• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA, FASILITAS DAN AKSESIBILITAS TAMAN NASIONAL KOMODO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN DOMESTIK SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH HARGA, FASILITAS DAN AKSESIBILITAS TAMAN NASIONAL KOMODO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN DOMESTIK SKRIPSI"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HARGA, FASILITAS DAN AKSESIBILITAS TAMAN NASIONAL KOMODO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

WISATAWAN DOMESTIK SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

IGNASIUS ROBY SUGARA NIM: 161324045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yesus, saya persembahkan skripsi ini:

1. Untuk keluarga saya, Bapak Ferdinandus Woro, Ibu Paulina Paul dan adikku Teofilus A. Surya yang senantiasa mendoakan, mendukung menyemangati, memenuhi semua kebutuhanku, saya mempersembahkan karya kecilku ini untuk kalian.

2. Untuk Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing, memotivasi dan mengarahkan penulis.

3. Untuk sahabat setia Noviana Revin yang selalu mendukung dengan memotivasi yang membuat saya semangat dalam menyelesaikan tanggung jawab yang sudah saya ambil.

4. Untuk semua teman-teman PE 16 dan dosen di prodi PE yang semasa perkuliahan memberikan pengalaman yang berkesan, pengetahuan, kebahagian serta saling membantu sesama, saya sangat bersyukur bisa kenal orang-orang hebat seperti kalian.

5. Untuk semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

(5)

v MOTTO

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil, tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna

(Albert Einstein)

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahıva skripsi yang saya tulis ini tidak meınuat karya atan bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daNar pustaka, sebagaiınana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Agustus 2021 Penulis

Ignasius Roby Sugara

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PWRSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Ignasius Roby Sugara

Nomor Mahasiswa : 161324045

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH HARGA, FASILITAS DAN AKSESIBILITAS TAMAN

NASIONAL KOMODO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

WISATAWAN DOMESTIK.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain. Mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memplubikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 27 Agustus 2021 Yang menyatakan

Ignasius Roby Sugara

(8)

viii ABSTRAK

PENGARUH HARGA, FASILITAS DAN AKSESIBILITAS TAMAN NASIONAL KOMODO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

WISATAWAN DOMESTIK

Ignasius Roby Sugara

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalis pengaruh harga, fasilitas dan aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap minat berkunjung wisatawan domestik di Kabupaten Manggararai Barat. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020 dengan sampel sebanyak 100 responden yang sudah berkunjung ke objek wisata Taman Nasional Komodo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan dua cara yaitu secara offline dan online dengan bantuan google forms. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil analisis data menunjukan bahwa: (1) harga, fasilitas dan aksesibilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo, (2) harga memiliki pengaruh terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo, (3) fasilitas tidak memiliki pengaruh terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo, dan (4) aksesibilitas memiliki pengaruh terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo.

Kata kunci: harga, fasilitas, aksesibilitas dan minat berkunjung wisatawan domestik.

(9)

ix ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICE, FACILITY AND ACCESESIBILITY OF KOMODO NATIONAL PARK ON THE DOMESTIC

TOURIST VISITING INTEREST

Ignasius Roby Sugara

Sanata Dharma University, Yogyakarta 2021

This research aims to examine and analyze the effect of price, facility and accessibility of Komodo National Park on the domestic tourist interest in visiting West Manggarai Regency. This research is an explanatory research. This research was conducted in July-August 2020 with a sample of 100 respondents who had visisted Komodo National Park attractions. The research sampling technique was purposive sampling. The collection data technique using a questionnaire in two ways offline and online using Google Forms. The data were analyzed by multiple linear regression.

The research results showed that: (1) the price, facility, and accessibility simultaneously influenced the domestic tourist's interest in visiting Komodo National Park, (2) the price had an effect on the interest of domestic tourist visits to Komodo National Park, (3) the facility does not have an influence on the interest of domestic tourist visits to Komodo National Park, and (4) the accessibility had an effect on the interest of domestic tourist visits to Komodo National Park.

Keyword: price, facility, accessibility and interest in visits

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga, Fasilitas dan Aksesibilitas Taman Nasional Komodo Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Domestik” dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma serta selaku dosen pembimbing yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan berbagai pengetahuan dan pengalamannya selama proses perkuliahan.

(11)

xi

5. Bapak Sunu Selaku tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang selalu membantu dan memberikan informasi akademik selama proses perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.

6. Orang Tua tercinta, Bapak Ferdinandus Woro dan Paulina Paul yang tiada lelah memberikan semangat, nasihat, kasih sayang, doa, perhatian serta dukungan secara moral maupun materi.

7. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2016 yang telah berproses selama empat tahun lebih telah bekerja bersama dan salaing mendukung.

8. Teman-teman Kos Lampar 19 F saudara Ebry, Ryo, Alkin dan Evan yang telah memberi semangat dalam penyusunan skripsi.

9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIK ... 11

(13)

xiii

A. Pengertian, Jenis dan Bentuk-Bentuk Pariwisata ... 11

1. Pengertian Pariwisata ... 11

2. Pengertian Wisatawan ... 12

3. Jenis-jenis Pariwisata ... 13

4. Bentuk-bentuk Pariwisata ... 16

B. Kepariwisataan Indonesia Sebagai Sektor Ekonomi yang Menjanjikan Kesejahteraan ... 18

C. Perkembangan Wisatawan Domestik di Indonesia dan Taman Nasional Komodo ... 21

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berkunjung ke Objek Wisata ... 23

1. Harga ... 23

2. Fasilitas ... 24

3. Aksesibilitas ... 25

4. Atraksi Wisata atau Daya Tarik Wisata ... 26

5. Informasi ... 27

E. Penelitian Sebelumnya ... 29

F. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Jenis Penelitian ... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 35

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 36

(14)

xiv

E. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 45

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reliabilitas ... 48

H. Teknik Analisis Data ... 50

1. Analisis Deskriptif ... 50

2. Uji Asumsi Klasik ... 52

3. Regresi Linear Berganda ... 54

4. Uji Hipotesis ... 54

5. Uji Delta Koefisien Determinasi (R2) ... 56

BAB IV GAMBARAN UMUM TAMAN NASIONAL KOMODO ... 58

A. Profil Taman Nasional Komodo ... 58

B. Perkembangan Jumlah Wisatawan Manca Negara dan Wisatawan Domestik ... 67

C. Kondisis Sosial Masyarakat Sekitar Taman Nasional Komodo ... 69

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Deskripsi Data ... 72

1. Analisis Deskriptif Responden ... 72

2. Analisis Deskriptif Variabel ... 76

B. Analisis Data ... 81

1. Uji Asumsi Klasik ... 81

2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 84

(15)

xv

3. Uji Hipotesis ... 85

4. Uji Delta Koefisien Determinasi (R2) ... 88

C. Pembahasan hasil Penelitian ... 89

BAB VI PENUTUP ... 97

A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 97

C. Keterbatasan Penelitian ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN ... 103

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung Taman Nasional Komodo ... 6

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 39

Tabel 3.2 Skala Likert ... 44

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validittas Variabel Harga ... 46

