• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa klas III SDN Gejayan dengan menggunakan pendekatan PMRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa klas III SDN Gejayan dengan menggunakan pendekatan PMRI"

Copied!
442
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN GEJAYAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh:. Duwi Purwanti 111134254. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA 2014 i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO  Allah. tidak. akan. membebani. seseorang. melainkan. sesuai. kesanggupannya. (Qs: Al-Baqarah ayat 286)  Keridhoan Allah terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah terletak pada murka orang tua. (H.R.A t-Tirmidzi)  Berjuang merupakan ambisi besar yang tercipta dari lubuk hati yang paling dalam untuk mendapatkan sesuatu meskipun harus dengan air mata yang siap mengaliri jiwa. (Peneliti)  Membahagiakan orangtua dan orang-orang yang menyayangiku merupakan salah satu tujuan hidupku. (Peneliti). iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk:  Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, serta Karunianya dalam setiap navas kehidupanku  Ayah dan bundaku, Bapak Juwono dan Alm. Ibu Rusmiyati selaku orang tua yang telah membarikan restu dalam setiap langkahku, doa untuk menyertaiku, dan semngat serta dorongan yang selalu diberikan kepadaku  Kakak ku Lies Diena Purwindi, S.E. yang selalu memberi semangat dalam hidupku  Khusnul Mubarok yang selalu ada dalam suka maupun duka setiap langkah kehidupanku  Tante Haryati, Bude Rum, Bude Sis dan semua keluargaku yang selalu mendukung setiap langkahku  Dosen-dosen ku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan bimbingan dan mendidiku untuk menjadi seorang calon pendidik yang berkualitas  Teman-temanku Aya, Riris, Eni, Frieda, Diandan masih banyak teman lain yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat, dan sebagai tempat curahan hati dikala menghadapi masalah  Almamaterku Universitas Sanata Dharma sebagai tempat menimba. ilmu pengetahuan. v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Purwanti, Duwi. 2014. Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar matematika Siswa Kelas III SDN Gejayan dengan Menggunakan Pendekatan PMRI.Skripsi. Yogyakarta: Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Gejayan masih rendah, sehingga mendorong peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Gejayan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Gejayan yang berjumlah 25 siswa.Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Gejayan dengan menggunakan pendekatan PMRI pada kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang.Peneliti memperoleh data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Gejayan dengan menggunakan pendekatan PMRI.Peningkatan kreativitas diperoleh dari kegiatan tanya jawab, demonstrasi, diskusi kelompok, dan presentasi yang membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mengemukakan ide, mengajukan cara yang berbeda dari biasa, menghasilkan ide berdasarkan pemikirannya sendiri, serta menguraikan ide secara rinci. Rata-rata skor keseluruhan kreativitas siswa pada kondisi awal 3 meningkat menjadi 7,34 dengan target pencapaian 5. Peningkatan prestasi belajar meningkat melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan benda nyata sebagai awal pembelajaran kemudian menerapkannya dalam pemecahan masalah, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga pemahaman siswa meningkat dan prestasi belajar siswa meningkat. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan, hal ini dilihat data awal memiliki rata-rata 4,67, meningkat menjadi 7,43. Persentase siswa yang lulus KKM pada kondisi awal sebesar 43,5% meningkat menjadi 72%. Kesimpulannya adalah proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Gejayan.Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI. Kata kunci. : kreativitas, prestasi belajar, pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia). viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Purwanti, Duwi. 2014. The Improving Students Creativity and Learing Achivement in Mathematic Grade III SDN Gejayan Using PMRI Approach. Thesis. Yogyakarta: Studies Program, Elementary School Teacher Sanata Dharma University. Creativity and student achievement grade III SDN Gejayan still low, so as to encourage researchers to conduct Class Action Research (CAR). This sudy aims to determine the use PMRI approach in promoting students creativity and learning achievement mathematic grade III SDN Gejayan. Subjects in this study were students of class III SDN Gejayan totaling 25 students. The object of this research is to increase creativity and learning achievement mathematic of students grade III SDN Gejayan using PMRI approach on basic competencies resolve issues related to the perimeter, area of the square and rectangular. Researchers obtained data using interviews, observation, and documentation. The results showed an increase in creativity and learning achievement of students of class III SDN Gejayan using PMRI approach. Increased creativity derived from debriefing activities, demonstrations, group discussions, and presentations that help students to develop the ability to express ideas, propose a different way than usual, generate ideas based on his own ideas, as well as outlining the idea in detail. Average score overall creativity of the students at the beginning of the condition 3 increased to 7.34 with a target of achieving increased 5. Improving learning achievements through learning activities using real objects as early learning and then implement them in problem solving, students are actively involved in the learning process so that the understanding students increased and student achievement increases. Student achievement has increased, it is seen preliminary data have averaged 4.67, increasing to 7.43. Percentage of students who pass the KKM in the initial conditions of 43.5% increased to 72%. The conclusion is that the learning process by using PMRI approach can enhance the creativity and learning achievement Gejayan Elementary School third grade students. This study is expected to contribute to teachers to implement learning by using PMRI approach. Keywords: creativity, academic achievement, Realistic Mathematics Education Indonesia (PMRI) approach.. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya,. sehingga. “PENINGKATAN MATEMATIKA. penulis. dapat. KREATIVITAS SISWA. KELAS. menyelesaikan DAN III. SDN. skripsi. dengan. PRESTASI GEJAYAN. judul. BELAJAR DENGAN. MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI.”Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan dan program studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.Selesainnya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan, perhatian, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Prndidikan Universitas Sanata Dharma 2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA, Selaku ketua program studi pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). 3. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D,dan Ibu Andri Anugrahana, M. Pd. Selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 4. Bapak Bambang Purwaka, S.Pd, selaku kepala sekolah SDN Gejayan yang telah bersedia memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. 5. Ibu Rubinah, S.Pd, selaku guru kelas III SDN Gejayan yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian. 6. Siswa siswi kelas III SDN Gejayan selaku subjek penelitian yang telah membantu dalam proses penelitian. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .....................................................................iii MOTTO ...................................................................................................................... iv PERSEMBAHAN ........................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH .....................vii ABSTRAK ................................................................................................................viii ABSTRACT .................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................. x DAFTAR ISI ..............................................................................................................xii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1 1.2. Batasan Masalah.................................................................................................. 10 1.3. Rumusan Masalah ............................................................................................... 10 1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 11. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 11 1.6. Definisi Oprasional ............................................................................................. 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka..................................................................................................... 14 2.1.1. Teori Belajar Konstruktivisme ......................................................................... 14 2.1.2. Kreativitas 2.1.1.1. Pengertian Kreativitas ....................................................................... 17 2.1.1.2 Karakteristik Kreativitas .................................................................... 18 2.1.1.3. Indikator Kreativitas.......................................................................... 