• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inventarisasi Lichenes Di Kawasan Giribangun Girilayu Matesih Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inventarisasi Lichenes Di Kawasan Giribangun Girilayu Matesih Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

INVENTARISASI LICHENES DI KAWASAN GIRIBANGUN GIRILAYU MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

ARDARI INKA MENTARI A420130040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

INVENTARISASI LICHENES DI KAWASAN GIRIBANGUN GIRILAYU MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

ARDARI INKA MENTARI A420130040

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

Dr. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547/NIDN. 0625066301

(3)

ii

PENGESAHAN

INVENTARISASI LICHENES DI KAWASAN GIRIBANGUN GIRILAYU MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH

Yang dipersiapkan dan disusun oleh : ARDARI INKA MENTARI

A420130040

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari , 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Dr. Sofyan Anif, M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra.Titik Suryani,M.Sc ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Putri Agustina,S.Pd,M.Pd ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno NIDN. 0028046501

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 17 Oktober 2017 Penulis

ARDARI INKA MENTARI A420130040

(5)

1

INVENTARISASI LICHENES DI KAWASAN GIRIBANGUN GIRILAYU MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH

ABSTRAK

Kawasan Giribangun berada di Girilayu, Matesih , Karanganyar yang berada di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 330 m.dpl sampai 660 m.dpl sekitar 35 km. Lichenes merupakan gabungan antara fungi dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis lichenes yang terdapat di kawasan Giribangun Girilayu. Metode yang digunakan adalah dengan eksplorasi atau jelajah. Lichen yang ada di kawasan Giribangun Girilayu kemudian mencatat dan mnegidentifikasi tumbuhan Lichenes pada setiap ketinggian yang berbeda. Hasil ditemukan 8 jenis tumbuhan Lichenes di ketinnggian yang berbeda yaitu Graphis scripta, Phlyctis argena, Parmelia squarrosa, Parmelia sulcata, Parmotrema xanthinum, Cryptothecia striata, Flavoparmilia baltimorensis,Lepraria sp. Pertumbuhan lichenes di pengaruhi faktor biotik (jenis tanaman), sedangan faktor abiotik (klembaban, intensiitas cahaya).

Kata kunci: Inventarisasi, Lichenes, Giribangun

ABSTRACT

Giribangun area in Girilayu Matesih, Karangannyar is located on the slopes of Mount Lawu with an altitude of 330 m.dpl - 660 m.dpl about 35 km. Lichenes is a strukture of fungi and algae so that morphology and physiology them is a unity. The purpose of this research was to know the type of lichenes in Giribangun Girilayu area. The method used is was by exploration. Lichenes in Giribangun Girilayu then recorded and identified lichenes plants at different altitudes. The results showed that there were 8 species of Lichenes in different is Graphis scripta, Phlyctis argena, Parmelia squarrosa, Parmelia sulcata, Parmotrema xanthinum, Cryptothecia striata, Flavoparmilia baltimorensis , Lepraria sp. The lichenes growth is influenced by biotic factor of (plant type) and abiotik factor ( temperature, humidity, light intensity)

Keywords :Inventory, Lichenes, Giribangun

1. PENDAHULUAN

Indonesia terletak di daerah katulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan tropika yang dikenal cukup unik dan merupakan salah satu komunitas yang kaya akan keanekaragaman jenis tumbuhan di dunia.Keaanekaragaman itu merupakan suatu mekanisme yang mencetuskan kemantapan komunitas

(6)

2

atau ekosistem. Salah satu potensi keanekaragaman hayati di Indonesia adalah lichenes.

Lichenes merupakan gabungan antara fungi dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Tubuh lichenes ini dinamakan thallus yang secara vegetatif mempunyai kemiripan dengan alga dan jamur. Thallus ini ada yang berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan. Beberapa spesies ada yang berwarna kuning, orange, coklat atau merah dengan habitat yang bervariasi. Umumnya lichenes dapat ditemukan hidup menempel di atas batu, tanah dan kulit pohon, lichenes tidak memiliki syarat hidup yang tinggi, lichenes dapat hidup pada lingkungan yang ekstrim dengan suhu yang sangat rendah ataupun sangat tinggi. Lichenes hidup tidak terikat pada ketinggian tempat dimana lichenes dapat ditemukan hidup di daerah sekitar pantai sampai gunung-gunung yang tinggi (Yurnaliza, 2002), sedangkan menurut Pratiwi (2006), berdasarkan habitatnya lichenes dibagi menjadi corticolous, terricolous dan saxicolous. Lichenes saxicolous adalah jenis lichenes yang hidup di batu, lichenes terricolous adalah jenis lichenes yang hidup di permukaan tanah dan lichenes corticolous adalah jenis lichenes yang hidup pada kulit pohon.

Kawasan Giribangun berada di Girilayu Kecamatan Matesih, Karanganyar berada di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 660 m.dpl sekitar 35 km disebelah kota surakarta. Giribangun memiliki titik koordinat 7,652170 LS 111,0709710 BT. Kawasan ini merupakan hutan yang dikelola oleh yayasan Giribangun dan digunakan oleh rakyat setempat. Memiliki tekstur tanah menanjak dan subur, dengan suhu yang rendah berkisar antara 24,0-25,5 o C.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. Eksplorasi atau jelajah dengan melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yang telah ditetapkan untuk mendapatkan informasi tentang jenis-jenis lichenes di kawasan Giribangun.

(7)

3

Kegiatan awal yang dilakukan adalah observasi, kegiatan ini bertujuan untuk mengamati langsung kondisi lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian dan objek yang akan diteliti.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil penelitian inventarisasi lichenes di Kawasan Giribangun Girilayu Matesih Karanganyar Jawa Tengah. Dari ketinggian 330 m.dpl sampai 660 m.dpl. Telah diinventarisasi dan disajikan sebagai berikut: Tabel 3.1 Hasil Inventarisasi Lichenes di Kawasan Giribangun

NO FAMILIA SPESIES Terdapatpada

Ketinggian (m.dpl) Jumlah 330 440 550 660 1 Graphidaceae Graphis scripta 10 10 2 Phlyctisdaceae Phlyctis argena 15 21 25 61 3 Parmeliaceae Parmelia squarrosa 8 13 21 4 Parmeliaceae Parmelia sulcata 7 9 13 29 5 Parmeliaceae Parmotrema xanthinum 9 10 12 16 47 6 Arthoniaceae Cryptothecia striata 7 10 13 30 7 Parmeliaceae Flavoparmilia baltimorensis 7 9 15 32 8 Stereocaulace ae Lepraria sp 3 8 11

Dari Tabel 3.1 dapat diketahui Jenis-jenis Lichenes pada kawasan Giribangun ini pada ketinggian 330 m.dpl sampai dengan 660 m.dpl didapatkan 8 spesies, antara lain: Graphis scripta, Phlyctis argena, Parmelia squarrosa, Parmelia sulcata, Parmotrema xanthinum, Cryptothecia striata, Flavoparmilia baltimorensis, Lepraria sp,tipe morfologi thallus yang ditemukan terdiri atas tipe Foliose dan Crustose yaitu 4 jenis lichenes tipe thallus foliosis dan 4 jenis lichenes crustose. Tipe thallus Foliose dan Crustose paling banyak dijumpai di kawasan Giribangun. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan jenis substrat

(8)

4

tempat tumbuh lichenes yang berbeda. Menurut Lubis (1996), pertumbuhan lichenes dipengruhi oleh faktor substrat dan lingkungan.

Pada ketinggian 330 m.dpl terdapat 6 spesies Lichenes yaitu, 15 Phlyctis argena, 8 Parmelia squarrosa, 7 Parmelia sulcata, 9 Parmotrema xanthinum, 7 Cryptothecia striata dan 7 Flavoparmilia baltimorensis. Pada ketinggian 440 m.dpl terdapat 5 spesies lichenes yaitu, 21 Phlyctis argena, 9 Parmelia sulcata, 10 Parmotrema xanthinum, 10 Cryptothecia striata dan 9 Flavoparmilia baltimorensis. Pada Ketinggian 550 m.dpl terdapat 3 spesies lichenes yaitu 10 Graphis scripta, 12 Parmotrema xanthinum dan 3 Lepraria sp. Pada ketinggian 660 m.dpl terdapat 7 spesies lichenes yaitu 25 Phlyctis argena, 13 Parmelia squarrosa, 13 Parmelia sulcata, 16 Parmotrema xanthinum, 13 Cryptothecia striata, 15 Flavoparmilia baltimorensisdan 8 lepraria sp.

Dari hasil jumlah koloni paling banyak pada ketinggian 660 m.pdl, artinya pada ketinggian suatu kawasan dapat mempengaruhi jumlah koloni dari tumbuhan lichenes, jadi semakin tinggi lokasi atau kawasan pengambilan sampel maka semakin tinggi jumlah koloni pada tumban lichenes

Tabel 3.2 Hasil Identifikasi Inang Lichenes di kawasan Giribangun

No NamaSpesies Tumbuhan Inang

1 Phlyctisargena Pinus (Pinusmercusii)

2 Cryptothecia striata Mahoni (Swietenia mahogany) 3 Parmelia sulcata Pinus (Pinus mercusii) 4 Parmelia squarrosa Pinus (Pinus mercusii) 5 Graphis scripta Mangga (Mangifera indica L.) 6 Parmotrema xanthinum Palem (Chrysalidocarpus lutescens) 7 Flavoparmilia baltimorensis Mahoni (Swietenia mahogany) 8 Lepraria sp Bringin (Ficus benjamina)

Hasil penelitian jenis inang lichenes di kawasan Giribangun diperoleh data lichenes terbanyak tumbuh di pohon pinus (Pinus mercusii), karena batang pohon pinus relatif mudah untuk ditumbuhi jenis lichenes. Pohon inang yang lain seperti Mangga (Mangifera indica L.), Palem (Chrysalidocarpus lutescens), Mahoni (Swietenia mahogany), Bringin (Ficus benjamina)dan Mahoni (Swietenia mahogany)struktur dan

(9)

5

permukaan batang yang berbeda-beda mempengaruhi banyak sedikitnya lichenes yang tumbuh di tumbuhan inang tersebut.

Tabel 3.3 Kondisi Lingkungan Kawasan Giribangun

No Parameter abiotik Hasil pengukuran

1 Suhu udara(0C) 24,0-25,5o C

2 Kelembapan udara(%) 58 %

3 Ketinggian 330-660 mdpl

4 pH tanah (330-660 m.dpl) 6,5-7

Dari tabel 3 dapat diketahui faktor kondisi lingkungan dapat mempengaruhi keragaman jenis lichenes di kawasan Giribangun Girilayu, Matesih, Karangannyar Jawa Tengah. Pengamatan data dilakukan pada saat musim penghujan cuaca terang. Banyak sedikitnya keanekaragaman lichenes yang ada di kawasan Giribangun dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan dan habitat, jika ketinggian semakin meningkat kelembapan semakin naik. Menurut Wijaya (2010), lumut kerak atau lichenes sangat berguna dalam menunjukkan beban populasi yang terjadi dalam waktu yang lama. Untuk melihat apakah udara pada suatu daerah telah tercemar atau tidak, dapat dilihat dari pertumbuhan lichenes yang menempel di substrat pohon atau batu. Lichenes yang terdapat pada suatu daerah yang telah tercemar akan menunjukan respon pertumbuhan yang kurang baik di bandingkan dengan Lichenes yang tumbuh subur di daerah yang tidak tercemar.

Berdasarkan hasil penelitian di kawasan Giribangun Girilayu, Matesih, Karanganyar , Jawa Tengah ,diperoleh 8 jenis tumbuhan lichenes, tipe morfologi thallus yang ditemukan terdiri atas tipe Foliose dan Crustose yaitu 4 jenis lichenes tipe thallus foliose dan 4 jenis lichenes crustose. Tipe thallus Foliose dan Crustose paling banyak dijumpai di kawasan Giribangun.

4. PENUTUP

Jenis lichenes yang telah terinventarisasi di kawasan Giribangun Girilayu Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah terdapat 8 spesies lichenes

(10)

6

dengan ketinggian yang berbeda yaitu pada ketinggian 330 m.dpl-660 m.dpl. Dari hasil jumlah koloni yang paling banyak terdapat pada ketinggian 660 m.dpl, ketinggian suatu kawasan dapat mempengaruhi jumlah koloni dari tumbuhan lichenes tersebut, semakin tinggi pengambilan sampel maka semakin tinggi jumlah koloni pada tumbuhan lichenes.

Terimakasih kepada keluarga, dosen FKIP Pendidikan Biologi UMS, dan teman-teman yang telah memberi bantuan untuk penelitian skripsi dan penulisan artikel ilmiah.

Dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai lichenes di kawasan Giribangun menggunakan kaidah metode sampling, dilkukan penelitian lebih lanjut dengan sampel lichenes yang menempel di bebatuan dan seresah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. M. (2012). Inventarisasi Tumbuahan pada Ketinggian yang berbeda Pasca Letusan Gunung Merapi Jalur Pendakian Balerante Kecamatan Kealang Kabupaten Klaten. Skripsi S1. Program Studi Pendidikan Biologi. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anonimus. (2012). The British Lichen Society - Promoting the Study,Enjoyment and

Conservation of Lichens. London: The British Lichen Society

Aththorick, T. A. dan Siregar, E. S. 2006. Buku Ajar Taksonomi Tumbuhan. Medan. FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Beaching, S. Q., & Hill, R. (2007). Guide to Twelve Common &Conspicuous Lichens of

Georgia’s Piedmont. Georgia:University of Georgia Atlanta(UGA).

Campbell, N. A, Jane, B. Reece dan Lawrence, G. Mitchell. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Damayanti, L. 2006. Koleksi Bryophyta. Taman Lumut Kebun Raya Cibodas. LIPI. Bogor Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta

Fink. B., 1961, The Lichen Flora of The United States, Ann Harbor, The University ofMichigan Press, Michigan

GG, A., I, C., A., M., & A, M. (2011).Monitoring Epiphytic Lichen Biodiversity to Detect Environmental Quality and Air Pollution: the Case Study of Roccamonfina Park (Campania Region - Italy). In A.Moldoveanu, Air Pollution

(11)

7

Istam, Y. C. 2007. Respon Lumut KerakPada Vegetasi Pohon SebagaiIndikator Pencemaran UdaraDi Kebun Raya Bogor dan Hutan Kota Manggala

WanaBhakti.

Kett , A., Dong, S., Andrachuck, H., & Craig, B. (2005). Learning with Lichens : Using Epiphytic Lichens asBioindicators of Air Pollution. United

Mishra, R, S. 2005. Morphology of Fungi. Discovery Publishing House, New Delhi. Muzzayinah. (2005). Keanekaragaman Tumbuhan Tak Berpembuluh. Surakarta: UNS

Press

Nash, P. W. (2008), Essentials of Psychology .(4thed.), Cengage Eearning, Boston Noer, I. S. 2004. Bioindikator Sebagai Alat Untuk Menengarai Adanya Pencemaran

Udara. Forum Komunikasi Lingkungan III,Kamojang. Bandung

Ronoprawiro. 1989. Gulma Lumut dan Lumut Kerak terhadap Pertumbuhan dan Hasil Teh (Camellia sinensis,L.) [Disertasi].Yogyakarta (ID). UGM Press.

Setyawan, A. D dan Sugiyarto. 2001.Keanekaragaman Flora Hutan Jobolarangan

Gunung Lawu: 1.Cryptogamae. Biodiversitas. Jurusan Biologi FMIPA UNS

Surakarta

Sujetoviene, G. (2010). Road traffi c pollution effects on epiphytic lichens.Ekologija, 64-71.

Tjitrosoepomo,Gembong.2009.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta:UGM Press

Vashishta, B. R. 2007. Botany for Degree Students Fungi. Dep artmentof Botany Punjab UniversityPress.

Wetmore, Clifford. Eys The Lichens Of Minnesota. Departemen of Biologi Universitity Minnesota

Wijaya, A. K. 2011. Penggunaan Tumbuhan sebagai Bioindikator Pemantauan Pencemaran Udara. Jurnal Penelitian. Surabaya: Jurusan.

Zedda L, et al. 2009. Diversity of Epiphytic Lichensin the Savanah Biome of Namibia. Herzogia 22:153-164.

Gambar

Tabel 3.1 Hasil Inventarisasi Lichenes di Kawasan Giribangun
Tabel 3.2 Hasil Identifikasi Inang Lichenes di kawasan Giribangun

Referensi

Dokumen terkait

Unisba akan menang bersaing menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul sesuai dengan visi dan misinya apabila berhasil membudayakan : (1) Kesadaran mutu.. Perbaikan mutu

Kegiatan perbanyakan dan penyebaran bibit domba domba Compass Agrinak, untuk biaya tenaga kerja peternak disubtistusi oleh Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Kabupaten

Penelitian sistem penunjang keputusan untuk optimasi penugasan dalam proyek pengembangan website dengan menggunakan algoritma Hungarian telah menghasilkan rekomendasi tugas

Sedangkan untuk penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah diduga pengaruh kesiapan memasuki dunia kerja adalah praktek kerja industri (prakerin), keterampilan siswa dan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Pertama, pengembangan perangkat pembelajaran matematika realistik bagi siswa SMP kelas VII dengan seting model

Surat Keputusan Rektor (bagi mahasiswa pindahan). 3) Mahasiswa akan memperoleh KRS yang telah tercetak identitasnya sebagai bukti telah melaksanakan registrasi administratif. 4)

Surat permohonan pindah harus diterima Rektor Universitas Mulawarman paling lambat 2 (dua) bulan sebelum kuliah semester baru. Keputusan penerimaan mahasiswa

Melihat masih adanya masalah atau gangguan dalam kualitas tidur khususnya pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir dan melihat banyaknya manfaat dari terapi wudhu,