?
oî
BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial2017
PEDOMAN IMPLEMENTASI
KADER JKN-KIS
PERATURAN DIREKSI
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 04 TAHUN 2017
¡m
BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jam inan Sosial
TENTANG
PEDOMAN IMPLEMENTASI KADER JKN-KIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR UTAMA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kolektabilitas iuran dan
mempercepat jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan dalam mencapai cakupan semesta dengan kemudahan pendaftaran
kepesertaan sebagai satu langkah alternatif yang dapat
diimplementasikan dan diterapkan di BPJS Kesehatan serta selaras dengan visi dan misi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Pedoman Implementasi Kader JKN-KIS Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan dengan Peraturan Direksi;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 62);
Kantor Pusat
Jl. Letjen Suprapto Kav. 20. No. U , Cempaka Putih, PO BOX 1391/JKT, Jakarta Pusat 10510 - Indonesia T elp.+62 21421 2938(Hunting), Fax.+6221 421 2940 www.bpjs-kesehatan.go.id
M enetapkan
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nom or 24/P Tahun 2016 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Direksi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan Masa Jabatan Tahun 2016-2021;
5. Peraturan Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan Nom or 2 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pem bayaran Iuran
Jam inan Kesehatan dan Pembayaran Denda A kibat
Keterlam batan Pembayaran Iuran Jam inan Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nom or 938);
6. Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial
Kesehatan Nom or 12 Tahun 2015 tentang S truktur O rganisasi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan Tahun 2015 sebagaim ana telah diubah dengan Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan Nom or 52 Tahun 2015 tentang Perubahan A tas Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan Nom or 12 Tahun 2015 tentang S truktur O rganisasi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan Tahun 2015;
7. Peraturan D ireksi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial
Kesehatan Nom or 23 Tahun 2014 tentang Peta Strategis Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan Tahun 2014-2019;
8. Peraturan Direksi Badan Penyelenggaran Jam inan Sosial
Kesehatan Nom or 01 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Standarisasi Moda Pem bayaran dan Penagihan Iuran;
9. Peraturan D ireksi Badan Penyelenggaran Jam inan Sosial
Kesehatan Nom or 31 Tahun 2016 tentang Pedoman
Im plem entasi Kader JKN-KIS;
M EM U TU SKAN :
PERATURAN DIREKSI TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI KADER JKN-KIS
Pasal 1
Pedoman Im plem entasi Kader JKN-KIS m erupakan acuan pelaksanaan im plem entasi Kader JKN-KIS bagi setiap unit kerja yang terka it di
Kantor Pusat, D ivisi R egional m aupun Kantor Cabang, untuk
m endukung terw ujudnya upaya m eningkatkan kolektabilitas iuran dan
percepatan jum lah kepesertaan BPJS Kesehatan dalam mencapai
cakupan sem esta yang selaras dengan visi dan m isi Badan Penyelenggara Jam inan Sosial Kesehatan.
Pasal 2
Pedom an Im plem entasi Kader JKN-KIS sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lam piran Peraturan Direksi ini dan m erupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Pasal 3
Peraturan Direksi Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman
Implementasi Kader JKN-KIS dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 4
Peraturan Direksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap Duta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direksi ini dengan penempatannya dalam Lembaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27 Februari 2017 DIREKTUR UTAMA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, ttd.
FACHMI IDRIS
LEMBARAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TAHUN 2017 NOMOR 05
Salinan sesuai dengan aslinya
DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 7 B. Tujuan 7 C. Sasaran 8 D. Asas Penyelenggaraan 8 E. Ruang Lingkup 8 F. Pengertian Umum 9
BAB II. FILOSOFI KADER JKN-KIS 10
BAB III. HUBUNGAN DAN KOORDINASI
A. Kantor Pusat, Divisi Regional dan Cabang 11
B . Kantor Cabang dengan Pemda Tingkat II 15
C . Kantor Cabang dengan Kader JKN-KIS 15
D. Kader JKN-KIS dan Pihak Lain 18
(Aparat desa, TOGA/TOMA, FKTP di Desa) BAB IV. PEMETAAN DESA DAN PESERTA
A. Kriteria Pemilihan Desa 19
B. Kriteria Peserta Binaan Kader JKN-KIS 19
BAB V. PENERIMAAN DAN PELATIHAN KADER JKN-KIS
A. Persyaratan Kader JKN-KIS 20
B. Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang 21
C. Pelatihan dan Pembekalan Kader JKN-KIS 22
BAB VI. HAK DAN KEWAJIBAN KADER JKN-KIS
A. Hak Kader JKN-KIS 26
B. Kewajiban Kader JKN-KIS 26
BAB VII. AKTIVITAS KADER JKN-KIS
A. Pengingat dan Pengumpul Iuran 28
B. Pemasaran S o sia l: Sosialisasi dan Edukasi 29
C. Pendaftaran Peserta 29
D. Pemberi Informasi dan Menerima Keluhan 31
E. Aktivitas Periodik Kader JKN-KIS 32
F. Aktivitas Periodik Kantor Cabang 34
G. Aktivitas Periodik Divisi Regional 35
H. Aktivitas Periodik Kantor Pusat 36
BAB VIII. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Pendahuluan 37
B. Ruang Lingkup 37
C. Mekanisme 38
D. Indikator dan Analisa Data 38
E. Pembagian kerja antara
BAB IX. PROSES BISNIS 44 BAB X. MODUL BAHAN AJAR
A. Kerangka Materi Kepesertaan & Pelayanan Pelanggan 45
B. Kerangka Materi Pelayanan 46
C. Kerangka Materi Pemasaran 47
D. Kerangka Materi Manajemen Kolekting Iuran BPJS Kesehatan 48
FORMULIR Formulir 1 Formulir 2 Formulir 3 Formulir 4 Formulir 5 Formulir 6 Formulir 7 Formulir 8 Formulir 9 Formulir 10 Formulir 11 Formulir 12 Formulir 13 Formulir 14 Formulir 15 Formulir 16 Formulir 17 Formulir 18 Formulir 19 Formulir 20 Formulir 21 Formulir 22 Formulir 23 Formulir 24 Formulir 25
: Formulir A. Tabel Referensi Kader JKN-KIS Per Kantor Cabang : Formulir B. Daftar Peserta PBPU & BP (aktif & non-aktif) per Kader
JKN-KIS per Kantor Cabang per Divisi Regional
: Formulir C. Kunjungan ke Rumah atau Sosialisasi Kelompok (Peserta PBPU, BP & Calon Peserta)
; Formulir D. Daftar Peserta Tambahan Per Bulan
: Formulir E. Tabel Pembayaran Iuran Peserta Binaan Kader JKN-KIS : Formulir F. Tabel Kombinasi Pembayaran Iuran & Kunjungan-
Sosialisasi Peserta Binaan Kader JKN-KIS : Perjanjian Kerjasama Kemitraan
: Surat Keterangan Bersedia Menjadi Kader JKN-KIS : Pakta Integritas Kader JKN-KIS
: Surat Tugas
: Aparatus Kader JKN-KIS
: Pemetaan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN
: Mengolah & Menyajikan Data Peserta Menunggak Bagi Kader JKN : Pemetaan Data Peserta Menunggak Iuran Bagi Kader JKN Divisi
Regional
: Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang : Pelatihan dan Pembekalan Kader JKN
: Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Kader JKN KIS Kantor Cabang : Pemantauan Dan Evaluasi Program Kader JKN KIS Divisi Regional : Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader
JKN KIS
: Mengolah dan Menyajikan Data
: Penyediaan Data Perhitungan Imbalan Jasa Kader JKN Divisi Regional
: Perhitungan Imbalan Jasa Keperantaraan Kader JKN KIS Kantor Cabang
: Tabel Evaluasi Kinerja Kader JKN-KIS
: Tabel Alokasi Kader JKN-KIS di Setiap Divisi Regional : Format Entri Data Formulir A.B.C.D,E,F (dalam bentuk CD)
B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sebagai badan hukum publik yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) per 01 Januari 2014, BPJS Kesehatan senantiasa mengembangkan inovasi demi tercapainya visi
Cakupan Semesta pada 01 Januari 2019. Visi Cakupan Semesta tersebut
merupakan perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa seluruh penduduk Indonesia, termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling sedikit 6 bulan, wajib terdaftar menjadi peserta jaminan kesehatan.
Untuk mencapai Cakupan Semesta pada 01 Januari 2019 bukan merupakan hal yang mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan adalah pada kelompok informal. Karakteristik latar belakang pekerja informal yang unik dan beragam dengan jumlah populasi yang cukup besar, yang tersebar di berbagai daerah terpencil di Indonesia, dan terbatasnya jumlah sumber daya manusia di BPJS Kesehatan, serta pentingnya efisiensi operasional dalam mengelola dana amanat bagi terwujudnya cakupan semesta maka dirasakan perlu BPJS Kesehatan bekerjasama dengan pihak lain dengan tujuan untuk memperluas kepesertaan dan menemukan metode kolekting yang tepat bagi beragam karakter masyarakat. Transformasi BPJS Kesehatan pada 01 Januari 2014, harus diikuti oleh transformasi nasional yang mendukung peran BPJS Kesehatan dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia.