21 2.1.1.4. Faktor-Faktor Pendukung Kreativitas ............................................... 22 2.1.1.5. Faktor-Faktor Penghambat Kreativitas ............................................ 23 2.1.1.6. Mengembangkan Kreativitas di Sekolah .......................................... 25 2.1.3. Prestasi Belajar 2.1.2.1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................................ 26 2.1.2.2. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar..................................... 27 2.1.2.3. Fungsi utama Prestasi Belajar ........................................................... 29 2.1.4. Hakikat Matematika ......................................................................................... 31 2.1.5. PendekatanPMRI 2.1.3.1. Pengertian PMRI ............................................................................... 31 2.1.3.2. Sejarah PMRI .................................................................................... 33 2.1.3.3. Prinsip PMRI..................................................................................... 34. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.3.4. Karakteristik PMRI ........................................................................... 37 2.2. Penelitian Yang Relevan 2.2.1. Uraian Hasil Penelitian yang Relevan.................................................. 40 2.2.2. Bagan Penelitian yang Relevan ............................................................ 46 2.3. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 48 2.4. Hipotesis Tindakan.............................................................................................. 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ................................................................................................... 51 3.2. Setting Penelitian ................................................................................................ 53 3.3. Desain Penelitian ................................................................................................. 54 3.4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 58 3.5. Instrumen Penelitian............................................................................................ 63 3.6. Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran .................................................... 69 3.7.Teknik Analisis Data ............................................................................................ 93 3.8. Kriteria Keberhasilan .......................................................................................... 97 3.9. Jadwal Penelitian................................................................................................. 98 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ................................................................................................. 100 4.1.2. Proses Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 100 4.1.2. Hasil Kreativitas ............................................................................................. 114 4.1.3. Hasil Prestasi Belajar ..................................................................................... 122. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.2. Pembahasan ....................................................................................................... 128 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 144 5.2. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 147 5.3. Saran.................................................................................................................. 148 DAFTAR REVERENSI ........................................................................................... 149 LAMPIRAN ............................................................................................................. 155. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL 2.1.Deskripsi Indikator Kreativitas ........................................................................... 22 3.1. Variabel Penelitian .............................................................................................. 58 3.2. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa................................................... 64 3.3. Kisi-kisi Observasi Kreativitas Siswa ................................................................. 65 3.4. Lembar Observasi Kreativitas Siswa .................................................................. 66 3.5.Kisi-kisi Wawancara Guru Sebelum dan Sesudah MelakukanPenelitian ............ 67 3.6. Pedoman Wawancara Guru Sebelum dan sesudah Melakukan Penelitian ........ 67 3.7. Kisi-kisi Soal Evaluasi Sebelum validasi............................................................ 68 3.8.. Hasil Validitas Pedoman Wawancara ................................................................ 72 3.9. Hasil Validitas Lembar Observasi Kreativitas .................................................... 74 3.10. Hasil Validitas Silabus ...................................................................................... 76 3.11. Hasil Validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 78 3.12. Hasil Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................... 80 3.13. Hasil Validitas Bahan Ajar................................................................................ 82 3.14. Hasil Validitas Soal Evaluasi ............................................................................ 83 3.16. Pedoman Validitas dan Koefisien Korelasi....................................................... 86 3.17. Validitas Soal Evaluasi Berdasarkan SPSS....................................................... 87 3.18. Pedoman Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................... 89 3.19. Hasil Penghitungan Reliabilitas ........................................................................ 89 3.20. Kriteria Indeks Kesukaran Soal ........................................................................ 91. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.21. Indeks Kesukaran .............................................................................................. 91 3.22. Kisi-kisi Soal Evaluasi Setelah Validasi ........................................................... 92 3.23. Indikator Keberhasilan Kreativitas dan Prestasi Belajar ................................... 97 3.24. Jadwal Penelitian............................................................................................... 99 4.1. Hasil Observasi Kreativitas ............................................................................... 115 4.2. Jumlah Turus Siswa Tiap Indikator .................................................................. 117 4.3. Rata-rata keseluruhan skor Kreativitas ............................................................. 120 4.4. Hasil EvaluasiBelajar ........................................................................................ 123 4.5. Ketercapaian Indikator ...................................................................................... 126. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR 2.1. Bagan Indikator Kreativitas ................................................................................ 21 2.2. Bagan Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 46 3.1. Model Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Tanggart ....................................... 52 4.1. Rata-rata Kreativitas Siswa ............................................................................... 119 4.2. Grafik rata-rata Keseluruhan Skor Kreativitas .................................................. 121 4.3. Grafik rata-rata prestasi belajar siswa ............................................................... 124 4.4. Persentase Siswa yang Lulus KKM .................................................................. 125 4.5. Siswa Mengamati Benda ................................................................................... 130 4.6.Siswa Mengerjakan LKK ................................................................................... 132 4.7. Siswa Mengerjakan Soal di depan Kelas .......................................................... 133 4.8. Pekerjaan Siswa ................................................................................................ 135 4.9. Siswa Bekerja Secara Kelompok ...................................................................... 136 4.10. Siswa Mengukur Benda .................................................................................. 136 4.11. Refleksi siswa ................................................................................................. 138 4.12. Siswa yang Mendapatkan Nilai Tertinggi ....................................................... 141 4.13. Siswa yang Mendapatkan Nilai Terendah....................................................... 141. xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Sebelum Penelitian ................................................................................... 156 Surat Keterangan Sesudah Penelitian....................................................................... 157 Lampiran 2 Wawancara Sebelum Penelitian ............................................................................... 159 Wawancara Sesudah Penelitian................................................................................ 168 Lampiran 3 Observasi Proses Pembelajaran Sebelum tindakan .................................................. 173 Observasi proses Pembelajaran Selama Tindakan .................................................. 175 Observasi Kreativitas Siswa Sebelum Tindakan...................................................... 179 Observasi Kreativitas Siswa Selama Tindakan ........................................................ 182 Lampiran 4 Validasi Instrumen pengumpulan data ..................................................................... 189 Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................................................. 197 Validasi Soal Evaluasi.............................................................................................. 213 Validitas ................................................................................................................... 217 Reliabilitas ............................................................................................................... 219 Indeks Kesukaran ..................................................................................................... 221 Tabel nilai r product moment ................................................................................... 224. xix.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Sebelum Validasi ............................................................... 226 Soal Evaluasi Sebelum Validasi............................................................................... 230 Kunci Jawaban Sebelum Validasi ............................................................................ 235 Kisi-kisi Soal Evaluasi Setelah validasi ................................................................... 241 Soal Evaluasi Setelah Validasi ................................................................................. 244 Kunci jawaban.......................................................................................................... 249 Lampiran 6 Silabus ...................................................................................................................... 253 RPP pertemuan 1 ...................................................................................................... 272 LKS pertemuan 1 ..................................................................................................... 299 LKK pertemuan 1 ..................................................................................................... 312 RPP pertemuan 2 ...................................................................................................... 321 LKS pertemuan 2 ..................................................................................................... 343 LKK pertemuan 2 ..................................................................................................... 356 RPP pertemuan 3 ...................................................................................................... 362 LKS pertemuan 3 ..................................................................................................... 381 LKK pertemuan 3 ..................................................................................................... 392 Lampiran 7 Nilai Awal Siswa ..................................................................................................... 398 Nilai Siswa Setelah Tindakan .................................................................................. 401. xx.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lampiran 8 Hasil Pekerjaan Siswa .............................................................................................. 405 Lampiran 9 Foto-Foto Kegiatan .................................................................................................. 416 Biodata Peneliti ........................................................................................................ 420. xxi.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan pendahuluan dalam penelitian ini. Pendahuluan membahas enam sub yang meliputi: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasional. 1.1.. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika merupakan salah satu bidang studi yang. diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Matematika adalah disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Susanto, 2013: 185). Sejalan dengan Susanto, Hudojo (2011: 45) mengatakan bahwa matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari, maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Matematika diajarkan sejak pendidikan dasar, supaya dapat mempersiapkan siswa dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penjelasan mengenai pentingnya siswa sekolah dasar mempelajari matematika terdapat dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP (2006: 147) menjelaskan bahwa “Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta. 1.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. kemampuan. bekerjasama.”. Kemampuan-kemampuan. dalam. 2. matematika. dikembangkan melalui pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dikemukakan oleh Susanto (2013: 183) bahwa “…tujuan matematika di sekolah dimaksudkan agar siswa tidak hanya terampil menggunakan matematika, tetapi dapat memberikan bekal kepada siswa dengan tekanan penataan nalar dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah dimana masyarakat tinggal.” Pembelajaran matematika dikembangkan di sekolah supaya siswa dapat memperoleh kemampuan-kemampuan seperti berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama sehingga siswa dapat menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari. Pencapaian tujuan pembelajaran matematika dapat diwujudkan melalui belajar. Abdulah (Anurrahman, 2012: 35) mengatakan belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Kegiatan belajar dalam pembelajaran matematika dilakukan melalui latihan dan pengalaman siswa, sehingga dapat menggembangkan kemampuan-kemampuan yang diharapkan dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dapat memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kemampuan yang diharapkan, sehingga tujuan dari pembelajaran matematika dapat tercapai. Implementasi pembelajaran matematika.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. tentu tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah. Peneliti melakukan observasi di SDN Gejayan untuk mengetahui permasalahanpermasalahan dalam pembelajaran matematika. Observasi dilaksanakan dari tanggal 7 April 2014 sampai 10 April 2014. Peneliti tidak hanya melakukan observasi dalam mencari informasi mengenai permasalahan pembelajaran matematika, namun peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas dan dokumentasi terhadap nilai-nilai siswa. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas III SDN Gejayan mengenai proses pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas tersebut. Wawancara dilaksanakan pada 7 April 2014 pukul 11.00-12.00 WIB. Guru kelas mengungkapkan bahwa proses pembelajaran dilakukan dengan guru menjelaskan di depan kelas, kemudian siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan. Permasalahan yang dihadapi oleh guru yaitu siswa jika diberi penjelasan tidak memahami materi, sehingga membuat guru bingung untuk cara mengajarkan materi dengan baik. Siswa tidak mau bertanya jika belum merasa paham terhadap materi yang diberikan. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampran 2 halaman 161. Peneliti mendapatkan informasi mengenai proses pembelajaran matematika di kelas, selanjutnya peneliti melakukan wawancara kembali mengenai kreativitas siswa pada proses pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara mengenai kreativitas siswa pada proses pembelajaran pada tanggal 7 April 2014. Guru kelas mengatakan bahwa: kreativitas siswa kelas III rendah, ketika mengerjakan tugas hanya beberapa saja.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. yang mau mengerjakan. Jika siswa disuruh menyelesaikan soal biasanya caranya sama seperti yang guru ajarkan, karena siswa merasa takut salah jika caranya beda dengan yang guru ajarkan. Ketika diberi pertanyaan secara lisan, siswa menjawab secara bersama-sama, tetapi jika ditanya satu per satu siswa hanya diam. Satu dua anak saja yang bisa menjawab pertanyaan. Hasil wawancara menunjukkan rendahnya kreativitas siswa. Wawancara tentang kreativitas dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 162. Kreativitas mempunyai definisi menurut beberapa ahli. Santrock (2009: 21) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir mengenai sesuatu, dalam cara baru serta memikirkan solusi terhadap masalah. Definisi kreativitas juga dikemukakan oleh Yusuf & Juntika (2008: 246) bahwa “kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan suatu produk baru,. atau. kemampuan. untuk. memberikan. gagasan-gagasan. baru. dan. menerapkanya dalam pemecahan masalah.” Kreativitas merupakan kemampuan berpikir seseorang dalam memberikan solusi pemecahan masalah dengan gagasan ataupun cara baru. Peneliti merumuskan empat indikator kreativitas yaitu: kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterperincian. Kelancaran yaitu kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide atau gagasan. Keluwesan yaitu kemampuan seseorang mengemukakan berbagai ide atau gagasan yang berbeda dari biasanya berupa pernyataan. atau. jawaban. dari. pertanyaan. untuk. menyelesaikan. suatu. permasalahan tertentu. Keaslian merupakan kemampuan menghasilkan ide atau.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. gagasan melalui pemikirannya sendiri. Keterperincian yaitu menguraikan ide secara rinci. Seseorang dikatakan memiliki kreativitas jika telah memenuhi empat indikator tersebut. Kreativitas dalam penelitian ini merupakan kemampuan berpikir seseorang dalam mengemukakan berbagai ide yang dimilikinya, mengemukakan cara yang berbeda dari biasanya, menghasilkan ide berdasarkan pemikirannya sendiri, serta menguraikan ide secara rinci untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Peneliti melakukan observasi, mengenai kreativitas siswa pada tanggal 10 April 2014 pukul 07.00-08.10 WIB pada waktu pembelajaran matematika. Ratarata kreativitas siswa pada indikator kelancaran adalah 1,2 artinya rata-rata siswa yang dapat mengemukakan ide sebanyak 1,2 kali; rata-rata kretivitas siswa pada indikator keluwesan adalah 0,64 artinya siswa yang dapat mengajukan ide yang berbeda dari biasanya sebagai pemecahan masalah sebanyak 0,64 kali; rata-rata kreativitas siswa pada indikator keaslian adalah 0,44 artinya rata-rata siswa yang dapat memberikan ide berdasarkan pemikira sendiri adalah 0,44; dan rata-rata kreativitas pada indikator keterperincian adalah 0,72 artinya rata-rata siswa yang dapat menguraikan ide secara rinci sebanyak 0,72 kali. Rata-rata skor secara keseluruhan kreativitas siswa adalah 3. Hasil observasi kreativitas dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 180. Mengetahui keadaan kreativitas siswa, mendorong peneliti untuk mencari informasi mengenai prestasi belajar siswa di SDN Gejayan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas III SDN Gejayan tentang prestasi belajar.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. matematika siswa pada tanggal 9 April 2014 pukul 11.00-12.00 WIB. Guru kelas mengatakan bahwa prestasi belajar siswa rendah, jika diberikan ulangan kebanyakan nilaianya di bawah KKM, yang tuntas hanya satu dua anak. Siswa yang tidak tuntas diremidi sehingga nilainnya bisa memenuhi KKM. Peneliti bertanya mengenai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada mata pelajaran matematika. Guru mengatakan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran matematika adalah 60, karena masih banyak siswa yang belum tuntas KKM. (Komunikasi pribadi, 9 April 2014). Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 165. Peneliti melanjutkan wawancara kembali mengenai materi yang dianggap paling sulit. Guru mengatakan bahwa materi yang dianggap paling sulit adalah pada Kompetensi Dasar 5.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang. Guru merasa siswa belum cukup mampu untuk berpikir secara abstrak. Hasil wawancara ,mgenai materi yang dianggap paling sulit dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 166. Materi pada KD 5.3 dianggap sulit menurut guru, oleh sebab itu peneliti membuktikan dengan melihat dokumentasi nilai-nilai siswa pada SK 5. Peneliti melakukan dokumentasi nilai siswa 2 tahun terakhir yaitu tahun ajaran 2011/2012 dan tahun ajaran 2012/2013 pada standar kompetensi menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Peneliti memperoleh data rata-rata prestasi belajar siswa pada tahun 2011/2012 adalah 5,07 dan pada tahun 2012/2013 adalah 4,28. Rata-rata nilai prestasi siswa.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. pada tahun 2011/2012 dan 2012/2013 adalah 4,67. Rata-rata nilai kedua tahun tersebut dijadikan sebagai kondisi awal rata-rata nilai prestasi belajar siswa. Persentase siswa yang tuntas KKM pada tahun 2011/2012 yaitu (37%) dari 27 siswa, dan persentase siswa yang tuntas KKM pada tahun 2012/2013 yaitu (50%) dari 14 siswa. Rata-rata persentase siswa yang tuntas KKM pada tahun 2011/2012 dan 2012/2013 adalah 43,5 %. Rata-rata persentase siswa yang tuntas KKM kedua tahun tersebut dijadikan sebagai kondisi awal persentase siswa yang tuntas KKM. Hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi menunjukkan bahwa kreativitas dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas III SDN Gejayan masih perlu ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran yang tepat. Ausubel (Hudujo, 2001: 92) mengatakan bahwa “bahan pembelajaran yang dipelajari haruslah bermakna artinya bahan pelajaran itu cocok dengan kemampuan siswa dan harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa.”. Kebermaknaan. tersebut. bisa. didapatkan. siswa. melalui. proses. pembelajaran. CORD (Wijaya, 2012: 20) menambahkan bahwa suatu pengetahuan akan bermakna bagi siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dalam suatu konteks. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran matematika jika dilaksanakan sesuai dengan konteks yang dekat dengan siswa akan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang bermakna, melalui kebermaknaan maka dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa. Pendekatan pembelajaran yang dapat menciptakan kebermaknaan siswa dalam pembelajaran sangat beragam. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi:.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. pendekatan pemecahan masalah, PAKEM, pendekatan belajar aktif, pendekatan kontekstual, namun pendekatan tersebut pada dasarnya masih bersifat umum, artinya pendekatan pembelajaran tersebut dapat diterapkan pada pembelajaran selain matematika. Pendekatan secara khusus untuk pembelajaran matematika disampaikan oleh Suyanto (2010: 53) bahwa “PMRI dirancang atau digunakan khusus untuk pembelajaran matematika di sekolah.” Pendekatan pembelajaran yang secara khusus untuk pembelajaran matematika adalah pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pendidikan. Matematika. Realistik. Indonesia. (PMRI). merupakan. pendekatan pembelajaran dalam matematika. Zulkardi (Dhoruri, 2010: 8) mengatakan PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang bertitik tolak dari halhal yang “real” bagi siswa, menekankan keterampilan “proses of doing mathematics,” berdiskusi berkolaborasi berargumentasi dengan teman sekelas sehinga dapat menemukan sendiri dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok. Pendekatan PMRI menekankan keterampilan dalam pembelajaran matematika sehingga dapat memunculkan kebermaknaan bagi siswa. Kebermaknaan konsep matematika merupakan tujuan utama dari pendidikan matematika realistik (Wijaya, 2012: 20). Pembelajaran yang bermakna bagi siswa dapat membantu siswa dalam belajar. PMRI merupakan adaptasi RME (Realistic Mathematic Education) dari Belanda sehingga karakteristiknyapun pada dasarnya sama hanya menyesuaikan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. kondisi yang ada di Indonesia. Karakteristik RME yang dikemukakan oleh Treffers (Wijaya, 2012: 21) yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Karakteristik tersebut disesuaikan dalam konteks Indonesia misalnya budaya, kondisi alam, dsb. Kelima karakteristik tersebut diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian yang relevan mengenai pendekatan PMRI dalam kreativitas belajar siswa pernah dibuktikan oleh Purwoko (2010) tentang eksperimentasi pembelajaran matematika realistik dengan metode penemuan ditinjau dari kreativitas belajar matematika siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik dengan metode penemuan lebih baik dibandingkan metode ekspositori jika ditinjau pada masing-masing kreativitas belajar matematika siswa. Penelitian yang relevan mengenai pendekatan PMRI dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa pernah dibuktikan oleh Rismawati (2012). Rismawati meneliti tentang peningkatan prestasi belajar menggunakan PMRI dalam menyelesaikan soal cerita pada peserta didik kelas V SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2010/2011. Hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan PMRI dapat. meningkatkan prestasi belajar. peserta didik di kelas V SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. Pendekatan PMRI diharapkan dapat membantu guru memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kreativitas dan prestasi belajar matematika.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. siswa kelas III SDN Gejayan. Peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN Gejayan dengan Menggunakan Pendekatan PMRI.” 1.2.. Batasan masalah Penelitian dalam upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar. matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI mempunyai batasan masalah. Peneliti membatasi masalah dalam upaya meningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas III SDN Gejayan. Materi pembelajaran dibatasi pada Standar Kompetensi (SK) 5 menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar (KD) menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang. 1.3.. Rumusan Masalah Peneliti merumuskan 2 rumusan masalah. Rumusan masalah berisi tentang. pertanyaan bagaimana pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.3.1. Bagaimana penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa kelas III SDN Gejayan tahun ajaran 2013/2014. 1.3.2. Bagaimana penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Gejayan tahun ajaran 2013/2014..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4.. 11. Tujuan Penelitian Peneliti mempunyai dua tujuan penelitian. Tujuan penelitian diambil. berdasarkan rumusan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Mengetahui penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa kelas III SDN Gejayan tahun pelajaran 2013/2014. 1.4.2 Mengetahui penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Gejayan tahun pelajaran 2013/2014. 1.5.. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar. matematika siswa kelas III SDN Gejayan dengan menggunakan pendekatan PMRI memuat empat manfaat. Empat manfaat tersebut meliputi manfaat bagi peneliti, guru, siswa, dan sekolah. Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing manfaat penelitian. 1.5.1. Bagi Peneliti Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah menambah pengalaman dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI. 1.5.2. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk kebutuhan siswa..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. 1.5.3. Bagi Siswa Siswa dapat belajar dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika 1.5.4. Bagi sekolah Laporan penelitian ini dapat dijadikan sebagai koleksi perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan warga sekolah. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menerapkan pembelajaran yang sesuai bagi kebutuhan siswa, serta perubahan paradigma baru dalam pendidikan. 1.6.. Definisi Oprasional Definisi oprasional bertujuan untuk memperjelas definisi secara khusus,. supaya tidak terjadi perbedaan persepsi. Definisi oprasional dalam penelitian ini memuat empat definisi. Definisi oprasional tersebut meliputi: pengertian kreativitas, prestasi belajar, matematika, dan pendekatan PMRI. 1.6.1. Kreativitas Kreativitas. merupakan. kemampuan. berpikir. seseorang. dalam. mengemukakan berbagai ide yang dimilikinya, mengemukakan cara yang berbeda dari biasanya, menghasilkan ide berdasarkan pemikirannya sendiri, serta menguraikan ide secara rinci untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. 1.6.2. Prestasi belajar Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan belajar dengan usaha-usaha belajar yang telah dicapai oleh seseorang..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 1.6.3. Matematika Matematika merupakan ilmu tentang keteraturan memiliki objek tujuan yang abstrak, mempunyai pola pikir yang deduktif, bertumpu pada kesepakatan dan struktur yang terorganisasi. 1.6.4. PMRI PMRI. merupakan. pendekatan. pembelajaran. yang. menyajikan. permasalahan yang realistik, melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran untuk dapat menemukan sendiri ide-ide dan konsep matematisnya..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab II memaparkan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Landasan teori meliputi: kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Bagian landasan teori memaparkan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang relevan membahas hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini. Kajian pustaka dan hasil penelitian yang relevan dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis tindakan. 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Kajian teori meliputi: teori belajar konstruktivisme, kreativitas, prestasi belajar, hakikat matematika, pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). 2.1.1. Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar yang terkait dengan penelitian ini adalah teori belajar konstruktivisme. Filsafat kontruktivisme pertama kali dipelopori oleh Von Glasersfeld.. Von. Glasersfeld. (Annurahman,. 2012:. 16). mengatakan. konstruktivisme merupakan suatu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan, pengetahuan merupakan akibat dari konstruksi kognitif melalui proses belajar seseorang untuk suatu pengetahuan tertentu. Pengetahuan diperoleh dari konstruksi atau membangun pengetahuannya. 14.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. sendiri melalui proses belajar. Suryanto (2010: 56) mengemukakan bahwa “Teori belajar kontruktivisme memandang bahwa belajar merupakan proses aktif dalam membangun model atau pengetahuannya sendiri.” Teori belajar konstruktivisme merupakan paham yang memandang bahwa sebuah pengetahuan didapatkan melalui proses aktif seseorang dalam membangun pengetahuannya sendiri melalui proses belajar. Proses aktif seseorang dalam membangun pengetahuannya sendiri didasari dengan prinsip-prinsip belajar. Annurahman (2012: 19) mengemukakan enam prinsip yang berkaitan dengan pemahaman tentang belajar dalam pandangan konstruktivisme yaitu: 1) belajar berarti membentuk makna, 2) konstruksi berarti siswa membangun pengetahuannya sendiri, 3) substansial berarti belajar merupakan perkembangan pemikiran-pemikiran baru, 4) memiliki unsur positif untuk mendorong siswa belajar, 5) hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa, 6) hasil belajar tergantung dari apa yang telah diketahui siswa. Prinsip konstruktivisme mengemukakan bahwa belajar merupakan proses aktif siswa untuk membangun pengetahuan sendiri sehingga dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran baru, siswa juga bertanggung jawab dalam menentukan hasil belajar. Proses mengkonstruksi pengetahuan memerlukan 3 kemampuan. Siregar & Nara (2011: 40) mengungkapkan kemampuan tersebut meliputi: 1) kemampuan.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. mengingat. dan. mengungkapkan. kembali. pengalaman,. 2). 16. kemampuan. membandingkan dan mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan tentang suatu hal, 3) lebih menyukai satu pengalaman yang satu daripada yang lain. Tiga kemampuan tersebut dikembangkan dalam proses pembelajaran supaya terbentuk kebermaknaan. Salah satu tokoh penganut konstruktivisme dalam pembelajaran adalah Jean Piaget. Piaget (Daryanto & Tasrial, 2012: 159) mengatakan bahwa “Proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui anak.” Proses belajar yang sesuai dengan perkembangan kognitif memungkinkan adanya kebermaknaan belajar siswa. Piaget (Trianto, 2010: 70) mengatakan usia 7 sampai 11 tahun berada pada tahap oprasional konkret artinya semua yang dipelajari anak diusahakan secara nyata yakni dapat dilihat, didengar, dibaui, dirasa dan diraba. Siswa sekolah dasar berada dalam tahap oprasional konkret, sehingga proses pembelajaran berawal dari hal-hal yang bersifat konkret supaya tercipta pengetahuan yang bermakna. 2.1.2. Kreativitas Bagian kreativitas ini memaparkan empat komponen. Komponen tersebut meliputi: pengertian kreativitas, karakteristik kreativitas, indikator kreativitas, faktor-faktor pendukung kreativitas, faktor-faktor penghambat kreativitas, dan mengembangkan kreativitas di sekolah..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. 2.1.2.1 Pengertian Kreativitas Kreativitas mempunyai beberapa pengertian. Rhodes (Munandar, 2004: 20) mendefinisikan kreativitas sebagai “Four P’s of creativity: Person, Process, Press, Product.” Pengertian kreativitas dapat dilihat dari empat 4 dimensi yaitu pribadi, proses, dorongan, dan produk. Penjelasan mengenai masing-masing dimensi, dikemukakan oleh Satiadarma & Waruwu (2003: 107) kreativitas dari segi pribadi menunjuk potensi setiap daya kreatif; kreativitas sebagai suatu proses merupakan suatu bentuk pemikiran dimana individu berusaha menemukan hubungan-hubungan baru, mendapatkan jawaban, metode atau cara-cara baru dalam menghadapi suatu masalah; kreativitas sebagai pendorong datang dari diri sendiri berupa hasrat dan motivasi yang kuat untuk berkreasi; kreativitas sebagai produk merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Kreativitas menurut dimensi empat P adalah suatu proses yang datang dari diri seseorang dalam menemukan hubungan, jawaban, metode, ataupun cara untuk menyelesaikan suatu masalah sehingga menghasilkan sesuatu yang baru. Pengertian kreativitas juga dikemukakan oleh pandangan ahli lainnya. Yusuf & Juntika (2008: 246) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan suatu produk, atau kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkanya dalam pemecahan masalah. Pandangan yang sama dikemukakan oleh Jamaris (2012: 74) kreativitas merupakan aktivitas yang yang menghasilkan berbagai ide, temuan, cara-cara baru, dan berbagai tindakan yang merupakan terobosan bagi suatu perubahan yang.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. sangat bernilai dan berguna bagi manusia. Kreativitas merupakan aktivitas seseorang. dalam. mengolah. keterampilan. untuk. menghasilkan. berbagai. ide/gagasan dan cara-cara baru dalam memecahkan suatu masalah. 2.1.2.2. Karakteristik Kreativitas Kreativitas yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat melalui beberapa karakteristik. Karakteristik kreativitas ini dikemukakan oleh Parnes (Nursisto, 2000: 31) bahwa terdapat lima karakteristik kreativitas yaitu: 1) kelancaran adalah kemampuan mengemukakan ide-ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah, 2) keluwesan adalah kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah diluar kategori yang biasa, 3) keaslian adalah kemampuan memberikan respon yang unik, 4) keterperincian adalah kemampuan mengarahkan ide secara terperinci, 5) kepekaan adalah menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi. Kreativitas memiliki lima karakteristik menurut parnes. meliputi: kelancaran,. keluwesan, keaslian, keterperincian, dan kepekaan. Kreativitas juga mempunyai lima karakterisetik dari ahli lain. Karakteristik tersebut dikemukakan oleh Jamaris (2012: 21), 1) flexibility/kelenturan adalah kemampuan dalam memilih berbagai konfigurasi informasi yang berkaitan dengan klasifikasi, relasi dan sistim yang berbeda-beda dan mensintesisnya kedalam suatu alternatif untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang baru; 2).

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. fluency/kelancaran adalah kemampuan menjelaskan hasil yang diperoleh dari berbagai alternatif yang digunakan dalam memecahkan masalah; 3) originality/keaslian adalah kemampuan untuk menghasilkan berbagai transformasi informasi secara orisinil kedalam berbagai bentuk penerapan yang sesuai dengan pemecahan masalah yang belum dilakukan sebelumnya;. 4). elaboration/elaborasi. adalah. perluasan. informasi. berdasarkan apa yang telah ada sebelumnya sehingga menghasilkan sesuatu yang baru; 5) sensitivity/kepekaan adalah kemampuan dalam mengevaluasi berbagai ketidak sesuaian atau berbagai ketimpangan yang ada. Kreativitas mempunyai 5 karakteristik menurut Jamaris yaitu kelenturan, kelancaran, keaslian, elaborasi, dan kepekaan. Lima karakteristik kreativitas juga terdapat dalam ahli lain. Guilford (Satiadharma & Waruwu, 2003: 108) menjelaskan bahwa karakteristik kreativitas meliputi: 1) kelancaran/fluency adalah kemampuan menghasilkan gagasan baru; 2) keluwesan/flexibility adalah kemampuan mengajukan berbagai jalan pemecahan. masalah;. 3). keaslian/originality. adalah. kemampuan. menghasilkan gagasan baru sebagai hasil pemikiran sendiri; 4) penguraian/elaboration adalah kemampuan untuk menguraikan ide secara rinci; 5) Perumusan kembali/redefinition merupakan kemampuan untuk.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. mengkaji suatu persoalan dengan cara ataupun prespektif yang berbeda dari biasanya. Karakteristik kreativitas menurut Guilford meliputi kelancaran, keluwesan, keaslian, penguraian, perumusan kembali. Kreativitas memiliki empat karakteristik. Yusuf & Nurhisan (2008: 246) mengemukakan empat karakteristik kreativitas meliputi: 1) keluwesan adalah kemampuan menghasilkan banyak gagasan, keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap suatu masalah, 2) keaslian adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, 3) elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci, 4) pemakaian kembali adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan prespektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh orang banyak. Empat karakteristik kreativitas menurut Yusuf & Nurhisan yaitu keluwesan, keaslian, elaborasi, pemakaian kembali. 2.1.2.3. Indikator Kreativitas Indikator kreativitas ditujukan untuk menganalisis kreativitas seseorang. Indikator diambil dari karakteristik. kreativitas yang telah dikemukakan oleh. beberapa ahli. Peneliti merumuskan indikator kreativitas sebagai acuan dalam lembar observasi kreativitas siswa. Perumusan indikator kreativitas dapat dilihat pada gambar 2.1 bagan indikator kreativitas siswa..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. Gambar 2.1. Bagan Indikator Kreativitas Siswa Parnes (Nursisto, 2000: 31) Kelancaran* Keluwesan** Keaslian*** Keterperincian* *** Kepekaan. Jamaris (2012: 21) Kelenturan Kelancaran* Keaslian*** Elaborasi Kepekaan. Guilford (Satiadarma & Waruwu, 2003: 108) Kelancaran* Keluwesan** Keaslian*** Penguraian Perumusan kembali. Yusuf & Nurhisan (2008: 246) Keluwesan** Keaslian*** Elaborasi Pemakaian kembali. Indikator: 1. Kelancaran 2. Keluwesan 3. Keaslian 4. Keterperincian Gambar 2.1 menunjukkan bagan indikator kreativitas. Indikator diperoleh dari karakteristik kreativitas yang telah dikemukakan oleh keempat ahli. Ahli tersebut meliputi Parnes, Jamaris, Guilford, Yusuf & Nurhisan. Tanda (*) menunjukkan indikator kreativitas yang pertama,. tanda (**) menunjukkan. indikator kreativitas yang kedua, tanda (***) menunjukkan indikator kreativitas yang ketiga, tanda (****) menunjukkan indikator kreativitas yang keempat. Empat karakteristik kreativitas yang digunakan sebagai indikator kreativitas dalam penelitian ini, yaitu: kelancaran; keluwesan, keaslian, keterperincian. Indikator kreativitas yang telah ditentukan diberi deskriptor untuk mempermudah pemahaman. Tabel 2.1. merupakan deskriptor dari indikator kreativitas yang telah peneliti tentukan untuk pengamatan dalam pembelajaran..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. Tabel 2.1. Deskripsi Indikator Kreativitas No 1. 2.. Indikator Kelancaran Keluwesan. Deskriptor Mampu mengemukakan ide Mengajukan ide yang berbeda dari biasanya sebagai pemecahan masalah 3. Keaslian Memberikan ide berdasarkan pemikiran sendiri 4. Keterperincian Menguraikan ide secara rinci Indikator kelancaran adalah indikator pertama yang peneliti gunakan. Kelancaran merupakan kemampuan seseorang dalam mengemukakan ide atau gagasan. Kelancaran dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam bertanya atau menjawab pertanyaan. Indikator keluwesan adalah indikator kedua yang digunakan dalam penelitian ini, keluwesan merupakan kemampuan seseorang dalam mengajukan ide berbagai yang berbeda dari biasanya sebagai pemecahan masalah. Indikator keaslian merupakan indikator kreativitas yang ketiga, keaslian merupakan kemampuan memberikan ide atau gagasan melalui pemikirannya sendiri. Indikator keterperincian adalah indikator yang keempat, keterperincian merupakan keterampilan menguraikan ide secara rinci, kreativitas dapat dilihat berdasarkan penguraian yang dilakukan oleh seseorang dalam menyelesaikan permasalahannya dengan cara-cara tertentu yang runtut. 2.1.2.4. Faktor- Faktor Pendukung Kreativitas Pengembangan kreativitas pada anak mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi. Kreativitas seseorang berkembang dipengaruhi oleh faktor-faktor baik internal (diri sendiri) dan eksternal (lingkungan). Yusuf & Nurhisan (2008: 248) menjelaskan “Faktor yang berasal dari diri sendiri yaitu kondisi fisik dan.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. tingkat kecerdasan, sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga, teman bermain, dan sekolah.” Faktor internal dan eksternal dapat mendukung kreativitas anak. Kondisi fisik yang sehat dan tingkat kecerdasan yang tinggi mendukung siswa dalam berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Lingkungan yang mendukung misalnya keluarga yang humanis, pembelajaran di sekolah yang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya juga mendukung kreativitas siswa. Sembilan faktor pendorong yang mempengaruhi kreativitas dikemukakan ahli lain. Faktor pendorong tersebut dikemukakan oleh Hurlock (Susanto, 2013: 104) bahwa “faktor pendorong kreativitas, yaitu: waktu, kesempatan menyendiri, dorongan, sarana, lingkungan yang merangsang, hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif, cara mendidik anak, dan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.” Anak sudah semestinya diberikan waktu, kesempatan, dorongan, sarana, dan lingkungan yang merangsang untuk mengembangkan kreativitasnya. Orang tua yang posesif membatasi kreativitas anak, cara mendidik anak juga mempengaruhi perkembangan kreativitas anak. Kesempatan yang dimiliki anak untuk memperoleh pengetahuannya sendiri dapat mengembangkan kreativitas. 2.1.2.5. Faktor-Faktor Penghambat Kreativitas Faktor-faktor yang menghambat kreativitas ada empat hal. Shallcross (Munandar, 2004: 218) menjelaskan faktor-faktor yang memghambat kreativitas yaitu:.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. 1) kendala historis menerangkan kurun waktu yang tidak menunjang bahkan menghambat pengembangan kreativitas perorangan maupun kelompok; 2) kendala biologis beranggapan bahwa pengaruh gen yang diwarisi. berperan. dalam. menentukan. batasan-batasan. inteligensi;. 