• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. satu permainan bola kecil yang sangat sulit untuk dilakukan.karena itu untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. satu permainan bola kecil yang sangat sulit untuk dilakukan.karena itu untuk"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakekat Permainan Tenis Meja

Permainan tenis meja merupakan salah satu olahraga permainan yang sangat cepat. Permainan ini menuntun kekuatan fisik yang cukup besar.Dan selain itu dipandang dari ilmu keolahragaan,tenis meja juga merupakan salah satu permainan bola kecil yang sangat sulit untuk dilakukan.Karena itu untuk menjadi pemain tingkat mahir diperlukan jangka waktu yang cukup lama sekitar 4 - 8 tahun.Ini pun jika dibina oleh seorang pelatih yang benar-benar memiliki kemampuan dan keterampilan dalam permainan tenis meja.

Permainan tenis meja di kenal di negara kita, sekitar pada tahun 1930.Pada Waktu itu pemain tenis meja hanya dilakukan oleh orang-orang belanda saja, sebagai pengisi waktu luang atau untuk rekreasi bagi orang-orang belanda di balai-balai pertemuan.Permainan tenis meja merupakan permainan yang unik dan bersifat rekreatif.Oleh karena itu,sebagian besar permainan tenis meja sekarang ini digemari oleh sebagian besar masyarakat di indonesia, baik oleh anak-anak sekolah, remaja,orang dewasa,laki-laki dan perempuan serta orang yang cacat jasmaninya.Oleh sebab itu, permainan ini telah tersebar ke seluruh penjuru tanah air dan telah menjadi salah satu permainan rakyat.

(2)

Permainan tenis meja merupakan salah satu permainan yang unik dan bersifat rekreatif. Oleh karena itu,permainan tenis meja sekarang ini digemari oleh sebagian besar lapisan masyarakat diindonesia baik oleh anak-anak ,perempuan.Oleh sebab itu, permainan tenis meja telah tersebar ke seluruh penjuru tanah air dan telah menjadi salah satu permainan rakyat.(Syarifudin 1992 : 201).

Permainan tenis meja adalah salah satu jenis permainan yang menggunakanMeja sebagai tempat untuk memantulkan bola yang dipukul oleh seorang pemain dan Bola tersebut harus melewati net atau jaring yang dipakai di tengah-tengah meja.

Menurut suprapto (2002 : V) tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya menggunakan pemukul atau bet.

Permainan tenis meja menurut A.M Bandi utama,R.Sunardiyanto,dan Soni Nopembri (2004 : 5), juga Mengemukakan bahwa pada dasarnya bermain tenis meja adalah menerapkan berbagai Kemampuan dan keterampilan,teknik,fisik, dan psikis, dalam permainan tenis meja,” permainan tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan fasilitas meja dan perlengkapannya serta raket dan bola sebagai alatnya.Permainan ini diawali dengan pukulan pembuka (service) yaitu bola di pantulkan dimeja sendiri lalu melewati atas net lalu memantul di meja lawan,kemudian bola tersebut di pukul

(3)

melalui atas net harus memantul ke meja lawan sampai meja lawan tidak bisa mengembalikan dengan sempurna.Pemain berusaha untuk mematikan pukulan lawan agar memperoleh angka dari lawan.

Dan juga menurut Chairudin Hutansuhud(1988: 4) juga menambahkan tenis meja adalah suatu jenis olahraga yang dimainkan di atas meja di mana bola dibolak-balikan segera dengan memakai pukulan.Permainan tenis meja bole dimainkan dengan ide menghidupkan bola selama mungkin dan juga memakai ide secepat mungkin mematikan permainan lawan, tergantung dari tujuan permainan itu sendiri.

Menurut Dinas Olahraga dan pemuda (2004: 2)”.Tenis meja merupakan Permainan yang dilakukan dengan cara berhadapan dengan lawan”.Yang datang sangat cepat dan selalu berubah-ubah arahnya.Variasi bola sulit untuk diprediksi dengan cepat kekuatannya. Kemudian ukuran meja permainan yang relative kecil serta peraturan hitungan dengan really poin dipersingkat.

Dan Menurut Muhadjir,(2007 : 26) tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan didalam gedung (indoor game) oleh dua atau empat pemain.Cara memainkannya dengan menggunakkan kayu yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung diatas meja,yang dikaitkan pada dua tiang jaring.Permainan tenis meja atau lebih di kenal dengan istilah “ping-pong” merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.

