• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

A. ARAH KEBIJAKAN RPJPD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2005-2025 Arah Kebijakan Penyusunan RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021 merupakan arah kebijakan lima tahun periode III (tahun 2015-2019) RPJPD Kabupaten Pekalongan tahun 2005-2025 dengan menitikberatkan kepada :

1. Memantapkan pembangunan yang telah dicapai dengan lebih mengedepankan tujuan pemerataan. Diharapkan tercapai percepatan pembangunan sarana prasarana vital pada sektor-sektor strategis dan unggulan kabupaten yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pekalongan, tercapainya pengendalian dan perencanaan sistem prasarana dan sarana wilayah yang kompak, terpadu dan berkesinambungan dengan melakukan kajian berbasis aspirasi kebutuhan masyarakat dengan basis otonomi yang akomodatif, tercapainya peningkatan peran masyarakat secara aktif dalam mengembangkan sarana dan prasarana di wilayahnya sebagai wujud kepedulian untuk memajukan secara utuh wilayahnya terutama pada daerah-daerah tertinggal, serta tercapainya program Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) sebagai acuan koordinasi penataan ruang dan wilayah merupakan acuan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan.

2. Pengembangan dan pemerataan jaringan transportasi melalui peningkatan keterpaduan sistem transportasi yang mendukung efisiensi penyelenggaraan transportasi yang terjangkau, sarana dan prasarana sumberdaya air dan irigasi yang handal guna mendukung aktivitas produksi, sarana dan prasarana telekomunikasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian daerah.

3. Perekonomian daerah diharapkan tetap memberikan dukungan yang mantap melalui struktur perekonomian daerah yang kuat berlandaskan keunggulan bersaing Kabupaten Pekalongan. Sektor perekonomian yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar (padat karya) seperti pertanian, perdagangan, industri dan jasa menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Seluruh sektor/lapangan usaha memberikan sumbangan yang relatif seimbang terhadap PDRB, sehingga perekonomian tidak hanya mengandalkan beberapa sektor/ lapangan usaha saja.

4. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah melalui peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dan peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah dengan disertai peningkatan kinerja, disiplin, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi aparatur dalam rangka untuk implementasi e-government.

5. Pemerataan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui rehabilitasi lahan kritis dan terlantar serta pengembalian fungsi kawasan lindung, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan penegakan hukum lingkungan.

6. Penguatan budaya masyarakat guna membentuk karakter masyarakat yang berbudaya, tangguh dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan budaya lokal yang memiliki ketahanan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional.

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Secara umum, untuk mendorong perwujudan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan periode 2016-2021, Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengupayakan sinergi empat pemangku kepentingan pembangunan, yaitu pemerintah daerah, masyarakat, dunia akademik, dan dunia usaha. Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran,

(2)

penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan.

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Pekalongan mencapai tujuan dan sasaran dalam RPJMD Tahun 2016-2021 secara efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dengan pendekatan yang komprehensif strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak hanya merencanakan pembangunan fisik semata, tetapi juga semua program yang mendukung dalam upaya pelayanan kepada masyarakat dilaksanakan dengan baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi (IT).

Strategi merupakan langkah-langkah yg berisikan program–program indikatif yg mewujudkan visi dan misi berupa pernyataan yg menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yg selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

Arah kebijakan merupakan komponen/bagian yg diperlukan dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah, sebagai dasar perumusan program menurut bidang/sub-bidang urusan pemerintahan yg menjadi kewenangan daerah selama 5 tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan merupakan fokus/tema pembangunan setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Pentahapan dan fokus/tema ini mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus/tema dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai visi, misi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Merujuk pada tujuan, sasaran yang telah dirumuskan, maka strategi dan arah kebijakan terkait dengan pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1.Misi 1: Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan. a. Strategi

1) Optimalisasi capaian SPM di Puskesmas;

2) Optimalisasi pelaksanaan Posyandu dan Desa Siaga Aktif;

3) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan bagi ibu, bayi dan balita;

4) Peningkatan penjaringan kesehatan bayi, balita dan anak sekolah; 5) Pemerataan SDM tenaga kesehatan di Fasyankes;

6) Peningkatan system logistik dalam pengelolaan ketersediaan obat dan vaksin;

7) Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi dan mengintegrasikan praktek dokter swasta dengan puskesmas;

8) Peningkatan rasio Rumah Sakit;

9) Pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan jiwa;

10) Pengendalian dan penanggulangan penyakit menular langsung dan bersumber binatang;

11) Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas masyarakat terhadap sanitasi dasar

12) Optimalisasi pengawasan dan pemantauan makanan

13) Penerbitan KARTU KAJEN SEHAT sebagai jaminan kesehatan, persalinan, khitan dan santunan kematian. *)

14) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana Pelayanan kesehatan; 15) Pemerataan SDM tenaga kesehatan di Fasyankes;

16) Peningkatan sistem logistik dalam pengelolaan ketersediaan obat dan vaksin;

(3)

17) Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi dan mengintegrasikan praktek dokter swasta dan puskesmas;

18) Peningkatan rasio Rumah Sakit;

19) Peningkatan Indeks Kepuasan Masyakarat di Puskesmas BLUD; 20) Optimalisasi pelayanan KB

21) Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal 22) Penguatan akses dan mutu pendidikan;

23) Penerbitan KARTU KAJEN CERDAS sebagai jaminan pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah; *)

24) Peningkatan akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal

25) Penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar kompetensi.

26) Penempatan dan pemerataan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

27) Peningkatan budaya baca masyarakat;

28) Penyediaan tenaga perpustakaan yang memenuhi standar kompetensi.

29) Peningkatan sarana layanan perpustakaan dan kearsipan 30) Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja.

31) Peningkatan kapasitas dan keterampilan pencari kerja. 32) Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja. 33) Peningkatan pelayanan ketransmigrasian.

34) Peningkatan perlindungan, pemberian jaminan dan pemberdayaan PMKS.

35) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana panti rehabilitasi sosial serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). 36) Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni, olah raga dan event-event

kebudayaan lokal

37) Peningkatan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang seni dan budaya;

38) Pengurangan risiko bencana melalui peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana dan masyarakat;

39) Peningkatan koordinasi antar stakeholder dalam penanggulangan bencana.

