• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK

F. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis

Objek wisata sangat perlu bagi seseorang walaupun hanya sedikit waktu buat menyegarkan daya pikir setelah melakukan rutinitas setiap harinya.

Namun, tidak semua tempat wisata bisa memberikan kesenangan yang diperlukan oleh wisatawan. Sehingga pihak pengelola dan pemerintah perlu memperhatikan harga yang sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat, perlu memperhatikan fasilitas wisata serta menjaga kebersihan dan perlu memperhatikan akses perjalananan wisata agar wisatawan merasa nyaman dan menemukan manfaat saat melaksanakan perjalanan wisata.

1. Pengaruh Harga Terhadap Minat Berkunjung

Secara umum setiap wistawan yang memasuki suatu objek wisata di wajibkan membeli tiket masuk. Harga setiap tiket masuk objek wisata berbeda-beda sesuai dengan daya tarik yang ditawarkan. Terdapat enam indikator yang dapat mempersepsikan harga menurut Kotler (dalam Trijayanti, 2016:22)antara lain ialah keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan mutu produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan

manfaat produk, harga pengaruhi daya beli konsumen serta harga bisa pengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan. Sehingga daripada itu faktor harga jadi salah satu prihal yang seharusnya di pertimbangkan olehpengelola pariwisata ataupun pemerintah untuk menarik minat berkunjung wisatawan.

Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis pertama, yaitu:

H 1: ada pengaruh harga terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

2. Pengaruh Fasilitas Terhadap Mianat Berkunjung

Jika seseorang mau mengunjungi suatu wialayah tempat wisata, mereka tidak mungkin bisa mengabaikan fasilitas yang terdapat di tempat wisata yang hendak dituju. Apabila suatu tempat wisata memiliki fasilitas yang memadai, seperti kebersihan dan kerapian fasilitas serta kemudahan untuk menggunakan fasilitas yang ada sehinga bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Fasilitas wisata ialah seluruh sarana yang gunanya penuhi keperluan wisatawan yang tinggal untuk beberapa waktu ditempat wisata yang akan dikunjungi, Yoeti (2003:56). Dimana mereka bisa bersantai, menikmati serta berpartisipasi dalam aktivitas yang ada di wilayah tujuan wisata tersebut.

Untuk menarik minat berkunjung wisatawan pihak pengelola dan pemerintah perlu menyediakan fasilitas yang mendukung kebutuhan

wisataawan agar mereka merasa senang dan puas dalam menggunakan fasilitas yang tersedia.

Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis yang kedua, yaitu:

H 2: ada pengaruh fasilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

3. Pengaruh Aksesibilitas Terhadap Mianat Berkunjung

Saat ini pariwisata menjadi pusat perhatian baik oleh pemerintah maupun masyarakat, karena aksesibilitas ialah salah satu penunjang dalam pengembangan industri pariwisata. Semakin mudah akses menuju wilayah objek wisata, maka minat berkunjung wisatawan akan bertambah, sebaliknya bila akses menuju suatu objek wisata semakin sulit dituju maka wisatawan tentu memikirkan kembali akan perjalanan wisatanya tersebut. Menurut Sedarmayanti, dkk (2018:169) aspek aksesibilitas merupakan sesuatu kemudahan yang diperoleh untuk mencapai destinasi wisata, yang kadang-kadang di abaikan oleh wisatawan ketika merancang suatu perjalanan wisata. Dengan prihal tersebut aksesibilitas bisa diukur dengan 2 (dua) komponen, berupa jarak serta waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat objek wisata yang lain.

Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis yang kedua, yaitu:

H 3: ada pengaruh aksesibilitas terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

Berdasarkan pada landasan teori tersebut, maka bisa digambarkan suatu kerangka berpikir untuk menganalisis pengaruh harga, fasilitas, dan aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap minat berkunjung wisatawan domestik.

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual Penelitian Harga (X1)

Fasilitas (X2)

Aksesibilitas (X3)

Minat Berkunjung (Y)

35 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian yang meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel dan teknik penarikan sampel, operasionalisasi variabel, pengumpulan data, pengujian instrument serta analisis data. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical product and Service Solution).

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Alasan memilih jenis penelitian eksplanatori karena untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial yang terdapat dalam hipotesis.

