• Tidak ada hasil yang ditemukan

أنواع الجمغ. Jama adalah isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua), contoh: A. Pembagian Jamak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "أنواع الجمغ. Jama adalah isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua), contoh: A. Pembagian Jamak"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

غمجلا عاونأ

Jama’ adalah isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua), contoh: نَ سْومُملِ سْ مُ (orang-orang muslim) dan نَ سْومُحلِلا نََ نَص (orang-orang shalih).

A. Pembagian Jamak

Isim jama’ ada tiga macam yaitu isim jama’ mudzakkar salim, jama’ muannats salim, dan jama’ taksir.

1. Jama’ mudzakkar salim

طورشلا هيف دجوو دحاولا ءانب هيف م س ا وه ملاّ لا ركذملا غمج

yaitu isim yang menunjukkan arti banyak untuk mudzakkar, yang selamat dari perubahan bentuk mufrodnya, dan memenuhi syarat-syaratnya.

Cara membuat jamak mudzakkar salim adalah dengan menambah wawu dan nun (ketika rafa’) atau ya’ dan nun (ketika nasab dan jer) pada akhir kalimat mufrod. Contoh: مٌملِ سْ مُ menjadi نَ سْومُملِ سْ مُ atau نَ سْيلِملِ سْ مُ dan مٌ لِلانَ menjadi نَ سْومُحلِ نَ atau نَ سْيلِحلِلانَ , sedangkan dalam kalimat, sebagai berikut:

نَ سْومُدسْ زَّللا نَءانَج ; telah datang zaid banyak (rafa’) نَ سْ لِدسْ زَّللا مُ سْ نَأنَ ; aku melihat banyak zaid (nasab)

نَ سْ لِدسْ زَّللالِب مُ سْ نَرنَ ; aku bertemu dengan banyak zaid (jer)

Syarat-syarat Jamak Mudzakkar Salim

Lafadz yang dijamakkan mudzakkar salim atu dibagi dua: isim jamid dan isim sifat.

Syarat isim jamid dibuat jamak mudzakkar salim, diantaranya: a. Berupa isim alam (dijadikan nama)

Seperti: lafadz مٌرلِ انَػ (Pak Amir) b. Alam untuk mudzakkar

Seperti: lafadz مٌرلِ انَػ menjadi نَ سْومُرلِ انَػ

Lafadz مٌدسْ نَ dan مٌ نَنسْ نَ yang dijadikan nama orang perempuan tidak bisa dibuat jamak mudzakkar salim, namun jika kedua lafadz

(2)

tersebut menjadi nama orang laki-laki maka bisa dijamakkan diucapkan نَ سْومُدسْ زَّللا dan نَ سْومُ نَنسْ زَّللا

c. Alam yang berakal

Isim alam yang tidak berakal, seperti lafadz مٌ لِاانَو (nama dari anjing yang galak) dan lafadz مٌ لِحنَ (nama dari kuda yang kencang larinya), itu tidak bisa dibuat jamak mudzakkar salim.

d. Alam yang tidak ada taknitsnya

Orang laki-laki yang namanya مٌ نَحسْ نَط atau مٌ نَلسْمنَح itu tidak bisa dibuat jamak mudzakkar salim diucapkan نَ سْومُ نَحسْ نَط .

Ulama kufah dan abu hasan bin kisan memperbolehkan membuat jamak mudzakkar salim dari isim alam mudzakkar yang diakhiri dengan ta’ ta’nits dengan syarat ta’ ta’nitsnya dibuang. Seperti: نَءانَج نَ سْومُحسْ زَّللا telah datang beberapa Thalhah

e. Alam yang tidak berupa tarkib

Alam yang berupa tarkib isnadi seperti مُ مُر سْحنَن نَ لِرنَب (bapak Bariq Nahruh) dan alam yang berupa tarkib mazji seperti نَ لِرنَ سْ دسْؼنَ (bapak ma’di kariba) dan alam yang berupa tarkib idhofi seperti لِزَّ مُدسْ نَػ itu tidak boleh dibuat jamak mudzakkar salim.