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas ... 47

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Aksesibilitas ... 47

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Berkunjung ... 47

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Harga ... 48

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Fasilitas ... 49

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Aksesibilitas ... 49

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Berkunjung ... 50

Tabel 4.1 Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo ... 69

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 73

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan pekerjaan ... 73

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75

Tabel 5.5 Rata-rata Butir Pernyataan Variabel Harga ... 76

Tabel 5.6 Rata-rata Butir Pernyataan Variabel Fasilitas ... 77

Tabel 5.7 Rata-rata Butir Pernyataan Variabel Aksesibilitas ... 78

Tabel 5.8 Rata-rata Butir Pernyataan Variabel Minat Berkunjung ... 80

Tabel 5.9 Uji Normalitas ... 81

(17)

xvii

Tabel 5.10 Uji Heterokedastisitas ... 82

Tabel 5.11 Uji Multikolinearitas ... 83

Tabel 5.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 84

Tabel 5.13 Hasil Uji t ... 85

Tabel 5.14 Hasil Uji f ... 87

Tabel 5.15 Hasil Uji Delta Koefisien Determinasi (R2) ... 88

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 34

Gambar 4.1 Taman Nasional Komodo ... 59

Gambar 4.2 Spot Snorkeling Taman Nasional Komodo ... 60

Gambar 4.3 Kapal Motor Menuju Objek Wisata ... 61

Gambar 4.4 Objek Wisata Pulau Komodo ... 62

Gambar 4.5Objek Wisata Pulau Rinca ... 62

Gambar 4.6Patung Komodo ... 63

Gambar 4.7Objek Wisata Pulau Padar ... 64

Gambar 4.8Pendakian Menuju Puncak Pulau Padar ... 64

Gambar 4.9 Penginapan Sekitar Pulau Komodo ... 67

Gambar 4.10 Hotel The Jayakarta Suite Komodo-Flores ... 67

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 104

Lampiran II Tabulasi Data Kuesioner ... 109

Lampiran III Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 121

Lampiran IV Hasil Uji Normalitas ... 128

Lampiran V Hasil Uji Heterokedastisitas ... 131

Lampiran VI Hasil Uji Multikolinieritas ... 134

Lampiran VII Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 137

(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai beraneka macam bidang industri yang bisa digunakan oleh berbagai unit usaha, seperti dalam industri pariwisata. Saat ini, negara Indonesia menjadikan industri pariwisata menjadi salah satu kontributor devisa dikarenakan akhir-akhir ini industri pariwisata semakin meningkat serta mampu menciptakan lapangan kerja dan dan dapat meningkatkan investasi negara. Menurut Yoeti (1983:281) semakin ramai pengunjung yang hendak datang pada suatu negara atau daerah, hingga secara teoritis penerimaan devisa negara atau daerah tersebut pula hendak lebih banyak serta demikian juga sebalikannya. Pemerintah sebaiknya melakukan upaya untuk memajukan industri pariwisata dengan membuat berbagai kebijakan dan perencanaan yang salah satu perencanaanya yaitu dengan memajukan setiap objek wisata yang sudah ada sebagai daya tarik untuk minat berkunjung bagi wisatawan. Dibanding dengan usaha-usaha ekonomi yang lain sektor pariwisata lebih memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang normal, apalagi mempunyai kecendrungan bertambah tiap tahunnya, menurut Yoeti (dalam Sulistiyana, Hamid & Azizah, 2015:2). Pada masa yang sekarang, setiap manusia mempunyai kebutuhan hendak hiburan dan kesenangan, sebab rutinitas tiap hari yang terus terjalin berulang-ulang membuat tingkatan tekanan pikiran serta kejenuhan terus menjadi bertambah

(21)

hingga dari itu dibutuhkan aktivitas yang bisa kurangi ketegangan jasmani serta rohani seorang dengan melakukan perjalanan wisata.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai beberapa tempat wisata yang menarik atensi wisatawan untuk dikunjungi, yang salah satunya ialah Taman Nasional Komodo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo. Wisata ini merupakan Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1997. “Pemerintah Indonesia telah menetapkan pulau Komodo dan pulau- pulau sekitarnya sebagai Taman Nasional Komodo. Tahun 1986 UNESCO menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai warisan Dunia (World Heritage)” (Arjana, 2015:209). Sebagai tempat konservasi laut pada tahun 2000 serta pula sebagai salah satu Taman Nasional model yang ada di Indonesia pada tahun 2006. Pariwisata di Labuan Bajo menyuguhkan wahana wisata alam yang menajubkan, panorama alam yang menarik wisatawan untuk berkunjung, garis tepi laut yang memukau mata wisatawan serta pula pemandangan yang tidak ada duanya yang bisa turis nikmati dengan leluasa diwaktu libur. Tetapi tidak cuma itu, di Labuan Bajo terdapat sebagian tempat wisata antara lain Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Loh Liang, Pink Beach serta Goa Batu Cermin. Salah satu yang wajib dilihat oleh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo tentunya untuk melihat keajaiban dunia yaitu Komodo yang menghadirkan hewan eksotis dari Indonesia Timur.

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo karena mereka ingin tahu bagaimana cara komodo bertahan hidup, makan dan beriteraksi dengan lingkungannya.

(22)

Keberhasilan Taman Nasional Komodo tentunya tidak luput dari minat berkunjung wisatawan. Menurut Tjiptono (dalam Pertiwi, 2018:2) selama memenangkan persaingan kunci utamanya ialah membagikan nilai serta kepuasaan kepada pelanggan yang bisa dilakukan dengan memberikan produk serta pelayanan yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Di dalam dunia bisnis industri pariwisata ada faktor yang saling tergantung, sebab tiap faktor dibutuhkan untuk mendukung para wisatawan yang berarti menikmati sesuatu yang menyenangkan atau memuaskan ialah pengalaman berwisata. Kompunen yang dimaksud ialah harga yang bersaing dengan manfaat yang dirasakan oleh wisatawan, fasilitas yang mendukung dan aksesisibilitas yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung.

Harga yang dimaksud yaitu persepsi harga dimana wisatawan cenderung menggunakan harga sebagai penilaian tentang kesesuaian manfaat produk, maka dari itu penilaian terhadap harga pada sesuatu manfaat produk dikatakan murah, mahal ataupun sedang dari tiap-tiap wisatawan tidaklah sama, karena tergantung dari anggapan wisatawan yang dilatarbelakangi oleh lingkungan serta kondisi wisatawan itu sendiri. Harga tiket jadi aspek yang berarti dalam berwisata karena untuk mendatangi suatu tempat wisata seseorang terlebih dahulu membeli tiket masuk sehingga harga menjadi pertimbangan untuk minat berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata Harga dimaksud seperti beberapa jumlah uang yang harus dipersiapkan seorang untuk membeli ataupun membayar sesuatu produk yang diinginkan, Yoeti (2003:249). Harga tiket masuk yang telah ditetapkan oleh Pengelola Taman

(23)

Nasional Komodo dibedakan antara wisatawan Manca Negara dengan wisatawan Nusantara. Untuk harga tiket masuk bagi wisatawan Manca Negara dikenai biaya Rp225.000 setiap orang untuk hari libur (weekend), sedangkan pada hari-hari biasa (weekday) wisatawan Manca Negara dikenai biaya Rp150.000 setiap orang, serta untuk wisatawan Nusantara dikenai biaya Rp7.500 setiap orang pada hari libur (weekend), sedangkan pada hari biasa (weekday) dikenai biaya Rp5.000 setiap orang. Selain biaya untuk tiket masuk, pihak pengelola Taman Nasional Komodo menyediakan beberapa sarana dan prasana dengan menetapkan harga diantaranya adalah biaya snorkeling sebesar Rp15.000, trekking Rp5.000, memancing dan canoing Rp25.000 setiap orang, sedangkan untuk wisatawan yang ingin menyewa tempat rekreasi dan Olahraga dikenai biaya Rp50.000. Untuk pengunjung atau wisatawan yang memilki kendaraan air kapal motor dikenai biaya sebesar Rp150.000 setiap kendaraan. Sarana dan prasarana ini pengunjung tidak diwajibkan membayar kecuali bagi wisatawan yang ingin menggunakan atau menikmati sarana dan prasarana tersebut, maka wisatawan atau pengunjung tersebut harus membayar sebesar biaya yang telah ditetapakn oleh pihak pengelola Taman Nasional Komodo.