Menurut Sugiyono (dalam Deviana 2019:43) penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kasual (sederhana) antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap hipotesis. Jelasnya penelitian ini untuk mencari informasi tentang pengaruh harga, fasilitas dan aksesibilitas Taman Nasional Komodo terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Domestik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di objek wisata Taman Nasional Komodo yang terletak di Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dilakukan pada bulan Juli-Agustus tahun 2020.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden merupakan pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam suatu penelitian. Subjek dalam penelittian ini yaitu wisatawan domestik (nusantara) yang telah berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Untuk memilih responden peneliti menggunakan dua cara yaitu secara offline dan online. Dalam menentukan responden secara offline, peneliti mengirimkan kuesioner ke lokasi tujuan penelitian dengan bantuan orang lain (saudara), yang nantinya akan menunggu wisatawan di pelabuhan ditempat kedatangan pengunjung yang telah mengunjungi wisata Taman Nasional Komodo. Sedangkan dengan cara online peneliti menentukan responden dengan melihat postingan mereka di sosial media (instagram), kemudian mengimkan kuesioner lewat aplikasi Whatsapp.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini yaitu variabel harga, fasilitas, aksesibilitas dan minat berkunjung wisatawan.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi didefinisikan sebagai suatu kumpulam subjek, variabel, konsep ataupun fenomena, menurut Morisaan (2015:109). Untuk pengertian sederhananya populasi merupakan kumpulan daei segala faktor ataupun elemen dan unit pengamatan (observation unit) yang hendak diteliti.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh wisatawan domestik

(nusantara) yang telah mengunjungi objek wisata Taman Nasional Komodo.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:116) sampel merupakan sebagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi.Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pengunjung Taman Nasional Komodo yang sudah berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Untuk memastikan ukuran sampel dapat dilakukan dengan rumus Slovin, yaitu:

n =

1+𝑁.𝑒N 2

Keterangan:

n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi

e : Batas toleransi kesalahan

Pengambilan sampel pada permasalahan ini memakai e = 10% (0,1).

Berdasarkan pada rumus tersebut, maka jumlah sampel yang harus di ambil adalah:

n : 176.835 1+176.835.10%2 n : 176.835

1+176.835.0,12 n : 176.835

1+(176.835 π‘₯ 0,01)

n : 176.835 1769,35

n : 99,94348207 n : 100 (dibulatkan)

Sampel dalam penelitian ini untuk populasi 176.835 orang diambil rata-rata wisatawan tahun 2018 yang sudah berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Dari hasil perhitungan diperoleh sampel sebanyak 100 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu teknik Purposive Sampling. Teknik purposive sampling adalah metode untuk menentukan sampel dalam penelitian dengan sebagai pertimbangan tertentu yang bertujuan agar informasi atau data yang diperoleh nantinya dapat lebih reprensentatif, Sugiyono (2014:122). Alasan peneliti menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pertimbangan atau kriteria responden yaitu responden yang sudah pernah mengunjungi Taman Nasional Komodo.

Peneliti melakukan pengambilan sampel dengan dua metode, yaitu secara offline dan online. Teknik pengambilan sampel secara online dilakukan dengan menyebarkan 50 eksemplar kuesioner, sedangkan secara online peniliti melakukan pengambilan sampel dengan bantuan google forms yang disebar melalui media sosial Instagram dan Whatsapp kepada responden yang telah berkunjung ke Taman Taman Nasional Komodo.

E. Definisi Operasionalisasi Variabel 1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) macam variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel penelitian merupakan obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.

a. Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas) menurut Sarwono, (dalam Pertiwi, 2018:52) yaitu variabel yang mepengaruhi atau menghasilkan sebab perubahan atau timbulnya variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi Harga, Fasilitas dan Aksesibilitas.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang akan menjadi pusat atensi yang utama dalam penelitian. Menurut Sarwono (dalam Pertiwi, 2018:52) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini yaitu Minat Berkunjung Wisatawan.

2. Definisi Variabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Konsep Definisi Variabel Indikator No. Item Harga Menurut Lupiyoadi

(2013:136)

konsumen untuk mendapatkan produk maupun jasa itu sendiri.

Fasilitas Fasilitas wisata ialah seluruh sarana yang

Menurut Lupiyoadi (2013:136) mengemukakan harga jasa merupakan berbagai macam manfaat yang dimiliki oleh satu produk

atau jasa yang wajib dibayar oleh pelanggan atau konsumen untuk mendapatkan produk maupun jasa itu sendiri. Sehingga bisa disimpulkan bahwa harga yaitu berbagai macam manfaat yang akan dibanding dengan pengorbanan yang sudah dikeluarkan saat hendak memakai suatu barang atau jasa.

Terdapat enam indikator yang mempersepsikan harga menurut Kotler (dalam Trijayanti, 2016:22) antara lain:

1) Keterjangkauan harga.

2) Kesesuaian harga dengan mutu produk.

3) Daya saing harga.

4) Kesesuaian harga dengan manfaat produk.

5) Harga pengaruhi daya beli konsumen.

6) Harga bisa pengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan.

Yang dimaksud dengan harga dalam penelitian ini adalah keterjangkauan harga sesuai dengan pendapatan pengunjung, kesesuaian harga dengan kualitas jasa yang diterima oleh pengunjumg, kesesuaian harga dengan manfaat yang diterima oleh pengunjung dan pengaruh terhadap daya beli konsumen.

b. Fasilitas (X2)

Fasilitas wisata ialah seluruh sarana yang gunanya penuhi keperluan wisatawan yang tinggal untuk beberapa waktu ditempat wisata yang akan dikunjungi, Yoeti (2003:56).

Terdapat tiga penyediaan fasilitas yang perlu diperhatikan menurut Sumayang (dalam Kiswanto, 2011:43) antara lain:

1) Kebersihan, kelengkapan serta kerapaian fasilitas yang ditawarkan

2) Kondisi serta fungsi faslitas yang hendak ditawarkan.

3) Kemudahan memakai fasilitas yang hendak ditawarkan.

Yang dimaksud dengan fasilitas dalam penelitian ini yaitu kelengkapan fasilitas wisata yang tersedia seperti, toilet, tempat duduk dan toko souvenir, kemudian kebersihan dan kerapian fasilitas serta kemudahan dalam menggunakan fasilitas yang tersedia.

c. Aksesibilitas (X3)

Menurut Sedarmayanti, dkk (2018:169) aspek aksesibilitas merupakan sesuatu kemudahan yang diperoleh untuk mencapai destinasi wisata, yang kadang di abaikan oleh wisatawan ketika merancang suatu perjalanan wisata. Dalam prihal tersebut bisa diukur dengan:

1) Jarak tempuh dari suatu tempat ke tempat lain.

2) Waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat lain dalan suatu daerah

Yang dimaksud dengan aksesibilitas dalam penelitian ini adalah jarak tempuh dari kota ke objek wisata seperti, transportasi umum yang digunakan, kenyamanan dalam menggunakan transportasi, kelayakan transportasi serta pelayanan dalam perjalanan menuju objek

wisata dan waktu tempuh dari suatu objek wisata ke objek wisata yang lain.

d. Minat Berkunjung (Y)

Minat berkunjung ialah minat selaku dorongan yang artinya ransangan internal yang kokoh yang memotivasi aksi, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus serta perasaan positif terhadap sesuatu produk, Kotler dan Susanto (2000:165).

Menurut Ferdinand (dalam Tifane, 2011:17) minat beli didefinisikan melalui indikator-idikator, diantaranya:

1) Minat transaksi normal, kecendrungan seorang buat membeli produk.

2) Minat refrensial, kecendrungan seorang buat merefrensikan produk kepada orang lain.

3) Minat prefensial, ialah minat yang menggambarkan sikap seseorang yang mempunyai preferensi utama pada produk tersebut. Prefernsi ini hanya bisa ditukar bila terjalin suatu dengan produk preferensinya.

4) Minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan sikap seseorang yang senantiasa mencari informasi mengenai produk yang duminatinya serta mencari informasi untuk menunjang sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Yang dimaksud dengan minat berkunjung dalam penelitian ini adalah senang berkunjung ke objek wisata yang diinginkan dan sering

mencari informasi tentang objek wisata serta ingin mengunjungi kembali ke objek wisata tersebut.

3. Pengukuran Variabel

Instrument penelitian ialah alat yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti, Sugiyono (2011:92). Instrument penelitian yang digunakan yaitu kuesioner (angket) tertutup, merupakan kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan.