40) Peningkatan kemampuan tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi dalam penanggulangan bencana

41) Peningkatan sarana prasarana pengendalian banjir, penanganan rob serta pantai kritis di muara sungai;

42) Peningkatan ketersediaan bahan baku, peningkatan kualitas produksi, fasilitas kebutuhan pemodalan, menambah jaringan dan pembangunan pasar-pasar baru dan hak paten; *)

43) Peningkatan penguasaan akses dan informasi pasar, kemitraan/kerjasama usaha serta mengembangkan keunggulan lokal; 44) Optimalisasi pengembangan akses dan informasi pasar melalui

perkuatan jejaring sentra dan klaster. 45) Peningkatan kualitas SDM IKM ; 46) Peningkatan Iptek sistem produksi

47) Peningkatan fasilitasi bagi pelaku industri kecil dalam permodalan, pelatihan dan pembinaan

48) Peningkatan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan berbasis teknologi informasi (IT)

49) Peningkatan promosi produk perdagangan

50) Optimalisasi pemasaran pariwisata, peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan destinasi wisata

51) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata

(4)

53) Penyediaan benih unggul, pengairan, pupuk (organik dan unorganik) tenaga penyuluh pertanian dan bantuan peralatan pertanian (traktor, pompa air, tangki semprot dan lain-lain). *) 54) Optimalisasi penerapan Sapta Usaha Tani didukung pemanfaatan

teknologi dan modernisasi alat mesin pertanian yang berwawasan lingkungan;

55) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal;

56) Pengendalian serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta antisipasi rawan bencana alam;

57) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian; 58) Peningkatan sarana prasarana pertanian.

59) Peningkatan produksi, populasi,pemasaran dan pengendalian penyakit ternak.

60) Peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan manajemen, teknologi dan pemasaran perikanan.

61) Peningkatan diversifikasi dan konsumsi melalui sumber daya lokal; 62) Peningkatan ketersediaan, distribusi, keterjangkauan, kualitas,

keamanan pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat

63) Peningkatan akses masyarakat terhadap pangan; b. Arah Kebijakan

1) Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi warga miskin;

2) Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta pemerataan tenaga medis

3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif

4) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar;

5) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar;

6) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas serta partisipasi masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan;

7) Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dan pemberian bantuan siswa miskin dan atau berprestasi.

8) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan SDM layanan perpustakaan dan kearsipan;

9) Menciptakan dan mengembangkan perluasan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja;

10) Memfasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

11) Melestarikan seni dan budaya; *)

12) Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana (mitigasi/pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi).

13) Melakukan rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk menghadapi fenomena banjir rob;

14) Mendorong Pertumbuhan UMKM; *)

15) Mengembangkan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal

16) Perkuatan jejaring sentra dan klaster.

17) Meningkatkan produktivitas industri Kecil dan Menengah; 18) Mengembangkan iklim perdagangan yang kondusif.

19) Meningkatkan pengembangan destinasi, pemasaran, dan kemitraan pariwisata;

(5)

21) Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan.

22) Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.*)

23) Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya;

24) Meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal. 2.Misi 2 : Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat.

a. Strategi

1) Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap ketentuan nilai-nilai HAM;

2) Mewujudkan kesadaran dan kepatuhan hukum bagi masyarakat dan aparatur.

3) Peningkatan pendidikan politik masyarakat melalui pendidikan formal dan non formal

4) Penguatan peran lembaga keswadayaan masyarakat dalam menjaga kondusivitas daerah.

5) Peningkatan peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) terutama pada wilayah yang rawan konflik

6) Peningkatan wawasan kebangsaan bagi masyarakat; 7) Pengarusutamaan gender dan hak anak;

8) Peningkatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak; 9) Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan

dan anak;

10) Peningkatan kualitas pelayanan penanganan kasus kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking.

b. Arah Kebijakan

1) Meningkatkan keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum.

2) Meningkatkan pendidikan politik masyarakat terutama kelompok pemilih pemula dan masyarakat berpendidikan rendah;

3) Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan;

4) Mendorong percepatan implementasi PUG dan Strategi Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA);

5) Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

3.Misi 3 : Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat yang lebih baik.

a. Strategi

Peningkatan fasilitasi penyelenggaraan ibadah haji dan kegiatan hari besar keagamaan lainnya

b. Arah Kebijakan

Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.

4.Misi 4 : Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih dan berakhlak.

a. Strategi

1) Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan berbasis teknologi informasi (IT);

2) Peningkatan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis pada teknologi informasi;

(6)

3) Pengembangan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, dan terjangkau masyarakat;

4) Pengembangan sistem pelayanan kearsipan;

5) Peningkatan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

6) Peningkatan implementasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK.)

7) Peningkatan kapasitas dan integritas SDM aparatur;

8) Peningkatan pengelolaan dan keterbukaan pengembangan sistem karier kepegawaian;

9) Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,pengelolaan keuangan, optimalisasi pemberdayaan aset daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; 10) Pelaksanaan intensifikasi dan ektensifikasi sumber-sumber

pendapatan;

11) Pengrembangan sistem informasi manajemen keuangan daerah dan aset daerah;

12) Pelaksanaan revitalisasi BUMD.

13) Peningkatan perencanaan yang handal yang berbasis IT dan peningkatan alokasi pendanaan dalam pelaksanaan pembangunan daerah;

b. Arah Kebijakan

1) Menerapkan sistem tata kerja birokrasi berbasis teknologi informasi; 2) Mewujudkan birokrasi yang melayani, disiplin dan bersih; *)

3) Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil.

4) Mengimplementasikan aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) yang difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa pemerintah.

5) Mengembangkan sumber daya aparatur yang terintegritas, netral, kompeten, kapabel, berkinerja tinggi, sejahtera dan sistem pembinaan karier yang terbuka;

6) Meningkatkan pengelolaan, pendapatan, aset daerah dan penataan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

7) Meningkatkan perencanaan dan pengendalian dan evaluasi serta implementasi sistem informasi teknologi perencanaan pembangunan daerah

5.Misi 5 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan.

a. Strategi

1) Percepatan pembangunan infratruktur (jalan, jembatan, jaringan listrik dan bantuan aspal dan semen); *)

2) Peningkatan struktur, pelebaran, rehabilitasi dan pemeliharaan berkala serta menjaga kondisi baik jalan dan jembatan, dengan mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan;

3) Peningkatan ketersediaan peralatan penanganan jalan dan SDM teknis kebinamargaan serta pengembangan sistem informasi manajemen dan publik

4) Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi;

5) Pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani dan embung;

6) Peningkatan kerjasama dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipasi berbasis pemberdayaan.

(7)

7) Peningkatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat desa untuk peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan

8) Peningkatan prasarana sarana dan pengembangan antar moda transportasi publik;

9) Peningkatan prasarana sarana keselamatan transportasi; 10) Penyediaan sarana prasarana dasar permukiman

11) Peningkatan kualitas lingkungan permukiman

12) Pembangunan sumur bor dan sumur dalam serta embung baru. *) 13) Peningkatan cakupan pelayanan air bersih, air minum dan sanitasi di

perkotaan dan perdesaan;

14) Peningkatan dan pengembangan kondisi sarana prasarana lingkungan hidup.

15) Penanaman kembali 1 juta pohon untuk kelestarian lingkungan. *) 16) Pembangunan Petungkriyono sebagai kawasan Cultural Techno

Forestry Park b. Arah Kebijakan

1) Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kuantitas jalan dan jembatan 2) Meningkatkan penanganan pada ruas jalan dan jembatan utamanya

untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah (akses wisata, pembangunan perkotaan dan perdesaan, jalan kabupaten dan daerah rawan bencana);

3) Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan

4) Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan

5) Meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda,perluasan jangkauan pelayanan transportasi di perdesaan serta peningkatan keselamatan lalu lintas secara komprehensif dan terpadu bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota sekitar;

6) Meningkatkan penyediaan dan kualitas sarana prasarana dasar permukiman

7) Menjamin ketersediaan air bersih; *)

8) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana serta sistem penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi berbasis masyarakat; 9) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

6.Misi 6 : Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan daya saing daerah

a. Strategi

a) Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan inovasi iptek;

b) Pengembangan potensi kepemudaan dan olah raga;

c) Peningkatan partisipasi kearifan lokal dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah.

b. Arah Kebijakan

Meningkatkan keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah.

7.Misi 7 : Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi ekonomi daerah.

a. Strategi

a) Peningkatan mekanisme pelayanan perijinan melalui SOP, perizinan online, perizinan dengan jemput bola, fasilitas pengaduan, SDM aparatur yang handal, penyederhanaan prosedur dan koordinasi antar lembaga dan dukungan infrastruktur; *) b) Peningkatan iklim investasi yang berdaya saing berbasis keunggulan

daerah.

(8)

b. Arah Kebijakan

1) Mendorong terciptanya iklim investasi yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global. 2) Membuka kesempatan investasi;

3) Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan berupa kecepatan, kemudahan dan kepastian serta transparansi proses perizinan;

Selanjutnya arah kebijakan tersebut dijabarkan dalam arah kebijakan pembangunan tahunan dengan mempertimbangkan urgensi permasalahan dan penekanan yang berbeda tiap tahunnya, namun tetap berkesinambungan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah daerah, sebagai berikut :

a. Arah Kebijakan Tahun Pertama (2017)

Tahun 2017 yang merupakan tahun pertama pembangunan, pada dasarnya merupakan kesinambungan dari pelaksanaan program-program sebelumnya dan mendorong capaian program yang belum tercapai untuk mengembangkan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan dan dan pemantapan fungsi kegiatan.

Pembangunan di tahun 2017 lebih diarahkan untuk memperbaiki (1) tata kelola pemerintahan yang bersih, (2) kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk serta (3) masalah penanganan kesejahteraan sosial. Selain fokus diatas, pembangunan tahap pertama juga fokus pada (4) peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat yang berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan dan pariwisata serta (5) peningkatan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase dan perhubungan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama wilayah pedesaan.

Dengan fokus tersebut di atas maka pembangunan daerah Tahun 2017 ditujukan untuk “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan sosial, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur berbasis pada pemerataan wilayah yang berwawasan lingkungan”, dengan arah kebijakan meliputi :

1) Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi warga miskin;

2) Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta pemerataan tenaga medis;

3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif;

4) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar;

5) Menciptakan dan mengembangkan perluasan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja;

6) Memfasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

7) Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana (mitigasi/pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi).

8) Mendorong Pertumbuhan UMKM; *)

9) Mendorong kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian; *) 10) Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan

meningkatkan kesejahteraan nelayan.*)

11) Meningkatkan keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum.

12) Mendorong percepatan implementasi PUG dan Strategi Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA);

13) Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

14) Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.

(9)

16) Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil.

17) Mengimplementasikan aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) yang difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa pemerintah.

18) Mengembangkan sumber daya aparatur yang terintegritas, netral, kompeten, kapabel, berkinerja tinggi, sejahtera dan sistem pembinaan karier yang terbuka;

19) Meningkatkan pengelolaan, pendapatan, aset daerah dan penataan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

20) Meningkatkan perencanaan dan pengendalian dan evaluasi serta implementasi sistem informasi teknologi perencanaan pembangunan daerah

21) Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kuantitas jalan dan jembatan 22) Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan

irigasi secara berkelanjutan

23) Meningkatkan penyediaan dan kualitas sarana prasarana dasar permukiman

24) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

25) Meningkatkan keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah. 26) Membuka kesempatan investasi;

b. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2018)

Pembangunan daerah tahun 2018 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk : “Percepatan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Sarana Prasarana Strategis dan Unggulan yang didukung Teknologi Informasi”, dengan arah kebijakan meliputi :

1) Meningkatkan rasio Rumah Sakit

2) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar;

3) Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dan pemberian bantuan siswa miskin dan atau berprestasi.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan SDM layanan perpustakaan

5) Melakukan rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk menghadapi fenomena banjir rob;

6) Mengembangkan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal;

7) Meningkatkan produktivitas industri Kecil dan Menengah; 8) Mengembangkan iklim perdagangan yang kondusif.

9) Meningkatkan pengembangan destinasi, pemasaran, dan kemitraan pariwisata;

10) Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan 11) Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya; 12) Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan

keamanan dan ketertiban lingkungan;

13) Menerapkan sistem tata kerja birokrasi berbasis teknologi informasi; 14) Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan 15) Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan berupa kecepatan,

kemudahan dan kepastian serta transparansi proses perizinan; c. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2019)

Pembangunan daerah tahun 2019 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk : “Terwujudnya Kesejahteraan masyarakat yang Mandiri, Berbudaya, Tangguh dan Berpegang Teguh pada Nilai-Nilai Agama dan Budaya Lokal”, dengan arah kebijakan meliputi :

(10)

1) Meningkatkan jumlah puskesmas terakreditasi 2) Memperluas system integrasi jaringan kesehatan

3) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas serta partisipasi masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan;

4) Perkuatan jejaring sentra dan klaster.

5) Meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda,perluasan jangkauan pelayanan transportasi di perdesaan serta peningkatan keselamatan lalu lintas secara komprehensif dan terpadu bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota sekitar;.

6) Mendorong terciptanya iklim investasi yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global.

d. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2020)

Pembangunan daerah tahun 2020 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk :

Meningkatkan Daya Saing Daerah melalui Pembangunan Ketahanan Pangan dan Perekonomian yang Merata dan Berkeadilan”, dengan arah kebijakan meliputi :

1) Meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal.

2) Meningkatkan penanganan pada ruas jalan dan jembatan utamanya untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah (akses wisata, pembangunan perkotaan dan perdesaan, jalan kabupaten dan daerah rawan bencana.

3) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana serta sistem penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi berbasis masyarakat e. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2021)

Pembangunan daerah tahun 2021 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk :

Optimalisasi dan pemantapan peran masyarakat sebagai penggerak utama dalam pembangunan daerah”, dengan arah kebijakan meliputi :

(1) Melestarikan seni dan budaya; *)

(2) Meningkatkan pendidikan politik masyarakat terutama kelompok pemilih pemula dan masyarakat berpendidikan rendah;

(3) Menjamin ketersediaan air bersih; *)

Keterkaitan antara Visi, Misi dengan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021, dapat dijabarkan pada Tabel 6.1.

(11)

Tabel 6.1

Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan

Dalam Pencapaian Misi RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 - 2021

Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan Yang Sejahtera, Religius Dan Berkelanjutan Berbasis Potensi Lokal

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1 Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian,

peternakan dan perikanan. a. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan derajat kesehatan masyarakat. 1) Meningkatnya derajat

kesehatan Ibu dan Anak. a) Optimalisasi capaian SPM di Puskesmas b) Optimalisasi pelaksanaan Posyandu dan Desa Siaga Aktif.

c) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan bagi ibu, bayi dan balita.