Peraturan Presiden No 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan, pasal 17A ayat (5) menyebutkan bahwa BPJS Kesehatan melakukan pengembangan mekanisme penarikan iuran yang efektif dan efisien pada peserta PBPU. Perluasan kepesertaan untuk mencapai cakupan semesta tahun 2019, BPJS Kesehatan memiliki waktu 3 tahun ke depan untuk melakukan
perbaikan kebijakan dalam pengumpulan iuran PBPU yang efektif dan
berkesinambungan.
Dalam rangka upaya meningkatkan pertumbuhan jumlah kepesertaan dan meningkatkan kolektabilitas iuran BPJS Kesehatan, maka salah satu upaya dengan menggunakan kader JKN-KIS dengan menfokuskan utama kepada fungsi pengingat, penagih dan pengumpul iuran serta melakukan kegiatan pemasaran sosial, kepesertaan, dan pemberi informasi serta menerima keluhan. Oleh karena itu BPJS Kesehatan bermaksud menyelenggarakan kegiatan implementasi kader JKN-KIS. B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum adalah memberikan acuan pelaksanaan implementasi kader JKN-KIS untuk meningkatkan kolektabilitas iuran dan pertumbuhan peserta PBPU sebagai fokus utama.
Tujuan Khusus:
Memberikan acuan pelaksanaan implementasi Kader JKN-KIS bagi Kantor Pusat, Divisi Regional, Kantor Cabang dan Kader JKN -KIS dalam hal:
1. Hubungan tatalaksana dan Koordinasi implementasi kader JKN-KIS 2. Pemetaan Desa dan Peserta
3. Rekrutmen dan Pelatihan Kader JKN-KIS 4. Hak dan Kewajiban Kader JKN-KIS 5. Aktivitas Kader JKN-KIS
6. Pemantauan dan Evaluasi 7. Proses Bisnis
8. Modul pembelajaran pembekalan bagi kader JKN-KIS C. Sasaran
Pedoman ini adalah panduan pelaksanaan implementasi Kader JKN-KIS bagi unit kerja BPJS Kesehatan yang terkait dalam program Kader JKN-KIS. Pelaksanaan implementasi Kader JKN-KIS di tingkat pusat adalah Tim Task Force yang terdiri atas grup-grup terkait di kantor pusat, sedangkan pihak pelaksana di daerah adalah Divisi Regional dan Kantor Cabang. Di setiap Divisi Regional dan kantor Cabang ditetapkan seorang koordinator yang di SK-kan oleh Ketua Tim Task Force untuk mengkoordinasikan masing-masing rekan unit kerja dalam pelaksanaan program Kader JKN-KIS. Kelompok sasaran program Kader JKN-KIS adalah peserta dan calon peserta dari kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).
D. Asas Penyelenggaraan
1. Responsif: Mampu mengumpulkan iuran, melakukan sosialisasi dan edukasi, membantu proses pendaftaran, memberikan informasi serta menerima keluhan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
2. Partisipatif: Akan melibatkan semua pihak terkait dalam pelaksanaan program Kader JKN-KIS.
3. Akuntabel: Proses sosialisasi dan kunjungan yang dilakukan kepada peserta binaan dapat dipertanggungjawabkan kepada BPJS Kesehatan, masyarakat dan peserta binaan dan calon peserta potensial.
4. Berkelanjutan: Program Kader JKN-KIS dilaksanakan secara
berkesinambungan. E. Ruang Lingkup
Kader JKN-KIS merupakan orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan kriteria dan direkrut oleh BPJS Kesehatan untuk melakukan fungsi tertentu yaitu:
1. Fungsi pengingat dan pengumpulan iuran sebagai fokus utama.
a. Kader JKN-KIS mengingatkan kepada peserta untuk rutin membayar iuran pada periode tertentu (sebelum tanggal 10 atau setelah tanggal 25 setiap bulannya).
b. Kader JKN-KIS mengingatkan peserta yang menunggak untuk melunasi tagihan iuran di kanal pembayaran resmi terdekat atau melalui kader JKN- KIS (skema PPOB).
c. Memberikan informasi hak, tanggung jawab serta informasi update lainnya terkait benefit dan kewajiban peserta dalam kepesertaan BPJS Kesehatan.
2. Fungsi pemasaran sosial: Sosialisasi dan edukasi.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Kader JKN-KIS melalui kegiatan berinteraksi dengan lingkungan/peserta atau calon peserta untuk mengembangkan pemahaman dan pengetahuan tentang program JKN-KIS. Pemahaman dan pengetahuan yang dimaksud adalah:
a. Konsep JKN
b. Aktivitas terkait JKN 1) Proses pendaftaran
2) Mekanisme pembayaran iuran
3) Proses penggunaan dan pemanfaatan 3. Kepesertaan.
a. Penjelasan dan edukasi proses pendaftaran calon Peserta, b. Membantu calon Peserta mengisi form pendaftaran Peserta,
c. Validasi form isian pendaftaran Peserta, melaporkan nama-nama calon peserta yang mendaftar menjadi peserta ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat
d. Memberikan informasi mengenai:
1) Mutasi kepesertaan, tambah kurang anggota keluarga. 2) Pemindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama terdaftar. 4. Fungsi pemberi informasi dan menerima keluhan.
F. Definisi Umum
Kader JKN-KIS adalah individu yang bekerjasama sebagai mitra BPJS Kesehatan berdasarkan hubungan kemitraan yang menjalankan sebagian fungsi BPJS Kesehatan dalam suatu wilayah tertentu. Kader berasal dari masyarakat, tumbuh dan berkembang di lingkungan wilayah tersebut.
Desa/kelurahan adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahan, kepentingan msyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaan aktivitas harian Kader JKN-KIS akan mencatat data-data yang terkait program Kader JKN-KIS yang meliputi sebagai beriku t:
Formulir A : Tabel Referensi Kader JKN-KIS Per Kantor Cabang.
Daftar Peserta per Kader JKN-KIS per Kantor Cabang dan Per Divisi Regional.
Tabel Kunjungan ke Rumah atau Sosialisasi Kelompok. Daftar Peserta Tambahan Baru Per Bulan.
Tabel Pembayaran Iuran Peserta Binaan Kader JKN-KIS. Tabel Kombinasi Pembayaran Iuran dan Kunjungan Sosialiasi
Peserta Binaan Kader JKN-KIS. 1. Formulir A 2. Formulir B 3. Formulir C 4. Formulir D 5. Formulir E 6. Formulir F
BAB II
FILOSOFI KADER JKN-KIS
A. Filosofi Kader
Kader berasal dari bahasa Yunani “cadre” yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara luas berarti orang yang mampu menjalankan amanat, memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan organisasi. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, Kader//ca-cfer (n) adalah (1) perwira atau bintara dalam ketentaraan; (2) orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya. Beberapa pelaksanaan program di Indonesia sudah menggunakan istilah Kader yaitu Kader Kesehatan pada Program Posyandu. Adapun pengertian Kader Kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promotor kesehatan. Kader Kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Kader adalah merupakan orang yang mendapat kepercayaan dari suatu organisasi untuk menjalankan amanat/tugas yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Filosofi Kader JKN-KIS
Sebagai badan hukum publik yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak 01 Januari 2014, BPJS Kesehatan senantiasa mengembangkan inovasi demi tercapainya visi Universal Health
Coverage pada 01 Januari 2019. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh BPJS
Kesehatan adalah pada kelompok pekerja informal. Karakteristik latar belakang pekerja informal yang unik dan beragam dengan jumlah populasi yang cukup besar, yang tersebar di berbagai daerah terpencil di Indonesia, dan terbatasnya jumlah sumber daya manusia di BPJS Kesehatan, serta pentingnya efisiensi operasional dalam mengelola dana amanat bagi terwujudnya cakupan semesta, maka dirasakan perlu untuk bekerjasama dengan pihak lain yang bertujuan untuk memperluas kepesertaan dan menemukan metode kolekting dan pendekatan yang tepat bagi beragam karakter masyarakat.
Kader JKN-KIS merupakan orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan kriteria tertentu dan direkrut oleh BPJS Kesehatan sebagai mitra, untuk melakukan fungsi tertentu di suatu wilayah tertentu yaitu : (1) Fungsi Pengingat dan pengumpul iuran; (2) Fungsi Pemasaran sosial; (3) Fungsi Kepesertaan; (4) Fungsi Pemberi Informasi dan menerima keluhan.
B A B III
HUBUNG AN DAN KO O RDINASI
Pentingnya hubungan dan koordinasi antara BPJS Kesehatan, Kader JKN-KIS dan stakeholder terkait bertujuan untuk :
1. Hubungan dan koordinasi Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional dan Kantor Cabang
• Terlaksananya kegiatan dan tahapan implementasi Kader JKN-
KIS dengan baik.
2. Hubungan dan koordinasi Kantor Cabang dengan Pemerintah Daerah
• Pemerintah Daerah dan Stakeholder terkait mengetahui,
memahami dan mendukung program Kader JKN-KIS.