(4)

Mukholid (2007 : 34) juga menambahkan bahwa tenis meja merupakan suatu olahraga yang dimainkan dalam gedung (indoor game) oleh dua atau empat pemain.Pada permainan ini digunakan bet dari kayu yang dilapisi karet untuk memukul bola melewati net yang digantungkan di atas meja dan dikaitkan pada dua tiang net.Permainan ini dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga sebagai olahraga rekreasi,dengan perlengkapan yang relative tidak mahal dengan melakukan servis.Namun pada permainan tenis meja,bola yang diservis harus terlebih dahulu menyentuh bidang permainan servis.Setelah bola memantul melewati net (jaring),bola akan jatuh di bidang permainan lawan untuk selanjutnya bola dipukul oleh penerima langsung kembali jatuh ke bidang permainan servis dan seterusnya.

Menurut Singgih D. Gunarsa(2004: 3-5) ada tiga faktor mental yang menentukkan keberhasilan seorang atlet, dan kita menyadari bahwa penampilan seorang atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : Faktor fisik, yang terdiri dari stamina, kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi.Jika membicarakan mengenai faktor fisik, maka tidak perlu adanya proses untuk membentuk suatu kondisi fisik seperti apa yang ditargetkan.Hal ini dicapai melalui oleh prosedur dengan latihan yang sangat baik, teratur, sistimatis,dan terencana sehingga dapat membentuk kondisi yang siap untuk bertandiing atau berpenampilan sebaik-baiknya.Faktor teknik merupakan penampilan seorang atlet yang harus dikembangkan menjadi suatu tampilan sesuai dengan yang diharapkan.Faktor psikis tidak mungkin mencapai prestasi yang luar biasa apabila tidak memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk berprestasi sebaik-baiknya.

(5)

Menurut Sutarmin (2007: 5) bahwa permainan tenis meja ini menggunakan peralatan sebagai berikut :

1. Meja

Permainan tenis meja adalah cabang olahraga yang termasuk kedalam kelompok olahraga permainan dimainkan didalam gedung (indoor game)

a. Meja dibuat dari kayu dengan cat warna gelap, biasanya hijau tua. b. Permukaan meja harus rata.

c. Panjang meja berukuran 2,74 M dan lebar 1,525 M. d. Meja diletakkan dilantai yang permukaannya rata. e. Tinggi meja 76 cm di atas permukaan lantai. f. Setiap meja diberi garis putih yang lebarnya 2 cm.

g. Bagian tengah meja diberi garis putih selebar 2 cm berwarna putih yang membelah panjang meja sama luasnya.

2. Net

Net atau jaring untuk tenis meja mempunyai ketentuan, ukuran net sebagai berikut :

a. Perangkat net terdiri atas net dan tiang penyangga atau tiang pejepit.

b. Net di pasang di atas permukaan meja, masing-masing ujungnya diikatkan ditiang penyangga.

c. Net dipasang dengan ketinggian 15,25 cm dari permukaan meja. d. Bagian bawah net harus rapat dengan meja.

(6)

3. Bet

Bet yang digunakan untuk permainan tenis mempunyai ketentuan sebagai berikut :

a. Bet dibuat dari kayu alami yang dapat dilapisi dengan bahan perekat seperti fiber carbon, fiber glass,atau bahan lainnya

b. Sisi bet digunakan untuk memukul bola harus ditutupi karet c. Karet bole berbintik bole juga tanpa berbintik

d. Karet yang berbintik panjang tidak lebih dari 2 cm

e. Karet yang bberbintik kedalam ketebalannya tidak melebihi 4 mm

4. Bola

Bola untuk tenis meja memiliki ketentuan sebagai berikut : a. Dibuat dari bahan seluloid atau bahan plastik

b. Berwarna putih atau orange c. Berbentuk bulat, diameter 40mm d. Beratnya 2,5 gram

(7)

Gambar I Meja tennis. Sumber : Sutarmin (2007:5)

Ciri bola yang berkualitas adalah tanda bintang pada bola. Olahraga tenis meja merupakan suatu olahraga permainan yang cepat dan tepat sehingga seseorang yang bermain memerlukan kemampuan-kemampuan tertentu atau seseorang akan terbawa kepada tingkat kemampuan yang dimilki. Hal ini akan terlihat pada saat melakukan latihan secara kontinu sehingga seseorang atau atlet akan mengalami peningkatan kemampuan keterampilannya.

Permainan tenis meja adalah salah suatu game cepat yang relative bergantung pada kecepatan dan putaran itu, memerlukan keputusan singkat dan refleks. Berdasarkan hakekat permainan tenis meja yang telah dikemukakan para ahli tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa permainan tenis meja adalah suatu olahraga yang dimainkan didalam gedung (indor game) oleh dua atau empat orang pemain yang menggunakan bet dari kayu yang dilapisi karet untuk memukul bola hingga melewati net yang terbentang pada meja.

