Struktur Modal :
Merupakan pilihan pendanaan antara hutang dan ekuitas. Bauran modal
yang optimal dapat menekan biaya modal, yang dapat meningkatkan
kembalian ekonomi neto dan meningkatkan nilai perusahaan
Unlevered firm
Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas
Levered firm
Perusahaan yang menggunakan bauran ekuitas dan berbagai macam
hutang
Neraca
Unlevered
Firm
Aktiva
Ekuitas
Neraca levered
Firm
Aktiva
Hutang
Ekuitas
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Struktur Aktiva (tangibility)
sebagian besar modalnya tertanam pada aktiva tetap, sehingga
hutang hanya pelengkap
Growth Opportunity
Kesempatan perusahaan untuk berinvestasi pada hal – hal yang
menguntungkan
Ukuran Perusahaan (Firm Size
)
Perusahaan yang lebih besar dianggap lebih mampu menghadapi
krisis dalam menjalankan usahanya
Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, memiliki dana internal
yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah
Resiko Bisnis
Resiko bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan
pendaan eksternal .
Komponen Stuktur Modal
Struktur Modal
Hutang
Jangka panjang
Jangka Pendek
Modal sendiri
Saham Preferen
Saham Biasa
HUTANG
Merupakan modal dalam bentuk pinjaman , baik jangka panjang ( 5 – 20
tahun) maupun hutang jangka pendek
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan manajemen sehingga memilih
untuk menggunakan hutang :
Biaya hutang terbatas
Hasil yang diharapkan lebih rendah dari saham biasa
Tidak ada perubahan pengendalian atas perusahaan
Pembayaran bunga merupakan merupakan beban biaya yang dapat
mengurangi pajak
Fleksibilitas dalam struktru keuangan dapat dicapai dengan
Pertimbangan investor memilih hutang jangka panjang
Hutang dapat memberikan prioritas lebih baik dalam hal
pendapatan
Mempunyai saat jatuh tempo yang pasti
Dilindungi oleh perjanjian
MODAL SENDIRI
Dana jangka panjang perusahaan yan disediakan oleh pemilik perusahaan, yang
terdiri dari berbagai jenis saham.
Modal saham preferen :
Kelebihan
Kelemahan
1. Mempunyai kemampuan
meningkatkan pengaruh keuangan
1. Kurang aman karena deviden secara
hukum bukan kewajiban
2. Lebih Fleksibel
2. Pembayaran deviden secara tetap sulit
dilakukan
3. Dapat digunakan dalam restrukturisasi
perusahaan
3. Tidak memiliki hak voting
4. Tidak memiliki jatuh tempo
5. Sulit diperjual belikan dibanding
saham biasa, karena lebih sedikit
6. Saat perusahaan dilikuidasi hanya
Modal saham biasa
Kelebihan
Kelemahan
Dari laba, pemegang saham biasa akan
memperoleh deviden
Penjualannya dapat mengancam
kendali pemegang saham mayoritas
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo
Meningkatnya penjualan saham biasa
dapat menurunkan nilai laba per lembar
sahamnya
Dapat meningkatkan kredibilitas
perusahaan
Menimbulkan Agency Problem yang
dapat menaikkan Agency Cost
Pada saat – saat tertentu lebih mudah
dijual daripada hutang dalam bentuk lain
Tarif pajak dari pengembaliaannya
PENGARUH HUTANG TERHADAP RETURN
DAN RISIKO
Penambahan
hutang
akan
memperbesar
risiko
perusahaan,
Kategori resiko :
RESIKO
Bisnis
Tingkat risiko terkait dengan tidak
digunakannya hutang jangka panjang
Keunggulan dan kelemahan pedanaan perusahaan menggunakan
hutang :
Kelebihan
Kelemahan
1. Bunga mengurangi pajak
1. Memiliki jangka waktu pelunasan
tertentu
2. Kreditur memperoleh return terbatas 2. Rasio hutang yang tinggi akan
meningkatkan resiko
3. Kreditur tidak memiliki hak suara
3. Bila dalam kondisi sulit labanya tidak
dapat memenuhi beban bunga
Struktur Modal Struktur Aktiva -Growth Opportunity -Ukuran Perusahaan -Profitabilitas -Risiko Bisnis Ekuitas Utang Risiko Return
Struktur Modal yang Optimal
Teori Struktur Modal
Teori Modigliani dan Merton Miller
Teori MM tanpa pajak Teori MM dengan pajak Static Trade Off
Teori yang Didasarkan pada Perilaku Manajemen
Teori Pecking Order Teori Signaling Teori Market Timing
Biaya Keuangan dan Biaya Agency
Teori Struktur Modal
Mempengaruhi
Mempengaruhi
Teori Ringkasan Kelebihan Kekurangan Teori
MM tanpa pajak
Struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
nilai dari perusahaan yang
berhutang sama dengan nilai dari perusahaan yang tidak berhutang.
biaya modal saham akan
meningkat apabila perusahaan melakukan atau mencari
pinjaman dari pihak luar.
Tidak membedakan antara perusahaan berhutang atau
pemegang saham berhutang pada saat kondisi tanpa pajak dan pasar yang sempurna.
Sangat Sederhana
Dijadikan dasar untuk teori lainnya
Asunsi yang diberikan (kondisi pasar sempurna) tidak mungkin terjadi
Teori
Ringkasan
Kelebihan
Kekurangan
Teori
MM
deng
an
pajak
Hutang bisa digunakan untuk
menghemat pajak, karena bunga bisa
dipakai sebagai pengurang pajak.
nilai dari perusahaan yang berhutang
sama dengan nilai dari perusahaan yang
tidak berhutang ditambah dengan
penghematan pajak karena bunga
hutang.
biaya modal saham akan meningkat
dengan semakin meningkatnya hutang,
tetapi penghematan pajak akan lebih
besar dibandingkan dengan penurunan
nilai karena kenaikan biaya modal
saham.
Memperha
tikan pajak
Menyarankan
perusahaan
menggunakan hutang
sebanyak-banyaknya
tanpa
memikirkan
biaya kebangkrutan
Teori Ringkasan Kelebihan Kekurangan Teori
Trad e-off
Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress).
Trade-off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap
mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang.
Perusahaan-perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara
meningkatkan rasio hutangnya
Penentuan struktur modal optimal memperhatik an faktor pajak, biaya keagenan, dan biaya kesulitan keuangan
Informasi yang simetris jarang terjadi dalam pasar
Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat pula memiliki rasio hutang yang rendah dan ini tidak dapat dijelaskan oleh teori trad off
Teori Ringkasan Kelebihan Kekurangan Pecking Order
Theory
Dalam pecking order theory ini tidak terdapat struktur modal yang optimal. Secara spesifik perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi (hierarki) dalam penggunaan dana.
Pecking order theory menjelaskan urut-urutan pendanaan. Manajer keuangan tidak
memperhitungkan tingkat hutang yang optimal.
Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi.
Pecking order theory ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil.
Dalam kenyataannya, terdapat perusahaan-perusahaan yang dalam menggunakan dana untuk kebutuhan investasinya tidak sesuai seperti skenario urutan (hierarki) yang disebutkan dalam pecking order theory.
Teori Ringkasan Kelebihan Kekurangan Teori
Persinyal an
Teori ini didasarkan pada premis bahwa manajer dan pemegang saham tidak mempunyai akses informasi perusahaan yang sama.
Penerbitan saham baru merupakan cara manajer untuk mengurangi kepemilikannya atas perusahaan yang peruntungannya jelek (bad fortune), sedangkan pembelian kembali saham yang beredar dianggap sebagai cara manajer untuk menikmati kepemilikannya yang besar atas perusahaan yang peruntungannya bagus (good fortune).
Teori ini memiliki kemampuan
menjelaskan mengapa terjadi peningkatan harga saham sebagai tanggapan terhadap peningkatan financial leverage. ketidakmampuan dalam menjelaskan hubungan kebalikan antara profitabilitas dan laveragge
tidak dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan dan nilai intangible asset tinggi harus menggunakan lebih banyak hutang dari pada perusahaan yang mature (tangible
asset tinngi) yang tidak
Teori Ringkasan Kelebihan Kekurangan Equity
Market Timing
Perusahaan-perusahaan akan menerbitkan equity pada saat market value tinggi dan akan membeli kembali equity pada saat market value rendah
Struktur modal adalah hasil kumulatif dari usaha melakukan equity market timing di masa lalu
Perusahaan cenderung akan melepas saham sebagai pengganti hutang ketika nilai pasar relatif tinggi terhadap nilai buku dan nilai pasar masa lalu adalah tinggi; dan cenderung akan membeli kembali saham ketika nilai pasar adalah rendah.
Melalui analisis perkiraan prospek earning dan perkiraan realisasi harga saham sekitar pelepasan saham, perusahaan cenderung untuk melepas saham pada waktu investor memiliki sikap optimisime dan antusias yang tinggi.
MTT menunjukkan lebih pentingnya implikasi dari pilihan hutang atau ekuitas pada berbagai titik waktu
dibandingkan
dengan mencari rasio leverage yang optimal.
Kesulitan dalam memprediksi fluktuasi market value