• Tidak ada hasil yang ditemukan

MISI DAGANG DAN PERTEMUAN BILATERAL KE BRAZIL DAN PERU, SEPTEMBER 2013 KEPEDULIAN PADA ANAK-ANAK JALANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MISI DAGANG DAN PERTEMUAN BILATERAL KE BRAZIL DAN PERU, SEPTEMBER 2013 KEPEDULIAN PADA ANAK-ANAK JALANAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI EKSPORTIR DAN INDUSTRI INDONESIA

Edisi 08/Agustus 2013

MISI DAGANG DAN PERTEMUAN BILATERAL KE BRAZIL DAN PERU, 10 - 17 SEPTEMBER 2013

Kementerian Perdagangan RI yang dipimpin oleh Wamendag, Bp. Bayu Krisnamurthi akan melakukan misi dagang dan sekaligus melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Brazil dan Peru dari tanggal 10 - 17 September 2013. Dalam kunjungan tersebut rangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh Wamendag adalah menghadiri Sidang ICO yang ke 50 bertempat di Hotel Belo Horizonte, Brazilia; memimpin Forum Bisnis dengan para pengusaha Brazil dan melakukan kerjasama bilateral dengan Pemerintah Brazil bertempat di Sao Paulo dari tanggal 10 – 15 September 2013. Acara akan dilanjutkan dengan melakukan kerjasama bilateral dengan Pemerintah Peru serta bussiness meeting dengan para pengusaha Peru di Lima, Peru dari tanggal 16 – 17 September 2013. Dalam rangka hal tersebut AEKI telah menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan RI pada tanggal 15 dan 28 Agustus 2013 bertempat di kantor Kementerian Perdagangan RI. Beberapa Anggota/Pengurus AEKI rencananya akan turut dalam misi dagang Wamendag tersebut. AEKI mengusulkan agar Indonesia dengan Brazil dapat melakukan kerjasama baik dibidang pemasaran kopi atau dibidang peningkatan produkifitas kopi.

KEPEDULIAN PADA ANAK-ANAK JALANAN

Dalam rangka membina anak-anak jalanan dan anak-anak kurang mampu, Yayasan Sahabat Anak pada tanggal 24 – 25 Agustus 2013 telah menyelenggarakan Jambore Sahabat Anak bertempat di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Acara tersebut diikuti oleh 1000 anak jalanan dan anak kurang mampu dengan didampingi 500 tenaga pendamping dan dihadiri oleh berbagai sukarelawan dan NGO asing.

Dalam rangka memberikan pembekalan kepada anak-anak khususnya dibidang dunia usaha (enterpreunership) di masa depan dari kebiasaan hidup di jalanan, maka pada kesempatan tersebut Bp. Pranoto Soenarto mewakili AEKI memberikan motivasi dengan mengisi workshop ”Bagaimana melakukan wirausaha Sederhana dengan Kopi”.

(2)

SOSIALISASI TERM OF DELIVERY (ToD) Cost Insurance Freight (CIF)

Kementerian Perdagangan RI melalui Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional terus melakukan sosialisasi dan terus mendorong peningkatan devisa ekspor salah satunya dengan mendorong agar transaksi ekspor dengan menggunakan CIF sedangkan impornya dengan menggunakan FOB.

Mengingat hingga saat ini proses transaksi ekspor yang dilakukan oleh eksportir 80% menggunakan FOB, dan belum dimillikinya data oleh Pemerintah terhadap freight dan insurance dalam proses ekspor oleh pelaku eksportir, maka delam tahap awal Pemerintah merencanakan melakukan pendataan terhadap freight dan insurance yang dilakukan oleh para pelaku ekspor. Untuk itu, dalam lembar PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), para pelaku ekspor meskipun dengan sistem PEB akan diwajibkan mengisi Freight dan Insurance pada kolom nomor 31 dan 32. Saat ini Kementerian Keuangan sedang mempersiapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait dengan pengisian data tersebut dan petunjuk teknis akan dikeluarkan oleh Dirjen Bea dan Cukai.

Sosialisasi diselenggarakan di Hotel JS. Luwansa Kuningan Jakarta pada tanggal 23 Agustus 2013 dipimpin oleh Bp. Gusmardi Bustami, Dirjen PEN dan selaku nara sumber dari BI, Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Daglu - Kemendag, APINDO, dan Depalindo. Sosialisasi selain dihadiri oleh berbagai Asosiasi juga perusahaan pelaku ekspor dan impor.

BIMBINGAN TEKNIS PEGEMBANGAN WISATA MICE

AEKI telah menghadiri undangan bimbingan teknis pengembangan wisata MICE untuk Asosiasi industri yang diselenggarakan oleh Kementerian Periwisata dan Ekonomi Kreatif cq. Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata pada hari Rabu, 28 Agustus 2018 bertempat di hotel Alila, Pecenongan – Jakarta. Dalam bimbingan teknis tersebut Asosiasi diarahkan agar dapat melakukan kerjasama atau melakukan

bidding untuk melaksanakan statu event internasional di salah satu destiny yang ada di Indonesia. Pihak

Kemenparekraf akan memberikan bimbingan teknis tentang segala hal yang diperlukan sehingga pihak asosiasi dapat melakukan bidding event internasional tersebut. Untuk Event internasional yang akan dilaksanakan sebaiknya dengan rentang waktu minimal dua tahun kedepan sehingga persiapan dapat dilaksanakan lebih matang.

(3)

FORUM EKSPOR

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (cq. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri) pada hari Selasa, 27 Agustus 2013 bertempat di Hotel Gran Melia, Kuningan Jakarta telah menyelenggarakan FORUM EKSPOR dengan mengambil thema ”Peningkatan Ekspor

Melalui Diversifikasi dan Peningkatan Daya Saing Nasional” Forum Ekspor tersebut dibuka oleh Bp. Gita

Wirjawan, menteri Perdagangan dan ditutup oleh Bp. Bachrul Chairi, selaku Dirjen perdagangan Luar Negeri, Kemendag.

Dalam sambutannya, Bp. Gita Wirjawan menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir ini telah terjadi pelemahan nilai rupiah yang merupakan imbas dari digelontorkannya likuiditas oleh bank sentral Amerika di bursa internasional. Akibatnya, tidak hanya nilai rupiah saja, mata uang beberapa negara juga mengalami hal tersebut. Bagi Indonesia selain terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, juga berdampak terhadap daya saing ekspor dan impor. Untuk itu, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi dalam rangka mengantisipasi menurunnya nilai tukar rupiah.

Disampaikan oleh Bp. Gita Wirjawan bahwa dalam rangka mendorong peningkatan ekspor dan peningkatan daya saing, Pemerintah akan melakukan berbagai kebijakan diantaranya adalah :

1. Terkait dengan impor akan dilakukan kalibrasi di kawasan berikat dengan cara merelokasi produk yang dihasilkan oleh kawasan berikat 50% untuk diekspor

2. Peningkatan pada sektor-sektor industri padat karya

3. Dilakukan kajian paket insentif fiskal baik berupa tax allowence atau tax holiday. Sebagai contoh perusahaan dengan investasi modal diatas atau sama dengan 1 triliun mendapat insentif fiskal berupa tax holiday dengan pembebasan pajak 5 – 7 tahun

4. Kesepakatan pemerintah untuk terus melakukan efisiensi diantaranya dalam pemberian ijin akan dikaji ulang.

Pasar ekspor Indonesia menurut Bp. Gita Wirjawan masih terbuka lebar karena Indonesia mempunyai berbagai sumber bahan baku primer dan pasar di beberapa negara seperti China, Eropa, Amerika, Jepang, dan Korea Selatan masih terbuka lebar.

Dalam kesempatan ini dibuka forum konsultasi umum (tanya jawab) yang dipimpin oleh Bp. Bachrul Chairi dengan nara sumber dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Bea Cukai, BKPM, Kementerian PU, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan.

Beberapa hal yang banyak dipertanyakan dan diangkat dalam tanya jawab diantaranya adalah

a. tindakan Pemerintah dalam menangani anti damping terhadap produk Indonesia (pulp dan kertas, sawit dll)

b. Tindakan Pemerintah terhadap infrastruktur pelabuhan dan akses ke pelabuhan

c. Kurangnya perhatian terhadap pertumbuhan bahan baku komoditas yang disisi lain Pemerintah terus melakukan hilirisasi sehingga dalam waktu 3 – 5 tahun Indonesia bisa menjadi net impor komoditas (kakao dll).

