• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON PENONTON TERHADAP PRESENTER PROGRAM MANTAP ANTV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESPON PENONTON TERHADAP PRESENTER PROGRAM MANTAP ANTV"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RESPON PENONTON TERHADAP

PRESENTER PROGRAM “MANTAP” ANTV

Chessy Saputri Insani

Universitas Bina Nusantara, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia chessysaputriinsani@yahoo.com, Chessy Saputri Insani, Pembimbing: Rahmat Edi Irawan,

S.Pd.., M.IKom

ABSTRAK

Perkembangan wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi mempengaruhi perkembangan program-program dalam penyiaran. Dewasa ini, sejumlah stasiun televisi dalam negeri berlomba-lomba untuk menyediakan hiburan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu musik. Salah satu stasiun televisi yang sudah menjajaki program hiburan music ini adalah ANTV. Program musik ini adalah “MANTAP”. Dalam penelitian kali ini, penulis ingin menggali secara mendalam respon penonton

terhadap presenter program “MANTAP”. Ketertarikan penulis untuk mengangkat topic presenter adalah karena salah satu dari ketiga presenter ini merupaka sosok yang sedang dikenal banyak orang karna jargon ‘masak aer’ nya, yaitu Bang Sapri.. Penelitian ini didukung oleh teori Individual Differences oleh Melvin D. Defleur yang menjelaskan bahwa khalayak akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap suatu terpaan media massa yang sama, berdasarkan struktur kejiwaan masing-masing individual. Dalam penelitian ini, penulis menggali respon khalayak dengan menggunakan tabel silang yang dikategorikan berdasarkan profesi dan jenis kelamin penonton. Pada akhirnya, peneliti mendapatkan hasil bahwa memang setiap individual memberikan respon yang berbeda-beda terhadap suatu terpaan media massa yang sama.

Kata Kunci : program musik, presenter, respon penonton

PENDAHULUAN

Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar stasiun-stasiun televisi dalam negeri berlomba-lomba untuk menyediakan informasi dan hiburan dalam berbagai bentuk program. Programprogram yang dihadirkan terbagi atas dua jenis, yaitu program berita dan program hiburan. Keduanya adalah produk dari segmentasi dua jenis program, yaitu program jurnalistik yang mengutamakan nilai keakuratan serta pentingnya suatu informasi, dan jenis program kedua adalah program artistik yang mengutamakan nilai artistik dari program itu sendiri. Program hiburan ini antara lain terdiri dari film, musik, kuis, infotainment, talkshow, feature, kuliner, wisata, dan lain-lain. Dengan sekian banyak jumlah jenis program yang tersedia di seluruh negeri, stasiun-stasiun televisi berkompetisi untuk menayangkan program-program berkualitas terbaik untuk berbagai kalangan di seluruh nusantara.

Selain perkembangan dari teleivisi itu sendiri, perkembangan musik dalam negeri juga berkembang sangat pesat. Melihat perkembangan musik yang semakin diminati masyarakat Indonesia, ANTV sebagai salah satu televisi swasta di Indonesia melihat peluang yang bagus untuk membuat

(2)

sebuah program acara yang bertemakan musik. Program acara yang berjudul MANTAP ini khusus dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia yang menyukai musik

Program MANTAP adalah sebuah program acara musik yang dipersembahkan oleh ANTV khusus untuk para pemirsa setianya. MANTAP menyajikan berbagai jenis musik yang sedang digemari pemirsa saat ini, seperti dangdut, rock, pop, jazz, dsb. MANTAP hadir setiap hari Sabtu dan Minggu jam 13.00 - 14.00 WIB. Program MANTAP ditayangkan secara live dari mall ke mall dan atau tempat keramaian lainnya. Dan tidak terbatas hanya di Jakarta saja. MANTAP memiliki sebutan khusus untuk pemirsa setianya yang biasa disebut KUMAN (KUmpulan anak MANtap).

Peneliti mengambil program MANTAP sebagai objek penelitian selain seperti yang sudah dijelaskan diatas, karena berdasarkan jam tayangnya itu sendiri, MANTAP merupakan satu- satunya program musik yang tayang pada hari Sabtu dan Minggu pukul 1 – 2 Siang. Peneliti melihat keberanian dari ANTV dalam meletakan sebuah program musik di kisaran waktu siang hari.

Alasan peneliti mengambil penonton langsung di lokasi karena penonton di lokasi merupakan salah satu target utama, dan unsur terpenting dari program MANTAP itu sendiri. Bahwa, MANTAP setiap minggunya selalu menggunakan lokasi- lokasi di tempat keramaian dimana para pengunjung lokasi tersebut menjadi target mereka untuk memenuhi area sekitar panggung. Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang program MANTAP dari bagaimana respon penonton di lokasi shooting.

Sebelum memulai penelitian, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan penyeleksian (screening questions) kepada responden sebelum memberikan kuesioner. Pertanyaan tersebut antara lain adalah:

1. Apakah anda sering menonton program MANTAP di televisi ? 2. Apakah anda mengetahui Presenter MANTAP ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanyakan dengan tujuan untuk mengetahui respon penonton langsung program MANTAP yang sehari-harinya merupakan penonton program tersebut secara on air juga. Sehingga hasil penelitian ini dapat menghasilkan simpulan dan saran yang berguna pula untuk program MANTAP dan respon penonton baik off air maupun on air.

Program MANTAP merupakan suatu bentuk program hiburan musik yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta ANTV yang disiarkan setiap hari Sabtu dan Minggu pada pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Program ini merupakan program hiburan musik yang menampilkan musisi-musisi Indonesia terkini, dan disiarkan langsung dari tempat-tempat keramaian seperti mall, ke layar televisi pemirsa di seluruh Nusantara melalui saluran ANTV. Program ini terbagi atas 5 (enam) segmen yang berisikan satu sampai dua performance setiap segmennya, yang diselingi dengan opening host, tag to

performance, gimmick host, chit chat host, serta closing host.

Penelitian ini hanya membahas sebatas presenter program MANTAP saja, Alasan penulis hanya melakukan penelitian pada presenter MANTAP saja, karena penulis tertarik dengan fenomena Bang Sapri yang dikenal dengan jargon ‘Masak Aer’. Dimana Bang Sapri merupakan keunikan tersendiri dari program MANTAP. Kebisaannya dalam membuat gombalan- gombalan, membuat Bang Sapri dikenal masyarakat. Ditambah, tidak jarang Bang Sapri menggombali artis- artis cantik yang menjadi bintang tamu MANTAP.

Ada pula arti dari kata ”respon” adalah tanggapan; reaksi; jawaban me·res·pons: memberikan respons; menanggapi (http://www.artikata.com/arti-347798-respons.html) Maka, dalam penelitian ini penulis akan meneliti tanggapan penonton on air program MANTAP terhadap Presenter program tersebut.

Sebelum memulai penelitian, penulis membuat batasan-batasan yang jelas dengan tujuan untuk menghindari penelitian yang tidak fokus. Pembatasan yang telah dibuat di awal penelitian adalah sebagai berikut:

1. Responden yang dipilih adalah penonton program MANTAP di Jabodetabek

2. Penelitian terbatas pada respon penonton terhadap Presenter dalam program MANTAP ANTV

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Respon dari para penonton langsung program MANTAP ANTV terhadap Presenter MANTAP.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan respons audiens terhadap program Mantap berdasarkan jenis kelamin dan profesi.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat deskripstif. Metodologi yang digunakan adalah survey dengan populasi penonton MANTAP. Sampel berjumlah 60 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

(3)

dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling atau sampling yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang itu ada di lokasi.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yang sebuah metodologi yang berdasar dari hasil pengukuran berdasarkan variabel-variabel yang ada. Objek kajian dari metodologi ini adalah ilmu exact atau ilmu pasti. Metodologi ini merupakan metode yang didesain sangat spesifik, yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui objek tertentu, atau benar-benar fokus kepada suatu permasalahan saja. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan tes terhadap teori yang sudah ada sebelumnya dan melakukan pembuktian terhadap kebenaran teori tersebut. (Kriyanto: 2009) Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menggali secara mendalam respon dari penonton on

air MANTAP yang kebetulan berada di lokasi shooting. Hal ini diketahui oleh peneliti dengan

melakukan screening question terlebih dahulu seperti yang telah dijelaskan di pendahuluan. Tekhnik pengujian akan dilakukan berdasar dari survey secara langsung dan analisis data akan dilakukan secara univariat dan bivariat. Dalam penelitian ini, penulis terjun langsung ke lapangan (lokasi

shooting). Populasi penelitian ini adalah penonton on air MANTAP yang kebetulan hadir di venue.

Tekhnik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan bagi peneliti. Dengan rumus Taro Yamane, peneliti mendapatkan angka 60 untuk responden. Tekhnik pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Kuesioner yang telah dibuat disebarkan secara langsung ke venue oleh peneliti. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Liekert. Skala Liekert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu program acara (Sugiyono, 2007 : 93). Tekhnik analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap 1 variabel untuk riset deskriptif. Sedangkan bivariat adalah analisis analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel.Hasil penghitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, dalam penelitian ini, adalah tabel silang berdasarkan jenis kelamin dan profesi.

HASIL DAN BAHASAN

Reliabilitas adalah pengujian alat ukur yang bertujuan untuk melihat konsistensi dari suatu definisi operasional.. suatu alat ukur dapat dikatakan konsisten jika penelitian berikutnya mendapatkan hasil yang sama dari pengukuran gejala yang sama walaupun di waktu yang berbeda-beda. Semakin kecil kesalahan semakin dapat dipercaya alat pengukur tersebut dan sebaliknya. Untuk uji kepercayaan instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan tekhnik alpha cronbach. Standar nilai alpha

cronbach (_) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik adalah >0.5. jadi, semakin besar nilai alpha (_) (>0.5), maka semakin terpercaya alat ukur tersebut. Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasionalisasi konsep telah benar-benar mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain, validitas berkenaan dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptual dan definisi operasional dari variabel. Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi penelitian yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini, masing-masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa faktor sehingga akan diperoleh nilai Kaizer-Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statistik yang digunakan untuk menunjukkan ketepatan analisis faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Bila KMO>0.5 dengan nilai signifikansi <0.005 maka variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik factor analisis untuk mengetahui apakah indikator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indikator yang masih dalam satu variabel. Setelah melakukan uji reliabilitas dan validitas, peneliti melanjutkan penelitian dengan menganalisa jawaban dari 60 responden dengan menggunakan tabel silang berdasarkan jenis kelamin dan profesi. Dan terdapat keunikan jawaban pada indikator nomor 15:

Jenis kelamin * Pembawa acara MANTAP sangat menghibur saat menggombali artis pengisi acara. Crosstabulation

Pembawa acara MANTAP sangat menghibur saat menggombali artis pengisi acara.

Total ragu-ragu setuju sangat setuju Jenis kelamin laki-laki Count 16 9 1 26

(4)

% of Total 26.7% 15.0% 1.7% 43.3% perempuan Count 17 13 4 34

% of Total 28.3% 21.7% 6.7% 56.7%

Total Count 33 22 5 60

% of Total 55.0% 36.7% 8.3% 100.0%

Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berjenis kelamin laki- laki dan perempuan memiliki mayoritas jawaban ragu- ragu, laki- laki sebanyak 16 responden (sebesar 26.7%) dan penonton perempuan 17 responden (sebesar 28.3%). Sebanyak 9 responden laki- laki (sebesar 15%) memilih setuju dan 13 responden perempuan (sebesar 21.7%) juga memilih setuju. 1 responden laki- laki (sebesar 1.7%) memilih sangat setuju dan 4 responden perempuan (sebesar 6.7%) juga memilih sangat setuju.

Profesi * Pembawa acara MANTAP sangat menghibur saat menggombali artis pengisi acara. Crosstabulation

Pembawa acara MANTAP sangat menghibur saat menggombali artis pengisi acara.

Total ragu-ragu setuju sangat setuju Profesi pelajar Count 13 8 2 23

% of Total 21.7% 13.3% 3.3% 38.3% mahasiswa Count 9 6 3 18 % of Total 15.0% 10.0% 5.0% 30.0% karyawan Count 11 8 0 19 % of Total 18.3% 13.3% .0% 31.7% Total Count 33 22 5 60 % of Total 55.0% 36.7% 8.3% 100.0%

Dari hasil tabel silang di atas, dapat disimpulkan bahwa penonton berprofesi sebagai pelajar, mahasiswa dan karyawan memiliki jawaban mayoritas ragu- ragu. Pelajar sebanyak 13 responden (sebesar 21.7%), mahasiswa sebanyak 9 responden (sebesar 15%) dan karyawan sebanyak 11 responden (sebesar 18.3%). Lalu, pelajar dan karyawan sama- sama memiliki 8 responden (sebesar 13.3%) yang memilih setuju dan mahasiswa sebanyak 6 responden (sebesar 10%) yang juga memilih setuju. Sebanyak 2 responden pelajar (sebesar 3.3%), dan 3 responden mahasiswa (sebesar 5%) memilih sangat setuju.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Berdasarkan dari tujuan penelitian dan dari hasil kajian teoritik serta analisis statistic yang digunakan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan penelitian yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian yaitu : apabila dilihat dari seluruh dimensi yang dilampirkan, serta seluruh sub dimensi yang memiliki peran dalam program tersebut terdapat respon yang berbeda-beda dari tiap responden yang telah dikategorikan berdasarkan jenis kelamin dan profesi, sesuai dengan teori Individual Differences yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini. Dan dari sejumlah indikator yang diberikan oleh penulis, para responden memberikan tanggapan yang positif dalam artian responden benar-benar merupakan penonton setia program MANTAP dan memperhatikan dengan seksama seluruh sub dimensi yang mendukung jalannya program tersebut.

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat karakteristik penonton dengan responden terbesar berasal dari penonton perempuan sebesar 56.7% dan penonton dengan profesi pelajar dengan presentase terbesar yaitu 38.3%.

Dari hasil pengumpulan data didapatkan bahwa, Respon penonton terhadap presenter program Mantap ANTV (studi pada penonton langsung program Mantap). Bahwa pada sub dimensi penampilan yaitu terdapat dua pernyataan dengan skor terendah yaitu 197. Yaitu dari pernyataan

(5)

‘Cara berpakaian pembawa acara Mantap sudah sesuai berdasarkan tema disetiap episodenya’ kemudian pada pernyataan ‘Saya kesal saat salah satu pembawa acara Mantap tidak hadir karena gangguan dari luar’.

Pada sub dimensi gaya bahasa, yaitu terdapat dua pernyataan dengan skor terendah yaitu 192. Yaitu dari pernyataan ‘Pembawa acara Mantap menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti’ dan ‘Penonton kesal jika pembawa acara Mantap menggunakan kata- kata yang sulit dimengerti’

Pada sub dimensi sikap, terdapat tiga indicator yang memiliki skor terendah yang sama. Dengan skor 197, pada pernyataan ‘Pembawa acara Mantap sudah cukup sopan dengan penonton di lokasi shooting’, kemudian ‘Saya kesal jika pembawa acara Mantap tidak besikap ramah’ dan, ‘Saya tetap menonton Mantap walaupun Indra Bekti, Gracia Indri, dan Sapri bukan artis favoritenya’

SARAN

Berdasarkan dari skor terendah yang didapatkan dari Analisis Data Univariat, pada sub dimensi penampilan mendapatkan skor terendah dengan pernyataan yang berhubungan dengan kostum yang di gunakan presenter dan ketidakhadiran salah satu presenter. Maka dari itu penulis memberikan saran agar tim kreatif dan wardrobe lebih menyesuaikan kustom yang digunakan presenter dengan tema yang diangkat disetiap episodenya. Kemudian untuk tim talent ANTV, agar lebih tegas kepada para talent terutama presenter, sehingga tidak ada kasus dimana presenter mendadak tidak hadir dengan alasan yang beragam.

Pada sub dimensi gaya bahasa, skor terendah yang didapatkan berhubungan dengan pernyataan mengenai penonton yang kesal jika pembawa acara menggunakan kata- kata yang sulit dimengerti. Maka saran penulis yakni, agar tim kreatif membriefing presenter dengan baik dan jelas, sehingga presenter pun mengerti apa yang harus disampaikan kepada penonton, dan tidak menggunakan kata- kata yang sulit dimengerti.

Pada sub dimensi sikap, berdasarkan skor terendah yang didapatkan, maka penulis memberikan saran untuk kru floor bersama- sama dengan para presenter untuk lebih mendekatkan diri dengan penonton di lokasi pada saat commercial break. Walaupun hanya sekedar menyapa dan menanyakan ‘sudah makan apa belum?’ namun itu akan berdampak cukup besar untuk citra dari presenter itu sendiri.

REFERENSI

Buku

Azwar, Saifuddin, 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Badjuri, Adi. (2010). Jurnalistik Televisi. 15t Edition. Yogyakarta: Graha Ilmu

Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Elvinaro,Dkk, Ardianto . (2007). Komunikasi Massa suatu pengantar Edisi

Revisi, Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Jalaludin, Rakhmat. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kountur, Ronny. (2005). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.

Kriyantono, Rachmat.(2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Prenada Group

Kunto, A. A. (2007). Cepat Kaya Menjadi Presenter. Yogyakarta : Indonesia Cerdas.

Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(6)

Morissan. (20011). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tangerang: Ramdina Prakarsa. Naratama. (2004). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo.

Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Riduwan. (2004). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung.

Ruslan, Rosady. (2010). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta.

Sugiyono. (2007). Statistik Untuk Penelitian. Jakarta: CV. Alfabeta. Wiryanto. (2004). Penganta Ilmu Komunikasi. Cetakan pertama. PT Grasindo

Anggota Ikapi

Jurnal

Chandra, N.R.A. (2010). Perkembangan Media Penyiaran Televisi Menjadikan Televisi Sebagai Kebudayaan Masyarakat. Journal Penyiaran Televisi, 1(2): 195 BM, Mursito. (2007). Kontruksi Realitas dalam (Bahasa) Media. Jurnal Komunikasi

Massa, 1(1): 32

Sumber Lainnya

Sembiring, K. (2011, Juli 11). http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology. Retrieved April 1, 2012, from http://id.shvoong.com: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2185068-konsep-dan-definisi-respon/#ixzz1rw6P5pRq

http://gghaegha.blogspot.com/2012/04/efek-komunikasi.html 2 April 2013, 8:33 WIB http://www.artikata.com/arti-347798-respons.html 18 Maret 2013, 19.00 WIB http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ 1 April 2013, 19.20 WIB

www.an.tv di akses pada tanggal 15 April, 18.30 WIB

RIWAYAT PENULIS

Chessy Saputri Insani lahir di Jakarta pada 1 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada tahun 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Hasil multivariat menunjukkan ada pengaruh antara pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi dengan nilai P value 0,011 dan responden dengan pengetahuan rendah

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

Perubahan dapat dilihat dari tingkat pendapatan kusir, jam kerja kusir dalam beroperasi menggunakan delman, serta manajemen pemeliharaan kuda yang diterapkan meliputi

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah meliputi: mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,

Aliran darah pulmonal yang berlebihan ada pada mereka dengan gagal jantung akibat shunt besar dari kiri ke kanan, dan kekaburan difus karena kongesti vena

#erdasarkan hasil pengukuran awal yang telah kami lakukan dil!kasi pekerjaan maka dengan ini kami mengusulkan agar dilakukan addendum 102.1 9 pekerjaan tambah kurang ;