• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR TAHUN 2013"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

TAHUN 2013

ANALYSIS OF CONSUMER BEHAVIOR HEALTH SERVICES UTILIZATION OF ANTENATAL CARE IN MAKASSAR HEALTH CENTER YEAR 2013.

Nur Inayah Ismaniar1, Nurhayani2, Balqis2.

1

Alumni Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unhas.

2

Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unhas.

E-mail: inoismaniar@ymail.com ; 082193641626. ABSTRAK

Tingginya angka kematian ibu dan anak salah satunya diakibatkan oleh kurang adanya kesiapan yang dimiliki oleh para ibu hamil terhadap janinnya. Maka dari itu dibutuhkan pemeriksaan Antenatal Care secara teratur untuk menurunkan angka kecacatan dan kematian ibu maupun janin. Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu dalam masa kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam waktu dini sehingga dapat diobati secepatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada hubungan antara kelas social, kelompok acuan, sikap, dan motivasi dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care. Jenis penelitian yang digunakan adalah penlitian deskriptif dengan pendekatan crossectional. Jumlah sampel 84 orang ibu hamil.. Hasil penelitian menunjukkan 2 variabel yang tidak memiki hubungan dengan variable dependen, yaitu : kelas social (p=1,00) dan kelompok acuan (p=1,00). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kelas sosial dan kelompok acuan dengan pemanfaatan ANC sedangkan untuk variable sikap seluruh responden memiliki sikap yang positif terhadap pemanfaatan ANC, begitu juga dengan variable motivasi bahwa seluruh responden memiliki motivasi yang cukup terhadap pemanfaatan pelayanan ANC. Di sarankan kepada pihak puskesmas agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan Antenatal Care semaksimal mungkin, agar lebih dapat membangun citra dan persepsi yang positif di mata konsumen, sehingga lebih termotivasi untuk kembali memanfaatkan pelayanan antenatal di puskesmas.

Kata Kunci: Antenatal Care, perilaku konsumen.

ABSTRACT

The death of mothers and children are sometimes caused by one of lack of preparation possessed by the pregnant mother to her fetus. Thus the required examination Antenatal Care regularly is needed to reduce the number of defects and fetal and maternal mortality. Antenatal Antenatal Care is aimed to prepare both physically and mentally for the mother during pregnancy and childbirth, and to found abnormalities so it can be treated as early as possible. The purpose of this study was to find out there is a relationship between social class, reference groups, attitude, and motivation with utilization of Antenatal Care services. Type of research is descriptive sectional approach. Number of samples 84 mothers who have given birth. The results showed that 2 variable there was no relationship with dependen variable, they are social class (p=1,00) and the reference group (p=1,00). The conclusion of this study showed that there was no relationship between social class and the use of the reference group for the variable attitude of the ANC while all respondents have a positive attitude toward the use of ANC, as well as motivational variables that all respondents have enough motivation to ANC service utilization. Recommended to the clinic in order to further improvement of the quality of Antenatal Care as much as possible, so that he can build a positive image and perception in the eyes of consumers, and thus more motivated to re-utilize Antenatal Care at health centers.

(2)

2

PENDAHULUAN

Tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia disebabkan oleh pelayanan pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh tenaga profesional belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga menyebabkan masih banyak ibu tidak memeriksakan kehamilannya dan banyak ibu tidak menerima pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar program kesehatan ibu dan anak (Marmi,2011) .

Oleh karena itu untuk menghindari kemungkinan terjadinya resiko-resiko selama masa kehamilan, sang ibu harus rajin memeriksakan kehamilannya secara teratur. Untuk itu, seorang ibu disarankan agar rutin memeriksakan kehamilan atau memanfaatkan Antenatal Care di Puskesmas atau rumah sakit, minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga (Depkes, 2004).

Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil sejak konsepsi hingga awal persalinan yang sesuai dengan standar pelaayanan antenatal yaitu dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikas-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan. Hal tersebut penting untuk menjamin agar proses alamiah berjalan normal selama kehamilan (Marmi, 2011).

Kecenderungan angka kematian maternal yang terjadi di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 yaitu 114 orang atau 77,13% per 100.000 KH. Kematian ibu terdiri dari kematian ibu hamil (15,78%), kematian ibu bersalin (64,03%) dan kematian ibu nifas (20,17%). Namun pada tahun 2011 meningkat menjadi 116 orang atau 78,88% per 100.000 KH terdiri dari kematian ibu hamil 34 orang (29,31%), Ibu bersalin sebanyak 48 orang (41,37%) dan ibu nifas sebanyak 34 orang (29,31%) (Dinkes Prov. Sulawesi Selatan, 2011).

Dalam rangka pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam mencegah tingginya AKI dilakukan pelayanan ANC/pemeriksaan ibu hamil di puskesmas atau rumah sakit. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar

(3)

3 paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua, dan dua kali pada triwulan ketiga ( Marmi, 20011 ).

Khusus untuk di Puskesmas Antara Kota Makassar, cakupan K1 untuk tahun 2010 jumlah kunjungan sebanyak 653 orang (93%) sedang untuk cakupan K4 yaitu sebanyak 640 orang (91%) jumlah kunjungan. Pada tahun ini Puskesmas Antara memiliki cakupan K1 yang tinggi karena sesuai dengan target nasional sebanyak 78%. Namun pada tahun 2011 terjadi penurunan, pada cakupan K1 jumlah kunjungan sebanyak 664 orang (89%) sedang untuk cakupan K4 adalah sebanyak 659 orang (88%) jumlah kunjungan (Profil Puskesmas Antara dan Laporan KIA 2010-2011).

Pada pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antara Kota Makassar jumlah kunjungan K1 dan K3 pada tahun 2011 mengalami penurunan, faktor penyebab terjadinya penurunan jumlah kunjungan tersebut antara lain masalah kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan Antenatal Care dalam rangka usaha preventif komplikasi kehamilan, Ibu hamil sebagai pengguna jasa kesehatan (konsumen) lebih memperhatikan pada kondisi sakit untuk memperoleh layanan kesehatan. Konsep bahwa tindakan preventif merupakan sebuah kebutuhan pokok dalam kesehatan belum mampu diterapkan oleh ibu hamil sebagai pengguna jasa kesehatan. Akan tetapi, keputusan konsumen dalam hal ini adalah masyarakat untuk memutuskan menggunakan jasa layanan ANC demi terciptanya standar penurunan AKI dan tentunya dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam mengambil keputusan yang berdasarkan dari berbagai hasil penelitian bahwa faktor perilaku konsumen sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan memanfaatkan pelayanan ANC.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu suatu studi untuk mengetahui suatu masalah kesehatan atau faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan dalam lingkup populasi pada suatu periode tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dalam lingkup wilayah kerja Puskesmas Antara Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang bermukim di wilayah

(4)

4 kerja Puskesmas Antara Kota Makassar yaitu sebanyak 84 sampel. Sampel diambil dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara acak sederhana (Systematic random sampling), yaitu bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah tersedia. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 16 for Windows dan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan cross tabulasi disertai dengan narasi.

HASIL

Karateristik Umum Responden

Menunjukkan bahwa sebaran kelompok umur dengan persentase tertinggi adalah kelompok umur 20-35 tahun yaitu 86% dan terendah adalah kelompok umur >35 tahun yaitu 6%. Menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SMU yaitu 53.6% dan tidak tamat PT hanya 9.5%. Pekerjaan responden dalam kesehariannya dengan maksud adanya ketersediaannya waktu atau dengan keuntungan lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care. Menunjukkan bahwa dari 84 responden yang memanfaatkan Antenatal Care paling banyak sebagai Ibu rumah tangga yaitu 86% sedangkan yang paling sedikit adalah Lainnya yakni sebesar 6.0%. Penghasilan keluarga merupakan salah satu faktor penghambat para responden untuk memanfaatkan pelayanan Antenatal Care, dan jumlah penghasilan keluarga juga memperlihatkan kedudukan kelas sosial para responden tersebut. Sebagian besar responden memiliki penghasilan keluarga yang rendah yaitu sebesar 65.5% atau sebanyak 55 responden, sedangkan yang memiliki penghasilan tinggi sebesar 34.5% atau sebanyak 29 responden. Menunjukkan bahwa dari 84 responden yang memanfaatkan Antenatal Care sebagian besar mendapatkan pemeriksaan 7 T yang lengkap yaitu 64.3% sedangkan ibu yang tidak mendapatkan pemeriksaan 7 T yang lengkap yaitu 35.7%.

(5)

5

Analisis Univariat

Pemanfaatan pelayanan Antenatal Care merupakan pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang dilaksanakan oleh para responden sesuai dengan standar yang ada. Menunjukkan bahwa dari 84 responden sebagian besar memanfaatkan pelayanan Antenatal Care secara lengkap sebesar 64.3% dan yang tidak memanfaatkan secara lengkap yaitu sebesar 35.7%. Pada penelitian ini kelompok acuan ini dikategorikan menjadi tinggi dan rendah. Menunjukkan bahwa reponden yang memiliki kelompok acuan yang cukup yaitu sebesar 86.9% sedangkan responden yang memiliki kelompok acuan yang kurang hanya sebesar 13.1%. Menunjukkan bahwa dari total 84 responden sebagian besar memiliki kelas sosial yang rendah yaitu sebesar 73.8% dan 26.2% yang memiliki kelas social yang tinggi. Menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki sikap positif terhadap pemanfaatan pelayanan ANC yaitu sebesar 100%. Menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki motivasi yang cukup yaitu sebesar 100%.

Analisis Bivariat

Untuk variable kelompok acuan terhadap pemanfaatan pelayanan ANC pada table 3 menunjukkan bahwa dari 54 responden yang memanfaatkan pelayananan ANC sebanyak 64.4% yang memiliki kelompok acuan yang cukup sedangkan yang memiliki kelompok acuan kurang sebanyak 63.6% . Hasil uji dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p(1,00) > dari nilai α(0,05). Dengan demikian, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada hubungan kelompok acuan dengan pemanfaatan ANC.

Variable kelas social terhadap pemanfaatan pelayanan ANC pada table 3 menunjukkan bahwa dari 54 responden yang memanfaatkan pelayananan ANC sebanyak 64.5% yang memiliki kelas social yang rendah sedangkan yang memiliki kelas social yang tinggi sebanyak 63.5% . Hasil uji dengan menggunakan uji Chi Square Test diperoleh nilai p(1.00) > dari nilai α(0,05). Dengan demikian, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada hubungan kelas sosial dengan pemanfaatan ANC.

Sedangkan pada variable sikap menunjukkan bahwa seluruh 54 responden yang memanfaatkan pelayanan ANC memiliki sikap positif terhadap pemanfaatan

(6)

6 pelayanan Antenatal Care yaitu sebesar 100%. Begitu juga dengan variable motivasi bahwa seluruh responden memiliki motivasi yang cukup dalam pemanfaatan ANC.

PEMBAHASAN

Kelompok Acuan terhadap Pemanfaatan Antenatal Care.

Mariana (2003) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa keputusan pemilihan kelas perawatan responden dilakukan dengan adanya keterlibatan kelompok referensi, karena pada kelompok ini mereka biasanya mereka memperoleh masukan darn pertimbangan dari rekan sekerja untuk memilih kelas perawatan yang ingin diambilnya. Sedangkan untuk responden yang tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga), keputusan pemilihan kelas perawatan ditentukan Ibu sendiri dengan pertimbangan penuh pada kemampuan keuangan mereka. Keputusan pemilihan kelas perawatan responden dilakukan dengan adanya keterlibatan kelompok referensi, karena pada kelompok ini mereka biasanya mereka meperoleh masukan darn pertimbangan dari rekan sekerja untuk memilih kelas perawatan yang ingin diambilnya. Sedangkan untuk responden yang tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga), keputusan pemilihan kelas perawatan ditentukan Ibu sendiri dengan pertimbangan penuh pada kemampuan keuangan mereka.

Penelitian ini menunjukkan pengaruh kelompok acuan dalam pemanfaatan pelayanan Antenatal Care bahwa 54 responden yang memanfaatkan pelayanan Antenatal Care secara lengkap sebanyak 47 responden yang memiliki kelompok acuan cukup yaitu sebesar 64.4% sedangkan yang memiliki kelompok acuan yang kurang sebanyak 7 responden atau sebesar 63.6%. Namun pada wilayah kerja Puskesmas Antara ditemukan kurang berpengaruhnya antara kelompok acuan terhadap pelayanan Antenatal Care. Informasi dari orang atau kelompok lain kurang menjadi patokan atau acuan penting untuk menggunakan merk tertentu untuk kepentingan kehamilannya, ataupun mendapatkan informasi untuk mencari dan memilih pelayanan Antenatal Care. Hal ini disebabkan karena sebagian ibu hamil bekerja sebagai ibu rumah tangga, yang dimana pemilihan pelayanan kesehatan Antenatal Care di puskesmas Antara merupakan pertimbangan penuh dari ibu itu sendiri. Kepercayaan diri yang kuatlah kemungkinan terbesar yang menjadi faktor

(7)

7 utama mengapa kelompok acuan tidak begitu berarti untu para ibu hamil untuk memanfaatkan pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antara.

Penelitian ini bertentangan dengan penilitian yang dilakukan oleh Sarie Nuralita (2011) yang memiliki hubungan antara kelompok acuan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care menunjukkan bahwa dari 50 responden yang memanfaatkan pelayananan ANC secara lengkap sebanyak 68,2% yang memiliki kelompok acuan yang cukup sedangkan yang memiliki kelompok acuan kurang sebanyak 20,8%.

Kelas Sosial terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 54 responden yang memanfaatkan pelayanan Antenatal Care secara lengkap, sebesar 63.6% atau hanya sebanyak 14 reponden yang memiliki kelas sosial tinggi, sedangkan yang memiliki kelas sosial rendah sebanyak 40 responden atau sebesar 64.5%. Dan dari 30 responden yang tidak memanfaatkan pelayanan Antenatal Care namun memiliki kelas sosial tinggi yaitu sebesar 36.4% atau hanya sebanyak 8 responden, sedangkan untuk yang memiliki kelas sosial rendah yaitu sebanyak 22 responden atau sebesar 35.5%.

Pendidikan, pekerjaan dan penghsilan keluarga telah menjadi variable dasar sosioekonomi dalam menentukan status sosial seseorang, begitupun pada ibu hamil dalam memanfaatkan pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antara, pekerjaan yang dimiliki ibu hamil maupun pekerjaan tetap yang dimiliki oleh suaminya mempengaruhi dalam pemanfaatan pelayanan tersebut, apakah pendapatan suami mencukupi untuk pengeluaran yang diakibatkan oleh pemeriksaan tersebut atau apakah ibu hamil memiliki dana yang cukup untuk membiaya itu semua ataukah ada masalah dalam pembiayaannya.

Penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asrie Abu di Puskesmas Bontosunggu Kabupaten Jeneponto pada tahun 2010 tentang “ Faktor perilaku konsumen pelayanan kesehatana yang berhubungan dengan pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Bontosunggu Kabupaten Jeneponto” yang menemukan adanya hubungan kelas sosial ibu hamil terhadapa pemanfaatan

(8)

8 pelayanan Antenatal Care dengan data valid menunjukkan bahwa dari total 54 responden yang memanfaatkan pelayanan Antenatal Care dan mendapatkan pengaruh yang tinggi dari kelas sosial yaitu sebanyak 31 responden dengan presentase 83.8% dan jumlah responden yang tidak memanfaatkan pelayanan Antenatal Care tapi mendapatkan pengaruh tinggi dari kelas sosial berjumlah 6 responden dengan presentase 16,2%

Sikap terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care.

Penelitian ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden yang berjumlah 84 responden memiliki sikap yang positif terhadap pelayanan Antenatal Care. Para ibu hamil yang memeriksakan kesehatannnya di puskesmas Antara memiliki pandangan positif terhadap pelayanan kesehatan Antenatal Care. Ibu hamil memiliki pengetahuan dan persepsi yang didapatkan dari pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber yang kemudian menimbulkan “kepercayaan” bahwa sikap yang dimilikinya akan menimbulkan sifat dan perilaku yang baik dan memiliki dampak positif untuk kehatan janinnya.

Emosi atau perasaan ibu hamil mengenai pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antara menjadi komponen afektif dari sikap tertentu ibu hamil terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut. Emosi atau perasaan ini mencakup penilaian ibu hamil terhadap pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antara yang dinilai menyenangkan dan juga memuaskan. Keadaan emosional inilah yang telah meningkatkan dan memperkuat pengalaman positif dan ingatan ibu hamil tentang pengalaman yang diterimanya dari pelayanan kesehatan sebelumnya yang menunjukkan minat dan kepuasan yang positif yang mempengaruhi pikiran dan tindakan ibu hamil selanjtnya untuk kembali datang ke puskesmas tersebut untuk memeriksakakn kembali kehamilannya. Selain itu komponen konatif pada sikap ibu hamil sering dianggap sebagai pernyataan “maksud ibu hamil untuk memanfaatkan”. Skala maksud ibu hamil digunakan untuk menilai kemungkinan ibu hamil untuk memanfaatkan pelayanan Antenatal Care atau berperilaku menurut cara tertentu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arphan Nur Fasyah di Puskesmas Somba Opu kabupaten Gowa tahun 2008 tentang “Upaya Pemanfaatan Pelayanan KIA (ANC) Berdasarkan Karakteristik

(9)

9 Ibu dan Faktor Perilaku Konsumen Di Puskesmas Somba Opu Kab. Gowa Tahun 2008” yang menunjukkan variable sikap terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan Antenatal Care dengan data valid yang menunjukkan bahwa 59 orang atau 98 % responden menyatakan sikap dan yakin unutk memanfaatkan pelayanan ANC di Puskesmas Somba Opu dan hanya 1 orang saja yang menyatakan tidak.

Hubungan Motivasi terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care

Motivasi memiliki elemen atau unsure yang disadari (bias dinalar) dan bagian bawah sadar manusia (sulit dinalar) yang justru dapat memotivasi manusia karena manusia tidak selalu berpikir rasional dan matematis. Setiap orang pasti dimotivasi sesuatu, kecuali orang mati. (Supriyanto dan Ernawaty).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan ibu hamil memiliki motivasi yang cukup yang berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan Antenatal Care yaitu sebesar 100%. Ditunjukkan bahwa seluruh ibu hamil baik yang memanfaatkan pelayanan Antenatal Care secara lengkap atupun tidak memanfaatkan pelayanan Antenatal Care secara lengkap memiliki motivasi yang cukup terhadap keselamatan janinnya. Penelitian tersebut jika dihubungkan dengan perilaku ibu hamil dalam memanfaatkan pelayanan Antenatal Care adalah dimana motivasi yang positif dari ibu hamil untuk memanfaatkan pelayanan Antenatal Care itu akan timbul dari bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak puskesmas, kepuasan ibu hamil atas pelayanan kesehatan kehamilan dan bagaimana ibu hamil diperlakukan oleh petugas kesehatan pada saat memeriksakan kehamilannya di puskesmas. Ibu hamil akan memilki motivasi yang positif untuk kembali menggunakan pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antara jika merasakan kepuasan atas bentuk pelayanan yang didapatkan selama menggunakan jasa kesehatan pihak puskesmas yang dalam hal ini adalah bidan dan bagaimana bidan dapat membangun komnikatif yang bersahabat kepada pasiennya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh “Arphan Nur Fasyah di Puskesmas Somba Opu kabupaten Gowa tahun 2008” yang menunjukkan variable motivasi terhadap pemanfaatan pelayanan Antenatal Care berdasarkan hasil penelitian dari 66 responden, 98 % atau 59

(10)

10 responden diantaranya memiliki motivasi yang tinggi untuk memanfaatkan pelayanan Antenatal Care dan hanya 2 % atau 1 responden saja yang memiliki motivasi yang rendah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini mengenai perilaku konsumen pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Antara Kota Makassar tahun 2013, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil nilai Chi Square Test nilai p value sebesar 1,00 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti ada tidak hubungan kelas sosial dengan pemanfaatan ANC. Berdasarkan hasil nilai Chi Square Test nilai p value sebesar 1,00 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti ada tidak hubungan kelompok acuan dengan pemanfaatan ANC. Seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Antara memiliki sikap yang positif terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ANC. Seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Antara memiliki motivasi yang cukup terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ANC.

SARAN

Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk lebih mengintensifkan penyuluhan mengenai pentingnya Antenatal Care bagi ibu hamil dengan melihat sasaran umur ibu hamil terutama yang memiliki usia subur karena wanita dengan usia subur yang paling sering hamil dan rentan terhadap resiko kematian maternal. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk dapat memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada ibu hamil yang memiliki pekerjaan selain sebagai ibu rumah tangga untuk lebih memperhatikan kehamilannya dengan memeriksakan kehamilannya ke puskesmas atau bidan meskipun tak memiliki banyak waktu luang akibat sibuk bekerja demi keamanan & keselamatan janin. Puskesmas sebagai penyedia layanan kesehatan khususnya dalam pemanfaatan Antenatal Care diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan demi membangun citra atau persepsi yang positif dimata konsumen sehingga timbul sikap atas kepercayaan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dan termotivasi untuk kembali memanfaatkan pelayanan antenatal di puskesmas.

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2002.Asuhan Antenatal Care.

http://situs.kesrepro.info.co.id/kia/mei/2002/kia01.html. Online. Diakses pada tanggal: 20 November 2012.

Anggraini, Dian. 2007. Pelaksanaan Antenatal Care di RSUD Sawerigading Kota Palopo tahun2007. Skripsi FKM Unhas, Makassar, 2007.

Azwar, Asrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binapura Aksara: Jakarta. Abu, Asrie, Faktor Perilaku Konsumen Pelayanan Kesehatan Yang Berhubungan

Dengan Pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Bontosunggu Kabupaten Jeneponto. Skripsi FKM Unhas, Makassar, 2010.

Budiman, 2011. Penelitian Kesehatan. PT Refika Aditama: Bandung.

Chrisdiono, Achdiat. M. 2002. Pasien Sama Dengan Konsumen?. http://www.tempo.co.id//medika/arsip/092002/top-1.html. Online. Diakses pada tanggal: 19 November 2012.

Dharmmesta, Bayu Swasta & Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. BPFE: Jogjakarta.

Dieben, A. 2004. Pengantar Psikologi Konsumen.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/pengaruh-situasi-konsumen-8/. Online. Diakses pada tanggal: 20 November 2012,

Dinkes Jambi . 2008. Profil Kesehatan Provinsi Jambi. http://www.dinkesjambi.com/ profilkesehatan5d.php.44k. Online. Diakses pada tanggal: 20 November 2012.

Dinkes Sulsel. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011.

Dharmmesta, Bayu Swasta & Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. BPFE: Jogjakarta.

Fasyah, Arphan Nur. Upaya Pemanfaatan Pelayanan KIA (ANC) Berdasarkan KArateristik Ibu dan Faktor Perilaku Konsumen di Puskesmas Sombo Opu Kab. Gowa. Skripsi AKK FKM UNHAS. Makassar, 2008.

Hanna dan Wozniak, 2001. Perilaku Konsumen.

http://softskillperilakukonsumen.blogspot.com/2010/10/pengertian-perilaku-konsumen.html. Online. Diakses pada tanggal: 20 November 2012.

Husain. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Bonto Haru Kabupaten Selayar. Skripsi AKK FKM UNHAS. Makassar, 2003.

(12)

12 Ihalauw, JOI, John & Prasetijo Ristiyanti. 2005. Perilaku Konsumen.

http://faddlyel.blogspot.com/2010/10/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku.html. Online. Diakses pada tanggal: 20 November 2012.

Limakrisna, Nandan & Supranto. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Mitra Wacana Media: Jakarta.

Manuaba, 2008. Angka Kematian Ibu. http://digilib.unimus.ac.id/ jtptunimus-gdl-mufidg2a20-5281-2-bab1.pdf. Online. Diakses pada tanggal: 19 November 2012.

Mariana, Rina. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Pemilihan Kelas Perawatan Pada Persalinan Normal Di Rumah Sakit Bersalin St. Khadijah 2003. Skripsi AKK FKM UNHAS, Makassar, 2003.

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Pelajar: Jogjakarta Mowen, 1993. Perilaku Konsumen.

http://ina268.wordpress.com/category/perilaku-konsumen/. Online. Diakses pada tanggal: 20 November 2012.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Nuralita, Sari. Perilaku Konsumen Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care

di Puskesmas Jongaya Kota Makassar Tahun 2012. Skripsi FKM Unhas, Makassar, 2012.

Profil Puskesmas Antara dan Laporan KIA tahun 2010-2011.

Setiadi, Nugroho. J. 2008. Perilaku Konsumen, Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Pemasaran. Kencana: Jakarta.

Shiffman, Leon & Leslie Lazar Kanuk, 2000. Perilaku Konsumen. Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta

Sudarma, Momon. 2009. Sosiologi Untuk Kesehatan. Salemba Medika: Jakarta. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Ghalia Indonesia: Bogor.

Supriyanto dan Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. C.V Andi Offset: Jogjakarta.

(13)

13

LAMPIRAN

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Di Puskesmas Antara Kota Makassar tahun 2013

Karakteristik Responden Jumlah n % Umur (tahun) <20 20-35 >35 7 72 5 8,0 86,0 6,0 Pendidikan Tidak Tamat SD SD SMP SMA Perguruan Tinggi 0 17 14 45 8 0,0 20,2 16,7 53,6 9,5 Pekerjaan IRT PNS Swasta Lainnya Jumlah Penghasilan Klrg Tinggi Rendah Pemeriksaan 7T Lengkap Tdk Lengkap 72 0 7 5 29 55 54 30 85,7 0 8,3 6,0 34,5 65,5 64,3 35,7 Total 84 100

(14)

14 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Penelitian Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Antara Kota Makassar Tahun 2013

Variabel Penelitian Jumlah

n % Pemanfaatan ANC Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan 54 30 64,3 35,7 Kelompok Acuan Cukup Kurang 73 11 86,9 13,1 Kelas Sosial Tinggi Rendah 22 62 26,2 73,8 Sikap Positif Negatif 84 0 100,0 0 Motivasi Cukup Kurang 84 0 100,0 0 Total 84 100

Sumber: Data Primer, 2013

Tabel 3. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Variabel penelitian Pemanfaatn ANC Total P Ya Tidak n % n % n % Kelompok Acuan Cukup Kurang 47 7 64,4 63,6 26 4 35,6 36,4 73 11 100 100 1,00 Kelas Sosial Tinggi Rendah 14 40 63,6 64,5 8 22 34,6 35,5 22 62 100 100 1,00 Sikap Positif Negatif 54 0 64,3 0 30 0 35,7 0 84 0 100 0 - Motivasi Cukup Kurang 54 0 64,3 0 30 0 35,7 0 84 0 100 0 -

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik   Di Puskesmas Antara Kota Makassar tahun 2013
Tabel 3. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Referensi

Dokumen terkait

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara. mengamati secara langsung subjek yang diharapkan menjadi sumber

Bagian ini adalah merupakan inti dari Uraian Jabatan dan merupakan bagian yang paling sulit untuk dituliskan secara tepat. Untuk itu, bisa dimulai menyusunnya

Direktorat Pakan Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.. Microbial Ecology of the Ovine

Perkawinan outbreeding antara induk lokal dengan pejantan introduksi dari luar populasi (jauh) yang tidak memiliki hubungan kekerabatan akan menghasilkan ternak

Dalam misi pertama ini terdapat beberapa karakter yaitu : karakter komputer, karakter antivirus, karakter virus, karakter data, karakter kunci dan karakter

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Karakteristik Akseptor KB Pil di Puskesmas Kesambi Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Tahun 2011”..

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.. Jalan Perpustakaan

DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT SAMIN DI BOJONEGORO.. Slamet Widodo Dosen Jurusan