yang tinggi, adanya sumber daya alam yang cukup memadai yang dikelola oleh sumber daya manusia yang mempunyai potensi besar guna tercapainya kemajuan pembangunan daerah. Proses industrialisasi diharapkan dapat menanggulangi permasalahan peningkatan kebutuhan lapangan pekerjaan.

(6)

Salah satu indikator keberlangsungan pembangunan ekonomi suatu daerah adalah laju pertumbuhan ekonomi. Statistik pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu derivatif dari statistik Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Bila kita melakukan data plotting terhadap angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kediri, maka akan kita ketahui trend yang terus meningkat. Walaupun terus menunjukkan angka peningkatan, namun laju percepatan pembangunan tiap tahun selalu fluktuatif dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kediri tidak pernah melampaui pertumbuhan ekonomi pada tingkat Provinsi apalagi Nasional.

Sektor Industri yang diharapkan mampu sebagai substitute sektor atau sektor pengganti, perkembangannya masih jauh dari harapan. Kecenderungan pertumbuhan sektor industri sebenarnya cukup menjanjikan. Namun karena beberapa hal, sektor industri hingga tahun ini belum berhasil menjadi substitute sektor, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Kabupaten Kediri relative jauh dari bandara dan pelabuhan. 2) Iklim usaha dan perijinan yang belum kondusif.

3) upah buruh yang relative mahal (Kabupaten Kediri termasuk ring 2). 4) lahan yang masih prospektif untuk pertanian.

Tahun ini saja, sektor industri sedikit mengalami percepatan dengan tumbuh 6,96%. Secara keseluruhan pertumbuhan sektor ini lebih disebabkan oleh pertumbuhan yang menunjukkan angka positif diseluruh sub sektornya, utamanya sub-sektor makanan dan minuman.

(7)

Dimana kondisi PDRB ADHK 2000 mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 di Kabupaten Kediri dapat dijelaskan pada sajian Gambar 1.1 sebagai berikut:

Gambar 1.1

PDRB Kabupaten Kediri Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2008-2013 (dalam jutaan rupiah)

Sumber: Diolah dari BPS Kabupaten Kediri Dalam Angka 2013

Berdasarkan dari sajian Gambar 1.1 diatas menunjukkan nilai PDRB ADHK 2000 di Kabupaten Kediri mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 pada masing-masing sektor ekonomi, dimana nilai sektor ekonomi masih didominasi oleh sektor pertanian hingga pada tahun 2013. Sedangkan nilai sektor ekonomi terendah yaitu terdapat pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih hingga pada tahun 2013. Berdasarkan indikator PDRB ADHK 2000 tersebut struktur perekonomian di Kabupaten Kediri menunjukkan sangat dominan berperan mengandalkan pada sektor primer.

Berdasarkan dari subtansi latar belakang diatas, maka secara spesifik akan dibahas dan ditinjau secara empiris mengenai kondisi atas struktural

(8)

perekonomian di Kabupaten Kediri tersebut melalui penelitian ini dengan judul “Analisis Pergeseran Struktural Perekonomian Di Kabupaten Kediri Tahun 2003-2013”.

B. RUMUSAN MASALAH

Terkait dengan hal ini, maka masalah dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Dengan memperhatikan latar belakang diatas tentang pentingnya subtansi kondisional struktur perekonomian di Kabupaten Kediri, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam Penelitian ini adalah: 1. Bagaimana struktur ekonomi di Kabupaten Kediri pada tahun 2003 sampai

dengan tahun 2013?

2. Apa yang menjadi sektor unggulan kompetitif dan spesialisasi pada perekonomian di Kabupaten Kediri?

3. Apakah terjadi pergeseran struktural pada perekonomian di Kabupaten Kediri?

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan perumusan masalah, agar penelitian lebih terarah dan terfokus dari permasalahan yang essensial dalam tujuan penelitian, maka pada penelitian ini penulis hanya fokus untuk menganalisis struktural ekonomi di Kabupaten Kediri, mengetahui sektor ekonomi apa yang menjadi unggulan kompetitif dan spesialisasi di Kabupaten Kediri dan untuk mengetahui apakah terjadi pergeseran struktural pada perekonomian di Kabupaten Kediri mulai dari Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2013.

(9)

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menggungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian terhadap suatu masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Oleh karena itu isi dan rumusan tujuan penelitian tersebut mengacu pada subtansi dari rumusan masalah penelitian yang diformulasikan.

Maka dari itu berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi struktur ekonomi di Kabupaten Kediri!

2. Untuk menganalisa sektor ekonomi apa yang menjadi unggulan kompetitif dan spesialisasi di Kabupaten Kediri!

3. Untuk menganalisa apakah terjadi pergeseran struktural pada perekonomian di Kabupaten Kediri!

2. Manfaat penelitian

Setiap penelitian tentu mempunyai kegunaan (manfaat) penelitian yang berguna bagi lembaga pendidikan, bagi instansi yang dijadikan objek penelitian dan juga dapat berguna bagi peneliti itu sendiri. Adapun kegunaan (manfaat) penelitian ini adalah:

a. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri

Sebagai kontribusi pemikiran dan informasi saran untuk bahan evaluasi yang bermanfaat dalam melakukan reftifikasi program kinerja pembangunan dan formulasi capaian sasaran kebijakan-kebijakan yang diorientasikan oleh pemerintah dalam mengembangkan perekonomian

(10)

dan mengetahui terjadinya disparitas potensi sektoral ekonomi di Kabupaten Kediri wilayah Provinsi Jawa Timur.

b. Bagi Universitas Muhammadiyah Malang

Dapat menambah referensi dan koleksi literatur penelitian di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai kontribusi acuan referensi dan literatur untuk pengembangan penelitian berikutnya

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini digunakan peneliti sebagai salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana dan pengembangan pemikiran guna memperoleh pengalaman belajar dalam kerangka eksploirasi suatu masalah untuk menentukan apresiasi solusi sebagai konsep teoritis dalam menyelesaikan dan mengatasi masalah yang telah diteliti serta menambah wawasan dalam pengembangan pengetahuan yang selama ini telah diperoleh.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) nilai rata-rata postes keterampilan komu- nikasi siswa pada kelas yang diterap- kan model pembelajaran berbasis

Bagian pertama tentang pendekatan dalam kajian etika komunikasi yaitu pendekatan kultural guna menganalisis perilaku pelaku profesi komunikasi dan pendekatan strukrural

Pada penetapan standar mutu hemat energi untuk pompa air yang digunakan di sektor rumah tangga, selain tingkat efisiensi, perlu juga dicantumkan nilai parameter konsumsi

Film untuk fotografi terdiri dari suatu lapisan emulsi yang sensitif terhadap sinar yang dilekatkan pada bahan plastik.. Untuk pekeijaan kartografi biasanya perlu menggunakan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nama-nama panggilan unik remaja di Desa Losari, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas sebanyak 50 data, dengan perincian: Jenis penamaan

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Dari desain sistem di atas terlihat bahwa user melalui web browser meminta semua informasi, dan web server akan melayani permintaan tersebut dan akan mengirimkan

Pengertian tauhid Asma  (mengesakan Tuhan dengan asma -Nya) yang dimaksud oleh Syaikh Nafis al-Banjari pada intinya menyatakan bahwa semua asma  yang ada di dalam alam