KKS Ilmu Bedah RSUD H.
KKS Ilmu Bedah RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran 2012Abdul Manan Simatupang Kisaran 2012 11
kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti involusi dan atrofi duktus. Sebaliknya, masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti involusi dan atrofi duktus. Sebaliknya, duktus payudara dan jaringan periduktal pada wanita terus membesar dan membentuk duktus payudara dan jaringan periduktal pada wanita terus membesar dan membentuk terminal
terminal acini, acini, yang memerlukan yang memerlukan estrogen estrogen dan dan progesteron karena progesteron karena stimulasi stimulasi estrogenestrogen terhadap jaringan payudara dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan terhadap jaringan payudara dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan sejak dulu akibat ketidakseimbangan antara hormon tersebut.
sejak dulu akibat ketidakseimbangan antara hormon tersebut.
Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar 60% dari seluruh Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar 60% dari seluruh kelainan payudara pada laki dan sekitar 85% dari kelainan benjolan pada payudara kelainan payudara pada laki dan sekitar 85% dari kelainan benjolan pada payudara laki-laki. Berbagai studi populasi banyak menemukan ginekomastia. Ada tiga distribusi periode laki. Berbagai studi populasi banyak menemukan ginekomastia. Ada tiga distribusi periode usia tersering terjadinya ginekomastia atau perubahan payudara yang pada umumnya usia tersering terjadinya ginekomastia atau perubahan payudara yang pada umumnya dipengaruhi hormon. Periode
dipengaruhi hormon. Periode pertama
pertama ditemukan ditemukan saat saat neonatusneonatus yang terjadi sekitar 60-90% dari yang terjadi sekitar 60-90% dari seluruh kelahiran akibat seluruh kelahiran akibat penyaluran
penyaluran estrogen estrogen melaluimelalui plasenta. Periode kedua
plasenta. Periode kedua terjadi saatterjadi saat pubertas,
pubertas, yaitu yaitu dimulai dimulai saatsaat umur
umur 10 10 tahun tahun dan dan puncaknyapuncaknya antara usia 13-14 tahun. Periode antara usia 13-14 tahun. Periode ketiga ditemukan pada orang ketiga ditemukan pada orang dewasa yang terjadi antara usia dewasa yang terjadi antara usia 50-80 tahun. Faktor ras tidak 80 tahun. Faktor ras tidak berpengaruh
berpengaruh terhadap terhadap kejadiankejadian ginekomastia.
ginekomastia.
Tabel 1. Prevalensi terjadinya ginekomastia berdasarkan Tabel 1. Prevalensi terjadinya ginekomastia berdasarkan
penelitian penelitian
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
1.2. Batasan Masalah 1.2. Batasan Masalah
Berdasarkan pemaparan/latar belakang di atas, maka batasan masalah yang akan Berdasarkan pemaparan/latar belakang di atas, maka batasan masalah yang akan dibahas dalam referat ini mencakup anatomi payudara, definisi, etiologi, patogenesis, dibahas dalam referat ini mencakup anatomi payudara, definisi, etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan serta prognosis dari ginekomastia.
diagnosis dan penatalaksanaan serta prognosis dari ginekomastia.
1.3. Tujuan Penulisan 1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan referat ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah diberikan Tujuan dari penulisan referat ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dokter pembimbing Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Bedah di RSUD H. Abdul Manan oleh dokter pembimbing Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Bedah di RSUD H. Abdul Manan Simatupang - Kisaran. Selain itu, penulisan referat ini juga bertujuan untuk lebih mengetahui Simatupang - Kisaran. Selain itu, penulisan referat ini juga bertujuan untuk lebih mengetahui dan memahami anatomi payudara, definisi, etiologi, patogenesis, diagnosis dan dan memahami anatomi payudara, definisi, etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan serta prognosis dari ginekomastia.
penatalaksanaan serta prognosis dari ginekomastia.
1.4. Manfaat Penulisan 1.4. Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan referat ini diharapkan bisa membantu penulis maupun Dengan adanya penulisan referat ini diharapkan bisa membantu penulis maupun pembaca
pembaca yang yang lainnya lainnya untuk untuk menambah menambah informasi informasi maupun maupun pengetahuan pengetahuan tentangtentang
“Ginekomastia”. “Ginekomastia”.
1.5. Metode Penulisan 1.5. Metode Penulisan
Penulisan referat ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang bersumber dari Penulisan referat ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang bersumber dari beberapa literature.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara 2.1. Anatomi Payudara
Pada pria dan wanita payudara adalah sama sampai masa pubertas, sampai estrogen Pada pria dan wanita payudara adalah sama sampai masa pubertas, sampai estrogen dan
dan hormon-hormonhormon-hormon lainnya mempengaruhi perkembangan payudara pada wanita dan pria.lainnya mempengaruhi perkembangan payudara pada wanita dan pria. Payudara terdiri dari jaringan kelenjar fibrosa dan lemak. Jaringan-jaringan ini Payudara terdiri dari jaringan kelenjar fibrosa dan lemak. Jaringan-jaringan ini terpisah dari otot-otot dinding dada, otot pektoralis dan seratus anterior oleh jaringan ikat. terpisah dari otot-otot dinding dada, otot pektoralis dan seratus anterior oleh jaringan ikat. Sedikit di bawah pusat payudara dewasa terdapat puting (papila mamaria), tonjolan yang Sedikit di bawah pusat payudara dewasa terdapat puting (papila mamaria), tonjolan yang berpigmen
berpigmen dikelilingi dikelilingi oleh oleh areola, areola, puting puting mempunyai mempunyai perforasi perforasi pada pada ujungnya ujungnya dengandengan beberapa
beberapa lubang lubang kecil-kecil, kecil-kecil, apertura apertura duktus duktus laktiferosa. laktiferosa. Tuberkel-tuberkel Tuberkel-tuberkel montgomerymontgomery adalah kelenjar lemak pada permukaan areola.
adalah kelenjar lemak pada permukaan areola.
Gambar 1. Anatomi Payudara Wanita (kiri) dan Anatomi Payudara Pria (kanan) Gambar 1. Anatomi Payudara Wanita (kiri) dan Anatomi Payudara Pria (kanan)
Jaringan kelenjar membentuk 15-25 lobus yang tersusun radier di sekitar puting dan Jaringan kelenjar membentuk 15-25 lobus yang tersusun radier di sekitar puting dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya, yang mengelilingi jaringan ikat dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya, yang mengelilingi jaringan ikat (stroma) di antara lobus-lobus. Setiap lobus berbeda, sehingga penyakit yang menyerang satu (stroma) di antara lobus-lobus. Setiap lobus berbeda, sehingga penyakit yang menyerang satu lobus tidak menyerang lobus lainnya. Drainase atau lobus menuju ke dalam sinus laktiferosa, lobus tidak menyerang lobus lainnya. Drainase atau lobus menuju ke dalam sinus laktiferosa, yang kemudian bermuara ke puting. Di banyak tempat jaringan ikat akan memadat yang kemudian bermuara ke puting. Di banyak tempat jaringan ikat akan memadat membentuk pita fibrosa yang tegak lurus terhadap substansi lemak, mengikat lapisan dalam membentuk pita fibrosa yang tegak lurus terhadap substansi lemak, mengikat lapisan dalam
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
2.2. Ginekomastia 2.2. Ginekomastia 2.2.1. Definisi 2.2.1. Definisi
Ginekomastia merupakan istilah yang Ginekomastia merupakan istilah yang berasal
berasal dari dari bahasa bahasa Yunani Yunani yaituyaitu gyvec gyvec yangyang berarti
berarti perempuan perempuan dandan mastosmastos yang berartiyang berarti payudara,
payudara, yang yang dapat dapat diartikan diartikan sebagaisebagai payudara
payudara seperti seperti perempuan. perempuan. GinekomastiaGinekomastia berhubungan
berhubungan dengan dengan beberapa beberapa kondisi kondisi yangyang menyebabkan pembesaran abnormal dari menyebabkan pembesaran abnormal dari jaringan
jaringan payudara payudara pada pada pria. pria. GinekomastiaGinekomastia merupakan pembesaran jinak payudara merupakan pembesaran jinak payudara laki-laki yang diakibatkan proliferasi komponen laki yang diakibatkan proliferasi komponen kelenjar. Ginekomastia biasanya ditemukan kelenjar. Ginekomastia biasanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang terletak dibawah regio areola baik unilateral terletak dibawah regio areola baik unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan atau maupun bilateral yang nyeri saat ditekan atau pembesaran
pembesaran payudara payudara yang yang progresif progresif yangyang tidak
tidak menimbulkan menimbulkan rasa rasa sakit. sakit. Gambar Gambar 2. 2. GinekomastiaGinekomastia
2.2.2. Etiologi 2.2.2. Etiologi
Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. Ginekomastia idiopatik Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. Ginekomastia idiopatik terjadi sekitar 75% dari kasus. Keadaan fisiologis terjadi pada bayi baru lahir dan usia dewasa terjadi sekitar 75% dari kasus. Keadaan fisiologis terjadi pada bayi baru lahir dan usia dewasa saat memasuki pubertas. Pada bayi baru lahir, jaringan payudara yang membesar berasal dari saat memasuki pubertas. Pada bayi baru lahir, jaringan payudara yang membesar berasal dari interaksi estrogen ibu melalui transplasenta. Ginekomastia pada orang dewasa sering interaksi estrogen ibu melalui transplasenta. Ginekomastia pada orang dewasa sering ditemukan saat pubertas dan sering bersifat bilateral. Ginekomastia pada masa remaja terjadi ditemukan saat pubertas dan sering bersifat bilateral. Ginekomastia pada masa remaja terjadi pada 2/3 remaja.
