• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Keanekaragaman Hayati Di Taman Nasional Komodo - Ntt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Keanekaragaman Hayati Di Taman Nasional Komodo - Ntt"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

TAMAN NASIONAL KOMODO - NTT

Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba yang tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer).

Letak kawasam TN Komodo di ujung barat Propinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di antara Pulau Sumbawa (Nusa Tenggara Barat) dan Pulau Flores (Nusa Tenggara Timur). Secara administratif kawasan ini terletak di dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Status dan sejarah Kawasan

1. Tahun 1911, satwa komodo pertama kali ditemukan oleh JKH Van Steyn 2. Tahun 1912, satwa tersebut diberi nama Varanus komodoensis oleh PA. Owens 3. Tahun 1912, Sultan Bima mengeluarkan surat keputusan untuk melindungi komodo 4. Tahun 1938, Residen Flores mengeluarkan keputusan tentang pembentukan Suaka

Margasatwa Pulau Rinca, Pulau Padar disusul penetapan Suaka Margasatwa Pulau Komodo pada tahun 1965.

5. Pada 6 Maret 1980, Menteri Pertanian menunjuk P. Komodo, Padar, dan Rinca sebagai Taman Nasional Komodo

6. Tahun 1986, UNESCO menetapkan sebagai Cagar Biosphere (Man and Biosphere Reserve)

7. Tahun 1991, UNESCO menetapkan sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site) 8. Tahun 1992, Komodo ditetapkan oleh Presiden RI sebagai Simbol Nasional

9. Tahun 1992, Perubahan fungsi Suaka Margasatwa P.Komodo, P. Rinca dan P. Padar seluas 40.728 Ha dan Penunjukan Perairan Laut seluas 132.572 Ha menjadi Taman Nasional Komodo.

10.Tahun 2000, ditetapkan kawasan pelestarian alam perairan oleh Menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha.

(2)

FISIK Geologi

Kawasan TN. Komodo terletak pada pertemuan dua lempengan kontinen Sahul dan Sunda. Gesekan antara kedua lempengan tersebut, telah menimbulkan letupan vulkanis besar dan tekanannya menyebabkan pengangkatan terumbu karang dan fenomena vulkanis itulah yang menjadikan pulau-pulau di kawasan TN. Komodo. Komodo Barat, oleh para ahli diperkirakan terbentuk pada era jurasic atau sekitar 130 juta tahun lalu, sedangkan Komodo Timur, Rinca, dan Padar, diperkirakan terbentuk sekitar 49 juta tahun lalu dalam era Eosin. Pulau-pulau tersebut berubah terus menerus

melalui proses erosi dan penumpukan. Berdasarkan geologis berskala 1:250.000 oleh Van Bemmelen tahun 1949, formasi batu yang tersebar di TN. Komodo adalah formasi andesit, deposit vulkanis dan formasi efusif.

Topografi

Terdapat topografi Taman Nasional Komodo bergelombang, berupa bukit-bukit dan gunung-gunung. Dibeberapa tempat terdapat lereng yang terjal dan curam dengan kemiringan mencapai 80 % dan ketinggiannya berkisar antara 0-735 m dpl. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Satalibo (735 m dpl) terletak di P. Komodo, dan Gunung Ora (667 m dpl) di P. Rinca.

Iklim

Kawasan TN. Komodo sangat dipengaruhi oleh hujan musim dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Iklim TN. Komodo berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson iklimnya

termasuk klasifikasi jenis F (sangat kering). Bulan kering antara april sampai oktober dan bulan basah antara bulan November sampai dengan Maret. Curah hujan rata-rata 200-1500 mm per

tahun. Suhu umumnya berkisar antara 17 – 34 C, dengan tingkat kelembaban rata-rata 36 %. BIOTIK

Padang savana yang mendominasi daratan, dengan keadaan alam yang kering terbatas sumber mata air tawar dan suhu udara yang panas merupakan habitat baik bagi reptil purba biawak komodo (Varanus komodoensis)

(3)

BAB II PEMBAHASAN

1.

POTENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG ADA DI TAMAN

NASIONAL KOMODO

Flora

Ekosistem TN. Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musim kemarau panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping itu TN. Komodo terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina, yang berakibat memanasnya lapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat.

