• Tidak ada hasil yang ditemukan

Babak Baru, Era Implementasi SID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Babak Baru, Era Implementasi SID"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

01

�������������

����������

Edisi

Tahun 2012

Dari Redaksi

ulan Februari 2012 menjadi sejarah dalam perkembangan pasar modal Indonesia, karena banyaknya program kerja penting yang mulai diimplementasikan. Program kerja pasar modal yang disusun ber-sama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lem-baga Keuangan (Bapepam-LK) dan Self Regu­ latory Organization (SRO), yaitu BEI, KPEI dan KSEI, juga merupakan dasar bagi

pengem-bangan pasar modal selanjutnya, seperti me-kanisme Straight Through Processing (STP) .

Implementasi Single Investor ID (SID), Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dan Pe-misahan Rekening Dana Nasabah merupakan tiga proyek yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain. Pada dasarnya, ketiganya bertujuan untuk memberikan fasili-tas dalam meningkatkan keamanan dan

ke-B

������������� �������������� ��������������� ����������������� ������������������ Toll Free 0800 -1- 865734

Call Center KSEI

021 - 515 2855

Website KSEI

www.ksei.co.id

Pasar modal Indonesia memasuki babak baru implementasi SID,

Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah di awal 2012.

Menuju pasar modal yang lebih transparan, wajar dan efisien.

1

3

DaftaR isi

6

Penerapan Good Corporate Governance tingkatkan Kinerja KsEi

Undian Hadiah Kartu AKSes Periode II:

Gunakan Kartunya dan Raih Hadiahnya!

7

5

Babak Baru,

Era implementasi siD

email helpdesk@ksei.co.id ������������� �������������� ��������������� ����������������� ������������������

Meminimalisasi Risiko dengan Meningkatkan ‘it security awareness’

Aplikasi AKSes Mobile:

alternatif Baru ‘Monitoring’ Lebih Mudah Babak Baru, Era implementasi siD

aKtivitas & statistiK

8

Tahun 2012 menjadi tahun yang sangat penting buat Pasar Modal Indonesia. Single Investor Identity (SID), pemisahan Rekening Dana Nasabah dan kepemilikan kartu AKSes, menjadi wajib buat investor pasar modal di tahun ini. Dengan ketentuan baru ini, pasar modal Indonesia akan semakin transparan, wajar, dan efisien. In-vestor lebih terlindungi karena bisa memantau aset miliknya le-wat AKSes dan terpisahkan aset-nya dengan aset milik Perusahaan Efek melalui pemisahan Rekening Dana Nasabah.

Untuk memudahkan investor melakukan monitoring, KSEI kini menyediakan aplikasi AKSes Mo­ bile. Cukup melalui ponsel pintar atau tablet, kapan saja dan dimana saja, investor bisa mengakses in-formasi data aset dan mutasi Efek dan dana yang tercatat di KSEI.

Artikel lain yang tak kalah me-narik disimak pada edisi perdana tahun Naga Air ini soal penerapan Good Corporate Governance un-tuk meningkatkan kinerja KSEI, seputar IT Security Awareness, dan hasil Undian Hadiah Kartu AKSes periode I.

Selamat Membaca. Redaksi

(2)



Fo ku ss E di si 0 1,  01 

nya dalam kaitannya dengan perlindungan investor. Untuk meningkatkan penggunaan Kartu AKSes, KSEI telah melakukan program pencetakan massal Kartu AKSes bagi selu-ruh nasabah PE dan BK yang telah memiliki SID. Tantangan yang dihadapi saat ini dalam proyek Kartu AKSes adalah bagaimana meningkatkan kesadaran nasabah dalam menggunakan Fasilitas AKSes ini. Berdasar-kan data per tanggal 20 Februari 2012, dari 238.926 nasabah yang telah memiliki Kartu AKSes, terdapat 25.100 nasabah yang sudah melakukan login ke website AKSes. Tentunya data ini terus berkembang dan diharapkan seluruh nasabah dapat memanfaatkan Kar-tu AKSes yang telah dimiliki.

Berbagai usaha dilakukan oleh KSEI untuk meningkatkan prosentase login ke sistem AKSes ini. Sosialisasi kepada nasabah langsung, maupun melalui Perusahaan Efek atau media massa, sudah dilakukan sejak awal implementasi pertengahan tahun 2009 dan akan terus dilakukan KSEI.

Untuk menambah kemudahan na-sabah menggunakan Fasilitas AKSes, KSEI baru saja meluncurkan produk baru yaitu aplikasi AKSes Mobile sejak 10 Januari 2012. Nasabah semakin mudah memantau aset yang dimilikinya karena Fasilitas AKSes su-dah dapat dilihat melalui produk-produk smart devices, keluaran Android, Apple atau Blackberry. Sebagai bentuk motivasi dan peningkatan ketertarikan nasabah untuk melakukan monitoring di Fasilitas AKSes, KSEI juga mengadakan program undian hadiah Kartu AKSes periode pertama yang telah diundi pada awal Februari 2012.

Dengan berbagai fasilitas yang dise-diakan KSEI, tidak ada alasan bagi nasabah untuk tidak melakukan pemantauan atas saldo dan mutasi Efek maupun dana yang dimilikinya melalui Fasilitas AKSes ini. De-ngan pemantauan yang dilakukan sendiri oleh nasabah, maka dapat memperkecil timbulnya tindakan-tindakan yang dilaku-kan oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan pemantauan yang dilakukan se-cara rutin, keamanan dan kenyamanan na-sabah dalam berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal akan semakin meningkat.

Satu hal yang tak kalah penting terkait proyek SID dan Kartu AKSes adalah tentang pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN) atau yang juga dikenal dengan istilah fund separation. Ketentuan ini diatur dalam

Per-“Dengan berbagai

fasilitas yang disediakan

KSEI, tidak ada alasan

bagi nasabah untuk tidak

melakukan pemantauan

atas saldo dan mutasi

Efek maupun dana yang

dimilikinya.”

Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penasihat: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan, Rachmat Irfan, Adisty Widyasari • Penanggung Jawab: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI • alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • sirkulasi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI

hanya perlu membuat satu SID yang dapat terhubung (crosslink) dengan seluruh Sub Rekening Efek yang ia miliki.

Oleh karena itu, untuk mengetahui jumlah nasabah yang sebenarnya, akan lebih tepat menggunakan data SID diban-dingkan dengan jumlah Sub Rekening Efek. Jenis nasabah juga dapat dengan mudah dikelompokkan berdasarkan kriteria yang ada, yang dapat dilihat dari kode dua digit pertama SID, yaitu : ID (Individu), CP (Corpo­ rate), SC (Securities Company), IB (Intitution Banking), IS (Insurance), MF (Mutual Fund), PF (Pension Fund), FD (Foundation) dan OT (Others). Sedangkan status lokal asing dapat diketahui dari digit ketiga, yaitu D (Domestic) dan F (Foreign). Data dari SID ini sangat diperlukan bagi regulator atau pihak lainnya dalam melakukan analisa transaksi yang terjadi di pasar modal Indonesia.

Bagi nasabah, memiliki SID saja belum-lah lengkap apabila tidak memiliki Kartu AKSes. Dengan memiliki Kartu AKSes, na-sabah dapat dengan mudah melakukan pemantauan (monitoring) atas saldo Efek maupun dana yang dimiliki, serta meman-tau aktivitas transaksi dan mutasi yang ter-jadi atas asetnya tersebut.

Kartu AKSes ini sangat penting fungsi-nyamanan investor dalam berinvestasi dan

bertransaksi di pasar modal.

SID sudah merupakan kewajiban yang harus dimiliki nasabah pemilik Efek. Dalam setiap proses pembukaan Sub Rekening Efek baru di KSEI, selalu dilanjutkan dengan pembuatan SID. Sedangkan untuk nasabah lama yang sudah memiliki Sub Rekening Efek, permohonan pembuatan SID dapat dilakukan melalui Perusahaan Efek (PE) atau Bank Kustodian (BK) tempat mengelo-la Sub Rekening Efeknya. SID menjadi samengelo-lah satu persyaratan bagi nasabah untuk ber-transaksi di Bursa. Apabila nasabah belum memiliki SID, maka nasabah tersebut tidak dapat melakukan transaksi Efek di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini disebabkan karena untuk memasukkan order trading di BEI, Perusahaan Efek (Anggota Bursa) wajib mencantumkan Trading ID yang terdiri dari 6 digit, yang juga merupakan bagian dari SID yang diperoleh di KSEI. Dengan demiki-an, transaksi yang terjadi di Bursa menjadi lebih transparan. Penggunaan SID ini juga menjadi dasar bagi pengembangan dan implementasi transaksi Straight Through Processing (STP), dari mulai order, trading, netting/kliring, hingga proses settlement.

Manfaat lain SID adalah memudahkan pendataan nasabah pasar modal Indonesia, baik dari sisi jumlah maupun jenis nasabah. Sebagaimana diketahui, seorang nasabah dapat saja memiliki beberapa Sub Rekening Efek, baik di dalam PE atau BK yang sama atau berbeda. Namun nasabah tersebut

Sub Rekening Efek 381,374

Sub Rekening Efek terhubung dengan SID 319.664

Jumlah SID 310.757

Sub Rekening memiliki AKSes 310.051

Jumlah Nasabah terdaftar di AKSes 238.926

(Data per tanggal 20 Februari 2012)

Data Statistik Sub Rekening Efek, SID dan AKSes

Bank KSEI Rekening Dana Nasabah SID Bursa Trading ID Sub Rekening Efek Fasilitas AKSes

Keterkaitan antara SID, AKSes, RDN dan Trading ID

(3)



Fo ku ss E di si 0 1,  01 

aturan Bapepam-LK No V.D.3 dan dileng-kapi dengan Surat Edaran Bapepam-LK nomor SE-01/BL/2012 tanggal 30 Januari 2012 tentang Pembukaan Rekening Dana Atas Nama Masing-masing Nasabah untuk mendukung implementasi tersebut. Sekali lagi ditegaskan, tujuan utama program pe-misahan Rekening Dana Nasabah adalah untuk meningkatkan perlindungan inves-tor itu sendiri.

