SMS
TUGAS AKHIR
Oleh :
Agustian Saputra
2006120005
Anggi Laksana
2006120008
Program Studi Teknik Komputer
.
.
.
.
.
.
.
.
.
AMIK GI MDP
Palembang
2009
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Gelar Ahli Madya pada
Program Studi Teknik Komputer
Jenjang Pendidikan D-3
Oleh :
Agustian Saputra
2006120005
Anggi Laksana
2006120008
Program Studi Teknik Komputer
.
.
.
.
.
.
.
..
AMIK GI MDP
Palembang
2009
iii
Pernyataan Kesiapan Tugas Akhir
Pernyataan Penyusunan Tugas Akhir Kami, Agustian Saputra,
Anggi Laksana
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang berjudul :
PENGUKUR SUHU DENGAN MIKROKONTROLER BERBASIS SMS adalah benar hasil karya kami dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama kami atau pihak lain.
Agustian Saputra Anggi Laksana
2006120005 2006120008
Disetujui oleh Pembimbing
Saya setuju Tugas Akhir tersebut diajukan untuk Ujian Pendadaran
Rachmansyah, S.Kom Pembimbing Utama
iv
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Agustian Saputra Anggi Laksana
2006120005 2006120008 Disetujui Oleh: Rachmansyah, S.Kom Pembimbing Utama AMIK GI MDP Palembang 2009
vi
Program Studi Teknik Komputer Tugas Ahir Ahli Madya Komputer
Semester Genap Tahun 2009/2010
PENGUKUR SUHU DENGAN MIKROKONTROLER BERBASIS SMS Agustian Saputra 2006120005
Anggi Laksana 2006120008 Abstrak
Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan perangkat elektronika dari jarak jauh serta membuat alat yang dapat mengirimkan data suhu di suatu tempat menggunakan SMS (Short Message
Service) sehingga bisa menciptakan suatu alat yang bermanfaat. Data didapatkan
melalui observasi, literatur dan konsultasi. Jika Sensor LM 35DZ telah membaca batas suhu yang telah di tentukan maka mikrokontroler akan memberi laporan melalui
handphone berupa SMS (Short Message Service) yang berisikan data suhu yang
diperoleh.
Kata kunci :
vii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman yang senantiasa diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan cukup baik.
Laporan tugas akhir ini berjudul ” PENGUKUR SUHU DENGAN MIKROKONTROLER BERBASIS SMS ” dimana penulisannya secara informative dan analisa agar dapat menggambarkan proses dan cara kerja rangkaian serta sistem pengontrolan yang merupakan suatu syarat untuk menyelesaikan program Diploma-III Jurusan Teknik Komputer, STMIK MDP Palembang.
Selama proses perancangan, pembuatan dan pengujian sistem hingga dalam tahap penyusunan laporan ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik material, spiritual, informasi dan masukan saran. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua Orang Tua Penulis yang telah mendukung secara moril maupun material. 2. Bapak Ir. Rusbandi, M.Eng, sebagai Direktur STMIK MDP yang telah
memberikan kesempatan dan dorongan dan juga fasilitas dalam mengerjakan laporan tugas akhir ini.
3. Bapak Prio Handoko, S. Kom. dan Bapak Abdurahman, S.Kom. yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dalam menyelesaikan tulisan ini.
viii
bimbingannya sehingga tulisan dapat diselesaikan.
5. Dedi Hermanto yang telah menyediakan tempat dan membantu menyelesaiakan tugas akhir ini.
6. Segenap dosen dan karyawan STMIK MDP serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan seluruhnya dan teman-teman mahasiswa yang sudah banyak memberikan dukungan serta bantuan.
7. Seluruh rekan – rekan di STMIK-MDP Palembang khususnya jurusan Teknik Komputer.
Dan tak lupa pula saya ucapkan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana akhirnya penulis dapat menyelesaikan Program Diploma III Teknik Komputer STMIK-MDP Palembang.
Palembang, Juli 2009
ix
HALAMAN JUDUL LUAR ... i
HALAMAN JUDUL DALAM ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SOFTCOVER... iii
HALAMAN PERSETUJUAN HARDCOVER... iv
HALAMAN PERNYATAAN DEWAN PENGUJI ... v
ABSTRAK ... vi
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL . ... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
HALAMAN PERNYATAAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan ... 2
1.3 Ruang Lingkup ... 2
1.4 Tujuan dan Manfaaat ... 3
1.4.1 Tujuan ... 3
1.4.2 Manfaat ... 3
1.5 Sistematik Penulisan ... 3
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroler ... 5
2.1.1 Sistem Mikrokontroler ... 6
2.1.2 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler ... 7
2.1.3 Pengenalan Mikrokontroler AT8535 ... 8
2.1.4 Diagram I/O AT8535 ... 9
2.1.5 Kontruksi Mikrokontroler ... 10
2.2 Bahasa Pemrograman BASCOM-AVR ... 12
2.3 Jalur RX dan TX ... 14
2.4 Sensor Suhu LM 35DZ ... 14
2.5 LCD 16 x 2 ... 18
2.6 Port Paralel ... 25
2.7 AT COMMAND ... 32
BAB 3 PERACANGAN ALAT 3.1 Perangkat Keras Alat dan Rangkaian Elektronika ... 35
x
Utama ... 36
3.1.2 Rancangan Bangun Alat ... 36
3.1.2.1 Handphone ... 37
3.1.2.2 Mikrokontroler ... 38
3.1.2.3 LCD ... 40
3.1.2.4 Sensor LM 35DZ ... 41
3.1.3 Diagram Komponen Rangkain ... 43
3.2 Perangkat Lunak Alat... 44
3.3.1 Flowchart Program ... 46
3.3.2 Logika Program ... 47
BAB 4 PENGUJIAN ALAT 4.1 Tingkat Presisi Alat / Kepekaan Alat ... 51
4.2 Analisa pada Port Mikrokontroler dan Handphone ... 52
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 53
5.2. Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
xi
Tabel 2.1 Keterangan Icon - icon Menu Bascom-AVR ... 12
Tabel 2.2 Pin dan Fungsi ... 19
Tabel 2.3 Function Set ... 21
Tabel 2.4 Entry Mode Set ... 22
Tabel 2.5 Display On/Off Curcor ... 23
Tabel 2.6 Clear Display ... 24
Tabel 2.7 Geser Kursor dan Display ... 24
Tabel 2.8 Posisi Kursor ... 24
Tabel 2.9 Fungsi Port – port Parallel ... 26
Tabel 3.0 Register Address ... 28
Tabel 4.1 Penelitian Ke-1 ... 49
Tabel 4.2 Penelitian Ke-2 ... 49
Tabel 4.3 Penelitian Ke-3 ... 50
Tabel 4.4 Penelitian Ke-4 ... 50
Tabel 4.5 Rata - rata Pengujian ... 51
xii
Gambar 2.1 Blok Diagram ATMEGA8535... 9
Gambar 2.2 Pin – pin IC AT8535 ... 10
Gambar 2.3 Jendela Program BASCOM-AVR... 12
Gambar 2.4 Jendela Option... 13
Gambar 2.5 LM 35DZ... 14
Gambar 2.6 Bentuk Fisik LM 35DZ ... 15
Gambar 2.7 Grafik Akurasi LM 35DZ Terhadap Suhu... 18
Gambar 2.8 LCD 16 x 2... 18
Gambar 2.9 Port Parallel... ... 25
Gambar 3.1 Blok Diagram... 36
Gambar 3.2 Sony Ericsson T610... 37
Gambar 3.3 Cable Data ... 38
Gambar 3.4 Mikrokontroler ... 38
Gambar 3.5 Sistem Minimum AT8535 ... 39
Gambar 3.6 LCD 16 x 2 ... 40
Gambar 3.7 Port LCD ... 41
Gambar 3.8 Sensor Suhu LM 35DZ ... 41
Gambar 3.9 Diagram Rangkai ... 43
Gambar 4.0 Jendela BASCOM - AVR ... 44
xiii
Pernyataan Keaslian Tugas Akhir
Pernyataan Penyusunan Tugas Akhir Kami, Agustian Saputra,
Anggi Laksana
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang berjudul :
PENGUKUR SUHU DENGAN MIKROKONTROLER BERBASIS SMS
adalah benar hasil karya kami dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama kami atau pihak lain.
Penulis,
Agustian Saputra Anggi Laksana
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman komputerisasi sekarang banyak orang yang dapat menikmati teknologi, dengan berkembang pesatnya teknologi saat ini mesin dapat melakukan pekerjaan manusia apalagi pekerjaan yang kontinu dan banyak memakan waktu, tentu saja pekerjaan ini akan sangat melelahkan namun dengan bantuan teknologi, kita dapat menghemat waktu. Misalkan saja zaman dahulu orang sering mengirim surat untuk mengetahui kabar dari keluarga atau teman yang berlainan lokasi, namun zaman sekarang cukup mengirim SMS
(Short Message Servis) atau Email dalam waktu beberapa detik saja pesan kita
sudah sampai tujuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat disetiap bidang dengan segala kemudahan-kemudahan yang ditawarkannya dan menyebabkan manusia sangat terbantu terlebih dengan adanya mikrokontroler.
Mikrokontroler merupakan piranti yang sangat efisisien dengan kemampuan mengendalikan alat dengan harga yang terjangkau, maka dengan ini penulis ingin membuat suatu sistem yang berbasis mikrokontroler yaitu alat pengukur suhu yang secara otomatis, dengan menggunakan mikrokontroler sebagai piranti pemberi sinyal untuk mengirimkan SMS.
1.2 Permasalahan
Pada tugas ahkir ini, di inginkan alat yang dapat memberi informasi pengukur suhu secara otomatis, dan alat ini dapat bekerja dengan kendali jarak jauh, jadi tidak harus sewaktu di pabrik saja kita bisa mengecek suhu, tetapi diwaktu kita tidak di pabrik pun kita bisa mendapatkan informasi suhu mesin-mesin yang ada di pabrik melalui SMS.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari alat yang dibuat ini yaitu:
1. Alat ini akan bekerja tergantung dengan operator jaringan karena memanfaatkan SMS (Sort Message Service).
2. Handphone yang digunakan harus dalam keadaan standby (siap)
3. Kecepatan respon alat tergantung pada kecepatan SMS (Sort Message
Service) itu sampai pada handphone yang terhubung dengan mikrokontroler
4. Simcard dalam keadaan siap dipakai atau bisa mengirimkan SMS.
5. Mikrokontroler yang di gunakan harus lah terhubung dengan baik ke
handphone untuk mengririmkan SMS.
6. Alat ini dapat di kendalikan melalui seluruh nomor telepon,alat ini belum dapat dikendalikan oleh nomor-nomor tertentu
1.4 Tujuan Dan Manfaat 1.4.1 Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini yaitu untuk membuat suatu sistem yang dapat memberi tahu atau memberi informasi pengukur suhu secara otomatis, dan dapat diterima dari jarak jauh.
1.4.2 Manfaat
Manfaat yang dapat dirasakan yaitu penulis dapat mempermudah pekerjaannya, karena alat ini sistemnya sudah otomatis dalam hal memberi informasi suhu di mesin-mesin sebuah pabrik.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Tugas ahir ini ditulis dengan sistem penulisan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang permasalahan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan menguraikan landasan teori pada sistem yang akan dibuat.
BAB 3 PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini menjelaskan bagaimana alat ini dibuat dan bagaimana sistem kerjanya.
BAB 4 PENGUJIAN ALAT
Pada bab ini akan kita akan menguji terhadap alat ditingkat presisinya atau kepekaan alat serta merupakan penyelesaian alat.
BAB 5 PENUTUP
5
LANDASAN TEORI
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu mikroprosesor plus. mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Nilai plus bagi mikrokontroler adalah terdapatnya memori dan Port
Input/Output dalam suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya yang programmable, fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal, Port I/O,
Komunikasi Serial, dll) dan juga harga yang terjangkau memungkinkan mikrokontroler digunakan pada berbagai sistem elektronis, seperti pada robot,
automasi industri, sistem alarm, peralatan telekomunikasi, hingga peralatan
rumah tangga.