(4)

SEMINAR NASIONAL KOPI OLEH

BALITTRI - BALITBANG KEMENTERIAN PERTANIAN

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Industri dan Tanaman Penyegar (Balittri) telah menyelenggarakan Seminar Nasional Kopi dengan mengambil thema “Penguatan Peran Inovasi Tekhnologi Kopi Menuju Green Economy Nasional” pada tanggal 28 Agustus 2013 bertempat di Hotel Puri Begawan, Jl. Raya Pajajaran Bogor. Acara tersebut dilanjutkan pada tanggal 29 Agustus 2013 dengan melakukan kunjungan ke Balittri di Pakuwon, Sukabumi. Dalam kesempatan seminar, AEKI telah diminta menyampaikan paparannya dengan judul Peran Eksportir Dalam Agribisnis Kopi Berkelanjutan dan Berkeadilan”. Selain dari AEKI selaku Pembicara adalah dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dirjen Perkebunan - Kementerian Pertanian, Dirjen Perdagangan Luar Negeri – Kementerian Perdagangan, Kepala Balittri, Badan Litbang Pertanian, dan University of Sidney, Australia. Selain itu, acara seminar juga diisi dengan penyampaian pengalaman oleh para petani sukses dari Garut, dari Jawa Tengah dan dari Riau.

Dalam seminar tersebut, beberapa pokok yang menjadi usulan dan masukan serta arah perkembangan perkopian nasional kedepan diantaranya adalah :

1. Produktifitas kopi Indonesia masih tergolong rendah dan harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu perlu diusulkan kepada Presiden atau Pemerintah untuk dianggarkan pembangunan komoditas kopi nasional melalui Gernas Kopi Nasional.

2. Perlunya tenaga penyuluh kopi di lapangan yang memahami dan mampu mendampingi petani dibidang budidaya dan pengolahan kopi

3. Perlunya lebih didekatkan inovasi dan penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian terhadap tuntutan perkembangan perkopian Indonesia dewasa ini dan kedepan

4. Indonesia sebagai negara produsen kopi perlu segera memiliki Indonesian Sustainability Coffee yang dapat diakui oleh konsumen kopi dunia

(5)

BERITA/LAPORAN/GAMBAR

Sekretariat AEKI Jakarta (SPHP) menerima dan mengharapkan

Berita/Laporan/Gambar kegiatan AEKI baik yang bersifat kegiatan internal,

eksternal BPP maupun BPD AEKI serta kegiatan perkopian pada umumnya

Terima kasih,

SPHP-AEKI

Telp : (021) 3106765 (hunting)

Fax : (021) 3144115

e-mail :

sphpaeki@gmail.com

sphp@aeki-aice.org

Referensi

Dokumen terkait

Komponen vital daTi sistem RF-Sputtering adalah Generator (menggunakan arus 3 phase), Matchbox clan sistem target yang meghasilkan impedansi plasma yang tepat.

Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari pengaruh penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar terhadap peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati

Observasi ini bertujuan agar mahasiswa dapat secara langsung melihat dan mengamati proses belajar di kelas. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan tersebut, mahasiswa

oleh pesawat atau kapal perang negara lain. Potensi ancaman dari luar lebih berbentuk ancaman nonmiliter yaitu ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan sosial

Data yang digunakan dalam menguji solusi CVRP memuat informasi-informasi berupa jumlah konsumen, koordinat konsumen, koordinat depot, demand, kapasitas kendaraan,

Hasil " Hasil penelitian menunjukkan ada empat (4) faktor dengan 20 variabel dalam menentukan loyalitas karyawan pada PT. Inti Buana Permai Denpasar. Ke empat faktor

Sarjono yang terkum- pul dalam buku Suatu Cerita dari Negeri Angin pada dasarnya adalah puisi-puisi politik yang ingin melakukan penyadaran dan pencerahan kepada para

Gambar 3: Foto Kantor Cabang di Sikabau Koperasi Serba Usaha Perempuan dokumentasi pada Selasa, 26 September 2017 (Sumber Dokumentasi Pribadi).. Gambar 4: