• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU MINERAL ZEOLIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN TANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERILAKU MINERAL ZEOLIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN TANAH"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU MINERAL ZEOLIT DAN PENGARUHNYA

TERHADAP PERKEMBANGAN TANAH

Oleh

ASTIANA SASTIONO

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gektr Doktor pada Program Pascasarjana

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

ASTIANA SASTIONO. Perilaku Mineral Zeolit Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Tanah (Dibawah bimbingan Sarwono Hardjowigeno, sebagai Ketua dan Goeswono Soepardi, H.A.M. Satari, I.P.G. Widjaja Adhi dan Fred Rumawas sebagai Anggota Komisi)

.

Penelitian mengenai aplikasi pemanfaatan mineral zeolit telah banyak dilakukan, akan tetapi sifat-sifat dasar serta perilaku mineral tersebut dalam kaitan pemanfaatannya sangat sedikit diketahui ataupun diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji sifat-sifat dasar dan perilaku mineral zeolit, serta mempelajari pengaruh bahan induk zeolitik ter- hadap perkembangan dan sifat-sifat tanah yang terbentuk.

Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis terhadap komposisi batuan induk zeolitik serta perilaku mineral zeo- lit terhadap perlakuan aktifasi, pertukaran kation serta selektifitas penyerapan kation dengan tujuan untuk dapat mempelajari proses-proses yang berkaitan dengan reaksi fisik ataupun kimia yang terjadi di dalam tanah.

Batuan induk zeolitik sebagai bahan induk tanah diasum- sikan akan mempengaruhi sifat-sifat tanah yang terbentuk.

Pedon yang diambil untuk penelitian adalah berasal dari daerah Cikembar, Sukabumi, daerah Bayah, Banten Selatan dan daerah Cikalong, Tasikmalaya. Ketiga daerah tersebut me- ngandung deposit endapan batuan zeolitik.

(3)

Pedon penelitian diambil pada puncak-puncak lereng yang relatif agak datar, Di daerah Cikembar, P-1 memiliki kemi- ringan lereng makro 47 %, P-2 62 % dan P-3 40 %. Pedon di daerah Bayah yaitu P-4 memiliki kemiringan makro 34 %, P-5 29 %, dan P-6 19 %, sedangkan di daerah Cikalong P-7 dengan kemiringan lereng 7 %, P-8 dan P-9 masing-masing 5 %.

Hasil penelitian yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :

Batuan zeolitik yang berasal dari lokasi yang berbeda mengandung komposisi mineral yang berbeda. Batuan zeolitik dari daerah Cikembar mengandung mineral zeolit jenis morde- nit 19.5 % dan klinoptilolit 7.05 %. Batuan zeolitik dari daerah

ayah

mengandung mineral zeolit mordenit 38.8 % dan klinoptilolit 18.9 %, sedangkan dari daerah Cikalong mengan- dung zeolit mordenit 63.1 % dan klinoptilolit 10.0 %. Mine- ral silika yang lain adalah mineral liat montmorilonit, mika, kuarsa dan plagioklas.

Komposisi kimia dari batuan zeolitik Cikembar mengan- dung K20 yang paling tinggi yaitu 3.81 % dan Fe203 2.59 %, batuan zeolitik Bayah mengandung Ca yang paling tinggi 1.83% sedangkan di Cikalong Na20 yang paling tinggi 1.10 % dan MgO 0.92 %.

Mutu zeolit alam akan dapat ditingkatkan setelah mela- lui proses aktifasi, Hal tersebut dapat dicirikan dari pe- ningkatan nilai KTK-nya. Aktifasi pemanasan pada suhu 2 5 5 O ~ , pengasaman dengan HCL 0.25N dan penambahan NaOH 0.5N memberikan nilai KTK tertinggi. Setelah aktifasi pemanasan

(4)

2 5 5 O ~ zeolit Cikalong memiliki KTK 135.06 me/100 g, Bayah 121.78 me/100 g dan Cikembar 79.70 me/100 g, sedangkan se- telah pengasaman HC1 0.25Nt zeolit Cikalong KTK-nya 138.67 me/100 g, Bayah 115.77 me/100 g dan Cikembar 90.34 me/100 g. Penambahan NaOH 0.5N menyebabkan zeolit Cikalong mempu- nyai nilai KTK 130.21 me/100 g, Bayah 119.01 me/100 g dan Cikembar 84.85 me/100 g. Tindakan aktifasi yang berlebihan baik dengan cara pemanasan, penambahan asam atau basa akan menyebabkan kemampuan pertukarannya menurun, karena terjadi- nya kerusakan struktur yang dapat diidentifikasikan dari hi- langnya intensitas puncak diffraksinya pada hasil analisis diffraktogram.

Di dalam mempertukarkan kation-kation yang ada di dalam rongga atau saluran zeolit, kemampuan pertukaran larutan NH4C1 > KC1> NaCl > CaCIZ > MgC12. Kapasitas penyerapan zeolit terhadap N H ~ + lebih tinggi dibandingkan terhadap K+, dan kemampuan menyerap diantara ketiga zeolit ialah zeolit Cikalong > zeolit Bayah > zeolit Cikembar.

Analisis terhadap sifat-sifat tanah yang berbahan induk zeolitik menunjukkan, bahwa susunan mineral1 fraksi pasir pada daerah penelitian di Cikembar dan Bayah berasosiasi hiperstein-augit, sedangkan di Cikalong adalah augit-hiper- stein. Dilihat dari jumlah dan susunan mineralnya pada masing-masing daerah penelitian terdapat perbedaan, yang menunjukkan bahwa tanah berkembang dari bahan induk zeolitik yang tidak sama. Di daerah Cikalong terdapat mineral orthit yang menunjukkan sifat bahan induk yang lebih masam dari

(5)

kedua daerah yang lain.

Susunan mineral pada setiap lapisan dari pedon yang diteliti tidak terdapat perbedaan jenis mineral kecuali pada pedon P-1. Ini berarti bahan induk tanah tersebut homogen susunannya, tidak terdapat penimbunan bahan yang berbeda susunannya.

Komposisi mineral fraksi liat tanah menunjukkan domina- s i mineral kaolinit pada horison atas. Mineral lain yang terdapat dalam jumlah sedikit adalah montmorilonit, mika, interstratifikasi illit-montmorilonit, kuarsa dan plagio- klas. Intensitas puncak diffraksi sinar-x memperlihatkan .bahwa kandungan mineral zeolit sangat sedikit sekali dijum- pai pada horison tersebut dibandingkan yang terdapat pada batuan induknya, yang menunjukkan terjadinya pelapukan yang intensif terhadap mineral tersebut didalam tanah.

Kemampuan memegang air pada semua pedon yang diteliti meningkat pada horison bawah, yamg menunjukkan masih adanya pengaruh bahan induk zeolitik yang mempunyai kemampuan me- megang air cukup tinggi. Kadar air tersedia pada horison bawah d i daerah Cikembar 15.15-18.54 %, d i daerah Bayah

18.50-35.42 %, dan di Cikalong 22.29-44.34 %.

Hasil analisis tekstur tanah menunjukkan bahwa fraksi debu pada semua pedon memiliki nilai persentase yang hampir sama, pada pedon yang diteliti di daerah Bayah dan Cikalong menunjukkan peningkatan dengan kedalaman tanah. Kandungan fraksi debu berkaitan erat dengan tekstur dari bahan induk tufa vulkanik.

(6)

Pola distribusi basa-basa Ca, Mg, K dan Na yang dapat dipertukarkan di dalam semua pedon penelitian konsentrasinya cenderung meningkat dengan kedalaman tanah yang diikuti oleh nilai KTK tanah dan muatan permanen. Konsentrasi basa-basa yang tinggi pada horison bawah jelas masih menunjukkan pe- ngaruh dari bahan induk zeolitik. Kandungan basa-basa pada horison atas relatif rendah dan tidak lagi menunjukkan ada- nya pengaruh bahan induk.

T i p e kation basa-basa tersedia d i dalam t a n a h sama dengan tipe kation basa-basa dapat dipertukarkan pada mine- ral zeolitnya. Di Cikembar memiliki tipe kation Ca, Mg, K .dan Na, di daerah Bayah Cat K t Mg dan Na, sedangkan di Cika-

long adalah Ca, Na, Mg dan K.

