Membangun Sistem Informasi Inventori CV. Muda Jeans Berbasis Website Menggunakan Metode Rapid
Membangun Sistem Informasi Inventori CV. Muda Jeans Berbasis Website
Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD)
Erik Rahman1, Aviarini Indrati2 Universitas Gunadarama 1,2
erikrahman19@gmail.com, avi@staff.gunadarma.ac.id
Abstrak – CV. Muda Jeans merupakan usaha milik perseorangan yang bergerak di bidang usaha jual
beli dan memproduksi produk jeans wanita. Proses pencatatan dengan menuliskan setiap proses informasi tentang produk ke buku besar. Proses pencatatan tentunya masih banyak kekurangan seperti lembaran kertas buku yang mudah rusak dan hilang. Sistem ini diimplementasikan menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) di merancang sistem. Peneliti melaksanakan persyaratan perencanaan untuk mengidentifikasi masalah dan masalah bisnis yang terjadi nanti pada tahap desain bengkel, peneliti membuat bengkel untuk menentukan alur kerja bersama sistem antarmuka dan pada tahap akhir peneliti melakukan pengujian sistem parsial pada tahap implementasi menggunakan metode pengujian kotak hitam. Peneliti ini ingin membangun sistem baru. Peneliti menghasilkan Informasi Inventaris berbasis web Sistem CV. Muda Jeans untuk membantu melakukan pencatatan produk.
Kata Kunci : CV. Muda Jeans, Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web, Aplikasi Cepat Pengembangan (RAD), pengujian black box.
Abstract - CV. Muda Jeans is a privately owned business that is engaged in the business of selling and manufacturing women’s jeans product. The recording process by writing each process information about the product to the ledger. The recording process is certainly still a lot of deficiencies such as sheets of paper books that are easily damaged and lost. This system is implemented using the Rapid Application Development (RAD) method in designing the system. Researcher carry out planning requirements to identify problems and business problems that occur later in the design phase of the workshop, researchers make workshops to determine workflows with the interface system and in the final stage, researchers conduct a partial system test at the implementation stage using the black box testing method. This researcher wants build a new system. Researcher produced a web-based Inventory Information Systems CV. Muda Jeans to help carry out product records. Keyword : CV. Muda Jeans, Web-based Inventory Information Systems, Rapid Application Development (RAD), Black box testing;
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin maju khususnya informasi teknologi yang berhubungan dengan internet. Dalam perkembangan modern saat ini internet memiliki pengaruh yang sangat besar, baik dalam hal bidang pendidikan, sains, politik dan dunia bisnis. Berdasarkan hasil survei APJII bisa Terlihat dari tahun 2016 terdapat sekitar 132,7 juta pengguna, dan pada tahun 2017 pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta pengguna di Indonesia dari total 262 juta penduduk Indonesia [1]. Dalam Dibidang bisnis internet sangat membantu para pelaku bisnis sebagai pendukung dalam menjalankan bisnis. Orang bisnis yang dapat melakukan transaksi bisnis dengan mudah dan mengelola produknya dengan menggunakan smartphone yang terhubung ke internet untuk mengakses sistem manajemen inventaris produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri dari barang, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide [2]. Persediaan produk merupakan aset yang termasuk barang dimiliki oleh perusahaan dengan maksud untuk menjual dalam jangka waktu bisnis tertentu, atau persediaan barang yang ada masih dalam proses atau proses produksi, atau persediaan bahan baku menunggu untuk digunakan dalam suatu produksi proses [3]. Pengelolaan persediaan atau persediaan produk sangat erat kaitannya dengan kegiatan pengumpulan data tentang aktivitas dan transaksi keluar masuk produk suatu perusahaan. Sistem inventaris akan menyediakan kemungkinan struktur organisasi dan kebijakan operasi produksi, untuk memelihara dan mengendalikan barang persediaan [4].
CV. Muda Jeans merupakan usaha milik perseorangan yang bergerak di bidang usaha
jual beli dan memproduksi produk jeans wanita. Proses pencatatan dengan menuliskan setiap proses informasi tentang produk ke buku besar. Proses pencatatan tentunya masih banyak kekurangan seperti lembaran kertas buku yang mudah rusak dan hilang. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis mempunyai pemikiran untuk membangun yang baru sistem, yaitu sistem informasi pencatatan persediaan barang berbasis online dengan mengaplikasikan Rapid Application Development (RAD) metode pengembangan sistem dalam membuat sistem baru.
2. Kajian Pustaka
Jijon Raphita Sagala (2018: 87-90). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi sistem informasi penjadwalan belajar mengajar di SMA Swasta Raksana Medan. Aplikasi sistem informasi ini diharapkan bisa membantu proses pembuatan penjadwalan belajar mengajar di SMA Swasta Reksana Medan menjadi ter- komputerisasi. Dan dengan adanya aplikasi sistem informasi ini diharapkan proses pembuatan jadwal belajar mengajar akan semakin cepat dan tidak sering mengalami keterlambatan dalam pembuatan jadwal belajar mengajar di SMA Swasta Reksana Medan.
Meidyan Permata Putri, Hendra Effendi (2018). Berdasarkan hasil penelitian, implementasi website service guide “Waterfall Tour South Sumatera” dengan penerapan metode RAD (Rapid Application Development) website service guide “Waterfall Tour South Sumatera” dinyatakan berhasil. Website selain berisi informasi mengenai air terjun di sumatra selatan, website juga digunakan juga untuk media promosi wisata air terjun yang ada di sumatera selatan. Secara nyata website memberikan hasil yang positif, karena dengan ada nya website guide ini, semua informasi mengenai air terjun bisa di dapatkan dengan mudah. Dan dengan adanya website guide ini diharapkan semakin banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke air terjun yang ada di sumatera selatan tanpa menghadapi kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai air terjun yang ada di sumatra selatan.
Dhega Febiharsa, I Made Sudana, Noor Hudallah (2019). Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui sejauh mana kedua metode pengujian ini dapat reliabel dalam menguji sistem informasi lembaga sertifikasi profesi yang dibangun. Berdasarkan analisa yang dilakukan, aplikasi AppPerfect Web Test sejalan dengan hasil uji fungsi (BlackBox) yang dilakukan oleh pengguna. Dengan kata
lain pengujian fungsionalitas (Blackbox) dapat dilakukan/di implementasikan langsung dengan pengguna maupun dengan aplikasi AppPerfect Web Test, atau keduanya.
Sandy Kosasi (2015). Hasil penelitian memperlihatkan sistem perangkat lunak perniagaan elektronik ini dapat menjadi terobosan baru dalam cara dan mekanisme berinteraksi dengan pengunjung atau pelanggan, aliran informasi menjadi lebih interaktif dan transparan, pelayanan yang lebih spesifik/khusus untuk setiap pelanggan, kemudahan konsultasi dalam pembelian produk furniture, dapat menampung jumlah produk furniture lebih banyak tanpa terkendala luas bangunan.
3. Perancangan Sistem / Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah merancang, mengembangkan sistem dan menguji sistem. Langkah pertama masuk pengembangan sistem menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Pengembangan sistem
Metodologi adalah proses pengembangan sistem yang formal dan tepat yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, terbaik praktik, dan alat otomatis untuk pengembang manajer proyek untuk mengembangkan dan memelihara sebagian besar atau semua sistem informasi atau perangkat lunak. [5]. Metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development) relatif lebih sejalan dengan rencana pengembangan aplikasi yang tidak memiliki ruang lingkup besar dan akan dikembangkan oleh tim kecil. Pengembangan sistem yang
menekankan kecepatan dalam
pengembangan melalui keterlibatan pengguna dalam pengembangan cara yang cepat, berulang, dan bertahap dari serangkaian prototipe sistem yang dapat berkembang ke dalam sistem final atau versi tertentu [6]. Metode Rapid Application Development (RAD) memiliki beberapa tahapan yang harus diikuti atau dilakukan dalam melakukan pengembangan sistem. Berikut adalah gambarnya tampilan fase pengembangan metode Rapid Application Development (RAD):
Membangun Sistem Informasi Inventori CV. Muda Jeans Berbasis Website Menggunakan Metode Rapid Tahapan Rapid Application Development
(RAD) terdiri dari 3 tahapan terstruktur dan saling bergantung pada setiap tahapan yaitu: 1. Perencanaan Persyaratan (Perencanaan
Persyaratan)
a. Pengguna dan analis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan aplikasi atau sistem.
b. Berorientasi untuk memecahkan masalah bisnis.
2. Workshop Desain
a. Analis dan programmer menampilkan tampilan tentang desain alur kerja dan tampilan visual dari pembuatan sistem.
b. Pengguna merespon prototipe kerja aktual / desain tampilan sistem yang telah dibuat.
c. Analis menyempurnakan modul desain berdasarkan umpan balik pengguna.
3. Implementation (Penerapan)
a. Sistem baru akan diuji sebagian sebelum diperkenalkan ke organisasi. b. Sistem akan diperkenalkan ke
organisasi melalui beberapa tampilan dalam sistem bersama dengan penjelasan dari setiap tampilan sistem.
c. Sistem akan diimplementasikan menggunakan server hosting sebelum sistem benar-benar digunakan oleh organisasi untuk menjalankan bisnis. Dalam melakukan pengembangan sistem, peneliti menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai alat bantu atau alat yang digunakan sebagai analisis dan desain alur kerja dan tampilan sistem. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis cetak biru perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun, dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak [7]. Antarmuka Pengguna adalah masukan dan keluaran yang secara langsung melibatkan akhir sistem pengguna. Tujuan desain antarmuka pengguna dapat bervariasi seperti antarmuka, karakteristik pengguna, dan karakteristik perangkat antarmuka tertentu [8].
Langkah selanjutnya adalah menguji fungsionalitas sistem menggunakan metode pengujian black box. Konsep kualitas sangat penting untuk kepuasan pengguna dan pengembang. Untuk mencapai kualitas sistem yang diharapkan, software yang sedang dikembangkan secara umum ada beberapa strategi pengujian black box yang dapat dilakukan [9].
Testing adalah jenis pengujian yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak memiliki kinerja internal yang diketahui sehingga penguji melihat perangkat lunak sebagai proses pengujian "blck box" yang tidak penting untuk melihat isinya, tetapi hanya menguji pada eksternal sistem [10].
4. Implementasi Sistem dan Hasil
a. Fase I Perancangan Alur Kerja Sistem
Peneliti membuat sebuah rancangan diagram yang menggambaran alur kerja sistem dan rancangan diagram database sistem yang akan digunakan.
1. Diagram Proses Bisnis
Fase ini adalah menggambarkan alur proses bisnis yang dilakukan dengan menggunakan sistem informasi inventori berbasis website.
Gambar 2 Diagram Proses Bisnis Admin mempunyai hak untuk create data akun karyawan dan juga create data penjualan berdasarkan data penjualan yang diterima. Admin harus terkoneksi dengan internet terlebih dahulu sebelum melakukan proses create data tersebut. Bagian gudang mempunyai hak untuk create data bahan mentah, seperti input mengenai informasi bahan mentah yang masuk serta total dan jenis bahan tersebut, create data produk mengenai spesifikasi dan jenis produk serta mempunyai hak untuk mengcreate data supplier seperti informasi mengenai nama supplier dan jenis produk yang supplier kirimkan lalu data-data tersebut akan di simpan ke dalam database sistem informasi inventori CV. Muda Jeans berdasarkan jenis-jenis data tersebut serta jasa web server digunakan untuk memastikan bahwa server website tetap aktif dan tidak terjadi down pada saat admin atau bagian gudang mengakses sistem inventori berbasis website CV. Muda Jeans.
2. Use Case Diagram
Fase ini adalah menggambarkan use case diagram yang dilakukan oleh bagian gudang dan admin di dalam sistem.
Gambar 3 Use Case Diagram 3. Activity Diagram
Dalam tahapan ini activity diagram dibagi menjadi 2 activity, yaitu activity diagram admin dan activity diagram karyawan karena kedua aktor ini yaitu admin dan karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda di dalam mengakses sistem. Berikut penggambaran activity diagram admin dan activity diagram karyawan:
Activity Diagram Admin
Gambar 4 Activity Diagram Admin Activity Diagram Bagian Gudang
Gambar 5 Activity Diagram Bagian Gudang 4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan arus data ketika pengguna melakukan akses terhadap sistem dan sistem akan meresponse pengguna berdasarkan kegiatan yang pengguna lakukan di dalam sistem. Di dalam menggunakan sistem, penulis membagi
menjadi 2 aktor yang memiliki peran dalam mengakses sistem yaitu pengguna sebagai admin dan bagian gudang. Kedua aktor sama sama bisa melakukan kegiatan menginput, menambah, mengubah maupun menghapus data di dalam sistem tetapi terdapat perbedaan antatra 2 aktor tersebut yaitu perbedaaan hak akses dari 2 aktor tersebut. Hak akses yang dimiliki aktor pengguna sebagai admin memiliki hak akses unutuk create akun karyawan, dan create data penjualan di dalam sistem sedangan aktor pengguna bagian gudang mempunyai hak untuk create data bahan mentah, data suppliers dan data produk di dalam sistem. Berikut diagram mengenai gambaran lengkap proses atau skenario yang dilakukan oleh admin dan bagian gudang.
Gambar 6 Sequence Diagram Create Akun Karyawan
Gambar 7 Sequence Diagram Create Supplier
Gambar 8 Sequence Diagram Create Data Bahan Mentah
Gambar 9 Sequence Diagram Create Data Produk
Gambar 10 Sequence Diagram Create Data Penjualan
Membangun Sistem Informasi Inventori CV. Muda Jeans Berbasis Website Menggunakan Metode Rapid
b. Fase II Perancangan Diagram Basis Data Sistem
Pada tahap ini peneliti merancang diagram kelas model domain sebagai desain database untuk sistem informasi persediaan yang akan dibuat. Diagram kelas model domain menggambarkan hubungan atau relasi antar entitas di CV. Database sistem informasi inventaris Muda Jeans. Hubungan antara ini entitas dibuat berdasarkan data kebutuhan yang dibutuhkan oleh CV. Muda Jeans dalam inventaris berbasis situs web sistem Informasi.
Gamabar 11 Domain Model Class Diagram
c. Improved Display and System Coding
Pada tahap ini, peneliti melakukan perbaikan pada desain tampilan antarmuka pengguna sistem untuk pengguna sebagai admin. Berikut hasil perbaikan desain antarmuka pengguna admin:
1. Desain Tampilan Halaman Login
Rancangan tampilan form login nantinya akan menjadi pedoman dari desain yang akan dibuat diimplementasikan atau direalisasikan dalam pembuatan hasil form login sistem.
Gambabar 12 Desain Tampilan Halaman Login
Coding form Login pages:
<div class="container-fluid "> <div class="row"> <div class="col-md-4 colmd-offset-4">
<div
class="paper-wrap bevel tlbr"> <div id="paper-top">
<div class="row"> <div class="col-lg-12 no-pad">
<a class="navbar-brand logo-text" href="#">Login CV. Muda Jeans</a> </d>
</div></div>
2. Desain Tampilan Halaman Dashboard
Gambar 13 Desain Tampilan Halaman Dashboard
Coding Dashboards Pages:
<table class="table table-hover"> <thead> <tr> <th>#</th> <th >Date</th>
<th>No. Transaksi</th> <th>DO#</th> <th>Jumlah</th> <th>Tool</th> </tr>
</thead> <?php $nomor =0; while ($myData =
mysql_fetch_array($myQry)) {
$nomor++; $noNota = $myData ['id_barang_masuk']; $my2Sql = "SELECT
SUM(jumlah) AS total FROM barang_masuk_detail WHERE id_barang_masuk='$noNota'";
3. Create User Page Display Design
Gambar 14 Create User Page Display Design Coding the Create User Page:
<table id="example2" class="table bordered table-hover"> <thead>
<tr> <th>No</th> <th >Username</th> <th>Contact</th>
<th>Address</th> <th>Bagian</th> <th>Blokir</th>
<th>Tools</th> </tr>
</thead><?php $mySql = "SELECT * FROM user ORDER BY id_user ASC"; $myQry =
mysql_query($mySql) or die ("Query salah : ".mysql_error());$nomor =0;while
4. Sales Data Page Display Design
Gambar 15 Sales Data Page Display Design Coding Sales Pages:
if($myQry){$tmpSql ="SELECT tproduk.*, tmp.jumlah, tmp.diskon FROM tproduk,
tmp_so As tmp WHERE tproduk.id_produk =
tmp.kd_barang AND
tmp.kd_user='".$_SESSION['SES_LOGIN']."'";
Gambar 16 Supplier Page Display Design Coding Supplier Pages:
<table id="example2" class="table bordered table-hover">
<thead> <tr> <th>#</th> <th >Supplier Name</th> <th>Contact</th>
<th>Fax</th> <th>Address</th>
<th>Description</th><th>Tools</th> </tr> </thead> <?php $sqlSupplier = "SELECT * FROM tsupplier ORDER BY id_supplier
6. Pengujian Halaman Bahan Mentah
Gambar 17 Pengujian Halaman Bahan Mentah Coding of Raw Material Pages:
<form action="<?php $_SERVER['PHP_SELF']; ?>"
method="post" name="form1"
target="_self"> <div class="control-group"> <input
name="txtID"
id="kodebarang" type="text" class="form-control"
placeholder="Klik untuk
memilih material" required = "required"
onClick="window.open('../module/pencarian –barang
7. Product Page Display Design
Gambar 18 Product Page Display Design Product Page Coding:
<table id="example2" class="table bordered table-hover">
<thead> <tr> <th>#</th> <th >Product Code</th> <th >Product Name</th>
<th>Unit</th><th>Qty</th> <th>Description</th> <th>Price sell</th> <th>Tools</th> </tr></thead> <?php $sqlProduk = "SELECT * FROM tproduk ORDER BY id_produk DESC";
d. Black Box Testing
Peneliti melakukan beberapa pengujian terhadap fungsionalitas sistem dengan menggunakan metode pengujian blackbox. Berikut rencana pengujian yang dilakukan oleh penulis yang terbagi menjadi 3 bagian:
1. Pengujian untuk pengguna sebagai admin. Peneliti menguji fungsi validasi login dan logout admin, yaitu bidang yang diperlukan untuk membuat akun pengguna / karyawan, membuat data penjualan, dan memvalidasi fungsi penyimpanan di masing-masing proses di atas yang telah dilakukan.
2. Menguji pengguna sebagai karyawan. Peneliti menguji validasi login dan logout karyawan fungsi, membuat / membuat data produk, membuat atau mengolah input data bahan baku / bahan baku, dan data pemasok dan fungsi yang disimpan di setiap proses di atas yang telah dilakukan. 3. Kesimpulan Pengujian berisi hasil pengujian fungsionalitas yang telah dilakukan peneliti setiap fase.
Pengujian Login dan Logout Admin
Tabel 1 Pengujian Login dan Logout Admin
Tabel 2 Pengujian Login Admin data salah
Pengujian Halaman Karyawan
Tabel 3 Pengujian Halaman Karyawan
Tabel 4 Pengujian Halaman Penjualan
Pengujian Login dan Logout Karyawan
Membangun Sistem Informasi Inventori CV. Muda Jeans Berbasis Website Menggunakan Metode Rapid
Pengujian Halaman Produk
Tabel 6 Pengujian Halaman Produk
Pengujian Halaman Bahan Mentah
Tabel 7 Pengujian Halaman Bahan Mentah
Pengujian Halaman Supplier
Tabel 8 Pengujian Halaman Supplier
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, sistem informasi inventori CV. Muda Jeans dengan penerapan menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) untuk membantu proses pencatatan dari setiap proses bisnis yang berjalan di CV. Muda Jeans sudah siap untuk digunakan dan di implementasi kan di CV. Muda Jeans. Berdasarkan Pengujian perancangan perangkat lunak sistem informasi inventori berbasis website yang telah dilakukan oleh peneliti, menyimpulkan bahwa sistem sudah berhasil melewati fase-fase pengujian yang merujuk dengan metode pengujian blackbox testing dengan sukses sesuai dengan fungsionalitas dan kebutuhan sistem yang dibutuhkan oleh CV. Muda Jeans. Sistem informasi inventori berbasis website ini dapat menjadi media sebagai sistem pencatatan inventori CV. Muda Jeans untuk menjawab permasalahan yang ada di CV. Muda Jeans. Hasil pengujian menampilkan sebuah sistem informasi inventori website yang dapat melakukan pencatatan dari setiap proses bisnis yang ada dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan CV. Muda Jeans.
Sistem informasi inventori berbasis website CV. Muda Jeans perlu ada pengembangan dan penambahan modul di bagian fungsi website. Dimana website belum mempunyai modul/fungsi untuk membuat laporan dari setiap proses pencatatan yang ada dan juga
belum memiliki modul untuk pembuatan laporan keuangan untuk CV. Muda jeans berdasarkan data penjualan dan pengeluaran CV. Muda Jeans. Sehingga sistem informasi inventori hanya bisa digunakan sebagai sistem pencatatan dari setiap proses yang ada di CV. Muda Jeans
6. Pustaka
[1] Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2019). Jumlah Pengguna Internet di Indonesia dari tahun 2016 dan tahun 2017. Retrieved from
Https://Apjii.Or.Id/Downfile/File/Buletina pjiiedisi33januari2019.Pdf. (Diakses 5 Agustus 2019)
[2] Manap, A. (2016). Revolusi Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media: Jakarta.
[3] Rangkuti, F. (2004). Manajemen Persediaan Aplikasi Di Bidang Bisnis. Erlangga: Jakarta.
[4] Assauri, S. (2016). Manajemen Operasi Produksi. PT. Raja Grafido Persada: Jakarta
[5] Whitten, dkk. (2001). System Analysis and Design Methods; Sixth Edition. Boston USA: Irwin.
[6] Whitten & Bentley. (2007). System Analysis and Design Methods - 7th Edition. USA: New York Publish by Mcgraw-Hill Companies Copyright 2007. [7] Alim,Yadanur, Dkk. (2012). Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, Issn 20864930.
[8] Satzinger, John W., Robert B. Jackson., & Stephen D. Burd. (2012). System Analysis and Design in a Changing a World. (6 Edition). Boston: Course Technology.
[9] Adi Nugroho. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Informatika Bandung, Bandung.
[10] Rizky, Soetam. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.