• Tidak ada hasil yang ditemukan

menguat. Hal ini terlihat dari adanya beberapa indikator ekonomi yang dari yang diperkirakan semuia, dengan sumber pertumbuhan yang lebih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "menguat. Hal ini terlihat dari adanya beberapa indikator ekonomi yang dari yang diperkirakan semuia, dengan sumber pertumbuhan yang lebih"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 .I. Latar Belakang

Dalam tahun 2000, proses pemulihan ekonomi nampak semakin menguat. Hal ini terlihat dari adanya beberapa indikator ekonomi yang mengalami perbaikan. Pertumbuhan ekonomi meningkat 4,8% lebih tinggi dari yang diperkirakan semuia, dengan sumber pertumbuhan yang lebih seimbang dari ekspor, investasi dan konsumsi. Beberapa faktor seperti membaiknya permintaan domestik, masih kompetitifnya nilai tukar rupiah, serta situasi ekonomi dunia yang mernbaik, telah rnemungkinkan sejumlah sektor ekonomi, termasuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM) untuk meningkatkan kegiatan usaha rnereka, baik untuk memenuhi konsumsi domestik maupun ekspor. Beberapa kemajuan juga dicapai dalam proses restrukturisasi perbankan, penjadwalan kembaii utang luar negeri Pemerintah, serta penyelesaian masalah Bantuan Likuiditas Bank lndonesia (BLBI) antara Bank lndonesia dan Pemerintah. Namun demikian, sejumlah permasalahan mendasar dan faktor ketidak-pastian masih berianjut dan menjadi kendaia bagi proses pemulihan ekonomi secara lebih cepat dan berkelanjutan. Dibandingkan dengan negara- negara Asia lainnya yang rnengalami krisis serupa, proses pemulihan ekonomi di Indonesia relatif lebih lambat. Belum kuatnya dorongan investasi swasta menimbulkan kekhawatiran mengenai kekuatan akan

(2)

terus berlangsungnya pemulihan ekonomi dalam jangka menengah. Ekspansi kredit perbankan masih relatif terbatas meskipun secara umum kondisi perbankan telah membaik. Kemajuan dalam proses restrukturisasi perusahaan dan utang luar negeri swasta juga belum secepat yang diharapkan. Besarnya beban pengeluaran Pemerintah, terutama untuk pembayaran bunga utang dan subsidi, sangat membatasi ruang gerak kebijakan fiskal untuk memberi stimulus bagi pemulihan ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran akan kemampuan Pemerintah untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka menengah-panjang. Nuansa optimisme yang tinggi di awal tahun 2000 mengenai akan terjadinya perbaikan di bidang polltik, keamanan, dan hukum di dalam negeri ternyata juga beium dapat terwujud.

Sementara itu, tekanan terhadap laju inflasi semakin meningkat karena dorongan permintaan yang tinggi tidak sepenuhnya dapat diimbangi dengan kenaikan sisi penawaran sebagai akibat masih adanya berbagai permasalahan struktural dalam perekonomian. Tekanan inflasi menjadi lebih tinggi lagi dengan adanya kebijakan pemerintah untuk mengurangi berbagai subsidi guna mendorong pembentukan harga berdasarkan mekanisme pasar, melemahnya nilai tukar rupiah, serta tingginya ekspektasi inflasi di masyarakat. Adapun gambaran yang relatif optimis mengenai prospek ekonomi, nilai tukar dan inflasi pada tahun 2001 di atas didasarkan kepada asumsi akan tercapainya kemajuan yang berarti dalam penyelesaian berbagai permasalahan mendasar dalam

(3)

perekonomian serta perkembangan berbagai faktor risiko dan ketidakpastian.

lndustri perbankan sebagai lembaga intermediari terhadap perkembangan ekonomi nasional belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini menyebabkan percepatan pertumbuhan ekonomi terhambat karena di satu sisi industri perbankan sangat tergantung pada aktivitas sektor riii. Di sisi lain sektor riil beium dapat bangkit karena pemenuhan agenda restrukturisasi diperiukan waktu yang cukup panjang.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, untuk bidang perbankan, kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan pada upaya untuk memelihara hasil 'dari program restrukturisasi perbankan serta untuk memperbaiki fungsi intermediari bank, dengan tetap mengacu kepada asas kehati- hatian daiam pengelolaan perbankan nasional. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan kebijakan moneter dan mempercepat pemulihan sektor perbankan, kebijakan di bidang sistem pembayaran akan diarahkan untuk mempercepat pengembangan dan pelaksanaan sistem pembayaran nasional yang efisien, akurat, aman, dan handal melalui peningkatan mutu pelayanan jasa sistem pembayaran.

Sejaian dengan pelaksanaan program restrukturisasi perbankan, terjadi penurunan jumlah bank yang beroperasi di Indonesia. Hal ini terlihat dari menurunnya jumlah bank dari 164 bank menjadi 151 bank pada akhir tahun 2000 (Tabel I).

(4)

Tabel I

Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank

Selanjutnya, pada Tabel 2 terlihat bahwa penurunan ini disebabkan adanya merger 9 Bank Take Over (BTO) menjadi Bank Danamon, pernbekuan kegiatan usaha 3 Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) dan merger 2 Bank Campuran. Sejalan dengan penggabungan dan

Kelompok Bank

Sumber : Laporan Tahunan 2000 Bank Indonesia

Posisi Pertumbuhan 1998 1999 2000 1999 2000

(5)

pembekuan kegiatan usaha tersebut, jumlah kantor bank umum yang beroperasi menurun dari 7.113 kantor menjadi 6.509 kantor. Dengan penggabungan tersebut maka jumlah kantor keiompok BTO atau BUSN Devisa mengalami penurunan menjadi 3.302 kantor dibandingkan sebelumnya 3.798 kantor.

Tabel 2

Daflar Bank Merger, Bank Beku Kegiatan Usaha Tahun 2000

1. Bank Tiara Asia

I

1. Bank Prasida Utama

- 2. Bank Nusa Nasional

1

2. Bank Ratu .- ..

Bank Merger

/

Bank Beku Kegiatan usaha

1

3. BankTamara 1 - - T % & k ~ a m a 30 Juni 2000 ke Danamon

1

28 Januari 2000

I

20 Oktober 2000 ~~ ~

,

~~~ - ~ - ~ ~ 5. Bank Pos ~ u s a n t a r a ~ 24 Desember 1999 *) 1. Hanvit *') .. ... . ~ . . .~~... .

1. Bank Putera Multikarsa 7. Bank Risjad Salim internasional

1

8. Bank Jaya internasional 28 Desember 1999 *) 1. Bank PDFCl

--

tahun 2000

I

-

Korea Commercial Surya

-

Hanil Tamara Bank

/

6. Bank Duta --- -

--

I[

(6)

Secara umurn, beberapa indikator kinerja perbankan pada tahun 2000 menunjukkan perbaikan. Pada Tabel 3 total aset. penghimpunan dana, pemberian kredit, kualitas aktiva produktif, permodalan, dan profitabilitas bank rnenunjukkan perbaikan. Perbaikan kinerja perbankan tersebut tidak teriepas dari berbagai langkah kebijakan yang telah diternpuh dalam rangka restrukturisasi perbankan nasional, serta didukung pula oleh perbaikan kondisi rnakro ekonomi secara keseluruhan.

Tabel 3

lndikator Perbankan Indonesia

Total Aset

i

1

895,5 1.006.7

1

1.030,511

lnclikator Perbankan

Sumber : Laporan Tahunan 2000 Bank Indonesia

1998

/

1999

1

2000 Trilvun RuDiah

(7)

Adanya perbaikan pada kinerja perbankan menuntut bank-bank untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan keberadaannya dalarn bisnis perbankan. Untuk itu diperlukan adanya strategi bisnis yang mampu menghadapi persaingan yang akan sernakin meningkat. Salah satu strategi dari Bank BNI agar dapat terus beroperasi dalam bisnis perbankan adalah melalui perluasan jaringan bisnis operasional sesuai peluang pasar. Adapun arah pengembangannya lebih difokuskan kepada pembukaan outlet baru setingkat Kantor Cabang Pembantu atau Kantor Kas (unit operasional di bawah Kantor Cabang).

1.2. ldentifikasi Masalah

Sampai saat ini jaringan bisnis Bank BNi yang berada di daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasarnan, baru dapat dikelola oleh Kantor Cabang Bukittinggi yang dibantu oleh dua unit usahanya, yakni Capern Padang Panjang dan satu unit Kas Mobil di Pasar Aur Kuning yang beroperasi selarna empat jam pada setiap hari Senin dan Rabu (dua kali dalarn satu minggu). Jaringan ini masih jauh dari memadai dibandingkan keharusan penerapan rencana strategis dari rencana perusahaan Bank BNI, terutama yang terkait dengan masalah aktivitas pada segmen ritel dan sosialisasi konsep perbankan universal.

(8)

Pada masa krisis, Bank BNI maslh dapat beroperasi di lokasi tersebut hanya karena keberadaan Bank BNI di masyarakat Bukittinggi yang sudah sedemikian terposisi sebagai Bank yang mempunyai citra (reputasi) bank yang positif dan Bank BNI mampu memenuhi kebutuhan akan fasilitas

' perbankan yang lengkap dan modern. Beranjak dari pemikiran akan

periunya pembukaan Kantor Capem dikaitkan dengan strategi bisnis Bank BNI tersebut, menarik untuk dibahas lebih jauh dan diteliti mengenai faktor-faktor apa yang menunjang dibukanya Kantor Capem. Alat ukur standar pengusulan pembukaan outlet baru adalah mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai Rekomendasi Pembukaan Outlet Baru cf. Surat BI No.2/10lDPwB2/IDWB2 tanggal 6 Januari 2000 dan lnstruksi dari Divisi Pemasaran Rltel Bank BNI cf. IN/0144/PMR tanggal 2 September 1999 mengenai Tata Tertib Pengajuan Permohonan dan Laporan Pelaksanaan Pembukaan I Pemindahan Alamat / Peningkatan

Status 1 Penurunan Status 1 Penutupan Kantor. Adapun yang dipersyaratkan pada instruksi tersebut yaitu untuk pembukaan Kantor Cabang baru dibutuhkan hasil studi kelayakan yang sekurang-kurangnya memuat potensi ekonoml, peluang pasar, tingkat persaingan antar Bank, tingkat kejenuhan jumlah Bank dan proyeksi arus kas bulanan selama 12 (duabelas) bulan.

Di samping ha1 tersebut, sesuai visi dan 'misi Bank BNI yang dijabarkan ke dalam rencana bisnis tahunan, mengharuskan unit-unit operasional untuk memberikan kontribusi terhadap laba perusahaan. Oleh

(9)

karenanya bilamana terdapat unit operasionai yang merugi secara profitabilitas selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, dapat diturunkan kelas cabangnya bahkan ditutup. Dengan demikian CabangICapem baru harus memperoleh laba sebelum 3 (tiga) tahun.

Berdasarkan pada beberapa pemikiran tersebut di atas, dalam tesis ini akan dianalisis lebih mendalam kemungkinan dibukanya Kantor Capem di Pasar Aur Kuning Bukittinggi dengan metode studi kelayakan. Studi kelayakan berperan penting dalam proses pengambilan keputusan investasi. Kesimpuian dan saran yang diajukan pada akhir tesis ini merupakan dasar pertimbangan teknis, ekonomis dan komersial yang digunakan untuk memutuskan apakah investasi pada suatu proyek pantas dilakukan. Namun pada akhirnya, manajemen dapat menggunakan naluri bisnis-nya sendiri untuk menyetujui studi kelayakan tersebut atau tidak. Dalam menganalisis suatu bidang usaha baru, peneiitian atau pengkajian harus dilakukan dari berbagai macam aspek, minimal meiiputi aspek- aspek :

1. Pasar dan Pemasaran 2. Teknis dan Teknologi 3. Manajemen Operasi Proyek 4. Ekonomi dan Keuangan

Aspek-aspek kajian ini saling berkaitan satu sama lain, sehingga perubahan suatu aspek akan mempengaruhi evaluasi aspek lain. Aspek

(10)

pemasaran sering ditempatkan pada awal penelitian, karena bila tidak tidak ada pasar yang siap menyerap produk atau jasa perbankan yang dihasilkan maka seyogyanya rencana investasi pembukaan Kantor Capem baru tersebut dibatalkan. Di lain pihak, walaupun kondisi pasar sangat baik, bila penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa dari segi teknis terlihat bahwa produk atau jasa tersebut tidak dapat dihasilkan secara bersaing, maka rencana investasi perlu dikaji ulang secara lebih hati-hati.

Selanjutnya dalam penyajian aspek-aspek kelayakan pembukaan Kantor Capem baru di Pasar Aur Kuning Bukittinggi akan menggunakan metode Analisis Lingkungan Perusahaan, khususnya pada Kantor Cabang Bukittinggi (cabang induk dari capem yang akan dibuka) dikaitkan dengan potensi bisnis di daerah Pasar Aur Kuning Bukittinggi dan sumber daya perusahaan. Pada akhir penelitian sebagai pelengkap dari kajian aspek Ekonomi dan Keuangan akan disajikan Analisis Kelayakan Finansiai berupa Analisis Break Even Point (BEP) dan Analisis Payback Period (Kelayakan lnvestasi). Di samping sebagai syarat untuk menyelesaikan studi Magister Manajemen Agribisnis pada IPB Bogor, kajian tersebut dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan acuan rekornendasi bagi manajemen Bank BNI dalam mengambil keputusan untuk membuka outlet baru di lokasi tersebut.

Permasalahan yang dihadapi manajemen Bank BNI dalam memutuskan pembukaan outlet baru, antara lain :

(11)

1. Apakah kajian dari aspek-aspek kelayakan mampu menyakinkan manajemen dalam mengambil keputusan ?

2. Berapa besar investasi yang diperlukan dan apakah dapat diterima ?

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, pada penelitian ini masalah dirumuskan menjadi :

Bagaimana kelayakan Kantor Cabang Pembantu bila dibuka di daerah Pasar Aur Kuning Bukittinggi ?.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis kelayakan aspek teknis, ekonomis dan komersial

dengan menggunakan analisis lingkungan ' perusahaan,

khususnya untuk Bank BNI Kantor Cabang Bukittinggi.

2. Menganalisis kelayakan finansial pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Pasar Aur Kuning Bukittinggi.

(12)

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoieh dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Memberikan acuan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan oleh manajernen Bank BNI dalam menentukan kebijakan.

2. Memberikan sarana bagi penulis daiam mengapiikasikan teori yang telah diperoleh seiama ini.

3. Sebagai tarnbahan sumber informasi bagi dunia pendidikan pada umumnya dan seiuruh civitas akademika Magister Manajemen Agribisnis, lnstitut Pertanian Bogor pada khususnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran bangun ruang sisi datar dengan pendekatan Guided Discovery berbantuan GeoGebra lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran bangun ruang sisi

Model empirik konsumsi bahan bakar kendaraan memiliki keterbatasan dalam penerapannya karena menggunakan parameter yang terbatas, sehingga hanya cocok digunakan untuk

Saat ini Ricky memang sudah terjun langsug di perusahaan sebagai manajer operasional, namun incumbent masih turut berperan dalam hal operasional sehingga hal

Pada sayap Selatan Sinklin Pinang, singkapan batubara di- temukan pada anggota M2, M3, dan M4, dengan arah umum jurus perlapisan batuan baratlaut – tenggara serta kemiringan

1. Objeknya : dalam kegiatan usaha permainan judi tanpa izin.. Bentuk keempat ini juga hampir sama dengan bentuk kedua. Perbedaanya terletak pada unsur turut sertanya. Pada

Dengan bantuan regresi logistik dan random forest sebagai classifier, dapat ditunjukkan fitur-fitur penting yang membantu model untuk klasifikasi. Baik regresi

Data hasil penelitian jawaban 95 orang responden mengenai variabel kepuasan pelanggan(Y) dikumpulkan melalui pernyataan yang terdiri dari 15butir