pada 2/3 remaja. Dan bertahan sDan bertahan sampai beberapa bulaampai beberapa bulan. Jika ginekomastia n. Jika ginekomastia selama masa selama masa puber puber ini menetap maka disebut ginekomastia esensial.
ini menetap maka disebut ginekomastia esensial. Kondisi patologik
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan ginekomastia. Obat-obat penyebab Penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan ginekomastia. Obat-obat penyebab ginekomastia dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme kerjanya. Tipe pertama adalah ginekomastia dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme kerjanya. Tipe pertama adalah yang bekerja seperti
yang bekerja seperti estrogen, seperti estrogen, seperti diethylstilbestrol, digitalis diethylstilbestrol, digitalis dan dan juga kosmetik juga kosmetik yangyang mengandung estrogen. Tipe kedua adalah obat-obat yang meningkatkan pembentukan mengandung estrogen. Tipe kedua adalah obat-obat yang meningkatkan pembentukan estrogen endogen, seperti gonadotropin. Tipe ketiga adalah obat yang menghambat sintesis estrogen endogen, seperti gonadotropin. Tipe ketiga adalah obat yang menghambat sintesis dan kerja testosteron, seperti ketokonazole, metronidazole dan cimetidine. Tipe terakhir dan kerja testosteron, seperti ketokonazole, metronidazole dan cimetidine. Tipe terakhir adalah obat
adalah obat yang tidak yang tidak diketahui mekanismenya diketahui mekanismenya seperti cseperti captopril, antidepresan aptopril, antidepresan trisiklik,trisiklik, diazepam dan heroin.
diazepam dan heroin.
Tabel 2. Etiologi Ginekomastia Tabel 2. Etiologi Ginekomastia
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
2.2.3. Patogenesis 2.2.3. Patogenesis
Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secara histologi sama Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secara histologi sama saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai pada saat pubertas. Pada saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai pada saat pubertas. Pada kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti involusi dan atrofi duktus. Sebaliknya, masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti involusi dan atrofi duktus. Sebaliknya, duktus payudara dan jaringan periduktal pada wanita terus membesar dan membentuk duktus payudara dan jaringan periduktal pada wanita terus membesar dan membentuk terminal
terminal acini, acini, yang memerlukan yang memerlukan estrogen estrogen dan dan progesteron karena progesteron karena stimulasi stimulasi estrogenestrogen terhadap jaringan payudara dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan terhadap jaringan payudara dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan sejak dulu akibat ketidakseimbangan antara hormon tersebut.
sejak dulu akibat ketidakseimbangan antara hormon tersebut. Masa transisi
Masa transisi dari prepuber ke dari prepuber ke post post puber diikuti oleh puber diikuti oleh peningkatan 30 kali peningkatan 30 kali lipatlipat hormon testosteron dan 3 kali lipat hormon estrogen. Ketidakseimbangan relatif antara level hormon testosteron dan 3 kali lipat hormon estrogen. Ketidakseimbangan relatif antara level estrogen dan androgen menghasilkan ginekomastia. Perubahan rasio estrogen dan androgen estrogen dan androgen menghasilkan ginekomastia. Perubahan rasio estrogen dan androgen ditemukan pada pasien ginekomastia yang berhubungan dengan obat-obatan, neoplasma ditemukan pada pasien ginekomastia yang berhubungan dengan obat-obatan, neoplasma adrenal dan testis, sindrom Klinefelter, tirotoksikosis, sirosis, hipogonadisme, malnutrisi dan adrenal dan testis, sindrom Klinefelter, tirotoksikosis, sirosis, hipogonadisme, malnutrisi dan penuaan.
penuaan.
Estradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara yang dapat meningkatkan Estradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara yang dapat meningkatkan proliferasi
proliferasi jaringan jaringan payudara. payudara. Sebagian Sebagian estradiol estradiol pada pada pria pria didapat didapat dari dari konversi konversi testosterontestosteron dan adrenal es
dan adrenal estron. Mekanisme dasatron. Mekanisme dasar ginekomastia adalr ginekomastia adalah ah penurunan produksi androgen,penurunan produksi androgen, peningkatan
peningkatan produksi produksi estrogen estrogen dan dan peningkatan peningkatan availabilitas availabilitas prekursor prekursor estrogen estrogen untuk untuk konversi estradiol.
konversi estradiol. a.
a. Peningkatan Peningkatan konsentrasi konsentrasi estrogen estrogen serumserum Normalnya
Normalnya testis testis pria pria dewasa dewasa menghasilkan menghasilkan 15 15 persen persen estradiol estradiol dan dan kurang kurang dari dari 55 persen
persen estron estron dalam dalam sirkulasi. sirkulasi. Dan Dan 85 85 persen persen estradiol estradiol dan dan lebih lebih dari dari 95 95 persen persen estronestron diproduksi di jaringan ekstragonad melalui aromatisasi prekusor. Prekusor utama dari diproduksi di jaringan ekstragonad melalui aromatisasi prekusor. Prekusor utama dari estradiol adalah testosterone, 95% dihasilkan oleh testis. Androstenedion, androgen yang estradiol adalah testosterone, 95% dihasilkan oleh testis. Androstenedion, androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal, menjadi prekursor pada pembentukan estron. Tempat disekresikan oleh kelenjar adrenal, menjadi prekursor pada pembentukan estron. Tempat ekstragrandular yang penting terhadap aromatisasi adalah jaringan adipose, hati dan otot. ekstragrandular yang penting terhadap aromatisasi adalah jaringan adipose, hati dan otot. Derajat intervensi substansial antara estron dan estradiol terjadi melalui reduktase enzim Derajat intervensi substansial antara estron dan estradiol terjadi melalui reduktase enzim
17-The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
Peningkatan patologis dari konsentrasi estrogen dalam serum ditemukan Peningkatan patologis dari konsentrasi estrogen dalam serum ditemukan pada beberapa keadaan. Tumor sel Le
pada beberapa keadaan. Tumor sel Leydig dan neoplasma adrenokortikal feminis meydig dan neoplasma adrenokortikal feminis mensintesisnsintesis dan menghasilkan jumlah estrogen yang meningkat. Aromatisasi prekusor estrogen yang dan menghasilkan jumlah estrogen yang meningkat. Aromatisasi prekusor estrogen yang meningkat terjadi pada sel sertoli atau tumor seksual testis, tumor sel-germ testis terdiri dari meningkat terjadi pada sel sertoli atau tumor seksual testis, tumor sel-germ testis terdiri dari jaringan
jaringan tropoblastik, tropoblastik, beberapa beberapa kanker kanker nontropoblastik nontropoblastik dan dan pada pada pasien pasien obesitas, penyakitobesitas, penyakit hati, hipertiroidisme, feminisasi testicular atau pada sindrom Klinefelter, pria yang hati, hipertiroidisme, feminisasi testicular atau pada sindrom Klinefelter, pria yang mengkonsumsi spironolakton. Peningkatan aromatisasi juga ditemukan pada penuaan, yang mengkonsumsi spironolakton. Peningkatan aromatisasi juga ditemukan pada penuaan, yang menggambarkan peningkatan lemak tubuh. Peningkatan idiopatik pada aromatisasi menggambarkan peningkatan lemak tubuh. Peningkatan idiopatik pada aromatisasi ekstraglandular, biasanya berhubungan dengan aromatase janin yang mengakibatkan ekstraglandular, biasanya berhubungan dengan aromatase janin yang mengakibatkan produksi estrogen perifer yang masif.
produksi estrogen perifer yang masif.
Meskipun globulin pengikat hormon seksual sama-sama mengikat estrogen dan Meskipun globulin pengikat hormon seksual sama-sama mengikat estrogen dan androgen, namun afinitas pengikatan terhadap androgen lebih besar daripada estrogen. androgen, namun afinitas pengikatan terhadap androgen lebih besar daripada estrogen. Kemudian, obat-obatan seperti spironolakton dan ketokonazol yang dapat memecah ikatan Kemudian, obat-obatan seperti spironolakton dan ketokonazol yang dapat memecah ikatan steroid dengan globulin, memecah estrogen lebih mudah daripada endrogen pada konsentrasi steroid dengan globulin, memecah estrogen lebih mudah daripada endrogen pada konsentrasi yang rendah. Situasi lain dimana level sirkulasi estrogen bebas dapat meningkat antara lain yang rendah. Situasi lain dimana level sirkulasi estrogen bebas dapat meningkat antara lain metabolisme estrogen yang menurun, sebuah mekanisme yang menyebabkan ginekomastia metabolisme estrogen yang menurun, sebuah mekanisme yang menyebabkan ginekomastia pada
pada pasien pasien dengan dengan sirosis. sirosis. Hal Hal ini ini tidak tidak sepenuhnya sepenuhnya benar karena benar karena laju laju klearens klearens metabolicmetabolic dari estrogen normal pada pasien sirosis. Konsumsi estrogen baik sengaja maupun sebagai dari estrogen normal pada pasien sirosis. Konsumsi estrogen baik sengaja maupun sebagai obat, juga dapat memicu peningkatan dari konsentrasi estrogen total dan bebas dan obat, juga dapat memicu peningkatan dari konsentrasi estrogen total dan bebas dan menimbulkan ginekomastia
menimbulkan ginekomastia pada beberapa pada beberapa pasien. Aktivasi pasien. Aktivasi dari reseptor dari reseptor estrogen padaestrogen pada jaringan
jaringan payudara payudara dapat dapat terjadi terjadi pada pada konsumsi konsumsi obat obat yang yang memiliki memiliki struktur struktur yang yang samasama dengan esterogen seperti digoksin.
