• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Remunerasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Remunerasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Remunerasi Definisi

Dewasa ini, istilah remunerasi sering diperbincangkan oleh kalangan pekerja, baik di instasi swasta maupun pemerintah. Remunerasi itu sendiri berkaitan erat dengan kesejahteraan karyawan dalam suatu perusahaan. Kemudian, untuk memperjelas pengertian remunerasi, beberapa ahli memiliki sudut pandang masing – masing untuk menjelaskan hal tersebut.

Mochammad Surya ( 2004:8) menyebutkan bahwa “ Remunerasi mempunyai pengertian berupa “sesuatu” yang diterima pegawai sebagai imbalan dari kontribusi yang telah diberikannya kepada organisasi tempat bekerja. Remunerasi mempunyai makna lebih luas daripada gaji, karena mencakup semua imbalan, baik yang berbentuk uang maupun barang, baik yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung, dan baik yang bersifat ruitn maupun tidak rutin, imbalan langsung terdiri dari gaji/upah, tunjangan jabatan, tunjangan khusus, bonus yang dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan prestasi dan berbagai jenis bantuan terdiri dari fasilitas, kesehatan, dana pensiun, gaji, cuti, santunan musibah.”

Selain Mochammad Surya, Kusnaedi mendefinisikan remunerasi sebagai imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja sebagai akibat dari prestasi yang telah diberikannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa remunerasi merupakan rewards atau imbalan dari perusahaan kepada karyawan atas usaha dan kinerjanya baik dalam bentuk financial ataupun non-financial yang tujuannya untuk mensejahterakan karyawan tersebut.

Sistem Remunerasi itu sendiri akan berbeda – beda dalam setiap perusahaan, tergantung dari bagaimana sistem kerja yang dipakai dalam perusahaan tersebut. Seperti yang dapat dicontohkan adalah perbedaan sistem remunerasi yang unik di bidang pekerjaan asuransi. Sistem remunerasi di bidang asuransi itu sendiri dapat menyerupai rewards yang besar sesuai dengan target yang mereka capai. Kemudian, besarnya tingkat remunerasi untuk masing-masing perusahaan itu sendiri berbeda. Perbedaan itu terjadi berdasarkan beberapa faktor yang sangat mempengaruhi besarnya tingkat remunerasi tesebut, faktor – faktor tersebut antara lain permintaan dan penawaran tenaga kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja, peranan perusahaan, serikat buruh, besar kecilnya resiko pekerjaan, campur tangan pemerintah, dan biaya hidup.

Namun, pada dasarnya terdapat 3 faktor utama yang menjadi dasar yang harus diperhatikan dalam menentukan tingkat remunerasi karyawan. Ketiga faktor tersebut antara lain :

1. Jabatan atau Posisi

Besarnya nilai dari kontribusi yang diberikan oleh setiap fungsi jabatan atau posisi bagi organisasi dapat dilihat dari 3 hal utama yaitu, tuntutan kemampuan, pemecahan masalah dan tanggung jawab karyawan itu sendiri. Faktor inilah yang menentukan seberapa besar gaji dasar yang selayaknya diterima sebagai imbalan terhadap jabatan atau posisi yang didudukinya.

(2)

2. Kompetensi Individual

Kompetensi setiap individu yang dimiliki dan dibawa untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang dipersyaratkan menjadi salah satu faktor penilaian lain utnuk menentukan tingkat remunerasi. Faktor ini umumnya diperhitungkan dalam bentuk imbalan tambahan pendapatan yang akan diterima dalam tunjangan atau insentif.

3. Kinerja

Prestasi atau hasil kinerja yang dapat ditunjukkan dengan baik oleh individu, tim ataupun organisasi dalam mencapai sasaran kerja yang ditentukan dalam organisasi menjadi pertimbangan perusahaan untuk memberikan imbalan besar, baik berupa bonus maupun insentif.

Sistem Remunerasi yang Baik dan Ideal

Sistem remunerasi merupakan masalah yang sensitif dan bukanlah suatu prakara mudah untuk dilaksanakan. Kesalahan – kesalahan sekecil apapun dalam menentukan kebijakan remunerasi dapat menimbulkan gejolak pada anggota karyawan yang merasa dirugikan. Oleh karena itu, untuk menentukan sistem remunerasi yang baik diperlukan analisis yang cukup jitu serta sesuai dengan keadaan dan situasi yang ada dalam tubuh perusahaan.

