• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECERDASAN EMOSIONAL PADA PRIA YANG HOBI MEMAINKAN ALAT MUSIK ADRIANI ERTHA ( ) Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi ABSTRAK Bagi para musi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KECERDASAN EMOSIONAL PADA PRIA YANG HOBI MEMAINKAN ALAT MUSIK ADRIANI ERTHA ( ) Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi ABSTRAK Bagi para musi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EMOTIONAL INTELLIGENCE IN THE MAN HOBBY

PLAYING MUSICAL INSTRUMENTS

Adriani Ertha

Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University

http://www.gunadarma.ac.id

Keyword: Emotional Intelligence, Man hobby, Playing Musical Instruments.

ABSTRACT

For musicians or people who like to play musical instruments many do not realize what the benefits of playing musical instruments. The purpose of this study was to look at emotional intelligence in men who like to play musical instruments as well as the factors that lead to emotional intelligence in a musician or a man who plays a musical instrument. In this study the researcher used qualitative research methods are focused on case study research, the subjects in this study only one subject, namely a man who like to play musical instruments. And researchers in data collection using the interview method (tape recorder) and observation. Researchers also use the reference from the book of 1957-2009. The results of emotional intelligence in men who like to play musical instruments are not only free to express themselves, also will get a sense of calm from the tones are in tune when playing a musical instrument. Also playing a musical instrument can increase IQ, EQ, has an extensive social relationships, add insight, and can solve problems well. Factors that lead to a musician or someone who plays a musical instrument is a feeling of calm when playing a musical instrument. As well as a platform to expand the association, add insight, gathered in a band to play a musical instrument or just exchange information about music.

(2)

KECERDASAN EMOSIONAL PADA PRIA YANG HOBI

MEMAINKAN ALAT MUSIK

ADRIANI ERTHA (10504004) Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi

ABSTRAK

Bagi para musisi atau orang yang hobi memainkan alat musik banyak yang tidak menyadari apa manfaat dari memainkan alat musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kecerdasan emosional pada pria yang hobi memainkan alat musik serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecerdasan emosional pada seorang musisi atau pria yang memainkan alat musik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang ditekankan pada penelitian studi kasus, subjek dalam penelitian ini hanya satu orang subjek, yaitu seorang pria yang hobi memainkan alat musik. Dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode wawancara (tape recorder) dan observasi. Peneliti juga menggunakan referensi dari buku tahun 1957-2009. Hasil penelitian kecerdasan emosional pada pria yang hobi memainkan alat musik tidak hanya bebas mengekspreikan diri, juga akan mendapatkan perasaan tenang dari nada-nada yang selaras ketika memainkan alat musik. Selain itu memainkan alat musik dapat meningkatkan IQ, EQ, memiliki hubungan sosial yang luas, menambah wawasan, dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Faktor yang menyebabkan seorang musisi atau orang yang memainkan alat musik adalah perasaan tenang ketika memainkan alat musik. Serta sebagai ajang untuk memperluas pergaulan, menambah wawasan, berkumpul dalam sebuah grup band untuk memainkan alat musik atau hanya sekedar saling tukar informasi seputar musik.

Musik merupakan suara yang sering sekali didengar, musik dapat menghibur jiwa, membangkitkan semangat dan menjernihkan pikiran. Musik membuat seseorang dapat mengekspresikan diri dengan bebas, dan musik dapat membuat seseorang lebih cerdas, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kreativitas, menyehatkan tubuh, meningkatkan

kecerdasan emosional, dan sebagainya. Musik selalu berhubungan dengan pikiran, seperti yang dikatakan oleh Parker (dalam Djohan, 2005) yaitu elemen fibrasi (fisika dan kosmos) atas frekuensi, bentuk, amplitude, dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan diinterpretasikan

(3)

melalui otak menjadi pitch, warna suara, keras lembut, dan waktu (dalam kerangka tonal). Tranformasi kedalam musik dan respon manusia (perilaku) adalah unik untuk dirasa (afeksi) karena otak besar manusia (kognisi) berkembang dengan amat pesat sebagai akibat pengalamn musikal sebelumnya. Para musisi atau orang yang memainkan alat musik memproses informasi musik dalam cara yang sangat berbeda dengan orang lain (Philip, 2007). Para musisi lebih fokus terhadap banyak hal saat mereka memainkan alat musik, seperti selain kedua tangan mereka bergerak untuk memainkan alat musik, mereka juga konsentrasi untuk membaca not. IQ dan EQ saling melengkapi, IQ merupakan dasar penting untuk meningkatkan EQ, karena tanpa IQ seseorang tidak memiliki harapan untuk meningkatkan EQ. Salovery dan Meyer (dalam Shapiro, 1998) menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan memantau perasaan dan emosi, baik emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan

informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Menurut Stone dan Dillehunt (dalam Goleman, 1999) kecerdasan emosional dapat timbul apabila didukung oleh beberapa hal yaitu :

a. Kesadaran Diri

Mengamati diri dan mengenali perasaan serta menghimpun kosakata untuk perasaan dan juga mengetahui hubungan antara pikiran, perasaan dan reaksi. b. Pengambilan Keputusan Pribadi

Mencerminkan tindakan-tindakan dan mengetahui akibatnya, mengetahui apa yang menguasai sebuah keputusan, pikiran atau perasaan.

c. Mengelola Perasaan

Memantau “omongan sendiri” untuk mengungkap pesan- pesan negatif, menyadari apa yang ada dibalik suatu perasaan (misalnya sakit hati yang mendorong amarah), menemukan cara-cara untuk menangani rasa takut dan cemas, amarah, dan kesedihan. d. Menangani Stres

Mempelajari pentingnya berolahraga, perenungan yang terarah, metode relaksasi.

(4)

e. Empati

Memahami perasaan orang lain serta masalahnya dan berpikir dengan sudut pandang mereka, menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal. f. Komunikasi

Berbicara mengenai perasaan secara efektif, menjadi pendengar dan penanya yang baik, membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian diri sendiri, mengirimkan pesan “aku” dan bukannya mengumpat.

g. Membuka Diri

Menghargai keterbukaan dan membina kepercayaan dalam sesuatu hubungan, mengetahui kapan situasinya aman untuk mengambil resiko membicarakan tentang perasaan sendiri.

h. Pemahaman

Mengidentifikasi pola dalam kehidupan emosional diri dan reaksinya, serta mengenali pola-pola serupa pada orang lain. i. Menerima Diri Sendiri

Merasa bangga dan memandang diri sendiri dalam sisi yang

positif, mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri, mampu untuk menertawakan diri sendiri. j. Tanggungjawab

Rela memikul tanggungjawab, mengenali akibat dari keputusan dan tindakan yang telah dilakukan, menerima perasaan dan suasana hati sendiri, mampu untuk menindaklanjuti komitmen.

k. Ketegasan

Mengungkapkan keprihatinan dan perasaan tanpa rasa marah atau berdiam diri.

l. Dinamika Kelompok

Mau bekerja sama, mau mengetahui kapan bagaimana memimpin, kapan mengikuti. m. Menyelesaikan Konflik

Bagaimana berkelahi dengan jujur dan mampu untuk merundingkan kompromi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecerdasan emosional yaitu : keluarga, pengalaman, dan musik (Goleman, 1999). Hubungan yang terbuka dan saling menyayangi dalam keluarga dapat memberikan efek jangka panjang berupa meningkatnya citra

(5)

diri, keterampilan dalam menangani dan menguasai situasi, dan mungkin kesehatan anak (Shapiro, 1998). Menurut Bandura (dalam goleman, 1999) semakin seseorang bertambah dewasa semakin banyak pengalaman yang dimilikinya. Goleman (1999) menyatakan bahwa kecerdasan emosi dipengaruhi kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi, kemampuan untuk mengatur dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, kemampuan untuk mengatur suasana hati, sertamenjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan untuk berpikir.

Manfaat musik menurut Philip (2007) yaitu : musik dapat mengubah bentuk otak, musik meningkatkan kemampuan berbahasa, instrumen dapat mengembangkan fungsi-fungsi mental, musik menstimulasi gerakan dan mengembangkan kemampuan

koordinasi fisik serta pengendaliannya, musik membantu mengembangkan kemampuan daya ingat untuk proses belajar dan penyimpanan informasi, musik membantu kitra memahami matematika dan ilmu pengetahuan, musik mengajarkan keterampilan sosial yang hebat, musik membantu orang bekerja bersama-sama, musik dapat membantu kesejahteraan emosional dan kesehatan, musik meningkatkan ekspresi diri artistik dan kreativitas. Menurut Mucci dan Kate (2002) musik dapat memunculkan respon emosional, oleh karena itu sangatlah penting untuk mempertimbangkan hal-hal apa yang kita ungkapkan dengan musik kita.

Hipotesis

Subjek mengalami perubahan sejak ia mulai bermain musik. Dalam hal daya ingat, hubungan dengan orang lain, pengendalian diri, tegas dalam setiap pengambilan keputusan,

dan bermusyawarah jika mencari sebuah solusi, serta mempunyai kepercayaan diri yang besar.

(6)

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus, karena peneliti ingin meneliti kasus yang bersifat khusus dan berusaha memahami kasus tersebut lebih dalam. Peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai manfaat musik dalam membantu kecerdasan emosional. Dalam penelitian ini menggunakann tipe studi kasus instrumental yaitu penelitian pada suatu kasus unik tertentu, dilakukan untuk memahami isu dengan lebih baik, juga untuk mengembangkan, memperhalus teori, karena akan mengungkap kasus yang unik, memahami isu dengan lebih baik.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang musisi yang sudah menekuni hobi musiknya semenjak SMP. Serta bekerja dibidang musik.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan teknik observasi, dimana pengamat hanya berada

bersama subjek dalam sesi wawancara, dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang subjek lakukan. Peneliti hanya menggunakan teknik wawancara tidak berstruktur dimana pengamat melakukan wawancara secara spontan.

Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan open coding dan axial coding. Open coding adalah Proses merinci, menguji, membandingkan, konseptualisasi, dan melakukan kategori data. Sedangkan axial coding suatu perangkat prosedur dimana data dikumpulkan kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat kaitan antara kategori-kategori.

Hasil Penelitian

Subjek merasa sejak subjek bermain musik subjek banyak mendapat pengalaman baru dan kemampuan-kemampuan baru. Hal ini sesuai dengan pengakuan subjek bahwa dalam musik subjek banyak mendapatkan teman-teman baru

(7)

tidak hanya sekedar berkenalan dan berteman saja, tetapi subjek banyak sekali mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang musik dari teman-temannya. Musik juga

sebagai sarana untuk

mengekspresikan dirinya. Subjek merasa bermakna ketika subjek bermain musik dan menemukan dirinya saat subjek bermain musik. Ini terlihat dari rasa percaya diri yang dimiliki subjek. Subjek mengaku bahwa subjek tidak mengalami rasa gugup saat ditonton banyak orang. Subjek mengaku bahwa subjek sangat senang dan puas bermain musik. Menurut Subjek bermain musik bisa memperluas pergaulannya, menambah banyak teman, dan ilmu yang didapat dari pergaulannya bersama musisi lainnya. Selain itu bermain musik memberikan subjek perasaan tenang. Subjek juga selalu tegas dalam setiap pengambilan keputusan. Ini terbukti dari sikap tegas subjek terhadap personilnya. Tidak hanya tegas dalam setiap permasalahan subjek selalu bermusyawarah jika mencari sebuah solusi. Subjek senang bekerjasama dengan orang lain hal

ini terbukti bahwa subjek bermain musik tidak hanya sendiri tetapi bersama teman-temannya.

Kesimpulan

Subjek merasa sejak ia bermain musik ia banyak mendapatkan teman-teman baru dan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang musik dari teman-temannya. Subjek tidak merasa gugup ketika ditonton banyak orang, dan subjek mengaku bahwa ia sangat senang dan puas bermain musik. Hobi bermain musiknya didukung oleh orangtua dengan memberikan fasilitas kepada subjek. Bagi subjek bermain musik dapat meningkatkan daya ingat. Subjek mengatasi masalahnya terlebih dahulu dengan bermian musik, karena bermian musik dapat membuat subjek bisa melupakan masalah dan mendapatkan ketenangan.

Subjek mengambil keputusan dengan cara bermusyawarah bersama semua personilnya. Tetapi jika ada yang tidak sesuai dengan visi dan misi, subjek tidak segan-segan untuk

(8)

memecat personilnya tersebut. Subjek juga mengaku bahwa subjek tidak mengalami rasa gugup saat ditonton banyak orang. Subjek mengaku bahwa subjek sangat senang dan puas bermain musik.

Subjek sering saling tukar informasi seputar masalah musik dengan teman-teman musisinya. Untuk urusan band subjek selalu

melakukannya dengan

bermusyawarah bersama semua personil. Dalam bermusik subjek banyak mendapat teman baru dan menambah wawasana baru, pengalaman baru dan kemampuan-kemampuan baru.

Subjek selalu

mengekspresikan dirinya melalui musik. Saat subjek sedang marah subjek mengatasi kekesalannya terlebih dahulu dengan bermain musik. Hal ini membuat perasaan subjek sedikit lega dan bisa mengurangi rasa marahnya.

Subjek merasa bermain musik memberikan subjek perasaan tenang. Hal ini bisa membantu subjek ketika subjek sedang marah ataupun kesal. Hanya dengan bermain musik subjek mampu

meredakan rasa marah. Itu terjadi karena rasa tenang yang diberikan musik pada dirinya.

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan meratifikasi amandemen Konvensi Basel menghadapkan Jepang pada pilihan untuk mengurangi tingkat produksi industri karena wilayah Jepang tidak memadai untuk

Dari semua parameter yang diuji hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pen- ampungan semen pada pukul 06.00 menghasilkan kualitas semen segar domba garut tipe laga

Dari kedua tabel tersebut terlihat bahwa secara garis besar, perbedaan antara frekuensi observasi dan ekpektasi lebih berdekatan jika data ordinal yang digunakan pada

1) Terjadi perubahan yang signifikan antara tekanan maksimal kondisi transient sebelum dan sesudah pemasangan surge absorber. 2) Delapan surge absorber yang existing

High petrogenic PAH contributions were observed on S1 and S6 station while on the other investigated station index values showed a slightly higher contribu- tion of

Gambar 4 menunjukkan pengaruh putaran dan aliran aksial terhadap konsumsi energi total yang merupakan jumlah dari energi yang diperlukan untuk mengalirkan fluida

Pelanggaran etika dalam kasus Zimbardo ini terjadi karena kurangnya materi informatif, tidak adanya pelatihan bagi para tawanan, serta peranan Zimbardo yang terlalu

Daun takokak diekstraksi dengan metode ekstraksi dingin yaitu dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 95% redestilasi setelah didapatkan ekstrak kental dilakukan