Perusahaan Efek diwajibkan membuka-kan Rekening Dana Nasabah di Bank yang telah memiliki perjanjian kerjasama dengan KSEI. Ketentuan ini sudah berlaku sejak tanggal 1 Februari 2012. Apabila nasabah tidak memiliki RDN, maka Perusahaan Efek dilarang melakukan transaksi Efek bagi na-sabah tersebut, dengan beberapa penge-cualian dan ketentuan tambahan lainnya yang diuraikan dalam Surat Edaran Bape-pam-LK di atas.

Salah satu pengecualiannya adalah bagi nasabah yang sudah mengajukan aplikasi pembukaan RDN ke Bank paling lambat tanggal 31 Januari 2012, juga sudah dapat melakukan transaksi Efek. Dalam waktu 14 hari kerja sejak tanggal 1 Februari 2012, RDN sudah harus dibuka agar nasabah di-perbolehkan untuk melakukan transaksi Efek. Sejak tanggal tersebut, sudah banyak PE yang mengajukan pembukaan Rekening Dana, dan tentunya data ini terus berkem-bang setiap harinya.

Dengan dibukanya RDN di Bank, maka nasabah dapat melakukan pemantauan atas saldo dan aliran dana yang digunakan untuk melakukan transaksi dan penyelesai-an trpenyelesai-ansaksi Efek ypenyelesai-ang dilakukpenyelesai-an. Pempenyelesai-an- Peman-tauan ini juga dilakukan melalui Fasilitas AKSes yang telah dijelaskan sebelumnya. Fasilitas AKSes menghubungkan data saldo dan mutasi Efek yang ada di C-BEST dan data saldo serta mutasi dana yang diki-rimkan oleh Bank. Kesuksesan program ini sangat tergantung dari kerjasama semua pihak dari mulai nasabah, PE, Bank serta peran regulator (Bapepam-LK dan SRO).

Awal implementasi pemisahan Reke-ning Dana Nasabah memang dirasakan sangat berat bagi semua pihak. Namun dengan kerjasama, kesadaran dan kesabar-an semua pihak ykesabar-ang terlibat, implementasi ini dapat terwujud dan terus dapat diper-baiki dan ditingkatkan. Implementasi tiga program ini akan menjadi tonggak berse-jarah dalam perkembangan industri pasar modal Indonesia, seperti halnya pada awal implementasi Efek tanpa warkat (scripless) dan penerapan kewajiban Sub Rekening Efek di sistem KSEI. l

[ Dharma Setyadi ]

“Hadirnya AKSes Mobile

memberikan kemudahan

bagi investor untuk

melakukan monitoring

portofolio Efek dan dana

miliknya”.

da yang baru di awal tahun 2012. PT Kustodian Sentral Efek Indo-nesia (KSEI) meluncurkan sebuah inovasi baru, aplikasi AKSes Mobile. Aplikasi ini tidak lain merupakan pengembangan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Seku-ritas) yang diluncurkan KSEI sejak 18 Juni 2009. Dengan AKSes Mobile, kini investor bisa login ke fasilitas AKSes dengan meng-gunakan perangkat pintar (smart devices) berbasis Blackberry, Android dan Apple. Hadirnya AKSes Mobile, yang telah selesai dikembangkan Desember 2011 lalu, mem-berikan kemudahan bagi investor untuk melakukan monitoring portofolio Efek dan dana miliknya.

Kebutuhan investor dengan mobilitas tinggi, diiringi banyaknya penggunaan smart devices untuk menunjang aktivitas sehari-hari, menjadi perhatian dan pertimbangan KSEI untuk mengembangkan AKSes Mobile. Investor memiliki alternatif lain untuk login ke fasilitas AKSes yang sebelumnya hanya bisa diakses dengan internet browser

(http://akses.ksei.co.id) melalui komputer dan notebook, bahkan handphone. Namun, ukuran layar handphone yang kecil mem-buat investor kurang nyaman.

Tampilan aplikasi AKSes Mobile diran-cang sesuai dengan tampilan website AKSes untuk komputer atau notebook. Investor dapat melihat berbagai jenis data, seperti saldo hingga mutasi Efek dan dana, yang ditampilkan secara online dan real time. Dari segi fitur, tidak ada perbedaan antara fasilitas AKSes yang dibuka melalui inter­

net browser dengan aplikasi AKSes Mobile.

Keterbatasan ukuran layar pada perangkat

mobile dapat diatasi dengan tampilan data

dan informasi yang telah disesuaikan de-ngan ukuran perangkat yang digunakan.

a

aplikasi aKses Mobile:

alternatif Baru

‘Monitoring’

Lebih Mudah

Cukup menggunakan ponsel pintar atau tablet, investor

pasar modal kini bisa mengakses fasilitas AKSes melalui

aplikasi AKSes Mobile. Memudahkan investor melakukan

monitoring portofolio Efek dan dana di mana saja, dan

kapan saja.

Perbedaannya hanya terletak pada periode data yang bisa dilihat investor.