Selanjutnya, untuk menentukan sistem remunerasi yang efektif perlu adanya beberapa hal yang wajib dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan, beberapa hal tersebut antara lain internal equity, external competitive dan kesesuaian arah dan strategi bisnis dengan perusahaan. Sistem remunerasi yang efektif ini ditujukan agar perusahaan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelolanya untuk tidak salah langkah dalam mengambil keputusan. Selain itu, dewasa ini remunerasi tidak hanya semata – mata berbicara soal tingkat seberapa besar gaji, namun meliputi juga sistem yang merefleksikan kebijakan perusahaan terhadap SDM –nya. Oleh karena itu, sistem remunerasi yang baik harus dapat merangsang munculnya motivasi karyawan untuk memberikan performa yang baik dalam bekerja, sehingga karyawan akan bersedia untuk melakukan hal – hal yang diluar tanggung jawabnya yang ada pada kontrak kerja demi kemajuan perusahaan (yang bahkan bukan miliknya).

Selanjutnya, sistem remunerasi yang baik tidak lah sekedar membedakan karyawan dengan berprestasi biasa-biasa saja atau malas. Perusahaan harus mempertimbangkan juga masalah dari internal dan eksternal perusahaan. Hal yang di maksud disini adalah terkadang banyak perusahaan yang menggaji tinggi karyawan baru hanya karena sudah punya pengalaman bekerja di luar negeri. Hal seperti inilah yang sebaiknya dipertimbangkan perusahaan karena dapat menimbulkan rasa iri hati dari karyawan – karyawan senior lainnya apabila keputusan menggaji tinggi karyawan baru tersebut tidak sesuai dengan kinerjanya dilapangan. Selain itu juga, perusahaan juga harus tanggap keadaan lingkungan luar mengenai tingkat remunerasi, hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan salary survey yang ada.

(3)

Sistem remunerasi yang baik di perusahaan juga dapat dilakukan dengan adanya pemberian apresiasi atau penghargaan tahunan bagi karyawan. Pemberian apresiasi kerja dari perusahaan ini dapat menciptakan pandangan positif dari karyawan karena dirinya akan merasa diperhatikan dan apresiasi dengan baik atas kinerjanya selama ini. Seolah – olah apa yang karyawan kerjakan tidak sekedar hanya mengikuti list pekerjaan yang ada, namun memenuhi passion kerja yang ada dalam diri seseorang.

Selanjutnyam sistem remunerasi yang baik juga perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :

1. Kesesuaian dengan harga pasar.

Diperlukan kaidah dalam sistem penggajian. Contoh mudahnya ialaih, jika terdapat karyawan yang merupakan saudara sendiri dan mengklaim dirinya senang bekerja di perusahaan kita, gaji yang diberikan tetaplah harus sesuai dengan standar gaji yang ada sesuai dengan perusahaan lain di industri yang sama. Anda juga bisa menentukan berdasakan pada UMR, ataupun artikel mengenai salary survey yang ada di media cetak.

2. Hierarki dalam organisasi

Pada struktur organisasi tentu yang memiliki gaji tinggi adalah kalangan top level class dari organisasi tersebut seperti yang tergambarkan dalam sebuah job level. Namun, pada posisi dan gaji yang tinggi tidaklah sesuatu posisi yang nyaman karena semakin tinggi tingkat level seseorang, semakin berat juga tanggung jawab yang berada di pundaknya.

3. Internal equity

Artinya adalah adil dan kesetaraan dimana job value yang dibayarkan sesuai dengan kontribusi yang ada dalam setiap kinerja. Semakin tinggi gaji yang diterima, semakin besar kontribusi karyawan tersebut dalam sebuah perusahaan.

4. Manageable & Controllable

Gaji yang telah di desain dalam suatu perusahaan merupakan desain yang bisa dikendalikan perusahaan. Penggunaan rumus – rumus yang jelas dalam menghitung kenaikan gaji, rewards, tunjangan – tunjangan yang ada harus bisa dikendalikan sesuai dengan kemampuan perusahaan sehingga nantinya tidak menyulitkan perusahaan itu sendiri,

Sedikit penjelasan singkat untuk sistem remunerasi yang baik di Indonesia ialah berkaitan dengan kenyamanan kerja karyawan itu sendiri. Menggunakan teknik manajemen jepang mungkin akan cocok bagi pekerja di Indonesia, dimana terdapat andil yang cukup besar dari pekerja dalam berpartisipasi untuk menjalankan perusahaan. Hal ini dapat menguntungkan kedua belah pihak dimana karyawan akan merasa turut memiliki bagian penting di perusahaan dan dari sisi perusahaan akan dengan mudah melakukan continues improvement. Pemberian bonus based on performance juga merupakan salah satu sistem terbaik dalam sistem remunerasi di Indonesia.

