• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUNCI JAWABAN. Evaluasi : 1) a 2) c 3) b

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUNCI JAWABAN. Evaluasi : 1) a 2) c 3) b"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KUNCI JAWABAN

A. Modul 1: Regulasi Yang Mengatur Akuntansi Pemerintahan Latihan

Jawaban secara singkat pertanyaan berikut di bawah ini:

1. Sebutkan Beberapa Undang – Undang tentang pengelolaan Keuangan Negara.

Jawaban : - UU no 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara

- UU no 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara

- UU no 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan dan pertanggungjawaban

2. Sebutkan Peraturan Pemerintah yang mengatur Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jawaban : - PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan daerah

- PP 24 Tahun 2005 tentang standar akuntansi keuangan pemerintahan

- PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Keuangan Pemerintahan berbasis akrual

3. Sebutkan lembaga yang ditugaskan pemerintah mengatur regulasi tentang Standar Akuntansi

Jawaban : 1) Ikatan Akuntan Indonesia

2) Badan Akun Standar 3) Kementerian Keuangan

4) Kementerian Dalam Negeri dan 5) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

4. Sebutkan Regulasi Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri yang mengatur pengelolaan keuangan dan akuntansi.

Jawaban : 1) Permendagri no 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan keuangan daerah 1) Permendagri no 64 Tahun 2013 Tentang Akuntansi keuangan Pemda 2) Permenkeu No 348 Tahun 2011 tentang sistem akuntansi Pemerintah

Evaluasi :

1) a 2) c 3) b

Modul 2 : Konsep Akuntasi

1. Jelaskan pengertian akuntansi

Jawaban:

Akuntansi didefinisikan sebagai sebuah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran,

(2)

laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya. Proses akuntansi ini akan mengolah semua transaksi dan aktivitas keuangan yang ada di setiap entitas Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Proses tersebut kemudian menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang akan digunakan dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan manajerial yang kemudian akan mempengaruhi pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada periode berikutnya.

2. Jelaskan pengertian single entry dan double entry

Jawaban :

a) Sistem pembukuan tunggal (single-entry system) sering disebut juga dengan sistem tata buku tunggal atau tata buku saja. Dalam sistem ini pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat secara tunggal (tidak berpasangan).

b) Sistem pencatatan double entry juga sering disebut sistem tata buku berpasangan. Menurut sistem ini, pada dasarnya suatu transaksi akan dicatat secara berpasangan (double = berpasangan, entry = pencatatan). Dalam sistem pembukuan berpasangan pengaruh ganda (dua sisi) dari setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem ini juga menjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah debit dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh debit pada akun harus sama dengan jumlah seluruh kreditnya. Kesamaan antara debit dan kredit menjadi dasar dari sistem pembukuan berpasangan (double-entry system) dalam pencatatan transaksi. Pencatatan dengan sistem ini disebut dengan istilah menjurnal. Dalam pencatatan tersebut ada sisi Debit dan Kredit. Sisi Debit ada di sebelah kiri, sedangkan sisi Kredit ada di sebelah kanan. Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi, yaitu aset = kewajiban + ekuitas.

3. Jelaskan persamaan dasar akuntansi

Jawaban :

Persamaan akuntansi merupakan gambaran dari posisi keuangan entitas (Neraca) dimana sisi kiri menggambarkan harta yang dimiliki oleh entitas, sedangkan sisi kanan menggambarkan hak atau klaim atas harta tersebut. Hal penting dari konsep akuntansi adalah kategori-kategori yang menjadi dasar pengklasifikasian peristiwa-peristiwa

(3)

ekonomi. Dua unsur kategori dasar adalah apa yang dimiliki dan apa yang menjadi kewajibannya. Aset adalah sumberdaya yang dimiliki suatu entitas. Kewajiban dan Ekuitas adalah hak atau klaim terhadap sumberdaya tersebut. Klaim terhadap aset tersebut dari yang berutang (kreditur) disebut dengan kewajiban. Klaim dari pemilik disebut sebagai ekuitas.