3) kendala fisiologis maksudnya seseorang dapat mengalami kendala fisik karena terjadi kerusakan otak atau kecelakaan; 4) kendala sosiologis menunjuk pada peran kita sebagai masyarakat, setiap masyarakat mempunyai norma, nilai, dan tradisi tertentu yang membatasi pola gerak kita sebagai manusia. Faktor penghambat kreativitas meliputi: kendala historis, biologis, fisiologis, dan sosiologis. Batasan-batasan tersebut mempengaruhi kreativitas anak. Anak tidak bebas dalam mengembangkan kreativitas karena keterbatasan baik dari dalam diri anak itu sendiri, maupun batasan-batasan yang diberikan oleh lingkunganya. Pendapat ahli lain juga mengemukakan faktor prnghambat kreativitas. Faktor tersebut dikemukakan oleh Amabile (Susanto, 2013: 104) bahwa faktor penghambat kreativitas yaitu, evaluasi; hadiah; persaingan atau konpetisi antar anak; dan lingkungan yang dibatasi. Faktor-faktor tersebut dapat merusak motivasi dari dalam siswa dan mematikan kreativitas siswa. Anak mau melakukan sesuatu dikarenakan adanya imbalan sehingga keinginan dari dalam diri siswa untuk mengembangkan kreativitas dapat terhambat..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. 2.1.2.6. Mengembangkan Kreativitas di Sekolah Strategi untuk membantu siswa dalam mengembangkan kreativitasnya merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran. Baer (Santrock, 2009: 6) mengemukakan strategi yang dapat menginspirasi kreativitas anak-anak antara lain: mendorong pemikiran kreatif pada tingkat kelompok dan individual; memberi lingkungan yang merangsang kreativitas; tidak mengendalikan murid secara berlebihan; mendorong motivasi internal; mengembangkan pemikiran yang fleksibel dan suka bermain-main, serta memperkenalkan murid kepada orangorang kreatif. Startegi lain membangkitkan kreativitas di sekolah ada lima. Munandar (2004: 109) mengemukakan strategi tersebut meliputi: “Pertama sikap guru dapat mengembangkan kreativitas siswa dengan cara mendorong motivasi instrinsik, motivasi instrinsik dapat tumbuh jika guru memberikan anak untuk bisa diberi otonomi sampai batas tertentu di kelas. Kedua, falsafah mengajar mendorong kreativitas anak dapat diwujudkan melalui prinsip belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan, anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik, anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif, anak merasa nyaman di dalam kelas, anak mempunyai kebanggaan di dalam kelas, kerjasama selalu lebih daripada kompetisi, anak bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka baik dengan guru maupun teman sebaya, pengalaman belajar hendaknya dekat dengan pengalaman dari dunia nyata. Ketiga, pengaturan.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. ruang kelas yang nyaman untuk anak. Keempat, strategi mengajar meliputi penilaian, hadiah, pilihan, dan ringkasan.” Strategi dalam mengembangkan kreativitas meliputi: sikap guru; falsafah mengajar; pengaturan ruang kelas; dan strategi mengajar. Sikap guru yang memberikan otonomi kepada siswa supaya menjadi pelajar yang aktif, anak merasa nyaman di dalam kelas, anak mempunyai kebanggaan di dalam kelas, bekerja sama, pengalaman belajar yang bermakna, dan strategi belajar yang sesuai memungkinkan adanya pengembangan kreativitas dalam diri siswa. 2.1.3 Prestasi belajar Sub bab ini memaparkan 3 hal yang berkaitan dengan prestasi belajar. Tiga hal. tersebut. meliputi:. pengertian. prestasi. belajar;. faktor-faktor. yang. mempengaruhi prestasi belajar; dan fungsi prestasi belajar. 2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar Pestasi belajar mempunyai definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Sebelum membahas tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menguraikan pengertian prestasi itu sendiri. Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha” (Arifin, 2009: 12). Prestasi adalah hasil usaha yang telah dilakukan seseorang. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 1101) menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Prestasi merupakan hasil dari suatu usaha atau bentuk apresiasi terhadap karya yang telah dilakukan dan dikerjakan..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. Pengertian prestasi belajar dikemukakan oleh dua ahli yang mempunyai persamaan pendapat. Winkel (Ferransyah, 2011: 237), mengemukakan bahwa “Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang, sehingga prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.” Pengertian prestasi belajar yang sejalan dengan Winkel juga dikemukakan oleh Gunarso (Ferransyah, 2011: 237) prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dicapai melalui usaha-usaha belajar yang dilakukan seseorang. 2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor interen dan eksteren. Penjelasan mengenai masing-masing faktor disampaikan oleh Slameto (2003: 54). Faktor interen yang pertama adalah jasmaniah mencakup: faktor kesehatan dan cacat tubuh; kedua faktor psikologis mencakup: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan. Faktor eksteren yang pertama yaitu faktor keluarga mencakup: cara orang tua mendidik; relasi antar anggota keluarga;. suasana rumah; keadaan ekonomi keluarga;. pengertian orang tua; latar belakang kebudayaan. Kedua, faktor sekolah meliputi metode mengajar; kurikulum; relasi guru dengan siswa; relasi siswa dengan siswa; disiplin sekolah; alat pelajaran; waktu sekolah; standar pelajaran di atas ukuran; keadaan gedung; metode belajar; dan.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. tugas rumah. Ketiga, faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat;. mass. media;. teman. bermain;. bentuk. kehidupan. bermasyarakat. Faktor interen meliputi dua faktor yaitu pertama faktor jasmaniah dan psikologis; faktor ekstern dibagi menjadi tiga faktor yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Seorang pendidik memperhatikan kondisi siswa merupakan hal yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar, karena dengan mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi, tentu dapat menjadikan pertimbengan dalam melakukan tindakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar juga dikemukakan oleh ahli lain. Ahmadi & Supriyono (Mareta, 2012: 12) menjelaskan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: Pertama, faktor internal meliputi: faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh misalnya: penglihatan; pendengaran; struktur tubuh; dan sebagainya. Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat; faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.. Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu. seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Kedua, faktor eksternal meliputi faktor sosial, yang terdiri atas: lingkungan kerja; lingkungan.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. sosial; lingkungan masyarakat; lingkungan kelompok. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ada dua yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi: psikologi dan kematangan fisik ataupun psikis, faktor eksternal meliputi sosial; budaya; dan lingkungan sepiritual atau keagamaan. Kedua ahli mempunyai kesamaan dalam mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor dari dalam seseorang itu sendiri dan dari luar. Faktor dari dalam terdiri atas faktor jasmani dan psikologi. Faktor dari luar terdiri dari lingkungan seseorang itu sendiri baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan budaya. Faktor-faktor tersebut dapat bersifat mendukung ataupun menghambat seseorang dalam mencapai pretasi belajar. Seorang pendidik sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. 2.1.3.3. Fungsi Utama Prestasi Belajar Prestasi belajar mempunyai fungsi yang penting, sehingga prestasi belajar perlu dikembangkan supaya peserta didik bisa mencapainya dengan cara-cara tertentu. Arifin (2009: 12) mengemukakan bahwa prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama yaitu:.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. 1) pestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik; 2) prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu; 3) prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu berperan sebagai feedback dalam meningkatkan motto pendidikan; (4) prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu institusi pendidikan ; (5) prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik maksudnya, suatu proses pembelajaran sebaiknya peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran. Prestasi belajar mempunyai 5 fungsi utama yaitu prestasi belajar sebagai indikator, hasrat ingin tahu, sebagai feedback, prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern, dan dijadikan indikator daya serap (kecerdasan). Fungsi-fungsi tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Fungsi prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa pentingnya prestasi belajar dalam mengembangkan pendidikan. Siswa tidak hanya objek dalam pendidikan, namun suatu subjek yang mempengaruhi mutu pendidikan. Prestasi belajar juga diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. 2.1.4. Hakikat Matematika Pengertian matematika dikemukakan oleh beberapa ahli. Susanto (2013: 184) menjelaskan istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau manthenein yang artinya “mempelajari” dalam bahasa belanda matematika disebut wiskude yang artinya ilmu pasti yang berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu pasti yang dipelajari melalui penalaran. Penjelasan mengenai pengertian matematika disampaikan oleh Ruseffendi (Heruman, 2007: 1) mengatakan “matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.” Pengertian matematika juga disampaikan oleh Soedjaji (Heruman, 2007: 1) mengatakan matematika marupakan suatu ilmu yang memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Matematika merupakan ilmu tentang keteraturan memiliki objek tujuan yang abstrak, mempunyai pola pikir yang deduktif, bertumpu pada kesepakatan dan struktur yang terorganisasi. 2.1.5. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI Pendekatan pembelajaran yang ditawarkan untuk membantu siswa dalam belajar sangat beragam. Suyanto (2010: 53) mengatakan bahwa “PMRI dirancang atau digunakan khusus untuk pembelajaran matematika di sekolah.” Pendekatan pembelajaran yang secara khusus untuk pembelajaran matematika adalah pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMRI) mempunyai definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Zulkardi (Dhoruri, 2010: 8) mengatakan PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang “real” bagi siswa, menekankan ketrampilan “proses of doing mathematics”, berdiskusi berkolaborasi berargumentasi dengan teman sekelas sehinga dapat menemukan sendiri dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah. Ahli lain mengemukakan pengertian PMRI. Dhoruri (2010: 8) mengatakan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan aktivitas insani, pembelajaranya menggunakan konteks yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Kedua ahli mengemukakan bahwa PMRI merupakan pendekatan pebelajaran yang menyajikan permasalahan yang realistik, melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran untuk dapat menemukan sendiri ide-ide dan konsep dalam matematika. PMRI merupakan suatu bentuk usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Marpaung (2008: 6) mengatakan bahwa Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah suatu bentuk inovasi (gerakan) dalam usaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia dengan pendekatan pelajaran yang berawal dari hal-hal yang nyata bagi siswa sampai kepada hal yang abstrak dan menggunakan metode scientific methods. Pendekatan PMRI merupakan gerakan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia melalui pembelajaran yang menyajikan.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. permasalahan yang realistik, melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran untuk dapat menemukan sendiri ide-ide dan konsep matematisnya. 2.1.5.1. Sejarah PMRI Pendekatan PMRI diadaptasi dari Realistic Matematics Education (RME). RME merupakan teori yang dikembangkan di negeri belanda oleh Freudenthal pada tahun 1973 (Dhurori, 2010: 3). Landasan filosofis darip RME menurut Dickinson & Hough (2012: 1) adalah “The philosophy underpinning Realistic Mathematics Education (RME) is that students should develop their mathematical understanding by working from contexts that make sense to them” mksut. dari. pertanyaan. tersebut. adalah. RME. akan. mengembangkan. pengetahuannya dengan mempelajari hal-hal yang sesuai dengan konteks sehingga dapat memunculkan kebermaknaan belajar bagi siswa. RME mengambil dari ide pakar matematika yaitu Hans Freudental. Freudenthal (Sembiring 2010: 43) berpendapat bahwa “that students should engage in mathematics as a ready made product.” Inti dari pernyataan tersebut adalah bahwa siswa harus terlibat langsung dalam pembelajaran. Frudenthal (Daryanto & Tasrial, 2012: 150) “berkeyakinan bahwa siswa tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-made methematics (penerimaan pasif matematika yang sudah jadi).” Siswa tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan guru, mencatat lalu diberi soal-soal latihan akan tetapi siswa ikut terlibat aktif dalam pembelajaran..

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Indikator Kreativitas Siswa
Tabel  3.6  merupakan  kisi-kisi  wawancara  guru  sebelum  dan  setelah  melakukan tindakan.Wawancara setelah melakukan penelitian  dilakukan dengan  tujuan  untuk  mengetahui  komentar  dari  sudut  pandang  guru  mengenai  proses  pembelajaran
Tabel  3.8.  memaparkan  kisi-kisi  soal  tes  sebelum  divalidasi  untuk  mengukur prestasi belajar siswa setelah mendapatkan tindakan penelitian dengan  menggunakan pendekatan PMRI
Tabel 3.16. merupakan hasil validasi soal tes.
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Saudara ingat selang waktu dari saudara mengangkut korban sampai korban mati itu berapa lama tepatnya?--- Kan sampe SRSLY Coffee itu jam setengah 6 sore ya pak, terus di jalan

Berdasarkan analisa data diatas dalam diagram Pareto, maka dapat diketahui bahwa kerusakan pada proses produksi pakaian di bagian finishing pada bulan Januari

Kegiatan jumat bersih ini berjalan dengan lancar dengan sebagai mana mestinya. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat menjaga lingkungan sekolah agar tetap asri dan

Apersepsi dilakukan dengan cara demonstrasi dari guru tentang cara melakukan latihan koordinasi teknik dasar(mengumpan dan mengontrol bola) dengan menggunakan kaki bagian

Dengan demikian, “historiografi pembebasan” ini lebih banyak menyangkut upaya pemikiran agar historiografi memiliki fungsi yang signifikan dalam ikut memecahkan

Penelitian Basuki dan Sianipar (2012) juga menyatakan bahwa secara bersama-sama intellectual capital , human capital efficiency , structural capital efficiency dan

Berdasarkan survey dan wawancara dengan pegawai Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya, didapatkan informasi bahwa proses

loneliness mereka sebagai tempat berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari. sebelumnya, khususnya