• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan KP/magang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan KP/magang"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN BERKALA

MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL

DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Mata kuliah Kerja Praktek

(2)

Oleh :

WAHYU ARDIANTO NIM I8611033

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN BERKALA

MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL

DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG

Oleh : Wahyu Ardianto

NIM I8611033

telah disetujui dan disahkan pada, Hari :

Tanggal :

Koordinator Kerja Praktek Pembimbing Kerja Praktek

Jaka Sulistya Budi, ST Purwadi Joko W, ST, M.KOM NIP. 19671019 199903 1 001 NIP. 19730126 199702 1 001

Mengetahui,

Program Studi Diploma Tiga Teknik Mesin Ketua

Heru Sukanto, ST, MT NIP.19720731 199702 1 001

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

(4)

PERAWATAN BERKALA

MOBIL TOYOTA YARIS TRANSMISI MANUAL

DI PT. NASMOCO KALIGAWE SEMARANG

Oleh : Wahyu Ardianto

NIM I8611033

telah disetujui dan disahkan pada, Hari :

Tanggal :

Instruktur Bengkel Pembimbing Lapangan

Fahrur Rozaki Dika Yogi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan kerja praktek di PT. Nasmoco

(5)

Kaligawe Semarang ini dapat terselesaikan. Kerja praktek yang telah dilakukan merupakan salah satu syarat dalam kurikulum pendidikan D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kerja praktek dilakukan untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam dunia industri dan mendapatkan gambaran mengenai iklim dan suasana kerja di lingkungan industri. Selain itu, kerja praktek juga bertujuan untuk mendekatkan hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia industri.

Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang , banyak bantuan dan bimbingan yang penulis dapatkan, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1 Bapak Heru Sukanto, ST. MT, selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2 Bapak Jaka Sulistya Budi, ST, selaku Koordinator Kerja Praktek D3 Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3 Bapak Purwadi Joko Widodo, ST, M. KOM, selaku dosen pembimbing kerja praktek D3 Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4 Bapak Fahrur Rozaki, selaku Instruktur Bengkel di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

5 Bapak Rupi’i, selaku Technician Leader di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

6 Bapak Rinyanto, selaku Foreman di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang. 7 Mas Dika Yogi, selaku pembimbing lapangan kerja pratek di PT. Nasmoco

Kaligawe Semarang.

8 Bapak Waris, selaku Tool Keeper di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang. 9 Kedua orang tua, yang selalu memberikan restu dan doa untuk kelancaran

(6)

10 Rekan- rekan Mahasiswa D3 Teknik Mesin Minat Otomotif angkatan 2011, yang selalu memberikan dukungan berupa motivasi untuk menyelesaikan kerja praktek.

11 Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu dalam menyelesaikan kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada yang sempurna, melainkan hanya sebatas berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik. Semoga laporan kerja praktek ini dapat dipergunakan sebaimana mestinya.

Surakarta, 7 September 2013

(7)

RINGKASAN

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang berada di Jl. Raya Kaligawe Km 5 Semarang 50112, Jawa Tengah. Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi pelaku usaha pelayanan di bidang otomotif yang profesional, berkualitas, dan dapat menjadi pemimpin pasar otomotif di era globalisasi. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai misi meningkatkan profesionalisme karyawan dengan berbasiskan teknologi modern untuk memberikan totalitas kepuasan pelanggan dan menghasilkan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham. Selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta ikut berperan dalam kepedulian lingkungan dan sosial.

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang merupakan suatu perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang bergerak dalam bidang penjualan mobil merk Toyota, layanan bengkel, dan penjualan spare part Toyota. Perusahaan mengedepankan pelayanan optimal, memperhatikan keinginan, kebutuhan pelanggan, dan menempatkan pelanggan di urutan teratas. Budaya kerja di Nasmoco Group untuk pelayanan pelanggan adalah 5S, yaitu : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun.

Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode studi lapangan. Metode tersebut meliputi observasi, interview, konsultasi, praktek langsung, dan literatur.

Ringkasan laporan yang ditulis penulis sangat menunjang bagi beberapa aspek. Memberikan informasi- informasi penting mengenai perawatan Toyota Yaris manual transmisi, sekaligus langkah- langkah perawatannya.

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iv

RINGKASAN... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1; Latar Belakang... 1

1.2; Tujuan Kerja Praktek... 2

1.3; Manfaat Kerja Praktek... 2

1.4; Tempat Dan Waktu Pelaksanaan... 3

1.5; Batasan Masalah... 3

1.6; Tugas Kerja Praktek... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 6

2.1 Sejarah Singkat PT. Nasmoco Kaligawe Semarang... 6

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan... 8

2.3 Budaya Kerja Perusahaan... 9

2.4 Logo Perusahaan... 9

2.5 Bidang Usaha dan Wilayah Pemasaran... 10

2.6 Lokasi Perusahaan... 12

2.7 Personalia Perusahaan... 16

2.8 Struktur Organisasi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang... 17

2.9 Strategi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang... 21

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI... 22

3.1 Spesifikasi Toyota Yaris Manual Transmisi... 22

3.2 Mekanisme Katup... 24

3.3 Teknologi VVT- I... 26

3.4 Transmisi Untuk Kendaraan FF... 30

3.5 Diferensial... 31

3.6 Poros Penggerak ( Drive Shaft )... 32

3.7 Immobiliser... 33

3.8 Airbag System... 33

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 39

4.1 Perawatan Toyota Yaris Manual Transmisi... 39

4.2 Pemeriksaan Pada Kendaraan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 58

5.1 Kesimpulan... 58

5.2 Saran... 58

5.3 Kata Penutup... 60

DAFTAR PUSTAKA... xi

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo Perusahaan... 9

Gambar 2.2. Letak Perusahaan... 13

Gambar 2.3. Lay Out Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang... 14

Gambar 2.4. Struktur Organisasi GRP ... 19

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Kaizen ... 20

Gambar 3.1. Tipe Over Head Valve... 24

Gambar 3.2. Tipe Over Head Camshaft... 25

Gambar 3.3. Tipe Double Over Head Camshaft... 25

Gambar 3.4. Teknologi VVT- I... 27

Gambar 3.5. Waktu Buka Tutup Katup... 28

Gambar 3.6. Camshaft Timing Oil Control Valve... 30

Gambar 3.7. Komponen Utama Transaxle... 30

Gambar 3.8. Shaft dan Gear... 31

Gambar 3.9. Steering Condition... 32

Gambar 3.10. Wheel Rebounding... 33

Gambar 3.11. Airbag System... 34

Gambar 3.12. Anti- Lock Brake System... 36

Gambar 3.13. Electronic Brake Force Distribution... 37

Gambar 4.1. Melepas Filter Oli Dengan Menggunakan SST... 51

Gambar 4.2. Melepas 4 Mur dan Cover Cylinder Head... 52

Gambar 4.3. Melepas Hubungan 4 Konektor Ignition Coil... 53

Gambar 4.4. Melepas 4 Baut dan 4 Ignition Coil... 53

Gambar 4.5. Memeriksa Gap Elektroda Busi... 53

Gambar 4.6. Memeriksa Belt Secara Visual... 54

Gambar 4.7. Memeriksa Pedal Kopling... 54

Gambar 4.8. Memeriksa Oli Transaxle Manual... 55

Gambar 4.9. Memeriksa Tebal Pad Lining... 55

Gambar 4.10. Memeriksa Tebal Disc Brake... 56

Gambar 4.11. Memeriksa Diameter Rem Tromol... 56

Gambar 4.12. Memeriksa Ketebalan Lining Sepatu Rem... 57

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Keterangan Jumlah Stall Bengkel Nasmoco Kaligawe... 15

Tabel 2.2. Posisi Man Power PT. Nasmoco Kaligawe Semarang... 17

Tabel 3.1. Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual... 22

Tabel 3.2. Komponen Utama SRS Airbag dan Fungsinya... 34

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1;

Latar Belakang

Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum Program Studi D III Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kerja praktek diperlukan untuk memenuhi nilai mata kuliah yang berbobot 2 SKS ( Satuan Kredit Semester ). Kaitannya dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi di era modern.