(4)

Gaji – Gaji Pesepakbola di Indonesia :

NO NAMA PEMAIN NOMINAL GAJI PERIODE

1 Bambang Pamungkas Rp 1.370.000.000 Tahun

2 Abanda Herman Rp 1.315.000.000 Tahun

3 Cristian Gonzales Rp 1.300.000.000 Tahun

4 Ismed Sofyan Rp 1.265.000.000 Tahun

5 Budi Sudarsono Rp 1.250.000.000 Tahun

6 Ponaryo Astaman Rp 1.200.000.000 Tahun

7 Kayamba Gumbs Rp 1.200.000.000 Tahun

* Sumber : http://forum.viva.co.id/sepakbola-indonesia/59244-15-pesepakbola-yang-bergaji-paling-tinggi-di-indonesia.html ( 2011 )

Daftar Basic Salary 2009 – 2011 untuk Fresh Gradutation di Beberapa Company Besar

NO NAMA COMPANY BIDANG NOMINAL GAJI

1 Ernst & Young Kantor Akuntan Publik ± 3 juta / bulan

2 Unilever Manufacturing ± 7 – 8 juta / bulan

3 P & G Manufacturing ± 6 – 7 juta / bulan

4 Danone Manufacturing ± 5 – 6 juta / bulan

5 Mandiri ODP Banking ± 3,3 – 3,8 juta / bulan

6 PPE Bank Niaga Banking ± 3,5 juta / bulan

7 Standard Chartered Banking ± 6 – 7 juta / bulan

8 Total Oil & Mining ± 12 juta / bulan

9 Pertamina Oil & Mining ± 8 juta / bulan

10 Chevron Oil & Mining ± 15 juta / bulan

11 Exxon Oil & Mining ± 10 juta / bulan

12 McKinsey Consulting ± 8 – 9 juta / bulan

13 MT Danareksa Sekuritas ± 4,5 juta / bulan

14 XL Telecommunication ± 5.5 juta / bulan

15 ANTAM BUMN ± 8 juta / bulan

16 Djarum Rokok ± 5 juta / bulan

17 Sampoerna Rokok ± 5 juta / bulan

18 Depkeu Departement ± 6 – 8 juta / bulan

19 BI Departement ± 9 - 10 juta / bulan

20 PT Badak Oil & Mining ± 10 juta / bulan

(5)

Sumber :

Mohammad Surya . 2004. Psikologi pembelajaran dan pengajara. Bandung : Pustaka Bani Quraisi http://www.portalhr.com/people-management/rewards/mendorong-motivasi-karyawan-lewat-remunerasi/ http://www.portalhr.com/berita/berikan-campuran-remunerasi-yang-tepat-untuk-karyawan/ http://www.hrcentro.com/dasar_sdm/Sistem_Remunerasi_Penggajian_090218.html http://www.managementfile.com/journal.php?id=226&sub=journal&page=hr&awal=110 http://forum.viva.co.id/sepakbola-indonesia/59244-15-pesepakbola-yang-bergaji-paling-tinggi-di-indonesia.html Kaskus.co.id

Referensi

Dokumen terkait

sisi financial karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan remunerasi karyawan dengan kinerja perusahaan dengan menggunakan data sekunder, yaitu

diberikan oleh perusahaan lain untuk pekerjaan yang sama, maka akan dapat. menimbulkan rasa yang tidak puas di kalangan karyawan, yang dapat

Tingkat perputaran karyawan (turn over) yang tinggi ini dapat merugikan perusahaan karena selain mengganggu kegiatan operasi perusahaan dan bisa menimbulkan permasalahan

Penghasilan Kena Pajak (laba) perusahaan besar dan akan dikenakan tarif pajak tinggi, maka sebaiknya perusahaan membelanjakan sebagian laba perusahaan untuk hal-hal yang

Kesetiaan/loyalitas para karyawan terhadap perusahaan akan dapat menimbulkan rasa tanggungjawab, karena tanggungjawab dapat menciptakan kegairahan kerja. Untuk d ap at

Hal ini menunjukkan bahwa keadilan sangat mempengaruhi kinerja karyawan, jika perusahaan bersikap adil kepada karyawannya maka akan menimbulkan rasa trust dari karyawan tersebut

Perusahaan dengan kepemilikan manajerial yang tinggi mempunyai dampak terhadap keputusan kebijakan dalam penggunaan hutang karena manajemen perusahaan akan

Yang dapat di ambil kesimpulan bahwa dengan adanya perhatian (Attention) dari pimpinan kepada karyawan tentang pentingnya suatu tujuan dalam tugasnya akan menimbulkan rasa