Di samping harga, wisatawan dalam melaksanakan aktivitas wisata pula memerlukan adanya sarana yang mendukung ke suatu tempat tujuan wisata.

Kompunen fasilitas umumnya terdiri dari faktor perlengkapan transportasi, sarana akomodasi, sarana tempat makan serta minum serta sarana penunjang yang lain yang bertabiat khusus serta disesuaikan dengan kebutuhan

(24)

perjalanan. Fasilitas wisata ialah seluruh sarana yang gunanya penuhi keperluan wisatawan yang tinggal untuk beberapa waktu ditempat wisata yang akan dikunjungi, Yoeti (2003:56). Umumnya yaitu untuk menarik minat para wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata tersebut, oleh karena itu ketersedian fasilitas sangat diperhatikan karena sebagian besar wisatawan tertarik dengan kemudahan yang dapat mereka peroleh. Sehingga fasilitas wisata dapat mempengaruhi persepsi dan harapan wisatawan dalam mendapatkan kepuasan berwisata, maka dari itu wisatawan memperhatikan aspek-aspek ini dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan.

Di dalam suatu perjalanan berpariwisata, ada pula aspek yang tidak kalah berartinya dalam pengaruhi minat berkunjung turis/wisatawan ialah unsur aksesibilitas yang artinya sesuatu kemudahan yang diperoleh untuk mencapai destinasi wisata, yang kadang-kadang di abaikan oleh wisatawan ketika merancang suatu perjalanan wisata (Sedarmayanti dkk, 2018: 169).

Kemudahan aksesibilitas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi minat berkunjung wisatawan, karena dapat membantu mempermudahkan wisatawan dalam perjalanan menuju objek wisata yang akan dikunjungi. Minat berkunjung ialah minat selaku dorongan yang artinya ransangan internal yang kokoh yang memotivasi aksi, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus serta perasaan positif terhadap sesuatu produk, Kotler dan Susanto (2000:165). Terdapat 2 (dua) aspek eksternal yang mempengaruhi minat beli seorang yang pertama, prilaku orang lain; prihal ini prilaku seseorang dapat mempengaruhi minat beli bergantung pada besarnya pengaruh prilaku negatif

(25)

seorang terhadap alternatif yang diingini oleh pelanggan dan dorongan konsumen untuk tertarik dengan orang lain yang berhubungan dengan minat pembeliannya. Kedua, suasana yang tidak termotivasi yang artinya seketika timbul serta secara tidak langsung bisa merubah minat beli pelanggan, Kotler dan Keller (dalam Aprilia dkk, 2015:2).

Tabel 1.1 Banyaknya pengunjung Taman

Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat dari tahun 2015-2018

Tahun Pengunjung (jiwa)

2015 95.410

2016 107.711

2017 125.069

2018 176.835

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu Kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang sanggup menarik hati pengunjung wisatawan, baik itu wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Menurut data yang di dapatkan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat jumlah kunjungan wisatawan domestik pada bulan Januari-Desember 2018 sudah menembus 176.835 wisatawan. Jumlah kunjungan ini di dominasi oleh wisatawan mancanegara sebanyak 107.660 orang sedangkan wisatawan domestik atau nusantara sebanyak 69.175 orang. Pertumbuhan jumlah pengunjung ke kawasan wisata Taman Nasional Komodo meningkat hingga 42 persen dibanding periode Januari-Desember 2017. Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah pengunjung pada tahun 2018 lebih banyak wisatawan mancanegara dibanding wisatawan domestk. Meskipun sudah menarik banyak wisatawan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo masih memiliki

(26)

kendala, seperti tawaran atraksi wisata yang masih minim sehingga kunjungan ke Labuan Bajo masih identik dengan hanya melihat satwa Komodo. Oleh karena itu, pihak pengelola Taman Nasional Komodo perlu melakukan tindakan untuk menarik minat wisatwan domestic, karena wisatawan bertindak rasional, tetapi lebih mencari kepuasan dibandingkan dengan pengalaman. Kemudian terdapat kendala dalam prasarana, semacam jalan raya yang rusak dan waktu tempuh yang menjadi penghambat pengunjung untuk mendatangi destinasi wisata yang ada serta biaya transportasi menuju objek wisata sekitar Taman Nasional Komodo dan harga tiket masuk.

Berdasarkan pada latar belakang yang sudah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang terdapat di Taman Nasional Komodo dengan mengambil judul: “Pengaruh Harga, Fasilitas, dan Aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Domestik”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang sudah dijabarkan, terdapat faktor yang mempengaruhi minat berkunjung wisatawan yaitu harga, fasilitas serta Aksesibilitas. Supaya penelitian ini tidak terlalu luas serta lebih terfokus maka penulis memilih batasan masalah diantaranya:

1. Harga yang hendak diteliti dalam penelitian ini merupakan harga tiket yang berlaku di Taman Nasional Komodo.

(27)

2. Fasilitas yang hendak diteliti dalam penelitian ini merupakankelengkapan fasilitas, kebersihan dan kerapaian yang tersedia serta kemudahan menggunakan fasilitas yang ada di Taman Nasional Komodo yang terdiri dari toilet, tempat duduk (tempat beristrahat) dan toko souvenir.

3. Aksesibilitas yang hendak diteliti dalam penelitian ini merupakan jarak dan waktu tempuh, serta pelayanan menuju wisata Taman Nasional Komodo.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang serta batasan masalah yang sudah diuraikan diatas, sehingga dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh harga terhadap minat berkunjung wisatawan domestik?

2. Bagaimana pengaruh fasilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik?

3. Bagaimana pengaruh aksesibilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik?

4. Bagaimana pengaruh harga, fasilitas dan aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap minat berkunjung wisatawan domestik?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo.

(28)

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Fasilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh akesesibilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga, fasilitas dan aksesibilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik ke Taman Nasional Komodo.

E. Manfaat Penelitian 1. Akademik

Penelitian ini diharapkan bisa berguna serta menambah pengetahuan tentang pentingnya pengaruh harga, fasilitas serta aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap minat berkunjung wisatawan domestik. Tidak hanya itu, penelitian ini bisa digunakan sebagai pustaka dalam pelaksanaan penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

2. Praktik-Empiris

a. Untuk Pihak Pengelola Taman Nasional Komodo

Penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan jumlah pengunjung serta mengembangkan objek wisata Taman Nasional Komodo supaya jumlah wisatawan setiap tahunnya terus meningkat. Selain itu juga, pihak pengelola Taman Nasional Komodo perlu memperhatikan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi minat berkunjung wisatawan supaya

(29)

nantinya sebagai bahan refrensi yang bisa direkomendasikan untuk mengoptimalkan pengembangan potensi yang ada.

b. Bagi Pemerintah

Sebagi bahan masukan untuk pihak pemerintah untuk menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia lebih khususnya di Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kab.

Manggarai Barat, supaya mengenali akibat adanya wisata terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat di sekitar Taman Nasional Komodo.

c. Bagi Masyarakat

Semoga penelitian ini dapat membantu pengetahuan masyarakat terutama pengetahuan wisata serta meberikan dukungan atas keberadaan objek Wisata Taman Nasional Komodo.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai wadah untuk mempraktikan ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan untuk membandingkan teori dengan realita yang sesungguhnya terjadi di lapangan dan menambah pengetahuan dalam dunia pariwisata.