Berikut adalah tipe-tipe vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Komodo

1. Padang Rumput dan Hutan Savana; Terdapat padang rumput dan hutan savana yang luasnya mencapai kurang lebih 70% dari luas TN. Komodo.Tumbuh berbagai jenis rumput diantaranya ; Setaria adhaerens, Chloris barbata, Heteropogon contortus, Themeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohn lontar (Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas.

2. Hutan Tropis Musim (dibawah 500 m dpl); sekitar 25% dari luas kawasan Komodo meruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis tumbuhan, antara lain : kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumubuhan lainnya.

3. Hutan di atas 500 m dpl; pada ketinggian di atas 500 m dpl. Di puncak-puncak bukit, vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobile, Colona kostermansiana, Glycosmis pentaphylla, Ficus urupaceae, Mischarpus sundaicus, Podocarpus netrifolia, Teminalia zollingeri, Uvaria ruva, rotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup tedh biasanya ditemukan lumut yang hidup menempel di bebatuan. 4. Hutan Bakau ; terdapat di teluk yan terlindungi dari hempasan gelombang. Jenis

vegetasinya, antara lain; Rhizophora sp., Rhizophora mucronata, dan Lumnitzera racemosa merupakan jenis vegetasi yang dominan. Namun secara umum terdapat pula api-api (Aicennia marina),Bruguiera sp., Capparis seplaria, Ceriops tagal, dan Sonneratia alba. Komunitas pohn bakau TN Komodo merupakan penghalang/benteng fisik alami terhadap erosi tanah dan akarnya menjadi

tempat pembiakan, berpijah, dan daerah perlindungan bagi ikan, kepiting,udang, dan moluska.

5. Terumbu Karang ; terumbu karang merupakan komunitas yang terdiri dari sejumlah

tumbuhan dan satwa perairan laut, baik yang hidup maupun yang telah mati. Terumbu

(4)

karang di TN Komodo merpakan habitat penting bagi sekitar 1000 jenis ikan. Misalnya; barakuda, bengkolo, kerapu, kakap, dll serta jenis lainnya seperti lumba-lumba, pari manta, paus, gurita, penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik, kuda laut, lobster dapat dijumpai di perairan Taman Nasional Komodo. Selain itu lebih dari 250 jenis koral pembentuk karang, sedikitnya 105 jenis crustaceae, dan 70 jenis bunga karang. Fauna

Mamalia ; antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus) dan kerbau liar (Bubalus bubalus), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar

Rinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.)

Burung ; tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain ; burung gosong (Megapodius reinwardti), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), perkutut (Geopelia striata), tekukur (Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula aenea), Philemon buceroides, burung raja udang (Halcyon capensis), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris).

Reptil; terdapat 34 jenis Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil lainnya, antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel (Viperia russeli), ular pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca (Python sp.), ular laut (Laticauda colubrina), kadal (Scinidae, Dibamidae, dan Varanidae), tokek (Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas).

Pembentukan: Pengumuman Menteri Pertanian tanggal 6 Maret 1980 tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo

Penunjukkan: Ditunjuk sebagai Taman Nasional Komodo oleh Menteri Kehutanan melalui SK No. 306/Kpts-II/1992 tanggal 29 Februari 1992.

Letak: Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT Curah Hujan: kurang dari 800 mm per tahun

Temperatur: Suhu tahunan tertinggi 43oC sedangkan suhu minimum 17oC. Bulan November merupakan bulan terpanas dalam setahun

(5)

2.

STRATEGI KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

EKOSISTEM DARI TAMAN NASIONAL KOMODO

Taman Nasional Komodo terdiri dari tiga buah pulau besar yaitu pulau Komodo, pulau Rinca dan pulau Padar serta 26 buah pulau besar/kecil lainnya. Sebanyak 11 buah gunung/bukit yang ada di Taman Nasional Komodo dengan puncak tertinggi yaitu Gunung Satalibo (± 735 meter dpl). Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².

Keadaan alam yang kering dan gersang menjadikan suatu keunikan tersendiri. Adanya padang savana yang luas, sumber air yang terbatas dan suhu yang cukup panas; ternyata merupakan habitat yang disenangi oleh sejenis binatang purba Komodo (Varanus

(6)

komodoensis).

Sebagian besar taman nasional ini merupakan savana dengan pohon lontar (Borassus flabellifer) yang paling dominan dan khas. Beberapa tumbuhan yang ada di Taman Nasional Komodo antara lain rotan (Calamus sp.), bambu (Bambusa sp.), asam (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), bidara (Ziziphus jujuba), dan bakau (Rhizophora sp.)

Taman Nasional Komodo merupakan asset nasional yang mendapat dukungan bantuan teknis untuk pengelolaannya secara internasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia dan Cagar Biosfir oleh UNESCO

Wisatawan paling banyak mengunjungi Taman Nasional Komodo adalah wisatawan mancanegara, dimana mereka menyebut taman nasional ini dengan julukan “dunia tersendiri”. Sejauh mata memandang terlihat lapangan terbuka dengan beberapa pohon lontar yang tegak menjulang ke langit dilatarbelakangi rangkaian pegunungan, kesan gersang dan tandus pada padang savana tetapi riuh oleh beberapa suara burung dan kuda liar, reptil raksasa. Berenang dan mandi di bawah teriknya matahari dan birunya air laut Flores; merupakan dunia tersendiri dan pengalaman yang tidak terlupakan oleh para wisatawan.

(7)

3. ANCAMAN DARI TAMAN NASIONAL KOMODO

Populasi biawak raksasa di Taman Nasional Pulau Komodo cukup terlindungi untuk sementara waktu. Tapi di Flores satwa purba itu terancam punah. Pemerintah pun berupaya memasukkan kawasan perlindungan komodo itu ke daftar Tujuh Keajaiban Alam Baru.

Kapal bermotor itu membelah Laut Flores, yang memisahkan Pulau Flores dan Pulau Komodo. Butuh waktu sekitar tiga jam dari Pelabuhan Labuan Bajo, kota terdekat di Flores, untuk mencapai Loh Liang, pelabuhan utama di Pulau Komodo. Selama itu pula kapal diguncang-guncang ombak. Arus perairan ini terkenal ganas dan berbahaya. Arahnya sering tak menentu akibat pertemuan dua arus besar Samudra Pasifik di utara dan Samudra Hindia di selatan.

Dari jauh, pulau yang dihuni sekitar 1.300 ekor komodo (Varanus komodoensis) itu terlihat gersang. Pepohonan di perbukitannya meranggas dan tanahnya yang cokelat mendominasi warna pulau seluas 336 kilometer persegi atau kira-kira separuh luas Provinsi DKI Jakarta itu.

Secara administratif, taman nasional itu masuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Luasnya 1.817 kilometer persegi, meliputi 603 kilometer persegi kepulauan dan 1.214 kilometer persegi taman laut. Ada 61 pulau di kawasan itu. Beberapa yang besar adalah Pulau Komodo, Rinca, Padar, dan Gili Motang.

Taman yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Manusia dan Biosfer oleh UNESCO pada 1986 itu dihuni sekitar 2.500 komodo. Selain di Pulau Komodo, biawak raksasa itu tersebar di Pulau Rinca (sekitar 1.000 ekor), dan Gili Motang (100 ekor). Ada pula sekitar 100 ekor di Cagar Alam Wae Wuul, di daratan Flores, dan tak termasuk wilayah taman nasional.

Pemerintah tengah berjuang agar Taman Nasional Komodo masuk daftar Tujuh Keajaiban Alam Baru (New 7 Wonders of Nature). Ini kompetisi dengan memakai sistem voting yang digelar Yayasan The New7Wonders untuk mencari tujuh keajaiban alam yang layak didokumentasikan dan dirawat. Taman Nasional Komodo menjadi finalis bersama 27 situs lainnya setelah menyisihkan 440 calon dari 220 negara.

Ketika upaya itu masih berlangsung, nasib taman nasional dan penghuninya justru dalam ancaman. Belakangan ini tersiar berita tentang penambangan emas di dekat taman nasional dan rencana pemindahan komodo ke Bali. Lokasi tambang kontroversial itu terletak di daerah Batu Gosok, sebuah gugusan tanjung kecil tepat di ujung utara Kecamatan Komodo. Masyarakat khawatir limbah penambangan itu nantinya akan merusak taman nasional. Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menyatakan

(8)

akan mempertimbangkan kembali kelanjutan eksplorasi penambangan tersebut dan telah membentuk sebuah tim untuk melakukan kajian.

Ada masalah lain. Menteri Kehutanan Malem Sambat Kaban mengeluarkan surat keputusan bernomor SK.384/Menhut-II/2009 tanggal 13 Mei 2009, yang memberikan izin menangkap 10 ekor komodo untuk dipindahkan ke Taman Safari Bali. Langkah ini untuk menyelamatkan komodo di Pulau Flores dari ancaman kepunahan. Komodo memang hidup di areal semak belukar penuh rumput kering yang pada musim panas sangat mudah terbakar. Hewan ini bahkan mulai masuk ke perkampungan dan memangsa ternak warga. Alasan lain pemindahan itu adalah demi pemurnian genetis.

Rencana itu kontan ditentang berbagai kalangan masyarakat, termasuk dari lembaga swadaya masyarakat pemerhati lingkungan, legislator Kabupaten Manggarai Barat, hingga kepala daerah di Flores. Kaban mengalah. Dia menggelar rapat koordinasi pada 12 Agustus lalu dengan para wakil Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur, Bupati Manggarai Barat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, para pakar dari Institut Pertanian Bogor serta Universitas Gadjah Mada, Kementerian Lingkungan Hidup, Taman Safari Indonesia, dan beberapa pihak lain. Rapat memutuskan membentuk suatu tim pengkajian lapangan dan kemudian memberikan rekomendasi kepada Menteri Kehutanan mengenai surat keputusan itu.

Populasi komodo yang dicemaskan Kaban berada di kawasan Wae Wuul, sekitar 15 kilometer sebelah utara Labuan Bajo. Kawasan ini tidak dipangku Taman Nasional Komodo, berdekatan dengan permukiman penduduk dan kurang terawat.

Di Pulau Komodo terdapat lima pos patroli darat. Lima pos patroli darat lainnya berdiri di Pulau Rinca dan satu pos di Sape. Jagawana juga bertugas melakukan konservasi di laut dengan melakukan survei dan patroli perairan dengan menggunakan stasiun apung serta bekerja sama dengan pihak kepolisian, tentara, dan aparat pemerintah setempat.

Komodo adalah binatang buas yang secara normal membutuhkan makan cukup sekali seminggu. Tapi komodo juga tahan berpuasa selama sebulan. Di Pulau Komodo, binatang ini menjadi pemangsa tingkat atas. Semua binatang yang terdapat di sana, seperti babi hutan, rusa timor, kerbau, kuda, dan kera, menjadi santapannya.

Para ilmuwan memperkirakan komodo mampu bertahan hingga usia 50 tahun. Meski sering tampak berbaring dengan tenang, biawak purba itu bisa lari dengan kecepatan 18 kilometer per jam. Berat komodo dewasa 90-100 kilogram. Panjang pejantan lebih dari 2,5 meter, adapun yang betina lebih kecil.

Sebenarnya ancaman terhadap komodo hampir tidak ada. Perburuan liar ada, tapi para pemburu itu mencari rusa, bukan komodo. Ancaman justru datang dari pertambahan jumlah penduduk, karena di dalam kawasan ini ada beberapa kampung.

(9)

sering menggunakan kayu api, yang mengancam terjadinya kebakaran, terutama di musim kemarau seperti sekarang.

Taman Nasional Komodo tak cuma berisi komodo. Di sana juga terdapat 277 spesies hewan yang terdiri dari perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, misalnya 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka. Selain itu, kawasan ini terkenal dengan terumbu karangnya yang indah. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan. Jumlah wisatawan yang

berkunjung ke sana naik dari 17 ribu pada 2002 menjadi 22 ribu pada 2008. Sebagian besar atau 96 persennya adalah wisatawan asing dari Eropa, Amerika Serikat, Australia, Rusia, dan Asia (Cina, Jepang, dan Korea). "Umumnya mereka datang dari Bali, karena di sana ada bandar udara internasionalnya," kata dia. Wisatawan biasanya berkunjung ke Pulau Komodo lalu berenang atau menyelam di perairan sekitar taman nasional. Nicholas Saputra, bintang film yang hobi menyelam, sempat beberapa kali menyelam di perairan ini.

Menjaga terumbu karang tidaklah mudah. Ancaman datang dari para nelayan maupun wisatawan. Para nelayan dulu sering menggunakan alat kompresor hookah, bom buatan sendiri, dan sianida untuk menangkap ikan. Pemerintah telah melarang

penggunaan alat-alat itu, dan aksi pengeboman ikan telah menurun 80 persen sejak 1996, ketika patroli jagawana mulai aktif.

Kini ancaman datang dari ulah para wisatawan dan pengelola wisata yang

mengoperasikan kapal pengangkut. Tempo sempat menyaksikan seorang pemandu wisata sekaligus pengemudi kapal bermotor yang menepikan kapalnya untuk menjemput

wisatawan, padahal laut sedang surut dan kapalnya merusak terumbu karang di bibir pantai.

(10)

4. PENGUKURAN TAMAN NASIONAL KOMODO

Taman Nasional Komodo terdiri dari 3 pulau besar yang indah, Pulau Komodo, Rinca dan Padar, selain tempat habitat Komodo taman ini juga sebagai rumah bagi setidaknya 1000 spesies ikan seperti barakuda, marlin, ekor kuning, kakap merah, baronang, dan lain-lain, 259 spesies karang, koral dan 70 jenis tanaman sponge , 19 spesies paus dan 10 jenis lumba-lumba, 2 jenis penyu laut, sedikitnya 105 jenis crustaceae dan ikan duyung juga banyak terdapat plankton yang merupakan makanan utama Pari Manta (Manta Birostris), binatang eksotis yang bisa dijadikan ikon bahari kawasan TNK.

Selain satwa khas Komodo, terdapat rusa (Cervus timorensis floresiensis), babi hutan (Sus scrofa), ajag (Cuon alpinus javanicus), kuda liar (Equus qaballus), kerbau liar (Bubalus bubalis);

Di taman nasional ini juga terdapat sekitar 277 spesies hewan lainnya yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia misalnya 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Selain itu, terdapat pula sekitar 253 spesies terumbu karang.

(11)

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Potensi flora yang ada di taman nasonal komodo antra lain padang Rumput dan Hutan Savana Hutan Tropis Musim (dibawah 500 m dpl), hutan di atas 500 m dpl, hutan bakau, terumbu Karang, dll. Potensi fauna yang ada di taman nasional komodo antara lain mamalia, burung, reptil, dll.

Sebenarnya ancaman terhadap komodo hampir tidak ada. Perburuan liar ada, tapi para pemburu itu mencari rusa, bukan komodo. Ancaman justru datang dari pertambahan jumlah penduduk, karena di dalam kawasan ini ada beberapa kampung.

SARAN

Sebaiknya kita selalu menjaga keanekaragaman hayati yang ada, tidak hanya di taman nasional komodo saja, tetapi juga yang ada di Indonesia, supaya selain kita yang sekarang, anak cucu ita masih dapat menikmati keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ini.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_komodo.htm http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/3936

http://geohedwig.blogspot.com/

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS HABITAT BANTENG (Bosjavaniclls d'Alton, 1873). di RESORT PULAU PEUCANG,

satuan upaya lebih tinggi dibandingkan jenis alat fain. Nelayan yang berasal dari desa di dalam kawasan Taman Nasional, seperti. nelayan Komodo, Rinca dan

Dari berbagai jenis pariwisata yang telah diuraikan diatas, objek wisata Taman Nasional Komodo termasuk objek wisata untuk menikmati perjalanan serta untuk

Kornelia, et al (2014) melakukan studi mengenai pengembngan potensi atraksi wisata alam di Taman Nasional Komodo, dimana dari penelitian tersebut me- nunjukkan bahwa

Penelitian berjudul “Pendugaan Parameter Demografi dan Bentuk Sebaran Spasial Biawak Komodo ( Varanus komodoensis ) di Pulau Rinca – SPTN 1 Rinca - Taman

Taman nasional yang ada di Pulau Bali yaitu Taman Nasional Bali Barat, terletak di Kabupaten Buleleng dan Jimbaran yang merupakan habitat hutan alam murni sawo kecik, Manilkara

STUDI POLA PENGGUNAAN RUANG BERBAGAI KELAS UMUR BIAWAK KOMODO (Varanus komodoensis Ouwens) DI LOH BUAYA-PULAU RINCA TAMAN NASIONAL KOMODO,.. NUSA

Kemasan paket wisata bahari yang dapat dapat disusun berdasarkan potensi yang ada di Taman Nasional Komodo ada tiga, pertama Kemasan paket wisata fullday tour dengan nama Komodo Dive