Teknologi adalah suatu hal yang sangat berpengaruh dalam peradaban manusia, termasuk dalam bidang industri. Di bidang otomotif misalnya, pada industri tersebut dibutuhkan berbagai teknologi modern untuk memberikan totalitas kepuasan bagi berbagai pihak, baik konsumen maupun produsen.

Pelaksanaan Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa melakukan pengamatan di lapangan terhadap materi-materi yang diperoleh dari bangku kuliah. Diharapkan dengan kerja praktek mahasiswa memperoleh pengalaman sejak dini untuk melatih skill atau ketrampilan.

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai beberapa pelayanan untuk pelanggan diantaranya adalah General Repair. Layanan tersebut akan memberikan ilmu dan pengalaman yang komplek dalam hal trouble

shooting engine/ mechanical, serta sistem dan prosedur yang berlaku di

perusahaan.

(13)

Kerja Praktek ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktek kerja di lapangan, khususnya berkenaan dengan proses-proses trouble shooting dan perawatan. Sehingga mampu melengkapi ilmu dan pengalaman yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Tujuan dari Kerja Praktek tersebut adalah:

a Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

b Meningkatkan pengetahuan tentang teknologi terkini yang ada di industri.

c Mempelajari hal yang baru di dalam dunia teknik, dengan mengikuti perkembangan budaya serta teknologi di perusahaan tempat melaksanakan kerja praktek.

d Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kalangan masyarakat di industri.

e Menumbuhkan sifat kreatif- inovatif mahasiswa dalam melakukan

self- improvement pada saat memasuki dunia kerja.

f Mematangkan teori-teori/ ilmu teknik yang didapat selama masa perkuliahan, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/ dunia kerja yang sesungguhnya.

1.3;

Manfaat Kerja Praktek

Melalui kerja praktek di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang, diharapkan mahasiswa mampu mengambil manfaat sebagai berikut :

a Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja, khususnya jenis-jenis pekerjaan di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

b Mengetahui seluk- beluk atau sejarah dan perkembangan, stuktur dan susunan organisasi dari perusahaan.

c Memiliki pemantaban teori-teori/ ilmu teknik yang didapat selama masa perkuliahan, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/ dunia kerja yang sesungguhnya di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

(14)

1.4;

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

a Tempat Praktek : PT. Nasmoco Kaligawe Semarang, Jl. Raya Kaligawe Km 5 Semarang 50112

b Waktu Pelaksanaan : 8 Juli 2013- 7 September 2013

1.5;

Batasan Masalah

Proses pekerjaan yang dilakukan PT. Nasmoco Kaligawe Semarang meliputi proses perawatan dan perbaikan kendaraan toyota. Adapun yang menjadi ruang lingkup permasalahan laporan ini adalah servis berkala dan cara perawatan pada mobil toyota Yaris manual transmisi.

1.5.1;

Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek dan pengumpulan data sebagai bahan penulisan laporan adalah :

a Observasi, dengan melakukan pengamatan langsung terhadap proses perawatan rutin pada peralatan yang ada di bengkel. b Interview, melalui tanya jawab dengan para mekanik dan

pembimbing lapangan, terkait masalah proses perawatan yang dilakukan pada peralatan yang ada di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang.

c Konsultasi, untuk memperoleh bimbingan serta petunjuk dari pembimbing lapangan.

d Praktek langsung, sesuai dengan petunjuk dari pembimbing lapangan.

e Literatur, berupa Standar Operational ( SOP ) bagi karyawan dan mekanik, catatan kuliah, dan buku- buku referensi dari PT. Nasmoco Kaligawe Semarang maupun di perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(15)

1.5.2;

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

a BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang, metode pembahasan, tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.

b BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, profil perusahaan, struktur organisasi, dan manajemen perawatan bengkel.

c BAB III TINJAUAN UMUM DAN DASAR TEORI

Menjelaskan semua teori, terkait dari hasil penelitian atau text

book yang digunakan. Sejauh memungkinkan, teori, data, dan

informasi yang dikemukakan diambil dari sumber aslinya.

d BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan semua hasil observasi dan analisa data yang diperoleh selama melaksanakan kerja praktek, sesuai dengan teori- teori yang ada. Hasil dapat berupa ringkasan hasil perhitungan, pengukuran, dan analisa yang dikaitkan dengan dasar teori dan tinjauan pustaka.

e BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ditarik dari hasil pembahasan dan disajikan dalam kalimat- kalimat yang lugas dengan mengingat permasalahan dan tujuan penulisan.

(16)

Saran ditujukan untuk pihak yang dapat memetik manfaat dari hasil kerja praktek. Saran- saran yang diajukan berhubungan dengan penerapan hasil, perbaikan, dan penyempurnaan metode, perluasan lingkup kajian, dsb. Menjelaskan tindakan yang perlu diambil untuk tindak lanjut yang lebih baik dari hasil pemecahan masalah.

1.6;

Tugas Kerja Praktek

1.6.1;

Tugas umum

a. Gambaran umum perusahaan b. Struktur organisasi

c. Manajemen perawatan bengkel

1.6.2 Tugas khusus

Mempelajari perawatan berkala pada mobil toyota yaris manual transmisi.

(17)
(18)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1;

Sejarah Singkat PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

PT. Nasmoco adalah perusahaan dagang dan jasa yang merupakan anak cabang dari PT. New Ratna Motor yang berdiri pata tahun 1966. PT. New Ratna Motor didirikan pada tanggal 15 April 1961 yang khusus menangani penjualan kendaraan merk Toyota, dengan nama PT. Ratna Dewi Motor oleh Bapak Agustinus Hardjo Budi, pimpinan sekaligus pemilik perusahaan.

Pada awalnya perusahaan bertindak sebagai dealer dari NV. Honas Jakarta untuk wilayah penjualan di Jawa Tengah dan DIY. Perusahaan mengontrak bangunan di jalan MH. Thamrin No. 14- 16 Semarang pada tahun 1965, kemudian digunakan sebagai ruang pamer dan bengkel. Dengan adanya tempat yang baru tersebut, diharapkan semua pelayanan kepada konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan.

Mulai tahun 1965 sampai dengan tahun 1969, PT. Ratna Dewi Motor banyak mengimpor kendaraan Toyota dalam bentuk Semi Knock

Down ( SKD ). Mengimpor kendaraan Toyota dalam bentuk bagian- bagian

mobil, setelah sampai di Indonesia hanya tinggal merakitnya. Kendaraan tersebut antara lain pick-up Toyota 8000, Hilux, dan Land Cruiser.

Pada tahun 1970, Kendaraan Toyota di Indonesia untuk ke tiga kalinya berpindah dari PT. Gaya Motor ke PT. Astra International Inc Toyota. Riwayat usaha PT. Ratna Dewi Motor melaju dengan datangnya tuan Z. Kagona sebagai represintatif Toyota Motor Thailand Co Ltd. Dorongan diberikan kepada PT. Ratna Dewi Motor untuk melakukan investasi yang lebih besar, mengingat akan bertambah besarnya pemasaran kendaraan Toyota di Indonesia. Atas usul Tuan Kagona tersebut, maka pada tahun 1971 perusahaan membeli dan menempati ruang pamer dan bengkel. Saat itu pula dilakukan pergantian nama dari PT. Ratna Dewi Motor menjadi PT. New Ratna Motor.

