• Tidak ada hasil yang ditemukan

HYPERLINK \l "EBr94" Amna Shifia Nisafani 1), Wahyu Eka Putri Kinanti 2), Endang Sulistiyani 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HYPERLINK \l "EBr94" Amna Shifia Nisafani 1), Wahyu Eka Putri Kinanti 2), Endang Sulistiyani 3)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.2-319

EVALUASI PENERAPAN RAIL DOCUMENT SYSTEM (RDS) MELALUI

PENGUKURAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE DMR RESULT

CHAIN PADA UNIT DOKUMEN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

DAERAH OPERASI 8 SURABAYA

Amna Shifia Nisafani

1)

, Wahyu Eka Putri Kinanti

2)

, Endang Sulistiyani

3) Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Jl Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111

Email : 11), putri.wahyu11@mhs.is.its.ac.id2),sulistiyani11@mhs.is.its.ac.id3) Abstrak

Saat ini Unit Dokumen pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya (UD) tengah mengimplementasikan Rail Document System (RDS) sebagai solusi sistem informasi penanganan surat-menyurat. Penerapan RDS diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan terkait surat-menyurat yang terjadi ketika menggunakan Microsoft Access. Permasalahan tersebut diantaranya adalah keterbatasan akses dari sisi lokasi dan waktu, lamanya proses disposisi surat (pengiriman surat ke dalam) dan sulitnya pelacakan riwayat surat. Untuk mengetahui ketercapaian dari implementasi RDS, maka perlu dilakukan pengukuran terhadap manfaat RDS di UD. Dengan pengukuran ini, maka UD dapat terhindar dari IT Productivity Paradox.

Metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran manfaat pada penelitian ini adalah DMR Result Chain. Tahapan yang ada meliputi eksplorasi kondisi kekinian untuk menemukan masalah dan solusi TI, pengembangan DMR Result Cain, pengembangan benefit register, pengukuran manfaat, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan dan saran.

Hasil penelitian in menunjukkan bahwa penerapan RDS di Unit Dokumen dapat meningkatkan fleksibilitas akses sistem, baik dari sisi perangkat, waktu akses, dan tempat akses. Selain itu RDS juga mengurangi waktu pemrosesan surat menyurat sebanyak 10 menit untuk surat masuk dan sekitar 17 jam 33 menit untuk surat keluar. Sementara itu, dengan menggunakan RDS riwayat surat terlacak, mulai dari penanggung jawab, waktu, dan status surat. Hal ini dikarenakan proses penanganan surat dilakukan dalam satu sistem yang terintegrasi.

Kata kunci: Benefit, DMR Result Chain, Benefit Register, Business IT value

1. Pendahuluan

Manfaat (benefit) sering diartikan dekat dengan dampak (effect) dan perubahan (changes). Perubahan yang dimaksud terkait dengan perubahan pada bisnis, bukan

hanya pada teknologi [

HYPERLINK \l "EBr94"

1 ]. Pada perusahaan, salah satu cara untuk memperoleh manfaat tersebut adalah dengan menerapakan SI/TI. Manfaat dari penerapan SI/TI perlu dikelola. Hal ini

utamanya menghindarkan perusahaan dari IT

Productivity Paradox 1]}. Salah satu bentuk pengelolaannya adalah dengan melakukan pengukuran manfaat. Pengukuran ini penting untuk dilakukan agar dapat diketahui manfaat apa yang dapat diperoleh dari penerapan SI/TI dan hasil pengukurannya berdasarkan indikator dan metode pengukuran yang sudah ditetapkan. Namun tidak jarang sebuah perusahaan tidak dapat memastikan manfaat apa yang sebenarnya dapat diperoleh dari penerapan SI/TI [

HYPERLINK \l

"WVG00"

2 ]. Hal ini terjadi karena identifikasi manfaat yang diharapkan tidak dilakukan oleh perusahaan di awal melainkan setelah SI/TI diimplementasikan.

Tabel 1. Komponen Results Chain Model5]}

Komponen Deskripsi

Outcomes Outcomes : Hasil yang dicari, dapat

berupa intermediate outcomce ( hasil antara ) dalam rantai, dapat juga berupa manfaat akhir yang didapatkan

Initiative Initiative : Aksi yang berkontribusi

pada satu atau lebih outcome

Contributions Contribution : Peran yang dimainkan

oleh elemen-elemen dalam Result

Chain, baik oleh inisiatif atau intermediate outcome, dalam berkontribusi untuk inisiatif atau

outcome yang lain

Assumption Assumption : Hipotesis mengenai

kondisi yang diperlukan untuk merealisasikan outcome atau

initiative. Asumsi merepresentasikan

risiko yang dapat mengakibatkan

outcome mungkin tidak tercapai.

Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut. Tahap pertama adalah pengembangan DMR Result Chain dengan inisiatif berupa implementasi RDS. Dari result chain tersebut,

(2)

kemudian dibuat benefit register yang menggambarkan bagaimana pengukuran terhadap outcome (manfaat yang didapatkan) dilakukan. Komponen umum dari benefit register dijelaskan sebagai berikut [5]:

1. Nomor Pengukuran (measurement number) merupakan nomor unik yang diberikan pada masing-masing pengukuran outcome.

2. Outcome merupakan nama outcome yang

didapatkan dari result chain.

3. Pengukuran (measurement) berisi deskripsi yang jelas dan spesifik mengenai apa yang akan diukur dari outcome.

4. Metode pengukuran menjelaskan secara rinci bagaimana pengukuran akan dilakukan.

Setelah mendapatkan benefit register, tahap selanjutnya adalah melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap setiap outcome dengan menggunakan metode pengukuran yang telah didefiniskan. Terakhir, hasil monitoring dan evaluasi tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.

3. Analisis dan Pembahasan A. DMR Result Chain

Gambar 1. DMR Result Chain untuk Implementasi RDS

(3)

1.2-321 Tabel 2. Benefit Register

No Contribution Outcome Description Parameter Indikator Measurement Method

1 Menyediakan sistem penanganan surat menyurat yang terintegrasi secara

online dan memiliki

fitur mobile

Peningkatan fleksibilitas akses sistem

Penanganan surat menyurat menggunakan RDS yang secara online dan memiliki fitur mobile dapat meningkatkan fleksibilitas akses sistem. Fleksibiltas ini meliputi kemampuan sistem untuk bisa diakses kapan saja (any time), dimana saja (any where), dan dengan berbagai macam device (any device).

1. Alat yang digunakan 2. Waktu untuk pengakses an sistem 3. Tempat pengakses an sistem

1. Alat yang digunakan a. PC,

b. Notebook, dan c. Smartphone 2. Waktu untuk

pengaksesan sistem a. Selama jam kerja b. Di luar jam kerja 3. Tempat pengaksesan

sistem

a. di dalam kantor b. di luar kantor

1.Alat yang digunakan kuisioner tentang perangkat yang digunakan 2.Waktu untuk pengaksesan sistem kuisioner tentang waktu pengaksesan sistem 3.Tempat pengaksesan sistem kuisioner tentang tempat pengaksesan sistem 2 1. Sistem dapat diakses melalui perangkat mobile 2. Akses sistem

tidak terbatas jam kerja

3. Akses sistem

tidak harus dalam kantor 4. Mencegah penundaan proses penanganan surat Proses penanganan surat semakin cepat

Fleksibilitas akses sistem RDS membuat penanganan surat dapat dilakukan secara real time. Proses ini dapat dilakukan melalui sistem tanpa harus saling bertemu, tidak terbatas jam kerja, dan tidak harus di kantor. Pencegahan penundaan penanganan surat juga mempercepat proses penanganan surat karena setelah satu tahapan selesai maka tahapan selanjutnya akan segera dikerjakan.

Waktu penanganan surat menyurat

Waktu penanganan surat menyurat 1. Rata-rata total waktu penanganan satu surat masuk 2. Rata-rata total waktu penanganan satu surat keluar Pengukuran melalui pengamatan secara langsung 3 Menyediakan sistem penanganan surat menyurat yang terintegrasi secara

online dan memiliki

fitur mobile

Riwayat

surat jelas Adanya terintegrasi, dimana prosessistem yang pembuatan sampai pengiriman dapat dilakuakn dalam satu sistem akan membuat riwayat surat jelas (baik waktu, penanggung jawab, dan juga status surat).

Riwayat surat terlacak

Riwayat surat terlacak 1. Riwayat penanggung jawab surat 2. Riwayat waktu surat 3. Status surat

Review sistem log

4 1. Meningkatkan efisiensi waktu penanganan surat menyurat 2. Mempermudah pelacakan keberadaan dan penanganan surat Peningkatan efektifitas penanganan surat menyurat

Peningkatan efektifitas ini dipengaruhi oleh

meningkatnya efisiensi waktu penanganan surat dan kemudahan dalam pelacakan keberadaan surat. Selain itu, efektifitas ini terkait ketepatan RDS sebagai sistem yang menangani proses surat menyurat secara lengkap mulai pembuatan, pemeriksaan, persetujuan, penomoran, pengiriman, dan pengarsipan melalui sistem yang fleksibel.

1. Ketepatan fungsi 2. Waktu penangana n surat menyurat 1. Ketepatan fungsi a. Fitur pembuatan b. Fitur persetujuan c. fitur penomoran d. fitur pengiriman e. fitur pengarsipan surat 2. Waktu penanganan surat menyurat a. Rata-rata total waktu penanganan satu surat masuk b. Rata-rata total waktu penanganan satu surat keluar 1. Ketepatan fungsi wawancara terkait fitur sistem dan juga pengamatan secara langsung saat staff mengoperasikan sistem 2. Waktu penanganan surat menyurat 3. Pengukuran melalui pengamatan secara langsung

(4)

Dari Gambar 1, dapat dilihat bahwa inisiatif yang dilakukan adalah implementasi RDS. Dari implementasi ini, terdapat dua immediate outcome yaitu 1) peningkatan fleksibilitas akses sistem dan 2) riwayat surat jelas. Kedua outcome ini diperoleh dari kontribusi RDS yang menyediakan sistem penanganan surat-menyurat yang terintegrasi seraca online dan memiliki fitur mobile. Outcome peningkatan fleksibilitas akses sistem memberikan tiga kontribusi yaitu 1) memudahkan akses sistem secara mobile, 2) tidak membatasi akses sistem hanya pada jam kerja, dan 3) tidak membatasi akses sistem hanya di kantor. Ketiga kontribusi ini menghasilkan sebuah outcome yaitu proses penangan surat-menyurat menjadi lebih cepat. Lebih lanjut, outcome riwayat surat jelas juga memberikan dua kontribusi, yaitu 1) mencegah penundaan proses penangan surat dan 2) mempermudah pelacakan surat. Kontribusi pertama ikut mendukung tercapainya outcome proses penangan surat-menyurat menjadi lebih cepat. Outcome ini berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi waktu penanganan surat menyurat. Dengan demikian, ultimate goal berupa peningkatan efektifitas penangan surat menyurat dapat tercapai dengan kontribusi meningkatkan efisiensi waktu penanganan surat menyurat dan kontribusi berupa mempermudah pelacakan surat. Untuk mencapai ultimate goal, terdapat tiga hal yang dapat mendukung tercapainya goal tersebut, yaitu 1) kemampuan karyawan dalam mengoperasikan sistem, 2) budaya kerja, dan 3) ketersediaan perangkat pendukung sistem.

B. Benefit Register

Tabel 2 adalah benefit register yang disusun berdasarkan outcome dan kontribusi yang terdefinisikan pada Gambar 1.

C. Analisis Data

1) Peningkatan fleksibilitas akses sistem: untuk peningkatan fleksibilitas akses sistem dapat dilihat pada Tabel 3 yang membandingkan antara MS Access dan RDS.

Tabel 3.Hasil Pengukuran Fleksibilitas Akses Sistem

Outcome Parameter Indikator Ms.Access RDS

Peningkat an fleksibilit as akses Alat yang digunak an PC   Notebook   Perangkat mobile -  Waktu untuk pengaks Selama jam kerja  

Berdasarkan data hasil kuisioner diketahui bahwa 57% pengguna RDS menggunakan PC, 29% menggunakan notebook, dan 14% menggunakan smartphone dengan spesifikasi blackberry dan android. Hal ini berbeda dengan Microsoft Access yang mana 100% penggunanya menggunakan PC untuk mengakses sistem.

Selain itu, berdasarkan hasil kuisioner diketahui bahwa 100% responden juga setuju bahwa akses RDS tidak terbatas jam kerja. Sementara itu berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa sistem Microsoft Access untuk penanganan surat menyurat hanya terbatas jam kerja.

Tempat pengaksesan sistem menjadi indikator penting untuk fleksibilitas akses sistem. Hal ini dikarenakan pihak yang terkait dengan penanganan surat menyurat tidak selalu berada di kantor. Berdasarkan hasil kuisioner diketahui bahwa 100 % responden setuju bahwa RDS dapat diakses di luar kantor. Ketika penanganan surat menyurat menggunakan Microsoft Access, sistem hanya bisa diakses di kantor karena jaringannya masih intranet.

2) Proses penanganan surat semakin cepat: Proses penanganan surat oleh pelaksana di UD semakin cepat atau tidak, dapat dilihat dari hasil pengukuran total waktu penanganan surat masuk atau keluar.

Berdasarkan hasil pengukuran diketahui rata-rata total waktu penanganan satu surat masuk yang dibutuhkan oleh pelaksana di UD sebesar 13 menit 37 detik jika menggunkan Microsoft Access, dan 3 menit 57 detik jika menggunkan RDS. Sementara itu, rata-rata total waktu penanganan satu surat keluar sebesar 17 jam 43 menit 37 detik saat menggunakan Microsoft Access dan 10 menit 3 detik saat menggunkan RDS. Data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan RDS mengurangi total waktu penanganan surat masuk sebesar 10 menit 40 detik dan 17 jam 33 menit 37 detik untuk surat keluar. 3) Riwayat surat jelas: Kejelasan riwayat surat dapat dilihat dari riwayat surat yang terlacak. Riwayat surat meliputi penanggung jawab, waktu, dan status surat. Data hasil pengamatan terhadap manfaat “riwayat surat jelas” disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4.Hasil Pengukuran Riwayat Surat Jelas Out

come Parameter Indikator Ms.Access RDS

Riwa Riwa Riwayat penang gung jawab Terkadang tidak tercatat Tercatat secara otomatis di dalam

(5)

1.2-323 Pada Microsoft Access pelacakan dapat dilihat dengan melihat lembar A1 (lembar yang digunakan untuk proses pembuatan surat), namun terkadang data yang ada di dalamnya tidak lengkap karena tidak diisi. Sedangkan pada RDS, pelacakan penanggung jawab dapat dilihat dari log yang ada di sistem, mulai dari nama konseptor, pemerika, dan pengirim terekam di dalamnya.

Riwayat waktu surat yang terlacak oleh sistem menjadi hal penting untuk bukti otentik penanganan surat menyurat. Riwayat waktu untuk surat masuk dapat terlacak oleh sistem Microsoft Access maupun RDS. Sementara itu, untuk riwayat surat keluar pada kedua sistem ada sedikit perbedaan, karena pencatatan riwayat waktu pada Microsoft Access masih ditulis manual pada kertas dan terkadang juga tidak diisi. Sedangkan pada RDS, riwayat waktu surat akan dihasilkan secara otomatis dari sistem.

Pada RDS, status surat keluar yang dibuat dapat dilihat statusnya, yaitu on progress atau complete. Sedangkan pada penanganan surat keluar menggunakan Microsoft Access tidak dapat diketahui status surat seperti tersebut. 4) efektifitas penanganan surat: Efektiitas penanganan surat menyurat dapat dilihat dari parameter ketepatan fungsi dan waktu penanganan surat menyurat. Tabel 5 menunjukkan hasil pengamatan untuk manfaat ini. Tabel 5.Hasil Pengukuran Peningkatan Efektifitas Penanganan Surat

Out

come Parameter Indikator Ms.Access RDS

Peningkat an efektifitas penangan an surat menyurat Kete patan fungsi Fitur pembuat an -  Fitur persetuju an -  fitur penomor an   fitur pengirim an -  fitur pengarsip an surat   Wak tu pena ngan an surat menyu rat Rata-rata total waktu penangan an satu surat masuk 0:13:37 0:03:57 Rata-rata total waktu penangan an satu surat keluar 17:43:3 7 0:10:03 Berdasarkan data Tabel 4, terlihat bahwa Microsof Access hanya bisa menyekesaikan permasalahan terkait penomoran dan pengarsipan surat. Sementara itu dengan adanya fitur yang dimiliki RDS, permasalahan lain seperti pembuatan, persetujuan, pengiriman surat yang masih manual dan penanganan surat yang ditunda – tunda dapat diatasi. Proses pembuatan sampai pengiriman surat terintegrasi dalam satu sistem.

Akan tetapi untuk masalah pengarsipan, saat ini Microsoft Access sedikit lebih unggul karena semua database surat dapat diakses oleh pelaksana di UD maupun pelaksana yang tidak menangani surat. Sedangkan pada RDS, hanya pelaksana yang menangani yang dapat memiliki arsip surat terkait, karena database surat ada di komputer pelaksana yang mengeksekusi surat.

Peningkatan efektifitas penanganan surat dipengaruhi oleh meningkatnya efisiensi waktu penanganan surat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran terhadap total waktu penanganan surat masuk dan keluar.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi penerapan RDS untuk penanganan surat menyurat di UD, maka penulis memperoleh beberapa kesimpulan hasil sebagai berikut:

1. Manfaat yang distrukturkan dalam DMR Result Chain dari penerapan RDS pada UD adalah Peningkatan fleksibilitas akses sistem, proses penanganan surat semakin cepat, riwayat surat jelas, dan peningkatan efektifitas penanganan surat menyurat.

2. Parameter dan indikator yang digunakan untuk mengukur manfaat dari penerapan RDS pada unit dokumen adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan fleksibilitas akses sistem dengan parameter (i) alat yang digunakan yang memiliki indikator PC, Notebook, smartphone; (ii) waktu untuk pengaksesan dengan indikator selama jam kerja dan di luar jam kerja;dan (iii) tempat pengaksesan dengan indikator di dalam kantor dan di luar kantor

b. Proses penanganan surat semakin cepat memiliki parameter waktu penanganan surat menyurat, dimana indikatornya adalah rata-rata total waktu penanganan satu surat masuk dan rata-rata total waktu penanganan satu surat keluar

c. Parameter untuk riwayat surat jelas adalah riwayat surat terlacak yang terdiri dari indikator riwayat penanggung jawab, riwayat waktu surat, dan status surat

d. Parameter untuk manfaat peningkatan efektifitas penanganan surat menyurat yaitu ketepatan fungsi dan waktu penanganan surat menyurat. Ketepatan fungsi terdiri dari fitur pembuatan, persetujuan, penomoran, pengiriman, dan pengarsipan. Sementara itu waktu penanganan surat menyurat memiliki indikato rata-rata total waktu penanganan satu surat masuk dan rata-rata total waktu penanganan satu surat keluar

3. Hasil pengukuran manfaat dari penerapan RDS di Unit Dokumen adalah sebagai berikut:

a. Penerapan RDS meningkatkan fleksibelitas akses sistem diketahui dengan bahwa alat yang digunakan untuk mengakses RDS tidak hanya PC, melainkan 29% menggunakan notebook dan

(6)

14% menggunakan smartphone dengan spesifikasi blackberry dan android. Selain itu 100% responden setuju bahwa akses RDS tidak terbatas jam kerja dan RDS dapat diakses diluar kantor.

b. Penanganan surat menyurat semakin cepat dengan rincian rata-rata total waktu penanganan surat masuk menggunakan RDS (3 menit 57 detik) memiliki selisih waktu 9-10 menit lebih cepat dari pada menggunakan Microsoft Access (13 menit 37 detik). Sementara itu, rata-rata total waktu penanganan surat keluar menggunakan Microsoft Access sebesar 17 jam 43 menit 37 detik dan hanya 10 menit 3 detik saat menggunakan RDS.

c. Riwayat surat terlacak, mulai dari penanggung jawab, waktu, dan status surat dengan adanya sistem yang terintegrasi (proses pembuatan, persetujuan, penomoran, dan pengiriman surat dalam satu sistem) dan log sistem.

d. Peningkatan efektifitas penanganan sistem dilihat dari ketepatan fungsi sistem (tersedianya fitur pembuatan, persetujuan, penomoran, pengiriman, dan pengarsipan) dan waktu penanganan surat menyurat yang semakin cepat. Daftar Pustaka

[1] E. Brynjolfsson, The Productivity Paradox of Information

Technology: Review and Assessment. Center for Coordination Science. Cambridge, Massachusetts,: MIT Sloan School of

Management, 1994.

[2] W. V. Grembergen, Information Technology Evaluation Methods

and Management. Belgium: Idea Group Publishing, 2000.

[3] A.W. Utami and F. Samopa, "Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan Menggunakan D & M IS Success Model (Studi Kasus: ITS Surabaya)".

[4] L. Pervan, "IS/IT Benefits Realisation and Management in Large Australian Organisations.," Curtin University : School of Information Systems, School of Information Systems Working Paper Series: No. 0002. 2000.

[5] Toolkit Results Chains and Benefit. (2014, Nopember) [Online].

HYPERLINK "http://www.danielsklar.com." http://www.danielsklar.com.

Biodata Penulis

Amna Shifia Nisafani, memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Surabaya, lulus tahun 2009. Memperoleh gelar Master of Science (M.Sc) dari Institut of Logisctics Information Technology, Pusan National University Korea, lulus

Pengembangan dan Perencanaan Sistem Informasi di Jurusan Sistem Informasi ITS.

Endang Sulistiyani, saat ini menempuh pendidikan di

Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya sebagai angkatan 2011. Bergabung dengan Lab Pengembangan dan Perencanaan Sistem Informasi di Jurusan Sistem Informasi ITS.

Gambar

Tabel 1. Komponen Results Chain Model 5]}
Gambar 1. DMR Result Chain untuk Implementasi RDS
Tabel  2 adalah benefit  register yang  disusun berdasarkan outcome dan kontribusi yang terdefinisikan pada Gambar 1.
Tabel 5. Hasil Pengukuran Peningkatan Efektifitas Penanganan Surat

Referensi

Dokumen terkait

pencaharian tersebut merupakan mata pencaharian yang umum dilakukan oleh masyarakat yang ada di desa lain atau desa tetangga, namun berbeda dengan masyarakat Kelurahan

Melawi Kota Pontianak.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN.. PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI

Sementara di sisi lain, dengan tetap menjadi pemegang saham minoritas, daerah akan kehilangan peluang memperbesar penerimaan dividen yang juga berarti tidak dapat

[r]

Alhamdulillah, Segala Puja dan Puji hanya untuk Allah SWT serta diiringi dengan rasa syukur atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya terhadap penyusun, yakni telah

Dengan adanya hal-hal tersebut, diharapkan kedepannya korban jiwa dan/atau terluka dari penduduk sipil tidak terjadi kembali, sekaligus tidak mencederai amanat dari hukum

Proses yang terdapat dalam mengelola data master administrasi Sentra UKM MERR Surabaya beberapa diantaranya adalah input data, update data, ubah status dan delete data