dengan esterogen seperti digoksin. b.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
testosterone. Efek yang sama terlihat pada stimulasi LH pada sel interstisial testis yang terjadi testosterone. Efek yang sama terlihat pada stimulasi LH pada sel interstisial testis yang terjadi pada
pada hipogonadisme hipogonadisme primer, primer, gonadotropinkorionik gonadotropinkorionik yang yang dihasilkan dihasilkan oleh oleh tumor tumor germ-selgerm-sel testikuler dan ekstragonad dan pada beberapa neoplasma nontropoblastik, seperti tumor testikuler dan ekstragonad dan pada beberapa neoplasma nontropoblastik, seperti tumor paru- paru, abdomen, hati atau ginjal. Level gonadotropin serum yang tinggi menstimulasi
paru, abdomen, hati atau ginjal. Level gonadotropin serum yang tinggi menstimulasi aktivitasaktivitas aromatase sel interstisial dan peningkatan sekresi estradiol yang kemudian menginhibisi aromatase sel interstisial dan peningkatan sekresi estradiol yang kemudian menginhibisi aktivitas enzim sitokrom P-450c 17. Level testosterone serum juga dapat turun sebagai aktivitas enzim sitokrom P-450c 17. Level testosterone serum juga dapat turun sebagai akibat peningkatan aromatase testosterone ke estradiol pada beberapa kondisi berhubungan akibat peningkatan aromatase testosterone ke estradiol pada beberapa kondisi berhubungan dengan ginekomastia atau peningkatan klirens dari sirkulasi melalui
dengan ginekomastia atau peningkatan klirens dari sirkulasi melalui aktivitas reduktase cincinaktivitas reduktase cincin reduktase-A testosterone hepatic sebagai akibat konsumsi alcohol. Karena androgen terikat reduktase-A testosterone hepatic sebagai akibat konsumsi alcohol. Karena androgen terikat erat dengan globulin pengikatan hormon seks, maka kondisi-kondisi yang meningkatkan erat dengan globulin pengikatan hormon seks, maka kondisi-kondisi yang meningkatkan level dari protein ini dapat mengakibatkan konsentrasi androgen bebas rendah, terutama jika level dari protein ini dapat mengakibatkan konsentrasi androgen bebas rendah, terutama jika kondisi tersebut juga
kondisi tersebut juga menurunkan produksi androgen.menurunkan produksi androgen. c.
c. Masalah reseptor androgenMasalah reseptor androgen
Defek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen yang ada pada pasien dengan Defek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen yang ada pada pasien dengan sindrom insensitivitas androgen komplit atau parsial atau pelepasan androgen dari reseptor sindrom insensitivitas androgen komplit atau parsial atau pelepasan androgen dari reseptor androgen payudara oleh obat seperti spironolakton, cyproterone asetat, flutamide cimetidine androgen payudara oleh obat seperti spironolakton, cyproterone asetat, flutamide cimetidine atau cimetidine mengakibatkan efek yang tidak diinginkan pada jaringan payudara.
atau cimetidine mengakibatkan efek yang tidak diinginkan pada jaringan payudara. d.
d. Hipersensitivitas pada jaringan payudaraHipersensitivitas pada jaringan payudara
Ginekomastia terjadi jika jaringan payudara pada pria memiliki sensitivitas yang Ginekomastia terjadi jika jaringan payudara pada pria memiliki sensitivitas yang meningkat pada estrogen. Meskipun peningkatan aktivitas aromatase ditemukan pada pasien meningkat pada estrogen. Meskipun peningkatan aktivitas aromatase ditemukan pada pasien ginekomastia. Aromatase androgen ke estrogen dalam jaringan payudara merupakan ginekomastia. Aromatase androgen ke estrogen dalam jaringan payudara merupakan penyebab
penyebab dari dari ginekomastia ginekomastia idiopatik. idiopatik. Ginekomastia Ginekomastia yang yang terjadi terjadi pada pada neonatus neonatus biasanyabiasanya diikuti pada masa pubertas yang mendukung bahwa jaringan glanduler payudara lebih sensitif diikuti pada masa pubertas yang mendukung bahwa jaringan glanduler payudara lebih sensitif
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
Gambar 3. Proses terbentuknya estrogen
Gambar 3. Proses terbentuknya estrogen yang menyebabkan ginekomastiayang menyebabkan ginekomastia
2.2.4. Diagnosis 2.2.4. Diagnosis
Langkah pertama dalam evaluasi klinik adalah menetapkan bahwa benjolan ini adalah Langkah pertama dalam evaluasi klinik adalah menetapkan bahwa benjolan ini adalah ginekomastia. Keadaan yang paling sulit dibedakan dengan ginekomastia adalah pembesaran ginekomastia. Keadaan yang paling sulit dibedakan dengan ginekomastia adalah pembesaran jaringan lemak subareolar payudara tanpa proliferasi kelenjar (psuedoginekomastia).
