• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Pertanyaan ASP Akuntansi Perguruan Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Pertanyaan ASP Akuntansi Perguruan Tinggi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama

Nama : R: RR. Wulan R. Wulan Indri WidiarIndri Widiar NIM NIM : : 120307420068120307420068 Kelas Kelas : : 38 38 AA RESUME ASP RESUME ASP

AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI 1.

1. Mengapa dalam penyusunan laporan keuangan Perguruan Tinggi mengacu padaMengapa dalam penyusunan laporan keuangan Perguruan Tinggi mengacu pada penyusunan laporan keuangan pemerintah?

penyusunan laporan keuangan pemerintah? Jawab:

Jawab:

Lembaga Pendidikan Tinggi bersifat nirlaba, sehingga memiliki karakteristik yang

Lembaga Pendidikan Tinggi bersifat nirlaba, sehingga memiliki karakteristik yang

 berbeda

 berbeda dengan dengan karakteristik karakteristik akuntansi akuntansi bisnis. bisnis. Oleh Oleh karena karena itu, itu, laporan laporan keuangan keuangan yangyang

disusun memperhatikan karakteristik yang spesifik pada akuntansi untuk organisasi

disusun memperhatikan karakteristik yang spesifik pada akuntansi untuk organisasi

nirlaba, khususnya yang berlaku bagi organisasi pemerintah sehingga penyusunan

nirlaba, khususnya yang berlaku bagi organisasi pemerintah sehingga penyusunan

laporan keuangan mengacu pada sistem akuntansi pemerintah serta sistem akuntansi yang

laporan keuangan mengacu pada sistem akuntansi pemerintah serta sistem akuntansi yang

diterapkan pada lembaga pendidikan yang bersangkutan dan memperhatikan standar

diterapkan pada lembaga pendidikan yang bersangkutan dan memperhatikan standar

akuntansi keuangan Indonesia. Sebagai lembaga yang bersifat nirlaba, pelaporan

akuntansi keuangan Indonesia. Sebagai lembaga yang bersifat nirlaba, pelaporan

keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45.

keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45.

Pelaporan keuangan di sektor pendidikan dimaksudkan untuk menyajikan dan

Pelaporan keuangan di sektor pendidikan dimaksudkan untuk menyajikan dan

mengungkapkan secara penuh aktivitas lembaga pendidikan termasuk unit-unit di

mengungkapkan secara penuh aktivitas lembaga pendidikan termasuk unit-unit di

dalamnya dan sumber daya ekonomi yang dipercayakan oleh para penyumbang, anggota

dalamnya dan sumber daya ekonomi yang dipercayakan oleh para penyumbang, anggota

organisasi lembaga pendidikan tersebut, kreditur dan pihak lain serta untuk

organisasi lembaga pendidikan tersebut, kreditur dan pihak lain serta untuk

mempertanggung jawabkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

mempertanggung jawabkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

 berlaku dengan memperhatikan prinsip- prinsip akuntabilitas dan transparansi.

 berlaku dengan memperhatikan prinsip- prinsip akuntabilitas dan transparansi.

2.

2. Mengapa Mengapa manajemen manajemen Perguruan Perguruan tinggi dapat tinggi dapat menyisihkan uang menyisihkan uang dalam dalam DanaDana Lancar tidak terikat untuk tujuan tertentu?

Lancar tidak terikat untuk tujuan tertentu? Jawab:

Jawab:

Sama halnya dengan akuntansi pemerintah, akuntansi dana untuk Perguruan Tinggi juga

Sama halnya dengan akuntansi pemerintah, akuntansi dana untuk Perguruan Tinggi juga

memiliki transfer antar dana. Namun, dalam akuntansi dana untuk Perguruan Tinggi

memiliki transfer antar dana. Namun, dalam akuntansi dana untuk Perguruan Tinggi

terdapat istilah khusus yaitu transfer wajib (mandatory transfer) dan transfer tidak wajib

terdapat istilah khusus yaitu transfer wajib (mandatory transfer) dan transfer tidak wajib

(nonmandatory transfer). Transfer wajib adalah transfer dari Dana Lancar

(2)

 berbagai tujuan. Transfer tidak wajib juga dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan yang berhubungan dengan dana lancar serupa dengan transfer antardana dalam akuntansi pemerintah. Manajemen Perguruan Tinggi juga dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar tidak Teriakt utnu ktujuan tertentu di msa depan. Penyisihan yan gdisebut dana yang penggunaannya ditetapkan tau dialokasikan oleh dewan (baord-designated funds) ini adalah penyisiahn yang serupa dengan penyisihsan laba ditaha (retained earnings) dalam enstitas komersial. Majemen dapat menetapkan atau mencabut  penyisihan tersebut menurut kebijakannya sendiri.

3. Mengapa pada pemasukan perlu adanya pemisahan sumbangan yang mengikat dan tidak mengikat?

Jawab:

Perguruan tinggi mencari pemasukan dari alumni, perusahaan, dan lemabaga eksternal untuk memperbaiki program dan aktivitas pendisikannya. Selain itu, perguruan tinggi  juga dapat mencari pemsukan tambaha dari lemabaga-lemabga internalnya. Lembaga-lembaga yang menjadi bagian integral dari unversitas juga memiliki dana lancar serta dana-dana lainnya yang disatukan dalam laporan keuangan unversitas.

Yang perlu dieprhatikan adalah pemisahan antara sumbangan yang megikat (restricted contributionis) dengan sumabangan yang tidak mengikat (unrestricted contributioni). Sumbangan yang meikat yan gditerima dicatat dalam Dana Lancar Teriakt dan dibelanajakan sesuai dengan batsannya. Sumbangan yang tidak mengikat dicatat dalam Dana Lancar Tidak Terikat dan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan untiversitas yang yang telah ditentukan . beberpa pemsukan dapta berbentuk Dana Abadi di mana pokok dananya ( principai) harus dikelola selama periode tertentu. Pemasukan ini dicatat dalam rekeing Dana Abadi yang terpisah. Pemasukan yang berupa properti diakui sebagai  pendapatan pada nilai wajarnya sehingga pemsukan berupa jasa, seperti jasa dari mahasiswa lama untuk melaksanakan program orientasi bagi mahasiswa baru, biasanay tidak dicatat oleh perguruan tinggi.

(3)

4. Mengapa dalam pelaporan keuangan Perguruan Tinggi harus melaporkan depresiasi?

Jawab:

Perguruan Tinggi harus melaporkan depresiasi dalam laporan keuangan untuk tujuan eksternalnya. Depresiasi harus dilaporkan sebagai belanja dalam dana yang menggunakan aktiva bersangkutan selama periode berjalan. Serupa dengan Dana Umum dalam akuntansi pemerintahan, Dana Lancar juga dapat mengakuisisi aktiva, namun terbatas  pada aktiva lancar/jangka pendek. Jadi, tidak ada aktivitas jangka panjang yang dilaporkan dalam Dana Lancar. Aktiva jangka panjang dilaporkan dalam Dana Pembangunan terpisah yang digunakan untuk mencatat akuisisi aktiva tetap dengan dana yang berasal baik dari Dana Lancar maupun Dana Pembangunan sendiri. Akan tetapi, untuk mengakuisisi aktiva tetap dalam nilai yang besar tidak boleh menggunakan dana yang berasal dari Dana Lancar, namun harus menggunakan dana yang berasal dari dan dicatat sebagai Dana Pembangunan.

Catatan FASB

Pada tahun 1976 telah di umumkan secara resmi bahwa FASB bertanggung jawabatas asumsi asumsi standar untuk organisasi nirlaba, termasuk sekolah tinggi danuniversitas. Statement No. 32, yang berlaku efektif pada tahun 1976, menetapkan bahwaaudit guide menggambarkan prinsi- prinsip akuntansi yang lebih baik bagi perubahan bagi praktik akuntansi.Statemen No. 93, berlaku efektif 1 January 1990, mengharuskan sekolah tinggi dan universitas untuk mengakui depresiasi bagi semua aset tetap.

5. Mengapa dalam sektor Perguruan Tinggi, pendidikan tidak dapat membantu evaluasi dalam perbandingan atau kinerja keseluruhan program suatu sekolah tinggi dan universitas?

Jawab:

Sekolah tinggi dan universitas umum adalah organisasi nirlaba. Tujuannya adalahmemberikan pendidikan yang terbaik dengan sumber daya yang ada. Namun,  berbagai pendapat tentang pendidikan tidak dapat membantu evaluasi dalam  perbandingan atau kinerjakeseluruhan program suatu sekolah tinggi dan universitas.

(4)

“tenaga terdidik”, pendidikan menggunakan faktor –  faktor khusus, misalnya kesempatan kerja suatu skala penghasilan para lulusannya.

Dalam hal lain, ujian nasional mengungkapkan posisi relative dari lulusansekolah tinggi dan universitas. Beberapa perguruan tinggi berusaha untuk mengetahuiseberapa posisi  penting yang dapat di capai oleh para lulusannya baik di pemerintah atau swasta. Dalam tahun 1982 perbaikan dalam CUBA (College and University Business Administration) mendapat pengesahan dari AICPA. Sebelumnya, pada tahun 1975 BadanAudit Sekolah Tinggi dan Universitas (The Audits of Colleges and University) telah mengakui CUBA sebagai salah satu sumber yang memberi masukan bagi prinsip akuntansiyang diterima umum. Walaupun AICPA tidak secara khusus mengesahkan  perbaikan dalamCUBA tersebut, AICPA memberikan masukan bagi prinsip akuntansi

yang diterima umum.

6. Mengapa dalam kerja sama bisnis PT tidak perlu menyetorkan sahamnya, dan dengan tujuan apa proses kerjasama tsb?

Jawab:

Kerjasama mutualisme yang harus dilakukan perguruan tinggi dalam mengatasi keterbatasan penyelenggaraan pendidikan secara berkualitas di masa yang akan datang dapat di lakukan dalam berbagai bentuk. Salah satu bentuk yang potensial dalam model Zinser yang memperkenalkan kemitraan perguruan tinggi. Untuk memperoleh sumber -sumber pendanaan di luar uang SPP, perguruaan tinggi harus melakukan kerja sama dengan dunia bisnis dengan menjual jasa pelayanan keilmuan. Di samping itu, kerja sama  bisnis dalam kegiatan pemasaran produk- produk ilmu dan teknologi yang berorientasi  pada riset. Sedangkan kerja sama industri di sector riil, dengan mendirikan industri skala  besar. Untuk kerja sama bisnis dan industri skala besar, maka perguruan tinggi tidak perlu menyetor sahamnya karena dapat memberatkan perguruan tinggi itu sendiri. tetapi dapat dikompensasikan dengan berbagai riset, penyusunan studi kelayakan serta sumber daya manusia unggul yang di miliki oleh perguruan tinggi itu sendiri. di samping itu, dapat digunakan menjadi tempat praktikum mahasiswanya, agar mereka dapat mengetahui dunia kerja secara konkret.

(5)

7. Mengapa sering terjadi penolakan kenaikan uang sumbangan pembinaan pendidikan di perguruan tinggi dan kaitanya dengan otonomi perguruan tinggi? Jawab :

Karena besar kemungkinan masalah kenaikan uang SPP itu untuk mengantisipasi otonomi perguruan tinggi negeri (PTN) yangterlanjur hidup tergantung subsidi  pemerintah, di kelolah sebagai perpanjangan dari birokrasi pemerintahan yang

kaku dan tidak ramah.terhadap perubahan. otonomi universitas merupakan suatu kebebasan bagi perguruan tinggi untuk mengelola universitas tanpa campur tangan pemerintah. Dalam evaluasi DIKTI 1999 / 2000, di sebutkan bahwa pada dasarnya tujuan umum azaz otonomi di perguruan tinggi adalah penyelenggaraan manajemen yang ditujuhkan kreatifitas, kemurnian dan produktivitas dari civitas akademika dapat menghasilkan kinerja yang tinggi. Tujuan dari perguruan tingi sudah mengalami pergeseran yang mengarah pada penguasaan skill dari lulusannya, dan tidak semata  –   mata hanya mengembangkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya dari pasal 38 PP No.152 tahun 2000, dapat di simpulkan bahwa dengan adanya kewenangan yang lebih besar di upayakan pendanaan non  pemerintah yang lebih besar dan universitas juga di tuntut untuk meningkankan akuntabilitasnya dalam hal penyelenggaraan, kinerja dan hasil perguruan tinggi  jadi dengan demikian otonomi yang seperti apa baiknya sampai saat ini masih  perlu kajian mendalam

8. Mengapa pemerintah mendirikan BLU untuk perguruan tinggi? Jawab :

Karena pemerintah mendirikan BLU untuk perguruan tinggi karena untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau  jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan

(6)

Adapun asas-asas dalam BLU adalah

a. BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya  berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang  bersangkutan.

 b. BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah dan karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah sebagai instansi induk.

c. Menteri/pimpinan lembara/gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan. d. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan

kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/ walikota.

e. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian keuntungan.

f. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja kementerian negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.

g. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek  bisnis yang sehat.

9. Mengapa dalam perguruan tinggi kita juga memerlukan laporan keuangan universitas dan akademik?

Jawab :

Karena persyaratan Laporan Keuangan yang terdapat di dalam perguruan tinggi harus mencakup Audit guide mensyarakat bahwa format laporan harus mencapai tujuan laporan yang

(7)

a. Menyediakan bagi pembaca dengan informasi yang mencakupi berkaitan dengan rincian sumber dan penggunaan dana lancar.

 b. Memungkinkan institusi / kelembagaan melaporkan jumlah dana –  dana lancar yang dibatasi dan tidak dibatasi yang di belanjakan untuk masing –  masing kategori fungsional sehingga tingkat jumlah aktivitas keuangan untuk masing –  masing terungkap.

c. Memberikan fasilitas bagi penyaji perbandingan dengan tahun sebelumnya.

Umumnya, universitas dan akademi menyediakan beberapa daftar pendukung dalam laporan tahunannya. Termasuk di dalamnya mungkin juga berupa daftar hutang jangka  panjang, daftar operasi usaha tambahan, ringkasan investasi, ringkasan sumbangan yang diterima per sumber dan tujuaanya. Daftar  –   daftar tersebut harus menyertai laporan keuangan dan catatan  –   catatan yang berhubungan. Dalam hal akuntabilitas salah satu kebijakan yang di tuangkan pada PP No.61 Tahun 1999 terkait dengan pengelolaan  perguruan tinggi adalah akuntabilitas yang tercantum pada pasal 20 yang intinya adalah dalam waktu lima bulan setelah tahun buku di tutup, pimpinan dan majelis wali amanat wajib menyampaikan laporan tahunan kepada menteri, berupa laporan keuangan dan laporan akademik yang setelah mendapat pengesahan menteri, menjadi informasi public. Laporan tahunan keuangan maupun laporan akademik tahuan di tandatangani oleh semua angota pimpiann perguruan tinggi dan disampaikan ke majelis wali amanat.

10. Mengapa perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam pengembangan akuntansi?

Jawab :

Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan formal yang mengemban amanah untuk menciptakan masyarakat akademik yang cakap ilmu dan menjadi agen perubahan social (agent social of change). Perguruan tinggi mengemban budaya akademik yang  berpangkal pada Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan  pengabdian masyarakat. Nilai-nilai inilah yang akhirnya membedakan masyarakat akademik di kampus dengan masyarakat akademik yang ada pada pendidikan menengah dan tingkat di bawahnya. Kekhasan perguruan tinggi di banding dengan tingkat satuan  pendidikan sebelumnya, mencakup banyak aspek, di antaranya aspek social, aspek

(8)

dewasa hadir di perguruan tinggi. Perguruan tinggi memandang akuntansi sebagai dua  bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Bidang praktik berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik dijalankan sesuai dengan PABU. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi. Pendidikan akuntansi di perguruan tinggi harus mampu mengubah praktik akuntansi yang  berjalan menjadi lebih baik. Pendidik akuntansi berperan untuk menjembatani praktik

dan teori akuntansi sehingga praktik akuntansi selalu berkembang menuju ke keadaan yang lebih baik. Ini berarti bahwa pendidikan dan pengajaran akuntansi tidak hanya membatasi pada apa yang nyatanya dipraktikan (aspek teknis) tetapi juga memasukkan alternatif-alternatif dan penalarannya sehingga peserta didik nantinya dapat menerapkan gagasan alternatif yang menuju ke perbaikan praktik.

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan komersial (akuntansi) dan laporan keuangan fiskal secara terpisah, atau dapat melakukan koreksi fiskal terhadap laporan

basis akuntansi yang sekarrang ini diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam

Terdapat pengaruh signifikan penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah secara parsial pada dinas

Kebijakan Akuntansi ini harus diterapkan dalam penyajian seluruh dana bergulir Pemerintah Daerah dalam laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan

Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan komersial (akuntansi) dan laporan keuangan fiskal secara terpisah, atau dapat melakukan koreksi fiskal terhadap laporan

Mulai dari transaksi sampai akhirnya jadi laporan keuangan yang bisa digunakan ya, biasanya untuk pertanggungjawaban kita dalam mengelola dana zakat ini ke muzakki dan

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Bentuk Dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Pasal 20 disebutkan bahwa Laporan keuangan PTN-BH

Apabila penerapan sistem akuntansi pemerintah daerah dilakukan secara benar dalam menyajikan laporan keuangan, maka pertanggungjawaban atas laporan keuangan akan menjadi baik sesuai