Evaluasi : 1) d 2) b 3) c

Modul 3 : Standar Akuntansi Berbasis Akrual

1. Jelaskan pengertian Akuntansi berbasis akrual

Jawaban :

Merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Sekarang ini telah menjadi basis yang umum digunakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, oleh karena Basis akrual ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai kinerja Pemerintah, sehingga Pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih relevan untuk masa depan. Pada tahun 2010, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk meningkatkan kualitas pertanggungjawaban kinerja Pemerintah

2. Sebutkan 12 Standar Akuntansi Pemerintahan

Jawaban :

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP): 1) PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan; 2) PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran; 3) PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;

4) PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan; 5) PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;

6) PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi; 7) PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;

8) PSAPNomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dlm Pengerjaan; 9) PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;

10) PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan;

(4)

11) PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian; 12) PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.

3. Jelaskan Manfaat Akuntansi berbasis akrual

Jawaban :

akuntansi berbasis akrual dalam pelaporan keuangan memungkinkan dapat digunakan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka:

a. Menilai akuntabilitas pengelolaan seluruh sumber daya entitas serta penyebaran sumber daya tersebut.

b. Menilai kinerja, posisi keuangan dan arus kas dari suatu entitas.

c. Pengambilan keputusan mengenai penyediaan sumber daya, atau melakukan bisnis dengan suatu entitas.

Selanjutnya, pada level yang lebih detil dalam Study Nomor 14 tersebut dinyatakan bahwa pelaporan dengan basis akrual akan dapat:

a. menunjukkan bagaimana pemerintah membiayai aktivitas- aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan dananya;

b. memungkinkan pengguna laporan untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah saat ini untuk membiayai aktivitas-aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dan komitmen-komitmennya;

c. menunjukkan posisi keuangan pemerintah dan perubahan posisi keuangannya; d. memberikan kesempatan pada pemerintah untuk menunjukkan keberhasilan

pengelolaan sumber daya yang dikelolanya;

bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektifivitas penggunaan sumber daya

Evaluasi : 1) c 2) b

Modul 4 : Laporan Keuangan Pemerintahan

1. Jelaskan apa saja yang saudara ketahui tentang laporan keuangan pemerintah ? Jawaban :

Pada paragraf 60 Kerangka Konseptual dijelaskan bahwa laporan keuangan pemerintah terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports), laporan finansial, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari Laporan

(5)

Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan SAL sedangkan Laporan finansial terdiri dari Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial

2. Sebutkan 7 komponen pokok laporan keungan berbasis akrual ?

Jawaban :

KATEGORI LAPORAN KEUANGAN

Laporan Pelaksanaan Anggaran

(budgetary reports)

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Laporan Perubahan SAL (LPSAL)

Laporan Finansial

Laporan Operasional (LO) Neraca

Laporan Arus Kas (LAK)

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

3. Sebutkan kelompok asset tetap ?

Jawaban:

a) Tanah

b) Peralatan dan mesin c) Gedung dan Bangunan d) Jalan, jaringan Irigasi e) Aset Tetap Lainnya f) Aset Lainnya

4. Bagaiman menjelaskan pos-pos laporan Realisasi Anggaran.

Jawaban :

Pendapatan-LRA adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak

(6)

perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan-LRA termasuk transfer penerimaan dari entitas pelaporan lain misalnya dana perimbangan dan dana bagi hasil.

2) Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

3) Transfer pengeluaran adalah pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan kepada entitas pelaporan lainnya misalnya bagi hasil pajak provinsi ke kabupaten/kota (dan sebaliknya), kabupaten/kota ke desa (dan sebaliknya), bantuan keuangan dari provinsi ke kabupaten/kota, dan kabupaten ke desa.

4) Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan/ pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.

Selain unsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran tersebut diatas perlu juga dipahami apa itu Surplus/Defisit-LRA, Pembiayaan Neto dan Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA). Berikut adalah penjelasan atas ketiga unsur pembentuk Laporan Realisasi Anggaran tersebut:

1) Surplus/Defisit-LRA menurut paragraf 8 PSAP Nomor 01 tentang PenyajianLaporan Keuangan merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.

2) Pembiayaan neto menurut paragraf 58 PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu.

3) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) menurut paragraf 8 PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan adalah selisih lebih/kurang antara

(7)

realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN/APBD selama satu periode pelaporan.

Evaluasi : 1) a 2) d 3) a 4) b

Modul 5 : Siklus Akuntansi, Konsep Debit-Kredit, Saldo Normal, Konsep Home Office Branch Office.

1. Jelaskan langka langka dalam siklus akuntansi

Jawaban:

Penjelaan Tahapan siklus akuntansi adalah: • tahap pertama : menganalisis transaksi.

SIKLUS AKUNTANSI

SP2D-LS & SPJ Buku jurnal Pencatatan & penggolongan Buku besar Laporan Keuangan Pelaporan Peringkasan Buku pembant u Kertas kerja

Bukti Penerimaan kas Bukti Pengeluaran Kas Bukti Memorial

• Jurnal RLA • Jurnal

LO&Neraca

Kumpulan rek

(ringkasan dan Rincian )

8. Realisasi Anggaran 9. NERACA

10. Laporan Operasional

11. Laporan Perubahan Saldo Anggaran

12. Laporan Perubahan Ekuitas

13. Laporan Arusk Kas

14. Catatan atas Lap. Keuangan APBD Realisasi APBD RAPBD Kebijakan akuntansi

(8)

• Tahapan kedua : adalah menjurnal transaksi. Transaksi-transaksi pada awalnya dicatat secara kronologis didalam jurnal sebelum dipindahkan ke Buku Besar akun-akun. Jadi jurnal disebut dengan buku pencatatan awal. Biasanya jurnal memiliki kolom untuk mencantumkan tanggal, nama akun, dan uraiannya, referensi dan dua kolom jumlah debit dan kredit.

• Tahap ketiga, transaksi yang telah dicatat dalam Jurnal kemudian diklasifikasikan ke dalam Buku Besar per akun atau kode rekening.

• Tahap keempat menyusun Neraca Saldo. Pada tanggal tertentu (misal akhir periode), saldo dari setiap akun atau kode rekening dari Buku Besar diikhtisarkan atau dirangkum dalam Neraca Saldo.

• Tahap kelima menjurnal dan memposting jurnal penyesuaian untuk transaksi pembayaran dimuka/pendapatan diterima dimuka (prepayment) atau transaksi yang masih harus dibayar/yang masih harus diterima (accrual).

• Tahap keenam menyusun Neraca Saldo Disesuaikan. • Tahap ketujuh menyusun laporan keuangan.

• Tahap kedelapan menjurnal dan memposting ayat jurnal penutup. • Tahap kesembilan menyusun neraca saldo setelah penutupan. 2. Apa yang yang dimaksud debit dan kredit

Jawaban :

Saat ini istilah Debit (Debit) menunjukkan sisi kiri, dan Kredit (Credit) menunjukkan sisi kanan. Keduanya umumnya disingkat dengan Dr. untuk debit dan Cr. untuk kredit. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa latin yang aslinya berarti “Drebere” dan “Credere”. Kini hal tersebut ditunjukkan dengan tanda; disisi sebelah mana angka akan dicatat dalam akun-T. Memasukkan jumlah disisi kiri disebut dengan mendebit (debiting) akun; memasukkan jumlah disisi kanan disebut dengan mengkredit (crediting) akun. Prosedur menempatkan debit di sisi kiri, dan kredit di sisi kanan merupakan suatu kebiasaan, atau aturan akuntansi (seperti kebiasaan mengendarai kendaraan disisi sebelah kanan jalan di Indonesia). Aturan ini berlaku untuk semua akun. Ketika total kedua sisi dibandingkan, suatu akun akan memiliki saldo debit jika total jumlah debit melebihi jumlah kredit. Suatu akun akan memiliki saldo kredit jika jumlah kredit melebihi jumlah debit. Debit berarti sisi kiri dan yang berada pada sisi kiri persamaan akuntansi adalah kelompok Aset. Dengan demikian, akun yang masuk ke dalam

(9)

kelompok Aset akan dicatat di sisi debit dengan syarat nilainya positif. Apabila nilai dari kelompok Aset tersebut negatif, maka akan dicatat pada sisi lawannya, yaitu kredit. Kredit berarti sisi kanan dan yang berada pada sisi kanan persamaan akuntansi adalah kelompok Kewajiban dan Ekuitas. Dengan demikian, akun yang masuk ke dalam kelompok Kewajiban dan Ekuitas akan dicatat di sisi kredit dengan syarat nilainya positif. Apabila nilai dari kelompok Kewajiban dan Ekuitas tersebut negatif, maka akan dicatat pada sisi lawannya, yaitu debit. Untuk mengetahui mana yang dicatat di debit dan mana yang dicatat di kredit, kita harus mengetahui saldo normal dari tiap akun melalui persamaan akuntansi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Saldo normal akun adalah SISI dimana kenaikan akun tersebut dicatat. Saldo normal berhubungan dengan posisi akun di dalam persamaan akuntansi. Akun yang berada di posisi kiri bersaldo normal debit. Akun yang berada di posisi kanan bersaldo normal kredit. Jadi akun aset normalnya akan menunjukkan saldo debit, dan akun kewajiban dan ekuitas akan menunjukkan saldo kredit.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan HOBO

Jawaban :

Struktur hubungan entitas dalam akuntansi yang diimplementasikan di Pemda adalah struktur HOBO (Home Office & Branch Office). Dalam hal ini PPKD yang merepresentasikan Pemerintah Daerah adalah sebagai Kantor Pusat (Home Office), sedangkan OPD adalah sebagai Kantor Cabang (Branch Office). Struktur hubungan HOBO lebih tepat untuk menggambarkan hubungan transaksional antara PPKD dan OPD, dibandingkan dengan struktur hubungan induk dan anak (Parent & Subsidiary) dengan beberapa alasan:

a. PPKAD-OPD bukan entitas yang masing-masing berdiri sendiri, melainkan satu kesatuan; b. Antara PPKAD dan OPD tidak terjadi Transfer Income (dalam pengertian profit);

c. OPD dimiliki 100% oleh Pemerintah Daerah.

Sebagai konsekuensi dari struktur akuntansi HOBO, transaksi antara PPKD dan O PD dicatat menggunakan akun Reciprocal yaitu RK- PPKD yang merupakan akun ekuitas di OPD, dan akun RK-OPD yang merupakan akun aset di PPKD. Dengan demikian akun Reciprocal ini adalah merupakan akun ril (real account).

Akun Rekening Koran-PPKD merupakan akun ekuitas di tingkat OPD. Hal ini dikarenakan OPD merupakan cabang dari Pemerintah Daerah, sehingga sebenarnya OPD tidak memiliki

(10)

ekuitas sendiri, melainkan hanya menerima ekuitas dari Pemerintah Daerah, melalui mekanisme transfer. Akun “Rekening Koran-PPKD” akan bertambah bila OPD menerima transfer aset (seperti menerima SP2D UP dan GU, menerima aset tetap dari Pemerintah Daerah, pelunasan pembayaran belanja LS (menerima SP2D LS), dan akan ber kurang bila OPD mentransfer aset ke Pemerintah Daerah (seperti penyetoran uang ke Pemerintah Daerah).

Evaluasi : 1) a 2) a 3) b 4) c

Modul 6 : Sistem Akuntansi Beban dan Belanja Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

1.

Apa yang dimaksud beban dan belanja

Jawaban :

Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Beban juga didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban terjadi sebagai akibat dari (1) terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa); (2) timbulnya kewajiban; dan (3) penurunan manfaat ekonomi dari suatu aset atau potensi jasa. Perbedaan kondisi ini memberikan konsekuensi perbedaan jurnal yang harus dicatat, adapun klasifikasi beban seperti yang di sajikan dalam Laporan Operasional (LO) menurut PSAP Nomor 12 Peraturan Pemerintah 71 Tahun 2010 diklasifikan sebagai berikut:

BEBAN KEWENANGAN

Beban Operasi – LO

Beban Pegawai OPD

Beban Barang dan Jasa OPD

Beban Bunga PPKD

Beban Subsidi PPKD

Beban Hibah PPKD& OPD

Beban Bantuan Sosial PPKD

Beban Penyusutan dan Amortisasi OPD

Beban Penyisihan Piutang OPD

Beban Lain-Lain OPD

(11)

Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah PPKD Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan

Lainnya PPKD

Beban Transfer Bantuan Keuangan ke

Pemerintah Daerah Lainnya PPKD

Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa PPKD

Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya PPKD Beban Transfer Dana Otonomi Khusus PPKD

Defisit Non Operasional PPKD

Beban Luar Biasa PPKD

Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum

Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran bersangkutan ya ng tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Klasifikasi belanja dalam LRA menurut PSAP Nomor 02 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan kewenangan atas belana tersebut:

Belanja Kewenangan

Belanja Operasi

Belanja Pegawai OPD

Belanja Barang OPD

Bunga PPKD

Subsidi PPKD

Hibah (Uang, barang dan Jasa)*) PPKD/ OPD

Bantuan Sosial (uang dan barang)*) PPKD/ OPD

Belanja Modal

Belanja Tanah OPD

Belanja Peralatan dan Mesin OPD

Belanja Gedung dan Bangunan OPD

Belanja Jalan, Irigasi, dan OPD

Belanja Aset tetap lainnya OPD

Belanja Aset Lainnya OPD

Belanja Tak Terduga

Belanja Tak Terduga PPKD

*) Hibah dan bantuan sosial berupa uang merupakan kewenangan PPKD, sedangkan hibah barang dan jasa serta bantuan sosial berupa barang merupakan kewenangan OPD.

2. Dokumen pendukung untuk pencatatan beban

Jawaban

(12)

Sebagai dasar melakukan pencatatan dalam jurnal transaksi, dibutuhkan dokumen pendukung sebagai berikut:

Uraian Dokumen

Beban Operasi – LO

Beban Pegawai Daftar Gaji/SP2D/Dokumen yang

Dipersamakan

Beban Barang dan Jasa BAST/SP2D/Dokumen yang dipersamakan

Beban Hibah NPHD/SP2D/Dokumen yang dipersamakan

Beban Penyusutan dan Amortisasi Bukti memorial/dokumen yang dipersamakan

Beban Penyisihan Piutang Bukti memorial/dokumen yang dipersamakan

Beban Lain-Lain SP2D/Dokumen yang dipersamakan

3.

Berikan contoh jurnal standar beban dan belanja

Jawaban :

Jurnal standar: Jurnal LO dan Neraca

Tanggal Nomor Bukti

Kode

Rekening Uraian Debit

Kredit

XXX XXX XXX Beban Gaji Pokok XXX

XXX RK PPKD XXX

Jurnal LRA

Tanggal Nomor Bukti

Kode

Rekenin Uraia Debit Kredit

XXX XXX XXX Belanja Gaji Pokok XXX

XXX Perubahan SAL XXX

Evaluasi : 1) d

2) b 3) a

Referensi

Dokumen terkait

Membran kulit telur terdiri atas dua lapisan, lapisan yang pertama adalah membran yang menempel pada kerabang telur dan membran yang kedua yang menyelimuti putih telur (Sikorski,

Penandatangan Kontrak tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak sependapat atas penetapan pemenang maka PA/KPA menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah maksimum penggunaan limbah padat buffing pada pembuatan bata beton yang dapat memenuhi persyaratan standar SNI-03-0691-1996 Bata

Ketiga, penerapan model pembelajaran PKn sebagai yadnya telah memberikan penga- ruh hasil belajar PKn siswa SD Kelas VI di Bali yang signifikan dalam aspek

Dari hasil penelitian tersibut penulis membuat laporan skripsi dengan judul “ Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Berdasarkan Komposisi Tanah dengan

PESERTA NAMA MATA PELAJARAN NO.. SERTIFIKAT TGL LULUS

Pengujian hipótesis tentang pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan pada Erha Clinic Denpasar

(2) Komponen biaya penyelenggaraan pelayanan transfusi darah di rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan imbalan yang diterima oleh BDRS atas biaya bahan non