1
PENGARUH KEMASAN, KUALITAS, MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO PANTENE PADA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Windi Yulisa Zulkarnain1
Ulfah2 1
Alumni FE USU Departemen Manajemen
2
Staff Pengajar Departemen Manajemen FE USU Abstract
This research aims to determine and analyze the influences packaging, quality, branding and price for purchasing decision of shampoo Pantene on Faculty of Economic University of North Sumatera’s students.
Sampling technique using a purposive sampling method. With target of 97 population are Faculty of Economic University of North Sumatera’s students who had purchased and using shampoo Pantene. This research using data by questionnaire and documentation. Measured data using Likert scale. Data processing with hypothesis testing using linier regresion analysis.
The results of this research showed quality and branding have a positive and significant effect for purchasing decision of shampoo Pantene on Faculty of Economic University of North Sumatera’s students but packaging and price have a positive but not significant effect for purchasing decision of shampoo Pantene on Faculty of Economic University of North Sumatera’s. Rated R sequare = 59,6% mean that relation of variabel tight enough.
Keywords: Consumer Involvement, Differences inter Brands, Buying Decision
.
A. PENDAHULUAN
Persaingan dalam
memperebutkan konsumen semakin lama menjadi semakin ketat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya alternatif produk yang dapat dipilih oleh konsumen. Munculnya produk-produk yang inovatif secara terus-menerus dalam waktu yang relatif singkat menuntut perusahaan untuk berupaya mengembangkan produk-produknya agar konsumen tertarik untuk melalukan pembelian terhadap produk-produk yang mereka tawarkan.
Keputusan membeli suatu
produk ada pada diri konsumen karena pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang beragam. Konsumen bebas memilih berbagai
produk dengan mengggunakan
berbagai kriteria yang sesuai dengan
kebutuhan. Para pemasar yang
memahami keinginan konsumen
memilih suatu produk,
memungkinkannya mempengaruhi
keputusan pembelian dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenangkan kompetisi pasar.
2
Salah satu industri yang mengalami persaingan ketat saat ini adalah industri sampo. Sampo sudah menjadi kebutuhan sehari-hari di dalam kehidupan manusia, dan pada saat ini semakin banyak jenis dan merek sampo yang beredar di pasaran. Oleh karena itu, konsumen memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menentukan pilihannya, konsumen juga akan semakin jeli dan kritis dalam memilih sampo yang ada. Konsumen akan menggunakan produk sampo yang menurut persepsinya terbaik.
Dari sekian banyak merek sampo yang ada di pasaran, konsumen biasanya menggunakan faktor-faktor seperti kemasan, kualitas, merek dan harga sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan
pembelian sampo. Kemasan yang menarik akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian, hal ini sejalan dengan teori perilaku konsumen secara psikologis yang mengatakan bahwa seorang konsumen akan melakukan pengamatan terhadap barang yang akan dibeli dan digunakan oleh konsumen. Kemasan produk yang manarik akan mendorong seorang
konsumen untuk memberikan
kemudahan bagi konsumen dalam
penggunaan maupun penyimpanan
sehingga konsumen merasa puas. Desain yang unik, ukuran yang bermacam-macam, warna, bentuk dan
informasi yang diberikan pada
kemasan akan semakin mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan produk.
Kualitas yang baik juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi perusahaan jika ingin
produknya laku di pasaran. Sehingga perusahaan akan selalu memberikan kualitas terbaiknya kepada konsumen
agar konsumen terus melakukan
pembelian terhadap produk yang mereka tawarkan.
Dalam bisnis yang sangat ketat
merek menduduki peranan besar
terutama dengan penilaian konsumen terhadap kualitas atau mutu produk, sehingga merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Begitu pula dengan harga, harga memiliki peranan
yang sangat penting dalam
mempengaruhi konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian.
Keputusan membeli suatu produk sepenuhnya ada pada diri konsumen karena pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang beragam. Konsumen bebas memilih
berbagai produk dengan
mengggunakan berbagai kriteria yang sesuai dengan kebutuhan, selera, daya beli, mutu yang baik, dan harga yang lebih murah.
Procter & Gamble Indonesia (P&G) Secara resmi mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1989.
Walaupun pesaing terberatnya
Unilever telah jauh lebih dulu beroperasi di Indonesia, Namun itu
tidak membuat perusahaan
multinasional asal Amerika Serikat ini panik dalam menghadapi persaingan. Dengan pengalamannya yang panjang di berbagai negara, P&G tampak tenang. Pasar Indonesia tidak langsung digempurnya dengan 300 merek yang dikelolanya di seluruh dunia. P&G di Indonesia tidak membangun merek dari nol, melainkan cukup memilih
3
mana yang paling cocok untuk karakteristik pasar Indonesia, salah satunya adalah Pantene.
Dalam memasarkan sampo
Pantene, Perusahaan tidak
menggunakan strategi harga bantingan untuk merebut pasar. Bahkan, harga produknya relatif lebih tinggi dibandingkan produk sejenis dari
produsen lain. Perusahaan
mengusahakan harga yang semaksimal mungkin memberikan value bagi konsumen. Namun bagi mereka yang kantongnya pas-pasan, Perusahaan juga menyediakan sampo Pantene dalam kemasan sachet dengan harga yang ekonomis.
Cara ini lumayan berhasil, hanya dalam waktu satu dasawarsa, sampo Pantene menjelma menjadi pesaing utama sampo Sunsilk. Kini
Pantene merupakan merek yang
menjadi salah satu penguasa pasar dan
pemimpin pasar di Indonesia.
(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct
=j&q=pantenependatangbaru-yang&source=web, pada 20 September 2012).
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh
Kemasan, Kualitas, Merek dan Harga Terhadap keputusan Pembelian sampo Pantene Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Kemasan, Kualitas, Merek dan Harga Terhadap keputusan Pembelian sampo Pantene Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara?”.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis
pengaruh kemasan, kualitas, merek
dan harga terhadap keputusan
pembelian sampo Pantene pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
B. Tinjauan Pustaka
Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Definisi mengenai pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2008:6) adalah suatu proses manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pengertian tersebut bertumpu pada konsep pokok tentang kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, pertukaran dan transaksi pasar, pemasaran dan pemasar.
Sunarto (2003:12) mengartikan
manajemen pemasaran sebagai
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun dan
memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli
sasaran untuk mencapai tujuan
4 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat
dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya.
Kemungkinan itu dapat
dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu: product, price, place dan promotion. (Sunarto, 2003:42)
Produk
Produk menurut Kotler dan Amstrong (2008:266) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan dan yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen
1. Kemasan
Kemasan menurut Koler dan Amstrong (2008:275) adalah aktivitas merancang dan memproduksi wadah
atau pembungkus suatu produk.
Bungkus atau kemasan yang menarik akan memberikan nilai plus pada konsumen yang sedang membedakan beberapa produk yang bentuk dan mutunya hampir sama. Perbedaan tersebut akan terlihat dari label yang biasanya dalam kemasan produk.
2. Kualitas
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:272) kualitas adalah
karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Kualitas merupakan
hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas dari suatu produk
berkaitan erat dengan masalah
keputusan suatu konsumen yang
merupakan tujuan dari kegiatan
pemasasran yang dilakukan
perusahaan.
3. Merek
Merek (brand) telah menjadi elemen penting yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, manufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global. Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan barang atau jasa. (Tjiptono, 2005: 2)
4. Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga didefinisikan secara sempit adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara luas didefenisikan sebagai sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk jasa tersebut.
Dari defenisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa untuk memiliki atau memperoleh manfaat dari suatu
produk atau jasa, konsumen/
pelanggan dibebankan sejumlah uang untuk ditukarkan.
5 5. Keputusan Pembelian
Proses pembelian secara
spesifik terdiri dari urutan kejadian
berikut: pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tahap-tahap itu. (Setiadi, 2003: 16).
Penelitian Terdahulu
Very C.N.R (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh kemasan, harga dan kualitas terhadap keputusan pembelian minuman Frestea pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemasan, harga dan kualitas terhadap keputusan pembelian minuman Frestea. Hasil dari analisis data dengan metode analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa kemasan (X1),
kualitas (X2), dan harga (X3)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
minuman Freastea pada mahasiswa S1
Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Bagas Dirgantara (2011)
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Sampo Clear Universitas Negeri Yogyakarta)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen pengguna sampo
Clear pada Universitas Negeri
Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemasan, merek dan harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pengguna sampo
Clear di Universitas Negeri
Yogyakarta.
C. Metode Penelitian
Secara eksplanasi (penjelasan) penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya : yaitu ada yang
bertujuan untuk mempelajari,
mendeskripsikan, mendeteksi
(mengungkapkan), dan ada pula yang menyelidiki hubungan kausalitas, (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Berdasarkan tingkat eksplanasi, maka penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah :
Variabel Bebas (X) yaitu
variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Adapun variabel bebas penelitian ini adalah:
a. Kemasan (X1), yaitu seluruh
bungkus atau kemasan produk sampo Pantene seperti desain, ukuran, dan sebagainya .
b. Kualitas (X2), yaitu karakteristik
produk sampo Pantene yang
bergantung pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan.
c. Merek (X3), yaitu, nama, istilah,
simbol rancangan atau kombinasi
hal-hal tersebut, yang
6
mengidentifikasi produk sampo Pantene.
d. Harga (X4), yaitu sejumlah uang
yang harus dikeluarkan oleh untuk
mendapatkan manfaat atas
penggunaan produk sampo
Pantene.
Variabel Terikat (Y) yaitu
variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian, yaitu merupakan suatu kegiatan dimana individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan yaitu sampo Pantene.
3.6 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah 97 mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara
yang pernah membeli dan
menggunakan sampo Pantene. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Purposive Sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan menentukan sampel dari populasi yang mempunyai kriteria tertentu (Ginting dan Situmorang, 2008:141).
3.7 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu : data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan memberikan kuisioner dan data sekunder diperoleh dari sumber-sumber lain yang diolah seperti buku, dokumen, jurnal dan data internet yang mendukung penelitian ini.
3.8 Teknik Analisis Data
Metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis linear berganda sebagai berikut:
3.8.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana
data yang dikumpulkan,
diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan
gambaran mengenai topik yang
dibahas.
3.8.2 Metode Analisis Statistik
Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh kemasan,
kualitas, merek dan harga terhadap keputusan pembelian sampo Pantene pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitasa Sumatera Utara. Adapun persamaan regresi yang digunakan, yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian sampo Pantene
a = Konstanta
bl- b4 = Koefisien regresi berganda
X1 = Kemasan X2 = Kualitas X3 = Merek X4 = Harga e = Standar error
7 D. Hasil Penelitian dan
Pembahasan
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji- F)
Bentuk pengujiannya adalah: a. H0: b1= = =b4=0, artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari kemasan,
kualitas, merek dan harga
terhadap keputusan pembelian. b.Ha: b1≠b2≠b3≠b4≠0, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari kemasan, kualitas,
merek dan harga terhadap
keputusan pembelian
Tabel 4.12 ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 122.643 4 30.661 12.648 .000a
Residual 223.027 92 2.424
Total 345.670 96
a. Predictors: (Constant), harga, kemasan, kualitas, merek b. Dependent Variable: keputusan
Sumber : Hasil olahan SPSS 17, 2012
Berdasarkan hasil SPSS diperoleh nilai sig 0.00 (lebih kecil dari 0.05),
sehingga dapat dinyatakan H0
diterima(Ha ditolak), artinya secara
bersamaan variabel-variabel bebas yaitu kemasan, kualitas, merek dan
harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian.
Maka hasil pengujian menurut tabel adalah sebagai berikut:
n = jumlah sampel = 97
k = jumlah seluruh variabel = 5 = derajat pembilang = k-1 = 4 = derajat penyebut = n-k = 92 Pada tingkat signifikansi (α)= 0.05 diperoleh Ftabel = 2,45
Fhitung > Ftabel = 13,485 > 2,45 Ha
diterima. Artinya secara serempak variabel kemasan, kualitas, merek dan
harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat:
Bentuk pengujiannya adalah:
H0:b1= = =b4=0, artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha: b1≠b2≠b3≠b4≠0, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. > 0,05 H0 diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. < 0,05 Ha
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai thitung
8
ttabel. Kriteria pengambilan
keputusannya yaitu:
1. H0 diterima jika ttabel < thitung < ttabel
pada α = 5%
2. Ha diterima jika thitung > ttabel dan
thitung < ttabel pada α = 5%
Tabel 4.13 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .956 2.510 .381 .704 kemasan .191 .123 .154 1.551 .124 kualitas merek .544 .266 .139 .131 .367 .204 3.908 2.029 .000 .045 harga .122 .124 .084 .982 .329
a. Dependent Variable: keputusan
Sumber: Hasil olahan SPSS 17 2012
Pada Tabel 4.13 diatas dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial
masing-masing variabel sebagai
berikut:
1. Variabel Kemasan
Nilai thitung variabel kemasan
adalah 1,551 dan nilai ttabel
sebesar 1,986 maka thitu ng < ttabel
(1,551<1,986) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel kemasan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan (0,124>0.05) terhadap keputusan pembelian sampo Pantene pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan. Artinya jika variabel
kemasan ditingkatkan maka
keputusan pembelian tidak akan bertambah.
2. Variabel Kualitas
Nilai thitu ng variabel kualitas
adalah 3,908 dan nilai ttabel
sebesar 1,986 maka thitu ng > ttabel
(3,908>1,986) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel kualitas berpengaruh
positif dan signifikan
(0,000<0.05) terhadap keputusan pembelian sampo Pantene pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan. Artinya, jika variabel kualitas ditingkatkan, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat. Variabel kualitas mempunyai nilai terbesar diantara variabel lain yang mempengaruhi
keputusan pembelian sampo
Pantene, sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel kualitas
merupakan variabel yang dominan dalam mempertahankan keputusan
9
pembelian sampo Pantene pada Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Variabel Merek
Nilai thitu ng variabel merek adalah
2,029 dan nilai ttabel sebesar 1,986
maka thitu ng > ttabel (2,029>1,986)
sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel merek berpengaruh positif dan signifikan (0,045<0.05) terhadap
keputusan pembelian sampo
Pantene pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Artinya, jika variabel Merek ditingkatkan, maka keputusan pembelian akan meningkat.
4. Variabel Harga
Nilai thitung variabel harga adalah
0,982 dan nilai ttabel sebesar 1,986
maka thitu ng < ttabel (0,982<1,986)
sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan (0,329>0.05) terhadap keputusan pembelian sampo Pantene pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Artinya jika variabel harga ditingkatkan maka keputusan pembelian tidak akan bertambah.
3. Koefisien Determinasi (Uji Goodeness of Fit) Tabel 3.14 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .596a .355 .227 1.55699
a. Predictors: (Constant), harga, kemasan, kualitas, merek b. Dependent Variable: keputusan
Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,596 atau 59,6% yang berarti bahwa hubungan antara kemasan, kualitas, merek dan harga terhadap keputusan pembelian adalah cukup erat. Pada Tabel telah ditunjukkan nilai R Square dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,355 yang berarti 35,5% variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh Kemasan, Kualitas, Merek dan Harga. Sedangkan sisanya 67,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Standard Error of Estimated artinya mengukur variabel dari nilai
yang diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,55699. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan data yang
diperoleh baik dari data primer ataupun sekunder dan dari hasil penelitian yang telah dilakukuan, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (Uji-F) menunjukkan
10
bahwa pengaruh variabel
independen, yaitu: kemasan, kualitas, merek dan harga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian sampo
Pantene pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Hasil uji secara parsial (Uji-t) diperoleh hasil bahwa variabel kemasan dan variabel harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel kualitas dan variabel merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Variabel yang dominan
mempengaruhi keputusan
pembelian adalah variabel kualitas dan variabel merek.
3. Berdasarkan pengujian koefisien determinasi nilai R sebesar 0,596 berarti hubungan antara variabel kemasan, kualitas, merek dan harga sebesar 59,6%. Artinya hubungannya cukup erat.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kemasan berpengaruh
tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian Procter & Gamble (P&G) harus terus melakukan
inovasi-inovasi baru dalam
pengemasan dengan menciptakan
kemasan yang dapat
mencerminkan kualitas dan
manfaat dari sampo Pantene.
Sehingga hanya dengan melihat saja konsumen bisa mengetahui maksud dari kemasan tersebut. 2. Dari hasil penelitian, variabel
kualitas adalah variabel yang
paling berpengaruh dominan
terhadap keputusan pembelian sampo Pantene, oleh karena itu Procter & Gamble (P&G) harus tetap mempertahankan kualitas dan mutu terbaik yang telah
mereka berikan. Sehingga
konsumen tetap percaya dan akan
terus menggunakan sampo
Pantene.
3. Dari hasil penelitian, variabel merek juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sampo Pantene. Oleh karena itu Procter & Gamble (P&G) perlu mempertahankan dan menjaga citra merek yang sudah mereka bangun selama ini dan harus terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen agar citra merek sampo Pantene semakin baik.
4. Dari hasil penelitian, variabel harga berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian sampo
Pantene. Oleh karena itu Procter & Gamble (P&G) perlu
memberikan harga yang
terjangkau dan sesuai dengan kualitas yang diberikan oleh
sampo Pantene. Sehingga
konsumen akan tetap melakukan keputusan pembelian terhadap sampo Pantene.
5. Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan dapat lebih
11
misalnya dengan menambahkan variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Angipora, P. Marius. 1999.
Dasar-Dasar Pemasaran. PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Anoraga, Wien’s. 2000. Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers.
Ginting, Paham dan Syafirzal Helmi Situmorang, 2008, Filsafat Ilmu dan Metode Riset. USU Press, Medan
Kotler, Amstrong, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi
keduabelas, Erlangga :
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Lamb, Charles W. Joseph F Hair dan Carl Mc Daniel. 2001., Pemasaran Buku 1, Salemba Empat, Yogyakarta
Rangkuti, Freddy, 2004, The Power of Brands : Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi
Pengembangan Merek,
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Setiadi, J. Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen dalam Konsep dan
Implikasi untuk Strategi
Penelitian dan Pemasaran.
Jakarta: Prenada Media.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2012, Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press: Medan.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesembilan. Bandung: Alfabeta.
Sunarto 2003, Prinsip-Prinsip
Pemasaran, Amus,
Yogyakarta
Supramono dan Haryanto, Jony
Octavian. 2003. Desain
Proposal Penelitian: Studi
Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy. 2005. Brand
Management and Strategy.
Yogyakarta: Andy
KARYA ILMIAH
C.N.R, Very. 2011. Pengaruh
kemasan, harga dan kualitas terhadap keputusan pembelian
minuman Frestea pada
mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara: Fakultas
Ekonomi.
Dirgantara, Bagas. 2011. Pengaruh kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Pengguna Sampo Clear
Universitas Negeri
Yogyakarta). Skripsi.
Universitas Negeri
Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi.
Ishadi, Indi Djastuti. 2012. Analisis
pengaruh ketidakpuasan
konsumen, iklan pesaaing dan perilaku mencari variasi terhadap perilaku perpindahan merek pada konsumen sampo Sunsilk. Diponegoro, “Jurnal of Management” Volume 1.
12 Nomor 2. Tahun 2012. Halaman 342-351. PUBLIKASI ELEKTRONIK http://www.google.co.id/url?sa=t&rct= j&q=pantenependatangbaruyang &source=web, pada 20 September 2012 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/djom http://www.wikipedia.com http://www.panteneindonesia.com