(30)

11 BAB II

KAJIAN TEORITIK A. Pengertian, Jenis dan Bentuk-bentuk Pariwisata

1. Pengertian Pariwisata

Umumnya manusia cenderung suka bepergian, baik itu berangkat untuk kerja, berkebun, bertani serta mendatangi tempat tinggal sanak kerabat ataupun berangkat ketempat yang agak jauh dari tempat kediaman untuk melakukan kegiatan wisata. Undang-undang Nomor 10/2009 tentang kepariwisataan (Arjana, 2016:6) pariwisata diartikan berbagai macam aktivitas wisata yang di dukung oleh beragam sarana dan pelayanan yang disediakan oleh pemerintah, masyarakat serta pengusaha. Teori Spillane (1985:20) pariwisata merupakan sesuatu aktivitas perjalanan untuk mencari kepuasan, menikmati olahraga, menunaikan tugas mencari sesuatu, memperbaiki kesehatan, berziarah dan lain sebagainya. Pariwisata merupakan suatu perjalanan wisata yang dilakukan hanya sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan harapan tidak untuk berusaha (bisnis) ataupun mencari mata pencaharian di tempat yang didatangi, namun sekedar untuk menikmati perjalanan berwisata guna untuk rekreasi dan pertamasyaan ataupun untuk penuhi keinginan yang beraneka ragam. Produk dari industri pariwisata ialah segala bentuk pelayanan yang dinikmati oleh pengunjung sejak meninggalkan tempat dimana mereka biasa tinggal selama berada di wilayah tujuan wisata yang didatangi sampai wisatawan kembali ke tempat

(31)

asalnya semula, Yoeti (2002:3). Dari berbagai pengertian di atas bisa diambil kesimpulan bahwa pariwisata ialah aktivitas suatu perjalanan menuju suatu objek wisata untuk menikmati waktu luang dengan sarana dan pelayanan yang sudah disediakan oleh berbagai pihak serta dilakukan dalam kurun waktu yang tidak lama.

2. Pengertian Wisatawan

Dalam industri pariwisata terdapat pula istilah wisatawan, berdasarkan teori Yoeti (1983:71) wisatawan merupakan orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dalam beberapa waktu dengan alasan apapun serta tanpa memangku jabatan ataupun pekerjaan di wilayah yang didatangi.

Sedangkan menurut Dr. James J. Spillane (1985:23) wisatawan merupakan seorang yang mengadakan perjalanan untuk memuaskan hasrat keingintahuan, untuk kurangi kegentingan pikiran, beristrahat dan mengembalikan kesegaran daya pikir serta jasmani pada lingkungan yang berbeda dengan alam lingkungannya sehari-hari.

Yang dianggap sebagai wisatawan menurut Spillane, (1985:24) yaitu:

a. Mereka yang hendak mengadakan perjalanan wisata untuk kesenangan sebab alasan keluarga, kesehatan serta berbagai alasan lainnya.

b. Mereka yang hendak mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-pertemuan ataupun sebab tugas-tugas tertentu semacam:

pekerjaan negara, kebijaksanaan, agama, ilmu pengetahuan, sport dan lain sebagainya.

(32)

c. Mereka yang hendak mengadakan perjalanan dengan memakai kapal laut ataupun dengan transportasi yang lain meski tinggal di suatu wilayah kurang dari 24 jam.

Dari berbagai pergertian yang dikemukakan diatas, umumnya wisatawan merupakan seseorang yang melakukan aktivitas wisata untuk mencari hiburan, berkumpul dengan keluarga dan bersenang-senang namun tidak untuk tinggal di tempat yang dikunjungi.

3. Jenis-jenis Pariwisata

Menurut Dr. James J. Spllane (1985:28) jenis wisata ditetapkan berdasarkan berbagai konsep tujuan perjalanan. Jenis pariwisata bisa dibedakan dalam beberapa jenis pariwisata khusus, diantaranya:

a. Menikmati perjalanan

Bentuk pariwisata ini ialah seseorang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk liburan, untuk mencari udara yang segar, buat penuhi keingintahuannya, menghilangkan stres, menikmati keelokan alam memperoleh ketenangan serta kedamaian diwilayah luar kota maupun sebaliknya.

b. Rekreasi

Perjalanan wisata ini dilakukan seseorang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari libur untuk istrahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya serta mau menyegarkan kelelahannya. Umumnya mereka melakukan perjalanan ke suatu objek

(33)

wisata alam yang bisa menyegarkan jiwa serta raga sesudah letih beraktivitas secara rutin yang telah dilalui hari-hari sebelumnya.

c. Kebudayaan

Perjalanan wisata ini dilakukan oleh kelompok maupun individu yang berkeinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan studi untuk mengenali adat-istiadat suatu daerah, mempelajari tentang masyarakat setempat yang dikunjunginya, semacam mengikuti kunjungan ke suatu museum ataupun tempat yang memilki sejarah.

d. Olahraga

Ketegori pariwisata ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis diantaranya: yang pertama, Big Sport Events ialah peristiwa-peristiwa olahraga besar semacam olimpiade, kompetisi sky dunia, pertandingan tinju dunia, dan lain sebagainya. Kedua, Sporting Tourism of the Practitioners ialah peristiwa olahraga untuk mereka yang mau berlatih serta mempratekkan sendiri seperti: menjelajah hutan, pendakian gunung, olahraga naik kuda, bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri, seperti menjelajah hutan, pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu dan lain sebagainya.

e. Urusan Dagang

Jenis pariwisata ini telah menimbulkan berbagai persoalan. Menurut para pakar teori, perjalanan pariwisata untuk urusan dagang ini merupakan wujud professional travel ataupun perjalanan wisata karena ada kaitannya dengan pekerjaan ataupun jabatan yang tidak

(34)

membagikan kepada pelakunya baik opsi wilayah maupun opsi waktu perjalanan. Dalam sebutan business tourism tersirat tidak cuma professional trips yang dilakukan di kalangan pengusaha ataupun industrialis, namun juga mencakup seluruh kunjungan ke pameran, kunjungan instalasi teknis yang bahkan menarik orang-orang diluar profesi ini. Wajib dicermati kalau kalangan pengusaha tidak cuma berlagak serta berbuat selaku konsumen, namun dalam waktu bebasnya kerap dibuat selaku wisatawan biasa dalam penafsiran sosiologis sebab mengambil serta menggunakan keuntungan dari atraksi wisata yang ada di daerah tersebut.

f. Berkonvesi

Peranan tipe pariwisata ini makin lama makin berarti, tanpa menghitung banyak kesepakatan ataupun konferensi nasional. Di samping itu, perlu ditambahkan pula adanya berbagai pertemuan dari badan-badan ataupun organisasi internasional. Kesepakatan serta pertemuan wujud ini kerap dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan partisipan yang pada umumnya tinggal beberapa hari dikota ataupun di negara yang ditunjuk sebagai penyelenggara. Hingga saat ini berbagai tempat persistirahatan wisatawan ataupun daerah-daerah wisata banyak yang menawarkan diri buat dijadikan tempat konferensi. Saat ini, hampir setiap negara menyadari besarnya kemampuan ekonomi dari jenis pariwisata konferensi, sehingga mereka sama-sama berupaya buat mempersiapkan serta mendirikan

(35)

bangunan-bangunan yang istimewah di perlengkapi untuk tujuan ini maupun membangun pusat-pusat konferensi lengkap dengan fasilitas canggih yang dibutuhkan untuk menjamin efisiensi operasi konferensi.

Dari berbagai jenis pariwisata yang telah diuraikan diatas, objek wisata Taman Nasional Komodo termasuk objek wisata untuk menikmati perjalanan serta untuk melaksanakan aktivitas rekreasi, karena objek wisata ini lebih menonjolkan keelokan alamnya dengan panorama alam yang menawan untuk wisatawn yang berkunjung sehingga dapat mengobati rasa lelah wisatawan setelah beraktivitas yang membuat mereka merasa bosan dan jenuh..

4. Bentuk-bentuk Pariwisata

Bentuk-bentuk pariwisata dibagi menjadi beberapa kriteria menurut Dr.

James J. Spillane (1989:31) diantaranya:

a. Pariwisata Individu dan Kelompok

Perjalanan pariwisata secara individu merupakan perjalanan wisata yang dilakukan sendiri untuk pilihan wilayah tujuan objek wisata ataupun waktu perjalanan, sehingga lebih leluasa pula menyesuaikan perubahan-perubahan tiap waktu yang dikehendaki. Sedangkan perjalanan kelompok meliputi suatu biro perjalanan (travel agent atau tour operator) yang menjual sesuatu perjalanan berdasarkan program dan agenda waktu yang sudah ditetapkan terlebih dulu untuk tiap anggota kelompok yang akan melakukan perjalanan wisata. Anggota tour ini dibebaskan dari berbagai macam pengurusan untuk perjalanan

(36)

wisata, lantaran untuk perlengkapan ataupun jasa-jasa lain yang dibutuhkan dalam berwisata sudah disediakan oleh penyelenggara perjalanan.

b. Pariwisata jangka panjang, pendek serta ekskursi

Perjalanan pariwisata jangka panjang merupakan perjalanan yang berlangsung beberapa minggu ataupun beberapa bulan untuk wisatawan sendiri. Untuk pariwisata jangka pendek ialah perjalanan yang berlangsung antara satu minggu hingga 10 hari. Sedangkan pariwisata ekskursi ialah suatu perjalan wisata yang tidak lebih dari 24 jam serta tidak memakai sarana akomodasi.

c. Pariwisata dengan menggunakan Alat Angkutan

Perjalanan wisata yang memakai alat angkut untuk sampai ke objek tujuan wisata, contohnya dengan menggunakan kendaraan umum:

kerta api, bus, travel, kapal laut serta kendaraan umum lainnya.

d. Pariwisata Aktif dan Pasif

Kedatangan wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu negara merupakan bentuk pariwisata yang sering disebut pariwisata aktif . Sedangkan penduduk suatu negara yang pergi ke luar negeri dan membawa uang ke luar negeri mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran dan disebut sebagai pariwisata pasif.

Bentuk-bentuk pariwisata diatas bisa masuk semua ke bentuk-bentuk pariwisata di Taman Nasional Komodo, karena perjalanan pariwisata ke objek wisata Taman Nasional Komodo dapat dilakukan secara individu

(37)

maupun kelompok, dengan jangka waktu (panjang, pendek dan ekskursi) dan bisa melakukan dengan menggunakan angkutan (transpotasi umum) dan dapat dilakukan secara aktif dan pasif, jadi semuanya bergantung dengan wisatawan yang mau melaksanakan perjalanan wisata.

B. Kepariwisataan Indonesia Sebagai Sektor Ekonomi yang Menjanjikan Kesejahteraan

Pariwisata kerap kali dipandang sebagai bidang yang sangat dipandang dalam ekonomi dunia. Sektor pariwisata pada tahun-tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yang sangat cepat di negara Indonesia.

Perkembangan pariwisata di Indonesia secara merata merupakan hasil kerja dari berbagai macam pihak, antara lain: pemerintah (baik pusat maupun daerah), swasta, pihak pengelola, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta masyarakat. Untuk potensi pengembangan pariwisata di Indonesia cukup menjanjikan, apabila pembangunan serta pengembangan pariwisata direncanakan dan dutujukan dengan baik, maka ada beberapa manfaat seperti yang diungkapkan Sedarmayanti dkk, (2018:37) sebagai berikut:

1. Manfaat Ekonomi (Kesejahteraan)

Meningkatnya arus wisatawan nusantara maupun mancanegara ke suatu wilayah menuntut aneka ragam pelayanan serta sarana yang terus menjadi bertambah jumlahnya dan beraneka ragam sarana yang disediakan. Prihal ini dapat memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat, pengusaha ataupun pemerintah setempat, seperti:

penerimaan devisa, kesempatan membuka usaha, terbukanya lapangan

(38)

kerja baru, meningkatnya pendapatan masyarakat dan pemerintah, mendorong pembangunan daerah dan pendapatan daerah (PAD).

2. Manfaat Sosial Budaya

a. Pelestarian budaya dan adat istiadat.

b. Meningkatnya kecerdasan masyarakat.

c. Meningkatnya kesehatan dan kesegaran jasmani/rohani.

d. Dapat mengurangi konflik sosial.

3. Manfaat dalam Berbangsa dan Bernegara a. Mempererat persatuan dan kesatuan

b. Menumbuhkan rasa memiliki, keinginan untuk memelihara dan mempertahan negara yang ujungnya tumbuh rasa cinta terhadap tanah air.

c. Memelihara hubungan baik internasional dalam hal pembangunan pariwisata.

4. Manfaat Bagi Lingkunan

Pembangunan dan pengembangan pariwisata ditujukan untuk penuhi kemauan wisatawan, seperti hidup tenang, bersih, jauh dari polusi, santai, bisa mengembalikan kesehatan raga serta mental. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata ialah salah satu metode dalam upaya untuk melestarikan lingkungan, disamping hendak mendapatkan nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan yang tersedia.

Menurut Spillane (1985:56) pariwisata ialah sesuatu wujud ekspor yang dianggap menguntungkan yang paling utama untuk ekonomi nasional suatu

(39)

negara. Sebagaimana di provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu wilayah tujuan wisata yang mempunyai prospek menjanjikan akan keunikan budaya serta keelokan alam yang tersebar di 22 Kabupaten. Provinsi Nusa Tenggara Timur mempunyai 550 pulau, 246 pulau diantaranya telah mempunyai nama serta ada 4 pulau besar yang sering disebut masyarakat NTT diantaranya Flores, Sumba, timor dan alor yang disingkat menjadi Flobamora, (https://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Timur). Melihat keadaan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah di sebutkan diatas, mendesak pemerintah Provinsi untuk terus meningkat pembangunan diseluruh sektor untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan PAD. Hendaknya pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten di Nua Tenggara Timur berupaya meningkatkan potensis-potensi sumber daya di berbagai macam sektor yang real dan tepat untuk dikelola dengan harapan hasilnya lekas dapat rasakan oleh masyarakat. Nusa Tenggara Timur ialah provinsi kepulauan yang memiliki 22 Kabupaten dan kota, dari tiap kabupaten tersimpan potensi yang sangat besar pada sektor parwisata.

Salah satu sektor yang jadi destinasi yang sangat populer sampai manca negara serta jadi andalan di provinsi NTT ialah Taman Nasional Komodo.

Taman Nasional Komodo ialah salah satu objek wisata yang saat ini dijadikan sebagai sumber pemasukan untuk wilayah Kabupaten Manggarai Barat. Walaupun dalam penggelolaannya, kawasan ini berada di bawah kementrian kehutanan, tetapi daya tarik yang dipunyai oleh kawasan tersebut jadi cikal-bakal bertumbuhnya perekonomian daerah kabupaten Manggarai

(40)

Barat. Di tahun 2012, Taman Nasional Komodo resmi ditetapkan sebagai New7 Wonders of Nature oleh UNESCO dan pada tahun 2013, Pemerintah Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan sail Komodo sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sekaligus menjadi ajang promosi obyek wisata ini kepada dunia internasional. Kondisi geografis wilayah kabupaten Manggarai Barat yang begitu strategis menjadikan wilayah ini sebagai satu-satunya titik awal dan titik akhir terdekat bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Taman Nasional Komodo. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia memberikan hasil yang luar biasa. Dalam rentang waktu yang begitu cepat, wilayah ini mampu menarik minat wisatawan yang begitu tinggi.

C. Perkembangan Wisatawan Domestik di Indonesia dan Taman Nasional Komodo

Pembangunan kepariwisataan di Indonesia diarahkan agar kegiatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggerakkan sektor ekonomi maupun sektor yang lain berkaitan erat. Pemerintah selain gencar menarik minat wisatawan mancanegara untuk meningkatkan devisa, juga sedang berusaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik. Meskipun wisata domestik tidak mendatangkan devisa bagi negara, namun tidak bisa dipandang sebelah mata dalam kemampuannya menggerakkan perekonomian Negara,(https://www.bps.go.id/publication/2019/07/02/5249c2b645e21291b5 1dfc1a/statistik-wisatawan-nusantara-2018.html). Pembangunan industri pariwisata di Indonesia merupakan salah satu jalan mengadakan diversifikasi

(41)

(penganekaragaman) perekonomian daerah sekaligus dalam kerangka upaya pengembangan wilayah di berbagai daerah di seluruh pelosok tanah air.

Langkah ini menjadi perhatian strategis karena, secara teoritis industri pariwisata dapat menjadi pembuka jalan dan pendukung untuk pengembangan faktor lain, seperti infrastruktur, kerajinan dan industri kecil, perdagangan serta jasa. Pemerintah saat ini melihat bahwa industri pariwisata merupakan sumber pemasukan suatu pembangunan yang dapat meningkat kesejahteraan rakyat, meningkat pendapatan devisa secara mudah, murah dan serba cepat.

Beberapa tahun belakangan ini wisatawan domestik (wisatawan nusantara) mampu menghidupkan berbagai sektor seperti industri kreatif, perhotelan, angkutan dan lain-lain. Untuk mewujudkan visi pembangunan kepariwisataan nasional dapat ditempuh melalui misi pembangunan kepariwisataan dengan mengembangkan pemasaran pariwisata menjadi unggul dan bertanggung jawab yang tentunya untuk dapat menarik minat berkunjung wisatawan ke objek wisata tersebut. Sehingga, sasaran yang akan ditempuh yaitu dengan meningkatnya kuantitas perjalanan wisatawan domestik. Indikator yang dapat digunakan untuk bisa mengukur pencapaian sasaran meningkatnya kuantitas wisatawan domestik yaitu besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah wisatawan nusantara terhadap pendapatan nasional dan penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Kawasan Nusa Tenggara Timur, Manggarai Barat mempunyai potensi wisata alam yang besar dan beraneka ragam. Secara umum obyek wisata yang ada di Kabupaten Manggarai Barat

(42)

dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu Wisata Taman Nasional Komodo, Wisata Bahari dan Wisata Alam Budaya. Namun pada saat ini andalan atraksi wisata Manggarai Barat adalah satwa Komodo (Varanus Komodoensis) yang terletak di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Tentang potensi wisata Taman Nasional Komodo selama ini sudah cukup baik. Secara umum, jumlah pengunjung yang berkunjung ke objek wisata Taman Nasional Komodo mengalami trend positif. Trend positif ini akan terus meningkat sejalan dengan adanya penetapan objek wisata Taman Nasional Komodo yang berada di Labuan Bajo sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) destinasi wisata yang ada di Indonesia.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berkunjung ke Objek Wisata 1. Harga

Harga dimaksud seperti beberapa jumlah uang yang harus dipersiapkan seorang untuk membeli ataupun membayar sesuatu produk yang diinginkan, Yoeti (2003:249). Menurut Lupiyoadi (2013:136) mengemukakan harga jasa merupakan berbagai macam manfaat yang dimiliki oleh satu produk atau jasa yang wajib dibayar oleh pelanggan atau konsumen untuk mendapatkan produk maupun jasa itu sendiri. Dari dua pengertian diatas bisa disimpulkan harga merupakan suatu ketetapan yang dikeluarkan oleh pihak industri berupa biaya bagi pelanggan guna menikmati barang ataupun jasa yang dimiliki perusahaan tersebut. Dalam hal ini, harga tiket menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata. Jadi untuk

(43)

wisatawan yang merambah ke suatu objek wisata tentunya harus membeli tiket masuk, maka harga tiket menjadi bahan untuk pertimbangan bagi konsumen yang berkunjung ke objek wisata tersebut.

Terdapat enam indikator yang mempersepsikan harga, Kotler (dalam Trijayanti, 2016:22) antara lain:

a. Keterjangkauan harga.

b. Kesesuaian harga dengan mutu produk.

c. Daya saing harga.

d. Kesesuaian harga dengan manfaat produk.

e. Harga pengaruhi daya beli konsumen.

f. Harga bisa pengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan.

Sehingga daripada itu faktor harga jadi salah satu prihal yang seharusnya di pertimbangkan oleh penggelola pariwisata atau pemerintah untuk menarik minat Wisatawan.

2. Fasilitas

Pada umumnya banyak wisatawan yang tertarik untuk mendatangi suatu objek wisata karena tertarik dengn fasilitas yang memadai untuk dikunjungi, apalagi sebagian dari wisatawan mencari tahu sarana yang diidamkan saat sebelum mendatangi objek wisata yang hendak dituju.

Fasilitas wisata ialah seluruh sarana yang gunanya penuhi keperluan wisatawan yang tinggal untuk beberapa waktu ditempat wisata yang akan dikunjungi, Yoeti (2003:56).

(44)

Terdapat tiga penyediaan fasilitas yang perlu diperhatikan menurut Sumayang (dalam Kiswanto, 2011:43) antara lain:

a. Kebersihan, kerapian serta kelengkapan fasilitas yang ditawarkan.

b. Kondisi serta fungsi faslitas yang hendak ditawarkan.

c. Kemudahan memakai fasilitas yang hendak ditawarkan.

Untuk faktor fasilitas biasanya terdiri dari akomodasi, transportasi, sarana tempat makan dan minum serta sarana lain sebagainya yang bisa disesuaikan dengan wilayah atau objek wisata yang dikunjungi. Semua kompunen tersebut bertujuan untuk penuhi pengalaman berwisata seseorang, jadi fasilitas wisata itu bisa mempengaruhi minat berkunjung wisatawan.

3. Aksesibilitas

Aksesibilitas ialah salah satu penunjang dalam pengembangan pariwisata.

Mudahnya suatu akses menuju suatu wilayah objek wisata, maka hendak memberikan rasa aman serta nyaman kepada wistawan dalam perjalanan wisatanya.Tentunya wisatawan merasa bahagia bila bisa berkunjung ke suatu objek wisata yang aksesnya gampang serta nyaman hingga sampai tempat tujuan, namun ada pula wisatawan yang menggemari hal-hal yang menantang adrenalin serta menikmati perjalan yang jauh. Sehingga pihak pengelola dan pemerintah harus tetap memperhatikan kenyamanan dari setiap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut. Aksesibilitas merupakan kemudahan bergerak dari sesuatu tempat ke tempat lain dalam suatu daerah, Bintarto (dalam Baiturrahman, 2019:22). Bila aksesibilitas

(45)

suatu tempat objek wisata semakin baik, maka permintaan wisata hendak terus bertambah. Sedangkan pengertian aksesibilitas menurut Yoeti, (2008:56) merupakan unsur-unsur kemudahan yang disediakan untuk wisatawan yang berkunjung dan untuk itu wisatawan wajib membayar harga yang normal.