3. Hubungan dan koordinasi Kantor Cabang dengan Kader JKN-KIS
• Kader JKN-KIS mengetahui, memahami dan mampu menjelaskan
program JKN dan BPJS Kesehatan kepada masyarakat di desa termasuk hak dan kewajiban Kader JKN-KIS.
• Kader JKN-KIS mampu melaksanakan program Kader JKN-KIS
4. Hubungan dan koordinasi Kader JKN-KIS dan Stakeholders terkait (Aparat desa, TOGA/TOMA, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Desa)
• Stakeholders desa terkait mengetahui, memahami dan mendukung program Kader JKN-KIS
A. Hubungan dan Koordinasi Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional dan Kantor Cabang
No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang
1 Terlaksananya kegiatan dan tahapan implementasi kader JKN dengan baik di lapangan
Menyampaikan indikator untuk desa yang jumlah iuran PBPU menunggak tertinggi.
Memantau kantor cabang dalam menentukan kab/kota yang menjadi target implementasi berdasarkan jumlah iuran menunggak tertinggi
Memilih desa-desa yang menjadi target implementasi berdasarkan jumlah iuran menunggak tertinggi
PIC : Grup Keuangan & Grup Pemasaran (data tunggakan), Grup Kepesertaan (data desa)
PIC: Kadept. HK3 PIC: Kanit Keuangan
2 Terlaksananya peran Kader JKN-KIS sesuai Bab 5 dan 6 pedoman Implementasi Kader JKN dan ketentuan yang berlaku.
Menetapkan deskripsi tupoksi kader yang jelas dalam pedoman
Mempelajari dengan benar tupoksi kader secara jelas dalam pedoman
Mempelajari dengan benar tupoksi kader secara jelas dalam pedoman
PIC: Grup Keuangan & Grup Pemasaran , Grup Kepesertaan
PIC: Kadept Pemasaran, Kepesertaan dan UPMP4
PIC: Kanit Pemasaran
No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang
3 Terlaksananya sosialisasi kepesertaan, manfaat program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan
Menetapkan materi yang standar: manfaat JKN KIS BPJSK, metode sosialisasi yang terstruktur, sistematis dan tepat waktu
Menyiapkan materi yang standar, merancang kebutuhan sumber daya terkait metode
sosialisasi dan waktu yang ditetapkan
Melaksanakan pembekalan kepada kader JKN dan menyampaikan alat bantu sosialisasi serta
kelengkapannya
PIC: Kadept Rekrutmen PBPU dan Kadept. Adm. Kepesertaan PBPU
PIC: Kadept Pemasaran, Kepesertaan dan UPMP4
PIC: Kanit Pemasaran
4 Terlaksananya penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat untuk pentingnya menjaga hidup sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan secara berjenjang
5
6
Menetapkan materi penyuluhan standar: pentingnya hidup sehat dan mekanisme pelkes, metode penyuluhan yang terstruktur, sistematis dan timely
PIC: Grup MPKP
Terkumpulnya iuran peserta peserta
Menetapkan mekanisme kader dalam meningkatkan kesadaran bayar iuran.
Menetapkan kewenangan kader dalam membantu pembayaran iuran
Menetapkan mekanisme laporan dan evaluasi kader secara periodik
PIC: Tim Kantor Pusat
Menyiapkan materi yang standar, merancang kebutuhan sumberdaya terkait metode
penyuluhan dan waktu yang ditetapkan
PIC: Kadept MPK ;ara rutin untuk menjamin
Memahami mekanisme kader dalam meningkatkan kesadaran bayar iuran, kewenangan dan laporan kader secara periodik
PIC: Kadept HK3
Melaksanakan Training penyuluhan kepada kader JKN-KIS dan
menyampaikan alat bantu penyuluhan dan
kelengkapannya
PIC: Kanit MPKP proteksi layanan kesehatan
Melaksanakan sosialisasi kepada kader dalam perannya untuk meningkatkan kesadaran bayar iuran peserta, kewenangan yang dimiliki laporan kader secara periodik
PIC: Kanit Keuangan
Tersedianya data pembayaran peserta data PBPU menunggak per kader ke Kantor Cabang
Menyediakan data pembayaran peserta data PBPU per kader ke Kantor Cabang tanggal 25 setiap bulannya
Menyampaikan data peserta PBPU menunggak kepada kantor cabang dari kantor pusat
Menyampaikan data peserta PBPU menunggak kepada kader SLA 3 hari dan membayar imbalan jasa keperantaraan SLA paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
PIC: Grup Keuangan & Grup Pemasaran , Grup Kepesertaan
PIC : Kadept HK3 PIC : Kanit Keuangan
No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang
7 Tersedianya laporan progress implementasi Kader JKN-KIS
Melakukan evaluasi terhadap Form C (apabila sudah aplikasi)
Melakukan evaluasi terhadap Form C (apabila sudah aplikasi)
Menyampaikan laporan Form C Kader
PIC: Grup Keuangan & Grup Pemasaran, Grup Kepesertaan
PIC: Kadept HK3 PIC : Kanit Keuangan
8 Terlaksananya Kebijakan Implementasi Kader JKN
Pengembangan Kebijakan: • Membuat Juklak
implementasi Kader JKN • Membuat modul
sosialisasi bagi Kader JKN-KIS
• Membuat buku saku bagi Kader JKN-KIS
• Membuat desain media sosialisasi
• Menetapkan standar naskah kontrak KaderJKN
• Melaksanakan pengawasan rekrutmen Kader JKN-KIS
• Melaporkan aktivitas kader JKN-KIS dan wilayah binaan dari tiap Kantor Cabang di wilayahnya. • Pengadaan dan distribusi media sosialisasi aparatus Kader JKN-KIS • Melaksanakan rekrutmen Kader JKN-KIS • Pengumpulan Iuran. • Pelaporan penerimaan
kader dan wilayahbinaan
PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Kadept.HK3 dan Umum
PIC : Kanit Umum, Kanit Keuangan (pengumpulan iuran), Kanit HK2 (Pelaporan penerimaan Kader JKN-KIS dan wilayah binaan)
9 Terlaksananya Pengalokasian Anggaran Program Menetapkan dan
mengalokasikan anggaran program
Melaksanakan program yang telah ditetapkan dengan disesuaikan rencana kerja dan anggaran
Melaksanakan program yang telah ditetapkan dengan disesuaikan rencana kerja dan anggaran
PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Ka. Dept HK3 PIC : Kanit Keuangan 10 Tersedianya kriteria dan pemetaan daerah implementasi Kader JKN-KIS
Menetapkan kriteria dan pemetaan daerah implementasi
A. Mengolah data desa dengan jumlah penunggak iuran terbesar secara periodik
B. Mengirimkan data desa kepada Divisi Regional
• Menetapkan desa- desa yang menjadi target implementasi • Menetapkan jumlah
kader per desa yang dibutuhkan untuk mencakup desa-desa tersebut.
• Menghubungi aparat desa sesuai dengan penetapan desa oleh divre
• Menghubungi aparat desa untuk
merekomendasikan calon kader JKN-KIS
PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Ka. Dept Pemasaran dan Kepesertaan UPMP4
PIC : Kanit. Pemasaran
No Kantor Pusat Kantor Divre Kantor Cabang
11 Terinformasinya program Kader JKN-KIS
Melakukan sosialisasi dengan Kemendagri mengenai program kader JKN-KIS Melakukan sosialisasi dengan pemerintah Provinsi Melakukan sosialisasi dengan Pemerintah Kota/ Kabupaten.
PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Kepala Divisi Regional
PIC : Kepala Cabang
12 Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Program • Monitoring dan Evaluasi
program Kader JKN-KIS (organisasi) melalui aplikasi. • Menyediakan pelaporan program Kader JKN-KIS melalui aplikasi. • Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja program Kader JKN (regional) * Menyediakan pelaporan program Kader JKN-KIS melalui aplikasi.
• Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja Kader JKN-KIS
PIC : Grup Keuangan PIC : Ka Dept HK3 PIC : Kanit Keuangan
13 Terselesaikannya Penyempurnaan Kebijakan Program JKN Penyempurnaan kebijakan
Program Kader JKN-KIS
Menyampaikan usulan pengembangan program Kader JKN-KIS Menyampaikan usulan pengembangan program Kader JKN-KIS
PIC : Tim Kantor Pusat PIC : Ka Divre PIC : Ka KC
14 Tersedianya support data dan jumlah iuran Support data peserta dan
jumlah iuran • Menyediakan pelaporan program Kader JKN melalui aplikasi. • Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja program Kader JKN-KIS ■ Menyediakan pelaporan program Kader JKN melalui aplikasi.
• Monitoring dan Evaluasi pencapaian kinerja program Kader JKN-KIS
PIC : Grup Keuangan PIC : Ka Dept PTIMR dan PIC : Kanit Keuangan Ka . Dept HK3
B . Hubungan dan Koordinasi Kantor Cabang dengan Pemerintah Daerah
No Kantor Cabang Pemerintah Daerah
1 Terkoordinasinya pelaksanaan implementasi Kader JKN dengan Pemda Menyurati dan mendatangi Pemda terkait
implementasi program Kader JKN
Mendukung pelaksanaan program Kader JKN
PIC : Kepala Cabang
2 Terpilihnya usulan contact person pihak PEMDA
Meminta dan menerima usulan contact person (PIC) stakeholders terkait
Menyampaikan usulan contact person (PIC) yang dilibatkan dalam implementasi program Kader JKN-KIS
PIC : Kanit Umum
3 Terlaksananya sosialisasi dan advokasi dengan PIC Pemda
Melaksanakan sosialisasi, advokasi kepada contact person (PIC) yang telah ditentukan.