2.1.2 Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

Dalam permainan tenis meja khususnya sering kali membedakan cara bermain seorang pemain dengan pemain lainnya. Teknik-teknik tersebut meliputi teknik dasar seperti memegang bet, juga teknik lanjutan seperti memukul bola, menerima dan melakukan smash.(Sutarmin 2007:15).

Dalam konteks mendidik melalui pendidikan jasmani, menurut Drs. Adang

(8)

tujuan atau tujuan utama. Pada kondisi tertentu, teknik dasar mungkin akan merupakan salah satu aktifitas perantara untuk menanamkan berbagai nilai pendidikan kepada siswa Namun demikian pada kondisi yang berbeda bisa jadi teknik dasar ini menjadi dominan dijadikan perantara sekaligus dalam tujuan pendidikan jasmani. Walaupun proporsi jumlah siswa yang sudah saatnya mempelajari teknik cabang olahraga secara khusus di sekolah relatif jarang, namun ada baiknya para guru ataupun pelatih juga mengetahui informasi teknik dasar yang berkembang digunakan para pemain tenis meja.

Serta untuk dapat melakukan permainan tenis meja yang baik dan benar hingga dapat mencapai prestasi yang optimal, selain seorang pemain itu harus memiliki keterampilan, kekuatan, kecepatan, ketepatan, keluwesan, dan daya tahan juga harus memahami dan menguasai teknik pukulan untuk melakukan permainan tersebut. (Syarifudin, 1992 : 206). Didalam permainan tenis terdapat teknik-teknik dasar sebagai berikut :

1. Teknik dasar untuk permainan tenis meja : a. Cara-cara memegang bat (Grip). b. Cara-cara memukul bola (Stroke).

c. Cara-cara melakukan pukulan awal (Servece).

Cara-cara memegang bat, yang biasa dipergunakan dalam permainan tenis meja adalah sebagai berikut :

(9)

a. Pegangan bet mengarah ke bawah dengan memegang mengarah ke atas. Pegang bet tepat dimana pegangannya menyentuh bidang bet dengan menggunakan ibu jari dari jari telunjuk. Cara ini sama dengan cara memegang pensil.

b. Ketiga jari lainnya di tekuk pada sisi bet yang lain atau meluruskannya mengarah dibagian bawah bet dengan jari yang ditepatkan.

2. Cara memegang (snakehand Grip)

Teknik snakehand grip ini dilakukan sebagaimana layaknya orang menggenggam atau layaknya orang berjabat tangan. Menurut (Achmad Damiri) dan (Nurlan Kusnaedi 1992:3).

a. Dengan bidang bet yang tegak lurus dengan lantai, peganglah bet seakan-akan sedang bersalaman.

b. Luruskan jari telunjuk di bagian bawah bidang permukaan bet dengan ibu jari dipermukaan bet lainnya dan ketiga jari lainnya diletakan disekitar pegangan bet (ibu jari bersandar pada sisi forehand dari bet dan jari telunjuk di sisi backhand.) Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang kuat pada saat melakukan pukulan. Perhatikan Gambar berikut :

(10)

Gambar 2 Pegangan Forehand

3. Cara-cara memukul bola pada permainan tenis meja (Stroke)

Di dalam permainan tenis meja ada beberapa macam cara memukul bola, yaitu dengan cara memukul bola dari kanan (forehand) dan dari kiri (Backhand). Dan pukulan dari atas dilakukan dengan cepat dan kuat serta jalannya bola tajam menuju meja lawan adalah (Smash).

4. Cara melakukan service

Pada waktu melakukan service, yang harus diperhatikan antara lain : Teknik pukulan adalah cara yang dipakai untuk memukul dalam permainan tenis meja. Pukulan dalam permainan ini banyak ragamnya, tetapi semuanya dapat dipergunakan sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tiap-tiap pukulan hanya dapat digunakan pada situasi tertentu saja (Indiarti 1980- 45).

Cara-cara melakukan service adalah : Sikap mulaan

Berdiri tegak dibelakang meja, kedua kaki agak dibuka, kaki kiri kedepan, kedua lutut agak di tekuk, dan badan agak dicondongkan kedepan, pandangan di tujukan pada bidang meja, lawan dan bola yang akan di pukul.

Gerakannya :

Pada waktu untuk memukul bola badan agak diputar kesamping kanan jika memukul dari kanan, jika memukul dari kanan dan kesamping kiri, jika akan memukul dari kiri. Kemudian bersamaan dengan bola dilambungkan

(11)

ke atas ayunkan bet kedepan dan kenakan pada bola sambil memutar pinggul kedepan. Badan dipindahkan ke arah mana pukulan itu akan ditujukan. Cara-cara memukul bolanya sama seperti pada waktu melakukan pukulan forehand atau backhand.

Didalam permainan tenis meja service terbagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut :

a. Servis topspin.