Pengendali mikro (microcontroller) adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah personal computer karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Untuk mengontrol robot, maka digunakan mikrokontroler dengan pertimbangan faktor ukuran yang relatif kecil sehingga cocok untuk pengontrol robot dan peralatan-peralatan elektronika.
Sistem mikrokontroler lebih banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana yang penting seperti mengendalikan motor, saklar, resistor variable, atau perangkat elektronik lain. Satu-satunya bentuk antarmuka yang ada pada sebuah sistem mikrokontroler hanyalah sebuah LED, bahkan ini pun bisa dihilangkan jika tuntutan konsumsi daya listrik mengharuskan demikian.
2.1.1 Sistem Mikrokontroler
Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian diantaranya :
1. CPU yaitu Central Prosesing Unit, pada bagian ini yaitu sebagai otak atau pusat dari pengontrolan, pengontrol utama dalam suatu mikrokontroler.
CPU yang terdapat pada mikrokontroler ini ada yang berukuran 8bit dan ada
juga yang berukuran 16bit.
2. ROM yaitu Read Only Memori merupakan alat untuk mengingat yang memiliki sifat bisa dibaca saja ini berarti memori ini tidak dapat ditulis, memori ini biasanya untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersimpan dalam format biner (0 dan 1).
3. RAM yaitu Random Access Memory berbeda dengan ROM sebelumnya,
RAM dapat dibaca dan ditulis berulang kali.
4. I/O yaitu sebagai penghubung dunia luar mikrokontroler menggunakan port ini untuk download data yang bisa melalui PC(Personal Computer) maupun perangkat elektronika lainya.
5. Komponen lainya dapat berupa LED, motor, sensor dan perangkat – perangkat elektronika sesuai kebutuhan.
2.1.2 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler
Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu bahasa basic dan bascom-avr sebagai kompilernya, bascom-avr dirilis oleh MCS-ELECTRONIC yang digunakan untuk mendownload program, mikrokontroler keluaran dari
ATMEL, tentunya perusahaan ini tidak asing lagi bagi orang-orang yang hobi
mikrokontroler karena perusahaan ini sudah sangat bayak mengeluarkan produk dengan harga yang bisa dikatakan murah, makanya mikrokontroler keluaran perusahaan ini sangat diminati banyak orang.
Dan selain itu programnya sudah mendukung bahasa basic, bahasa yang lebih manusiawi, kenapa saya katakan lebih manusiawi karena bahasa basic lebih mudah dipahami, berbeda dengan bahasa assembler yaitu bahasa mesin hanya orang-orang yang mempunyai logika tinggi yang akan merasa mudah menggunakannya, kalau bagi penulis sendiri bahasa assembler sangat rumit karena bahasa yang digunakan adalah bahasa mesin yang sudah bisa dibaca langsung oleh mikrokontroler.
2.1.3 Pengenalan Mikrokontroler AT8535
Banyak sekali fitur-fitur yang ada pada mikrokontroler AT8535 sebut saja pada kecepatan transfer data, mikro ini sangat cepat (high performance) dan
dapat di flash sebayak 100 ribu kali, tentu ini akan membuat mikro ini memiliki kemampuan yang lebih dan fasilitas 32 I/O lines serta jumlah keseluruhan pin yaitu 40 pin.
2.1.4 Diagram I/O AT8535
Blok diagram diatas merupakan diagram alir dan jalur data serta port – port yang terdapat pada ATMEGA 8535
2.1.5 Kontruksi Mikrokontroler
Gambar 2.2 Pin-pin IC AT8535
Beberapa fungsi pin AT8535 yaitu : a. VCC
Dihubungkan ke sumber tegangan 5 - 9 volt b. GND
Dihubungkan ke ground c. RESET
Mengembalikan kondisi kerja mikrokontroler pada posisi awal pin ini harus bernilai 1 agar fungsi pin ini dapat bekerja
d. XTAL1
e. XTAL2
Output dari penguat inverting osilator
f. PortA
Memiliki fungsi khusus sebagai pin masukan ADC g. PortB
Memiliki fungsi khusus antara lain Analog Comparator dan SPI h. AVCC
Merupakan pin masukan untuk tegangan ADC i. AREF
Merupakan pin masukan untuk tegangan referensi eksternal ADC j. AGND
merupakan pin ground untuk ADC. Pada kebanyakan aplikasi, pin ini dihubungkan langsung ke pin GND
2.2 Bahasa Pemrograman BASCOM - AVR
BASCOM – AVR adalah program dengan bahasa basic yang ringkas serta
mudah dimengerti, dirancang untuk compiler bahasa mikrokontroler AVR, dan
BASCOM - AVR mendukung semua fitur – fitur yang ada pada IC ATMEGA
Gambar 2.3 Jendela Program BASCOM – AVR
Tabel 2.1 Keterangan Icon – Icon MENU BASCOM – AVR
Ikon Nama Fungsi Shortcut
File new Membuat file baru Ctrl + N File open Buka file Ctrl + O File save Menyimpan file Ctrl + S Save as Menyimpan file
Print preview Melihat hasil sebelum di print
-Syntax check
Run program Jalankan program F4
Exit Keluar
Jendela ini merupakan jendela compiler biasanya pada programmer disetting
STK200/STK300, Programmer ini digunakan untuk dapat mengakses port DB25 atau port parallel dan untuk pengguna port usb dapat disetting pada AVR ISP
Programmer.
2.3 Jalur RX dan TX
Jalur RX dan TX merupakan jalur keluar dan masuknya data yang ada pada
handphone dan khususnya handphone Sony Ericsson T610. RX adalah pin
dimana data dapat diinputkan, dan TX merupakan pin output data, biasanya pin
- pin ini digunakan untuk melakukan flash pada handphone atau penanaman software ke handphone, misalkan software yang ada pada handphone tersebut
terjadi error.
2.4 Sensor Suhu LM 35DZ
Gambar 2.5 LM 35DZ
LM 35DZ ialah sensor temperatur paling banyak digunakan untuk praktek,
karena selain harganya cukup murah, linearitasnya lumayan bagus. LM 35DZ tidak membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan akurasi ±¼°C pada
temperatur ruangan dan ±¾°C pada kisaran -55 to +150°C. LM 35DZ
dimaksudkan untuk beroperasi pada -55° hingga +150°C, sedangkan LM 35C pada -40°C hingga +110°C, dan LM 35D pada kisran 0-100°C. LM 35D juga tersedia pada paket 8 kaki dan paket TO-220. Sensor LM 35DZ umunya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1°C (300mV pada 30 °C).
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan ke sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM 35DZ hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM 35DZ mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
Gambar 2.6 Bentuk Fisik LM 35DZ
Gambar diatas menunjukan bentuk dari LM 35DZ tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya,
pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM 35DZ, pin 2 atau tengah
digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0
dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad Celsius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
VLM 35DZ = Suhu* 10 mV
Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM 35DZ dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh
sensor LM 35DZ sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya
jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM 35DZ berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya.
Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar, dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan simpangan didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin untuk ditanahkan.
Karakteristik dari sensor LM 35DZ
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam Celsius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar 2.2.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
Gambar 2.7 Grafik Akurasi LM 35DZ Terhadap Suhu
2.5 LCD 16x2
Gambar 2.8 LCD 16x2
Modul LCD Character dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroller seperti AT8535. LCD yang akan kita gunakan ini mempunyai
lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character 2×16, dengan 16 pin konektor, yang didifinisikan sebagai berikut:
Tabel 2.2 Pin dan Fungsi
PIN Name Function
1 VSS Ground voltage
2 VCC +5V
3 VEE Contrast voltage
4 RS
Register Select
0 = Instruction Register 1 = Data Register
5 R/W
Read/ Write, to choose write or read mode 0 = write mode
1 = read mode
6 E
Enable
0 = start to lacht data to LCD character 1= disable
7 DB0 LSB
8 DB1
-10 DB3
-11 DB4
-12 DB5
-13 DB6
-14 DB7 MSB
15 BPL Back Plane Light
16 GND Ground voltage
Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW :
Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke
LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua
jalur kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu ( sesuai dengan
datasheet dari LCD tersebut ) dan berikutnya set EN ke logika low “0” lagi.
Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus ( seperti clear
screen, posisi kursor, dll ). Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirim
untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high
“1”.
Jalur RW adalah jalur kontrol Read/Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari
LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ”0”.
Pada akhirnya, bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur ( bergantung pada mode operasi yang dipilih oleh user ). Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7.
Beberapa perintah dasar yang harus dipahami adalah inisialisasi LCD
Character.
Tabel 2.3 Function Set
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 1 DL N F X X
Mengatur interface lebar data, jumlah dari baris dan ukuran font karakter
Catatan:
X : Don’t care
DL=1, Lebar data interface 8 bit ( DB7 s/d DB0) DL=0, Lebar data interface 4 bit ( DB7 s/d DB4)
Ketika menggunakan lebar data 4 bit, data harus dikirimkan dua kali
Tabel 2.4 Entry Mode Set
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 1 I/D S
Mengatur increment/ decrement dan mode geser Catatan:
I/D: Increment/ decrement dari alamat DDRAM dengan 1 ketika kode karakter
dituliskan ke DDRAM.
I/D = “0”, decrement I/D= “1”, increment
S: Geser keseluruhan display kekanan dan kekiri S=1, geser kekiri atau kekanan bergantung pada I/D S=0, display tidak bergeser
Tabel 2.5 Display On/ Off Cursor
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 1 D C B
Mengatur status display ON atau OFF, cursor ON/ OFF dan fungsi Cursor Blink
D : Mengatur display
D = 1, Display is ON
D = 0, Display is OFF
Pada kasus ini data display masih tetap berada di DDRAM, dan dapat ditampilkan kembali secara langsung dengan mengatur D=1.
C : Menampilkan kursor
C = 1, kursor ditampilkan
C = 0, kursor tidak ditampilkan
B : Karakter ditunjukkan dengan kursor yang berkedip
Tabel 2.6 Clear Display
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Perintah ini hapus layer
Tabel 2.7 Geser Kursor dan Display
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 S/C R/L X X
Geser posisi kursor atau display ke kanan atau kekiri tanpa menulis atau baca data display. Fungsi ini digunakan untuk koreksi atau pencarian display.
Catatan : x = Dont care
Tabel 2.8 Posisi Kursor
S/C R/L Note
0 0 Shift cursor position to the left
0 1 Shift cursor position to the right
1 0 Shift the entire display to the left
Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD adalah disimpan didalam memory ini, dan modul LCD secara berurutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri.
2.6 Port Paralel
Port paralel adalah bagian mikrokontroler yang paling banyak digunakan.
Dengan adanya port parallel ini maka mikrokontroler dapat berinteraksi dengan dunia luar. Sifat port parallel dapat sebagai masukan Input dan dapat sebagai
port keluaran Output karena inilah port ini sering disebut sebagai port I/O.
Gambar 2.9 Port Paralel
Fungsi dari 25 pin DB 25
Port paralel mempunyai 25 pin yang masing-masing mempunyai kegunaan dan
Tabel 2.9 Fungsi Port-Port Parallel
Pin Nomer (DB25) Nama Sinyal Arah
Register Bit Inverted 1 nStrobe Out Kontrol-02 Ya
2 Data0 In/Out Data-0 Tidak
3 Data1 In/Out Data-1 Tidak
4 Data2 In/Out Data-2 Tidak
5 Data3 In/Out Data-3 Tidak
6 Data4 In/Out Data-4 Tidak
7 Data5 In/Out Data-5 Tidak
8 Data6 In/Out Data-6 Tidak
9 Data7 In/Out Data-7 Tidak
11 Busy In Status-7 Ya 12 Paper-Out In Status-5 Tidak 13 Select In Status-4 Tidak 14 Linefeed Out Control-1 Ya 15 nError In Status-3 Tidak 16 nInitialize Out Control-2 Tidak 17 nSelect-Printer Out Control-3 Ya
18-25 Ground - -
-Simbol n didepan suatu nama sinyal seperti pada nAck berarti active low.
Register-register dari Port Paralel
Semua data, kontrol, dan status dari port paralel berhubungan dengan
register-register yang ada didalam komputer. Dengan mengakses langsung register-register tersebut, masukan dan keluaran dari port paralel dapat diatur. Register-register pada port paralel adalah:
1. Register data 2. Register status
3. Register kontrol
Pada umumnya di komputer personal alamat dasar LPT1 adalah 0x378 (378 hexadecimal) dan LPT2 adalah 0x278. Alamat dari ketiga register tersebut diatas, dapat ditentukan dengan menjumlahkan alamat dasar dari port paralel dengan bilangan desimal tertentu. Misalnya kita ingin mengakses register data dari port paralel LPT1, alamat register datanya sama dengan alamat dasar dari
LPT1 yaitu 0x378. Sedangkan alamat register status sama dengan alamat register dasar + 1 atau 0x379 dan alamat register kontrolnya sama dengan
alamat register dasar + 2 atau 0x37A. Hal tersebut berlaku juga pada LPT2. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat ditabel dibawah ini:
Tabel 3.0 Register Address
Register LPT1 LPT2
Register data (alamat dasar + 0) 0x378 0x278
Register status (alamat dasar + 1) 0x379 0x279
Pengenalan Port Paralel
Port paralel ialah port data di komputer untuk mentransmisi 8 bit data
dalam sekali detak. Standar port paralel yang baru ialah IEEE 1284 dimana dikeluarkan tahun 1994. Standar ini mendefinisikan 5 mode operasi sebagai berikut :
1. Mode kompatibilitas
2. Mode nibble
3. Mode byte
4. Mode EPP (enhanced parallel port)
5. Mode ECP (Extended capability port)
Tujuan dari standar yang baru tersebut ialah untuk mendesain driver dan peralatan yang baru yang kompatibel dengan peralatan lainnya serta standar paralel port sebelumnya (SPP) yang diluncurkan tahun 1981. Mode Compatibilitas, nibble dan byte digunakan sebagai standar perangkat keras yang tersedia di port paralel orisinal dimana EPP dan ECP membutuhkan tambahan hardware agar dapat berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Mode kompatibilitas atau (“Mode Centronics” ) hanya dapat mengirimkan data
pada arah maju pada kecepatan 50 kbytes per detik hingga 150 kbytes perdetik. Untuk menerima data, anda harus mengubah mode menjadi mode nibble atau
misalnya dari alat ke computer. Mode byte menggunakan fitur bi-directional
parallel untuk menerima 1 byte (8 bit) data pada arah mundur. IRQ (Interrupt Request ) pada port paralel biasanya pada IRQ5 atau IRQ7.
Port paralel Extend dan Enhanced menggunakan hardware tambahan
untuk membangkitkan dan mengatur handshaking. Untuk mengeluarkan 1 byte ke printer menggunakan mode kompatibilitas, software harus :
1. Menulis byte ke data port.
2. Cek untuk melihat apakah printer sibuk, jika sibuk, ia tidak akan menerima data, sehingga data yang telah ditulis akan hilang.
3. Buat strobe (pin 1) rendah. Ini memberitahukan printer bahwa data yang benar telah berada di line data.
4. Buat strobe tinggi lagi setelah menunggu sekitar 5 mikrodetik setelah membuat strobe low.
Hal ini membatasi kecepatan data. Sedangkan EPP dan ECP mengizinkan
hardware mengecek jika printer sibuk dan mengeluarkan sinyal strobe atau handshaking lainnya. Ini berate hanya 1 instruksi I/O yang harus dilakukan
yang akan meningkatkan kecepatan Port ECP juga mempunyai kelebihan menggunakan saluran DMA dan buffer FIFO, jadi data dapat digeser tanpa menggunakan instruksi I/O.
Protokol EPP mempunyai 4 macam siklus transfer data yang berbeda yaitu :
1. Siklus baca data (Data read) 2. Siklus baca alamat (Address Read) 3. Siklus tulis data (data write) 4. Siklus tulis alamat (address write)
Siklus data digunakan untuk mentrasfer data antara host dan peripheral. Siklus alamat digunakan untuk mengirimkan alamat, saluran (channel) atau informasi perintah dan control.
Berikut ini nama pin dari konektor DB25 dan Centronics dengan jumlah konektor 34. DB25 ialah konektor yang umum digunakan di komputer sebagai
port paralel, sedangkan konektor Centronics umum ditemukan di printer. IEEE
1284 ialah standar yang menentukan 3 konektor berbeda yang dapat digunakan dengan port paralel, yaitu1284 type A ialah konektor DB25 yang dapat ditemukan di hampir semua komputer, 1284 type B ialah konektor Centronics 36 pin yang umum ditemukan di printer, IEEE 1284 type C ialah konektor 36 pin seperti Centronics, tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih memuaskan.
2.7 AT COMMAND
AT COMMAND adalah perintah yang ada pada telepon dan hampir seluruh telepon menggunakan ATCOMMAND. Akses telepon selular menggunakan AT Command.
Untuk memberikan perintah ke telepon selular melalui PC digunakan AT
Command. AT Command adalah perintah-perintah yang digunakan pada telepon
selular. AT Command dari tiap-tiap telepon selular (khusus yang berbeda merek atau pembuatnya) bisa berbeda-beda, tapi pada dasarnya sama. Berikut dibawah ini adalah beberapa AT Command yang di gunakan :
a. AT Command untuk Komunikasi Port
AT Command sebenarnya hampir sama dengan perintah > (prompt)
pada DOS (Disk Operating System). Perintah-perintah yang dimasukkan ke port dimulai dengan kata AT, lalu kemudian diikuti oleh karakter lainnya yang mempunyai fungsi-fungsi unik. Contohnya : perintah ATE1 digunkan untuk mengetahui status port.
b. AT Command untuk Pemilihan SMS Storage
AT Command yang digunakan untuk pemilihan SMS ‘storage’
adalah AT+CP MS=##, dimana beberapa alternative dari ## adalah :
Pemilihan memori handphone sebagai SMS Storage
SM (SIM Card)
Pemilihan SIM Card Sebagai SMS Storage
c. AT Command untuk SMS
Beberapa AT Command yang penting dan sering digunakan untuk
SMS adalah sebagai berikut : AT+CMGS=n
Digunakan untuk mengirim SMS
n=jumlah pasangan heksa PDU SMS dimulai setelah nomor
SMS-Center AT+CMGL=n
Digunakan untuk mengirim SMS.
n=0 adalah untuk memeriksa SMS baru di inbox
n=1 adalah untuk memeriksa SMS lama di inbox
n=2 adalah untuk memeriksa SMS unsent di outbox
n=4 adalah untuk memeriksa semua SMS
AT+CMGD=n
Digunakan untuk menghapus SMS
35
PERANCANGAN ALAT
3.1 Perangkat Keras Alat dan Rangkaian Elektronika
Berbeda dengan bab-bab sebelumnya, pada bab ini kita akan merancang alat yang akan dibuat, dimana perancangan ini akan sangat berguna sebagai acuan dalam pembuatan alat dan program. dengan perancangan ini diharapkan kita dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada alat maupun programnya.
Adapun sistem yang digunakan yaitu:
1. Power supply untuk daya microkontroler dan LCD 2. PC/Notebook sebagai pemrogram mikrokontroler 3. LCD 16x2 sebagai menampilkan ukuran derajat suhu
4. Mikrokontroler sebagai pengendali semua perangkat yang digunakan 5. Sensor LM 35DZ sebagai pendeteksi ukuran pada suhu
3.1.1 Blok Diagram Hubungan Komponen Komponen Utama
Gambar 3.1 Blok Diagram 3.1.2 Rancang Bangun Alat
Alat ini terdiri dari beberapa peralatan elektronika yaitu mikrokontroler,
LM 35DZ dan LCD 16x2 yang merupakan komponen utama yang digunakan PC(personal computer) sebagai programmer atau pengisi program
mikrokontroler, komputer - program – mikrokontroler – lm 35dz – lcd 16x2 serta mekanisme kerjanya yaitu Dari lm 35dz – lcd 16x2 – mikrokontroler –
handphone.
Berdasarkan mekanismenya maka : Handphone diambil jalur RX,TX, dan
Ground dihubungkan ke mikrokontroler RX hanphone dihubungkan ke TX yang
ada pada mikrokontroler, serta TX yang pada handphone dihubungkan ke RX mikrokontroler, Ground Handphone dihubungkan ke ground mikrokontroler ini dimaksudkan agar mikrokontroler dapat mengambil data yang ditampilkan oleh
karakter sesuai untuk melakukan perintah untuk mngerimkan suhu yang telah di tentukan.
3.1.2.1 Handphone
Handphone yang digunakan yaitu handphone Sony Ericsson
T610 alasannya karena handphone ini mendukung aplikasi
ATCOMMAND dengan MODE TEXT, atcommand digunakan untuk
menjalankan perangkat keras handphone seperti membuka sms, menelpon, mematikan handphone, dan seluruh keypad yang merupakan tombol-tombol pada handphone merupakan perintah untuk perangkat keras handphone, perintah ini bisa digantikan oleh
atcommand.
Berikut gambar handphone Sony Ericsson T610 yang digunakan
Gambar 3.3 Cable Data 3.1.2.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan yaitu AT8535 dan berikut gambaran tentang AT8535.
Serta berikut sistim minimum AT8535
Gambar 3.5 Sistem Minimum AT8535 a. VCC
Dihubungkan ke sumber tegangan 5 - 9 volt b. GND
Dihubungkan ke ground c. RESET
Mengembalikan kondisi kerja mikrokontroler pada posisi awal pin ini harus bernilai 1 agar fungsi pin ini dapat bekerja.
d. XTAL1
e. XTAL2
Output dari penguat inverting osilator 3.1.2.3 LCD ( Liquid Crystal Display )
LCD digunakan untuk melihat pdu atau sms yang ada pada buku telephone, karena hanphone menerima sms dalam bentuk pdu
kemudian oleh handphone di rubah menjadi text mode atau text yang biasa kita lihat. PDU merupakan karakter heksa yang dapat diterjemahkan menggunakan symbol ascii.
Berikut gambaran tentang LCD
Gambar 3.7 Port LCD 3.1.2.4 Sensor LM 35DZ
LM 35DZ terdiri dari beberapa bagian yang membuat suhu dapat
naik atau turun, berikut ini gambaran tentang element - element yang membuat lm 35dz ini bisa naik atau turun secara terus menerus sesuai kadar suhu di didekatnya. Elemen ini dapat dilihat pada gambar berikut:
LM 35DZ dari National Semiconductor adalah sebuah sensor
temperatur centigrade presisi, yang memiliki tegangan output analog. Memiliki jangkauan pengukuran -55ºC hingga +150ºC dengan akurasi ±0.5ºC. Tegangan output adalah 10mV/ºC. Tegangan output dapat langsung dihubungkan dengan salah satu port mikrokontroler yang memiliki kemampuan ADC, misalnya ATmega8535. ADC pada
ATmega8535 memiliki resolusi 10-bit, yang dapat memberikan
keluaran 2^10 = 1024 nilai diskrit. Bila digunakan catu 5V, resolusi yang dihasilkan adalah 5000mV/1024 = 4.8mV. Karena LM 35DZ memiliki resolusi output 10mV/ºC, maka resolusi termometer yang dibuat dengan ATmega8535 adalah 10mV/4.8mV ~ 0.5ºC.
3.1.3 Diagram Komponen Rangkain
3.2 Perangkat Lunak Alat
Perangkat lunak yang digunakan yaitu BASCOM – AVR sebagai
programmer mikrokontroler. BASCOM – AVR adalah program dengan bahasa basic yang ringkas serta mudah dimengerti, dirancang untuk compiler bahasa
mikrokontroler AVR.
Gambar 4.0 Jendela BASCOM-AVR
Saya menggunakan BASCOM – AVR karena software ini medukung bahasa basic, karena mudah digunakan dan tidak rumit dalam pengkompilan program. BASCOM – AVR mendukung semua fitur – fitur yang ada pada IC
ATMEGA adapun mikrokontroler yang digunakan akan diuraikan pada
pembahasan dibawah ini, Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian diantaranya :
1. CPU yaitu Central Prosesing Unit, pada bagian ini yaitu sebagai otak atau pusat dari pengontrolan, pengontrol utama dalam suatu mikrokontroler.
CPU yang terdapat pada mikrokontroler ini ada yang berukuran 8bit dan ada
juga yang berukuran 16bit.
2. ROM yaitu Read Only Memory merupakan alat untuk mengingat yang memiliki sifat bisa dibaca saja ini berarti memori ini tidak dapat ditulis, memori ini biasanya untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersimpan dalam format biner (0 dan 1).
3. RAM yaitu Random Access Memory berbeda dengan ROM sebelumnya,
RAM dapat dibaca dan ditulis berulang kali.
4. I/O yaitu sebagai penghubung dunia luar mikrokontroler menggunakan port ini untuk download data yang bisa melalui PC(Personal Compuer) maupun perangkat elektronika lainya.
5. Komponen lainya dapat berupa LED dan perangkat – perangkat elektronika sesuai kebutuhan.
3.2.1 Flowchart Program
3.2.2 Logika Program
Logika program alat ini sebenarnya sangat sederhana, karena hanya dari sebuah sensor suhu yaitu lm 35dz yang akan di kendalikan oleh mikrokontroler untuk membaca suhu yang ada pada saat ini. Ketika suhu yang sudah di tetapkan itu 50 derajat, sensor suhunya akan mendeteksi apakah suhunya sudah 50 derajat, kalau sudah dengan secara otomatis mikrokontroler akan mengirimkan hasil data yang ada ke handphone saya yaitu (suhu = 51,23 derajat ). Dalam tugas akhir ini LM 35DZ digunkan sebagai sensor suhu.
48
PENGUJIAN ALAT
Pada bab ini penulis akan melakukan pengujian dan penelitian dari alat yang telah di rancang sebelumnya untuk mengetahui hasil dari alat yang telah di buat. Untuk melakukan pengujian harus dilakukan dengan teliti agar hasil sesuai dengan yang diharapkan dan tidak mempengaruhi dengan alat yang di buat. Dan berikut tabel hasil dari percobaan yang akan di telah lakukan.
Adapun alat-alat yang harus di siapkan untuk melakukan Pengujian: 1. Multitester
2. Handphone Sony Ericsson T610 3. Alat pemanas
4. Mikrokontroler
5. Sensor LM35 DZ 6. Battery 5 - 9 volt
Multitester digunakan untuk mengukur tegangan, Alat pemanas digunakan
untuk memberi temperatur suhu agar dapat di baca oleh sensor suhu LM 35DZ, alat pemanas ini dapat berupa solder atau sejenisnya pemanas lainya. Battery 5 - 9Volt berfungsi untuk memberikan tegangan terhadap alat yang dibuat agar alat dapat beroperasi.
Tujuan pengukuran tegangan adalah untuk mengetahui apakah alat yang di buat sesuai dengan rancangan dan untuk mengetahui baik apa tidaknya kerja alat yang dibuat tersebut. Dan jika terjadi ketidak cocokan maka kita dapat memperbaiki alat terlebih dahulu. Berikut ini adalah 4 tabel dari hasil pengujian alat.
Tabel 4.1 Penelitian Pengujian ke-1
Mikrokontroler Read
NO Pembacaan Sensor Suhu
LM35DZ Kirim SMS Tidak Kirim SMS 1. 2. 3. 4. 48,880C 49,360C 49,850C 50,340C -Ya Tidak Tidak Tidak
-Tabel 4.2 Penelitian Pengujian ke-2
Mikrokontroler Read
NO Pembacaan Sensor Suhu
LM35DZ Kirim SMS Tidak Kirim SMS 1. 2. 3. 4. 47,770C 48,360C 49,450C 50,240C -Ya Tidak Tidak Tidak
-Tabel 4.3 Penelitian Pengujian ke-3
Mikrokontroler Read
NO Pembacaan Sensor Suhu
LM35DZ Kirim SMS Tidak Kirim SMS 1. 2. 3. 4. 47,450C 48,770C 49,360C 50,140C -Ya Tidak Tidak Tidak
-Tabel 4.4 Penelitian Pengujian ke-4
Mikrokontroler Read
NO Pembacaan Sensor Suhu
LM35DZ Kirim SMS Tidak Kirim SMS 1. 2. 3. 4. 47,330C 48,360C 49,770C 50,040C -Ya Tidak Tidak Tidak
-Tabel 4.4 Rata-Rata Pengujian
Mikrokontroler Read
NO Pembacaan Sensor Suhu
LM35DZ Kirim SMS Tidak Kirim SMS 1. 2. 3. 4. 47,850C 48,710C 49,600C 50,190C -Ya Tidak Tidak Tidak
-Dari tabel percobaan diatas dapat dilihat bahwa alat berjalan sangat baik berarti alat ini berhasil sesuai keinginan.
4.1 Tingkat Presisi Alat/Kepekaan Alat
Pada saat akan menjalankan alat untuk mengetahui suhu ruangan kita harus memperhatikan apakah rangkaian sudah benar dan pemberian tegangan catu daya juga sudah benar. Saat alat sudah beroperasi secara otomatis sensor suhu LM35DZ akan membaca suhu di sekitarnya. Dari tabel penelitian kita dapat membuktikan bahwa setiap kenaikan suhu diperoleh hasil yang baik karena setiap kenaikan suhu dapat dibaca dan pada saat nilai suhu yang sudah ditentukan maka mikro akan langsung memberi intruksi berupa sms ke nomor tujuan yang sudah diprogram untuk memberi laporan keadaan suhu ruangan
mesin pabrik tersebut sehingga operator dapat melakukan langkah-langkah yang tepat. Berikut ini adalah tabel kepekaan alat yang sudah diujika perbandingannya dengan termometer ruangan.
Tabel 4.6 Kepekaan Alat Suhu No Alat Termometer 1 50,340C 50,000C 2 50,240C 50,000C 3 50,140C 50,000C 4 50,040C 50,000C
4.2 Analisa pada Port Mikrokontroler dan Handphone
Pada saat Mikrokontroler di beri tegangan 5 Vdc atau 9 Vdc, mikrokontroler dalam keadaan aktif. Pada saat laporan suhu diterima oleh mikrokontroler dari sensor suhu LM35DZ, mikrokontroler akan menerimanya melalui port ADC0 dan diteruskan ke kaki RX yang ada di port 4 yang merupakan koneksi dari Handphone Sony Ericsson T610 untuk mengirimkan
SMS hasil dari pembacaan suhu oleh sensor LM35DZ yang pada kondisi normal
mempunyai tegangan 3 Vdc. Dan hanphone akan memberi sinyal ke mikrokontroler melalui kaki TX.
53 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian alat berdasarkan perancangan yang telah dikerjakan pada pembuatan alat otomatisasi pengukur suhu dengan mikrokontroler berbasis
sms (short message service), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Alat ini dapat bekerja dengan mengirim sms melalui seluruh operator jaringan telepon selular setelah batas suhu yang telah di tentukan sebelumnya.
2. Proses pengiriman sms tergantung dari batas suhu yang telah di baca oleh
sensor LM 35DZ, dimana batas suhu sudah di tentukan dan kecepatan sms
yang dikirim.
3. Prinsip kerja dari otomatisasi pengukur suhu dengan mikrokontroler
AT8535 berbasis sms ini, bekerja pada saat sensor LM 35DZ telah
membaca batas suhu secara otomatis yang telah di tentukan, yang terhubung dengan mikrokontroler.
5.2 Saran
1. Gunakanlah handphone yang mendukung text mode atau AT+CMGF=1 karena dengan handphone yang demikian ini, akan memudahkan kita untuk membaca sms yang ada pada memori sms handphone.
2. Gunakanlah simcard number handphone yang mempunyai jaringan signal yang kuat agar alat dapat berjalan dengan baik.
.
Mikrokontroler ATMega8535 2008. Diakses 30 Mei 2009, dari
http://rizkalindo.blogspot.com/2008/03/mikrokontroler-atmega8535.html
PIC to LCD interface 2004. Diakses 1 Juni 2009, dari
http://patna.sancharnet.in/guria741/pic2lcd/pic2lcd.htm
Temperature Sensor - The LM35 2008. Diakses 3 Juni 2009, dari
http://www.facstaff.bucknell.edu/mastascu/elessonshtml/Sensors/TempLM35.ht ml
Kemudahan Memprogram LCD 2006. Diakses 5 Juni 2009, dari
http://gedex.web.id/archives/2006/12/21/kemudahan-memprogram-lcd/?cp=all
Pengukur Suhu Berbasis Mikrokontroler 2009. Diakses 8 Juni 2009, dari
http://www.mikron123.com/index.php/Aplikasi-Pengukuran/Pengukur-Suhu-Berbasis-Mikrokontroler.html
Data Pribadi
Nama Lengkap : Anggi Laksana
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Enim, 15 September 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Asam Blok A3 No. 11 Btn. Karang Asam RT01/RW02 Tanjung Enim, Kelurahan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim (Sum-Sel)
Telepon : 081367100228
Riwayat Pendidikan
1. 1994 – 2000 : SD Negeri 27 Tanjung Enim
2. 2000 – 2003 : SLTP Muahammadiyah 2 Tanjung Enim 3. 2003 – 2006 : SMK Negeri 2 Muara Enim
Data Pribadi
Nama Lengkap : Agustian Saputra
Tempat, Tanggal Lahir : Benua Raja, 23 Agustus 1985 Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Benua Raja Kec. Pajar Bulan Kab. Lahat
Telepon : 081278164323
Riwayat Pendidikan
1. 1992 – 1998 : SD Negeri 26 Sumur, Lahat 2. 1998 – 2001 : SLTP Negeri 2 Jarai, Lahat 3. 2001 – 2004 : SMK Negeri 1 Lahat, Lahat 4. 2006 – 2009 : AMIK GI MDP Palembang
LISTING PROGRAM PENGUKUR SUHU DENGAN
MIKROKONTROLER BERBASIS SMS
$regfile = "m8535.dat" $crystal = 12000000 $hwstack = 32 $swstack = 32 $framesize = 40 Config Lcd = 16 * 2Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.4 , Db5 = Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7 = Portc.7 , E = Portc.3 , Rs = Portc.1
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc 'Setting ADC Declare Sub Sensor()
Declare Sub Kirim_sms() Start Adc
Dim Nilai_adc As Integer Dim Temperatur As Single Dim I As Integer
Dim Buffer As Integer
'==================================================' ' Main Program ' '==================================================' '---Tampilan LCD---' Cls Locate 1 , 2 Lcd " Tugas Akhir" Locate 2 , 1 Lcd "Teknik Komputer" Wait 2 For I = 1 To 16
Shiftlcd Left Waitms 200 Next
'---Batas Temperatur Sensor---' Do
Cls
Locate 1 , 1
Lcd "# TEMPERATURE #" Cursor Off Noblink
Lcd Spc(16)
Cursor Off Noblink Sensor Buffer = 1 If Temperatur > 50 Then Sensor If Buffer = 1 Then Kirim_sms Waitms 10 Buffer = 2 Exit Do End If End If Loop End '---Sub Sensor---' Sub Sensor() Nilai_adc = Getadc(0) Temperatur = Nilai_adc * 5 Temperatur = Temperatur / 1023 Temperatur = Temperatur / 0,01 Locate 2 , 6 Lcd Fusing(temperatur , "#.##") Waitms 500 End Sub '---Sub Kirim SMS---' Sub Kirim_sms() Print "AT+CMGF=1"
Waitms 1000
Print "AT+CMGS=" ; Chr(34) ; "081367100228" ; Chr(34) Waitms 1000
Print "Suhu Ruangan = " ; Fusing(temperatur , "#.##") ; " C " Print "WASPADA !!! "
Print Chr(26) End Sub
Kode Formulir:
FM-STMIK MDP-EVA-05.03/R0
Kode Formulir:
FM-STMIK MDP-EVA-05.03/R0
Kode Formulir:
FM-STMIK MDP-EVA-05.03/R0
Kode Formulir:
FM-STMIK MDP-EVA-05.03/R0