Menurut Sedarmayanti, dkk (2018:169) aspek aksesibilitas merupakan sesuatu kemudahan yang diperoleh untuk mencapai destinasi wisata, yang kadang-kadang di abaikan oleh wisatawan ketika merancang suatu perjalanan wisata. Dalam prihal tersebut bisa diukur dengan:

a. Jarak tempuh dari suatu tempat ke tempat lain.

b. Waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat lain dalan suatu daerah.

Jika pengunjung atau wisatawan merasakan aman, nyaman dengan jarak dan waktu tempuh terjangkau maka akan semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Jadi secara umum aksesibilitas berpengaruh terhadapa minat berkunjung wisatawan.

4. Atraksi Wisata atau Daya Tarik Wisata

Menurut Spilliane (1994:64) melalui atraksi wisata, para wisatawan maupun konsumen bakal lebih menjadi tertarik untuk mendatangi destinasi wisata tertentu. Jenis-jenis atraksi wisata atau daya tarik wisata dapat dikelompokkan sebaga berikut:

a. Atraksi Situs

Atraksi situs yaitu atraksi yang bersifat permanen dan lokasinya menetap disatu tempat tertentu.

(46)

b. Event Attraction

Event attraction merupakan atraksi yang hanya berlaku sementara serta tempatnya berpindah-pindah ataupun berubah dengan mudah.

Menurut Sedarmayanti, dkk (2018:168) tiap destinasi pariwisata mempunyai daya tarik yang berbeda-beda sesuai dengan keahlian atau kemampuan yang terdapat di daerah tersebut. Di bawah ini merupakan unsur yang umumnya ditampilkan di destinasi pariwisata:

1) Daya Tarik Wisata Alam (Natural Tourist attractions), segala bentuk daya tarik yang dimiliki oleh alam, misalnya: laut,pantai, gunung, danau, lembah, bukit, air terjun, ngarai, sungai dan hutan.

2) Daya Tarik Wisata Buatan Manusia (Man-made Tourist Attractions), meliputi: Daya Tarik Wisata Budaya (Cultural tourist attractions), misalnya: tarian, wayang, upacara adat, lagu, upacara ritual dan daya tarik wisata yang merupakan hasil karya cipta, misalnya: bangunan seni, seni pahat, ukir, lukis.

Dari penjelasan yang dikemukakan tersebut bisa disimpulkan bahwa atraksi wisata merupakan segala sesuatu yang memilki daya tarik untuk dukunjungi wisatawan dalam jumlah relatif banyak dengan model atraksi yang menarik wisatawan untuk berkunjung.

5. Informasi

Untuk mengenali tentang sesuatu obyek, dibutuhkan sesuatu data tentang harga, faslilitas (sarana) aksesibilitas dan atraksi wisata secara rinci serta jelas. Informasi yang akurat sangat berarti untuk wisatawan karena

(47)

tingkatan kepuasan dimulai dari keakrutan data yang diperoleh. Apabila data atau informasi yang tidak akurat hendak membuat wisatawan kecewa.

Informasi ialah hasil dari pengolahan data sehingga menjadi bentuk/wujud yang penting bagi penerimanya serta memilki kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang bisa dialami dapaknya secara langsung dikala itu pula ataupun secara tidak langsung pada saat mendatang, Ladjamudin (dalam Baiturrahman,2011:24).

Suwarduki, dkk (2016:4) minat kunjung pada dasarnya merupakan dorongan dari dalam diri konsumen berbentuk kemauan buat mengunjungi suatu tempat ataupun daerah yang menarik wisatawan tersebut. Pengertian minat menurut Kotler dan Susanto (dalam Aprilia, 2015:2) minat sebagai dorongan ialah ransangan internal yang kokoh dan memotivasi aksi, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus serta perasaan positif akan produk.

Assel yang dilansir oleh Tifane (dalam Arumni, 2013:22) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konseumen buat membeli sesuatu merk maupun mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkatan yang memungkinkan konsumen melakukan pembelian.

Menurut Ferdunand (dalam Tifane, 2011:17) minat beli didefinisikan melalui indikator-idikator, diantaranya:

a. Minat transaksi normal, kecendrungan seorang buat membeli produk.

(48)

b. Minat refrensial, kecendrungan seorang buat merefrensikan produk kepada orang lain.

c. Minat prefensial, ialah minat yang menggambarkan sikap seseorang yang mempunyai preferensi utama pada produk tersebut. Prefernsi ini hanya bisa ditukar bila terjalin suatu dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan sikap seseorang yang senantiasa mencari informasi mengenai produk yang duminatinya serta mencari informasi untuk menunjang sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Dari faktor-faktor diatas harga, fasilitas, aksesibilitas, atraksi wisata dan informasi adalah satu paket yang disebut dengan produk wisata yang seluruhnya harus sesuai dengan permintaan pasar. Dalam faktor tersebut peneliti hanya mengambil tiga variabel yaitu harga, fasilitas dan aksetibitas.

E. Penelitian sebelumnya

1. Penelitian ini dilakukan oleh Florentina Anna Triant. 2018 yang berjudul “Pengaruh Harga, Fasilitas Wisata, dan Atraksi Wisata terhadap Kepuansan Konsumen Objek Wisata Konservasi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, fasilitas wisata, dan atraksi wisata terhadap kepuasan konsumen objek wisata konservasi, dengan sampel yang digunakan adalah 100 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, kemudian alat

(49)

analisis datanya yaitu regresi linear berganda, uji f dan uji t. Variabel yang digunakan yaitu harga, fasilitas wisata, atraksi wisata dan kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2. Penelitian ini dilakukan oleh I Made Bayu Yustika Putra. 2018 dengan judul “Pengaruh Atraksi, Fasilitas, Aksestibilitas, dan Kualitas Destinasi Wisata terhadap Kepuasaan Wisatawan Manca Negara Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator atraksi, fasilitas, aksesibilitas dan kualitas destinasi wisata terhadap kepuasan wisatawan Manca Negara di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, dengan sampel yang digunakan adalah 100 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, kemudian alat analisis datanya menggunakan regresi berganda. Variabel yang digunakan yaitu atraksi, fasilitas,aksesibilitas, kualitas destinasi wisata dan kepuasan wisatawan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan.

3. Penelitian ini dilakukan oleh Baiturrahman. 2019 yang berjudul

“Pengaruh Harga, Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas, Informasi Dan Layanan Sebelum Berkunjung Terhadap Permintaan Pulau Situ Gintung-3”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, daya tarik wisata, aksesibilitas, informasi dan layanan sebelum berkunjung terhadap permintaan permintaan wisata Pulau Situ Gintung-

(50)

3, dengan sampel yang digunakan adalah 50 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, kemudian alat analisis datanya yaitu regresi linear berganda. Variabel yang digunakan yaitu harga, daya tarik wisata, aksesibilitas, informasi dan layanan sebelum berkunjung serta permintaan wisata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3.

F. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis

Objek wisata sangat perlu bagi seseorang walaupun hanya sedikit waktu buat menyegarkan daya pikir setelah melakukan rutinitas setiap harinya.

Namun, tidak semua tempat wisata bisa memberikan kesenangan yang diperlukan oleh wisatawan. Sehingga pihak pengelola dan pemerintah perlu memperhatikan harga yang sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat, perlu memperhatikan fasilitas wisata serta menjaga kebersihan dan perlu memperhatikan akses perjalananan wisata agar wisatawan merasa nyaman dan menemukan manfaat saat melaksanakan perjalanan wisata.

1. Pengaruh Harga Terhadap Minat Berkunjung

Secara umum setiap wistawan yang memasuki suatu objek wisata di wajibkan membeli tiket masuk. Harga setiap tiket masuk objek wisata berbeda-beda sesuai dengan daya tarik yang ditawarkan. Terdapat enam indikator yang dapat mempersepsikan harga menurut Kotler (dalam Trijayanti, 2016:22)antara lain ialah keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan mutu produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan

(51)

manfaat produk, harga pengaruhi daya beli konsumen serta harga bisa pengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan. Sehingga daripada itu faktor harga jadi salah satu prihal yang seharusnya di pertimbangkan olehpengelola pariwisata ataupun pemerintah untuk menarik minat berkunjung wisatawan.

Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis pertama, yaitu:

H 1: ada pengaruh harga terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

2. Pengaruh Fasilitas Terhadap Mianat Berkunjung

Jika seseorang mau mengunjungi suatu wialayah tempat wisata, mereka tidak mungkin bisa mengabaikan fasilitas yang terdapat di tempat wisata yang hendak dituju. Apabila suatu tempat wisata memiliki fasilitas yang memadai, seperti kebersihan dan kerapian fasilitas serta kemudahan untuk menggunakan fasilitas yang ada sehinga bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Fasilitas wisata ialah seluruh sarana yang gunanya penuhi keperluan wisatawan yang tinggal untuk beberapa waktu ditempat wisata yang akan dikunjungi, Yoeti (2003:56). Dimana mereka bisa bersantai, menikmati serta berpartisipasi dalam aktivitas yang ada di wilayah tujuan wisata tersebut.

Untuk menarik minat berkunjung wisatawan pihak pengelola dan pemerintah perlu menyediakan fasilitas yang mendukung kebutuhan

(52)

wisataawan agar mereka merasa senang dan puas dalam menggunakan fasilitas yang tersedia.

Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis yang kedua, yaitu:

H 2: ada pengaruh fasilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

3. Pengaruh Aksesibilitas Terhadap Mianat Berkunjung

Saat ini pariwisata menjadi pusat perhatian baik oleh pemerintah maupun masyarakat, karena aksesibilitas ialah salah satu penunjang dalam pengembangan industri pariwisata. Semakin mudah akses menuju wilayah objek wisata, maka minat berkunjung wisatawan akan bertambah, sebaliknya bila akses menuju suatu objek wisata semakin sulit dituju maka wisatawan tentu memikirkan kembali akan perjalanan wisatanya tersebut. Menurut Sedarmayanti, dkk (2018:169) aspek aksesibilitas merupakan sesuatu kemudahan yang diperoleh untuk mencapai destinasi wisata, yang kadang-kadang di abaikan oleh wisatawan ketika merancang suatu perjalanan wisata. Dengan prihal tersebut aksesibilitas bisa diukur dengan 2 (dua) komponen, berupa jarak serta waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat objek wisata yang lain.

Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis yang kedua, yaitu:

H 3: ada pengaruh aksesibilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

(53)

Berdasarkan pada landasan teori tersebut, maka bisa digambarkan suatu kerangka berpikir untuk menganalisis pengaruh harga, fasilitas, dan aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual Penelitian Harga (X1)

Fasilitas (X2)

Aksesibilitas (X3)

Minat Berkunjung (Y)

(54)

35 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian yang meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel dan teknik penarikan sampel, operasionalisasi variabel, pengumpulan data, pengujian instrument serta analisis data. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical product and Service Solution).

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Alasan memilih jenis penelitian eksplanatori karena untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial yang terdapat dalam hipotesis.

Menurut Sugiyono (dalam Deviana 2019:43) penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kasual (sederhana) antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap hipotesis. Jelasnya penelitian ini untuk mencari informasi tentang pengaruh harga, fasilitas dan aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Domestik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di objek wisata Taman Nasional Komodo yang terletak di Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dilakukan pada bulan Juli-Agustus tahun 2020.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

(55)

Subjek penelitian atau responden merupakan pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam suatu penelitian. Subjek dalam penelittian ini yaitu wisatawan domestik (nusantara) yang telah berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Untuk memilih responden peneliti menggunakan dua cara yaitu secara offline dan online. Dalam menentukan responden secara offline, peneliti mengirimkan kuesioner ke lokasi tujuan penelitian dengan bantuan orang lain (saudara), yang nantinya akan menunggu wisatawan di pelabuhan ditempat kedatangan pengunjung yang telah mengunjungi wisata Taman Nasional Komodo. Sedangkan dengan cara online peneliti menentukan responden dengan melihat postingan mereka di sosial media (instagram), kemudian mengimkan kuesioner lewat aplikasi Whatsapp.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini yaitu variabel harga, fasilitas, aksesibilitas dan minat berkunjung wisatawan.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi didefinisikan sebagai suatu kumpulam subjek, variabel, konsep ataupun fenomena, menurut Morisaan (2015:109). Untuk pengertian sederhananya populasi merupakan kumpulan daei segala faktor ataupun elemen dan unit pengamatan (observation unit) yang hendak diteliti.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh wisatawan domestik

(56)

(nusantara) yang telah mengunjungi objek wisata Taman Nasional Komodo.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:116) sampel merupakan sebagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi.Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pengunjung Taman Nasional Komodo yang sudah berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Untuk memastikan ukuran sampel dapat dilakukan dengan rumus Slovin, yaitu:

n =

1+𝑁.𝑒N 2

Keterangan:

n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi

e : Batas toleransi kesalahan

Pengambilan sampel pada permasalahan ini memakai e = 10% (0,1).

Berdasarkan pada rumus tersebut, maka jumlah sampel yang harus di ambil adalah:

n : 176.835 1+176.835.10%2 n : 176.835

1+176.835.0,12 n : 176.835

1+(176.835 𝑥 0,01)

n : 176.835 1769,35

Gambar

Tabel 1.1 Banyaknya pengunjung Taman
Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual Penelitian Harga (X1)
Tabel 3.1  Definisi Operasional
Tabel 3.2   Skala Likert  Pernyataan   Skor  Sangat Setuju  5  Setuju  4  Netral  3  Tidak Setuju  2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi wisatwan mancangera berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur; (2) perbedaan sikap terhadap daya tarik wisata Candi

Seperti pada penelitian Surya Miarsih dan Anwani (2018) melakukan penelitian terkait analisis faktor-faktor yang mempengaruh minat berkunjung wisatawan ke obyek

Permintaan dalam pariwisata tidak hanya terbatas pada waktu yang diperlukan pada saat perjalanan wisata diperlukan, akan tetapi jauh sebelum melakukan pejalanan, permintaan itu

Sebaiknya Wisata Edukasi Gondang (WEGO) Lamongan memberikan perhatian yang lebih baik lagi terhadap fasilitas wisata, promosi dan harga apalagi kalau bisa menambah

Tujuan Penelitian : 1) Untuk mengetahui pengaruh daya tarik terhadap keputusan berkunjung di objek wisata Pantai Muarareja Indah. 2) Untuk mengetahui pengaruh

wisatawan yang beranggapan bahwa infrastruktur di Objek wisata Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas sudah memadai tetapi banyak wisatawan juga yang

Pada masing-masing objek wisata alam yang terdapat di zona pemanfaatan Taman Nasional Gunung Rinjani, dilakukan pembedaan lokasi yaitu lokasi 1 merupakan lokasi

Penyusunan laporan yang berjudul “Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap Motivasi Wisatawan Domestik Untuk Berkunjung Ke Taman Wisata Tirta Alam Cibinong-Sagalaherang,