Berdasarkan konsentrasi oksida-oksida bebas Fe, A1 dan Si serta nilai perbandingannya menunjukkan terjadinya pemin- dahan liat halus dari horison A ke B (lessivage) yang diser- tai dengan terjadinya migrasi A1 dan Fe, sehingga konsen- trasi Si pada horison atas meningkat. Pedon P-1 dan P-3 (Cikembar )

,

pedon P-5 dan P-6 (Bayah) dan pedon P-7, P-8 dan P-9 (Cikalong) menunjukkan terbentuknya horison argilik, sedangkan P-2 (Cikembar) dan P-4 (Bayah) horison kambik.

Hasil analisis mikromorfologi menunjukkan bahwa pada pedon-pedon yang memiliki horison argilik, pada irisan tipis dapat dicirikan dari penampakan plasma yang lebih padat di- bandingkan pada horison di atas atau dibawahnya, karena adanya akumulasi liat yang halus ataupun asimilasi liat pada

(7)

matriks. Penampakan spesifik lain yang dijumpai adalah pe- lapukan mineral zeolit menjadi mineral liat yang tampak dari perubahan orientasi plasma yang terdapat di atas matriks yang berbeda yang disebut sebagai pedoplasma. Selain mine- ral zeolit, pelapukan mika dan plagioklas menunjukkan pula terjadinya proses kaolinisasi.

Ditinjau dari genesis mineral liat yang terdapat di daerah penelitian, mineral montmorilonit, illit, mika, kuar- sa dan plagioklas adalah berasal pewarisan bahan induknya. Terbentuknya mineral liat kaolinit berasal dari pelapukan mineral zeolit dan mineral liat 2:l yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah mineral tersebut pada horison atas.

Berdasarkan penilaian tingkat pelapukan di daerah Ci- kembar pedon penelitian P-1 dan P-3 mempunyai tingkat pe- lapukan yang lebih lanjut dibandingkan dengan P-2. Di daerah Bayah P-5 dan P-6 mempunyai tingkat pelapukan yang lebih lanjut dibandingkan P-4, sedangkan di daerah Cikalong P-7 dan P-8 lebih terlapuk lanjut dibandingkan dengan P-9. Tingkat perkembangan tanah pada masing-masing daerah pene-

litian sejalan dengan tingkat pelapukannya.

Klasifikasi tanah pada pedon P-1 dan P-5 adalah Typic Hapludult, pada pedon P-2 dan P-4 Typic Dystropept, sedang- kan pada pedon P-3, P-6, P-7, P-8 dan P-9 adalah Typic Hapludalf

.

(8)

Judul D i s e r t a s i : PERILAKU MINERAL ZEOLIT 9AN PENGARUMNYA TERHADAP PERKEMBANGAN TANAH

Nama Mahasiswa : ASTIANA SASTIONO N ~ m o r Pokok : 85502

Program S t u d i : ILMU TANAH

~ e n y e t u j u i : 1. Komisi Pembimbing ( D r I r Sarwono Mardjowigeno) Ketua / A n g g ~ t a Anggota (Dr I r I P u t u G. W i d j a j a - A d h i ) ( D r I r Fred Rumawas) Anggota Anggota 2. Ketua Program S t u d i I l m u Tanah,

b

6

Q

(Or I r Sarwono Hardjowigeno)

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 8 November 1950, di Surabaya sebagai anak kedua dari keluarga Abdullah dan Maring Moektiani. Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas Negeri I1 di Malang, penulis melanjutkan ke Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1970. Gelar Sarjana Pertanian diperoleh pada tahun 1977.

Sejak tahun 1978, bekerja menjadi staf pengajar pada Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB. Pada tahun 1980, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi ke Rijks-Universiteit di Ghent, Belgia. Gelar Master of Soil Science dapat diselesaikan pada tahun 1982. Pada tahun 1985 penulis mendapatkan kesempatan mengikuti program doktor atas biaya Tim Manajemen Program Doktor, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Penulis bersuamikan dr. Sastiono dan dikaruniai tiga orang putri bernama Prani, Arini dan Triska.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penelitian tentang PERILAKU MINERAL ZEOLIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMEMBANGAN TANAH dapat diselesaikan.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr Ir Sarwono Hardjowigeno, M.Sc.; sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Prof. Dr Ir Goeswono Soepardi, Prof. Dr Ir H. A. M. Satari, Dr Ir Putu Gejer Widjaja-Adhi dan Dr Ir Fred Rumawas masing-masing sebagai Anggota Komisi Pembimbing atas segala saran, kritik serta pengarahannya hingga dapat diselesaikan penulisan ini.

Kepada Tim Manajemen Program Doktor (TMPD), Direk- torat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas pemberian kesem- patan dan dana selama studi di Fakultas Pasca Sarjana IPB. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Ir Soedjoko Tirtosoekotjo, M.Sc., Kepala Bidang Teknologi Rekayasa Mineral, Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM), Departenen Pertambangan dan Energi atas segala bantuan fasilitas laboratorium kimia dan mineral selama penelitian berlangsung.

Kepada Ketua Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Insti- tut Pertanian Bogor beserta rekan-rekan staf pengajar pe- nulis mengucapkan rasa terima kasih atas bantuannya baik

(11)

secara langsung maupun tidak langsung, demi tercapainya penyelesaian studi ini.

Kepada seluruh karyawan baik di Laboratorium Jurusan Tanah dan Administrasi, yang telah banyak membantu kami dalam analisa dan pengetikan, kami ucapkan terima kasih.

Akhirnya, ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada kedua orang tua dan saudara-saudaraku, kakakku terutama Ir Sustiono yang telah memberikan dorongan dengan segala upaya agar penulis dapat menyelesaikan studi ini. Kepada dr. Sastiono sebagai suami, anak-anakku Prani, Arini dan Triska yang telah menunjukkan pengertian dan kesabaran serta pengorbanannya, untuk ini kami sampaikan penghar-gaan yang setinggi-tingginya.

Semoga Allah S.W.T. memberikan rahmat dan imbalan kepada semua fihak yang telah disebutkan diatas. Amien.

Bogor, Februari 1993

(12)

DAFTAR IS1 Halaman I

.

PENDAHULUAN

...

1

...

1.1. Latar Belakang 1

...

1.2. Tujuan Penelitian 5 1.3. Hipotesis Penelitian

...

5

...

.

I1 TINJAUAN PUSTAKA 6

Sejarah Penemuan Mineral Zeolit

...

Lingkungan Pembentukan Zeolit

...

Pembentukan Zeolit di Dalam Tanah

....

...

Endapan Zeolit di Indonesia

2.4.1. Komposisi Mineral Batuan Zeolit

...

di Indonesia

Struktur Kristal Mineral Zeolit

...

Komposisi Kimia dan Klasifikasi Mineral

...

Zeolit

...

2.6.1. ~omposisi Kimia

2.6.2. Klasifikasi Mineral Zeolit

....

...

Sifat Fisik dan Kimia Zeolit

Sifat-sifat Dasar Batuan Zeolit

...

2.8.1. Sifat Adsorpsi Mineral'zeolit

.

2.8.2. Selektivitas Pertukaran Ion

...

...

2.8.3. Sifat Pertukaran Ion

...

Aktifasi Mineral Zeolit

...

2.9.1. Aktifasi Secara Fisik

...

2.9-2. ~ktifasi Secara Kimia

Pembentukan dan Perubahan Mineral Liat

...

Silikat dalam Tanah

Sifat-sifat Tanah Berbahan Induk Zeoli- tik

...

...

.

I11 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 1 3.1. Letak Administrasi dan Geografi

...

4 1

...

3.2. Fisiografi dan Bentuk Wilayah 4 1 3.3. ~eologi dan Bahan Induk

...

4 5 3.4. Pembentukan Zeolit di Daerah Peneli-

...

tian 47

...

3.5. Iklim 52

....

3.6. Vegetasi dan Pola Penggunaan Lahan 55

...

IV

.

BAHAN DAN METODA PENELITIAN 58

...

4.1. Metoda Penelitian 5 9 4.1.1. Pengamatan Lapang

...

5 9

(13)

Halaman

4.1.2. Analisis Perilaku Mineral Zeolit 61

4.1.3. Analisis Sifat-sifat Tanah

...

65

V

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

71

5.1. Komposisi Mineral Batuan Zeolit di Dae- rah Penelitian

...

71

5.2. Komposisi Kimia dan Ukuran Butir

...

75

5.2.1. Komposisi Kimia Zeolit di Daerah Penelitian

...

75

5.2.2. Ukuran Butir Zeolit

...

79

5.3. Perilaku Mineral Zeolit

...

82

5.3.1. Perilaku Terhadap Pemanasan

....

83

5.3.2. Perilaku Terhadap Pengasaman (Dealuminasi)

...

95

5.3.3. Perilaku Terhadap Penambahan NaOH (Dekationisasi)

...

107

5.3.4. Pertukaran Kation

...

118

5.3.5. Selektifitas Penyerapan Kation

.

121 VI

.

PENGARUH ZEOLIT TERHADAP PERKEMBANGAN TANAH ZEOLITIK

...

137

6.1. Bahan Induk dan Susunan Mineral Tanah

.

137 6.2. Komposisi Mineral Fraksi Liat

...

142

6.3. Sifat-sifat Tanah

...

166

6.3.1. Sifat Morfologi Tanah

...

166

6.3.2. Sifat Fisik tanah

...

172

6.3.2.1. Tekstur

...

6.3.2.2. Bobot Isi, Porositas. Permea- bilitas dan Retensi Air

...

6.3.3. Sifat Kimia Tanah

...

6.3.4. Aktifitas Oksida-oksida Tanah

..

6.4. Analisis Mikromorfologi Tanah

...

6.5. Genesis Mineral Liat

...

6.6. Penilaian Tingkat Perkembangan Tanah

..

6.7. Klasifikasi Tanah

...

6.8. Prospek Penggunaan Lahan

...

KESIMPULAN DAN SARAN

...

250

DAFTAR PUSTAKA

...

254

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Hasil Analisis Mineralogi Zeolit Alam di Indo-

...

nesia

Data Curah Hujan, Suhu Udara dan Suhu Tanah di Daerah Cikembar, Kab. Sukabumi, Bayah, Kab. Lebak dan Cikalong, Kab. Tasikmalaya Komposisi Mineral Batuan Zeolitik di Daerah Penelitian

...

Hasil Analisis Komposisi Mineral Batuan

Zeolitik dengan Mikroskop Petografi

...

Hasil Analisis Komposisi Kimia Zeolit di Daerah Penelitian

...

Pengaruh Ukuran Batuan Zeolit Terhadap Kapa- pasitas Tukar Kation (NH40Ac 1 N pH 7)

...

Pengaruh Suhu dan Waktu Pemanasan Terhadap Nilai Kapasitas Tukar Kation Zeolit

...

Basa-basa Dapat Dipertukarkan Zeolit Ci- kembar Setelah Pemanasan

...

Basa-basa Dapat Dipertukarkan Zeolit Bayah Setelah Pemanasan

...

Basa-basa Dapat Dipertukarkan Zeolit Ci- kalong Setelah Pemanasan

...

pH Zeolit Setelah Perlakuan Pemanasan

...

Kandungan Oksida-oksida Si dan A1 Zeolit Setelah Pemanasan

...

Intensitas Puncak Diffraksi Zeolit di Daerah Penelitian Setelah Perlakuan Pemanasan

...

Pengaruh Normalitas Larutan Asam HC1 dan Waktu Pengocokan Terhadap Kapasitas Tukar Kation Zeolit

...

Total Basa-basa Tercuci di Dalam Larutan HC1 dari Zeolit pada Perlakuan Pengasaman

...

Basa-basa Dapat Dipertukarkan Zeolit Cikembar Setelah Pengasaman

...

Basa-basa Dapat Dipertukarkan Zeolit Bayah Setelah Pengasaman

...

Basa-basa Dapat Dipertukarkan Zeolit Cikalong Setelah Pengasaman

...

pH Zeolit Setelah Pengasaman

...

Kandungan Oksida Si dan A1 Zeolit Setelah

...

Pengasaman

Intensitas Puncak Diffraksi Sinar-X Zeolit di

...

Daerah ~enelitian Setelah Pengasaman

(15)

Tabel Teks Halaman Pengaruh Normalitas Larutan NaOH dan Waktu

Pengocokan Terhadap Kapasitas Tukar Kation Zeolit

...

Kalium Zeolit Tercuci di Dalam Larutan pada Pemberian NaOH

...

Basa-basa Dipertukarkan Zeolit Cikembar Setelah Pemberian NaOH

...

Basa-basa Dipertukarkan Zeolit Bayah Setelah Pemberian NaOH

...

Basa-basa Dipertukarkan Zeolit Cikalong Setelah Pemberian NaOH

...

pH Zeolit Setelah Penambahan NaOH

...

Intensitas Puncak Diffraksi Sinar-X Mineral Zeolit Setelah Penambahan NaOH

...

Kandungan Oksida Si dan A1 Zeolit setelah Penambahan NaOH

...

Hasil Serapan N H ~ + pada Zeolit Cikembar

...

Hasil Serapan N H ~ + pada Zeolit Bayah

...

Hasil Serapan N H ~ + pada Zeolit Cikalong

...

Serapan K Zeolit Cikembar

...

Serapan K Zeolit Bayah

...

Serapan K Zeolit Cikalong

...

Hasil Analisis Mineral Fraksi Pasir dari Pedon yang Diteliti

...

Hasil Analisis Mineral Fraksi Berat dari Pedon yang Diteliti

...

Hasil Analisis Sifat Morfologi Tanah dari Pedon yang Diteliti

...

Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah dari Pedon yang Diteliti

...

Hasil Analisis Sifat Kimia Tanah dari Pedon yang Diteliti

...

Hasil Analisis Aktifitas Oksida-oksida Bebas Tanah dari Pedon yang Diteliti

...

Indeks Pelapukan Tanah Berdasarkan Sifat Fisik pada Pedon yang Diteliti

...

Indeks Pelapukan Tanah Berdasarkan Sifat Kimia dari Pedon yang Diteliti

...

(16)

Lampiran Teks Halaman

Klasifikasi Mineral Zeolit Berdasarkan Topo- loginya

...

Jarak d Penciri Mineral-mineral di Daerah Penelitian

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikembar yang Dapat Dipertukarkan Dengan NH4C1

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Bayah yang Dapat Dipertukarkan Dengan NH4C1

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikalong yang Dapat Dipertukarkan Dengan NH4C1

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikembar yang Dapat Dipertukarkan Dengan KC1

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Bayah yang Dapat Dipertukarkan Dengan KC1

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikalong yang Dapat Dipertukarkan Dengan KC1

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikembar yang Dapat Dipertukarkan Dengan NaCl

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Bayah yang Dapat Dipertukarkan Dengan NaCl

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikalong yang Dapat Dipertukarkan Dengan NaCl

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikembar yang Dapat Dipertukarkan Dengan CaC12

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Bayah yang Dapat Dipertukarkan Dengan CaC12

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikalong yang Dapat Dipertukarkan Dengan CaC12

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikembar yang Dapat Dipertukarkan Dengan MgC12

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Bayah yang Dapat Dipertukarkan Dengan MgC12

...

Konsentrasi Basa-basa Zeolit Cikalong yang

...

Dapat Dipertukarkan Dengan MgCIZ

Rasio Oksida Si Terhadap A1 Zeolit Sebagai Akibat Perlakuan

...

Hasil Analisis Tekstur 10 Fraksi Tanah pada Pedon yanq Diteliti

...

Kelas Tekstur dan Ukuran Butir pada Pedon yang Diteliti

...

(17)

DAFTAR CAMBAR

Gambar Teks halaman

Lokasi Penyerapan Endapan Zeolit di Indonesia Komposisi Mineral Zeolit Indonesia

...

Pertautan 14 Polihedral yang Menyusun Struk- tur Kristal Mineral Sodalit

...

Skematik Pertukaran Antara Kation Larutan de- ngan Kation Zeolit

...

Peta Daerah Penelitian Kec. Cikembar, Kab. Sukabumi, Kec. Bayah, Kab. Lebak dan Kec. Cikalong Kab. Tasikmalaya

...

Peta Fisiografi Jawa Barat

...

Peta Geologi Daerah Cikembar, Sukabumi

...

Peta Geologi Daerah Suwakan dan Sekitarnya

...

Peta Geologi Daerah Cikalong, Tasikmalaya

...

Peta Iklim Daerah Jawa Barat

...

Hasil Diffraktogram Batuan Zeolit Cikembar, Bayah, dan Cikalong

...

SEM dari Deposit Zeolit Cikembar

...

SEM dari Deposit Zeolit Bayah

...

SEM dari Deposit Zeolit Cikalong

...

Pengaruh Ukuran Butir Zeolit Terhadap Nilai Kapasitas Tukar Kation

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Cikembar Setelah Perlakuan Pemanasan

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Bayah Setelah Perlakuan Pemanasan

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Cikalong Setelah Perlakuan Pemanasan

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Cikembar Setelah Perlakuan Pengasaman

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Bayah Setelah Perlakuan Pengasaman

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Cikalong Setelah Perlakuan Pengasaman

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Cikembar Setelah Pemberian NaOH

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Bayah Setelah Pemberian NaOH

...

Diffraktogram Sinar-X dari Zeolit Cikalong Setelah Pemberian NaOH

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Btl (33-53 cm) pada Pedon P-1 dari Daerah Cikembar

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison BC (92-120 em) pada Pedon P-1 dari Daerah Cikembar

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt21 (30-58 cm) pada Pedon P-2 dari Daerah Cikembar

...

(18)

Gambar Teks Halaman

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison BC (124-166 cm) pada Pedon P-2 dari Daerah Cikembar

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Btl (49-69 cm) pada Pedon P-3 dari Daerah Cikembar

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison C (91-122 cm) pada Pedon P-3 dari Daerah Cikembar

...

Hasil SEM pada Fraksi Liat Pedon P-1 pada Horison Bt (33-53 cm)

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bw (30-60 cm) pada Pedon P-4 dari Daerah Bayah

...

. . .

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison

C ( > 60 cm) pada Pedon P-4 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt2 (27-52 cm) pada Pedon P-5 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison C ( > 76 cm) pada Pedon P-5 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt (46-82 cm) pada Pedon P-6 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison BC (82-125 cm) pada Pedon P-6 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt (25-45 cm) pada Pedon P-7 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison C ( > 67 cm) pada Pedon P-7 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Btl (15-32 cm) pada Pedon P-8 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison C ( > 55 cm) pada Pedon P-8 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Btl (13-36 cm) pada Pedon P-9 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt2 (30-62 cm) pada Pedon P-9 dari Daerah Cikalong

...

(19)

Gambar Teks Halaman

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison BC (124-166 cm) pada Pedon P-2 dari Daerah Cikembar

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Btl (49-69 cm) pada Pedon P-3 dari Daerah Cikembar

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison C (91-122 cm) pada Pedon P-3 dari Daerah Cikembar

*...

Hasil SEM pada Fraksi Liat Pedon P-1 pada Horison Bt (33-53 cm)

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bw (30-60 cm) pada Pedon P-4 dari Daerah Bayah

...;...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison C ( > 60 cm) pada Pedon P-4 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt2 (27-52 cm) pada Pedon P-5 dari Daerah

...

Bayah

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison

C ( > 76 cm) pada Pedon P-5 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt (46-82 cm) pada Pedon P-6 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison BC (82-125 cm) pada Pedon P-6 dari Daerah Bayah

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt (25-45 cm) pada Pedon P-7 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison

C ( > 67 cm) pada Pedon P-7 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Btl (15-32 cm) pada Pedon P-8 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison C ( > 55 cm) pada Pedon P-8 dari Daerah Cikalong

...

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Btl (13-36 cm) pada Pedon P-9 dari Daerah

...

Cikalong

Diffraktogram Komposisi Mineral Liat Horison Bt2 (30-62 cm) pada Pedon P-9 dari Daerah Cikalong

...

(20)

Gambar Teks Halaman

Hasil SEM Fraksi Liat dari Horison Bt (15-32 cm), pada Pedon P-8 yang mengandung Mineral Liat Smektit-Khlorit (D-HI 4-8) yang Bercam- pur dengan Kaolinit (B-G, 11-16). Pemb. 2500X Profil Tanah yang Berkembang dari Bahan Induk Zeolitik di Daerah Penelitian

...

Pola Distribusi Fraksi Pasir, Debu, Liat, Debu Halus dan Liat Halus pada Profil Tanah Daerah Cikembar

...

Pola Distribusi Fraksi Pasir, Debu, Liat, Debu Halus dan Liat Halus pada Profil Tanah Daerah Bayah

...

Pola Distribusi Fraksi Pasir, Debu, Liat, Debu Halus dan Liat Halus pada Profil Tanah Daerah Cikalong

...

Pola Basa-basa Dapat Ditukar dengan Kedalaman Solum Tanah pada Profil dari Daerah Cikembar. Pola Basa-basa Dapat Ditukar dengan Kedalaman Solum Tanah pada Profil dari' Daerah Bayah. Pola Basa-basa Dapat Ditukar dengan Kedalaman Solum Tanah pada Profil dari Daerah Cikalong. Horison Bt-2 pada Pedon P-1 Cikembar yang Menunjukkan Liat Illuviasi dan Pembentukan Liat Insitu dari Pelapukan Bahan Induk

...

Liat Illuviasi pada Horison Bt-2, Pedon P-3 di Daerah Cikembar

...

Pelapukan Mineral Mika dan Tufa Zeolit yang Mengalami Alterasi Menjadi Mineral Liat Kaolinit pada Pedon P-2, Cikembar

...

Liat Illuviasi pada Horison Bt-2, Pedon P-5

di Daerah Bayah

...

Liat Illuviasi pada Horison Bt, Pedon P-6 di Daerah Bayah

...

Horison Ap pada Pedon P-4 di Daerah Bayah

...

Liat Illuviasi pada Horison Bt, Pedon P-7 di Daerah Cikalong

...

Liat Illuviasi pada Horison Bt, Pedon P-8 di Daerah Cikalong

...

Liat Illuviasi pada Horison Bt, Pedon P-9 di Daerah Cikalong

...

Gambar

Tabel  Teks  Halaman
Tabel  Teks  Halaman  Pengaruh  Normalitas Larutan NaOH  dan  Waktu
Gambar  Teks  halaman
Gambar  Teks  Halaman
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dianggap semua orang sudah mempunyai 2 buah kunci (kode untuk enkripsi dan dekripsi seterusnya akan disebutkan sebagai sebuah "kunci") , kedua kunci ini yang satu

Isi tempat kosong dengan kata adjektif yang paling sesuai. Kamariah cuak amat ketika menonton filem __________di panggung wayang itu. Dia mengemukakan pendapatnya di dalam

Deskripsi data tingkat kepentingan menurut pengguna moda angkutan publik lainnya menunjukkan sebagian besar responden pengguna angkutan publik lainnya menilai

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa check list yang terdiri atas lembar observasi A digunakan untuk mengetahui

menggunakan metode mamdani sebagai metode yang dipilih untuk perhitungan analisa dan menggunakan matlab sebagai software untuk menggambarkan bentuk analisanya,

siswa kurang memahami pelajaran maka prestasi belajar yang didapat tidak sesuai.. dengan

Permasalahan yang akan dikaji adalah pelaksanaan pendidikan aqidah akhlak dalam membentuk perilaku keagamaan siswa di Sekolah Dasar Islam Tahfidzul Qur’an (SDITQ)

Proses remastering dengan Sistem Operasi basis Ubuntu 9.10 Karmic Koala menghasilkan Distro Linux turunan yaitu Sulolinuz yang mempunyai fungsi sebagai alat pemantau kinerja