Service topspin dapat dilakukan dengan sangat cepat pada setiap bagian meja, dan service ini sering memaksa lawan memberikan bola tinggi. Kecepatan service topspin tergantung

pada perkenaan bola menyerepet atau memukulnya mendatar (lurus). untuk topspin yang maksimum, lakukan service menyelang agar bola mempunyai lebih banyak sebelum waktu.

b. Servis backspin

Servis backspin hampir sama dengan servis topspin.

Pada saat melakukan servis bet harus terbuka. Gerakan bet sedikit ke atas saat backwing dengan pergelangan tangan yang dimiringkan ke atas. Gerakan bet turun ke arah bola, pukul bola dibagian belakang sebelah bawah dengan gerakan menyerempet, sentakan pergelangan tangan saat terjadi kontak. Lalu bola harus bergerak perlahan, karena kecepatan bet menimbulkan backspin pada bola bukan menimbulkan kecepatan. Dan terlebih dahulu bola harus memantul disisi meja sendiri didekat garis

(12)

pinggir, pantulan kedua harus didekat garis pinggir lawan, pastikan bola melintasi net dengan rendah, karena bola yang tinggi di atas net akan mudah dikembalikan oleh lawan.

Perhatikan Gambar berikut :

Gambar 3 Servis Tenis Meja

Permainan tenis meja selain terdapat teknik dasar memegang bet serta teknik dasar pada saat melakukan servis permainan ini dan pukulan-pukulan dalam permainan tersebut tenis meja juga memilki nilai atau angka sebagai berikut :

5. Point/Skor angka

Pemain yang dinyatakan mendapat point yaitu :

a. Jika lawannya gagal melakukan servis dengan benar b. Jika lawannya gagal mengembalikkan bola dengan benar

c. Jika sebelum bola di pukul oleh lawannya, bola menyentuh benda lain selain net, setelah ia melakukan servis atau pengembalian bola dengan benar.

d. Jika setelah bola dipukul oleh lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa menyentuh mejanya.

(13)

e. Jika bola yang dipukul oleh lawannya terhalang.

f. Jika lawannya memukul bola dua kali atau dengan secara berturut-turut

g. Jika lawannya atau apa saja yang dipakainya untuk bermain telah menyentuh net.

h. Jika dalam permainan ganda, lawannya memukul bola selain dari urutannya.

i. Seperti yang diperkenalkan dalam sistem pembatasan waktu. 6. Suatu game/set

a. Suatu game atau set dinyatakan dimenangkan oleh seseorang atau pasangan yang terlebih dahulu mendapatkan skor atau angka 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama-sama mendapat angka 10 (10-10), maka permainan akan dimenangkan oleh seorang pasangan yang terlebih dahulu unggul 2 point.

b. Suatu pertandingan terdiri atas 3 game, 5 game, atau 9 game terbaik.

c. Permainan harus berlanjut sampai selesai selama game berlangsung, pemain diperbolehkan istirahat/intervall tidak lebih dari 1 menit.

2.1.3 Taktik Dalam Permainan Tenis Meja

Taktik dalam permainan tenis meja pada dasarnya terdiri atas dua bagian yaitu taktik bertahan dan taktik menyerang menurut (Syarifudin 1992 : 211).

(14)

Taktik bertahan harus benar-benar dikuasai oleh setiap pemain, apabila dalam taktik bertahan tersebut dapat dilakukan dengan pengambilan dan penepatan-penepatan bola yang baik serta sulit dikembalikan oleh lawan maka akan dapat dihancurkan serangan lawan dan bahkan akan menjadi bumerang bagi menyerangnya, taktik bertahan dalam permainan tenis meja biasanya dilakukan jika tidak ada kesempatan untuk dapat melakukan serangan, karena bola yang datang pada waktu akan dipukul untuk dikembalikan selalu lebih rendah dari meja. Sehingga sulit untuk dapat melakukan pukulan serangan, oleh sebab itu motto dari setiap pemain yang melakukan permainan dengan cara bertahan harus dapat bertahan jangan sampai kalah dan untuk dapat menenangkannya dengan jalan keuletan hingga lawan membuat kesalahan-kesalahan didalam pengambilan bolanya.

b. Taktik menyerang

Untuk memenangkan sesuatu pertandingan didalam permainan tenis meja, seorang pemain harus menguasai dan memiliki taktik untuk menyerang, karena dengan melakukan pukulan-pukulan bola yang cepat dan keras menuju kebidang lawan, akan dapat menghancurkan peran lawan. Oleh karena itu permainan lawan, hal ini dilakukan dengan taktik penyerangan yang biasa dilakukan oleh para pemain, pada dasarnya menggunakan pukulan-pukulan forehand dan backhand dengan bola spin.

Berdasarkan uraian-uraian mengenai taktik bertahan dan taktik menyerang tersebut di atas, salah satu untuk mewujudkannya harus dilakukan dengan jalan

(15)

latihan yang teratur dan terus-menerus, agar dapat melakukan berbagai bentuk pukulan spin dengan berbagai variasinya dengan cepat, tepat, kuat, dan keras, luwes dan lancar, serta keserasian antara gerakan.

Tangan dengan gerakan kaki. Salah satu cara latihannya antara lain seperti dibawah ini.

1. Latihan variasi pukulan

Latihan variasi pukulan dilakukan dengan berteman secara bergantian. Artinya seorang mempertahankan dan seorang dan seorang melakukan serangan.

a. Latihan variasi pukulan ke satu arah dan dua arah

Seorang pemain yang mendapatkan giliran mempertahankan dan mengembalikan bola, harus mengembalikan bola kesatu arah tertentu. Sedangkan bagi pemain yang mendapatkan giliran untuk menyerang. Harus berusaha dapat melakukan pukulan kearah kanan dan kiri atau kesegala arah. Misalnya memukuldari kanan ke kiri dan ke kiri ke kanan, baik secara berturut – turut (beberapa kali pukulan) maupun secara berselang – seling.

Latihan semacam ini harus dapat dilakukan secara teratur dan terus – menerus, hingga benar – benar dikuasai serta dapat dilakukan dengan cepat, tepat, kuat, luwes, dan lancar.

Karena latihan semacam ini sangat berguna untuk memperoleh keserasian antara gerakan kaki dengan pukulan ke arah yang

(16)

dijadikan sasaran, baik dengan pukulan, forehand maupun backhand ke arah kiri dan kanan.

b. Latihan variasi pukulan kesegalah arah

Latihan merupakan permainan dalam bentuk pertandingan, dilakukan oleh dua orang pemain. Seorang pemain melakukan pukulan-pukulan yang cepat dan keras lurus (straight ) kearah kiri dan kanan, sedangkan seorang pemain lainnya melakukan pukulan-pukulan yang keras dan cepat bolanya menyilang (cos) kekiri dan kanan. Latihan tersebut dilakukan secara bergantian, misalnya masing-masing selama 5 atau 10 menit.

Apabila latihan tersebut diatas sudah benar-benar dikuasai dengan baik, coba lakukanlah latihan bermain dalam bentuk pertandingan. Didalam permainan tenis meja terutama pada pertandingan, keserasian, antar gerakan, lengan dengan kaki memegang peranan yang sangat penting, keduanya harus benar-benar dikuasai dan dapat dilakukan dengan baik. Karena dengan mengandalkan pada pukulan saja tidak akan banyak artinya bila tidak disertai dengan keserasian gerakan kaki dalam melakukan suatu pukulan.

2.1.4 Hakekat Pukulan Forehand

Pukulan forehand merupakan pukulan rally satu arah yang dilakukan oleh dua orang pemain dan pukulan ini adalah salah satu pukulan yang paling umum digunakan. Menurut (Sutarmin 2007: 21) pukulan forehand adalah teknik

(17)

memukul bola dengan posisi telapak tangan yang memegang bet / raket menghadap kedepan. Selanjutnya menurut (Dinas Olaharaga dan Pemuda 2004: 60), pukulan forehand adalah sebuah pukulan topspin yang agresif dianggap penting dengan tiga alasan. Pertama pemain memerlukan pukulan ini untuk menyerang dengan sisi forehand. kedua, pukulan ini bisa menjadi pukulan utama untuk melakukan serangan. Ketiga, pukulan ini merupakan pukulan yang paling sering digunakan untuk melakukan smash, pukulan forehand biasanya lebih kuat dari backhand karena tubuh tidak menghalangi saat mengayunkan tangan kebelakang (backswing) dan otot yang digunakan biasanya lebih kuat.

Kemudian menurut (Hodges 2000: 233) pukulan forehand adalah pukulan yang paling yang paling kuat digunakan karena tubuh tidak menghalangi pada saat melakukan pukulan dan otot yang digunakan biasanya lebih maksimal. Lalu pukulan forehand dalam permainan tenis meja menurut (Sutisna 1997: 46)” pukulan forehand artinya telapak tangan yang memukul menghadapa kearah pukulan. Sedangkan punggung telapak tangan berada di atas atau menghadap kearah kita”. Tanpa memiliki sebuah kekuatan fisik, kelenturan tubuh, kcepatan bergerak, kelincahan tubuh serta daya tahan tubuh maka tidak mungkin seseorang dapat mencapai kesempurnaan pukulan.

Pukulan forehand (sebuah pukulan topspin yang agresif) dianggap penting dengan tiga alasan. Pertama, anda memerlukan pukulan ini untuk menyerang dengan sisi forehand. kedua, pukulan ini bisa menjadi pukulan utama. Ketiga, pukulan ini merupakan pukulan yang paling sering anda gunakan untuk melakukan smash. (Hodges2000: 33).