Konferensi Pers 3 Kota

Sebagai bentuk pengenalan aplikasi baru tersebut, KSEI mengadakan Konfe-rensi Pers aplikasi AKSes Mobile di tiga kota, yaitu: Jakarta, Surabaya dan Medan. Ketiga kota tersebut dipilih dengan pertimbangan jumlah investor yang banyak di masing-masing wilayah. Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja, per-wakilan investor pasar modal Indonesia, pemilik dan pengguna Kartu AKSes, serta perwakilan KSEI hadir sebagai narasumber pada ketiga kegiatan tersebut.

(4)



Fo ku ss E di si 0 1,  01 

“AKSes Mobile adalah

wujud komitmen

KSEI untuk

mengem-bangkan industri

pasar modal secara

berkesinambungan.”

ata kelola perusahaan yang baik, atau Good Corporate Governance (GCG) kian menjadi tuntutan dalam operasionalisasi perusahaan di seluruh dunia. Sebagai salah satu bentuk komit-men PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam memberikan layanan Kusto-dian Sentral yang andal dan berdaya saing regional, KSEI pun berinisiatif meningkat-kan GCG. Sebagai landasan pelaksanaan peningkatan GCG tersebut, maka KSEI menyusun piagam dan pedoman serta Standard Operation Procedure (SOP) pelak-sanaan GCG, yang terdiri dari:

1. Pedoman Corporate Governance. 2. Pedoman Etika dan Tata Perilaku. 3. Piagam Dewan Komisaris. 4. Piagam Komite Audit. 5. Piagam Direksi. 6. Piagam Komite Usaha. 7. Piagam Komite Peraturan.

8. Piagam Komite Pengendalian Intern. 9. Piagam Komite Anggaran.

10. Piagam Satuan Pemeriksaan dan Pe-ngelolaan Risiko.

11. SOP Pemilihan Auditor Ekstern.

Tujuan dari penyusunan pedoman dan piagam GCG adalah menjadi pedoman ba-gi Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terkait pengelolaan perusahaan yang dilakukan Direksi. Selain itu, pedoman dan piagam ini dapat men-jadi acuan bagi Direksi untuk menjalankan perusahaan dengan landasan moral yang tinggi dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan etika bisnis. Manaje-men dan karyawan KSEI juga harus Manaje- mene-rapkan kegiatan dan tugas sehari-hari se-suai dengan prinsip GCG.

Agar implementasi Corporate Gover­ nance dapat berjalan efektif, diperlukan komponen-komponen seperti tersedia-nya kerangka kerja, pedoman, serta organ pelaksana implementasi. Dari kerangka kerja (lihat gambar), dapat dilihat gambar-an umum mengenai keterkaitgambar-an orggambar-an- organ-organ pelaksana implementasi Corporate Governance serta pedoman-pedoman yang relevan dengan implementasinya.

Organ-organ pelaksana implementasi Corporate Governance terdiri dari organ utama dan pendukung. Organ utama merupakan bagian dari organisasi peru-sahaan yang bertanggungjawab atas ke-seluruhan proses pelaksanaan Corporate Governance, yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu organ pendukung. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan

t

Pada Konferensi Pers di Jakarta, Ananta Wiyogo Direktur Utama KSEI, hadir sebagai salah satu narasumber. Di acara yang dise-lenggarakan pada 10 Januari 2012 tersebut, Ananta mengatakan pengembangan apli-kasi AKSes Mobile adalah salah satu wujud komitmen KSEI untuk mengembangkan industri pasar modal secara berkesinam-bungan. “Dengan diluncurkannya aplikasi AKSes Mobile, transparansi informasi di industri pasar modal meningkat satu level lagi,” kata Ananta.

Sementara itu pada Konferensi Pers ap-likasi AKSes Mobile di kedua kota lainnya, Syafruddin, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha KSEI bertindak

se-bagai narasumber perwakilan KSEI. “Tinggal melakukan install di smart phone, masukan user ID dan password seperti biasa, monitor­ ing sudah bisa dilakukan,” ujar Syafruddin menekankan praktisnya aplikasi AKSes Mo­ bile kepada wartawan di Surabaya (18/01) dan Medan (26/01).

Sebagai narasumber yang hadir di seluruh kota, Lily Widjaja menyatakan du-kungan Perusahaan Efek atas kehadiran AKSes Mobile. “Harapan APEI, versi mobile ini akan semakin mempermudah para investor untuk mengakses dan memantau Sub Re-kening Efek mereka,” ujar Lily. Sementara investor pasar modal Indonesia yang juga pemilik dan pengguna Kartu AKSes, yaitu Irwan Ariston Napitupulu (Jakarta), Ali Hasan Harsono (Surabaya) dan Oentoeng Prasetyo (Medan) turut memaparkan penga-lamannya dalam menggunakan aplikasi ini.

Workshop Perusahaan Efek

Sebagai perantara perdagangan di pasar modal Indonesia, Perusahaan Efek tentunya memegang peranan penting dalam memberikan informasi kepada na-sabahnya. Untuk memberikan bekal ke-pada Perusahaan Efek mengenai aplikasi AKSes Mobile, KSEI mengadakan workshop Perusahaan Efek selepas Konferensi Pers di Surabaya dan Medan.

“Kalau ada apa-apa, nasabah pasti menghubungi Perusahaan Efek. Kami mengadakan workshop agar kalau ada nasabah yang bertanya mengenai AKSes Mobile, Perusahaan Efek juga bisa membantu menjelaskan,” jawab Syafruddin mengenai alasan diadakannya workshop tersebut.

Syafruddin yang menjadi pembicara pada workshop tersebut, menjelaskan mengenai aplikasi AKSes Mobile secara ke-seluruhan, mulai dari cara instalasi hingga penggunaannya. Antusiasme pun ditun-jukkan Perusahaan Efek dengan tingginya kehadiran serta tanya-jawab pada acara tersebut.

Dengan berakhirnya Konferensi Pers di tiga kota tersebut, KSEI mengharapkan du-kungan dari rekan-rekan media dan Perusa-haan Efek untuk menyampaikan informasi tentang AKSes Mobile kepada investor. Usai penyelenggaraan dua kegiatan tersebut, beberapa investor pasar modal telah meng-gunakan aplikasi AKSes Mobile untuk login ke web AKSes. Berdasarkan data KSEI, sejak diluncurkan hingga 20 Februari 2012, total 729 investor yang melakukan login melalui AKSes Mobile. Hadirnya AKSes Mobile di-harapkan dapat membuat investor lebih sering melakukan monitoring portofolionya secara berkala. l [ Redaksi ] TR A N SP ARA NSI l A KUNT ABILITA S l RESPONSIBILITAS l IND EPEND EN l K EW A JA R A N Organ Utama RUPS Dewan Komisaris Direksi Organ Pendukung Piagam Satuan PPR

Laporan Tahunan SOP Manajemen RisikoKebijakan Kebijakan IT

Laporan Hasil CG Assessment

Pedoman dan Pelaporan

Piagam Direksi Komite Kerja Komite Dewan

Komisaris Satuan Pemeriksaan dan Pengelola Risiko Auditor Independen Kebijakan Pengendalian Intern Piagam Komite Dewan Komisaris Code of Corporate

Governance Piagam Dewan Komisaris dan tata perilakuPedoman Etika

(5)



Fo ku ss E di si 0 1,  01 

Penerapan Good Corporate

Governance tingkatkan Kinerja KsEi

Sebuah perusahaan memerlukan pedoman tata kelola yang baik untuk mencapai tujuan

yang tercermin pada visi dan misi perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance di

KSEI diharapkan membantu Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian ini mencapai kinerja

sesuai target yang telah ditetapkan.

an, baik yang disyaratkan oleh peraturan dan perundang-undangan, maupun lan-dasan penting lainnya untuk diketahui oleh para pemangku kepentingan. [2] Akuntabilitas (accountability)

Perusahaan mempertanggungjawab-kan kinerjanya secara transparan dan wajar melalui pengelolaan yang benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusa-haan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham, pemakai jasa KSEI dan pemangku kepentingan lain-nya.

[3] Pertanggungjawaban (responsibility) Perusahaan melaksanakan peraturan dan perundang-undangan serta turut serta bertanggung jawab terhadap masyarakat sehingga dapat terpelihara kesinambung-an usaha dalam jkesinambung-angka pkesinambung-anjkesinambung-ang.

[4] Independensi (independency) Perusahaan secara profesional tanpa adanya tekanan, intervensi dan benturan kepentingan (conflict of interest) melak-sanakan fungsinya sebagai Lembaga Pe-nyimpanan dan Penyelesaian.

[5] Kewajaran (fairness)

Perusahaan menerapkan peraturan yang berimbang dengan tidak pilih kasih di antara pemegang saham, pemakai jasa KSEI, seluruh karyawan dan pemangku ke-pentingan lain.

Pedoman dan piagam penerapan GCG yang sudah dijelaskan sebelumnya, akan menjadi landasan kerja bagi organ utama dan organ pendukung perusahaan. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan dapat mendukung upaya KSEI guna men-capai fungsi pengawasan dan pengam-bilan keputusan yang lebih efektif, serta pengelolaan perusahaan yang sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusa-haan yang baik. l

[ M. Nurokhim ]

lebih efektif, masing-masing organ terse-but harus mengerti pedoman penerapan Corporate Governance.

Kerangka Kerja Corporate Governance disusun dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berla-ku serta mempertimbangkan kondisi, budaya dan nilai-nilai perusahaan. Dalam kerangka kerja tersebut, terdapat pemi-sahan tugas antara komponen pemegang saham dalam wadah Rapat Umum Peme-gang Saham (RUPS), pengawas yaitu De-wan Komisaris, dan pelaksana pengelola perusahaan yaitu Direksi. Ketiga kompo-nen yang terdiri atas pemegang saham, pengawas dan pengemban amanah terse-but, merupakan organ yang menentu-kan dan mengendalimenentu-kan termasuk meng-implementasikan Corporate Governance di Perusahaan.

Ada lima prinsip dasar yang digunakan dalam penerapan Corporate Governance yang baik, yaitu:

[1] Transparansi (transparency)

Perusahaan menyediakan materi in-formasi yang relevan, yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku

kepenting-Gambaran Ringkas Kerangka Kerja GCG

Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris Direktur Utama Divisi Teknologi Informasi Unit Operasional Teknologi Informasi Unit Dukungan Aplikasi Unit BCP dan Keamanan Informasi Divisi Jasa Kustodian Sentral Unit Penyelesaian Transaksi Unit Tindakan Korporasi Unit Pengelolaan Rekening Unit Pengelolaan Efek Unit Umum Unit Sumber Daya

Manusia Unit Komunikasi Perusahaan Divisi Komunikasi Perusahaan, Pengembangan Sumber Daya manusia dan Umum

Divisi Hukum Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko Direktur II Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Divisi Pengembangan Sistem informasi Divisi Keuangan Akuntansi dan Perpajakan

Unit Penelitian Pengembangan Unit

Sistem Unit Keuangan

Unit Akuntansi dan Perpajakan Unit Penjaminan Mutu Unit Pengembangan Usaha Direktur I TR A N SP ARA NSI l A KUNT ABILITA S l RESPONSIBILITAS l IND EPEND EN l K EW A JA R A N Organ Utama RUPS Dewan Komisaris Direksi Organ Pendukung Piagam Satuan PPR

Laporan Tahunan SOP Manajemen RisikoKebijakan Kebijakan IT

Laporan Hasil CG Assessment

Pedoman dan Pelaporan

Piagam Direksi Komite Kerja Komite Dewan

Komisaris dan Pengelola RisikoSatuan Pemeriksaan Auditor Independen Kebijakan Pengendalian Intern Piagam Komite Dewan Komisaris Code of Corporate

(6)



Fo ku ss E di si 0 1,  01 

“Keamanan informasi

tidak hanya terfokus

pada keamanan sistem

informasi jaringan

dan peringkat fisik,

diperlukan juga IT

Security Awareness.”

ebutuhan atas dukungan teknolo-gi informasi di dunia bisnis sema-kin tinggi, tidak terkecuali pada in-dustri pasar modal. Namun, manfaat yang diperoleh dari peningkatan dukungan teknologi informasi ini, turut diiringi de-ngan peningkatan risiko keamanan infor-masi. Keamanan informasi itu tidak hanya terfokus pada keamanan sistem informasi, jaringan dan peringkat fisik. Diperlukan juga peningkatan awareness terkait ke-amanan informasi dari pihak pengguna teknologi informasi atau disebut juga de-ngan IT Security Awareness.

Teknologi informasi bagi institusi bisnis bagai pedang bermata dua. Di satu sisi perannya

sangat penting, namun di sisi lain memiliki tingkat risiko keamanan yang bisa merugikan

apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan sebuah ‘IT Security Awareness’ sebagai

cara untuk meningkatkan keamanan informasi.

Meminimalisasi Risiko dengan

Meningkatkan ‘it security awareness’

Untuk meningkatkan IT Security Aware­ ness, pengguna teknologi informasi perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan ke-amanan informasi. Tujuan tersebut men-cakup tiga prinsip keamanan, yaitu: a. Pengamanan atas kerahasiaan aset

informasi, yaitu aset IT harus dilin-dungi dari akses oleh pihak yang tidak berwenang.

b. Pengamanan atas integritas, yaitu aset IT harus terjamin akurasi dan keleng-kapannya.

c. Pengamanan atas ketersediaan, yaitu aset IT dapat selalu tersedia saat dibu-tuhkan.

Keamanan informasi diwujudkan me-lalui kebijakan, proses prosedur, struktur organisasi, serta didukung software dan hardware, yang dirancang, diimplementa-sikan, dievaluasi, dan ditingkatkan untuk menjamin keamanan informasi. Standar yang lazim digunakan untuk mening-katkan awareness terhadap keamanan informasi adalah ISO 27001:2005, sebuah standar sistem pengelolaan keamanan

informasi atau Information Security Mana­ gement System (ISMS) yang ditujukan untuk memberikan daftar pengendalian keamanan dan merekomendasikan suatu rangkaian pengendalian keamanan aset informasi.

Standar ini diperlukan sebagai acuan dalam pembangunan, implementasi, ope-rasi, pemantauan, evaluasi, pemeliharaan, dan perbaikan terhadap ISMS. Dengan mengadopsi standar tersebut, pihak peng-guna dapat memperoleh beberapa man-faat, antara lain, mengurangi biaya jika ada serangan terhadap keamanan, memiliki metodologi berbasis risiko yang terstruk-tur dan diakui, meningkatkan fokus dan awareness terhadap keamanan informasi, mempersiapkan kepatuhan terhadap regu-lasi dan mendapatkan sertifikasi keamanan informasi serta rasa aman bagi mitra or-ganisasi karena ada keseriusan yang tinggi terhadap keamanan informasi.

Sebagai standar spesifikasi yang di-anggap best practice dalam membantu bisnis dan organisasi di seluruh dunia

un-K

Information Security Policy Organization of Information Sec. Asset Management Human Resources Sec. Physical & Environmental Sec. Communication & Operation Management Access Control System Development & Maintenance Information Security Incident Management Business Continuity Management Compliance Availability Confidentiality Integrity Information

11 Domain Keamanan informasi

(7)



Fo ku ss E di si 0 1,  01 

­

“Melihat kesuksesan di

penyelenggaraan Undiah

Hadiah Kartu AKSes

periode I, maka KSE akan

mengadakan Undian

Hadiah Kartu AKSes periode

berikutnya.”

KSEI kembali menyelenggarakan Undian Hadiah Kartu AKSes

periode II. Kali ini, hadiah yang diberikan pun semakin menarik.

Apa saja hadiah yang bisa diperoleh investor jika melakukan

login secara berkala pada masa periode undian?

Undian Hadiah Kartu AKSes periode II akan diselenggarakan pada periode 22 Februari - 27 Mei 2012. Untuk meraih kesempatan memperoleh hadiah-hadiah menarik tersebut, caranya masih sama. Cukup melakukan login di 5 hari yang ber-beda untuk memperoleh 1 nomor undian selama tanggal periode berlangsung. Se-makin sering login, seSe-makin banyak no-mor undian yang diperoleh, semakin besar kesempatan untuk memenangkan hadiah. l

[Redaksi]

ada periode 14 November 2011-31 Januari 2012 lalu, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) me-nyelenggarakan Undian Hadiah Kartu AKSes periode I. Kegiatan tersebut ber-hasil meningkatkan jumlah investor yang melakukan login ke fasilitas AKSes.

Untuk memperoleh nomor undian tersebut, tentunya diperlukan upaya dari investor untuk login ke website AKSes atau login menggunakan aplikasi AKSes Mobile secara berkala. Investor akan memperoleh 1 nomor undian jika telah login selama 5 kali berturut-turut di hari yang berbeda.

Tujuan diadakannya undian hadiah tersebut untuk memotivasi investor agar senantiasa login dan mengecek kepe-milikan Efeknya, karena investor yang rajin login akan memperoleh manfaat un-tuk kepentingan mereka sendiri. Dengan adanya Undian Hadiah Kartu AKSes ini, diharapkan investor semakin sadar untuk melakukan monitoring dan merasakan manfaat utama Kartu AKSes sebagai sara-na transparansi informasi di pasar modal Indonesia.

Setelah berakhirnya periode undian hadiah yang pertama, KSEI melakukan penarikan pemenang undian hadiah di depan notaris dan pejabat daerah yang berwenang pada 9 Februari 2012. Dari kegiatan tersebut, diperoleh pemenang yang secara sah berhak mendapatkan 2 unit motor Honda Scoopy, 10 unit Sam-sung Galaxy Tab II dan 20 unit BlackBerry 9900 Dakota.

Melihat kesuksesan penyelenggara-an Undipenyelenggara-an Hadiah Kartu AKSes periode I, maka KSEI akan mengadakan Undian Hadiah Kartu AKSes periode berikutnya. Pada periode kedua, hadiah yang bisa di-peroleh investor lebih menarik lagi, yaitu: 1 unit Piaggio Zip 100, 10 unit iPhone 4S dan 10 unit Samsung Galaxy Note.

Undian Hadiah Kartu AKSes Periode II:

P

Gunakan Kartunya

dan Raih Hadiahnya!

tuk mengembangkan ISMS, standar ISO 27001:2005 memiliki 11 (sebelas) domain keamanan informasi, yang bisa dilihat pada gambar.

Dari gambar terlihat aspek keamanan informasi mencakup kerahasiaan informa-si (confidentiality), integritas informainforma-si (in­ tegrity), dan ketersediaan informasi (avail­ ability). Dalam mencapai tujuan keamanan informasi, maka dibutuhkan sistem pe-ngelolaan keamanan informasi yang men-cakup domain:

[1] Information Security Policy. Kebijak-an keamKebijak-anKebijak-an informasi yKebijak-ang diper-lukan sebagai pedoman dalam meng-implementasikan aspek keamanan informasi.

[2] Organization of Information Security. Keamanan informasi yang mendefi-nisikan informasi rahasia dan alat pengendaliannya atas penggunaan informasi tersebut.

[3] Asset Management. Aset yang harus dikelola untuk menjamin ketersedia-an informasi pada saat dibutuhkketersedia-an. [4] Human Resources Security.

Pengen-dalian terhadap pemanfaatan informasi oleh pihak pengguna. [5] Physical & Environment Security.

Keamanan fisik dan lingkungan yang mencakup keamanan Data Center dan perangkat IT.

[6] Communication & Operation Mana­

gement. Pengendalian terhadap

komunikasi dan operasional dalam pemanfaatan informasi IT.

[7] Access Control. Kebijakan otentifikasi dan perlindungan password untuk menghindari penyalahgunaan hak akses.

[8] System Development & Maintenance. Pemeliharaan dan pengembangan sistem keamanan informasi IT. [9] Information Security Incident Ma­

nagement. Melakukan monitoring

insiden keamanan informasi. [10] Business Continuity Management.

Pemanfaatan informasi dapat dilakukan meskipun dalam kondisi darurat.

[11] Compliance. Pengawasan terhadap pengelolaan informasi agar senan-tiasa memenuhi peraturan yang berlaku.

Dengan meningkatkan IT Security Awareness, maka diharapkan risiko ke-amanan informasi yang bersumber dari peningkatan teknologi informasi dapat dimitigasi dan dikelola dengan baik. l

[ Indra Gunawan ]

Hadiah Undian Kartu AKSes periode II

Jadi tunggu apalagi,

gunakan Kartunya dan raih

(8)



Fo ku ss E di si 0 1,  01  ������ ������ ������ ������ ������ ������ ����������������������������������������� ������������������������������������������������������ ������ ������ ������ ���������������������������������� ������������������������������������������������������ ���������������������� ������ ������ ������ ����������������������������������������������� ������������������������������������������������������ �������� �������� �������� ������� ������� �������

aKtivitas

statistiK

Customer Survey 2011

Di tahun 2011, KSEI kembali mengadakan kegiatan Customer Survey 2011 yang dilaksanakan pada Oktober - Desember 2011. Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, tujuan kegiatan ini untuk mengetahui keinginan dan ke-butuhan pemakai jasa sekaligus menilai tingkat kepuasan para pemakai jasa atas pelayanan KSEI. Customer Survey ini dilakukan kepada pemakai jasa KSEI yang meliputi Peme-gang Rekening, Emiten, Biro Administrasi Efek (BAE) dan Manajer Investasi (MI), yang dalam penyelenggaraannya dibantu oleh konsultan independen. Penyelenggaraan kegiatan ini, dilatarbelakangi keinginan untuk selalu ber-usaha memenuhi harapan pemakai jasa serta sebagai syarat dalam memenuhi standar ISO 9001:2008, yaitu Fokus Pelanggan. Kegiatan Customer Survey dilakukan melalui tiga tahapan yaitu penyebaran kuesioner, kunjungan perusahaan dan focus group discussion. Dari kegiatan tersebut, diperoleh Customer Satisfaction Index (CSI) KSEI secara total sebesar 77,98% yang menunjukan bawah pemakai jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan oleh KSEI. CSI KSEI pada tahun 2011 ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan CSI KSEI pada tahun 2010 (77,20%). Hasil dari Customer Survey 2011 ini, akan dijadikan masukan oleh KSEI untuk meningkatkan dan mengembangkan layanan jasa KSEI ke depannya. Diharapkan, KSEI senantiasa dapat memberikan layanan jasa unggul dan terbaik sehingga dapat menciptakan kenyamanan berinvestasi di pasar modal Indonesia. l

Konferensi Pers akhir tahun 2011

Pada tanggal 30 Desember 2011 lalu, Bapepam-LK ber-sama dengan SRO (BEI, KPEI dan KSEI) menggelar Konferensi Pers Akhir Tahun 2011 yang menandai penutupan perdagang-an bursa di tahun 2011. Acara yperdagang-ang diselenggarakperdagang-an di Galeri BEI - Lantai 1 dan lobby BEI ini dibuka oleh Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa, Bapak M. Noor Rachman, didampingi oleh Bapak Ito Warsito, Bapak Hoesen dan Bapak Ananta Wiyogo selaku Direktur Utama SRO yang menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia selama tahun 2011. Di akhir acara, Menteri Keuangan Bapak Agus Martowardoyo, meresmikan penutupan perdagangan bursa tahun 2011 dengan Indeks Harga Saham Gabungan yang ditutup pada posisi 3.821,99. l

Dana Jan - Des 2011 Jan 2012

Rp (triliun) USD (juta) Rp (triliun) USD (juta)

Equity (Dividen dan Exercise) 61,45 53,63 2,75 0,00

Debt (Bunga dan Pokok) 35,24 38,60 3,35 1,97

Total Dana 96,69 92,23 6,10 1,97

Efek (Jumlah/Unit Efek) (Jumlah/Unit Efek)

Saham 57,20 miliar 4,73 miliar

Waran 3,85 miliar

-HMETD 109,32 miliar 3,79 miliar

Total Distribusi “Corporate Action”

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui distribusi tekanan dan kecepatan aliran fluida di dalam rumah pompa yang dioperasikan sebagai turbin.. Dapat mengetahui bentuk – bentuk (tampilan

Dehidrasi yang dilakukan yaitu dengan cara adsorbsi menggunakan molecular sieve 3A, silica gel, dan kombinasi dari molecular sieve 3A + silica gel. Dari percobaan adsorbsi dari

Faktor yang dipelajari pada penelitian ini meliputi pengaruh bahan pengisi karbon dari ampas tebu secara tunggal maupun kombinasi untuk pembuatan kompon ban dalam

Formasi Oyo, dan Formasi Wonosari batulempung, napal tufan, batugamping terumbu, dan kalkarenit pegunungan struktural terbiku kuat S 4 andesit tua Formasi Bemmelen,

Akankah esok kembali ,aku masih kau beri kehidupan yang berarti?. Wahai dunia dan

Saat ini kerap terjadi pelanggaran privasi di media sosial berbasis ojek online, timbulnya pelanggaran privasi pada ojek online ini karena aplikasi

Faktor yang terbentuk ini dapat dilihat pada nilai kepentingan relatif masing-masing faktor (eigenvalues) yang terdapat pada kolom Total Variance Explained, nilai eigenvalues

Sementara Menurut Utari Sumarmo (2006:5) “Dengan kemandirian, siswa cenderung belajar lebih baik, mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya secara