Peneliti menggunakan pengukuran skala likert yang artinya untuk mengukur prilaku, pendapat serta persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini pemberian skor dengan skala likert dapat dilihata pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Sangat Tidak Setuju 1

F. Teknik Pengumpulan Data

Angket merupakan metode pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara memberikan statment ataupun persoalan kepada orang lain yang hendak dijadikan responden untuk dijawab. Pengertian lain dari angket merupakan metode pengumpulan informasi dengan menyerahkan ataupun mengrimkan daftar statment untuk di isi sendiri oleh responden (Irawan

Soehartono, 2008:65). Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa angket merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar statment atau pertanyaan yang di isi sendiri oleh responden sesuai dengan pentunjuk dari peneliti. Dalam penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti dengan judul penelitian Pengaruh Harga, Fasilitas, Aksesibilitas Taman Nasional Komodo Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Domestik, dimana setiap statement mempunyai skor pada setiap poin-poinnya. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan 2 cara yaitu secara online dan offline untuk 18 pernyataan dengan alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju serta masing-masing pernyataan memberikan skor mulai dari skla 5-1.

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji validitas

Uji validitas artinya untuk mengetahui instrumen pernyataan-pernyataan yang tercantum untuk mengukur apa yang ingin diukur,Santosa & Ashari (2005:247). Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang didapat dari setiap item dengan memakai korelasi Product Moment Pearson. Dalam penelitian ini, diketahui n = 100 dengan taraf signifikansiΞ± = 5% pada taraf kepercayaan 95%. Untuk melihat apakah suatu item dikatakan valid,maka dilakukan dengan cara melihat π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” dan π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, jikaπ‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™berarti item dalam variabel tersebut dikatakan valid, sebaliknya jika π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ≀ π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™maka bisa disimpulkan

bahwa item dalam variabel tersebut tidak valid. Cara untuk mengetahui π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Df = n – 2 Keterangan:

Df = degree of freedom (derajat kebebasan) n = jumlah responden

Perhitungan dengan menggunakan rumus df (degree of freedom) sebagai berikut: Df = 100 – 2 = 98

Hasil dari perhitungan tersebut dengan menggunakan taraf signifikansi 5% menghasilkan π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (0,196) dengan melihat tabel Product Moment.

Berikut ini hasil uji validitas dari masing-masing variabel yang telah dihitung dengan bantuan program SPSS 22.

a. Uji Validitas variabel Harga (X1)

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel Harga (X1) Butir π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Keterangan

1 0,902 0,196 Valid

2 0,910 0,196 Valid

3 0,864 0,196 Valid

4 0,871 0,196 Valid

5 0,840 0,196 Valid

Sumber: Data primer, diolah 2020 Pada tabel 3.3 menunjukan bahwa semua pernyataan dari variabel harga yang berjumlah 5 item adalah valid, karena setiap item memiliki nilai π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ 0,196.

b. Uji Validitas variabel Fasilitas (X2) Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas (X2) Butir π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Keterangan

1 0,865 0,196 Valid

2 0,915 0,196 Valid

3 0,897 0,196 Valid

4 0,918 0,196 Valid

Sumber: Data primer, diolah 2020 Pada tabel 3.4 menunjukan bahwa semua pernyataan dari variabel fasilitas yang berjumlah 4 item adalah valid, karena setiap item memiliki nilai π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ 0,196.

c. Uji Validitas variabel Aksesibilitas (X3) Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Aksesetibilitas (X3) Butir π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Keterangan

Sumber: Data primer, diolah 2020 Pada tabel 3.5 menunjukan bahwa semua pernyataan dari variabel aksesibilitas yang berjumlah 6 item adalah valid, karena setiap item memiliki nilai π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ 0,196.

d. Uji Validitas variabel Minat Berkunjung (Y) Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Berkunjung (X2) Butir π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Keterangan

1 0,849 0,196 Valid

2 0,922 0,196 Valid

3 0,887 0,196 Valid

Sumber: Data primer, diolah 2020 Pada tabel 3.6 menunjukan bahwa semua pernyataan dari variabel Minat berkunjung yang berjumlah 3 item adalah valid, karena setiap item memiliki nilai π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ 0,196.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian instrument yang sudah dilakukan pengujian validitas untuk mengetahui kesetabilan dikala uji kembali dalam waktu yang berbeda, (Santosa & Ashari, 2005:251). Artinya pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran senantiasa tidak berubah-ubah, apabila dilakukan pengukuran 2 kali ataupun lebih terhadap indikasi yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas bisa menggunakan metode Cronbach Alpha. Metode Cronbach Alpha digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu uji yang mengukur prilaku atau sikap. Apabila nilai dari Cronbach Alpha ≀ 0,60 maka instrument tersebut dinyatakan tidak reliabel, sebaliknya apabila nilai Cronbach Alpha β‰₯ 0,60 maka instrument tersebut dinyatakan reliabel.

a. Uji Reabilitas Variabel Harga (X1) Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas Harga (X1) Cronbach's Alpha N of Items

,925 5

Sumber: Data primer, diolah 2020

Berdasarkan tabel 3.7 menunjukan bahwa instrument penelitian untuk variabel (X1) yang terdiri dari 5 item pernyataan mempunyai nilai Cronbach Alpa sebesar 0,925. Prihal ini menunjukan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel karena nilai Cronbach Alpha 0,925 β‰₯ 0,60.

b. Uji Reabilitas Variabel Fasilitas (X2) Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Fasilitas (X2) Cronbach's Alpha N of Items

,921 4

Sumber: Data primer, diolah 2020 Berdasarkan tabel 3.8 menunjukan bahwa instrument penelitian untuk variabel (X2) yang terdiri dari 4 item pernyataan mempunyai nilai Cronbach Alpa sebesar 0,921. Prihal ini menunjukan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel karena nilai Cronbach Alpha0,921 β‰₯ 0,60.

c. Uji Reabilitas Variabel Aksesibilitas (X3) Tabel 3.9

Hasil Pengujian Reliabilitas Aksestibilitas (X3) Cronbach's Alpha N of Items

,807 6

Sumber: Data primer, diolah 2020 Berdasarkan tabel 3.9 menunjukan bahwa instrument penelitian untuk variabel aksesibilitas (X3) yang terdiri dari 6 item pernyataan mempunyai nilai Cronbach Alpa sebesar 0,807. Prihal ini menunjukan

bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel karena nilai Cronbach Alpha0,807 β‰₯ 0,60.

d. Uji Reabilitas Variabel Minat Berkunjung (Y) Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Minat Berkunjung (Y) Cronbach's Alpha N of Items

,859 3

Sumber: Data primer, diolah 2020 Berdasarkan tabel 3.10 menunjukan bahwa instrument penelitian untuk variabel minat berkunjung (Y) yang terdiri dari 3 item pernyataan mempunyai nilai Cronbach Alpa sebesar 0,859. Prihal ini menunjukan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel karena nilai Cronbach Alpha 0,859 β‰₯ 0,60.

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif karena untuk menganalisis informasi atau data dengan cara mendeskripsikan data dan menggambarkan data yang diperoleh sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang universal atau umum, menurut Sugiyono (dalam Deviana, 2019:58). Manfaat dari analisis deskrptif adalah untuk menganalisis informasi satu persatu bersumber pada tanggapan responden dari kuesioner yang telah dibagikan sewaktu proses penelitian. Dalam teknik analisis deskriptif dapat dibagi dua bagian yaitu:

a. Deskriptif Responden

Analisis deskriptif responden mempunyai tujuan untuk menguraikan hasil pengolahan data atau informasi dari responden yang dideskripsikan dalam bentuk tabel serta nilai-nilai statistic dengan analisis deskriptif responden dilakukan dalam frekuensi (%).

b. Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel dalam penelitian ini menggambarkan pengaruh harga, fasilitas dan aksesibilitas taman Nasional Komodo terhadap minat berkunjung Wiatawan Domestik. Prosedur yang digunakan antara lain:

1) Menghitung nilai mean untuk tiap variabel.

2) Membentuk jenis nilai mean dengan jenis skor yang sudah dibuat. Langkah yang digunakan untuk mengkategorikan setiap variabel menggunakan interval kelas sesuai den rumus Sturges:

𝐢

1

=

π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”π‘’

𝐾

Keterangan:

C1 = Interval

Range = selisish antara batas atas dengan batas bawah K = banyaknya kelas

Interval kelasnya sebagai berikut:

𝐢

1

=

5βˆ’15 = 0,80

Dengan nilai interval sebesar 0,80 maka garis skala variabel bisa dideskripsikan di bawah ini:

a) Skor variabel 4,21 sampai dengan 5,00 menunjukan Sangat Setuju.

b) Skor variabel 3,41 sampai dengan 4,20 menunjukan Setuju.

c) Skor variabel 2,61 sampai dengan 3,40 menunjukan Netral.

d) Skor variabel 1,81 sampai dengan 2,60 menunjukan Tidak Setuju.

e) Skor variabel1.00 sampai dengan 1,80 menunjukan Sangat Tidak Setuju.

Dengan demikian kategori skala dapat ditentukan sebagai berikut:

4,21 - 5,00 : Sangat Tinggi 3,41 - 4,20 : Tinggi

2,61 - 3,40 : Sedang 1,81 - 2,60 : Rendah

1,00 - 1,80 : Sangat Rendah 2. Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji asumsi klasik harus dilakukan lebih dulu sebelum melakukan pengujian hipotesis supaya tidak timbul penyimpangan serta buat uji kesalahan model regresi pada penelitian ini.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bemaksud untuk menguji variabel independen dan variabel dependenapakah berdristibusi normal atau tidak normal.

Untuk melihat normal atau tidaknya distribusi bisa melihat nilai signifikansinya pada tabel Kolmogorov-Smirnof. Apabila nilai signifikan β‰₯ 0,05 menunjukan data tersebut berdistribusi normal, begitupun sebaliknya apabila nila signifikansi ≀ 0,05 bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastitas bermaksud untuk mengukur apakah dalam model regresi terjallin ketidaksamaan ataupun penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi. Dalam pengujian heterokedastitas bisa menggunakan metode Rank Spearman.

Pengambilan keputusan dalam pengujian heterokedastisitas ialah apabila nilai signifikan β‰₯ 0,05 maka tidak terjalin heterokedastitas.

c. Uji Multikolinieritas

Pengujian Multikoliniaritas bermaksud untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Model korelasi yang baik sepatutnya tidak terjalin korelasi diantara variabel independen. Sunyoto (dalam Pertiwi, 2018:66), untuk menentukan terdapat atau tidaknya gejala multikoloniaritas dapat dilihat melalui:

1) Nilai tolerance, merupakan besarnya tingkatan kesalahan yang dibenarkan secara statistik.

2) Nilai VIF (variance inflation faktor), merupakan aspek inflasi penyimpangan baku kuadrat.

Untuk melihat apakah terjadi multikoloniaritas atau tidaknya suatu penelitian bisa di buktikan dengan mencari nilai variance inflation factor. Untuk mengambil keputusan dalam pengujian miltikoloniaritas ialah apabila nilai VIF ≀ 10 maka disimpulkan bahwan tidak terjadi multikoloniaritas antar variabel serta nilai tolerance β‰₯ 0,1.

3. Regresi Linear Berganda

Di dalam penelitian ini, analisis linear berganda digunakan oleh peneliti untuk meramalkan bagaiman kondisi variabel tergantung dan analisis ini dipakai apabila variabel independen lebih dari satu. Persamaan regresi dalam penelitian ini untuk tiga prediktor ialah harga, fasilita dan aksesibilitas: Y = a + π›πŸπ—πŸ + π›πŸπ—πŸ+ π›πŸ‘π—πŸ‘ + e

Keterangan:

Y = Minat Berkunjung a = Konstanta

b = Koefisien X1 = Harga X2 = Fasilitas X3 = Aksesibilitas e = Error term 4. Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji t dimaksud untuk meyakinkan apakah variabel bebas secara individu dapat mempengaruhi variabel terikat. Terdapat 2 hipotesis yang diajukan oleh peneliti yakni hipotesis nol (H0) serta hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol ialah angka nomerik dari nilai parameter populasi. Jadi hipotesis nol ini dianggap benar setelah bisa dibuktikan salah berdasarkan data sampel yang ada. Sedangkan hipotesis alternatif ini wajib benar saat hipotesis nol telah terbukti salah. Dalam pengambilan keputusan hasil pengujian t dapat melihat melalui:

1) Apabila nilai signifikan ≀ 0,05 atau thitungβ‰₯ttabel, ada pengaruh

1) Apabila nilai signifikan ≀ 0,05 atau thitungβ‰₯ttabel, ada pengaruh

Dokumen terkait