1) Cara menjamak tarkib isnadi

Yaitu dengan menambahkan lafadz سْومُ , seperti: مُ مُر سْحنَن نَ لِرنَب سْومُ نَءانَج telah datang beberapa Pak Bariqa Nahruhu.

2) Cara menjamak tarkib mazji

Dalam hal ini terdapat dua pendapat, yaitu:

a) Mengikuti pendapat yang lebih shahih yang mengatakan bahwa tarkib mazji tidak bisa dibuat jamak mudzakkar salim, yaitu bisa dijamakkan dengan menambah lafadz سْومُ , seperti: نَ لِرنَ سْ لِدسْؼنَ سْومُ نَءانَج telah datang beberapa orang yang bernama Ma’di Kariba.

b) Mengikuti ulama kufah yang berpendapat bahwa tarkib mazji bisa dibuat jamak mudzakkar salim, sedangkan caranya dengan dua pendapat, yaitu:

(1) Jika mengikuti ulama yang berpendapat bahwa I’robnya tarkib mazji berada di akhir, maka dengan menambahkan huruf di akhirnya. Contoh: نَءانَج

(3)

نَ سْومُ سْونَ نَرنَ نَح telah datang orang-orang yang bernama Hadromaut

(2) Jika mengikuti ulama yang berpendapat bahwa I’rob tarkib mazji seperti mudhof dan mudhof ilah, yaitu dengan cara menambahkan huruf setelah juz yang awal. Contoh: نَ سْونَ سْومُرنَ نَح نَءانَج

3) Cara menjamak tarkib idhofi

Dengan menambahkan huruf setelah mudhof. Seperti: اومُدسْ نَػ نَءانَج لِزَّ telah datang beberapa Abdullah.

f. Alam yang sepi dari I’rob dengan dua huruf

Orang yang namanya berupa isim tatsniyah, seperti lafadz لِ انَملِ سْ مُ dan yang berupa jamak نَ سْومُملِ سْ مُ itu tidak bisa dijamakkan.

g. Dinakirahkan

Isim alam tidak bisa dijamakkan selama masih menempati pada sifat kealamiyahannya. Karena makna yang ditunjukkan adalah makrifat (tertentu). sedangkan cara membuat jamak mudzakkar dengan mengira-ngirakan salah satu dari beberapa orang seperti ‘zaid’ dari sekian orang yang bernama zaid (jika yang dijamakkan lafadz zaid), oleh karena itu bahasayang baik pada lafadz yang dijamakkan itu dengan menambahkan AL sehingga diucapkan نَ سْومُدسْ زَّللا sebagai ganti hilangnya kemakrifatan alam.

Sedangkan isim sifat yang bisa dibuat jamak mudzakkar salim syaratnya antara lain:

a. Sifat untuk mudzakkar

Seperti lafadz مٌ لِلانَ dijamakkan menjadi نَ سْومُحلِلانَ

Sdangkan sifat tertentu untuk perempuan itu tidak bisa dijamakkan mudzakkar salim, seperti lafadz مٌ لِاانَح (wanita haid).

b. Sifat yang memiliki akal c. Sifat yang tidak ada taknitsnya d. Sifat yang bisa menerima ta’ ta’nits

(4)

Sifat yang tidak bisa menerima ta’ ta’nits itu hukumnya tidak bisa dibuat jamak mudzakkar, sifat yang seperti itu dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Sifat yang mengikuti wazan مُ نَؼسْفنَا yang muannatsnya مُءنَ سْؼنَف, contoh: مُرنَمسْحنَأ muannatsnya مُءانَرسْمنَح

b. Sifat yang mengikuti wazan مُ نَ سْؼنَف yang muannatsnya ينَ سْؼنَف, contoh: مُ انَرسْ نَس muannatsnyaىنَرسْ نَس

c. Sifat yang antara mudzakkar dan muannatsnya sama, seperti مٌ سْومُ نَ (yang sabar) dan مٌ سْ لِرنَج ( yang dilukai). Mulhak bi jamak mudzakkar salim

Lafadz yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas akan tetapi diserupakan dengan jamak mudzakkar salim dinamakan Mulhak bi jamak mudzakkar salim , diantaranya:

1) Lafadz نَ سْومُرسْشلِػ dan babnya, yaitu mulai نَ سْومُرسْشلِػ (dua puluh) sampai نَ سْومُؼسْ لِ (sembilan puluh). Lafadz-lafadz ini tidak memenuhi syarat untuk dibuat jamak mudzakkar salim karena tidak memiliki bentuk mufrad. Contoh: نَ سْومُرسْشلِػ نَءانَج لاً انَجلِ (telah datang dua puluh orang laki-laki), نَ سْ لِرسْشلِػ مُ سْ نَأنَ لاً انَجلِ (saya melihat dua puluh orang laki-aki).

2) Lafadz نَ سْومُ سْهنَأ, lafadz ini tidak memenuhi syarat untuk dibuat jamak mudzakkar salim karena mufradnya مٌ سْهنَأ berupa isim jenis yang jamid.

3) Lafadz اسْومُل سْومُأ lafadz ini tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki bentuk mufrad, contoh: مُءانَ نَرمُك لِمسْ لِؼسْلا ومُلسْومُأ, لِ انَ سْللِ سْاا يلِلسْومُ لِا. 4) Lafadz نَ سْومُمنَلانَػ, lafadz ini disamakan dengan jamak

mudzakkar salim karena memiliki mufrad lafadz مٌمنَلانَػ (bermakana= segala sesuatu selain Allah) dengan cakupan lebih luas daripada bentuk jamaknya.

5) Lafadz نَ سْويُّيلِّ لِػ lafadz ini bukan bentuk jamak, akan tetapi merupakan nama dari surga yang tinggi.

6) Lafadz نَ سْومُ نَ نَأ lafadz ini jamaknya lafadz مٌ سْ نَأ yang muannats dan tidak berakal.

(5)

7) Lafadz نَ سْومُنلِس dan bab-nya

Lafadz ini bentuk jamak dari lafadz مٌ نَننَس (terdapat ta’ ta’nits). Begitu pula lafadz yang serupa dengan lafadz نَ سْومُنلِس yaitu setiap lafadz yang terdiri dari tiga huruf yang lam fiilnya dibuang dan diganti dengan ha’ ta’nits sertya tidak dijamakkan taksir, seperti: نَ سْيلِ لِػ jamak dari مٌ نَ لِػ dan lafadz نَ سْ لِللِػ jamak dari مٌ نَللِػ.

2. Jama’ muannatas salim ي د ل ءا و فلأب غمج ا وهو

yaitu isim yang dijamakkan dengan alif dan ta’ yang لَِditambahkan. Lafadz ini menunjukkan arti banyak untuk muannats. Cara pembuatannya dengan menambahkan alif dan ta’ pada akhir kalimat mufrod.

Contoh: مُمنَ سْرنَ menjadi مُ انَمنَ سْرنَ dan مٌدسْنلِه menjadi مٌ انَدسْنلِه

Sedangkan isim mufrod yang berakhiran ta’ ta’nits maka cara menjadikannya jamak muannats Salim adalah dengan menghilangkan ta’ ta’nits, kemudian menggantikannya dengan alif dan ta’.

Contoh: مٌ نَملِ سْ مُ menjadi مٌ انَملِ سْ مُ , مٌ نَنلِ سْإمُ menjadi مٌ انَنلِ سْإمُ dan مٌ نَملِطانَف menjadi مٌ انَملِطانَف

Jamak muannats salim terlaku qiyasi di dalam lima perkara, yaitu: a. Lafadz yang memiliki ta’

Hal ini ada yang berupa:

a. Alam (nama orang) yang muannats

Seperti lafadz مٌ نَملِطانَف dijamakkan مٌ انَملِطانَف (nama wanita) b. Alam yang tidak muannats

Seperti lafadz مٌ نَحسْ نَط dijamakkan مٌ انَحسْ نَط c. Berupa sifat

Seperti lafadz مٌ نَملِ سْ مُ dijamakkan مٌ انَملِ سْ مُ b. Lafadz yang ada alif ta’nitsnya

Hal ini ada dua macam, yaitu:

1) Alif maqshuroh, seperti lafadz ىنَرسْكلِ dijamakkan مٌ انَ لِرسْكلِ (kenangan)

(6)

2) Alif mamdudah, seperti lafadz مُءانَر سْحنَ dijamakkan مٌ انَءانَر سْحنَ (tanah lapang)

c. Nama muannats yang tidak ada tandanya Seperti lafadz مٌ نََ نَ سْ نَ dijamakkan مٌ انَ نَنسْ نَ

d. Tasghirnya lafadz mudzakkar yang tidak berakal Seperti lafadz مٌمنَه سْ لِ ditashghir مٌملِ سْ نَ مُ dijamakkan مٌ انَملِ سْ نَ مُ e. Sifat lafadz mudzakkar yang tidak berakal

Seperti lafadz مٌ انَ سْومُدسْؼنَ مٌاازَّ نَأ (hari-hari yang terhitung)

Ada pula lafadz yang dihukumi sama dengan jamak muannats salim yang disebut dengan mulhak bi jamak muannats salim, diantaranya: lafadz مُ نَ سْومُأ, مُ انَننَب, dan lafadz yang dibuat nama dengan bentuk jamak muannats salim, seperti: مُ انَػلِ سْ نَأ مُ انَفنَرنَػ مُ انَكنَرنَب.

3. Jama’ taksir

الاًرسْ لِدسْقنَ سْونَأ الاًظسْفنَل لِ لِدلِحانَو لِ نَغسْيلِصلِل ٍرسْيلِيسْغنَ لِ نَ سْومُصلِب لِ سْينَنسْثا لِ لِ نَرنَثسْكنَأ ينَ نَػ يُّلازَّدلا مُمسْسلِلإا نَومُه

yaitu kalimah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan bentuk lafadz yang berubah dari mufrodnya, baik perubahan itu tampak atau dalam perkiraan (taqdir).

Bentuk perubahan dari isim mufrod ke bentuk jamak taksir, antara lain; b. Perubahan yang dhahir

Perubahan yang tampak (dhahir) pada jamak taksir dari bentuk mufrodnya itu ada 6, yaitu:

a. Menambah huruf tanpa merubah harakat Contoh: مٌوسْنلِ menjadi مٌ انَوسْنلِ (cabang pohon) b. Mengurangi huruf tanpa merubah harakat

Contoh: مٌ نَمنَ مُ menjadi مٌمنَ نََ مُ (lemas karena banyak makan) c. Mengganti harakat tanpa menambah dan mengurangi huruf

Contoh: مٌدنَسنَأ menjadi مٌدمُسمُأ (singa)

d. Mengganti harakat dan menambah huruf

Contoh: مٌ مُجنَ menjadi مٌلانَجلِ (orang laki-laki), مٌ سْينَب menjadi مٌ سْومُيمُب (rumah)

e. Mengganti harakat dan mengurangi huruf

Contoh: مٌ سْيلِ نَ menjadi مٌ نَ مُ (tongkat), مٌ نَ سْومُ menjadi مٌ نَومُ (gambar), مٌ انَ لِك menjadi مٌ مُ مُك (buku)

(7)

Contoh: مٌانَ مُ menjadi مٌ انَمسْ لِ (pembantu), مٌ انَدسْينَ menjadi مُ سْ لِ انَينَ (lapangan)

c. Perubahan kira-kira (taqdiri)

Lafadz jamak taksir yang mengalami perubahan dari bentuk mufrodnya dalam kira-kiranya (taqdiri) yang termasuk contohnya adalah lafadz مٌ سْ مُف (perahu)

B. Macam dan bentuk-bentuk jamak taksir

Adapun bentuk jama’ taksir ini sima’i, artinya mengikuti apa yang diucapkan orang Arab. Jama’ taksir dibedakan menjadi dua macam, yaitu jama’ taksir qillah dan jama’ taksir katsrah.

1) Jama’ taksir qillah yaitu jamak taksir yang menunjukkan arti arti banyak antara 3 sampai dengan 10, dengan wazan-wazan sebagai berikut:

a. Wazan مٌ مُؼسْفنَأ

Lafadz-lafadz yang diikutkan wazan ini adalah:

1) Mufrad berwazan مٌ سْؼنَف, contoh: مٌ سْ نَف menjadi مٌ مُ سْفنَأ (uang recehan), مٌه سْجنَو menjadi مٌهمُج سْونَأ (wajah).

2) Isim ruba’I (terdiri dari empat huruf), contoh: مٌ سْيلِمنَ menjadi مٌ نَمسْ نَأ (tangan kanan), مٌعانَ لِ menjadi مٌعنَ سْ نَأ (tangan kanan).

b. Wazan مٌلانَؼسْفنَأ

Lafadz-lafadz yang diikutkan wazan ini adalah:

1) Mufrad مٌ سْؼنَف yang mu’tal ‘ain, contoh: مٌ سْونَث menjadi مٌ انَوسْثنَأ (baju), مٌفسْينَس menjadi مٌاانَيسْسنَأ (pedang).

2) Isim tsulasi yang ikut selain wazan مٌ سْؼمُف, contoh: a) مٌ سْؼلِف, seperti: مٌ سْللِح - مٌ انَل سْحنَأ (golongan) b) مٌ سْؼمُف, seperti: مٌ سْ مُ – مٌ نَ سْ نَأ (tulang rusuk) c) مٌ نَؼنَف, seperti: مٌ نَمنَج – مٌلأم سْجنَأ (unta)

c. Wazan مٌ نَ لِؼسْفنَأ

Lafadz-lafadz yang diikutkan wazan ini adalah:

1) Isim ruba’I mudzakkar, yang huruf ketiganya berupa huruf mad, seperti: مٌاانَؼنَط – مٌ نَملِؼسْطنَأ (makanan), مٌفسْيلِ نَ – مٌ نَفلِ سْ نَأ (roti), مٌ نَدلِمسْػنَأ

(8)

2) Mufrad مٌلانَؼنَف, mudha’af dan mu’tal lam, seperti: مٌءانَ نَ – مٌ نَيلِ سْ نَأ (kelambu kurung).

3) Mufrad مٌلانَؼلِف, mudha’af dan mu’tal lam, seperti: مٌءانَنلِئ – مٌ نَيلِننَا (bejana, wadah).

d. Wazan مٌ نَ سْؼلِف

Lafadz-lafadz yang diikutkan wazan ini dihukumi sima’I, diantaranya:

1) مٌ سْيلِؼنَف, seperti: يٌّ لِ نَ – مٌ نَيسْ لِ (anak kecil) 2) مٌ نَؼنَف, seperti: ينَ نَف – مٌ نَيسْ لِف (pemuda) 3) مٌلانَؼمُف, seperti: مٌانَ مُ – مٌ انَمسْ لِ (pembantu)

2) Jamak taksir kasroh yaitu jamak taksir yang menunjukkan arti arti banyak, antara 3 sampai tak terbatas. Wazan jamak taksir kasroh ini banyak sekali. Diantaranya:

a. Jamaknya lafadz yang menunjukkan isim sifat mudzakkar dan berakal, mengikuti wazan-wazan berikut:

wazan arti mufrad Jamak

taksir مٌلازَّؼمُف Penulis مٌ لِ انَك مٌ ازَّ مُك مٌ نَ نَؼمُف Hakim ٍ انَ مٌ انَ مُ مُءنَ نَؼمُف Yang mulia مٌفسْ لِرنَا مُءانَفنَرمُا مٌ نَ نَؼنَف Yang menuntut مٌ لِلانَط مٌ نَ نَ نَط مُءنَ لِؼسْفنَأ nabi يٌّ لِ نَن مُءانَيلِ سْننَأ

b. Jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat yang mengikuti wazan مُ نَؼسْفنَأ yang muannatsnya berwazan مُءنَ سْؼنَف, mengikuti wazan مٌ سْؼمُف. Contoh:

arti Mufrad Jamak taksir

Yang bisu مُءانَمسْ نَب – مُمنَ سْبنَأ مٌمسْ مُب Yang buta مُءانَيسْمنَػ – ينَمسْػنَأ مٌ سْممُػ Kuning مُءانَرسْفنَ – مُرنَف سْ نَأ مٌرسْفمُ Hijau مُءانَر سْ نَ – مُرنَ سْ نَأ مٌر سْ مُ merah مُءانَرسْمنَح - مُرنَمسْحنَأ مٌرسْممُح

(9)

c. Jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat yang mengikuti wazan مٌ سْيلِؼنَف yang menunjukkan arti rusak atau menderita, mengikuti wazan ينَ سْؼنَف. Contoh:

Arti Mufrad Jamak taksir

Yang terluka مٌ سْ لِرنَج ينَح سْرنَج Yang sakit مٌ سْ لِرنَ ينَ سْرنَ Yang terbunuh مٌ سْيلِ نَ ينَ سْ نَ tawanan مٌرسْيلِسنَأ ىنَرسْسنَأ

d. Jamaknya isim yang berwazan مٌ نَؼنَف مٌ سْؼنَف مٌ سْؼمُف مٌ سْؼلِف مُ نَ سْؼنَف dan مٌ سْيلِؼنَف mengikuti wazan مٌلانَؼلِف, contoh:

Arti Mufrad Jamak taksir

Gunung مٌلانَ لِج مٌلانَ لِج Pakaian مٌ سْونَث مٌ انَيلِث serigala مٌ سْالِ مٌ انَالِ

e. Jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat wazan مٌلسْومُؼنَف dan isim wazan مٌلانَؼلِف mengikuti wazan مٌ مُؼمُف. Contoh:

Arti Mufrad Jamak taksir

penyabar مٌ سْومُ نَ مٌرسْ مُ Buku مٌ انَ لِك مٌ مُ مُك tangan مٌعانَ لِ مٌعمُ مُ

f. Jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat wazan ينَ سْؼمُف dan isim wazan مٌ نَ سْؼمُف mengikuti wazan مٌ نَؼمُف. Contoh:

Arti Mufrad Jamak taksir

besar ىنَرسْ مُك مٌرنَ مُك Kecil ىنَرسْغمُ مٌرنَغمُ Kamar مٌ نَف سْرمُ مٌانَرمُ gambar مٌ نَ سْومُ مٌ نَومُ

g. Jamaknya lafadz yang menunjukkan isim wazan مٌ نَ سْؼلِف dan mengikuti wazan مٌ نَؼلِف. Contoh:

(10)

Arti Mufrad Jamak taksir Potongan مٌ نَؼسْللِ مٌغنَللِ

Bencana مٌ نَن سْحلِ مٌ نَحلِ Pemberian مٌ نَحسْنلِ مٌ نَنلِ kenikmatan مٌ نَمسْؼلِن مٌمنَؼلِن

h. Jamaknya lafadz yang menunjukkan isim wazan مٌ سْؼمُف dan mengikuti wazan مٌ نَ نَؼلِف. Contoh:

Arti Mufrad Jamak taksir

Anting-anting مٌط سْرمُ مٌ نَطنَرلِ Beruang يٌّ مُ مٌ نَ نَ لِ laci مٌ سْ مُ مٌ نَجنَ لِ

i. Jamaknya lafadz yang menunjukkan isim sifat shahih akhir wazan مٌ لِػانَف dan mengikuti wazan مٌ زَّؼمُف. Contoh:

Arti Mufrad Jamak taksir

Yang ruku’ مٌغلِكانَ مٌغزَّكمُ Yang berpuasa مٌملِاانَ مٌازَّومُ Yang tidur مٌملِاانَن مٌازَّومُن

j. Jamaknya lafadz yang menunjukkan isim wazan مٌ لِؼنَف مٌ سْؼنَف مٌ سْؼلِف مٌ سْؼمُف mengikuti wazan مٌل سْومُؼمُف. Contoh:

wazan Arti mufrad Jamak taksir مٌ لِؼنَف Hati مٌدلِ نَك مٌ سْومُ مُك

مٌ سْؼنَف rumah مٌ سْينَب مٌ سْومُيمُب مٌ سْؼلِف Tandu unta مٌ سْملِح مٌل سْومُممُح مٌ سْؼمُف tentara مٌدسْنمُج مٌ سْومُنمُج

k. Jamaknya lafadz yang menunjukkan isim wazan مٌ سْيلِؼنَف مٌ نَؼنَف مٌ سْؼنَف mengikuti wazan مٌ نَ سْؼمُف. Contoh:

wazan Arti mufrad Jamak taksir مٌ سْيلِؼنَف Batang مٌ سْيلِ نَ مٌ انَ سْ مُ

(11)

مٌ سْؼنَف punggung مٌرسْ نَ مٌ انَرسْ مُ

l. Jamaknya lafadz yang menunjukkan isim wazan مٌ سْؼنَف مٌلانَؼمُف مٌ نَؼمُف مٌ سْؼمُف mengikuti wazan مٌ نَ سْؼمُف. Contoh:

wazan Arti mufrad Jamak taksir مٌلانَؼمُف Pemuda مٌانَ مُ مٌ انَمسْ لِ

مٌ نَؼمُف Jenis burung مٌ انَرمُ مٌ انَ سْرلِ مٌ سْؼمُف Ikan paus مٌ سْومُح مٌ انَ سْيلِح مٌ سْؼنَف tikus مٌ سْأنَف مٌ انَرسْ لِف

Sighat-sighat muntahal jumu’, wazan-wazannya sebagai berikut:

1. Wazan مُ لِػانَونَف

Lafadz yang dapat dijamakkan dengan wazan مُ لِػانَونَف, dintaranya:

a. Isim yang ikut wazan مٌ نَػ سْونَف, contoh: مٌرنَه سْونَج menjadi مُرلِهانَونَج = permata

b. Isim yang ikut wazan مٌ نَػانَف, contoh: مٌمنَ انَ menjadi مُملِ انَونَ = cincin

c. Isim yang ikut wazan مٌ لِػانَف, contoh: مٌ لِهانَك menjadi مُ لِهانَونَك = pundak

d. Isim sifat muannats berakal wazan مٌ لِػانَف, contoh: مٌ لِاانَح menjadi مُ لِاانَونَح = wanita yang haid

e. Isim sifat mudzakkar tidak berakal wazan مٌ لِػانَف, contoh: مٌ لِهانَ menjadi مُ لِهانَونَ = meringkik(kuda) f. Lafadz yang ikut wazan مٌ نَ لِػانَف, contoh: مٌ نَملِطانَف menjadi

مُملِطانَونَف (fatimah), مٌ نَيلِ انَن menjadi ٍصانَونَن (ubun-ubun). 2. Wazan مُ لِاانَؼنَف

Lafadz yang dapat dijamakkan dengan wazan مُ لِاانَؼنَف, dintaranya:

 Lima wazan yang diakhiri dengan ta’, yaitu: 1) مٌ نَلانَؼنَف, seperti: مٌ نَبانَحنَس – مٌ لِاانَحنَس (mendung) 2) مٌ نَلانَؼلِف, seperti: مٌ نَلانَسلِ - مُ لِاانَسنَ (surat)

(12)

3) مٌ نَلانَؼمُف, seperti: مٌ نَبانَؤمُ – مُ لِاانَونَ (pucuk surban) 4) مٌ نَل سْومُؼمُف, seperti: مٌ نَل سْومُمنَح – مُ لِاانَمنَح (pucuk cemeti) 5) مٌ نَ سْيلِؼنَف, seperti: فيح -- فااح (lembaran)  Lima wazan tanpa ta’, yaitu:

1) مٌلانَؼنَف, seperti: مٌلانَمنَا – مُ لِاانَمنَا (angin bertiup) 2) مٌلانَؼلِف, seperti: مٌلانَملِا – مُ لِاانَمنَا (arah kiri) 3) مٌلانَؼمُف, seperti: مٌ انَقمُػ – مُ لِاانَقنَػ (nama burung) 4) مٌل سْومُؼنَف, seperti: مٌ سْومُجنَػ – مُللِاانَجنَػ (wanita tua renta) 5) مٌ سْيلِؼنَف, seperti: مٌدسْيلِؼنَس – مُدلِاانَؼنَس (yang dijadikan nama

wanita) 3. Wazan مُ لِلانَؼنَف

Lafadz yang dapat dijamakkan dengan wazan مُ لِلانَؼنَف, dintaranya: a. Isim ruba’I mujarrad, seperti: مُرنَفسْؼنَج – مُرلِفانَؼنَج , مٌرنَلسْينَس – مُرلِطانَينَس b. Isim khumasi mujarrad, seperti: مُ نَج سْرنَفنَس – مُ لِ انَفنَس, مُ نَ سْ نَرنَف – مُ لِ انَرنَف 4. Wazan yang serupa dengan مُ لِلانَؼنَف, diantaranya: مُ لِػانَفنَأ مُ لِػانَينَف مُ لِػانَفنَ

dan lain-lain.

Lafadz yang dapat dijamakkan dengan wazan tersebut, dintaranya: a. Isim ruba’I mazid

مُ لِػانَفنَأ = مٌغمُ سْ مُأ – مُغلِبانَ نَأ مُ لِػانَفنَ = مٌدلِجسْ نَ – مُدلِجانَ نَ مُ لِػانَينَف = مٌانَرسْينَ – مُالِ انَينَ مُ لِػانَؼنَف = مٌمزَّ مُس - مُملِلنَ نَس

b. Isim khumasi mazid, seperti: مٌ لِ نَلسْننَ – مُ لِلانَلنَ (orang bepergian)

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan dari Persamaan Diferensial Bessel dalam penyelesaian Persamaan Diferensial Linear homogen orde kedua dengan koefisien variabel dapat ditemukan ke pada getaran yaitu

Baja amutit ukuran penampang 17 mm x 17 mm dengan panjang ± 120 mm dibentuk menggunakan mesin potong, mesin milling dan mesin surface grinding menjadi menjadi balok

Analisis RCA ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan daya saing suatu daerah atau keunggulan daerah dalam suatu negara.. Secara matematis indeks RCA

Defek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen yang ada pada pasien dengan Defek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen yang ada pada pasien dengan sindrom

Mikrokontroler merupakan salah satu perkem&angan teknologi !ang mengintegrasikan se&uah sistem computer kedalam se&uah chip tunggal ('ingle mengintegrasikan

Peserta juga akan dibekali dengan editing video secara smartphone dengan aplikasi yang cukup memadai sebagai media edit untuk konten Instagram resmi Kepolisian

Indikator frekuensi pembelian yang memiliki tanggapan paling rendah adalah dalam pembelian pada saat weekend, oleh karena itu untuk meningkatkan tamu yang