(19)

Pada tanggal 30 Agustus 1972, PT. New Ratna Motor ditunjuk sebagai dealer resmi Toyota ( Authorized Toyota Main Dealer ) Jawa Tengah. Dengan bantuan PT. Toyota Astra Motor, maka PT. New Ratna Motor semakin berkembang. Oleh sebab itu, PT. New Ratna Motor berkeinginan untuk mendirikan perwakilan di berbagai kota di Jawa Tengah dan DIY. Pada tahun 1974, PT. New Ratna Motor mulai mengembangkan usahanya dengan mendirikan beberapa dealer di Jawa Tengah dan DIY. Sampai saat ini PT. New Ratna Motor mempunyai 12 Cabang perusahaan, yaitu :

a PT. Nasmoco Kaligawe Km 5 Semarang.

b PT. Nasmoco Pemuda, Jalan Pemuda 72 Semarang.

c PT. Nasmoco Magelang, jalan Raya Magelang- Yogyakarta Km 5 Magelang.

d PT. Nasmoco Salatiga, Jalan Diponegoro 17 Salatiga.

e Sumber Motor Sakti, jalan Kartasura Km 8 Pabelan Surakarta. f Candra Pratama, Jalan Raya Kalibanger Pekalongan.

g PT. Nasmoco Purwokerto, Jalan Gerilya Timur Purwokerto. h PT. Nasmoco Cilacap, Jalan MT. Haryono 81 Cilacap. i Bengawan Abadi Motor, Jalan Slamet Riyadi 558 Solo. j Sumber Bahtera Motor, Jalan Magelang Km 7 Yogyakarta. k PT. Nasmoco Majapahit, Jalan Majapahit Semarang. l PT. Nasmoco Janti, Yogyakarta.

Ide pembukaan cabang di jalan Kaligawe Semarang muncul disebabkan tidak adanya kemungkinan perluasan ruang pamer dan bengkel, karena letak perusahaan yang berada di tengah kota. Sehingga kemudian direncanakan pendirian Show Room dan Work Shop baru unit II, di jalan Kaligawe Semarang.

(20)

Peresmian show room dan work shop baru tersebut dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 1977 oleh Bapak Hardianto sebagai Walikota II Semarang. Serta disyahkan dengan akte notaris No. 83 Tahun 1977, dan berstatus perusahaan dengan badan hukum berbentuk PT. ( Perseroan Terbatas ). Nama PT. Nasmoco sendiri merupakan singkatan dari New Asiatik Motor Company.

Lokasi perusahaan PT. Nasmoco Kaligawe berada di Jalan Kaligawe Km 5 Semarang, Telepon 025- 6580100, fax. 024-6580200. Dengan luas area dealer 11.250 m2, luas bangunan untuk general repair 1.300 m2, body repair : 3.700 m2, dan untuk gedung atau kantor : 900 m2. 2.2;

Visi dan Misi Perusahaan

a Visi

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai visi untuk menjadi pelaku usaha pelayanan di bidang otomotif yang profesional, berkualitas, dan dapat menjadi pemimpin pasar otomotif di era globalisasi.

b Misi

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai misi meningkatkan profesionalisme karyawan dengan berbasiskan teknologi modern untuk memberikan totalitas kepuasan pelanggan dan menghasilkan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham. Terus Berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta ikut berperan dalam kepedulian lingkungan dan sosial.

c Catur Marga

Perusahaanku adalah sawah ladangku. Pembaharuan untuk kemajuan harus selalu ku lakukan. Hari ini saya harus lebih baik dari hari kemarin. Kemajuan perusahaan adalah kesejahteraan bagi karyawan.

(21)

2.3;

Budaya Kerja Perusahaan

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mengedepankan pelayanan optimal, memperhatikan keinginan, kebutuhan pelanggan, dan menempatkan pelanggan di urutan teratas. Budaya kerja di Nasmoco Group untuk pelayanan pelanggan adalah 5S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun ).

2.4;

Logo Perusahaan

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang mempunyai logo perusahaan yang mempunyai makna dan filosofi.

Gambar 2.1. Logo Perusahaan

Sketsa kendaraan dengan warna yang berbeda menggambarkan hubungan antara karyawan, perusahaan, dan pelanggan, yang senantiasa terjalin. Karyawan sebagai aspek terpenting dalam perusahaan, diharapkan mampu memberikan kualitas layanan yang terbaik untuk pelanggan. Sehingga dari kepuasan pelanggan tersebut, akan memberikan input untuk

(22)

kemajuan perusahaan, yang nantinya mampu membawa kebaikan dan kemajuan bagi seluruh karyawan.

2.5;

Bidang Usaha dan Wilayah Pemasaran

2.5.1;

Bidang Usaha

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang merupakan suatu perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan mobil merk Toyota, layanan bengkel, dan penjualan spare part Toyota. Adapun bidang usaha yang dilakukan PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah : a Kendaraan Bermotor ( Vehicle Division )

Melayani penjualan kendaraan bermotor merk Toyota untuk wilayah Semarang dan sekitarnya. Sistem penjualan kendaraan Toyota di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah penjualan tunai dan penjualan kredit. Sedangkan prosedur penjualan kendaraan Toyota, yaitu pelanggan melakukan transaksi pembelian dengan memilih jenis kendaraan yang akan dibeli. Setelah ada persetujuan harga, pelanggan melakukan pemesanan kendaraan, sekaligus membayar uang muka sebagai tanda jadi.

(23)

Melayani penjualan suku cadang kendaraan bermotor merk Toyota untuk melayani kebutuhan perawatan dan perbaikan kendaraan Toyota.

c Bengkel Perbaikan dan Pemeliharaan

Memberikan pelayanan, perbaikan, dan perawatan untuk kendaraan bermotor merk Toyota, juga melayani Toyota

Warranty Claim.

2.5.2;

Wilayah Pemasaran

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang memberikan pelayanan kemudahan bagi para peminat mobil Toyota, baik yang berada di dalam kota Semarang, maupun yang ada di luar kota Semarang. Memberikan Kemudahan apabila membutuhkan suku cadang dan perbaikan, serta pembelian mobil merk Toyota :

a PT. Nasmoco Kaligawe

Jl. Kaligawe Km 5, telp (024) 6580100 Semarang

b PT. Nasmoco Pemuda

Jl. Pemuda No. 72, telp (024) 3540550 Semarang

c PT. Nasmoco Majapahit

Jl. Brigjen Sudiarto No. 426, telp (024) 6722872 Semarang

d PT. Nasmoco Gombel

(24)

Semarang

e PT. Nasmoco Slamet Riyadi

Jl. Slamet Riyadi No. 558, telp (0271) 715355 Solo

f PT. Nasmoco Solo Baru

Jl. Raya Solo Permai JA No. 1, telp (0271) 621000 Solo Baru, Solo

g PT. Nasmoco Mlati

Jl. Magelang Km. 7, Mlati, telp (0274) 868992 Sleman, Yogyakarta

h PT. Nasmoco Janti

Jl. Ringroad Timur No. 58 A, telp (0274) 452040 Janti, Yogyakarta

i PT. Nasmoco Cilacap

Jl. MT Haryono No. 81, telp (0282) 533200 Cilacap

j PT. Nasmoco Purwokerto

Jl. Gerilya Timur No.56, telp (0281) 634436 Purwokerto

k PT. Nasmoco Magelang

Jl. Raya Magelang Km 5, telp (0293) 326871 Mertoudan, Magelang

(25)

Jl. P. Diponegoro No.171, telp (0298) 325396 Salatiga

m PT. Nasmoco Pekalongan

Jl. Raya Kalibanger Km 3, telp (0258) 420020 Pekalongan

n PT. Nasmoco Wonosobo

Jl. Banyumas Km 3, telp (028) 6323600 Selomerto, Wonosobo

o CV. Chandra Motor

Jl. Martoloyo No.113- 115, telp (0283) 350866 Tegal

p CV. Surya Indah Motor

Jl. Raya Kudus- Pati Km 4, telp (0291) 433215 Kudus

2.6;

Lokasi Perusahaan

a Letak Perusahaan

Pemilihan lokasi yang strategis perlu diperhatikan bagi pihak perusahaan karena dapat melancarkan kinerja perusahaan dalam memberi pelayanan kepada pelanggan. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang berada di Jl. Raya Kaligawe Km 5 Semarang 50112, Jawa Tengah. Dengan luas seluruhnya 2.976 m2, terdiri dari panjang 124 meter dan lebar 24 meter. Gambar lokasi perusahaan PT. Nasmoco Kaligawe Semarang seperti terlihat pada gambar.2.2 berikut.

(26)
(27)
(28)

b Lay Out Bengkel PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

(29)

Tabel 2.1. Keterangan Jumlah Stall Bengkel Nasmoco Kaligawe

Stall ID Jumlah Stall Keterangan

Stall Penerimaan Servis 4

Stall SBENP 5 Stall ; 1,3,2,4,6

Stall SBE 11 Stall ; 5, 8, 9, 10,11 Stall GRP 12, 13, 14, 15, 16 Stall Dyna 5 Stall ; 40, 42, 44, 46, 48, 50

Stall Spooring & Balancing 3 Stall ; 17, 19, 21

Stall AC 2 Stall ; 30, 32, 34

Stall Stoppage 5 Stall ; 23, 25, 27, 29,31

Stall Waiting for Servis 10

Stall FI 4 Stall ; 18, 20, 22, 24

Stall CO 1 Stall : 26

Stall Tunggu penyerahan GRP 10

Stall Cuci GRP 2

Stall Penyerahan GRP 2

Summary 64

Jumlah Stall Produktif 39

(30)

2.7 Personalia Perusahaan

Karyawan tetap PT. Nasmoco Kaligawe adalah karyawan yang sudah diangkat sebagai pegawai, tidak terikat kontrak, dan akan bekerja sampai waktunya pensiun. Karyawan tetap dapat diberhentikan dari perusahaan apabila melakukan suatu kesalahan yang tidak dapat ditoleransi, atau bila karyawan yang bersangkutan mengajukan pengunduran diri.

Karyawan yang tergolong sebagai karyawan tetap di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah kepala cabang, administration section head,

supervisor, kepala bengkel, customer relation coordinator, technician, partman, dan toolkeeper. Karyawan tetap mendapatkan fasilitas dari

perusahaan berupa gaji pokok, uang lembur, tunjangan kesehatan, tunjangan makan, tunjangan kedudukan, tunjangan hari raya, tunjangan kaca mata, tunjangan kelahiran/ persalinan, uang pensiun, dan lain sebagainya.

Karyawan tidak tetap PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah karyawan yang bekerja berdasarkan ikatan kontrak dan pemenuhan target. Karyawan yang tergolong sebagi karyawan tidak tetap di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah salesman, sales counter, dan cleaning service. Massa kerja dari sales force tergantung dari pemenuhan target sesuai dengan tingkatan masing- masing. Bagi sales yang tidak memenuhi target, maka ia akan mendapatkan surat peringatan. Setelah surat peringatan diberikan sebanyak tiga kali, kepala cabang berhak memutuskan hubungan kerja. Karyawan tidak tetap mendapatkan fasilitas dari perusahaan berupa gaji pokok, insentif, bonus, uang makan, uang transport, tunjangan kesehatan, dan tunjangan hari raya.

(31)

Tabel 2.2. Posisi Man Power PT. Nasmoco Kaligawe Semarang No Posisi & Grade Jumlah

1 Kepala Bengkel 1

2 Asisten Kepala Bengkel 1

3 Instruktur 1 4 Controller 1 5 SA 7 6 MRA 2 7 Billing 1 8 Kasir 1 9 Teknisi App 12 10 Teknisi TT 4 11 Teknisi PT 4 12 Teknisi DT 9 13 Teknisi DMT 3 14 Teknisi AC 2

15 Teknisi Spooring dan Balancing 2

16 Teknisi CO 1 17 Foreman 4 18 Valley 1 19 TL 1 20 Washing 3 21 Tool Keeper 1 22 Partman 2 JUMLAH 64

(32)

Struktur organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang. Dengan adanya struktur organisasi, maka akan mudah untuk melakukan koordinasi pengawasan dan menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi kegiatan yang ada dalam perusahaan.

Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang adalah struktur organisasi dengan bentuk organisasi fungsional dan staff. Karyawan dalam setiap bagian bertanggung jawab dan melaporkan tugasnya hanya kepada satu atasan, sehingga terdapat kesatuan perintah. Seluruh pegawai dalam kesatuan organisasi melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing- masing. Dengan begitu akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan kemudahan dalam menjalankan kinerja. Struktur organisasi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut, lengkap dengan job

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

2.9 Strategi PT. Nasmoco Kaligawe Semarang

PT. Nasmoco Kaligawe Semarang menerapkan beberapa strategi yang sifatnya mengikat untuk customer. Strategi tersebut bertujuan untuk memantau atau mengingatkan pelanggan kapan waktunya kendaraan harus diservis ulang. Berikut adalah beberapa strategi yang diterapkan di PT. Nasmoco Kaligawe Semarang :

a Hotline

Pelanggan dapat melakukan booking terlebih dahulu untuk menentukan hari. Pelanggan tidak perlu datang langsung ke bengkel, kecuali pada saat melakukan perbaikan pada hari yang telah dijanjikan.

b BB For Booking

BB For Booking tidak jauh berbeda dengan strategi via Hotline,

perbedaannya hanya terletak pada media yang digunakan. Strategi ini dikhususkan untuk pelanggan yang memiliki hand phone Blackberry. Tujuannya sama, yaitu untuk mempermudah pelanggan melakukan servis.

c NHS and NEA

Nasmoco Home Service and Nasmoco Emergency Assistant adalah

strategi yang bertujuan untuk tetap memantau kondisi keadaan kendaraan pelanggan. PT. Nasmoco Kaligawe Semarang menyediakan dua unit mobil siaga untuk melaksanakan strategi tersebut.

(40)
(41)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

3.1

Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual

Tabel 3.1. Spesifikasi Toyota Yaris Transmisi Manual 1.5 M/T

Tipe Mesin IL 4 Silinder, 16 Katup, DOHC,

VVT-i

Isi Silinder (cc) 1,497

Torsi Maximum (kgm/rpm) 14.4/4,200

Bahan Bakar – Sistem Sistem Injeksi Elektronik

Bahan Bakar – Jenis Bensin Tanpa Timbal

Bahan Bakar – Kapasitas Tangki (L) 42

Diameter x Langkah (mm x mm) 75.0 x 84.7 Daya Maximum (ps/rpm) 109/6,000 Panjang | mm 3,750 Lebar | mm 1,695 Tinggi | mm 1,520 Jarak Sumbu | mm 2,460

Jarak Pijak Depan | mm 1,470

Jarak Pijak Belakang | mm 1,460

Berat Kosong | Kg 1,035

Transmisi Manual 5 Tingkat Kecepatan

Perbandingan Gigi ke-1 3.545

Perbandingan Gigi ke-2 1.904

(42)

Perbandingan Gigi ke-4 0.969

Perbandingan Gigi ke-5 0.815

Perbandingan Gigi Reverse 3.25

Perbandingan Gigi Terakhir 4.312

Suspensi Depan MacPherson Struts dengan Pegas Koil & Stabilizer

Suspensi Belakang Torsion Beam dengan Pegas Koil

Rem Depan Cakram Berventilasi ABS, EBD, BA

Rem Belakang Tromol dilengkapi ABS, EBD, BA

Ukuran Ban 185 /60 R 15

3.1.1 Keterangan :

a. Yaris Tipe J tidak dilengkapi ABS, EBD, BA dan Airbags sedangkan fitur primary safety seperti GOA body, seatbelt, rem pakem tetap dipertahankan. Lainnya sama dengan varian E

grade diatasnya, termasuk sistem audionya.

b. Yaris Tipe S dan S Limited dilengkapi Rem Belakang Cakram Berventilasi ABS, EBD, BA. Bangku belakang sliding, audio 6

speaker, kaca spion retractable, side protection moulding, bumper spoiler depan belakang

c. Yaris Tipe S Limited di lengkapi smart start system, electrick

back dor opener, smart entry, immobilizer.

(43)

Mesin 4 langkah mempunyai satu, atau dua katup masuk dan katup buang pada setiap ruang bakar. Campuran udara- bahan bakar masuk ke silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang.

3.2.1 Tipe Over Head Valve ( OHV )

Mekanisme katup yang sederhana dan high reliability. Penempatan

camshaft pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm.

Gambar 3.1. Tipe Over Head Valve

3.2.2;

Tipe Over Head Chamshaft ( OHC )

Camshaft ditempatkan di atas kepala silinder, dan cam langsung

menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod.

Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali

(44)

katup- katup membuka dan menutup lebih tepat pada kecepatan tinggi.

Gambar 3.2. Tipe Over Head Camshaft

3.2.3;

Tipe Double Over Head Camshaft ( DOHC )

Dua buah camshaft ditempatkan pada kepala silinder, satu untuk menggerakkan katup masuk, dan yang lain untuk menggerakkan katup buang. Camshaft membuka dan menutup katup- katup

(45)

langsung, tanpa memerlukan rocker arm. Berat part menjadi berkurang, membuka dan menutupnya katup- katup menjadi lebih presisi pada putaran tinggi. Konstruksi pada tipe ini sangat rumit, namun kemampuannya sangat tinggi dibandingkan dengan tipe OHV maupun OHC.

Gambar 3.3. Tipe Double Over Head Camshaft

3.3

Teknologi VVT-I

3.3.1 Penjelasan

Variable Valve Timing-Intelligent ( VVT-I ) merupakan

teknologi yang mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan bakar ( intake ) secara elektronik, baik dalam hal waktu maupun ukuran buka tutup katup. Pengaturan tersebut sesuai dengan beban mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan. Cara kerjanya cukup sederhana, untuk menghitung waktu buka tutup katup ( valve

(46)

menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, dan temperatur air. Target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi. Sistem VVT-I akan terus mengoreksi valve

timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara.

Sesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung, demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi BBM. Adopsi teknologi VVT-I ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Tune-up untuk setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.

Sistem teknologi VVT-I merupakan serangkaian piranti untuk mengontrol penggerak camshaft yang diperkenalkan pada tahun 1996. Pada teknologi VVT-i ini, bagian yang divariasikan adalah

timing ( waktu buka- tutup ) intake valve dengan mengubah atau

menggeser posisi intake camshaft terhadap puli camshaft drive. Fluida yang digunakan sebagai aktuator untuk menggeser posisi

camshaft adalah oli mesin yang diberikan tekanan.

Gambar 3.4. Teknologi VVT- I

Puli pada intake camshaft adalah fleksibel, camshaft bisa diputar maju atau mundur yang berguna untuk menyesuaikan waktu

(47)

optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60o. Misalnya, pada saat start dimana kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30o. Cara ini akan menghilangkan overlap, yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan, karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terhisap ke ruang bakar.

Gambar 3.5.Waktu Buka Tutup Katup

Konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan mesin menjadi lebih ramah lingkungan. Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30o. Derajat overlaping

(48)

akan meningkat, bertujuan untuk membantu mendorong gas buang serta memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk.

3.3.2;

Komponen VVT-I

a ECU

Electronic Control Unit ( ECU ) merupakan perangkat yang bertugas

menerima masukan dari sensor yang kemudian dikalkulasi untuk mencari kondisi optimum dan memberi perintah ke aktuator untuk melakukan fungsinya. Misalkan memerintahkan injektor menyemprotkan bahan bakar atau memerintahkan ignition coil untuk melepaskan listrik tegangan tinggi ke busi sehingga akan timbul bunga api. Aktuator berfungsi sebagai peralatan ECU sehingga mesin bekerja dalam kondisi optimalnya. Guna mengetahui berapa bahan bakar yang harus disemprot dan berapa derajat sebelum titik mati atas busi harus dinyalakan, ECU dilengkapi dengan database yang lazim dikenal dengan engine mapping. ECU selalu membandingkan hasil masukan sensor dengan engine mapping guna mengetahui apa yang harus diperintahkan kepada aktuator.

b Camshaft Position Sensor

Camshaft merupakan sebuah alat yang digunakan dalam mesin torak

untuk menjalankan katup, terdiri dari batangan silinder. Camshaft membuka katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan lainnya, ketika mereka berputar. Camshaft Position Sensor ( CPS ) berguna untuk mengetahui kedudukan camshaft. Perubahan beban mesin atau perubahan putaran mesin, semuanya diolah oleh ECU dan dihitung untuk mendapatkan sebesar mungkin efisiensi volumetrik. ECU ini akan memerintahkan module VVT-I untuk merubah kedudukan camshaft. Setelah module VVT-I menerima perintah dari ECU untuk mengubah kedudukan camshaft, maka

module VVT-I akan mengirimkan signal ke OCV ( Oil Control Valve ) untuk mengatur tekanan oli yang akan diteruskan ke sprocket.

(49)

maka sprocket akan berubah posisinya. Karena sprocket itu menjadi satu sama camshaft, maka camshaft akan berubah posisinya sesuai yang diinginkan oleh ECU. Kedudukan camshaft yang baru ini dideteksi oleh CPS dan signalnya dikirimkan ke ECU sebagai update posisi / kedudukan camshaft. Kedudukan camshaft ini akan menentukan timing dari valve, begitu seterusnya.

c Camshaft Timing Oil control Valve

Camshaft Timing Oil Control Valve ( seperti yang ditunjukkan pada

gambar 3.3 ), mengendalikan posisi spool valve berdasarkan signal yang dikirim ECU. Bertugas mengalokasikan tekanan oli ke VVT-I

Controller untuk sisi maju dan sisi mundur. Ketika mesin berhenti, Camshaft Timing Oil Control Valve berada dalam sisi mundur.

Gambar 3.6.

Camshaft Timing Oil Control Valve

d Crankshaft Position Sensor

Sensor ini memberitahu ECU kecepatan putaran mesin dengan tepat. Pada sistem penyemprotan bahan bakar, sensor ini juga memberitahu ECU waktu yang tepat untuk menyemprotkan bahan bakar yang kemudian diteruskan ke injektor bahan bakar.

(50)

3.4;

Transmisi Untuk Kendaraan FF

Transmisi jenis FF ( Front Engine- Front Wheel Drive ) yang digabung dengan diferensial, biasa disebut transaxle. Transaxle mempunyai bagian- bagian utama, yaitu : Transaxle case, transmission case, input shaft

and gears. Output shaft and gears, transmission case cover, gear shift mechanism, dan differential assembly.

Gambar 3.7. Komponen Utama Transaxle

Mekanisme bagian dalam transmisi tipe FF hampir sama seperti transmisi tipe FR. Seperti terlihat pada gambar.3.8 di bawah, transmisi tipe FF tidak mempunyai poros roda gigi counter ( Counter Gear Shaft ) dan poros outputnya langsung menggerakkan diferensial. Tidak seperti halnya pada transmisi tipe FR, bagian ujung depan poros input tidak dihubungkan

(51)

Gambar 3.8. Shaft dan Gear

3.5;

Diferensial

Komponen otomotif yang dikenal pada diferensial terdiri dari dua bagian, yaitu : final gear dan differential gear. Komponen tersebut berfungsi sebagai berikut :

3.5.1;

Final Reduction

Putaran poros engkol setelah dirubah oleh transmisi selanjutnya diperkecil oleh final gear untuk memperoleh momen yang besar.

Final gears differential terdiri dari drive pinion dan ring gear. Pada

kendaraan tipe FF ( Front Engine- Front Wheel Drive ), menggunakan tipe helical gear. Gigi helical gear drive pinion selalu bersinggungan dengan gigi ring gear pada lokasi yang sama tanpa ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu, bunyi dan

(52)

getaran yang timbul sangat kecil, dan momen dapat dipindahkan dengan lembut.

3.5.2;

Differentiation

Susunan roda gigi differensial dibuat unruk menghasilkan kecepatan putaran roda sebelah dalam berbeda dengan kecepatan putaran roda sebelah luar pada saat kendaraan membelok. Hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya roda- roda slip.

3.6 Poros Penggerak ( Drive Shaft )

Memindahkan tenaga dari gigi diferensial ke roda- roda. Dalam kendaraan FF, poros penggerak juga harus memenuhi 2 persyaratan sebagai berikut :

a Harus mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari poros penggerak yang mengiringi gerakan roda naik turun.

b Selama roda- roda digunakan untuk mengemudi dan pengendaraan, harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan dikemudikan, dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan.

Sudut joint dari outboard joint ( side joint roda ) adalah sangat besar saat sedang belok. Oleh karena itu, outboard joint umumnya harus didesain agar dapat membelok 40o lebih. Semakin besar sudut joint ini, sudut belok kendaraan dapat diperkecil.

Ɵ

Engine Transaxle

(53)

Ɵ = Joint Angle

=

Gambar 3.9. Steering Condition

Sudut joint yang diijinkan pada inboard joint ( side joint transaxle ) adalah tidak terlalu besar dan umumnya mendekati 20o. Tetapi selama panjang poros penggerak dapat berubah, terutama saat roda depan melakukan gerakan ke atas dan ke bawah, pada saat meluncur dalam arah axial. Besarnya gerakan luncur umumnya adalah 25- 50 mm.

Wheel Outboard Joint S Engine Transaxle Ɵ1

(54)

Ɵ2

Inboard Joint

Ɵ: Joint angle

S : Slide amount ( in this ilustration, the amount of slide out )

Gambar 3.10. Wheel Rebounding

3.7 Immobiliser

Sistem engine immobiliser didesian untuk melindungi kendaraan dari pencurian. Sistem ini menggunakan transponder key ECU yang menyimpan kode kunci dari kunci pengapian yang terotorisasi. Jika mencoba menghidupkan mesin menggunakan kunci yang tidak diotorisasi, ECU akan mengirim sinyal ke ECM untuk mencegah pengiriman bahan bakar dan pengapian, yang efektif melumpuhkan mesin.

3.8 Airbag System

Sistem SRS airbag mengontrol output penggembungan airbag dengan menilai kekuatan benturan. SRS airbag pengemudi dan penumpang depan menggembung secara bersamaan apabila terjadi tabrakan frontal sebagai tambahan pengaman untuk seat belt.

Tabel 3.2.Komponen Utama SRS Airbag dan Fungsinya

Komponen Penjelasan

SRS Airbag pengemudi dan Penumpang Depan

Membantu mengurangi benturan pada kepala dan dada dari pengemudi dan penumpang depan pada saat terjadi tabrakan frontal sebagai tambahan pengaman terhadap seat belt.

(55)

Sensor Airbag Depan

Mengubah dismomen yang tercipta dalam sensor ke dalam sinyal elektrik berdasarkan deselerasi dari kendaraan selama tabrakan bagian depan

Gambar 3.11. Airbag System

3.9

Sistem Rem

Berdasarkan sinyal yang diterima dari setiap 4 speed sensor roda,

skid control ECU menghitung kecepatan dan deselerasi masing-masing

roda, dan memeriksa kondisi selip roda. ECU mengontrol tekanan holding

valve dan tekanan reduction valve untuk mengatur tekanan minyak rem

(56)

Ketika terjadi kegagalan dalam sistem ABS, lampu peringatan ABS menyala dan pengoperasian sistem dicegah. Selain itu, bila kegagalan tersebut menyebabkan kerja EBD hilang, lampu peringatan rem juga menyala dan pengoperasian EBD menjadi tidak aktif. Jika kontrolnya menjadi tidak aktif karena terjadi malfungsi selama bekerja, maka kontrol tersebut secara bertahap akan ditiadakan untuk menghindari kendaraan tiba-tiba tidak stabil.

3.9.1 Anti- lock Brake System ( ABS )

ABS membantu mencegah roda terkunci ketika rem digunakan secara kuat atau ketika mengerem di atas permukaan jalan yang licin. Skid control ECU mendeteksi kondisi penguncian roda setelah menerima sinyal kecepatan dari setiap speed sensor, dan mengirim sinyal kontrol ke motor pompa dan solenoid valve untuk mencegah roda terkunci dengan mengontrol tekanan minyak rem dari setiap silinder roda. Lampu peringatan ABS selalu menyala bila sistem ABS malfungsi.

(57)

Gambar 3.12. Anti- Lock Brake System

3.9.2 Electronic Brake force Distribution ( EBD )

EBD mengontrol pemakaian ABS, merealisasikan distribusi gaya pengereman secara benar antara roda depan dan roda belakang, sesuai dengan kondisi pengendaraan dan beban kendaraan. Sebagai tambahan, selama pengereman saat membelok, EBD juga mengontrol gaya pengereman pada roda kanan dan kiri, membantu menjaga stabilitas kendaraan. Skid control ECU menerima sinyal kecepatan dari setiap sensor untuk mendeteksi kondisi selip dari roda dan mengirim sinyal kontrol ke solenoid.

Solenoid valve mengontrol tekanan minyak rem dari setiap

silinder roda dan membagi tenaga kontrol secara tepat antara roda depan dan belakang, maupun roda kiri dan kanan. Lampu peringatan ABS akan menyala untuk menunjukkan bahwa sistem ABS malfungsi.

(58)

Gambar 3.13. Electronic Brake Force Distribution

3.9.3 Fungsi Komponen

Tabel 3.3. Fungsi Komponen Sistem Rem

Komponen Fungsi

Speed sensor depan

( Semiconductor speed sensor,

magnetic sensor rotor )

Deteksi kecepatan roda dan kirim sinyal 

ke skid control ECU.

 Speed sensor depan ( semiconductor

speed sensor ) yang terintegrasi dengan bearing dan sensor rotor ( magnetic sensor rotor ) terpasang pada hub axle

depan.

 Magnetic sensor rotor dilengkapi dengan kutub utara dan selatan ( masing-masing 48 kutup), yang terpasang mengelilingi sensor itu.

Medan magnet berubah sesuai dengan 

putaran magnetic sensor rotor.

Semiconductor speed sensor mendeteksi

perubahan dan meng-outputnya sebagai pulsa kecepatan kendaraan

Speed sensor belakang

( Semiconductor speed sensor,

magnetic sensor rotor )

 Speed sensor belakang ( semiconductor

speed sensor ) dan sensor rotor

( magnetic sensor rotor ) terpasang pada

(59)

struktur dan fungsi yang sama dengan

speed sensor depan.

skid control ECU

( Ditempatkan dalam aktuator rem )

Meneruskan sinyal dari setiap sensor ke 

kontrol ABS.

Mengirim dan menerima sintyal kontrol 

ke dan dari ECM via CAN

communication.

Aktuator rem  Terdiri dari master cylinder cut solenoid valve, holding solenoid valve,

motor pompa, dan reservoir, dan mengatur tekanan minyak rem yang digunakan setiap silinder roda. Menempatkan skid control ECU. 

Solenoid relay  Mensuplai power ke masing-masing solenoid.

Ditempatkan dalam skid control ECU. 

Lampu peringatan ABS  Menyala untuk memberitahu pengemudi bahwa dalam ABS telah terjadi malfungsi.

Berkedip untuk menunjukkan bahwa 

terdapat DTC yang terkait dengan ABS. Lampu peringatan BRAKE  Menyala untuk memberitahu

pengemudi bahwa rem parkir ON ketika sistem normal, dan ketika minyak rem berkurang.

Menyala untuk memberitahu 

pengemudi bahwa dalam EBD telah terjadi malfungsi.

(60)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1;

Perawatan Toyota Yaris Manual Transmisi

4.1.1 Perawatan 1.000 Km

Perawatan 1.000 Km biasanya dilakukan untuk mobil baru yang telah mencapai 1.000 Km. Perawatan ini adalah pemeriksaan tanpa biaya ( gratis ) yang diberikan oleh pihak penjualan untuk setiap pembelian mobil baru. Pemeriksaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a Pemeriksaan semua tali kipas. b Pemeriksaan oli mesin.

c Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem pendinginan.

d Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

e Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya. f Pemeriksaan baterai.

g Pemeriksaan pedal kopling.

h Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. i Pemeriksaan minyak rem.

j Pemeriksaan minyak kopling.

k Pemeriksaan minyak power steering. l Pemeriksaan suspensi depan dan belakang. m Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan.

(61)

o Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

p Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau pendingin udara.

4.1.2 Perawatan 10.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 10.000 Km adalah sebagai berikut :

a Peggantian oli mesin.

b Penggantian saringan oli mesin. c Pemeriksaan cairan pendingin mesin. d Pemeriksaan busi- busi.

e Pemeriksaan baterai.

f Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h Pemeriksaan pedal kopling.

i Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. j Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. l Pemeriksaan minyak rem.

m Pemeriksaan minyak kopling. n Pemeriksaan minyak power steering. o Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

(62)

q Rotasi ban dan balance.

r Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

s Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

4.1.3 Pemeriksaan 20.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 20.000 Km adalah sebagai berikut :

a Pemeriksaan semua tali kipas. b Penggantian oli mesin.

c Penggantian saringan oli mesin. d Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

e Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya. f Pemeriksaan busi- busi.

g Pemeriksaan baterai.

h Pemeriksaan saringan pembersih udara.

i Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

j Pemeriksaan pedal kopling.

k Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. l Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

m Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. n Pemeriksaan minyak rem.

o Pemeriksaan minyak kopling.

(63)

q Pemeriksaan minyak power steering.

r Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya. s Pemeriksaan boot drive shaft.

t Pemeriksaan side slip.

u Pemeriksaan ball joint dan penutup debu. v Pemeriksaan oli gigi diferensial.

w Pemeriksaan oli transmisi manual.

x Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

y Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. z Rotasi ban dan balance.

aa Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

bb Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi. cc Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

4.1.4 Perawatan 30.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 30.000 Km adalah sebagai berikut :

a Peggantian oli mesin.

b Penggantian saringan oli mesin. c Pemeriksaan cairan pendingin mesin. d Pemeriksaan busi- busi.

(64)

f Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h Pemeriksaan pedal kopling.

i Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. j Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. l Pemeriksaan minyak rem.

m Pemeriksaan minyak kopling. n Pemeriksaan minyak power steering. o Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. q Rotasi ban dan balance.

r Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

s Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi. t Pemeriksaan saringan air conditioner.

4.1.5 Pemeriksaan 40.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 40.000 Km adalah sebagai berikut :

a Pemeriksaan semua tali kipas. b Penggantian oli mesin.

(65)

d Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem pendingin.

e Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

f Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya. g Pemeriksaan busi- busi.

h Pemeriksaan baterai.

i Penggantian saringan pembersih udara.

j Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

k Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol penguapan bahan bakar.

l Pemeriksaan charcoal canister. m Pemeriksaan pedal kopling.

n Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. o Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

p Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. q Penggantian minyak rem.

r Penggantian minyak kopling.

s Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak rem.

t Pemeriksaan minyak power steering.

u Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya. v Pemeriksaan boot drive shaft.

(66)

x Pemeriksaan ball joint dan penutup debu. y Peggantian oli gigi diferensial.

z Penggantian oli transmisi manual.

aa Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

bb Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. cc Rotasi ban dan balance.

dd Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

ee Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi. ff Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau

pendingin udara.

4.1.6 Perawatan 50.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 50.000 Km adalah sebagai berikut :

a Peggantian oli mesin.

b Penggantian saringan oli mesin. c Pemeriksaan cairan pendingin mesin. d Pemeriksaan busi- busi.

e Pemeriksaan baterai.

f Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h Pemeriksaan pedal kopling.

(67)

k Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem l Pemeriksaan minyak rem.

m Pemeriksaan minyak kopling. n Pemeriksaan minyak power steering. o Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. q Rotasi ban dan balance.

r Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

s Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

4.1.7 Pemeriksaan 60.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 60.000 Km adalah sebagai berikut :

a Pemeriksaan semua tali kipas. b Penggantian oli mesin.

c Penggantian saringan oli mesin. d Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

e Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya. f Pemeriksaan busi- busi.

g Pemeriksaan baterai.

(68)

i Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

j Pemeriksaan pedal kopling.

k Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. l Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

m Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. n Penggantian minyak rem.

o Penggantian minyak kopling.

p Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak rem.

q Pemeriksaan minyak power steering.

r Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya. s Pemeriksaan boot drive shaft.

t Pemeriksaan side slip.

u Pemeriksaan ball joint dan penutup debu. v Penggantian oli gigi diferensial.

w Penggantian oli transmisi manual.

x Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

y Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. z Rotasi ban dan balance.

aa Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

bb Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi. cc Pemeriksaan saringan air conditioner.

(69)

dd Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau pendingin udara.

4.1.8 Perawatan 70.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 70.000 Km adalah sebagai berikut :

a Penggantian oli mesin.

b Penggantian saringan oli mesin. c Pemeriksaan cairan pendingin mesin. d Pemeriksaan busi- busi.

e Pemeriksaan baterai.

f Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat

idle.

h Pemeriksaan pedal kopling.

i Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. j Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. l Pemeriksaan minyak rem.

m Pemeriksaan minyak kopling. n Pemeriksaan minyak power steering. o Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. q Rotasi ban dan balance.

r Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

(70)

s Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

4.1.9 Pemeriksaan 80.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 80.000 Km adalah sebagai berikut :

a Pemeriksaan celah katup. b Pemeriksaan semua tali kipas. c Penggantian oli mesin.

d Penggantian saringan oli mesin.

e Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem pendinginan.

f Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

g Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya. h Penggantian busi- busi.

i Pemeriksaan baterai.

j Penggantian saringan bahan bakar. k Penggantian saringan pembersih udara.

l Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat idle.

m Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol penguapan bahan bakar.

n Pemeriksaan charcoal canister. o Pemeriksaan pedal kopling.

(71)

q Pemeriksaan kanvas dan tromol rem. r Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. s Penggantian minyak rem.

t Penggantian minyak kopling.

u Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak rem.

v Pemeriksaan minyak power steering.

w Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya.

x Pemeriksaan boot drive shaft. y Pemeriksaan side slip.

z Pemeriksaan ball joint dan penutup debu. aa Penggantian oli gigi diferensial.

bb Penggantian oli transmisi manual. cc Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

dd Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan.

ee Rotasi ban dan balance.

ff Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

gg Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

hh Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau pendingin udara.

(72)

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 90.000 Km adalah sebagai berikut :

a Penggantian oli mesin.

b Penggantian saringan oli mesin. c Pemeriksaan cairan pendingin mesin. d Pemeriksaan busi- busi.

e Pemeriksaan baterai.

f Pemeriksaan saringan pembersih udara.

g Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat idle.

h Pemeriksaan pedal kopling.

i Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. j Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

k Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. l Pemeriksaan minyak rem.

m Pemeriksaan minyak kopling.

n Pemeriksaan minyak power steering. o Pemeriksaan ball joint dan penutup debu.

p Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. q Rotasi ban dan balance.

r Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

s Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi. t Pemeriksaan saringan air conditioner.

(73)

4.1.11 Pemeriksaan 100.000 Km

Perawatan yang dilakukan setelah mobil menempuh jarak 100.000 Km adalah sebagai berikut :

a Pemeriksaan semua tali kipas. b Penggantian oli mesin.

c Penggantian saringan oli mesin.

d Pemeriksaan selang- selang dan persambungan sistem pendinginan.

e Pemeriksaan cairan pendingin mesin.

f Pemeriksaan pipa- pipa gas buang dan dudukannya. g Pemeriksaan busi- busi.

h Pemeriksaan baterai.

i Penggantian saringan pembersih udara.

j Pemeriksaan kandungan CO/ HC dan asap gas buang pada saat idle.

k Pemeriksaan tutup tangki bahan bakar, pipa saluran bahan bakar dan sambungan- sambungannya, serta katup kontrol penguapan bahan bakar.

l Pemeriksaan pedal kopling.

m Pemeriksaan pedal rem dan fungsi rem parkir. n Pemeriksaan kanvas dan tromol rem.

o Pemeriksaan pad- pad dan piringan rem. p Penggantian minyak rem.

(74)

r Pemeriksaan pipa- pipa dan selang- selang saluran minyak rem.

s Pemeriksaan minyak power steering.

t Pemeriksaan roda kemudi dan persambungannya. u Pemeriksaan boot drive shaft.

v Pemeriksaan side slip.

w Pemeriksaan ball joint dan penutup debu. x Pemeriksaan oli gigi diferensial.

y Pemeriksaan oli transmisi manual.

z Pemeriksaan suspensi depan dan belakang.

aa Pemeriksaan kondisi ban- ban dan tekanan pemompaan. bb Rotasi ban dan balance.

cc Pemeriksaan semua lampu- lampu, klakson, penghapus, dan pembasuh kaca depan.

dd Pengencangan mur dan baut- baut pada chasis dan bodi.

ee Pemeriksaan kecukupan isi cairan air conditioner atau pendingin udara.

4.1.12 Keterangan

Untuk melakukan pekerjaan servis berkala selanjutnya, dimulai dari servis berkala 10.000 Km.

4.2;

Pemeriksaan Pada Kendaraan

4.2.1;

Memeriksa Cairan Pendingin Mesin

Cairan pendingin mesin hendaknya berada di antara garis low dan

(75)

di bawah garis low, kemudian menambahkan coolant sampai garis

full

.

4.2.2;

Memeriksa Level Oli Mesin

a Memanaskan mesin, kemudian menghentikan mesin setelah 5 menit. Memeriksa bahwa level oli mesin antara tanda low dan

full pada oil level gauge.

b Jika level oli mesin berada di low, memeriksa kebocoran oli, dan menambahkan oli mesin hingga mencapai level tanda

full.

4.2.3;

Mengganti Filter Oli

a Melepas baut penguras oil pan dan menguras oli mesin.

b Membersihkan baut penguras oil pan dan memasang dengan gasket baru. ( Momen 38 Nm )

c Melepas filter oli

menggunakan SST

( SST 09228- 06501, Oil

Filter Wrench ).

(76)

d Memeriksa dan membersihkan permukaan filter oli yang baru.

e Memberikan oli mesin bersih ke gasket filter oli yang baru. f Memasang filter oli secara perlahan, kemudian mengencangkan

filter oli yang baru hingga gasketnya menempel rapat dengan dudukannya.

g Mengencangkan filter oli yang baru dengan menggunakan SST SST ( SST 09228- 06501, Oil Filter Wrench ).

h Mengisi dengan oli mesin baru dengan kapasitas 3,7 liter ( dengan penggantian filter oli ), atau 3.4 liter ( tanpa penggantian filter oli ), dan 4.1 liter ( pengisian kering ).

i Memeriksa dari kebocoran oli mesin. j Memeriksa level oli mesin.

4.2.4;

Memeriksa Baterai

a Memeriksa baterai dari kerusakan dan perubahan bentuk. Apabila terdapat kerusakan, perubahan bentuk, atau kebocoran yang berat, mengganti baterai.

b Memeriksa volume elektrolit pada setiap sel.

c Apabila volume elektrolit dibawah garis batas terendah, menambahkan air destilasi pada setiap sel.

d Memeriksa berat jenis baterai. ( 1,25 sampai 1.29 pada 20 oC )

(77)

e Memeriksa tegangan baterai, batas minimal saat mesin hidup adalah 9.6 V dengan kondisi semua sistem kelistrikan (

headlight, motor blower, defogger kaca belakang, dll ) mati.

4.2.5;

Memeriksa Elemen Filter Air Cleaner Sub Assembly

a Melepas air cleaner filter element sub assembly.

b Memeriksa secara visual apakah tidak ada yang kotor, tersumbat, atau cacat pada air cleaner filter element.

c Membersihkan elemen filter air cleaner dengan udara bertekanan.

4.2.6;

Memeriksa Busi

a Melepas hubungan kabel dari terminal negatif baterai. b Melepas 4 mur dan cover cylinder head.

Gambar 4.2. Melepas 4 Mur dan Cover Cylinder Head

c Melepas hubungan 4 konektor ignition coil.

(78)

Gambar 4.3. Melepas Hubungan 4 Konektor Ignition coil

d Melepas 4 baut dan 4 ignition coil.

Gambar 4.4. Melepas 4 Baut dan 4 Ignition

Coil

e Melepas 4 busi menggunakan kunci busi 16 mm.

f Membersihkan elektroda busi dengan menggunakan sikat kawat. Mengganti busi apabila diperlukan.

g Memeriksa gap elektroda busi. Gap maksimum elektroda busi adalah 1,1 mm. Gap elektroda busi baru 0,7- 0,8 mm.

Gambar 4.5. Memeriksa Gap Elektroda Busi

Gambar

Gambar 2.3. Lay Out  Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang
Tabel 2.1. Keterangan Jumlah Stall Bengkel Nasmoco Kaligawe
Tabel 2.2. Posisi Man Power PT. Nasmoco Kaligawe Semarang
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Kaizen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2 menunjukkan nilai validitas pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan sebesar 1,00 yang berarti LKS berbasis inkuiri terbimbing sangat

Persyaratan dan metode untuk menentukan f ya dijabarkan sebagai berikut: a Untuk komponen struktur tekan yang menerima beban aksial dan komponen struktur lentur dengan nilai 

Pekerjaan pemasangan rambu-rambu tambang yang harus dikerjakan oleh pihak kontraktor ataupun perusahaan yang meliputi : papan blok, pita elevasi, pita batas lahan, pita

o Bagaimana reaksi anak (kakak maupun adik) saat ibu berada dekat dengan?.

Hasil penelitian Gerungan (2016) melaporkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Di RS UP Prof Dr.R.D.Kandou Manado didapatkan

Undang, maka halmana sama dengan Mahkamah Konstitusi telah melakukan reformasi dalam peradilan dengan menjunjung tinggi penegakan supremasi hukum, penegakan keadilan

Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran : diisikan ketersediaan sebagian peralatan pembelajaran umum yang digunakan di Ruang Pembelajaran, dan Alat praktek kejuruan

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)