jaringan lemak subareolar payudara tanpa proliferasi kelenjar (psuedoginekomastia).
Pasien dengan pseudoginekomastia memiliki badan obesitas menyeluruh dan tidak Pasien dengan pseudoginekomastia memiliki badan obesitas menyeluruh dan tidak mengeluhkan n
mengeluhkan nyeri. yeri. Dan Dan sebagai sebagai tambahan tambahan dapat dapat dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan payudara.payudara. Pemeriksaan yang baik dengan meletakkan tangan pasien dibelakang kepala sambil pasien Pemeriksaan yang baik dengan meletakkan tangan pasien dibelakang kepala sambil pasien
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
Gambar 4. Cara pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis ginekomastia Gambar 4. Cara pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis ginekomastia
Biasanya ginekomastia terjadi asimetrik. Ginekomastia unilateral biasanya Biasanya ginekomastia terjadi asimetrik. Ginekomastia unilateral biasanya menandakan adanya pertumbuhan ginekomastia bilateral. Meskipun kelainan seperti menandakan adanya pertumbuhan ginekomastia bilateral. Meskipun kelainan seperti neurofibroma, limpangioma, hematoma, lipoma dan kista dermoid dapat mengakibatkan neurofibroma, limpangioma, hematoma, lipoma dan kista dermoid dapat mengakibatkan pembesaran unilateral, namun yang paling harus dibedakan ial
pembesaran unilateral, namun yang paling harus dibedakan ial ah dengan karsinoma payudaraah dengan karsinoma payudara yang terjadi pada
yang terjadi pada pria kurang dari pria kurang dari 1%. Kanker pa1%. Kanker payudara yudara pada pria pada pria biasanya massanyabiasanya massanya unilateral, keras, terfiksasi pada jaringan dibawahnya, adanya dimpling, retraksi atau crusting unilateral, keras, terfiksasi pada jaringan dibawahnya, adanya dimpling, retraksi atau crusting puting susu, keluarnya cairan dari puting
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
Setelah diagnosis ginekomastia dapat dibuat, beberapa etiologi lain dapat diketahui Setelah diagnosis ginekomastia dapat dibuat, beberapa etiologi lain dapat diketahui melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan rasa sakit pada melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan rasa sakit pada payudara. Riwayat penggunaan obat-obatan dan jug
payudara. Riwayat penggunaan obat-obatan dan juga riwayat kelainan hati dan ginjal menjadia riwayat kelainan hati dan ginjal menjadi hal penting dalam menetapkan etiologi. Riwayat penurunan berat badan, takikardi, gemetar, hal penting dalam menetapkan etiologi. Riwayat penurunan berat badan, takikardi, gemetar, diaporesis dan hiperdefekasi dapat membantu ke arah hipertiroid. Pada pemeriksaan fisik diaporesis dan hiperdefekasi dapat membantu ke arah hipertiroid. Pada pemeriksaan fisik dilakukan palpasi pada payudara untuk membedakan dengan pembesaran akibat jaringan dilakukan palpasi pada payudara untuk membedakan dengan pembesaran akibat jaringan lemak. Pemeriksaan palpasi pada testis juga perlu dilakukan untuk menilai apakah ada rasa lemak. Pemeriksaan palpasi pada testis juga perlu dilakukan untuk menilai apakah ada rasa sakit atau tidak. Gejala-gejala dan hipogonadisme juga perlu di periksa, seperti penurunan sakit atau tidak. Gejala-gejala dan hipogonadisme juga perlu di periksa, seperti penurunan libido, impotensi, penurunan kekuatan dan juga atrofi testis. Pemeriksaan yang teliti terutama libido, impotensi, penurunan kekuatan dan juga atrofi testis. Pemeriksaan yang teliti terutama untuk massa di abdomen, dapat membantu dalam menemukan kanker adrenocortical.
untuk massa di abdomen, dapat membantu dalam menemukan kanker adrenocortical.
Mammografi atau FNA sangat membantu dalam membedakan kanker atau Mammografi atau FNA sangat membantu dalam membedakan kanker atau ginekomastia, meskipun biopsy bedah harus dilakukan jika kedua prosedur sebelumnya tidak ginekomastia, meskipun biopsy bedah harus dilakukan jika kedua prosedur sebelumnya tidak menunjukkan adanya proses keganasan. Pada pasien dengan kemungkinan neoplasma menunjukkan adanya proses keganasan. Pada pasien dengan kemungkinan neoplasma testikular dapat dilakukan USG testis.
testikular dapat dilakukan USG testis.
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemeriksaan kadar serum Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemeriksaan kadar serum hormon-hormon tertentu untuk dapat menentukan etiologi, seperti pemeriksaan gonadotropin korionik hormon tertentu untuk dapat menentukan etiologi, seperti pemeriksaan gonadotropin korionik serum (hCG), testosterone, estradiol dan LH.
serum (hCG), testosterone, estradiol dan LH.
2.2.5.
2.2.5. PenatalaksaPenatalaksanaannaan
Penanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan penyebabnya. Secara umum tidak Penanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan penyebabnya. Secara umum tidak ada pengobatan bagi ginekomastia fisiologis. Tujuan utama pengobatan adalah untuk ada pengobatan bagi ginekomastia fisiologis. Tujuan utama pengobatan adalah untuk mengurangi kesakitan dan menghindari komplikasi. Penanganan ginekomastia meliputi tiga mengurangi kesakitan dan menghindari komplikasi. Penanganan ginekomastia meliputi tiga hal yaitu observasi, medikamentosa dan operasi.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
Sebagai contoh, k
Sebagai contoh, ketika hendak memberikan etika hendak memberikan obat calcium channel blocker obat calcium channel blocker padapada orangtua, penggunaan nifedipine lebih berpotensi timbulnya ginekomastia, dibandingkan orangtua, penggunaan nifedipine lebih berpotensi timbulnya ginekomastia, dibandingkan dengan verapamil dan juga diltiazem. Keadaan yang sama juga terjadi pada penggunaan dengan verapamil dan juga diltiazem. Keadaan yang sama juga terjadi pada penggunaan histamin reseptor atau parietal cell proton-pump. Penggunaan obat cimetidine lebih memiliki histamin reseptor atau parietal cell proton-pump. Penggunaan obat cimetidine lebih memiliki resiko dibandingkan ranitide dan juga omeprazole.
resiko dibandingkan ranitide dan juga omeprazole.
Observasi juga dapat dilakukan pada keadaan fisiologis, termasuk pasien usia Observasi juga dapat dilakukan pada keadaan fisiologis, termasuk pasien usia pubertas
pubertas dan dan memiliki memiliki pemeriksaan pemeriksaan fisik fisik dan dan testis testis yang yang normal. normal. Pasien Pasien tersebut tersebut dievaluasidievaluasi selam 6 bulan
selam 6 bulan
2.2.5.2. Medikamentosa 2.2.5.2. Medikamentosa
Identifikasi kelainan penyebab ginekomastia dapat membantu meringankan Identifikasi kelainan penyebab ginekomastia dapat membantu meringankan pembesaran payudara. Obat-obat yang dapat d
pembesaran payudara. Obat-obat yang dapat digunakan sebagai berikut :igunakan sebagai berikut : a)
a) Clomiphene (anti estrogen) dapat diberikan dengan dosis 50-100 mg setiap hari selama 6Clomiphene (anti estrogen) dapat diberikan dengan dosis 50-100 mg setiap hari selama 6 bulan.
bulan. Efek Efek samping samping obat obat ini ini dapat dapat mengakibatkan mengakibatkan gangguan gangguan penglihatan, penglihatan, muntah muntah dandan bintik merah.
bintik merah. b)
b) Tamoxifen (antagonis estrogen) dapat diberikan dengan dosis 10-20 mg dua kali sehariTamoxifen (antagonis estrogen) dapat diberikan dengan dosis 10-20 mg dua kali sehari selama 3 bulan. Efek samping obat ini dapat mengganggu epigastrium dan mual.
selama 3 bulan. Efek samping obat ini dapat mengganggu epigastrium dan mual. c)
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
Ada 2 jenis operasi yang dapat dilakukan yaitu Surgical resection (subcutaneous Ada 2 jenis operasi yang dapat dilakukan yaitu Surgical resection (subcutaneous mastectomy) dan Liposuctio-assisted mastectomy.
mastectomy) dan Liposuctio-assisted mastectomy. a.
a. Surgical Resection (Subkutaneus Mastektomi)Surgical Resection (Subkutaneus Mastektomi)
Ada beberapa jenis irisan pada eksisi payudara laki-laki. Jenis irisan yang sering Ada beberapa jenis irisan pada eksisi payudara laki-laki. Jenis irisan yang sering dilakukan adalah dengan insisi intra-areolar atau Webster incision. Insisi Webster dibuat dilakukan adalah dengan insisi intra-areolar atau Webster incision. Insisi Webster dibuat sepanjang lingkaran areola bagian bawah dan dengan panjang irisan yang bervariasi sepanjang lingkaran areola bagian bawah dan dengan panjang irisan yang bervariasi tergantung dari areola pasien. Insisi lain yang digunakan adalah insisi tranversal yang tergantung dari areola pasien. Insisi lain yang digunakan adalah insisi tranversal yang melewati papilla mamae. Insisi ini memiliki bukaan yang terbatas. Triple-V incision memiliki melewati papilla mamae. Insisi ini memiliki bukaan yang terbatas. Triple-V incision memiliki bukaan
bukaan yang yang paling paling besar besar namun namun jarang jarang digunakan digunakan saat saat sekarang. sekarang. Sebelum Sebelum operasi, operasi, dokter dokter bedah
bedah harus harus menentukan menentukan garis garis insisi insisi dan dan memperkirakan memperkirakan kedalaman kedalaman jaringan jaringan lemak lemak dandan jaringan
jaringan payudara payudara yang yang akan akan dikeluarkan. dikeluarkan. Selain Selain itu itu ada ada teknik teknik Letterman Letterman dan dan juga juga teknik teknik yang digunakan jika ginekomastia bersifat masif.
Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA
b.
b. Liposuctio-assisted mastectomyLiposuctio-assisted mastectomy Liposuctio-assisted mastectomy Liposuctio-assisted mastectomy merupakan salah satu jenis operasi merupakan salah satu jenis operasi untuk
untuk pseudognikomastia. pseudognikomastia. Insisi Insisi dibuatdibuat sekitar 1 cm diatas areola, lalu jaringan sekitar 1 cm diatas areola, lalu jaringan kelenjar dan parenkim disedot keluar. kelenjar dan parenkim disedot keluar. Diperkenalkan pertama kali pada tahun Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1980an. Sekarang digunakan ultrasonic 1980an. Sekarang digunakan ultrasonic liposuction yang meningkatkan hasil liposuction yang meningkatkan hasil koreksi payudara. Komplikasi koreksi payudara. Komplikasi pascaoperasi
pascaoperasi ini ini lebih lebih kecilkecil dibandingkan dengan operasi open dibandingkan dengan operasi open mastektomi.
mastektomi.
Gambar 7. Sebelum dan setelah operasi Gambar 7. Sebelum dan setelah operasi
Liposuction-assisted mastectomy Liposuction-assisted mastectomy
2.2.6. Prognosis 2.2.6. Prognosis
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime. GINEKOMASTIA GINEKOMASTIA BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1. Kesimpulan 3.1. Kesimpulan
Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar 60% dari seluruh Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar 60% dari seluruh kelainan payudara pada laki dan sekitar 85% dari kelainan benjolan pada payudara kelainan payudara pada laki dan sekitar 85% dari kelainan benjolan pada payudara laki-laki.
laki.
Ginekomastia berhubungan dengan beberapa kondisi yang menyebabkan pembesaran Ginekomastia berhubungan dengan beberapa kondisi yang menyebabkan pembesaran abnormal dari jaringan payudara pada pria. Ginekomastia merupakan pembesaran jinak abnormal dari jaringan payudara pada pria. Ginekomastia merupakan pembesaran jinak payudara
payudara laki-laki laki-laki yang yang diakibatkan diakibatkan proliferasi proliferasi komponen komponen kelenjar. kelenjar. Ginekomastia Ginekomastia biasanyabiasanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan
benjolan yang terletak yang terletak dibawah regio dibawah regio areola areola baik baik unilateral unilateral maupun bilmaupun bilateral ateral yang nyeri yang nyeri saatsaat ditekan atau pembesaran payudara yang progresif yang tidak menimbulkan rasa sakit.
ditekan atau pembesaran payudara yang progresif yang tidak menimbulkan rasa sakit.
Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. Ginekomastia idiopatik Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. Ginekomastia idiopatik terjadi sekitar 75% dari kasus. Keadaan fisiologis terjadi pada bayi baru lahir, masa pubertas terjadi sekitar 75% dari kasus. Keadaan fisiologis terjadi pada bayi baru lahir, masa pubertas dan lanjut usia (memasuki usia 50-80 tahun). Kondisi patologik diakibatkan oleh defisiensi dan lanjut usia (memasuki usia 50-80 tahun). Kondisi patologik diakibatkan oleh defisiensi