(18)

Dari penjelasan diatas mengenai pukulan forehand, semuanya membutuhkan keterampilan yang baik. Selain itu terdapat beberapa pukulan forehand dalam permainan tenis meja antara lain :

1. Forehand Drive

Pada saat melakukan pukulan forehand drive terdapat beberapa teknik-teknik dasar yaitu :

a. Sikap siap

Berdiri menghadap endline (Yakni, kaki mengarah tegak lurus dengan garis di ujung meja). Tubuh harus diseimbangkan dengan baik, salah satu tangan memegang bet.

b. Posisi kaki

Kaki kanan diletakkan sedikit kebelakang, tubuh tetap menghadap meja (atau arah datangnya bola). Berat badan bertumpuh pada bagian jantung kaki, usahakan agar tumuit tidak menyentuh lantai, lutut harus dilakukan dengan badan yang sedikit dicondongkan. Semakin tinggi badan, semakin perlu untuk menekuk lutut. Ini membuat tubuh memendek dan memungkinkan untuk memutar kesegalah arah dengan cepat. Bet harus diarahkan kearah lawan. Dengan demikian dapat bergerak kekedua arah dengan cepat dan seimbang.

c. Gerakan memukul

Mulailah dengan berdiri menghadap meja kaki kanan sedikit ditarik kebelakang. Putar tubuh kearah kanan dengan bertumpuh pada pinggang, dengan tangan diayunkan kearah luar. Jaga agar siku tetap

(19)

berada didekat pinggang. Pindahkan berat badan kekai kanan. Saat mengayunkan tangan kebelakang (backswing) jaga agar bet tetap tegak lurus dengan lantai. Ujung bet dengan tangan harus sedikit mengarah kebawah, dengan siku kira-kira 120 derajat. Lakukan ayunan kearah depan (forward swing) dengan memutar berat badan kedepan ke kaki kiri. Pada saat bersamaan, putar pinggang dan tangan kearah depan, jaga agar siku tidak berubah. Sudut siku harus dikurangi menjadi kira-kira 90 derajat. Lakukan kontak saat kira-kira-kira-kira bola berada pada bagian puncak pantulan, dibagian depan sedikit kearah ,kanan dari tubuh. Untuk mendapatkan pukulan forehand ynag keras bet harus ditutup dan kontak dilakukan dibagian belakang bola mengarah ke bagian atas bola untuk forehand yang lebih lunak bet harus dibuka dan kontak dilakukan dibagian bawah bola. Gunakan gerakan bet keatas dan kedepan agar bola masuk kedalam spons.

d. Gerakan lanjutan (follow trough)

Setelah memukul bola, ikuti gerakan bet hingga kebagian dahi atau sedikit kearah kiri hampir sama seperti memberi hormat. Pemain yang

lebih tinggi harus mengikuti gerakan lebih rendah. Sedangkan pemain yang pendek sebaliknya. Berat badan harus dipindahkan kekaki kiri

(20)

dengan bahu ytang di putar kearah kiri, kemudian kembali ke posisi siap.

2. Forehand push

Forehand push merupakan pukulan yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan. Pukulan push dapat dipergunakan untuk dua macam tujuan yaitu :

a. Menetralisir pengembalian bola lawan serta memperlambat kecepatan permainan

b. Menyerang lawan dengan memukul bola yang diarahkan sejauh mengkin dari posisi lawan.

Cara melakukan forehand push adalah sebagai berikut :

 Posisi kaki kiri berada didepan dan tubuh agak condong kearah meja

 Sikap awal lengan atas membentuk sudut kecil dengan tubuh. Lengan bawah membentuk sudut sekitar 90 derajat dengan lengan bawah, dengan siku ditekan kedepan.

 Bet dalam keadaan terbuka

 Tarik tangan kebelakang dan sedikit keatas, berputar pada siku, pergelangan tangan ditekukkan kebelakang.

 Gerakan bet kedepan bertumpuh pada siku  Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak  Pukul bola didepan sedikit kearah kanan tubuh  Bola diserempet dibagian belakang bawah

(21)

 Bet mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi, bila pantulan bola terlalu tinggi, barulah pukulan dilakukan setelah bola melewati titik tertinggi.

3. Forehand topspin

Forehand topspin adalah teknik memukul bola dimana bola seakan-akan disapu saja atau disentuh sedikit dan digerseakan-akan dengan cepat sekali. Sentuhan dan sapuan yang lembut dan cepat ini akan menghasilkan spin. Yang dimaksud dengan sentuhan dan kecepatan adalah kontak antara bet dan bola harus sedkit sekali. Latihan ini dapat dilakukan dengan mempercepat gerakan memukul, terutama pada waktu menyentuh bola. Perhatikan Gambar berikut :

Gambar 4 : Pukulan Forehand Service

(Achmad Damiri dan Nurlan Kusmaidi, 1992:76)

(22)

Pada permainan tenis meja terdapat teknik-teknik dasar dalam melakukan ketepatan pukulan forehand dan menurut Roji(2007: 48) teknik ketepatan pukulan forehand ada tiga tahap yaitu :

a. Tahap persiapan

1. Kaki kiri diletakan didepan kaki kanan dibelakang ( untuk memukul yang tangan kanan ).

2. Condongkan badan kedepan dengan posisi lutut agak rendah. b. Tahapan gerakan.

1. Tarik bet kesamping agak kebelakang dengan kepala bet menghadap kebawah, lengan agak kebawah dan pergelangan tangannya lurus. 2. Saat bola membentur meja dan melambung, pukul bola dengan ayunan

penuh kedepan atas, hingga bet menggesek bagian belakang bola. c. Akhir gerakan

1. Berat badan bertumpuh pada kaki depan.

2. Pinggang diputar kedepan, hingga badan menghadap arah bola. 3. Tangan yang digunakan memukul didepan menyilang badan.

(23)

Perhatikan Gambar berikut :

Gambar 5 : Pukulan Forehand

2.1.6 Hakekat Latihan Dumbell Fly

Dalam permainan tenis meja identik dengan adanya beban latihan (Trainingsbelastung) adalah bentuk karakteristik tuntutan yang diberikan kepada atlet dalam latihan. (Rithig at, al.1983) sementara letzelter (1878) mendefinisikan bahwa beban latihan adalah sebagai seluruk efek latihan yang terjadi karena rangsangan luar dan rangsangan dalam. Dari kedua pendapat ini dijelaskan bahwa beban latihan adalah segala bentuk tuntutan dan rangsangan yang diberikan kepada atlet dalam latihan yang dapat menimbulkan efek latihan (Trainingeffects). Tuntutan dan rangsangan yang dimaksud bisa dalam bentuk tuntutan dan rangsangan fisik dan bisa juga dalam bentuk psikis (Mental). Dalam bentuk fisik misalnya, melakukan bentuk-bentuk latihan, baik dengan menggunakan beban tambahan seperti barbell, dumbell, atau beban tubuh sendiri seperti lari, loncat, dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk dalam tuntutan psikis adalah segala sesuatu yang bersifat non fisik, yang dapat mempengaruhi atlet secara psikologis seperti beban fikiran, beban perasaan, stres dan lain sebagainya.

(24)

Kemudian Syamsul Rizal (2012) juga menambahkan bahwa latihan adalah suatu proses yang sistematis yang dilakukan dengan cara berulang-ulang dengan semakin hari menambah jumlah latihan beban. Latihan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dapat dilakukan dengan metode latihan weight training, atau latihan berbeban denagn menggunakan beban dapat berupa tubuh kita sendiri. Akan tetapi karena didalam latihan berbeban memilki prinsip overload sehingga tubuh kita tidak cukup sebagai beban seutuhnya dalam latihan beban tersebut, oleh karena itu dapat digunakan alat untuk penambahan beban tersebut berupa barbell, dumbell, ketler, dan benda berat lainnya yang memiliki satuan (kg). Dan dalam hal ini kekuatan juga adalah kualitas yang memungkinkan pengambangan tegangan otot dalam kontraksi yang maksimal atau bisa diartikan bahwa kemampuan menggunakan gaya tegang untuk melawan beban atau hambatan. Kekuatan yang ditentukan oleh volume otot dan kualitas kontrol pada otot persangkutan. Kirkendall (1980:226)

selanjutnya menurut Mohammad Ali Mashar dan Dwiraharyu (2010 :55) kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan suatu tahanan. Bentuk latihan yang cocok untuk mengembangkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan seperti mengangkat, menghela, atau menarik suatu beban seperti latihan dumbell. Beban yang diangkat sedikit demi sedikit beratnya agar sesuai dengan perkembangan otot. Dan gerakan yang dapat digunakan untuk melatih otot lengan adalah latihan mengangkat dumbell.

Dan dalam hal ini karena metode latihan yang dipakai adalah metode dumbell fly maka sebagian besar ada pengaruhnya untuk pembentukan otot dada,

(25)

wikipedia, ensiklopedia januari 2012. Halter lalat dan olahraga digunakan untuk merangsang otot-otot dada. Hal ini dilakukan dengan memegang dumbell, satu disetiap sisi dan dalam hal melaksanakan ini biasanya siku dan lengan hampir lurus. dan latihan dumbell fly ini dapat dilakukan pada sebuah bangku miring, dethline, bench, atau bangku datar, tergantung pada satu area pectorals keinginan untuk merangsang.

Dan selanjutnya latihan-latihan untuk meningkatkan kekuatan dapat dilakukan dengan pendekatan weight training atau latihan beban. Untuk meningkatkan kekuatan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Jumlah beban latihan antara 3-5 kali dalam 1 set. 2. Jumlah ulangan tiap set 1-10 kali.

3. Frekuensi latihan setiap minggunya sebanyak 1-3 kali, dan beban maksimum 79% - 100% (Mukholit 2007 : 36)

Contoh bentuk latihan kekuatan otot-otot lengan antara lain sebagai berikut :

a. Latihan mengangkat barbell atau dumbell

b. Latihan push up untuk putra dan knne up untuk putri. c. Latihan pull up.

Dan dalam metode ini latihan beban yang diambil adalah metode latihan dumbell fly contoh gambar pada saat melakukan latihan dumbell fly antara lain :

Perhatikan Gambar berikut :

(26)

Gambar 6 : Latihan Dumble Fly

Selanjunya dalam tahap pelaksanaan dalam metode latihan beban dumbell fly ini adalah sebagai berikut

 Posisi tidur sejajar dengan bangku bench press.

 Kedua kaki menempel pada lantai atau berpijak pada tumpuan yang tersedia.

 Punggung rata dengan bangku dan tidak ada celah.

 Posisi tangan yang memegang dumbell lurus dengan dada.  Posisi siku sedikit ditekuk.

 Tangan dibuka membentuk sedikit setengah lingkaran dengan posisi siku sedikit ditekuk.

 Menggunakan sendi bahu saja untuk menggerakan beban.

 Pada saat beban dibawah, posisi siku tidak lebih rendah dari pada bahu.  Tarik nafas pada saat menurunkan beban, dan hembuskan nafas pada saat

menaikkan beban.

(cable crossover 3 set 10-12 reps). 2.2. Kerangka Berpikir

Permainan tenis meja adalah salah satu dari cabang olahraga permainan bola kecil. Cabang olahraga bola kecil yang salah satu materi pokok dalam

(27)

sekolah, sehingga siswa harus memilki kemampuan bermain tenis meja dan dalam hal ini adalah salah satu dari teknik dasar melakukan pukulan forehand.ini harus menjadi perhatian para guru khususnya guru pendidikan jasmani karena untuk meningkatkan kemampuan siswanya.Khususnya dalam melakukan permainan cabang olahraga tenis meja dengan berbagai metode latihan.Dan upaya untuk meningkatkan prestasi dalam permainan cabang olahraga tenis meja ini,khususnya dalam melakukan pukulan forehand, dimana praktek latihan olahraga pada umumnya melibatkan berbagai metode latihan.Kemampuan pukulan forehand pada seorang pemain atau atlet biasanya bergantung pada faktor seperti : disiplin, kemampuan, penguasaan teknik, taktik, dan persiapan mental, serta dengan kemampuan fisik. Tidak hanya itu peningkatan pukulan forehand, bukan semata-mata hanya melalui permainan tenis meja, akan tetapi juga melalui pengembangan unsur-unsur lain yang menunjang.Salah satu unsur yang dimaksud adalah unsur kemampuan fisik

yang terdiri dari : kekuatan, kecepatan, daya tahan ,dan lain-lain. Apabila seorang guru menerapkan suatu latihan dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap pukulan forehand pada permainan tenis meja.Hal ini dapat dikembangkan pula secara maksimal apabila ditunjang dengan latihan-latihan yang teratur.

2.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :“terdapat pengaruh latihan dumbell fly

(28)

terhadap kekuatan otot pada saat melakukan pukulan forehand dalam permainan tenis meja SMK NEGERI 1 SUWAWA”.

Gambar

Gambar 3 Servis Tenis Meja
Gambar 4 : Pukulan Forehand Service
Gambar 5 : Pukulan Forehand

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan UML dapat dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan

Indikator efektifitas dalam suatu media majalah Hati Beriman1. Kebutuhan aktualitas informasi

Pada Untuk mengetahui kadar air di dalam tanah pada pot tanaman, diperlukan sebuah sensor kelembaban tanah (moisture) yang terhubung ke port ADC mikrokontroler..

Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memilki seperangkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang menunjang tercapainya

Kepindahan diajukan karena alasan mutasi dinas orang tua/ wali serta dengan bukti yang kuat tentang perlunya kebersamaan (ketergantungan) mahasiswa yang bersangkutan

Jika seorang auditor memiliki sikap dan perilaku yang baik dan memiliki hubungan pengaruh sosial dengan norma subjektif maka kecenderungan auditor tersebut telah

Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik. Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan