23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 1.1Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti Hubungan Fasilitas Belajar dan Interaksi Sosial dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Virgo Fidelis Bawen Tahun Ajaran 2016/2017 adalah kuantitatif menggunakan jenis Korelasi dengan menggunakan perhitungan Product Moment dan Korelasi Berganda. Penelitian dipilih karena data – data berupa angka – angka dan dihitung menggunakan statistik.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan SMA VIRGO FIDELIS BAWEN. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2016/ 2017 pada bulan Mei – Juni .
3.3 Populasi dan sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2015:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi merupakan seluruh karakteristik dari subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA VIRGO FIDELIS BAWEN tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 101 siswa dengan rincian sebagai berikut :
TABEL 3.1. Daftar Populasi Penelitian
No Kelas Populasi 1. X-1 26 2. X-2 25 3. X-3 25 4. X-4 25 JML 101
24
3.3.2 Sampel dan teknik sampling
Menurut Sugiyono (2015:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, karena anggota populasi homogen dan tidak berstrata. Penentuan besarnya sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus dari Slovin yaitu sebagai berikut:
𝑛 = N
1 + N𝑒2
Keterangan: n = sampel N = populasi
e = error/tingkat kesalahan (5% atau 0,05) Jadi sampel dalam penelitian ini yaitu:
𝑛 = 101
1 + 101 (0,05)2 𝑛 = 101
1,25= 80,8 → 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 81
Pengambilan sampel dalam penelitian ini jika populasinya 101 , dengan tingkat kesalahan 5% nya maka jumlah sampelnya adalah 81 siswa.
TABEL 3.2. Daftar anggota sampel siswa kelas X SMA VIRGO FIDELIS BAWEN (0,5 keatas dibulatkan keatas)
No Kelas Jumlah
siswa Proporsi Sampel
Jumlah Sampel 1. X-1 26 26 101 × 81 = 20,85 21 2. X-2 25 25 101 × 81 = 20,04 20 3. X-3 25 25 101 × 81 = 20,04 20 4. X-4 25 25 101 × 81 = 20,04 20 JUMLAH 101 81
25
3.4 Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan
Data yang dikumpulkan meliputi Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar, dan Prestasi Belajar siswa, yang semua berupa data primer. Data primer menurut Sugiyono (2015:193) adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.” Data tersebut diambil langsung dari responden. Sumber data dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X di SMA Virgo Fidelis Bawen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan saat akan mencari jumlah data dan nilai Siswa Kelas X di SMA Virgo Fidelis Bawen Semester II tahun ajaran 2016-2017 yang masih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Data diperoleh dari Guru Ekonomi SMA Virgo Fidelis Bawen.
b. kuesioner (angket).
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden. Menurut Sugiyono (2015:199) menyatakan “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket yang dibagikan kepada siswa kelas X di SMA Virgo Fidelis Bawen berdasarkan sampel yang telah ditentukan. Angket disusun berdasarkan cara Likert dengan 5 katagori pilihan jawaban yaitu, Adapun penilaian/skor pada angket yang digunakan adalah sebagai berikut:
- pilihan jawaban: Sesuai Kenyataan.(SS) diberi skor 5
- pilihan jawaban Sebagian besar sesuai kenyataan (SBS) diberi skor 4 - pilihan jawaban Netral (N) diberi skor 3
- pilihan jawaban Sebagian kecil sesuai kenyataan (SKS)diberi skor 2 - pilihan jawaban Sangat tidak sesuai kenyataan(STS) diberi skor 1.
26
3.5 Kerangka Penelitian
Penelitian ini melibatkan tiga variabel yaitu Fasilitas belajar, Kemandirian Belajar, dan Prestasi Belajar. Variabel Independen Menurut Sugiyono (2015:39) “Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Fasilitas Belajar (X1) dan Interaksi Sosial (X2). Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2015:39) “Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kemandirian Belajar (Y).
Gambar 3.2. Model Hipotetis Hubungan Fasilitas Belajar dan Interaksi Sosial dengan Kemandirian siswa kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Virgo Fidelis Bawen Tahun Ajaran 2016/2017
Keterangan :
X1 : Fasilitas Belajar
X2 : Interaksi Sosial
Y : Kemandirian Belajar
R : Analisis Korelasi Product Moment : menyatakan hubungan assosiatif
3.6 Definisi Operasional Variabel dan Instrumen penelitian
Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang diberikan kepada siswa kelas X di SMA Virgo Fidelis Bawen. Variabel – variabel dalam instrumen disajikan dalam tabel berikut ini :
(X1)
(Y) (X2)
27
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Hubungan Fasilitas Belajar dan Prestasi Belajar dengan Kemandirian Belajar siswa Kelas X pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Virgo Fidelis Bawen
No Variabel Indikator No Item
Pertanyaan
Butir Skala ukur
1. Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar dalam
penelitian ini merupakan
intensitas untuk melakukan
aktifitas belajar seperti
membaca, menulis, menghitung
dengan penuh keyakinan,
tanggungjawab, dan percaya diri akan kemampuannya dalam
melaksanakan aktifitas
belajarnya yang dilakukan siswa kelas X di SMA Virgo Fidelis
Bawen dengan adanya
dorongan dan kemauan sendiri.
Diukur melalui manajemen
waktu siswa dalam mengatur intensitas belajarnya secara mandiri dan berkelanjutan .
Adanya kesadaran siswa dalam kemandirian belajar
29,31,39 3
Ordinal Meluangkan intensitas waktu
khusus untuk belajar secara teratur dan mandiri
30,32,33,4
0 4
Adanya keinginan yang kuat
untuk mencapai tujuan 34,35,36,4
2 4
Adanya kecenderungan berpendapat, bertindak, dan berperilaku atas kehendaknya
sendiri 37,38,41 3
2.
Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar dalam
penelitian ini adalah sarana dan prasana atau suatu perlengkapan yang dapat mendukung serta memudahkan seorang peserta didik kelas X di SMA Virgo Fidelis Bawen untuk melakukan kegiatan belajar dengan fasilitas di sekolah maupun dirumah
yang memadai yang
dimanfaatkan sesuai kebutuhan siswa diukur dengan seberapa
sering intensitas tingkat
penggunaan nya dan dengan jumlah yang memadai untuk
menunjang kegiatan
pembelajaran .
Ruang atau tempat belajar
yang baik 15,16,17,1
8,25 5
Ordinal
Perabotan belajar yang
lengkap 19,21,22,2
6 4
Perlengkapan belajar yang digunakan secara efisien intensitas penggunaannya 20,23,24,2 7,28 5 3. Interaksi Sosial
Interaksi sosial dalam penelitian ini adalah adanya kemampuan untuk menyelesaikan masalah di kalangan siswa kelas X di SMA Virgo Fidelis yang diukur dengan kualitas hubungan antar satu orang dengan orang lain atau keeratan hubungan dalam berkomunikasi, tingkah laku,
dan kontak sosial yang
berkaitan dengan tugas
kelompok.
Interaksi sosial yang
dilakukan di lingkungan 2,6,7,9,11,
14 6
Ordinal
Pengaruh yang dilakukan
dalam berinteraksi
1,4,5,12 4
Dorongan dan dukungan orang lain secara langsung dan tidak langsung
28
3.6.1 Uji Instrumen Penelitian 3.6.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur layak digunakan dalam penelitian. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas data menggunakan analsisi korelasi product moment. Menurut Sugiyono (2015:173) “Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”
Rumus menghitung validitas Arikunto dalam (Astuti: 2005: 54):
𝑟𝑥𝑦=
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 − ( ∑ 𝑦)
√((𝑁 ∑ 𝑥)2− (∑ 𝑥)2) + ((𝑁 ∑ 𝑦)2− (∑ 𝑦)2)
Keterangan :
Rxy : koefisien korelasi x : skor item
y : skor total
n : banyaknya subjek
Dalam penelitian ini syarat untuk menentukan validitas suatu instrumen adalah jika item instrumen r hitung lebih besar dari r tabel (r
hitung > r tabel) 3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian perlu diuji reliabilitasnya untuk mengetahui tingkat keajegan dan hasil yang didapatkan dari penerapan instrument tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas Cronbach's Alpha biasa digunakan sebagai tool statistik untuk uji reliabilitas dengan rumus alpha Arikunto dalam (Astuti: 2005: 55) : 𝛼 = ( 𝑘
𝑘−1) (1 − ( Σ𝜎𝑏2
𝜎𝑡2 ))
Keterangan :
𝛼 : Koefisien alpha cronbach K : Banyaknya butir item
29 1 : Angka konstan
Σ𝜎𝑏2 : Jumlah varian skor total 𝜎𝑡2 : Varian item
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach’Alpha, instrumen penelitian dianalisis menggunakan progam SPSS 16.0 for Windows.
3.7 Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen
Dari perhitungan validitas dan reliabilitas variabel fasilitas belajar dan interaksi sosial dengan kemandirian diperoleh hasil sebagai berikut:
3.7.1 Interaksi Sosial
Interaksi sosial diukur dari tingkah laku antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam waktu tertentu, hubungan timbal balik, dan adanya dorongan untuk berinteraksi. Hasil uji validitas menjelaskan bahwa dari 14 jumlah item yang ada, terdapat 3 item yang dinyatakan gugur dan 11 item yang dinyatakan valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Interaksi Belajar
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi (r) Tabel Korelasi (r tabel) Keterangan Interaksi Sosial (X2) 1 .008 0,361 TIDAK VALID 2 .434 0,361 VALID 3 .585 0,361 VALID 4 .685 0,361 VALID 5 .407 0,361 VALID 6 .653 0,361 VALID 7 .332 0,361 VALID 8 .497 0,361 VALID 9 -.0,58 0,361 TIDAK VALID 10 .545 0,361 VALID 11 .792 0,361 VALID 12 .672 0,361 VALID 13 .544 0,361 VALID 14 -.192 0,361 TIDAK VALID
30
3.7.2 Fasilitas Belajar
Kelengkapan fasilitas belajar diukur melalui 3 aspek, yaitu ruang atau tempat belajar yang baik, perabotan belajar yang lengkap, perlengkapan belajar yang efisien. Hasil uji validitas menjelaskan bahwa dari 14 jumlah item yang ada, terdapat 6 item yang dinyatakan gugur dan 8 item yang dinyatakan valid. Item valid dan item gugur dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Fasilitas Belajar
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi (r) Tabel Korelasi (r tabel) Keterangan Fasilitas Belajar (X1) 1 .123 0,361 TIDAK VALID 2 -.073 0,361 TIDAK VALID 3 -.145 0,361 TIDAK VALID 4 .183 0,361 TIDAK VALID 5 -.060 0,361 TIDAK VALID 6 .505 0,361 VALID 7 .395 0,361 VALID 8 .225 0,361 TIDAK VALID 9 .480 0,361 VALID 10 .609 0,361 VALID 11 .690 0,361 VALID 12 .460 0,361 VALID 13 .371 0,361 VALID 14 .391 0,361 VALID
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.
3.7.3 Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar diukur melalui intensitas belajar mandiri, dan pencapaian waktu belajar serta dorongan mencapai tujuan .Hasil uji validitas menjelaskan bahwa dari 14 jumlah item yang ada 6 item yang
31
dinyatakan gugur . Item valid dan item gugur dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Kemandirian Belajar
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi (r) Tabel Korelasi (r tabel) Keterangan Kemandirian Belajar (Y) 1 .570 0,361 VALID 2 .291 0,361 TIDAK VALID 3 .244 0,361 TIDAK VALID 4 .613 0,361 VALID 5 .363 0,361 VALID 6 .561 0,361 VALID 7 .480 0,361 VALID 8 .404 0,361 VALID 9 -.119 0,361 TIDAK VALID 10 .015 0,361 TIDAK VALID 11 -.043 0,361 TIDAK VALID 12 .084 0,361 TIDAK VALID 13 .605 0,361 VALID 14 .440 0,361 VALID
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.
3.7.4 Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha cronbrach. Suharsimi Arikunto (dalam Setyowati dan Ismanto 2015 :45) “Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach di atas 0,600, jadi jika nilai alpha cronbanch lebih besar dari 0,600 intrumen dikatakan realibel dan jika nilai alpha cronbach lebih kecil dari 0,600 instrumen dikatakan tidak realibel”.
Jadi hasil dikatakan reliabel apabila hasil perhitungannya lebih dari 0,600 dan dikatakan tidak reliabel apabila hasil perhitungannya dibawah 0,600. Pengujian reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan setelah uji validitas untuk menguji data sebelum disebar ke sampel asli. Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut
32
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel α Hitung Standar α Keterangan
Fasilitas Belajar 0,825 0,6 Reliabel
Interaksi Sosial 0,881 0,6 Reliabel
Kemandirian Belajar 0,813 0,6 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
Dari hasil pengujian diatas diperoleh bahwa variabel bebas yaitu fasilitas belajar memiliki reliabilitas sebesar 0,825, kemudian interaksi sosial 0,881 serta variabel terikatnya kemandirian belajar sebesar 0,813 telah dikatakan sebagai variabel penelitian yang reliabel, dimana nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel penelitian layak untuk diujikan ke pengujian hipotesis selanjutnya.
3.8 Uji Prasyarat 3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dengan teknik One-sample kolmogrov-smirnov dengan menggunakan IBM SPSS statistic versi 16.0. Sampel yang akan dipakai untuk analisis haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi α= 5% (0,05) Menurut Priyatno (2014: 78) “Apabila signifikansi < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal.”
3.8.2 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Penelitian ini menggunakan uji linieritas dengan IBM SPSS versi 16.0. Uji linearitas dilakukan antara variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Priyatno
33
(2014: 79) “Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Linearity) Kurang dari 0,05. Teori lain mengatakan bahwa dua variabel dikatan linier apabila dignifikansi (Deviation for liniearity) lebih besar dari 0,05.”
3.9 Analisis Data
3.9.1 Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu sampel yang diteliti melalui data sampel/populasi. Dalam analisis pendahuluan ini akan dijelaskan temuan penelitian yang terkait dengan analisis deskriptif. Perhitungan dalam statistik deskriptif meliputi: tabel distribusi frekuensi, mean, standar deviasi, range, variance, dan diagram statistik (histogram). Analisis ini menggunakan SPSS Windows versi 16.0
3.9.2 Analisis Lanjutan
3.9.2.1 Korelasi Pearson Product Moment
𝑟𝑥𝑦=
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 − ( ∑ 𝑦)
√((𝑁 ∑ 𝑥)2− (∑ 𝑥)2) + ((𝑁 ∑ 𝑦)2− (∑ 𝑦)2)
Keterangan :
Rxy : koefisien korelasi x : skor item
y : skor total
n : banyaknya subjek
Menurut Sugiyono (2015:215) “korelasi product moment adalah untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan saty variabel dependen.” korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif, jika r = 0 artinya tidak ada korelasi, jika r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.
34
3.9.2.2 Koefisien Korelasi Berganda
Dalam penelitian ini digunakan analisis korelasi ganda untuk menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama – sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini membahas ada tidaknya hubungan Fasilitas belajar dan Interaksi Sosial dengan Kemandirian Belajar. rumus korelasi berganda dua variabel ditunjukkan pada rumus sebagai berikut :
𝑟𝑥1𝑥2𝑦 =
√𝑟2𝑥1𝑦+ 𝑟2𝑥2𝑦− 2𝑟𝑥1𝑦𝑟𝑥2𝑦𝑟𝑥1𝑥2 1 − 𝑟2
𝑥1𝑥2
Keterangan :
Ry.X1.X2= korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama –
sama dengan variabel Y
ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
Pengujian menggunaan Uji dua sisi dengan taraf signifikansi ɑ = 5%. Menurut Sugiyono (2015:215) korelasi ganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen.