• Tidak ada hasil yang ditemukan

Whole Mount

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Whole Mount"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

WHOLEMOUNT WHOLEMOUNT

Oleh : Oleh : N

Naammaa : : PPrraasseettyyo o HHaaddee N NIIMM : : BB11JJ000088119900 Rombongan: VIII Rombongan: VIII K Keelloommppookk : : 11 Asisten

Asisten : : Dewi Dewi IndriyatiIndriyati

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO PURWOKERTO 2009 2009

(2)

I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang

Kelas aves memiliki organ embrionik yang spesial berupa membran fetal. Kelas aves memiliki organ embrionik yang spesial berupa membran fetal. Perkem

Perkembangabangan n embriembrional dimulai onal dimulai sejak terjadinysejak terjadinya a fertilfertilisasi dan isasi dan berakhberakhir ir pada saatpada saat  penetasan atau kelahiran. Aves dalam hal ini diwakili oleh ayam, merupakan hewan  penetasan atau kelahiran. Aves dalam hal ini diwakili oleh ayam, merupakan hewan yang tergolong dalam hewan amniota, karena janinnya mempunyai selaput ekstra yang tergolong dalam hewan amniota, karena janinnya mempunyai selaput ekstra embrional yang dinamakan amnion (Kimball,

embrional yang dinamakan amnion (Kimball, 1983).1983). Whol

Wholemounemount t merupmerupakan akan mikromikrotekniteknik k keselukeseluruhan dari ruhan dari suatu objek suatu objek untuuntuk k  mel

melihaihat t stustuktuktur-sr-strutruktuktur r yanyang g berberhubhubungungan an dendengan gan orgorgan an embembrio rio selseluruuruhnyhnyaa (Kosasih, 1975). Tingkat kesukaran dalam metode ini adalah menentukan lokasi (Kosasih, 1975). Tingkat kesukaran dalam metode ini adalah menentukan lokasi  pemotongan yang tepat. Hal ini harus diperhatikan dalam skema umum organ yang  pemotongan yang tepat. Hal ini harus diperhatikan dalam skema umum organ yang

tampak dalam wholemount. tampak dalam wholemount.

Ayam merupakan jenis aves yang mempunyai organ embrionik spesial yaitu Ayam merupakan jenis aves yang mempunyai organ embrionik spesial yaitu membran fetal diantaranya amnion. Membran ini sangat penting, karena menjaga membran fetal diantaranya amnion. Membran ini sangat penting, karena menjaga kelembaban embrio dan mencegah kerusakan embrio. Membrane fetal lainnya yaitu kelembaban embrio dan mencegah kerusakan embrio. Membrane fetal lainnya yaitu serosa, kantong vitelus atau kantung yolk (Djuhanda, 1981).

serosa, kantong vitelus atau kantung yolk (Djuhanda, 1981). Bag

Bagian ian pempembelbelahaahan n teltelur ur yanyang g aktaktif if adaadalah lah bagbagian ian kepkeping ing lemlembagbaganyanya.a. Pembelahan dimulai pada waktu telur melalui oviductus. Telur mendapat albumen Pembelahan dimulai pada waktu telur melalui oviductus. Telur mendapat albumen dan selaput lainnya. Albumen kental yang terputar dan berbentuk seperti tali disebut dan selaput lainnya. Albumen kental yang terputar dan berbentuk seperti tali disebut kal

kalazaaza. . KalKalaza aza berberfunfungsigsinya nya untuntuk uk menmenjagjaga a keskeseimeimbanbangan gan sel sel teltelur ur agaagar r tettetapap terletak sentral dalam albumen dan keping lembaganya selalu menghadap ke atas terletak sentral dalam albumen dan keping lembaganya selalu menghadap ke atas (Yatim, 1982).

(Yatim, 1982).

Preparat praktikum wholemount ini menggunakan telur ayam kampung yang Preparat praktikum wholemount ini menggunakan telur ayam kampung yang sudah diinkubasi selama 1-3 hari. Namun, apabila waktu inkubasi kurang, maka sudah diinkubasi selama 1-3 hari. Namun, apabila waktu inkubasi kurang, maka embrio tidak dapat terlihat dengan jelas. Wholemount digunakan untuk mengamati embrio tidak dapat terlihat dengan jelas. Wholemount digunakan untuk mengamati

(3)

 perkembangan embrio ayam umur 1-3 hari. Telur ayam digunakan dalam praktikum  perkembangan embrio ayam umur 1-3 hari. Telur ayam digunakan dalam praktikum wholemount karena telur ayam lebih mudah didapatkan dan embrio ayam mudah wholemount karena telur ayam lebih mudah didapatkan dan embrio ayam mudah untuk diambil dan diamati perkembangannya.

untuk diambil dan diamati perkembangannya.

B. Tujuan B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan preparat wholemount Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan preparat wholemount dan untuk mengetahui rangkaian perkembangan embrio ayam.

dan untuk mengetahui rangkaian perkembangan embrio ayam.