(1) Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan

kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi warga miskin;

(2) Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta

pemerataan tenaga medis. (3) Meningkatkan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif.

2) Menurunnya angka gizi

buruk. a) Peningkatan penjaringan kesehatan bayi, balita dan anak sekolah

3) Menurunnya angka

kesakitan penduduk. a) Pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan jiwa

b) Pengendalian dan

penanggulangan penyakit menular langsung dan bersumber binatang c) Meningkatkan kualitas dan

aksesibilitas masyarakat terhadap sanitasi dasar d) Optimalisasi pengawasan

dan pemantauan makanan 4) Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin melalui Jamkesmas dan Jamkesda

a) Penerbitan KARTU KAJEN SEHAT sebagai jaminan kesehatan, persalinan, khitan dan santunan kematian. *)

b) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana

(12)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Pelayanan kesehatan c) Pemerataan SDM tenaga

kesehatan di Fasyankes d) Peningkatan sistem logistik

dalam pengelolaan ketersediaan obat dan vaksin

e) Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi dan mengintegrasikan praktek dokter swasta dan puskesmas

f) Peningkatan rasio Rumah Sakit g) Peningkatan Indeks Kepuasan Masyakarat di Puskesmas BLUD 5) Meningkatnya peserta Keluarga Berencana (KB) aktif. a) Optimalisasi pelayanan KB. b. Meningkatkan pemerataan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pelayanan pendidikan. 6) Meningkatnya pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal.

a) Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal

(1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar; (2) Meningkatkan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar;

(3) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas serta

partisipasi masyarakat dan swasta dalam

penyelenggaraan pendidikan; 7) Tersedianya pelayanan

pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat di seluruh pelosok Kabupaten Pekalongan untuk semua jenjang pendidikan.

a) Penguatan akses dan mutu pendidikan;

b) Penerbitan KARTU KAJEN CERDAS sebagai jaminan pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah; *)

8) Meningkatnya kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pendidikan

a) Peningkatan akses

pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya

(13)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal.

saing pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal.

(4) Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dan pemberian bantuan siswa miskin dan atau

berprestasi. 9) Meningkatnya kualitas

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta penempatan tenaga pendidik.

a) Penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar kompetensi.

b) Penempatan dan pemerataan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 10) Meningkatnya minat baca

masyarakat. a) Peningkatan budaya baca masyarakat; b) Penyediaan tenaga

perpustakaan dan

kearsipan yang memenuhi standar kompetensi. c) Peningkatan sarana

layanan perpustakaan dan kearsipan

(1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan SDM layanan perpustakaan dan kearsipan. c. Meningkatkan kesempatan kerja dan Penanganan PMKS dalam rangka mendukung penanggulangan kemiskinan. 11) Meningkatnya kesempatan

kerja.. a) Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja.

b) Peningkatan kapasitas dan keterampilan pencari kerja. c) Peningkatan perlindungan

dan kesejahteraan tenaga kerja.

d) Peningkatan pelayanan ketransmigrasian

(1) Menciptakan dan

mengembangkan perluasan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja;; .

12) Meningkatnya penanganan

PMKS. a) Peningkatan perlindungan, pemberian jaminan dan pemberdayaan PMKS. b) Peningkatan kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana panti rehabilitasi

(1) Memfasilitasi pengembangan

penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

(14)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

sosial serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). d. Mengoptimalkan dan menggali kearifan lokal dalam rangka meningkatkan ketahanan nilai-nilai budaya dan pelestarian peninggalan sejarah serta aset kesenian dan budaya lokal.

13) Meningkatnya pembinaan kelompok kesenian, organisasi budaya dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.

a) Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni, olah raga dan event-event

kebudayaan lokal;

(1) Melestarikan seni dan budaya; *)

14)Meningkatnya jumlah kearifan lokal yang mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah

a) Peningkatan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang seni dan budaya;.

e. Mengoptimalkan pengurangan resiko pada masyarakat di daerah rawan bencana. 15) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi resiko bencana, pemanasan global dan dampak perubahan iklim. a) Pengurangan risiko bencana melalui peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana dan masyarakat; b) Peningkatan koordinasi antar stakeholder dalam penanggulangan bencana. c) Peningkatan kemampuan

tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi dalam penanggulangan bencana

d) Peningkatan sarana prasarana pengendalian banjir, penanganan rob serta pantai kritis di muara sungai;

(1) Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana (mitigasi/pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi).

(2) Melakukan

rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk menghadapi fenomena banjir rob; *) f. Mengoptimalkan fasilitasi ekonomi kerakyatan dalam 16) Meningkatnya kinerja

Koperasi dan UMKM a) Peningkatan ketersediaan bahan baku, peningkatan kualitas produksi, fasilitas

(1) Mendorong Pertumbuhan Koperasi dan UMKM*);

(15)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

rangka peningkatan kinerja koperasi, industri kecil dan menengah, Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pariwisata.

kebutuhan pemodalan, menambah jaringan dan pembangunan pasar-pasar baru dan hak paten; *)

b) Peningkatan penguasaan akses dan informasi pasar, kemitraan/kerjasama usaha serta

mengembangkan keunggulan lokal;

c) Optimalisasi pengembangan akses dan informasi pasar melalui perkuatan jejaring sentra dan klaster.

kelembagaan, kualitas SDM, dan akses

permodalan koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal;

(3) Memperkuat jejaring sentra dan klaster.

17) Meningkatnya

Pengembangan Ekonomi Lokal melalui Peningkatan Produktivitas Industri Kecil.

a) Peningkatan kualitas SDM IKM ;

b) Peningkatan Iptek sistem produksi.

c) Peningkatan fasilitasi bagi pelaku industri kecil dalam permodalan, pelatihan dan pembinaan.

(1) Meningkatkan produktivitas industri Kecil dan

Menengah;

18) Meningkatnya aktivitas

perdagangan. a) Peningkatan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan berbasis teknologi informasi (IT). b) Peningkatan promosi

produk perdagangan

(1) Mengembangkan iklim perdagangan yang kondusif.

19) Meningkatnya kontribusi

pariwisata terhadap PAD. a) Optimalisasi pemasaran pariwisata, peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan destinasi wisata;

b) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata.

(1) Meningkatkan

pengembangan destinasi, pemasaran, dan kemitraan pariwisata;

(16)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN c) Peningkatan pengembangan kemitraan pariwisata melalui pokdarwis g. Meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan dan peternakan dengan memperhatikan pelestarian sumberdaya lingkungan. 20) Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan peternakan dengan memperhatikan pelestarian sumberdaya lingkungan

a) Penyediaan benih unggul, pengairan, pupuk (organik dan unorganik) tenaga penyuluh pertanian dan bantuan peralatan

pertanian (traktor, pompa air, tangki semprot dan lain-lain). *)

b) Optimalisasi penerapan Sapta Usaha Tani didukung pemanfaatan teknologi dan modernisasi alat mesin pertanian yang berwawasan lingkungan;

c) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal;

d) Pengendalian serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta antisipasi rawan bencana alam; e) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian; f) Peningkatan sarana prasarana pertanian. g) Peningkatan produksi, populasi,pemasaran dan pengendalian penyakit ternak. h) Peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan

manajemen, teknologi dan pemasaran perikanan.

(1) Mendorong kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian; *)

(2) Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan.

(3) Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.*)

(4) Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya;

(17)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

21) Meningkatnya ketahanan

pangan masyarakat. a) Peningkatan diversifikasi dan konsumsi melalui sumber daya lokal; b) Peningkatan ketersediaan,

distribusi, keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan

pemerintah dan masyarakat c) Peningkatan akses

masyarakat terhadap pangan;

(1) Meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal

2 Misi 2 : Mewujudkan rasa aman dan adil pada seluruh masyarakat a.Menciptakan rasa aman yang berkeadilan dalam masyarakat dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas.

22) Meningkatnya penegakan hukum dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM)

a) Peningkatan pemahaman dan pengetahuan

masyarakat terhadap ketentuan nilai-nilai HAM; b) Mewujudkan kesadaran dan

kepatuhan hukum bagi masyarakat dan aparatur. c) Peningkatan pendidikan

politik masyarakat melalui pendidikan formal dan non formal

(1) Meningkatkan keamanan dan budaya tertib

masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum.

(2) Meningkatkan pendidikan politik masyarakat

terutama kelompok pemilih pemula dan masyarakat berpendidikan rendah;

(18)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

23)Meningkatnya keamanan dan perlindungan

masyarakat berbasis pada masyarakat.

a) Penguatan peran lembaga keswadayaan masyarakat dalam menjaga

kondusivitas daerah. b) Peningkatan peran Forum

Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), Forum

Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum

Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) terutama pada wilayah yang rawan konflik;

c) Peningkatan wawasan kebangsaan bagi masyarakat;

(1) Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan;

24)Terciptanya keseteraaan dan keadilan gender, perlindungan anak, serta mengoptimalkan

pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender

a) Pengarusutamaan gender dan hak anak;

b) Peningkatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak;

c) Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak; d) Peningkatan kualitas

pelayanan penanganan kasus kekerasan berbasis gender, anak dan

trafficking.

(1) Mendorong percepatan implementasi PUG dan Strategi Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA);

(2) Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak;

(19)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

3 Misi 3 : Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat yang lebih baik

a.Menciptakan praktek kehidupan agama dan kerukunan beragama yang lebih baik.

25) Meningkatnya kegiatan fasilitasi pemerintah untuk penyelenggaraan

pendidikan agama dan perwujudan kondisi kerukunan beragama

a) Peningkatan fasilitasi penyelenggaraan ibadah haji dan kegiatan hari besar keagamaan lainnya;

(1) Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya;

4 Misi 4 : Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih dan berakhlak a. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan yang mencakup unsur sistem, kelembagaan dan individu atau aparat sipil negara.

26) Terciptanya penyelenggaraan

pemerintahan yang mapan dan berkelanjutan, yang mencakup sistem,

kelembagaan, aparatur dan pengelolaan keuangan daerah serta pelayanan public sesuai prinsip-prinsip good governance.

a) Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan berbasis teknologi informasi (IT); b) Peningkatan sarana

penanganan pengaduan masyarakat berbasis pada teknologi informasi; c) Pengembangan sistem

pelayanan yang andal, terpercaya, dan terjangkau masyarakat;

d) Pengembangan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, dan terjangkau masyarakat e) Peningkatan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). f) Peningkatan implementasi

Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK.)

g) Peningkatan kapasitas dan integritas SDM aparatur; h) Peningkatan pengelolaan

dan keterbukaan pengembangan sistem karier kepegawaian;

i) Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,pengelolaan

(1) Menerapkan sistem tata kerja birokrasi berbasis teknologi informasi; (2) Mewujudkan birokrasi

yang melayani, disiplin dan bersih; *)

(3) Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil.

(4) Mengimplementasikan aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) yang difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa pemerintah. (5) Mengembangkan sumber

daya aparatur yang terintegritas, netral, kompeten, kapabel, berkinerja tinggi, sejahtera dan sistem pembinaan karier yang terbuka; (6) Meningkatkan pengelolaan,

pendapatan, aset daerah dan penataan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

(20)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

keuangan, optimalisasi pemberdayaan aset daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;

j) Pelaksanaan intensifikasi dan ektensifikasi sumber-sumber pendapatan; k) Pengrembangan sistem

informasi manajemen keuangan daerah dan aset daerah;

l) Pelaksanaan revitalisasi BUMD.

dan pengendalian dan evaluasi serta implementasi sistem informasi teknologi perencanaan pembangunan daerah

27)Meningkatnya kualitas perencanaan PD dan lintas PD.

a) Peningkatan perencanaan yang handal yang berbasis IT dan peningkatan alokasi pendanaan dalam

pelaksanaan pembangunan daerah;

5 Misi 5 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada

pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. 28) Meningkatnya kualitas layanan jalan dan

jembatan kabupaten serta layanan perizinan usaha jasa konstruksi.

a) Percepatan pembangunan infratruktur (jalan, jembatan, jaringan listrik dan bantuan aspal dan semen *);

b) Peningkatan struktur, pelebaran, rehabilitasi dan pemeliharaan berkala serta menjaga kondisi baik jalan dan jembatan, dengan mengupayakan

peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan; c) Peningkatan ketersediaan

peralatan penanganan jalan dan SDM teknis

kebinamargaan serta

(1) Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kuantitas jalan dan jembatan; (2) Meningkatkan penanganan

pada ruas jalan dan jembatan utamanya untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah (akses wisata,

pembangunan perkotaan dan perdesaan, jalan kabupaten dan daerah rawan bencana);

(21)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

pengembangan system informasi jasa konstruksi.

29) Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

a) Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi b) Pelaksanaan pemeliharaan

dan rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani dan embung;

c) Peningkatan kerjasama dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipasi berbasis pemberdayaan

(1)Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan.

30)Meningkatnya kualitas dan

kuantitas infrastruktur a) Peningkatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat desa untuk peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan

(1) Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan

31)Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perhubungan dan transportasi.

a) Peningkatan prasarana sarana dan pengembangan antar moda transportasi publik;

b) Peningkatan prasarana sarana keselamatan transportasi;

(1) Meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda,perluasan jangkauan pelayanan transportasi di perdesaan serta

peningkatan keselamatan lalu lintas secara

komprehensif dan terpadu bersama dengan

Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota sekitar;

32)Meningkatnya penyediaan

(22)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

permukiman dan tertib pembangunan bangunan gedung (RTLH) dan lingkungan permukiman. b) Peningkatan kualitas lingkungan permukiman c) Pembangunan sumur bor

dan sumur dalam serta embung baru. *)

d) Peningkatan cakupan pelayanan air bersih, air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan;

prasarana dasar permukiman

(2) Menjamin ketersediaan air bersih; *)

(3) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana serta sistem penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi berbasis masyarakat; 33)Meningkatnya kualitas

lingkungan hidup dan ketersediaan RTH serta informasi Penataan Ruang

a) Peningkatan dan pengembangan kondisi sarana prasarana lingkungan hidup;

b) Penanaman kembali 1 juta pohon untuk kelestarian lingkungan. *)

c) Pembangunan

Petungkriyono sebagai kawasan Cultural Techno Forestry Park

(1) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

6 Misi 6 : Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan daya saing daerah

a. Merevitalisasi potensi sosial dan budaya lokal yang mampu bersaing dengan meningkatkan branding produk daerah. 34)Meningkatnya

keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah..

a) Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan inovasi Iptek;

b) Pengembangan potensi kepemudaan dan olah raga; c) Peningkatan partisipasi

kearifan lokal dalam mendukung

penyelenggaraan pembangunan daerah

(1) Meningkatkan

keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah

7 Misi 7 : Mendorong iklim

(23)

No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

potensi ekonomi daerah kondusif dengan mengandalkan pada potensi ekonomi daerah.

meningkatkan inovasi pelayanan perijinan dan peningkatan infrastruktur ekonomi daerah

melalui SOP, perizinan online, perizinan dengan jemput bola, fasilitas pengaduan, SDM aparatur yang handal,

penyederhanaan prosedur dan koordinasi antar lembaga dan dukungan infrastruktur; *)

b) Peningkatan iklim investasi yang berdaya saing berbasis keunggulan daerah.

c) Penyediaan 1.600 hektar lahan investasi; *)

berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global. (2) Meningkatkan kualitas

pelayanan perizinan berupa kecepatan, kemudahan dan kepastian serta transparansi proses perizinan; (3) Membuka kesempatan investasi*) 36)Meningkatnya realisasasi investasi baik investasi PMA, PMDN termasuk non fasilitas dan lokal

(24)

C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang diperinci dengan peraturan turunannya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang, mengamanahkan bahwa dalam penyelenggaraan penataan ruang wilayah (tahapan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian), harus dilakukan secara komprehensif, holistik, terkoordinasi, terpadu, efektif, dan efisien dengan memperhatikan faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah, telah diupayakan adanya keterpaduan pembangunan sektoral dan wilayah/daerah. Wujud operasional secara terpadu melalui pendekatan wilayah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang komprehensif dan berhirarki dari tingkat Nasional, Provinsi sampai Kabupaten/Kota.

Sesuai dengan perubahan paradigma baru bahwa penataan ruang merupakan suatu alat yang dapat mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah, menterpadukan antar sektor dan mensinkronisasikan program pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Maka penyusunan rencana tata ruang dalam lingkup Kabupaten Pekalongan menjadi penting artinya untuk mewujudkan keserasian pemanfaatan ruang sesuai dengan kebutuhan daerah dan kemampuan daya dukung lingkungannya.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan mempunyai tujuan terwujudnya Ruang Daerah yang produktif berbasis industri dan pertanian yang didukung oleh sektor perdagangan dan jasa dalam sistem wilayah terpadu dan berkelanjutan.

1. Strategi Pengembangan Wilayah

Strategi dalam rangka pengembangan wilayah Kabupaten Pekalongan dilakukan melalui :

a. Strategi pengembangan pusat pelayanan guna mendorong pertumbuhan dan pemerataan perkembangan wilayah, meliputi:

1) membagi wilayah fungsional daerah berdasarkan morfologi alam dan kondisi sosial ekonomi;

2) mengembangkan pusat pelayanan baru yang mampu berfungsi sebagai PKLp; dan

3) mengoptimalkan peran ibukota kecamatan sebagai PPK. b. Strategi pengembangan prasarana daerah, meliputi:

1) meningkatkan kualitas jaringan jalan yang menghubungkan antara simpul-simpul kawasan produksi dengan kawasan pusat pemasaran; 2) meningkatkan pelayanan sistem energi dan telekomunikasi;

3) mengembangkan sistem prasarana sumberdaya air;

4) mengembangkan sistem jaringan limbah di kawasan peruntukan industri dan kawasan perkotaan;

5) mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana alam; dan 6) mengembangkan sistem sanitasi lingkungan.

c. Strategi pengembangan industri, meliputi :

1) mengarahkan pengembangan kegiatan industri besar dan menengah di kawasan peruntukan industri;

2) pengembangan kawasan industri;

3) mengembangkan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian;

4) mengembangkan industri kreatif yang berbahan baku lokal; dan 5) mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan

(25)

d. Strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif, meliputi: 1) mendorong penetapan sawah beririgasi menjadi lahan pertanian

pangan berkelanjutan;

2) mengarahkan perkembangan kegiatan terbangun pada lahan bukan sawah;

3) mendorong petani membudidayakan tanaman pangan; 4) merevitalisasi dan mengembangkan jaringan irigasi; dan 5) meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

e. Strategi pengembangan kawasan perdagangan yang mampu menjadi pusat pemasaran hasil komoditas daerah, meliputi :

1) mengembangkan peran PKL, PKLp dan PPK sebagai kawasan perkotaan tempat pemasaran komoditas perdagangan dan mampu memasarkan komoditas lokal ke luar Daerah; dan

2) meningkatkan peran PPL sebagai pengumpul dan pendistribusi komoditas ekonomi perdesaan.

f. Strategi pengelolaan dan pengoptimalan kawasan jasa, meliputi : 1) Mengembangkan sarana dan prasarana peruntukan jasa; dan

2) Meningkatkan peran kawasan jasa dalam mendukung pengembangan perdagangan dan pertanian di daerah.

g. Strategi pengembangan dan pengendalian kawasan permukiman yang sesuai dengan rencana tata ruang, meliputi :

1) mengembangkan kawasan permukiman vertikal di kawasan perkotaan;

2) mengembangkan kawasan permukiman horizontal di kawasan perdesaan; dan

3) mengatasi kawasan permukiman kumuh baik legal maupun ilegal. h. Strategi pengoptimalan pengembangan kawasan pesisir, meliputi :

1) mengembangkan sarana dan prasarana pelabuhan pengumpan; 2) mengembangkan sarana dan prasarana perikanan;

3) mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata; 4) mengembangkan kawasan perlindungan setempat; dan 5) melakukan penghijauan kawasan pantai.

i. Strategi peningkatan pengelolaan kawasan lindung, meliputi:

1) menentukan deliniasi kawasan lindung berdasarkan sifat perlindungannya;

2) menetapkan luas dan lokasi kawasan lindung;

3) melakukan penghijauan pada kawasan yang memiliki kelerengan diatas 40%;

4) meningkatkan perlindungan kawasan yang memiliki karakteristik fungsi lindung); dan

5) melakukan pengolahan tanah dengan pola terasiring dan penghijauan pada lahan rawan longsor dan erosi.

j. Strategi pengurangan kegiatan budidaya pada lahan kawasan lindung, meliputi:

1) mengendalikan secara ketat pemanfaatan kawasan lindung; dan 2) mengembangkan pertanian yang diimbangi dengan penanaman

tanaman keras pada lahan kawasan lindung yang dimiliki masyarakat. k. Strategi pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak

melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, meliputi: 1) membatasi perkembangan kegiatan budidaya terbangun di kawasan

rawan bencana;

2) mengendalikan perkembangan permukiman perdesaan pada kawasan pertanian tanaman pangan; dan

(26)

3) mengarahkan perkembangan kawasan terbangun di kawasan perkotaan secara efisien.

l. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan, meliputi:

1) memantapkan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan;

2) mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;

3) mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan

4) turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan/Tentara Nasional Indonesia (TNI).

2. Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah

Arah kebijakan untuk perwujudan strategi pengembangan wilayah Kabupaten Pekalongan meliputi :

a. pengembangan pusat pelayanan guna mendorong pertumbuhan dan pemerataan perkembangan wilayah;

b. pengembangan prasarana Daerah; c. pengembangan industri;

d. pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif;

e. pengembangan kawasan perdagangan yang mampu menjadi pusat pemasaran hasil komoditas Daerah;

f. pengelolaan dan pengoptimalan kawasan jasa;

g. pengembangan dan pengendalian kawasan permukiman yang sesuai dengan rencana tata ruang;

h. pengoptimalan pengembangan kawasan pesisir; i. peningkatan pengelolaan kawasan lindung;

j. pengurangan kegiatan budidaya pada lahan kawasan lindung;

k. pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; dan

l. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan. 3. Sistem Pusat Pelayanan dan Satuan Wilayah Pengembangan

a. Sistem Pusat Pelayanan

Pembagian sitem pusat pelayanan terdiri dari : 1)Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal meliputi:

a) Kawasan Perkotaan Kajen;

b) Kawasan Perkotaan Wiradesa; dan c) Kawasan Perkotaan Kedungwuni.

2)Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal promosi meliputi : a)Kawasan Perkotaan Sragi; dan

b)Kawasan Perkotaan Doro. b. Satuan Wilayah Pengembangan

Pembagian Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) terdiri atas:

1)SWP Wiradesa dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan Wiradesa meliputi wilayah Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Siwalan dan Kecamatan Tirto dengan pengembangan fungsi, diantaranya :

- perdagangan dan jasa. - Industri

- Transportasi

- pertanian tanaman pangan - perikanan.

(27)

2)SWP Sragi dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan Sragi meliputi Kecamatan Sragi dan Kecamatan Kesesi dengan fungsi pengembangan, diantaranya :

- industri;

- pertanian tanaman pangan; - perdagangan dan jasa; dan - perikanan.

3)SWP Kedungwuni dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan Kedungwuni meliputi Kecamatan Buaran, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, dan Kecamatan Karangdadap dengan pengembangan fungsi, diantaranya :

- perdagangan dan jasa; - Industri;

- pertanian tanaman pangan;

4)SWP Kajen dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan Kajen meliputi Kecamatan Bojong, Kecamatan Kajen, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Paninggaran dan Kecamatan Kandangserang dengan pengembangan fungsi, diantaranya :

- pusat pemerintahan Daerah - perdagangan dan jasa; - pertanian tanaman pangan; - pertanian hortikultura; - agro industri;

- pariwisata - kehutanan; dan

- pengelolaan kawasan lindung.

5)SWP Doro dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan Doro meliputi Kecamatan Doro, Kecamatan Talun, Kecamatan Lebakbarang dan Kecamatan Petungkriyono dengan pengembangan fungsi, diantaranya :

- pertanian hortikultura; - pertanian tanaman pangan; - pariwisata;

- agro industri; - kehutanan; dan

- pengelolaan kawasan lindung. 4.Arahan Perwujudan Struktur Ruang

Arahan perwujudan struktur ruang terdiri atas :

a. Arahan perwujudan sistem pusat pelayanan, yang meliputi :

1) perwujudan sistem perkotaan (pengembangan PKL, PKLp dan PPK), yaitu :

- penyusunan rencana detail tata ruang kota; - penyusunan peraturan zonasi;

- penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan; - penyusunan panduan rancang kota; dan

- pengendalian kegiatan perdagangan, mencakup pertokoan, pusat belanja, dan sejenisnya.

2) perwujudan sistem perdesaan (pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan/PPL), yaitu :

- pengembangan pusat pelayanan perdesaan. - pengembangan infrastruktur perdesaan.

3) perwujudan satuan wilayah pembangunan berupa pengembangan SWP, yang meliputi :

- pemantapan pembagian SWP; dan

(28)

b. Arahan perwujudan sistem jaringan prasarana utama berupa sistem jaringan transportasi, yang meliputi :

1) perwujudan sistem jaringan transportasi darat, terdiri atas : - pengembangan jaringan prasarana jalan;

- pengembangan rute pelayanan angkutan umum;

- pengembangan prasarana pelayanan angkutan umum;dan - pengaturan sistem perparkiran.

2) perwujudan sistem jaringan transportasi kereta api dilakukan melalui: - pengembangan rel ganda dan pengamanan sempadannya.

- pengembangan stasiun kereta api.

- pembangunan dan pengembangan perlintasan tidak sebidang. 3) perwujudan sistem jaringan transportasi laut, dilakukan melalui :

- pembangunan pelabuhan pengumpan.

- pengembangan prasarana dan sarana keamanan transportasi laut. - penetapan alur pelayaran.

c. Arahan perwujudan sistem jaringan prasarana lainnya, yang meliputi : 1) perwujudan sistem jaringan energy, dilakukan melalui :

- pembangunan jaringan prasarana pipa gas; - pengaturan pembangunan SPBU dan SPPBE;

- peningkatan sistem jaringan SUTET, SUTT, SKTT, SUTM, SKTM, SUTR, dan SKTR;

- pengembangan daya listrik; dan

- pembangunan prasarana listrik yang bersumber dari energi alternatif.

2) perwujudan sistem jaringan telekomunikasi, dilakukan melalui :

- peningkatan layanan komunikasi yang berkemampuan triple-play disetiap kecamatan;

- pembangunan instalasi baru dan pengoperasian instalasi penyaluran;

- pembangunan saluran serat optik bersama yang menjangkau disetiap kecamatan dalam rangka mewujudkan komunikasi berbasis pita lebar; dan

- pengembangan menara telekomunikasi bersama sesuai ketentuan teknis sistem telekomunikasi dan peraturan perundang-undangan. 3) perwujudan sistem jaringan sumber daya air

- peningkatan pengelolaan DAS;

- normalisasi sungai dan saluran irigasi;

- pembangunan, operasional, dan pemeliharaan prasarana jaringan irigasi;

- pembangunan,peningkatan, dan pemeliharaan embung dan waduk; - pelestarian sumber mata air dan konservasi daerah resapan air; dan - pengawasan dan penertiban sumber air yang berasal dari sumber

air permukaan dan air tanah.

4) perwujudan sistem jaringan pengelolaan lingkungan, terdiri atas : a) Perwujudan sistem persampahan sebagaimana dilakukan melalui:

- peningkatan dan pengembangan TPA;

- peningkatan dan pengembangan TPS dan/atau TPST; - program pengelolaan sampah 3R;

- penyediaan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan non-organik di kawasan perkotaan;

- studi kelayakan manajemen pengelolaan sampah terpadu; dan - usaha pengurangan volume melalui pengomposan, daur ulang

(29)

b) Perwujudan sistem jaringan air minum dilakukan melalui : - penambahan kapasitas dan revitalisasi SR;

- pengembangan jaringan distribusi utama;

- penambahan kapasitas dan revitalisasi jaringan perdesaan di seluruh kecamatan;

- pembangunan reservoir; dan

- pengembangan sistem non perpipaan meliputi:

c) Perwujudan sistem jaringan pengelolaan air limbah dilakukan melalui :

- pembangunan instalasi pengolahan limbah pada kawasan peruntukan industri;

- pemantapan instalasi pengolahan limbah tinja;

- pengembangan sistem pengolahan dan pengangkutan limbah tinja rumah tangga perkotaan berbasis masyarakat; dan

- pengembangan sistem pengolahan limbah kotoran hewan dan limbah rumah tangga perdesaan.

d) Perwujudan sistem jaringan drainase dilakukan melalui :

- pembangunan dan peningkatan saluran drainase perkotaan; - normalisasi peningkatan saluran primer dan sekunder; - normalisasi saluran sungai;

- memantapkan rencana pengembangan dan pengelolaan salurandrainase di seluruh kawasan perkotaan; dan

- pengembangan kolam penampung air sebagai pengendali banjir. e) Perwujudan sistem evakuasi bencana dilakukan melalui :

- pengembangan jalur evakuasi bencana; - pengembangan ruang evakuasi bencana; dan - penyediaan lahan relokasi bencana.

5. Arahan Perwujudan Pola Ruang

a. Arahan perlindungan kawasan hutan lindung dilakukan melalui :

1) pengawasan dan pemantauan untuk pelestarian kawasan hutan lindung;

2) penetapan larangan untuk melakukan berbagai usaha dan/atau kegiatan;

3) pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya;

4) percepatan reboisasi kawasan hutan lindung dengan tanaman yang sesuai dengan fungsi lindung; dan

5) melakukan program pembinaan, penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya pelestarian kawasan.

b. Arahan perlindungan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya dilakukan melalui :

1) pengendalian kegiatan atau hal-hal yang bersifat menghalangi masuknya air hujan ke dalam tanah;

2) pengaturan berbagai usaha dan/atau kegiatan lahan di kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang dimiliki masyarakat;

3) melakukan program pembinaan, penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya pelestarian kawasan; dan

4) penghijauan.

c. Arahan perlindungan kawasan perlindungan setempat terdiri atas : 1) arahan perlindungan sempadan pantai dilakukan melalui :

a) penetapan batas sempadan pantai; b) pengelolaan kawasan tanah timbul;

c) penetapan batas kawasan pasang surut; dan d) penghijauan.

(30)

2) arahan perlindungan sempadan sungai dilakukan melalui :

a) penetapan sempadan sungai di kawasan perkotaan dan perdesaan;

b) penetapan pemanfaatan ruang sempadan sungai; c) penertiban bangunan di atas sempadan sungai; dan d) penghijauan.

3) arahan perlindungan sempadan saluran irigasi dilakukan melalui : a) penetapan sempadan irigasi di kawasan perkotaan dan perdesaan; b) penetapan pemanfaatan ruang sempadan irigasi;

c) penertiban bangunan di atas sempadan irigasi; dan d) penghijauan.

4) perwujudan ruang terbuka hijau perkotaan dilakukan melalui : a) pembangunan, pengembangan dan penataan alun-alun, lapangan,

taman dan hutan kota;

b) pengadaan tanah bagi pembangunan dan peningkatan ruang terbuka hijau publik;

c) pengembangan jalur hijau sepanjang bahu jalan;

d) pengembangan ruang terbuka hijau pengaman lingkungan; dan e) penataan makam sebagai ruang terbuka hijau.

d. Arahan perlindungan kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya terdiri atas :

1) arahan perlindungan cagar alam dilakukan melalui :

a) pengawasan dan pemantauan untuk pelestarian kawasan cagar alam;

b) penetapan larangan untuk melakukan berbagai usaha dan/atau kegiatan;

c) pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya; dan

d) melakukan program pembinaan, penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya pelestarian kawasan.

2) arahan perlindungan cagar budaya dan ilmu pengetahuan dilakukan melalui :

a) pelestarian bangunan cagar budaya; dan

b) penetapan kawasan inti dan kawasan penyangga.

3) arahan perlindungan kawasan muara sungai (estuari) dilakukan melalui :

a) penanggulangan sedimentasi kawasan muara sungai; dan b) penghijauan.

4) arahan perlindungan kawasan berhutan mangrove dilakukan melalui a) pemeliharaan kawasan hutan mangrove; dan

b) penghijauan.

e. Arahan perlindungan kawasan rawan bencana alam terdiri atas:

1) arahan perlindungan kawasan rawan gelombang pasang dan abrasi dilakukan melalui :

a) pembangunan tanggul penahan abrasi; dan b) penghijauan tepi pantai.

2) arahan perlindungan kawasan rawan banjir dan genangan dilakukan melalui :

a) pengendalian pembangunan kawasan permukiman dan fasilitas pendukungnya;

b) pengembangan prasarana dan sarana penanggulangan bahaya banjir dan genangan;

c) pengembangan jalur ruang evakuasi; dan

d) melakukan program penyuluhan bahaya banjir dan genangan kepada masyarakat di kawasan rawan banjir dan genangan.

3) arahan perlindungan kawasan rawan kekeringan dilakukan melalui : a) pembangunan sumur dalam;

b) pengembangan bangunan penyimpan air; c) penghijauan; dan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun ciri-ciri dari individu yang indivdualistis yaitu mementingkan kesuksesan pribadi / diri sendiri, cenderung membuat keputusan tanpa ingin dipengaruhi oleh orang lain,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ TANGGUNG

Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa setelah dilakukan penelitian dengan melakukan pengaplikasian cake foundation satu lapis pada kelompok perlakuan 1,

Penggunaan teknologi tepat guna yang manusiawi Pembangunan yang menghemat energi Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Menghemat sumber bahan mentah yang

Selama kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan observasi yang mempunyai tujuan untuk melihat kemampuan kognitif siswa dalam mengenal bentuk dan warna melalui alat

Cahaya Matahari akan tampak lebih merah daripada keadaan sekarang, karena dengan bertambahnya kerapatan, akan lebih banyak cahaya pada panjang gelombang biru yang dihamburkan ke

Material lain yang dapat digunakan dan dapat diganti untuk mengantisipasi dan mengurangi terjadinya panas berlebih yaitu dapat menggunakan material pada bagian

Caranya adalah dengan memberikan komitmen untuk senantiasa memberi kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber penyempurnaan mutu produk atau jasa dan