BPS PROVINSI JAWA TIMUR
No. 04/01/35/Th.XV. 3 Januari 2017
PERKEMBANGAN
NILAI
TUKAR
NELAYAN
JAWA
TIMUR
BULAN
DESEMBER
2016
1.
Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,31 persen, yaitu dari 114,49 pada bulan November 2016 menjadi 115,99 pada bulan Desember 2016.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 2016 naik sebesar 1,31 persen
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Desember 2016 naik sebesar 1,31 persen dari 114,49 pada bulan November 2016 menjadi 115,99 pada bulan Desember 2016. Kenaikan NTN ini disebabkan indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikan sebesar 1,63 persen sementara indeks harga yang dibayar nelayan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen.
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan lemuru, ikan cakalang, udang, ikan teri, ikan tenggiri, kepiting laut, ikan bawal, ikan layur/beladang, dan ikan layang. Sedangkan komoditas utama yang mengalami
penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah rajungan, ikan kuniran, ikan beloso, cumi-cumi, ikan belanak, ikan kapasan/kapas-kapas, ikan kerisi/kurisi, ikan
kembung, ikan kuwe/bebara, dan ikan swanggi.
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah solar, telur ayam ras, cabai rawit, jeruk, bawang putih, ikan selar, sewa alat penangkapan, kacang panjang, tomat sayur, dan upah angkut ke TPI. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah tepung terigu, kayu bakar, emas perhiasan, ikan lemuru, tahu mentah, salak, ikan cakalang, pisang, cabai merah, dan bawang merah.
Perkembangan NTN bulan Desember 2016 terhadap bulan Desember 2015 (tahun kalender Desember 2016 sekaligus year-on-year Desember 2016) mengalami kenaikan sebesar 10,56 persen.
Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Desember 2016, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan NTN sementara hanya ada satu provinsi yang mengalami penurunan NTN. Kenaikan NTN terjadi di Provinsi D.I Yogyakarta sebesar 1,43 persen, Provinsi Jawa Timur sebesar 1,31 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 0,94 persen , Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,34 persen, dan Provinsi Banten sebesar 0,13 persen. Adapun provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 0,19 persen.
Rata-rata NTN Jawa Timur tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,82 persen dibanding tahun 2015 yaitu dari 106,68 menjadi 111,83. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan rata-rata indeks harga yang diterima nelayan (6,35 persen) lebih besar dari kenaikan rata-rata indeks harga yang dibayar nelayan (1,45 persen).
Pada tahun 2016, kenaikan NTN tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 1,85 persen sedangkan penurunan NTN terbesar terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 0,87 persen.
Kenaikan NTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikan sebesar 1,63 persen sementara indeks harga yang dibayar nelayan mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen. Perkembangan NTN bulan Desember 2016 terhadap bulan Desember 2015 (tahun kalender Desember 2016 sekaligus year-on-year Desember 2016) mengalami kenaikan sebesar 10,56 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikan sebesar 11,12 persen sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen.
1.1.
Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)
Indeks harga yang diterima nelayan pada bulan Desember 2016 dibanding bulan November 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,63 persen dari 145,13 menjadi 147,50. Perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan Desember 2016 terhadap Desember 2015 (nilai tahun kalender Desember 2016
sekaligus
year-on-year Desember 2016 )
mengalami kenaikan sebesar 11,12 persen.Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan lemuru, ikan cakalang, udang, ikan teri, ikan tenggiri, kepiting laut, ikan bawal, ikan layur/beladang, dan ikan layang. Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah rajungan, ikan kuniran, ikan beloso, cumi-cumi, ikan belanak, ikan kapasan/kapas-kapas, kurisi/kerisi, ikan kembung, ikan kuwe/bebara, dan ikan swanggi.
Tabel 1.
Komoditas Utama Indeks Harga Diterima Nelayan yang Mengalami Perubahan Harga Bulan November – Desember 2016
Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga
No. Komoditas RH(%) Andil No
. Komoditas RH(%) Andil
1 Ikan Tongkol 3,972 0,4505 1 Rajungan - 0,044 - 0,0023
2 Ikan Lemuru 5,981 0,3724 2 Ikan Kuniran - 0,225 - 0,0119 3 Ikan Cakalang 8,040 0,3438 3 Ikan Beloso - 6,090 - 0,0212
4 Udang 2,563 0,2140 4 Cumi-cumi - 0,730 - 0,0227
5 Ikan Teri 3,525 0,1765 5 Ikan Belanak - 1,931 - 0,0229 6 Ikan Tenggiri 1,939 0,1134 6 Ikan Kapasan - 3,057 - 0,0390 7 Kepiting Laut 3,942 0,0891 7 Ikan Kurisi/Kerisi - 6,607 - 0,0548 8 Ikan Bawal 2,652 0,0841 8 Ikan Kembung - 1,645 - 0,0595 9 Ikan Layur/Beladang 3,401 0,0810 9 Ikan Kuwe/Bebara - 7,805 - 0,0665 10 Ikan Layang 0,744 0,0694 10 Ikan Swanggi - 5,273 - 0,1179
1.2.
Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
Indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan Desember 2016 dibanding bulan November 2016
-8 -4 0 4 8 12 It Ib NTN 1.63 0.31 1.31 11.12 0.50 10.56 Grafik 1.
Perubahan Indeks Harga Yang Diterima (It), Indeks Harga Yang Dibayar (Ib) dan NTN Jawa Timur 2015-2016 (persen)
nelayan bulan November 2016 terhadap Desember 2015 (nilai tahun kalender Desember 2016 sekaligus
year-on-year Desember 2016) mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen.
Indeks harga Biaya Konsumsi Rumah Tangga bulan Desember 2016 dibanding bulan November 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen yaitu dari 139,59 menjadi 139,97. Hal ini
disebabkan karena terjadinya kenaikan pada seluruh kelompok komoditas. Kenaikan indeks harga tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,47 persen, diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0,25 persen, kelompok perumahan 0,21 persen, kelompok sandang 0,20 persen, kelompok transportasi dan komunikasi 0,16 persen, kelompok kesehatan 0,14 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,04 persen.
Indeks harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) bulan Desember 2016 dibanding bulan November 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dari 112,33 menjadi 112,76. Kenaikan ini disebabkan karena terjadinya kenaikan pada kelompok transportasi sebesar 0,54 persen, kelompok upah buruh 0,47 persen, dan kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain sebesar 0,44 persen.
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah solar, telur ayam ras, cabai rawit, jeruk, bawang putih, ikan selar, sewa alat penangkapan, kacang panjang, tomat sayur, dan upah angkut ke TPI. Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah tepung terigu, kayu bakar, emas perhiasan, ikn lemuru, tahu mentah, salak, ikan cakalang, pisang, cabai merah, dan bawang merah.
Tabel 2.
Komoditas Utama Indeks Harga Dibayar Nelayan yang Mengalami Perubahan Harga Bulan November - Desember 2016
Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga
No. Komoditas RH -% Andil No. Komoditas RH -% Andil
1 Solar 0,641 0,0842 1 Tepung Terigu - 0,371 - 0,0021
2 Telur Ayam Ras 8,107 0,0539 2 Kayu Bakar - 0,310 - 0,0023
3 Cabai Rawit 3,836 0,0449 3 Emas Perhiasan - 0,789 - 0,0026
4 Jeruk 4,402 0,0355 4 Ikan Lemuru - 1,802 - 0,0036
5 Bawang Putih 2,363 0,0324 5 Tahu Mentah - 0,689 - 0,0068
6 Ikan Selar 9,670 0,0310 6 Salak - 2,908 - 0,0087
7 Sewa Alat Penangkapan 1,134 0,0285 7 Ikan Cakalang - 1,290 - 0,0090
8 Kacang Panjang 6,837 0,0273 8 Pisang - 2,655 - 0,0161
9 Tomat Sayur 1,826 0,0270 9 Cabai Merah - 10,187 - 0,0384
10 Upah Angkut ke TPI 3,083 0,0239 10 Bawang Merah - 13,342 - 0,1757 -16
-8 0 8 16
Indeks Konsumsi RT Indeks Biaya Produksi Indeks Dibayar
0.27 0.38 0.31 6.80 -7.14 0.50 Grafik 3.
Perubahan Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan 2015 - 2016
2. Perbandingan NTN Antar Provinsi di Pulau Jawa
Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Desember 2016, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan NTN, dan hanya satu provinsi yang mengalami penurunan NTN. Kenaikan NTN tertinggi terjadi di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 1,43 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 1,31 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 0,94 persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,34 persen, dan Provinsi Banten sebesar 0,13 persen. Adapun satu-satunya provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 0,19 persen.
Jika melihat angka hasil penghitungan NTN di masing-masing provinsi pada bulan Desember 2016, NTN tertinggi terjadi di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 113,94 sedangkan NTN
terendah terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 105,69.
90 95 100 105 110 115 120 125
DKI Jakarta Jawa Tengah Jawa Barat D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten
105.69 112.32 109.42 113.94 115.99 118.39 Grafik 5.
Nilai Tukar Nelayan Enam Provinsi di Pulau Jawa Bulan Desember 2016 (2012=100) -1.0
0.0 1.0 2.0
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten
0.02 1.39 0.64 1.43 1.31 0.13 0.21 0.44 0.30 1.66 1.63 0.23 -0.19 0.94 0.34 0.22 0.31 0.10 Grafik 4.
Perubahan Indeks Harga dan NTN Enam Provinsi di Pulau Jawa November - Desember 2016 (persen)
3.
NTN Jawa Timur Selama Tahun 2016
Rata-rata NTN Jawa Timur tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,82 persen dibanding tahun 2015 yaitu dari 106,68 menjadi 111,83. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan rata-rata indeks harga yang diterima nelayan (6,35 persen) lebih besar dari kenaikan rata-rata indeks harga yang dibayar nelayan (1,45 persen). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai tukar produk pertanian terhadap barang konsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi tahun 2016 secara umum masih lebih tinggi dibanding kondisi tahun 2015.
Pada tahun 2016, kenaikan NTN tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 1,85 persen sedangkan penurunan NTN terbesar terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 0,87 persen.
Grafik 6 menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016 NTN Jawa Timur lebih tinggi dibanding kondisi bulan yang sama pada tahun 2015. Jika dilihat besarnya perubahan di tahun 2016, kenaikan NTN tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 1,85 persen karena indeks harga yang diterima nelayan pada bulan yang sama mengalami peningkatan sebesar 1,40 persen sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan mengalami penurunan sebesar 0,44 persen. Penurunan NTN terbesar terjadi pada bulan Oktober sebesar 0,87 persen karena indeks harga yang diterima nelayan mengalami penurunan sebesar 0,85 persen sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen.
106.33 108.30 107.61 109.19 110.72 112.68 113.93 113.92 114.91 113.90 114.49 115.99 105.97 107.18 105.33 104.41 105.47 107.52 108.79 108.30 107.54 107.82 107.01 104.91 95.00 100.00 105.00 110.00 115.00 120.00
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des