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA

(4)

Embr

Embriologiologi i reptilreptil, , buruburung, dan ng, dan mamalimamalia a dipidipisahkan dari sahkan dari CycloCyclostomastomata ta (ikan(ikan dan

dan amfamfibiibi), ), karkarena ena memmemiliiliki ki orgorgan an embembriorionik nik yanyang g spspesiesial. al. OrgOrgan an embrembrionionik ik  terseb

tersebut disebut membran fetal ut disebut membran fetal dan terletak di dan terletak di antara amnionantara amnion. . MembraMembran n ini pentingini penting dalam menjaga kelembaban embrio dan mencegah kerusakan (Pattern, 1971).

dalam menjaga kelembaban embrio dan mencegah kerusakan (Pattern, 1971). Am

Amninion on memerurupapakakan n ororgagan n evevololususi i rereptptil il ke ke avaves es dadan n beberfurfungngsi si ununtutuk k  menyesuaikan dengan tempat hidupnya yang baru dari habitat air ke habitat darat menyesuaikan dengan tempat hidupnya yang baru dari habitat air ke habitat darat (terrestrial) dan udara. Membran fetal yang lain, serosa disamakan dengan korion (terrestrial) dan udara. Membran fetal yang lain, serosa disamakan dengan korion  pada ikan. Ikan dan amfibi belum memiliki alantois sebagai membrana fetal. Hal ini  pada ikan. Ikan dan amfibi belum memiliki alantois sebagai membrana fetal. Hal ini

dis

disebaebabkabkan n padpada a embembrio rio ikaikan n dan dan amfamfibiibi, , perpertuktukaran aran gas gas dan dan pempembuabuangangan n sissisaa metabolisme terjadi langsung melalui transmembran dari embrio ke medium air di metabolisme terjadi langsung melalui transmembran dari embrio ke medium air di sekitarnya (Rugh, 1962).

sekitarnya (Rugh, 1962).

Telur Aves memiliki yolk yang banyak. Kandungan yolk berfungsi untuk  Telur Aves memiliki yolk yang banyak. Kandungan yolk berfungsi untuk  me

menynyedediaiakakan n cadcadanangagan n mamakakananan n babagi gi peperkrkemembabangngan an emembrbrio io kekecucualali i ududarara.a. Kebutuhan mineral seperti Ca

Kebutuhan mineral seperti Ca2+2+ pada embrio dapat di serap dari cangkang telur pada embrio dapat di serap dari cangkang telur  (Huett

(Huettner, 1961). Ovum ner, 1961). Ovum pada Aves pada Aves merupmerupakan bulatan yolk akan bulatan yolk dengdengan an biopbioplasma danlasma dan intinya, sedangkan telur yang terdiri dari cangkang telur, albumen (putih telur) dan intinya, sedangkan telur yang terdiri dari cangkang telur, albumen (putih telur) dan yolk (kuning telur). Ovum merupakan suatu sel yang berukuran sangat besar. Hal ini yolk (kuning telur). Ovum merupakan suatu sel yang berukuran sangat besar. Hal ini disebabkan kandungan yolk yang besar pula (Djuhanda, 1981).

disebabkan kandungan yolk yang besar pula (Djuhanda, 1981). Ti

Tipe pe tetelulur r AvAves es adadalalah ah tetelololelecitcithahal l beberarat t atatau au seseriring ng didisesebubut t dedengnganan megalecithal. Hal ini disebabkan oleh volume yolk hampir mengisi seluruh bagian megalecithal. Hal ini disebabkan oleh volume yolk hampir mengisi seluruh bagian ov

ovumum. . TiTipe pe pepembmbelelahahan an papada da AvAves es memerurupapakakan n pepembmbelelahahan an memeroroblblasastitik.k. Pembelahan pada Aves juga disebut dengan meroblastik diskoidal karena bagian Pembelahan pada Aves juga disebut dengan meroblastik diskoidal karena bagian yang membelah berberntuk seperti cawan atau diskus atau perisai (Soeminto, 2000). yang membelah berberntuk seperti cawan atau diskus atau perisai (Soeminto, 2000). T

Telur bangsa burunelur bangsa burung dilengkapg dilengkapi dengan yolk yang i dengan yolk yang banyabanyak untuk mengantk untuk mengantisipasisipasii kebutuhan bahan makan embrio yang secara keseluruhan harus dipenuhi oleh telur  kebutuhan bahan makan embrio yang secara keseluruhan harus dipenuhi oleh telur 

(5)

tempatnya berkembang, kecuali kebutuhan oksigen (Strorer

tempatnya berkembang, kecuali kebutuhan oksigen (Strorer and Usinger, 1961).and Usinger, 1961). Telur ayam mewakili karakteristik pembelahan telur dengan yolk banyak. Telur ayam mewakili karakteristik pembelahan telur dengan yolk banyak. T

Teluelur r ayaayam m sersering diguing digunaknakan an daldalam am penpengamgamatan atan atau mempatau mempelajelajari ari embembrioriologlogii karena proses diferens

karena proses diferensiasi awal iasi awal dari sistem dari sistem orgorgan an dan dasar dan dasar pembepembentukantukan n tubutubuhnyahnya mu

mudadah h didimemengngerterti. i. UnUntutuk k memelihlihat at ststruruktktur ur yayang ng beberhrhububunungagan n dedengngan an emembrbrioio digunakan metode wholemount (Pattern, 1971).

digunakan metode wholemount (Pattern, 1971).

Aves mempunyai telur megalecithal atau telolecithal. Deutoplasma banyak, Aves mempunyai telur megalecithal atau telolecithal. Deutoplasma banyak, dan terbentuk lapisan yang mengisi hampir semua telur, sedangkan semua inti dan dan terbentuk lapisan yang mengisi hampir semua telur, sedangkan semua inti dan sedik

sedikit it sitopsitoplasma menempati lasma menempati hanya daerah hanya daerah puncapuncak k kutukutub b animalanimal. . YYolk olk berlapberlapisis terdiri dari yolk kuning dan yolk putih. Perbedaan warna ini

terdiri dari yolk kuning dan yolk putih. Perbedaan warna ini dikarenakan yolk kuningdikarenakan yolk kuning mengandung karotenoid, granula

mengandung karotenoid, granula dan globula. dan globula. (Y(Yatim, 1982).atim, 1982).

Proses gastrulasi embrio ayam mengalami proses-proses dasar yang sama Proses gastrulasi embrio ayam mengalami proses-proses dasar yang sama den

dengan gan gasgastrutrulasi lasi embembrio rio amfamfibi. ibi. PerPerbedbedaan aan palpaling ing penpentinting g adaadalah lah daldalam am telutelur r   burung atau ayam yolknya sangat banyak sehingga walaupun pada embrio burung  burung atau ayam yolknya sangat banyak sehingga walaupun pada embrio burung atau ayam terbentuk juga blastopor, tetapi tidak sebagai blastopor yang bulat dan atau ayam terbentuk juga blastopor, tetapi tidak sebagai blastopor yang bulat dan  berlubang seperti pada amfibi. Adanya hambatan yolk yang banyak, menyebabkan  berlubang seperti pada amfibi. Adanya hambatan yolk yang banyak, menyebabkan  blastopor embrio ayam hanya berupa satu sayatan membujur kearah cranio-caudal  blastopor embrio ayam hanya berupa satu sayatan membujur kearah cranio-caudal

(Syahrum, 1994). (Syahrum, 1994).

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE

(6)

A. Materi A. Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mangkuk, alat peneropong, Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mangkuk, alat peneropong, sendo

sendok, k, guntgunting, gelas ing, gelas arlojiarloji, , kertas saring, pipet tetes, kertas saring, pipet tetes, gelas benda, kompor listrik,gelas benda, kompor listrik, gelas beker, kamera digital dan pensil.

gelas beker, kamera digital dan pensil. Bah

Bahan an yanyang g digdigunaunakan kan padpada a prapraktiktikum kum ini ini adaadalah lah teltelur ur ayaayam m fertfertil il yanyangg sudah diinkubasi selama 1-3 hari, larutan garam fisiologis, larutan Bouin dan alkohol sudah diinkubasi selama 1-3 hari, larutan garam fisiologis, larutan Bouin dan alkohol (50%, 60%, 70%, 80%, 90%, absolut), eosin, formalin, xilol, pewarna hematoxilin, (50%, 60%, 70%, 80%, 90%, absolut), eosin, formalin, xilol, pewarna hematoxilin, dan canada balsam.

dan canada balsam.

B. Metode B. Metode 1.

1. SedSediakiakan teluan telur ayam fertr ayam fertil ayam kamil ayam kampunpung (ayam bug (ayam bukan ras = burkan ras = buras) yanas) yangg telah diinkubasikan atau dierami oleh induk ayam selama 1-3 hari.

telah diinkubasikan atau dierami oleh induk ayam selama 1-3 hari. 2.

2. Telur dTelur diteropiteropong unong untuk metuk mengetangetahui ada thui ada tidaknidaknya embrya embrio di dio di dalamnalamnyaya 3.

3. LarutLarutan garam fian garam fisiolosiologis hangis hangat disgat disediakaediakan di dalan di dalam mangkm mangkuk secuuk secukupnkupnyaya 4.

4. TelTelur dimasur dimasukkukkan ke an ke daldalam larutam larutan garam fisian garam fisioloologisgis, , kemkemudiudian bagiaan bagian n yanyangg menghadap ke permukaan air ditandai dengan pensil, setelah itu bagian yang menghadap ke permukaan air ditandai dengan pensil, setelah itu bagian yang tumpul ditusuk dengan jarum sehingga udara di

tumpul ditusuk dengan jarum sehingga udara di dalamnya keluar dalamnya keluar  5.

5. BagiaBagian cangkn cangkang teluang telur yang ter yang telah ditalah ditandai digndai diguntinunting secara hg secara hati-hatati-hati, seteli, setelahah itu cangkang diangkat maka akan terlihat blastodiskus atau embrioblas

itu cangkang diangkat maka akan terlihat blastodiskus atau embrioblas 6.

6. BlaBlastostodisdiskus dipotkus dipotong dengaong dengan n gunguntinting, g, dendengan gan hathati-hai-hati ti ditditusuusukkakkan n ujuujungng ru

runcncining g emembrbrioioblblas as papada da babatatas s emembrbrioioblblasas, , kekemumudidian an didipopototong ng sesecacarara keseluruhan dan dipindahkan pada gelas arloji

keseluruhan dan dipindahkan pada gelas arloji 7.

7. PosisPosisi embrioi embrioblas diblas dibalik unbalik untuk memtuk membersibersihkan yohkan yolk yanlk yang menemg menempel dengpel denganan larutan garam fisiologis sampai bersih.

(7)

8.

8. DiDissedediaiakakan n kkerertatas s ssararining g ukukuuraran n 3,3,5 5 x x 33,5 ,5 cmcm. . KeKertrtas as didililippat at ddua ua didi tengah

tengahnya, pelipatan nya, pelipatan diuladiulang ng tegak lurus tegak lurus pelippelipatan atan pertampertama, a, kemudkemudian ian dilipdilipatat dia

diagongonal al dan dan dipdipotootong ng ujuujungng-uj-ujungungnyanya. . UsaUsahakhakan an lublubangangnya nya sessesuai uai dendengangan ukuran embrio

ukuran embrio 9.

9. KerKertas saritas saring ditemng ditempelpelkan pada embrkan pada embrio sedemio sedemikiikian rupa sehinan rupa sehingga embgga embriorio tepat berada di tengah-tengah lubang dan embrio menempel pada tepi lubang tepat berada di tengah-tengah lubang dan embrio menempel pada tepi lubang kertas saring

kertas saring 10

10.. MaMasusukkkkan an emembrbrio io ayayam am tetersrsebebut ut ke ke dadalalam m fifiksksatatif if (l(laruarutatan n BoBouiuin) n) dadann difiksasi selama 2 x 24 jam setelah itu dibersihkan dengan alkohol 70% yang difiksasi selama 2 x 24 jam setelah itu dibersihkan dengan alkohol 70% yang dicampur amonia.

dicampur amonia. 11.

11. TetTetesi esi embembrio rio dendengan gan forformalmalin in untuntuk uk memmembunbunuh uh seksekalialigus gus menmengawgawetketkanan embrio tersebut selama 30 menit. Kemudian dilanjutkan dengan stainingisasi embrio tersebut selama 30 menit. Kemudian dilanjutkan dengan stainingisasi dengan hematoxilin.

dengan hematoxilin. 12

12.. PePewawarnrnaaaan n hehemamatotoxixililin n didiawawalali i dedengngan an pepembmberersisihahan n prprepeparaarat t dedengnganan merendam dalam air selama beberapa detik kemudian rendam dalam hematoxilin merendam dalam air selama beberapa detik kemudian rendam dalam hematoxilin selama kuran lebih 7 detik, selanjutnya bilas dengan akuades dan mulai masuk  selama kuran lebih 7 detik, selanjutnya bilas dengan akuades dan mulai masuk  tahap dehidrasi dengan alkohol.

tahap dehidrasi dengan alkohol. 13.

13. DehidDehidrasi dilakukarasi dilakukan n setelasetelah h stainistaining dengan hematoxilng dengan hematoxilin, dengan tahapanin, dengan tahapan rendam daam alkohol 50 %, 60 %, 70 %, 80 %, 90 %, alkohol absolut rendam daam alkohol 50 %, 60 %, 70 %, 80 %, 90 %, alkohol absolut masing-masing 10 menit.

masing 10 menit. 14

14.. KeKemimiududian ian mamasusuk k keketatahahap p ststaiaininingngisisasasi i dedengngan an eoeosisin n dedengngan an tatahahapapan,n, rendam dalam eosin selama 10 menit lalu dimasukkan kedalam xilol : alkohol rendam dalam eosin selama 10 menit lalu dimasukkan kedalam xilol : alkohol de

dengngan an peperbrbanandidingngan an bebertrtururutut-tu-tururut t 3:3:1, 1, 1:1:1, 1, 1:1:3 3 seselalama ma 10 10 memeninit. t. LaLalulu dikeringkan di udara bebas.

(8)

15.

15. LakuLakukan proses labelinkan proses labeling dengan memberi canada balsam dan tutup dengang dengan memberi canada balsam dan tutup dengan

kaca penutup, diberi label nama preparat, dan diamati dibawah mikroskop. kaca penutup, diberi label nama preparat, dan diamati dibawah mikroskop.

(9)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil A. Hasil

Embrio ayam umur 24 jam Embrio ayam umur 24 jam

Embrio ayam umur 36 jam Embrio ayam umur 36 jam

Embrio ayam umur 48 jam Embrio ayam umur 48 jam

Embrio ayam umur 60 jam Embrio ayam umur 60 jam

Embrio ayam umur 72 jam Embrio ayam umur 72 jam

(10)

B. Pembahasan B. Pembahasan

Wholemount merupakan sediaan mikroteknik keseluruhan dari suatu objek  Wholemount merupakan sediaan mikroteknik keseluruhan dari suatu objek  yang diamat

yang diamati i pada praktikpada praktikum ini um ini yaitu embrio ayam umur antara 24-48 jam. Hal yaitu embrio ayam umur antara 24-48 jam. Hal iniini didasarkan atas dari hasil praktikum bahwa embrio pada telur yang dimilki masih didasarkan atas dari hasil praktikum bahwa embrio pada telur yang dimilki masih   be

  beruprupa a blablastostodisdiskus kus ataatau u embembriorioblablas, s, sehsehingingga ga orgorgan-an-orgorgan an lailain n yanyang g belbelumum terbentuk tidak bisa diamati. Disediakan preparat awetan dari embrio ayam yang terbentuk tidak bisa diamati. Disediakan preparat awetan dari embrio ayam yang telah ada untuk mengatasi kekurangan itu. Perkembangan embrio dari telur yang telah ada untuk mengatasi kekurangan itu. Perkembangan embrio dari telur yang   be

  beryoryolk lk banbanyakyak, , kankantontong g vitviteluelus s menmenjadjadi i pempembunbungkugkus s vitviteluelus s (yo(yolk) lk) yanyang g adaada,, me

mencncernerna a dadan n memenynyeraerap p zatzat-za-zat t mamakakananan n yayang ng adada a ununtutuk k didiededarkarkan an memelalaluluii   pe

  pembumbuluh luh dardarah ah ke ke selseluruuruh h tubtubuh uh embembriorio. . SedSedangangkan kan amnamnion ion yanyang g mermerupupakaakann  pembungkus embrio langsung mempunyai rongga amnion yang berisi cairan yang  pembungkus embrio langsung mempunyai rongga amnion yang berisi cairan yang

disebut liquor amnii (Kosasih, 1975). disebut liquor amnii (Kosasih, 1975).

Embriologi sebenarnya adalah suatu satuan proses yang sangat majemuk, Embriologi sebenarnya adalah suatu satuan proses yang sangat majemuk, tetapi untuk memudahk

tetapi untuk memudahkan an pengepengertiannrtiannya ya proseproses s itu dibagi itu dibagi menjadmenjadi i 6 6 tahapatahapan. Batasn. Batas antara tahapan itu sebenarnya juga tidak jelas, ada yang tumpang-tindih satu dengan antara tahapan itu sebenarnya juga tidak jelas, ada yang tumpang-tindih satu dengan yang lain. Stadium morula merupakan tahap pertama dalam embriologi. Sel-sel hasil yang lain. Stadium morula merupakan tahap pertama dalam embriologi. Sel-sel hasil  pembelahan masih bergandengan satu dengan yang lain. Sel orisinil (zigot) tetap saja  pembelahan masih bergandengan satu dengan yang lain. Sel orisinil (zigot) tetap saja  besarnya, hanya membelah dan tiap belahan tumbuh mencapai besar tertentu. Sel  besarnya, hanya membelah dan tiap belahan tumbuh mencapai besar tertentu. Sel yang membelah itu hanya terdapat pada sel dalam kutub animal. Pembelahan yang membelah itu hanya terdapat pada sel dalam kutub animal. Pembelahan sel-sel morula sel-selanjutnya membentuk bola sel-sel-sel-sel yang berongga (blastula). Rongga itu sel morula selanjutnya membentuk bola sel-sel yang berongga (blastula). Rongga itu disebut

disebut blastocoel blastocoel (Brotowidjoyo, 1994).(Brotowidjoyo, 1994).

Perkembangan embrional dimulai dengan persatuan sel kelamin jantan dan Perkembangan embrional dimulai dengan persatuan sel kelamin jantan dan  betina (singami), diikuti dengan fusi kedua intinya (kariogami). Beberapa hewan,  betina (singami), diikuti dengan fusi kedua intinya (kariogami). Beberapa hewan, telur dapat berkembang tanpa melalui pembuahan, yaitu melalui suatu proses yang telur dapat berkembang tanpa melalui pembuahan, yaitu melalui suatu proses yang disebut partenogenesis. Tubuh hewan dewasa mengalami pembelahan yang dapat disebut partenogenesis. Tubuh hewan dewasa mengalami pembelahan yang dapat

(11)

di

dikakatatakakan n lelebibih h jarjaranang, g, kakarenrena a hahanynya a bebebeberarapa pa jarjariningagan n tetertertentntu u yayang ng mamasisihh memp

memperlihaterlihatkan kan aktivaktivitas itas pembpembelahan elahan sel. sel. PerbedPerbedaan aan ditunditunjukkjukkan an pada pada indivindividuidu muda, teristimewa di dalam embrio, pembelahan sel begitu aktif. Hal yang perlu muda, teristimewa di dalam embrio, pembelahan sel begitu aktif. Hal yang perlu diingat bahwa pembelahan sel merupakan dasar pertumbuhan embrio (Soeminto, diingat bahwa pembelahan sel merupakan dasar pertumbuhan embrio (Soeminto, 2000).

2000).

Urutan alur pembelahan segmentasi pada ayam sama dengan pada amphioxus Urutan alur pembelahan segmentasi pada ayam sama dengan pada amphioxus ma

maupupun un kakataktak. . AlAlur ur pepertrtamama a yayaititu u memeridridioionanal, l, kekedudua a memerirididiononal al tetegagak k lulururuss  pembelahan pertama, ketiga latitudinal, keempat meridional, dan kelima latitudinal.  pembelahan pertama, ketiga latitudinal, keempat meridional, dan kelima latitudinal. Setelah pembelahan kelima selesai, embrio tersusun dari 32 blastomer dan dicapai Setelah pembelahan kelima selesai, embrio tersusun dari 32 blastomer dan dicapai sta

stadiudium m mormorulaula. . BlaBlastustulaslasi i ayaayam m samsama a dendengan gan blablastustulaslasi i padpada a teltelur ur ikaikan, n, yaiyaitutu dengan terbentuknya rongga segmentasi di antara sel-sel blastomer di permukaan dengan terbentuknya rongga segmentasi di antara sel-sel blastomer di permukaan dengan yolk yang ada di bawahnya. Atap blastosol terdiri dari sel-sel blastomer hasil dengan yolk yang ada di bawahnya. Atap blastosol terdiri dari sel-sel blastomer hasil segmentasi sebelumnya, dengan lantai permukaan yolk dan pada bagian lateralnya segmentasi sebelumnya, dengan lantai permukaan yolk dan pada bagian lateralnya terdapat zona penghubung yang terdiri dari blastomer yang berlekatan di bawahnya. terdapat zona penghubung yang terdiri dari blastomer yang berlekatan di bawahnya. Tah

Tahap ap selselanjanjutnutnya, ya, yaiyaitu tu gasgastrutrulaslasi, i, terterjadjadi i melmelalualui i epiepibolboli i selsel-se-sel l perpermukmukaanaan,, involusi dan delaminasi (Soeminto, 2000).

involusi dan delaminasi (Soeminto, 2000).

Menurut Huettner (1961), embrio ayam pada stadium 24 jam bagian yang Menurut Huettner (1961), embrio ayam pada stadium 24 jam bagian yang terbentuk masih sederhana. Adapun struktur embrio yang telah terbentuk yaitu stria terbentuk masih sederhana. Adapun struktur embrio yang telah terbentuk yaitu stria  primitiva, mesoderma, proamnion, mesenkim, pulau-pulau darah, somit, usus depan,  primitiva, mesoderma, proamnion, mesenkim, pulau-pulau darah, somit, usus depan,

notochord, lipatan neural dan vesikula amnio-kardiak. notochord, lipatan neural dan vesikula amnio-kardiak.

Bagian yang aktif pada pembelahan sel telur ayam adalah keping lembaganya Bagian yang aktif pada pembelahan sel telur ayam adalah keping lembaganya (blastodiskus). Pembelahan sudah dimulai ketika telur melalui oviduk yang jalannya (blastodiskus). Pembelahan sudah dimulai ketika telur melalui oviduk yang jalannya   berp

  berputar-puutar-putar tar sehinsehingga gga albumalbuminnyinnya a turut berputar turut berputar disebdisebut ut kalaza dengan kalaza dengan fungfungsisi kal

kalaza aza untuntuk uk menmenjagjaga a agaagar r sel telur sel telur tettetap ap terterletletak ak sensentratral l di di daldalam am albalbumiumin n dandan keping lembaganya selalu menghadap ke ata

(12)

  No

  Notoctochorhord d tumtumbuh buh ke ke bagbagian ian depdepan an nodnodus us henhensensen, , segsegaris aris dendengan gan strstriaia  primitiva yang menghilang. Permukaan pembentukan daerah embrio yaitu dengan  primitiva yang menghilang. Permukaan pembentukan daerah embrio yaitu dengan terbentuknya keping neural. Keping neural akan membentuk lipatan neural. Lapisan terbentuknya keping neural. Keping neural akan membentuk lipatan neural. Lapisan anterior dari keping neural

anterior dari keping neural membentuk suatu peninggian dan tumbuh kebagian depanmembentuk suatu peninggian dan tumbuh kebagian depan di

di ataatas s ectoectoderderm. m. KemKemudiudian an liplipataatan n kepkepala ala yanyang g terbterbententuk uk akaakan n berberdifdiferenerensiasiasisi men

menjadjadi i kepkepala. ala. DaeDaerah rah antantara ara liplipatan atan kepkepala ala dan dan ectoectoderderm, m, sebsebelah elah bawbawahnahnyaya terbentuk suatu struktur yang mempunyai kantong yang disebut kantong subsefalik  terbentuk suatu struktur yang mempunyai kantong yang disebut kantong subsefalik  (Yatim, 1982).

(Yatim, 1982).

Gambar skematis embrio ayam umur 24 jam Gambar skematis embrio ayam umur 24 jam

Embrio yang telah berumur 24 jam, lipatan neuralnya mendekat satu sama Embrio yang telah berumur 24 jam, lipatan neuralnya mendekat satu sama lain.

lain. PersatPersatuan lipatan neuruan lipatan neural pertama-tamal pertama-tama terjadi di bagian depan somit pertama terjadi di bagian depan somit pertama.a. Embrio umur 33 jam, bumbung neural yang telah terbentuk dapat dibedakan menjadi Embrio umur 33 jam, bumbung neural yang telah terbentuk dapat dibedakan menjadi   bagian anterior yang agak lebar, bagian tengah, serta posterior yang menyerupai   bagian anterior yang agak lebar, bagian tengah, serta posterior yang menyerupai  bumbung.

(13)

  be

  belaklakangang, , sehsehingingga ga terbterbententuk uk lublubangang-lu-lubanbang g neuneuroproporuorus-as-antenteriorior r dan dan posposteriterior.or. Belak

Belakang ang somisomit t terakhterakhir ir terdapterdapat at lipatlipatan an neural yang neural yang mengmengembanembang g dan menghiladan menghilangng dalam ectoderm (Yatim, 1982).

dalam ectoderm (Yatim, 1982). Ba

Bagigian an bebelalakakang ng lilipapatatan n neneurural al memembmbataatasi si susuatatu u dadaeraerah h dadangngkakal l papadada ectoderm yang disebut s

ectoderm yang disebut sinus phromboinus phromboidalis. idalis. Stria primitiva terus makin menghStria primitiva terus makin menghilang.ilang. Dae

Daerah rah diadiantantara ra kedkedua ua laplapisaisan n ectectodeoderm rm dardari i tiap tiap liplipataatan n neuneural ral yanyang g menmenyatyatuu terlepas sel-sel yang akan menjadi dua batang

terlepas sel-sel yang akan menjadi dua batang neural crest neural crest di kiri-kanan bumbungdi kiri-kanan bumbung neural.

neural.  Neural crest  Neural crest ini bersegmen dan merupakan primordial dari akar dorsal saraf ini bersegmen dan merupakan primordial dari akar dorsal saraf  spinal dan juga ganglia dari sistem saraf otonom (Yatim, 1982).

spinal dan juga ganglia dari sistem saraf otonom (Yatim, 1982). Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu

Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal mesoderm dorsal atauatau mesoderm segmental 

mesoderm segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadimembentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadi ronggarongga miosol 

miosol . . MeMesosodederm rm inintetermrmededieier r titidadak k bebersrsegegmemen n tetetatapi pi wawalalaupupun un dedemimikikianan membentuk nefrotom yang bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan membentuk nefrotom yang bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis dan lapisan splankhnis yang melebar jauh di luar embrio, karenanya pada somatis dan lapisan splankhnis yang melebar jauh di luar embrio, karenanya pada selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan ekstra embrionik selom (Saunders, selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan ekstra embrionik selom (Saunders, 1982).

1982).

Menurut Djuhanda (1981), embrio utuh akan membentuk 12 somit pada umur  Menurut Djuhanda (1981), embrio utuh akan membentuk 12 somit pada umur  inkubasi 22 jam. Embrio ayam yang diinkubasi selama 33 jam akan memperlihatkan inkubasi 22 jam. Embrio ayam yang diinkubasi selama 33 jam akan memperlihatkan tahap

tahap-tahap pokok -tahap pokok perkeperkembangmbangan an dan dan pembpembentukentukan an sistem syaraf sistem syaraf pusat dan pusat dan sistesistemm sir

sirkulkulasiasi. . SelSelama ama perperiodiode e inkinkubaubasi si 33 33 jam jam menmenunjunjukaukan n adaadanya nya perperubaubahan han padpadaa daerah usus depan dan somit serta diferensiasi pada mesoderm luser media yang daerah usus depan dan somit serta diferensiasi pada mesoderm luser media yang menandai pembentukan organ urinaria. Vesikula optika tersusun sebagai sepasang menandai pembentukan organ urinaria. Vesikula optika tersusun sebagai sepasang  pertumbuhan kolateral prosencephalon. Vesikula ini secara meluas dan menduduki  pertumbuhan kolateral prosencephalon. Vesikula ini secara meluas dan menduduki seluruh luas kepala. Rongga vesikula optika (optisol), pada mulanya mempunyai seluruh luas kepala. Rongga vesikula optika (optisol), pada mulanya mempunyai hubungan yang luas dengan rongga

(14)

Gambar skematis embrio ayam umur 33 jam. Gambar skematis embrio ayam umur 33 jam.

Embrio ayam yang telah diinkubasi selama 72 jam memiliki ± 35 pasang Embrio ayam yang telah diinkubasi selama 72 jam memiliki ± 35 pasang somi

somit. t. EmbriEmbrio o mengamengalami lami pelekupelekukan kan servikservikal, al, sehinsehingga gga daerah daerah rhombrhombencephencephalonalon   be

  beradrada a di di sebsebelaelah h dordorsal sal dan dan teltelencencephephaloalon n menmendekdekati ati perperkemkembanbangan gan janjantuntung.g. Lipatan kepala makin berkembang ke ar

Lipatan kepala makin berkembang ke arah posterior, sebaliknya denganah posterior, sebaliknya dengan amniotic tail amniotic tail   fold 

 fold (berkembang ke arah anterior), dan(berkembang ke arah anterior), dan lateral body fold lateral body fold semakin menutup. Matasemakin menutup. Mata tteerrlletetaak k lleebbiih h kke e araraah h kkaauuddaal l ddarari i ppadada a oottoossiiss. . DDaaeerarah h vveennttroro-l-laateterraall rhombencephalon menjadi tempat berkembang derivat

rhombencephalon menjadi tempat berkembang derivat neural crest neural crest berupa pasanganberupa pasangan ganglion saraf-saraf kranial. Di daerah setinggi AIP, terjadi penebalan mesoderm ganglion saraf-saraf kranial. Di daerah setinggi AIP, terjadi penebalan mesoderm yang akan berkembang menjadi

yang akan berkembang menjadi upper limb bud upper limb bud atauatauwing bud wing bud , merupakan primordia, merupakan primordia sa

sayayap, p, sesedadangngkakan n di di dadaeraerah h cacaududa a didibebentntuk uk  lowlower er bud bud  yaiyaitu tu priprimormordia dia kakkakii (Syahrum, 1994).

(15)

Gambar skematis embrio ayam umur 72 jam. Gambar skematis embrio ayam umur 72 jam.

Permukaan blastoderma area opaka menjadi bertambah lebar, pada bagian Permukaan blastoderma area opaka menjadi bertambah lebar, pada bagian  posterior tampak berbintik bintik, yaitu

 posterior tampak berbintik bintik, yaitu pulau-pul pulau-pulau au darahdarah yang kelak akan menjadiyang kelak akan menjadi sebagaian besar sistem pembuluh ekstra embrional. Area opaka yang berbintik-bintik  sebagaian besar sistem pembuluh ekstra embrional. Area opaka yang berbintik-bintik  sekarang disebut area opaka vaskulosa. Bintik-bintik tersebut disebabkan sekarang disebut area opaka vaskulosa. Bintik-bintik tersebut disebabkan penebalan- penebalan setempat pada mesoderm yaitu

 penebalan setempat pada mesoderm yaitu pada lapisan splankhnis. Mula-mula pulau-pada lapisan splankhnis. Mula-mula pulau- pulau darah merupakan kumpulan sel-sel yang kompak, selanjutnya terjadi rongga  pulau darah merupakan kumpulan sel-sel yang kompak, selanjutnya terjadi rongga dan terpisah menjadi kumpulan sel-sel sentral. Sel-sel sentral ini kelak akan menjadi dan terpisah menjadi kumpulan sel-sel sentral. Sel-sel sentral ini kelak akan menjadi   buti

  butir-butir-butir r darah yang darah yang mengmengandunandung g hemohemoglobiglobin, n, sedansedangkan sel-sel gkan sel-sel perifer yangperifer yang tinggal, membangun dinding pembuluh darah yang disebut endothelium. Pulau-pulau tinggal, membangun dinding pembuluh darah yang disebut endothelium. Pulau-pulau darah itu sedemikian banyaknya, sehingga bersentuhan satu sama lain, dan terjadi darah itu sedemikian banyaknya, sehingga bersentuhan satu sama lain, dan terjadi

(16)

suatu jaringan pembuluh kapiler yang disebut retikulum. Akhirnya rongga-rongga di suatu jaringan pembuluh kapiler yang disebut retikulum. Akhirnya rongga-rongga di dalam pulau darah tersebut diisi dengan plasma darah (Balinsky, 1970).

(17)

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.

A. KeKesisimpmpululanan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan: Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan: 1

1.. WhWhololememooununt t mmereruupapakkan an mmetetoode de uuntntuuk k mmelelihihat at ststrurukktutur-r-ststrurukktutur r yyanangg  berhubungan dengan organ embrio seluruhnya. Wholemount yang diamati yaitu  berhubungan dengan organ embrio seluruhnya. Wholemount yang diamati yaitu

embrio ayam umur antara 24-48 jam. embrio ayam umur antara 24-48 jam.

2.

2. Embrio ayam umur antara Embrio ayam umur antara 24-48 jam masih berupa blastodiskus atau embrioblas.24-48 jam masih berupa blastodiskus atau embrioblas.

B

B.. SSaarraann

1.

1. Alat Alat yang seharusnyang seharusnya ya ada ada dalam praktikudalam praktikum m (untu(untuk k melakmelakukan peneroponukan peneropongangan telur) sedang dalam

telur) sedang dalam kondkondisi rusak sehingga praktikisi rusak sehingga praktikan an tidak tahu tidak tahu sepertseperti i apa alatapa alat tersebut. Diharapkan praktikum ke depannya agar segera dapat diadakan.

tersebut. Diharapkan praktikum ke depannya agar segera dapat diadakan.

2.

2. Telur yang Telur yang dibawa masing-madibawa masing-masing kelomposing kelompok k praktpraktikan adalah ikan adalah rata-ratrata-rata a telur telur  yang dierami berkisar umur antara 24-48 jam. Jadi praktikan tidak mengetahui yang dierami berkisar umur antara 24-48 jam. Jadi praktikan tidak mengetahui secara langsung bentuk embrio ayam yang berumur 48 jam dan 72 jam

secara langsung bentuk embrio ayam yang berumur 48 jam dan 72 jam dan hanyadan hanya disediakan preparat awetan dari embrio tersebut.

disediakan preparat awetan dari embrio tersebut.

DAFTAR REFERENSI DAFTAR REFERENSI Bal

Balinsinsky, ky, B.IB.I. . 1971970. 0. An An IntIntrodroductuction ion to to EmbEmbryoryologlogy. y. W.BW.B. . SauSaundender r ComCompanpany,y, London.

London.

Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta. Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, Tatang, 1981. Embriologi Perbandingan. C.V. Armico, Bandung. Djuhanda, Tatang, 1981. Embriologi Perbandingan. C.V. Armico, Bandung.

(18)

Huettner, A.F. 1961. Fundamentals of Comparative Embryology of The Vertebrates. Huettner, A.F. 1961. Fundamentals of Comparative Embryology of The Vertebrates.

The Mc Millan Company, New York. The Mc Millan Company, New York. Kimball, J.W. 1983. Biologi 2 Edisi 1. Erlangga:

Kimball, J.W. 1983. Biologi 2 Edisi 1. Erlangga: Jakarta.Jakarta. Kosasih, G. 1975. Embriologi Kedokteran. CV EGC, Jakarta. Kosasih, G. 1975. Embriologi Kedokteran. CV EGC, Jakarta.

 Nelson, O. R. 1953. Comparative Embryology of The Vertebrates. The Blankston  Nelson, O. R. 1953. Comparative Embryology of The Vertebrates. The Blankston

Co. Inc, New York. Co. Inc, New York.

Pattern, B.M. 1958. Foundations of Embyology. McGraw-Hill Book Co.Ltd, New Pattern, B.M. 1958. Foundations of Embyology. McGraw-Hill Book Co.Ltd, New

York. York. Ru

Rughgh, , R. R. 19196262. . ExExpeperimrimenental tal EmEmbrbryoyolologygy. . BuBurgrgesess s PuPublblisishihing ng CoCompmpanany,y, Minnesota.

Minnesota. Sau

Saundenders, rs, J.WJ.W. . 1981982. 2. DevDeveloelopmepmentantal l BioBiologlogy. y. MacMMacMillillan an PubPublislishinhing g Co.Co., , NewNew York.

York.

Soeminto, 2000. Embriologi Vertebrata. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto. Soeminto, 2000. Embriologi Vertebrata. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto. Strorer and Usinger. 1961. Elements of

Strorer and Usinger. 1961. Elements of ZoologyZoology. Mc Gr. Mc Graw-Hill Book Company Inc.,aw-Hill Book Company Inc.,  New

 New YYork.ork.

Sugimoto et al., 2006. Ovalbumin in Developing Chicken Eggs Migrates from Egg Sugimoto et al., 2006. Ovalbumin in Developing Chicken Eggs Migrates from Egg White to Embryonic Organs while Changing Its Conformation and Thermal White to Embryonic Organs while Changing Its Conformation and Thermal Stability. Vol. 274. No.16, I

Stability. Vol. 274. No.16, Issue of April ssue of April 16, pp.11030-11037, 2006.16, pp.11030-11037, 2006.

Syahrum, M.H. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Syahrum, M.H. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Yatim, W. 1982. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito, Bandung.

Gambar

Gambar skematis embrio ayam umur 24 jamGambar skematis embrio ayam umur 24 jam
Gambar skematis embrio ayam umur 33 jam.
Gambar skematis embrio ayam umur 72 jam.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika dia membungkuk hendak mengambil Jimat Hati Dewa yang masih berada dalam genggaman tangan kiri Lasedayu tiba-tiba tidak disangka-sangka kaki kanan orang yang diduga

Pada penelitian ini juga disimpulkan bahwa salah satu mekanisme yang mungkin terjadi akibat dari efek toksik yang ditimbulkan oleh MSG pada sistem reproduksi mencit jantan

Selain itu media buku panduan objek wisata Kabupaten Pangandaran dinilai efektif bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran karena dapat membantu wisatawan dan

Alpriany (2011) menambahkan pengertian SMRS yaitu Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur

Daulay dkk., (2007) menyatakan bahwa kelebihan usaha beternak puyuh dibandingkan dengan beternak ayam petelur atau itik petelur yaitu: 1) puyuh lebih cepat bertelur, yakni

Untuk mencegah terjadinya infeksi aliran darah primer (IADP) dalam memberikan pelayanan / tindakan medis dan keperawatan pada pasien. Formulasi untu

Parameter tersebut akan mempengaruhi efisiensi pompa desain pengerjaan pompa dan debit aliran yang konstan.(Manohar Gourav et. Kergourlay et al., 2007) meneliti

Untuk menyebut di antara ilmuwan dimaksud adalah Fazlur Rahman dari Pakistan yang menunjukkan pentingnya hermeneutika dalam kajian Islam, Syahrur dari Syria yang