Hadir dan terlibat dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi
PIC : Kanit Pemasaran
4 Terlaksananya koordinasi implementasi dengan Program kader JKN dengan PIC Pemda
Berkoordinasi dengan contact person (PIC) terkait dengan implementasi program Kader JKN
Berkoordinasi dengan Kantor Cabang terkait dengan implementasi program Kader JKN
PIC : Kanit Pemasaran
5 Tersusunnya penjadwalan koordinasi dengan Pemda
Menetapkan jadwal koordinasi secara berkala
Hadir dan terlibat dalam kegiatan atau pertemuan koordinasi
PIC : Kanit Umum
C. Hubungan dan Koordinasi Kantor Cabang dengan Kader JKN-KIS
No Kantor Cabang Kader JKN-KIS
1 Terlaksananya standar kriteria Kader JKN-KIS
KIS yang ditetapkan oleh Kantor Pusat Kantor Cabang
P IC : Kepala Cabang
Terpilihnya Koordinator Kader JKN-KIS
Menunjuk 1 Koordinator sebagai supervisor Kader JKN-KIS
Melakukan koordinasi dengan supervisor yang dipilih oleh Kantor Cabang
PIC : Kanit Keuangan
Terlaksananya mekanisme perekrutan Kader JKN-KIS
terlaksananya mekanisme perekrutan Kader JKN-KIS dari Kantor Pusat P IC : Kanit umum
Terlaksananya perekrutan kader JKN-KIS
Melaksanakan perekrutan kader JKN-KIS sesuai ketetapan
PIC : Kanit Umum
Terlaksananya pembekalan kepada kader JKN-KIS
Melaksanakan pembekalan secara Mengikuti pembekalan secara optimal terstruktur, sistematis dan timely
P IC : Kepala Cabang
Tersedianya alat bantu dan kelengkapan sosialisasi dan edukasi
Menyiapkan dan memberikan seluruh alat Menerima alat bantu dan kelengkapan bantu dan kelengkapan sosialisasi dan sebagai kader JKN-KIS
edukasi kepada kader JKN-KIS
PIC : Kanit umum
Tersusunnya dan tersampaikannya Surat Keputusan dan pakta integritas kader JKN-KIS
• Pembuatan dan pembaharuan kontrak dan pakta integritas Kader JKN-KIS • Memberikan surat tugas Kader JKN-
KIS
P IC : Kanit Umum
Terselenggaranya sosialisasi program JKN dan BPJS Kesehatan
Melakukan sosialisasi program JKN dan BPJS Kesehatan
P IC : Kepala Cabang
• Menandatangani kontrak kerja dan pakta integritas Kader JKN-KIS
• Melaksanakan penugasan berdasarkan Surat Tugas
Mengikuti kegiatan sosialisasi/diklat program JKN dan BPJS Kesehatan
Kantor Cabang
Terdistribusikan media sosialisasi dan aparatus ke kader JKN-KIS
Distribusi media sosialisasi dan aparatus ke Kader JKN-KIS
P IC : Kanit Umum
Terlaksananya evaluasi kinerja Kader JKN Mengevaluasi kinerja Kader JKN-KIS berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan dan kontrak
PIC : Kanit Keuangan dan HK2 Tersusunnya umpan balik kinerja kader JKN
Menyampaikan umpan balik kinerja Kader JKN-KIS dengan melampirkan data peserta yang menunggak
PIC : Kanit Keuangan
Terlaksananya pendampingan Kader JKN-KIS
Memberikan pendampingan Kader JKN-KIS bila dibutuhkan
PIC : Kanit Umum
Terkumpulnya laporan kader JKN-KIS Menerima laporan Kader JKN
P IC : Kanit Keuangan
Terselesaikannya permasalahan dari kader JKN
Penanganan permasalahan yang ditemui Kader JKN dalam pelaksanaan tugas
Kader JKN-KIS
Menerima media sosialisasi untuk didistribusikan ke kelurahan dengan menggunakan aparatus Kader JKN-KIS
Proaktif dalam menjalankan tugas dan peran Kader JKN-KIS
Menerima data peserta yang menunggak untuk menunjang pelaksanaan fungsi pengingat/pengumpul.
Menginventarisir dan mengusulkan kegiatan sosialisasi yang membutuhkan
pendampingan dari Kantor Cabang
Menyampaikan laporan secara berkala sesuai dengan format yang ditentukan
Menyampaikan kendala-kendala operasional yang dihadapi Kader JKN-KIS dan alternatif solusinya
PIC : Kepala Cabang
15 Terealisasinya pembayaran insentif Kader JKN-KIS
Perhitungan dan pembayaran insentif Menerima insentif sesuai dengan pencapaian Kader JKN-KIS kinerja pada tanggal 1-3 setiap bulan. PIC : Kanit Keuangan
*jika belum ada aplikasi, maka perhitungan dibantu oleh Kanit Kepesertaan
D . Hubungan dan Koordinasi Kader JKN-KIS dan Stakeholders terkait (Aparat desa, TOGA/TOMA, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Desa)
No Kader JKN Stakeholder terkait di tingkat Desa
1 Melapor dan Memperkenalkan diri dengan menunjukkan surat tugas dari BPJS Kesehatan
2 Mendistribusikan media sosialisasi dengan menggunakan aparatus Kader JKN-KIS
3 Menerima usulan contact person (PIC) stakeholders terkait tingkat desa.
4 Melaksanakan sosialisasi, advokasi kepada contact person (PIC) stakeholder terkait tingkat desa yang telah ditentukan.
5 Berkoordinasi dengan contact person (PIC) Stakeholder terkait tingkat desa dengan implementasi program Kader JKN-KIS
Menerima keberadaan Kader JKN-KIS
Menerima dan menempatkan media sosialisasi di tempat yang umum/mudah dibaca
Menyampaikan usulan contact person (PIC) yang dilibatkan dalam implementasi program Kader JKN-KIS
Hadir dan terlibat dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi
Berkoordinasi dengan Kader JKN-KIS
BAB IV
PEMETAAN DESA DAN PESERTA A . Kriteria Pemilihan Desa
Pelaksanaan implementasi kader JKN-KIS dilakukan oleh seluruh
Divisi Regional. Jumlah alokasi kader per Divisi Regional ditentukan oleh Kantor Pusat sedangkan kriteria pemilihan Kantor Cabang dan jumlah kader per Kantor Cabang dilakukan oleh Divisi Regional dengan pertimbangan sebagai beriku t:
1. Besaran tunggakan iuran PBPU per Kantor Cabang. 2. Letak wilayah (Geografis).
3. Diwajibkan pemilihan wilayah desa harus mempertimbangkan ketersediaan dan keterjangkauan saluran pembayaran iuran.
4. Pemerintah Daerah yang telah melaksanakan cakupan semesta melalui integrasi Jamkesda sehingga sebagian besar masyarakat iurannya dibayarkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, tidak menjadi prioritas.
Penentuan desa binaan berdasarkan pertimbangan di atas ditetapkan melalui SK Kepala Cabang.
Wilayah Kader JKN-KIS yang dapat menjadi daerah binaannya sebanyak 1 desa binaan atau lebih (Kantor Cabang melakukan penyesuaian kondisi luas wilayah kader) dalam 1 Kecamatan, namun dalam menentukan cakupan desa binaan perlu mempertimbangkan cakupan peserta binaan ideal dari Kader JKN-KIS. Kader JKN-KIS akan melakukan mapping data peserta binaan di wilayahnya untuk menvalidasi data peserta yang diperoleh untuk menjadi peserta binaannya.
Sumber data dalam menentukan pemilihan desa yaitu data keuangan (laporan peserta menunggak hasil olahan Grup Keuangan dan Grup Pengembangan Teknologi Informasi) dan data kepesertaan terkait peserta per desa yang akan menjadi peserta binaan Kader JKN-KIS.
B. Kriteria Peserta Binaan Kader JKN-KIS
Peserta yang akan dibina oleh Kader JKN-KIS adalah masyarakat desa yang sudah menjadi peserta dengan kriteria menunggak (lebih dari 2 bulan menunggak) dan calon peserta PBPU. Kader JKN-KIS akan mendapatkan daftar peserta binaan di wilayahnya dari BPJS Kesehatan. Jumlah peserta binaan per Kader JKN-KIS kurang lebih 500 KK/kader atau sebanding dengan 1.500 jiwa/kader (Kantor Cabang melakukan penyesuaian kondisi optimal peserta di sekitar wilayah kader) untuk memastikan kader JKN-KIS dapat membina secara baik dan rutin.
Kader JKN-KIS melakukan pembinaan diutamakan peserta yang ada di dalam daftar dan dapat melakukan pembinaan peserta di luar daftar asalkan masih berada di dalam wilayah binaannya.Diharapkan Kader JKN-KIS dapat mengelola peserta binaannya secara efektif dan tepat sesuai fungsi dan tugasnya.
BAB V
PENERIMAAN DAN PELATIHAN KADER JKN-KIS
Untuk memastikan terlaksananya implementasi Kader JKN-KIS sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ingin dicapai, perlu dilakukan proses rekrutmen dan seleksi Calon Kader JKN-KIS. Proses penerimaan dan seleksi dilakukan untuk memilih kader yang memiliki kemampuan untuk pengumpulan iuran, pemberian informasi/sosialisasi/edukasi, mampu berkomunikasi dengan baik dan mempunyai integritas yang tinggi dalam menjalankan tugas. Tahapan proses dan persyaratan sebagai berikut:
A. Persyaratan Kader JKN-KIS
Kader JKN-KIS akan menjadi mitra BPJS Kesehatan dalam melakukan pembinaan dan pemantapan indikator yang ingin dicapai. Berikut hal yang dapat menjadi pertimbangan utama untuk menjadi Kader JKN-KIS :
A. Persyaratan Pokok :
1. Penduduk desa setempat atau tetangga desa;
2. Diutamakan memiliki pengalaman dalam organisasi kemasyarakatan atau keagamaan;
3. Pendidikan minimal SLTA sederajat;
4. Berusia minimal 18 tahun dan maksimal 60 tahun;
5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kantor Polisi setempat; 6. Surat Keterangan Sehat dari Dokter/Puskesmas;
7. Memiliki kemampuan yang cakap dan gigih; 8. Memiliki komunikasi yang baik;
9. Sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS; 10. Bersedia melakukan kunjungan ke rumah-rumah;
11. Membuat dan menandatangani Surat Keterangan Kesediaan Menjadi Kader JKN-KIS sebagai mitra BPJS Kesehatan sesuai dengan format sebagaimana yang akan tertuang dalam surat edaran Direksi;
12. Terdaftar menjadi agen PPOB dari channel pembayaran BPJS Kesehatan; 13. Memiliki alat komunikasi/HP berbasis android.
B. Persyaratan Tambahan :
1. Memiliki kendaraan pribadi dan memiliki SIM; 2. Diutamakan Perempuan;
3. Mendapat rekomendasi Kepala Desa.
Persyaratan pokok merupakan persyaratan yang wajib yang dipenuhi sedangkan
persyaratan tambahan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing
Kantor Cabang. Bagi calon Kader JKN-KIS untuk menjadi agen PPOB, diberikan waktu selama 1 bulan untuk menjadi agen PPOB untuk memastikan proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik.
B. Pendaftaran Kader JKN-KIS di Kantor Cabang
Proses pendaftaran untuk menjadi Kader JKN-KIS akan dilakukan oleh Kantor Cabang, melalui mekanisme sebagai berikut:
1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam implementasi Kader JKN-KIS.
2. Melakukan koordinasi dengan aparat desa berdasarkan hasil mapping wilayah desa/kelurahan.
a. Menyampaikan maksud dan tujuan program Kader JKN-KIS beserta persyaratan calon Kader JKN-KIS.
b. Mendata calon Kader JKN-KIS berdasarkan rekomendasi hasil rapat koordinasi dengan aparat desa.
c. Apabila tidak melalui rekomendasi aparat desa, calon kader JKN-KIS yang berasal dari tenaga sukarela tetap melakukan komunikasi dan koordinasi dengan aparat desa.
3. Penyerahan berkas administrasi lamaran
a. Waktu penyerahan berkas administrasi pendaftaran dilakukan selama 3 (tiga) hari kerja ke Kantor Cabang, setelah rapat koordinasi dengan aparat desa.
b. Kelengkapan berkas administrasi lamaran Kader JKN-KIS, terdiri dari: 1) Surat lamaran kerja ditujukan kepada Kepala Kantor Cabang 2) Daftar riwayat hidup
3) Fotokopi ijazah terakhir sebanyak 1 (satu) lembar
4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk sebanyak 1 (satu) lembar 5) Fotokopi Kartu BPJS Kesehatan sebanyak 1 (satu) lembar
6) Fotokopi Surat Izin Mengemudi sebanyak 1 (satu) lembar bila memiliki kendaraan pribadi
7) Pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 sebanyak 1 (satu) lembar
8) Mendapatkan surat rekomendasi resmi dari aparat desa
(berstempel) bila berasal dari kader binaan aparat desa. 4. Seleksi administrasi
a. Kantor Cabang melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan berkas sesuai dengan poin 3 (b) di atas.
b. Menyampaikan hasil seleksi administrasi kepada Calon Kader
JKN-KIS yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti wawancara dan
roleplay secara tertulis dalam waktu 2 hari kemudian.
5. Wawancara
a. Peserta akan mengikuti tahapan wawancara dan roleplay yang akan dilaksanakan di Kantor Cabang.
b. Kantor Cabang akan melakukan proses wawancara menggunakan
toolsAoaien wawancara dan bobot/kriteria kelulusan yang dibuat oleh
pihak Kantor Pusat.
6. Pengumuman hasil akhir
Pengumuman hasil wawancara disampaikan melalui pengumuman
di Kantor Cabang, telepon/SMS/surat apabila diperlukan oleh Kantor Cabang, setelah seluruh tahapan seleksi selesai. Jangka waktu pelaksanaan rekrutmen dilakukan selama 3 minggu (periode rekrutmen sampai dengan penandatangan perjanjian kerjasama kemitraan).
7. Kader JKN-KIS mendaftarkan diri sebagai agen PPOB di kantor
BPJS Kesehatan melalui persyaratan sebagai b e riku t:
a. Mendaftar menjadi agen PPOB dari channel pembayaran yang sudah
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
b. Memiliki alat komunikasi / HP berbasis android yang memiliki koneksi
internet, mesin EDC atau fasilitas pembayaran lain yang digunakan sebagai media pembayaran iuran dari peserta.
c. Memiliki deposit dana sejumlah tertentu sesuai ketentuan saluran PPOB
yang dipilih.
8. Penetapan Kader JKN-KIS sebagai mitra BPJS Kesehatan. Kemitraan kader JKN-KIS dilakukan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kemitraan dan pakta Integritas sesuai dengan format sebagaimana tertuang dalam lampiran pedoman ini.
9. Memilih dan menetapkan 1 orang kader per kantor cabang untuk menjadi supervisor yang berfungsi sebagai koordinator dari kader. Profil supervisor adalah orang yang bertanggung jawab, berkinerja baik, mampu memimpin dengan baik dan dapat diandalkan untuk berkoordinasi dengan kantor cabang. Tugas supervisor Kader JKN-KIS adalah mengkoordinir aktivitas dari kader- kader di Kantor Cabang, melaporkan hal-hal terkait pelaksanaan program kader JKN-KIS dan mengikuti pertemuan dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan bila diperlukan.
10. Membuat sarana komunikasi antara Kader JKN-KIS dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Kesehatan melibatkan unit terkait dalam sarana komunikasi.
11. Peserta dapat menyampaikan keluhan kepada Kader JKN-KIS dan/atau
melaporkan langsung ke BPJS Kesehatan mengenai layanan
BPJS Kesehatan, kinerja dan perilaku kader JKN-KIS. BPJS Kesehatan wajib menindaklanjuti keluhan tersebut sesuai ketentuan.
C. Pelatihan dan Pembekalan dan Monitoring Evaluasi bagi Kader JKN-KIS
Materi-materi yang akan terkandung dalam kegiatan Pelatihan dan
Pembekalan, diantaranya yaitu:
1. Konsep JKN-KIS;
2. Tugas dan fungsi Kader JKN-KIS;
3. Kegiatan lapangan;
4. Product knowledge (Konsep JKN, prinsip JKN dan UU BPJS (gotong
royong), syarat kepesertaan, prosedur benefit, promotif preventif, iuran dan pembayaran iuran);
5. Penguatan kemampuan sebagai Pengumpul Iuran dan Pemasaran;
6. Hubungan Kemitraan Kader JKN-KIS dengan BPJS Kesehatan;
7. informasi profil wilayah kerja dan peserta BPJS Kesehatan.
Pelatihan dan pembekalan dilakukan secara rutin setiap triwulan
oleh Kantor Cabang dan tiap semester oleh Divisi Regional untuk memastikan
produk knowledge Kader JKN-KIS terkini.
Pelaksanaan pelatihan dan pembekalan dilaksanakan minimal 2 (dua) hari setiap kegiatan agar pemahaman dan pengetahuan kader JKN-KIS meningkat. Memastikan materi modul yang disampaikan dapat lebih dipahami dan diterima lebih cepat peserta maka pemateri perlu secara rutin dibekali Training Of Trainers (TOT). Dalam mendukung fokus utama program kader JKN-KIS diperlukan materi-materi yang fokus terhadap ;
1. Materi simulasi aktivitas kader JKN-KIS dan skema fungsi PPOB
lebih diperkuat.
2. Materi tata cara pengisian pelaporan kader JKN-KIS.
3. Materi motivasi kader JKN-KIS menjalankan tugas.
Tahapan dalam pengembangan skill dan kompetensi Kader JKN-KIS dalam menjalankan aktivitas dilapangan maka perlu dibuat pertemuan BPJS Kesehatan dan Kader JKN-KIS secara rutin dalam periode 2 mingguan, triwulan dan semesteran. Tujuan pertemuan tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan rasa memiliki sebagai Kader JKN-KIS.
Materi Pelatihan dan Monitoring Evaluasi
Berikut adalah materi pelatihan dan monitoring evaluasi yang dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan dan pelatihan dan monitoring evaluasi lebih menfokuskan kepada fungsi utama pengingat, penagih dan pengumpul iuran selain fungsi pendukung lainnya seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
1. Materi Pelatihan dan Pembekalan
No. Aktivitas PIC Satuan Waktu
■
Pembukaan oleh Kepala Cabang - Sosialisasi Program JKN-KIS - Konsep dasar Kader JKN-KISKantor Cabang : 2 jam pelajaran ■ Materi Sosialisasi
JKN-KIS ■ Materi Konsep
Implementasi kader JKN-KIS
Kantor Cabang 20 menit Materi Mekanisme Pengumpulan Iuran
Materi Pemasaran Materi Kepesertaan Kanit Keuangan Kanit Pemasaran Kanit Kepesertaan 2 jam pelajaran 2 jam pelajaran 2 jam pelajaran &UPMP4
6 Materi Pelayanan Prima Kanit Kepesertaan & UPMP4
1 jam pelajaran
■
Materi Pelayanan Kanit Pelayanan(MPKP/MPKR)
2 jam pelajaran
8 Materi Tugas, Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban Kader JKN-KIS serta
Hubungan Kemitraan antara Kader JKN- KIS dan Kantor Cabang
Kepala Cabang 2 jam pelajaran
9 Simulasi Aktivitas Kader JKN-KIS Divisi Regional/Kantor Cabang
1 jam pelajaran
10 Post Test Kantor Cabang 20 menit
11 Pelantikan Kader JKN-KIS Kantor Cabang 20 menit
12 Penandatanganan Pakta Integritas Kantor Cabang 15 menit
13 Penutupan dan Penyerahan Sertifikat Kepala Cabang
2. Materi Monitoring dan Evaluasi di Kantor Cabang/KLOK (2 mingguan)
No. Aktivitas PIC Satuan Waktu
1 Pembukaan Pertemuan Kantor Cabang 15 menit
2 Penyampaian Progres Pelaksanaan Kader JKN-KIS
Kantor Cabang 15 menit
3 Pemaparan tiap kader terkait aktivitas masing-masing
Kanit Keuangan 60 menit
4 Diskusi terkait aktivitas Kader JKN-KIS Kanit Keuangan 20 menit
5 Pelaporan Kader JKN-KIS terupdate terkait sosialisasi & kunjungan (Form C)
Kanit Keuangan 30 menit
6 Pembekalan :
■ Best Practice Sharring
• Simulasi aktivitas Kader JKN-KIS • Informasi terbaru terkait kebijakan
Program JKN-KIS terbaru
Kanit Keuangan 30 menit
7 Penutup
3. Materi Monitoring dan Evaluasi di Kantor Cabang (Triwulanan)
No. Aktivitas PIC Satuan Waktu
1 Pembukaan Pertemuan Kepala Cabang 15 menit
2 Penyampaian Progres Pelaksanaan Kader JKN-KIS
Kantor Cabang 45 menit
3 Pre test Kantor Cabang 20 menit
3 Penyampaian Materi Pemasaran, Kepesertaan, Pelayanan Prima dan Pelayanan
Kanit Pemasaran, Kepesertaan UPMP4, MPKP dan MPKR
90 menit
■
Materi Mekanisme Pengumpulan Iuran Kanit Keuangan 45 menit5 Simulasi Aktivitas Kader JKN-KIS Kanit Keuangan 60 menit
6 Post Test Kantor Cabang 20 menit
■
Pembekalan :■ Best Practice Sharring
■ Informasi terbaru terkait kebijakan
Kepala Cabang dan Perwakilan Divisi Regional
Program JKN-KIS terbaru
■ Pemberian Materi Motivasi bagi Kader JKN-KIS
8 Penyampaian Kinerja Kader JKN-KIS Kanit Keuangan selama triwulan
20 Menit
9 Penutup
4. Materi Monitoring dan Evaluasi di Divisi Regional (Semesteran)
No. Aktivitas PIC Satuan Waktu
1 Pembukaan Pertemuan Kepala Divisi Regional 20 menit
2 Penyampaian Progres Pelaksanaan Kader JKN-KIS tiap Cabang
Divisi Regional 60 menit
3 Pemaparan Konsep Program Kantor Pusat atau 60 menit Implementasi Kader JKN-KIS Divisi Regional
3 Diskusi bersama Kader JKN-KIS perwakilan dari tiap cabang
Ka. Dept HK3 60 menit
4 Simulasi Aktivitas kader JKN-KIS Ka. Dept HK3 60 menit
6 Pembekalan :
■ Best Practice Sharring Kader JKN-KIS ■ Pemaparan dari Kantor Cabang/Divisi
Divis Regional 60 menit
Regional
7 Pemilihan Kader JKN-KIS terbaik Ka. Dept HK3 30 Menit
8 Penutup
Catatan: Kegiatan pelatihan dan monitoring evaluasi dapat dikembangkan oleh Divisi Regional dan Kantor Cabang dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi.
BAB VI
HAK DAN KEW AJIBAN KADER JKN-KIS
Secara umum kader JKN-KIS memiliki hak dan kewajiban dengan rincian sebagai berikut:
A. Hak Kader JKN-KIS
1. Mendapatkan pelatihan dan informasi kebijakan terkini seputar BPJS Kesehatan setiap triwulan oleh Kantor Cabang dan tiap semester oleh Divisi Regional.
2. Mendapatkan product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan, pemasaran, keuangan dan iuran, channel perbankan dan PPOB (Payment
Point Online Bank).
3. Mendapatkan materi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) berupa buku saku terkait product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan dan chanel perbankan, leaflet mengenai hak dan kewajiban peserta.
4. Mendapatkan mapping peserta PBPU BPJS Kesehatan berdasar mapping peserta menunggak by name by address per tingkat desa/ kelurahan.
5. Mendapatkan aparatus Kader JKN-KIS dalam menjalankan tugas di lapangan sebagai bukti identitas Kader JKN-KIS berupa jaket, topi, tanda pengenal khusus dan surat tugas.
6. Mendapatkan buku saku untuk buku khusus pendukung melaksanakan tugas sebagai Kader JKN-KIS.
7. Mendapatkan simulasi dan bestpractice sharing atas aktivitas kader 8. Bergabung dalam grup media sosial kader dan Kantor Cabang
9. Mendapatkan simulasi pelaporan secara rutin setiap pertemuan pemantauan dan evaluasi
10. Mendapatkan feedback kinerja laporan bagi Kader secara triwulan.
11. Memperoleh imbalan dari BPJS Kesehatan berupa Imbalan Jasa
Keperantaraan. Imbalan jasa keperantaraan bagi Kader JKN-KIS akan diatur tersendiri dalam Keputusan dan Edaran Direksi.
B. Kewajiban Kader JKN-KIS
1. Pengingat dan pengumpulan iuran dari peserta binaan Kader JKN-KIS
sebagai fokus utama
2. W ajib menjadi peserta BPJS Kesehatan dan tidak ada tunggakan iuran.
3. Melakukan sosialisasi kepada peserta secara perorangan maupun
berkelompok dengan melampirkan daftar hadir peserta sosialisasi.
Berikut isi S osialisasi:
a. Sosialisasi tentang JKN yaitu program pemerintah untuk memberikan
layanan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia berdasarkan asas gotong royong;
b. Mekanisme pendaftaran dan update data peserta;
c. Hak dan kewajiban peserta;
d. Prosedur mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk fasilitas
kesehatan yang bekerja sama;
e. Iuran dan tata cara pembayaran (saluran pembayaran, waktu pembayaran, denda pembayaran);
f. Petunjuk pindah kelas rawat dan perubahan FKTP.
4. Melaporkan kegiatan sosialisasi (kelompok/ kunjungan) sebagai dasar
perhitungan imbalan jasa keperantaraan dengan melampirkan dokumen di bawah ini:
a. Daftar kunjungan ke peserta dan calon peserta (form ulir C dan D);
b. Daftar hadir peserta dan calon peserta sosialisasi kelompok (formulir
dibuat oleh KC);
c. Foto kegiatan sosialisasi dan kegiatan kunjungan.
5. Memenuhi undangan Kantor Cabang untuk kegiatan monitoring dan evaluasi
yang diselenggarakan setiap triwulan.
6. Memenuhi undangan Divisi Regional untuk kegiatan monitoring dan evaluasi
yang diselenggarakan setiap semesteran.
7. Mengikuti pertemuan koordinasi dengan BPJS Kesehatan 2 kali dalam
sebulan.
8. Memberikan laporan kepada BPJS Kesehatan setiap bulan (cut off tanggal 25
setiap bulannya)
9. Memiliki rekening tabungan pada salah satu bank mitra BPJS Kesehatan;
10. Tunduk kepada peraturan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan;
11. Mengelola data peserta baru dan peserta lama sebagai alat bantu pengingat dan pengumpul iuran.
12. Melayani dengan sikap senyum, sapa, dan salam.
13. Memberikan informasi secara jelas dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi.
14. Tidak menerima imbalan dari peserta dalam bentuk apapun.
15. Menggunakan aparatus Kader JKN-KIS minimal tanda pengenal dan surat tugas (kewajiban digunakan selama bertugas).
16. Memenuhi kriteria penilaian kinerja yang diberikan oleh BPJS Kesehatan terkait dengan reward dan punishment sebagai evaluasi dalam periode triwulan. Kriteria pencapaian kinerja meliputi pelaporan, keaktifan dan target yang diberikan.
17. Tetap melaporkan secara manual kegiatan pelaksanaan sehari-hari apabila terjadi kendala aplikasi dalam pelaporan aktivitas Kader JKN-KIS.
18. W ajib menjaga kerahasiaan atas data/informasi dalam bentuk apapun yang disampaikan oleh BPJS Kesehatan.
BAB VII
AKTIVITAS KADER JKN-KIS
Secara umum kader JKN-KIS melakukan aktivitas dengan fokus utama pengumpulan iuran, sedangkan tugas tambahan dan sekaligus dalam mendukung tugas utama adalah melakukan pemasaran sosial, pendaftaran, pemberi informasi dan menerima keluhan. Rincian aktivitas-aktivitas yang dilakukan Kader JKN-KIS sebagai b e riku t:
A. Pengingat dan Pengumpul Iuran
Tugas Kader JKN-KIS sebagai pengingat iuran adalah :
1. Memberikan informasi saluran pembayaran (Bank dan Non Bank) serta
biaya administrasi saluran pembayaran (bila ada)
2. Memberikan informasi tentang batas waktu terakhir pembayaran iuran dan
mengingatkan untuk membayar iuran per keluarga tepat waktu.
3. Memberikan informasi mengenai denda pelayanan.
4. Menyampaikan surat tagihan peserta PBPU.
5. Melakukan rekapitulasi dan pelaporan tanggal 25 setiap bulan atas peserta
binaan Kader JKN-KIS yang sudah dilakukan sosialisasi / kunjungan dan melakukan pembayaran iuran.
Tugas Kader JKN-KIS sebagai Pengumpul Iuran (Jika Kader JKN-KIS sebagai Agen PPOB):
1. Menawarkan pembayaran iuran sekaligus maksimal 12 (dua belas) bulan.
2. Melakukan pembayaran iuran ke Rekening Virtual Account Keluarga
melalui Aplikasi PPOB yang diakses oleh Kader JKN-KIS sebagai Agen PPOB.
3. Memberikan bukti / struk pembayaran kepada peserta serta dihindarkan
kader tidak dapat menerima uang tunai dari peserta yang disertai kwitansi atau bukti lain tidak resmi. Bukti / struk pembayaran dapat diberikan dalam ben tuk:
a. struk luaran dari mesin EDO,
b. sms notifikasi ke nomor handphone peserta sesuai ketentuan yang
berlaku sebagai Agen PPOB BPJS Kesehatan.
4. Melakukan rekapitulasi dan pelaporan tanggal 25 setiap bulan atas peserta
binaan Kader JKN-KIS yang sudah dilakukan sosialisasi / kunjungan dan melakukan pembayaran iuran.
5. Melakukan rekapitulasi pembayaran iuran melalui Kader JKN-KIS sebagai
Agen PPOB dengan disesuaikan kebijakan VA satu keluarga dan
kunjungan diakui 1 keluarga.
6. Menempelkan stiker sebagai bukti kunjungan rumah.
7. Kebijakan Pembayaran iuran langsung oleh BPJS Kesehatan dengan
mobile di satu tempat untuk antisipasi pembayaran iuran yang terhambat atau meminjam EDO milik kantor cabang untuk pembayaran iuran sementara.
8. Skema pengakuan kunjungan dilakukan dengan bukti yang kuat selain
tanda tangan keluarga melalui dokumentasi kunjungan atau dokumentasi lain.
B. Pemasaran S o s ia l: Sosialisasi dan Edukasi
1. Pemasaran sosial langsung dengan pembekalan informasi yang terupdate (cara pembayaran, denda, VA 1 Keluarga, benefit, pendaftaran, dsb)
2. Memberikan informasi kepada peserta mengenai hak dan kewajiban dari peserta.
3. Memberikan leaflet dan stiker kepada peserta dan calon peserta di rumah peserta
4. Melakukan pemasangan spanduk/banner di lokasi-lokasi strategis bersama kantor cabang dan aparat desa setempat.
5. Sosialisasi dalam melakukan pemasaran sosial adalah :
a. Kunjungan kepada Peserta dan Calon Peserta PBPU dan BP 1) Pengenalan JKN-KIS dan BPJS Kesehatan (sesuai modul ajar)
2) Program JKN-KIS untuk PBPU dan BP (menyampaikan informasi wajib)
3) Status Iuran: mengingatkan waktu jatuh tempo dan besaran yang harus dibayarkan dan sanksi pelayanan, (khusus peserta)
b. Sosialisasi kepada masyarakat Desa/Kelompok (dapat didampingi oleh Kantor Cabang) dan dilakukan minimal setiap 2x/bulan (peserta bergilir)
1) Pengenalan JKN-KIS dan BPJS Kesehatan (sesuai modul ajar) 2) Program JKN-KIS
6. Mendapatkan form daftar hadir kegiatan sosialisasi kelompok
(Form dibuat oleh Kantor Cabang dengan isian wajib yaitu nama, nomor NIK dan nomor peserta JKN) untuk dilaporkan pada Formulir C.
7. Melaporkan kegiatan sosialisasi yang dilakukan setiap bulan (sesuai format yang diberikan)
a. Sosialisasi Individu merujuk pada formulir C
b. Sosialisasi Masyarakat desa/Kelompok merujuk pada form ulir C
8. Bekerjasama dengan aparat desa untuk bersinergi dalam sosialisasi masyarakat
C. Pendaftaran Peserta
Pendaftaran peserta PBPU-BP dapat dilakukan secara individu maupun kolektif oleh Kader JKN-KIS paling lambat 2 minggu setelah berkas diterima, peserta dapat datang langsung ke Kantor Operasional terdekat atau melalui website, Bank (sudah bekerjasama dan sudah ditunjuk untuk dapat melakukan pendaftaran) atau melalui chanel lainnya. Berikut syarat-syarat pendaftaran melalui Kantor Operasional dan melalui website:
1. Pendaftaran melalui Kantor Operasional a. Persyaratan pendaftaran peserta :
1) Mendaftarkan satu keluarga dengan kelas perawatan yang sama 2) menyerahkan form ulir Daftar Isian Peserta (DI P) yang telah di isi 3) Menyerahkan 1 lembar pas foto ukuran 3 x 4 cm peserta
4) Memperlihatkan KTP dan Kartu Keluarga asli
5) Nomor rekening bank bagi peserta yang memilih kelas 1 dan 2
6) Menandatangani persetujuan untuk mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
b. Pembayaran iuran melalui Virtual Account oleh Calon Peserta
1) Pembayaran Iuran paling cepat 14 hari kalender dan paling lambat 30 hari kalender setelah proses pendaftaran melalui nomor VA calon peserta saat mendaftar
2) kepesertaan aktif setelah melakukan pembayaran iuran
Adapun tahapan Kader JKN-KIS dalam membantu proses pendaftaran peserta yang dilakukan melalui pendaftaran mandiri/reguler sebagai berikut:
1. Pendaftaran Manual/Regular: a. Tahap Pengisian DIP
1) Kader JKN-KIS menyiapkan lembar tanda terima berkas DIP (Form tanda terima berkas DIP dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)
2) Kader JKN-KIS menyiapkan DIP
3) Calon Peserta menyiapkan KTP dan KK dan nomor Hand Phone (HP) 4) Kader JKN-KIS menjelaskan dan memandu cara pengisian DIP atau
membantu mengisi DIP (bagi yang perlu bantuan)
5) Kader JKN-KIS memastikan semua data sudah terisi lengkap dan benar, terutama: Nama, tanggal lahir, NIK, FKTP dan nomor HP 6) Kader JKN-KIS menerima DIP yang telah terisi
7) Kader JKN-KIS menyerahkan Form Pendaftaran-“inisial kader” yang telah terisi kepada Peserta
8) Kader JKN-KIS menjelaskan bahwa pendaftaran (entry data di BPJS Kesehatan) akan dilakukan pada tanggal 14-15 setiap bulan.
9) Kader JKN-KIS menjelaskan bahwa bukti sah sudah terdaftar (data sudah dientry), calon Peserta akan menerima VA luaran aplikasi BPJS Kesehatan (menunjukkan contoh VA dan contoh slip pembayaran iuran).
10) Kader JKN-KIS mendokumentasikan berkas DIP calon Peserta yang sudah diterima ke dalam Form Rekapitulasi Pendaftaran Bulanan (Form C).
b. Tahap Pendaftaran/Entry data
1) Range tanggal 11-15, menyerahkan DIP kepada BPJS Kesehatan. 2) Kader JKN-KIS menyerahkan berkas DIP calon Peserta kepada
Petugas BPJS-Kesehatan
3) Kader JKN-KIS menerima tanda terima berkas DIP yang telah diserahkan ke Petugas BPJS Kesehatan (Form dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)
4) Tanggal 14 atau 15 Petugas BPJS Kesehatan melakukan entry data dari DIP yang diberikan Kader JKN-KIS
5) Kader JKN-KIS menerima VA calon peserta yang sudah dientri oleh Petugas BPJS Kesehatan
6) Kader JKN-KIS memastikan VA yang diterima sudah benar.
c. Tahap Penyerahan VA
1) Kader JKN-KIS menyerahkan VA kepada calon Peserta dan menarik kembali Form Pendaftaran-A yang diserahkan sebelumnya.
2) Kader JKN-KIS mengingatkan pembayaran iuran pertama adalah tanggal 1 sd 12 bulan berikutnya (paling cepat 14 hari dan paling lambat 30 hari setelah didaftar).
d. Tahap Pembayaran Iuran Pertama (Kader sebagai PPOB)
1) Kader JKN-KIS memastikan nomor VA dan besaran tagihan iuran dari calon Peserta.
2) Kader JKN-KIS menerima iuran sejumlah yang tertera pada VA 3) Kader JKN-KIS melakukan SOP penyetoran iuran melalui PPOB 4) Kader JKN-KIS menyerahkan slip pembayaran iuran (atau bentuk lain)
luaran sistem (EDC) kepada Peserta sebagai bukti bahwa calon Peserta sudah membayar iuran
5) Kader JKN-KIS menganjurkan agar slip pembayaran iuran (atau bentuk lain) yang diterima agar disimpan dengan baik.
6) Kader JKN-KIS menginformasikan bahwa kepesertaannya sudah aktif. e. Tahap Pencetakan & Penyerahan Kartu dari BPJS Kes - Kader JKN-KIS
1) Petugas BPJS Kesehatan melakukan pencetakan Kartu 2) Kader JKN-KIS menerima Kartu sesuai waktu yang disepakati
4) BPJS Kesehatan mendokumentasikan tanda terima Kartu JKN-KIS (Form dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)
3) Kader JKN-KIS memastikan Kartu sudah tepat data, tepat jumlah f. Tahap Penyerahan Kartu dari Kader JKN-KIS - Peserta
1) Kader JKN-KIS memastikan Kartu tepat orang 2) Kader JKN-KIS menyerahkan Kartu kepada Peserta
5) Kader JKN-KIS mendokumentasikan tanda terima Kartu JKN-KIS (Form dibuat oleh Kantor Cabang sesuai kelengkapan berkas)
3) Kader JKN-KIS menyampaikan bahwa Kartu JKN-KIS tsb sebagai identitas untuk mendapatkan pelayanan
4) Kader JKN-KIS mengucapkan terima kasih. 5) Selesai.
2. Pendaftaran PBPU Kolektif
Apabila di wilayah desa tersebut terdapat potensi pendaftaran peserta PBPU kolektif, Kader JKN-KIS dapat mengagendakan langkah-langkah yang dijalankan dengan berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan setempat. Perhitungan kinerja kader JKN-KIS yang melakukan perekrutan PBPU kolektif akan diatur dalam Surat Edaran.
D. Pemberi Informasi dan Keluhan
Kader JKN-KIS - KIS diharapkan dapat memberikan informasi singkat terkait: 1. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan baik ditingkat
pertama maupun tingkat lanjutan.
2. Informasi tentang motivasi bahwa program ini bermanfaat bagi peserta dan calon peserta
3. Memberikan informasi tentang saluran penanganan keluhan di BPJS Kesehatan dimana Kader JKN-KIS - KIS akan dibekali dengan form ulir C.
Hasil isian form ulir tersebut akan diserahkan ke BPJS Kesehatan cabang setempat ke Unit Kepesertaan dan pelayanan pelanggan untuk selanjutnya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Pemberian Informasi dilakukan kepada peserta binaan baru dan minimal setiap 3 bulan wajib melakukan update penyampaian informasi kepada seluruh peserta binaannya.
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh Kader JKN-KIS - KIS mencakup: 1. Cara mengakses layanan kesehatan di FKTP
Kader JKN-KIS - KIS memiliki tugas untuk memberikan informasi kepada peserta mencakup beberapa hal sebagai berikut:
a. Pencantuman nama FKTP pada kartu peserta
b. Keberadaan faskes diwilayah kerjanya. Kader JKN-KIS - KIS dibekali dengan daftar nama dan alamat FKTP diwilayah kerjanya.
c. Tatalaksana/prosedur penggunaan layanan FKTP (persyaratan yang harus dibawa oleh peserta, jam praktek layanan)
d. Pengetahuan tentang cara mengakses FKTP pada kondisi dimana FKTP tempat peserta terdaftar sedang tidak dapat diakses (layanan FKTP tutup, peserta sedang dinas luar, dan sebagainya).
e. Cakupan dan mekanisme pelayanan rawat inap di FKTP untuk kasus persalinan, demam berdarah, typhoid, gastroenteritis dan diagnosis lain yang dapat ditangani oleh FKTP dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana di FKTL.
2. Cara mengakses layanan kesehatan di FKRTL
Kader JKN-KIS - KIS sebaiknya dapat memahami alur pelayanan baik pada kondisi umum maupun emergensi. Kader JKN-KIS - KIS harus memiliki kemampuan dasar tentang beberapa hal te rk a it:
a. Cakupan dan mekanisme pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan (kartu JKN - KIS, surat rujukan FKTP)
b. Pengetahuan tentang tatalaksana pelayanan pada kondisi emergensi dan prosedur pemanfaatan ambulans antar fasilitas kesehatan
c. Sistem rujukan yang dimulai dari RS Kelas C, D dan B
d. Cakupan dan mekanisme pelayanan rawat inap tingkat lanjutan e. Pengetahuan tentang hal yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan 3. Cara melakukan perubahan fasilitas kesehatan tingkat pertama
Kader JKN-KIS - KIS memiliki kewajiban untuk memberikan informasi persyaratan dan tatalaksana penggantian FKTP termasuk informasi tentang jangka waktu yang diperbolehkan untuk melakukan perubahan kartu.
4. Penyampaian keluhan
Kader JKN-KIS - KIS akan dibekali dengan form ulir pencatatan keluhan. Hasil isian form ulir tersebut akan diserahkan ke BPJS Kesehatan cabang setempat ke Unit Kepesertaan dan pelayanan pelanggan untuk selanjutnya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
E . A k t i v i t a s P e r i o d i k d a r i K a d e r J K N - K I S
Aktivitas kader JKN-KIS yang dilakukan periode tanggal 1-25 setiap bulannya adalah sebagai berikut:
a. Mengingatkan kepada peserta untuk membayar iuran dengan batas waktu tanggal 10 setiap bulannya (Poin A)
b. Mengumpulkan iuran peserta yang menunggak sesuai daftar peserta binaan yang diberikan.
c. Kader mulai melaksanakan tugas dan sudah mendapatkan pelatihan,
product knowledge, materi KIE dan atribut Kader JKN-KIS.
d. Memetakan peserta berdasarkan data referensi Kantor Cabang.
e. Melakukan sosialisasi kelompok berkordinasi dengan Kantor Cabang berdasarkan data referensi Kantor Cabang.
f. Melakukan kunjungan ke rumah peserta berdasarkan data referensi
Kantor Cabang.
g. Mengisi Formulir C untuk Kunjungan dan Sosialisasi.
h. Menyampaikan calon peserta baru dan tambahan untuk Formulir D.
i. Mengikuti pertemuan monitoring dan evaluasi tanggal 15 dan 30 setiap
bulannya (Poin B)
j. Penyerahan laporan formulir C dan pelaporan atas kegiatan kunjungan
dan sosialsiasi (Poin C)
Kegiatan rutin Kader JKN-KIS yang dilakukan dari awal sampai dengan akhir bulan diantaranya sebagai berikut:
a. Fokus utama Kader JKN-KIS adalah mengingatkan dan mengumpulkan iuran dari peserta menunggak.
b. Menawarkan pembayaran iuran sekaligus maksimal 12 bulan (Jika Kader JKN-KIS masuk dalam agen PPOB).
c. Menginformasikan mengenai denda pelayanan.
d. Menyerahkan DIP kepada BPJS Kesehatan (waktu penyerahan DIP 2 minggu sekali).
e. Membantu proses pendaftaran peserta yang dilakukan melalui
pendaftaran mandiri dan kolektif dengan berkoordinasi Kantor Cabang setempat
f. Merekrut Peserta baru (PBPU) langsung di lapangan.
g. Memberikan leaflet dan stiker pada setiap sosialisasi, kunjungan dan rekrut peserta baru (PBPU).
h. Memasang spanduk/banner di lokasi strategis.
i. Menginformasikan saluran pembayaran serta biaya administrasi saluran