• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PT. JAPFA COMFEED INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PT. JAPFA COMFEED INDONESIA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk SIDOARJO

Muthia Pratiwi Jurusan Akuntansi STIE Mahardhika Surabaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penjualan dan beban operasional terhadap laba bersih diperseroan yang bergerak dibidang agri-food baik secara parsial maupun simultan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian asosiatif atau hubungan yang artinya penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling. Sampel data dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi PT. Japfa Comfeed Indonesia tahun 2014-2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di buku-buku, jurnal, majalah dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan program software SPSS versi 20.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai koefisien regresi variabel penjualan 0,503 dan beban operasional 0,326. Nilai Fhitung adalah 3,770 dengan nilai sigma kurang dari nilai probablitas 0,005 < 0,05 maka secara simultan penjualan dan beban operasional berpengaruh segnifikan terhadap laba bersih. Hasil uji t pada variabel penjualan bernilai thitung 5,101 dengan nilai sigma 0,023 < 0,05, artinya penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Dan hasil uji t pada variabel beban operasional bernilai thitung 4,868 dengan nilai sigma 0,041 < 0,05 yang artinya beban operasional secara parsial juga berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Maka dapat disimpulkan bahwa penjualan dan beban operasionall mempunyai pengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap laba bersih.

Kata Kunci : Penjualan, Beban Operasional, Laba Bersih

ABSTRACT

This study aims to determine how much influence the sales and operating expenses on net income in the field of agri-food are partially or simultaneously. This type of research uses quantitative research methods with associative research approaches or relationships which means that research aims to determine the relationship between two or more variables. The sample technique used is Purposive Sampling technique. The data sample in this study is the income statement of PT. Japfa Comfeed Indonesia on year 2014-2017. The data used in this study is secondary data, namely data obtained from materials available in books, journals, magazines and other sources related to research. The analysis technique used is multiple regression analysis techniques using software program the SPSS version 20.

The results of this study indicate the value regression coefficient of the sales variable is 0.503 and the operating expenses is 0.326. The Fcount value is 3.770 with a sigma value

(2)

less than the probability value of 0.005 < 0.05, so that sales and operational expenses simultaneously have a significant effect on net income. The results of the t test on the sales variable is tcount 5.101 with a sigma value of 0.023 < 0.05, meaning that the sale partially has a significant effect on net income. And the results of the t test on the variable operating expenses is tcount 4.868 with a sigma value of 0.041 < 0.05, which means that the operational burden partially also has a significant effect on net income. It can be concluded that sales and operating expenses have both partial and simultaneous effects on net income.

Keywords: Sales, Operational Expenses, Net Income

A. PENDAHULUAN

Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin ketat. Untuk itu setiap perusahaan akan melakukan apapun untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dalam pencapaian tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Setiap perusahaan akan berusaha meningkatkan laba yang telah ditargetkan agar dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Tidak hanya itu, suatu perusahaan juga dituntut untuk mampu menentukan kinerja perusahaan dengan baik sehingga dapat menjaga kelangsungan perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut salah satunya dengan melakukan penjualan yang menguntungkan bagi perusahaan.

Beban merupakan unsur penting dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Beban juga merupakan unsur pengurang yang sangat besar dalam mencapai laba. Beban operasional pada setiap perusahaan umumnya terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Beban operasional merupakan

biaya pengeluaran uang untuk melaksanakan kegiatan pokok, yang berupa biaya penjualan dan administrasi untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan penyusutan. Sekaligus biaya yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannnya. Tanpa kegiatan operasional yang terarah maka produk yang dihasilkan tidak akan memiliki manfaat bagi perusahaan. Semakin berkembang dan besarnya suatu perusahaan maka semakin meningkat pula kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan dan akan meningkat biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas operasional dalam perusahaan.

Biaya penjualan adalah biaya yang direncanakan secara lebih terperinci tentang beban-beban yang terjadi dan terdapat dibagian penjualan serta beban-beban lain yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan oleh bagian penjualan. Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang kurang baik akan merugikan

(3)

perusahaan karena dapat berimbas pada perolehan laba, dan pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan perusahaan.

Dalam mengukur tingkat efisiensi perusahaan didalam kegiatan operasi maka digunakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Semakin efisien perusahaan dalam mengendalikan biaya operasionalnya, maka laba yang diperoleh perusahaan akan semakin besar pula. Suatu perusahaan yang menginginkan laba harus lebih memperhatikan biaya penjualan dan beban operasional yang digunakan atau yang dikeluarkan. Jika pendapatan yang dihasilkan lebih besar dari beban maka perusahaan akan memperoleh laba dan sebaliknya jika beban yang dikeluarkan lebih besar dari hasil pendapatan maka perusahaan akan mengalami kerugian.

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang distributor pakan ternak dan makanan olahan. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. PT. Japfa mendistribusikan berbagai formulasi pakan ternak, bibit ternak unggul dan produk makanan olahan yang menyeluruh dan terintegrasi. Sehingga akan menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya setiap bulannya.

PT Japfa Comfeed Indonesia berkantor pusat di Jakarta namun mempunyai beberapa cabang di Indonesia

diantaranya Makassar, Banjarmasin, Sragen, Cirebon, Tangerang, Cikande, Lampung, Padang, Medan, Sidoarjo, Gedangan, dan Margomulyo. Peneliti mengambil PT. Japfa Comfeed Indonesia tbk Sidoarjo sebagai objek penelitian dalam penelitian ini. Berdasarkan konsep pemikiran yang dituangkan dalam latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penjualan dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Sidoarjo.”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk ?

2. Apakah beban operasional berpengaruh signifikan tehadap laba bersih pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk ?

3. Apakah penjualan dan beban operasional berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk ?

C. LANDASAN TEORI Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat

(4)

alokasi sumber daya keputusan didalam perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintah. (Wajdi dan Syahdan, 2013:1)

Menurut Sujarweni (2016:1) akuntansi adalah proses transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, sehingga menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak tertentu.

Menurut Riwayadi (2016:23) akuntansi adalah suatu proses untuk mentransformasi input menjadi output. Input-nya adalah data akuntansi sedangkan output-nya adalah informasi akuntansi. Data akuntansi dapat berupa data keuangan dan non keuangan.

Sedangkan menurut Purwaji, Wibowo dan Murtanto (2016:2) akuntansi merupakan sistem informasi yang mencatat, mengukur dan mengidentifikasi kejadian ekonomi dari suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepetingan (stakeholders).

Pengertian Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) 2015, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Menurut Munawir (2014:2), Laporan keuangan merupakan hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Harahap (2015:105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.

Menurut Kasmir (2016:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting dan banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan tersebut, seperti para investor, kreditur, dan pihak manajemen sendiri.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan salah satu dari jenis laporan keuangan. Yang dimana laporan laba rugi yaitu laporan yang disusun secara sistematis, yang isinya penghasilan yang diperoleh perusahaan dikurangi dengan beban-beban yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu. (Sujarweni, 2017:13).

(5)

Menurut Kasmir (2014:29), Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan.

Sedangkan menurut Munawir (2014:26), Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Penjualan

Secara umum penjualan dapat diartikan sebagai kegiatan usaha atau bisnis yang yang menjual suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya.

Menurut Mulyadi dalam Damanik (2014) Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.

Menurut Swastha dalam Sahaja (2014:246), penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli.

Penjualan menurut Abdullah dan Tantri (2016:3) Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran.

Pengertian Biaya

Menurut Mulyadi (2014:8) menyatakan bahwa pengertian biaya sebagai berikut: “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah menjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Siregar dkk (2014:23) yaitu “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat sekarang atau masa yang akan datang.”

Sedangkan menurut Siregar, et.al (2013:23), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang.

Beban Operasional

Menurut Harahap (2013:86) terdapat 2 indikator biaya operasional yaitu sebagai berikut:

1 Biaya penjualan, adalah seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penjualan sampai barang itu berada di tangan konsumen, seperti biaya pengiriman, pajak-pajak yang berkenaan dengan penjualan, promosi, dan gaji tenaga penjual. 2 Biaya umum dan administrasi,

adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan di luar kegiatan penjualan seperti kegiatan administrasi, kegiatan

(6)

personalia, dan umum. Misalnya gaji pegawai bagian umum (yang bukan barang produksi, pemasaran), air, telepon, pajak, iuran, dan biaya kantor.

Menurut Margaretha (2014:24) mengemukakan biaya operasional sebagai berikut: “Biaya Operasional (operating expense) adalah keseluruhan biaya sehubungan dengan operasional diluar kegiatan proses produksi termasuk didalamnya adalah biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum”.

Sedangkan menurut Murhadi (2013:37) mengemukakan bahwa biaya operasional sebagai berikut: “Biaya operasi (operating expense) merupakan biaya yang terkait dengan operasional perusahaan yang meliput biaya penjualan dan administrasi (selling and administrative expense), biaya iklan (advertising expense), biaya penyusutan (depreciation and amortization expense), serta perbaikan dan pemeliharaan (repairs and maintenance expense)”.

Pengertian Laba

Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu. laba menurut ilmu akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya yang dikeluarkan pada saat produksi.

Menurut APB Statement yang dikutip oleh Harahap (2013:245) mendefiniskan bahwa “Laba adalah

kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi”.

Menurut Mulyadi (2014:5) menyatakan bahwa laba adalah sebagai berikut: “Laba atau sisa hasil usaha adalah selisih antara nilai keluaran dan nilai masukan”.

Wild dan Subramanyam (2014:25), menyatakan bahwa pengertian laba adalah sebagai berikut: “Laba atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat”.

Pengertian Laba Bersih

Menurut Simamora (2013:46) pengertian laba bersih adalah: “Laba bersih yang berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Laba dihasilkan dari selisih antara sumber daya masuk (pendapatan dan keuntungan) dengan sumber daya keluar (beban dan kerugian) selama periode waktu tertentu.”

Menurut Nasution & Lisa (2013:4), laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dengan biaya. Sehingga besarnya jumlah laba yang diperoleh perusahaan tergantung kepada kedua akun tersebut.

Menurut Hery (2013:46), laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Transaksi –

(7)

transaksi ini diikhtisarkan dalam laporan laba rugi.

D. PENELITIAN TERDAHULU

1. Penelitian oleh Donna (2009), dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Premi Pada PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Medan”. Pada penelitian tersebut variabel yang digunakan adalah biaya pemasaran, biaya pegawai, Biaya Umum dan Administrasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji secara parsial (uji-t) dan uji serempak (uji-F) dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pemasaran, biaya pegawai, biaya umum dan administrasi secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap pendapatan premi. Pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa biaya pemasaran merupakan variabel

yang paling dominan

mempengaruhi pendapatan premi sedangkan biaya pegawai, biaya umum dan administrasi secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan premi.

2. Penelitian oleh Susanti Habie (2013), dengan judul skripsi “Pengaruh Penjualan Kredit dan

Perputaran Piutang terhadap Peningkatan Laba Usaha pada Perusahaan Dagang yang terdaftar diBursa Efek Indonesia”. Skripsi ini menggunakan jenis variabel penjualan kredit, peputaran piutang dan laba usaha. Menggunakan metode variabel kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penjualan kredit dan perputaran piutang terhadap peningkatan laba usaha.

3. Penelitian oleh Subowo (2013), dengan judul skripsi “Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Laba Usaha (studi kasus pada perusahaan food and beverage yang listingdi BEI tahun 2009 – 2013)”. Hasil pengujian hipotesis dengan metode analisis regresi linear berganda secara simultan kelima variabel independen berpengaruh signifikan terhadap laba usaha/nett profit margin. Sedangkan berdasarkan hasil uji t perputaran kas dan perputaran modal kerja memiliki arah negative terhadap NPM, sedangkan pertumbuhan penjualan, perputaran piutang dan perputaran persediaan memiliki arah yang positif terhadap NPM. 4. Penelitian oleh Vina Wardani

(8)

“Analisis Pengaruh Penggunaan Hutang dan Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Alat analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen yang terdiri atas STD, LTD, biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Sedangkan secara parsial variabel STD, biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum berpengaruh signifikan terhadap ROE, variabel LTD tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE).Variabel Total Debt to Asset (TDA) tidak dapat dimasukkan dalam penelitian ini karena terdapat adanya multikolinearitas.

5. Penelitian oleh Cut Marliana, dkk (2016), dengan judul skripsi “Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, Dana Pihak Ketiga, dan Non Perfoming Financing terhadap Pertumbuhan Laba pada Perbankan Syariah Di Indonesia periode 2011-2014”. Metode yang digunakan adalah regresi Linier Berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa

secara simultan bahwa Biaya Operasional/Pendapatan

Operasional, Dana Pihak Ketiga, dan Non Perfoming Financing

berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial Biaya Operasional/Pendapatan

Operasional, Dana Pihak Ketiga,dan Non Perfoming Financing berpengaruh terhadap pertumbuhan Laba.

E. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian asosiatif atau hubungan yang artinya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Sugiyono (2015:14), metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan (Sugiyono, 2015:119). Populasi pada penelitian ini adalah laporan laba rugi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik Non

(9)

Probability Sampling. Menurut Sugiyono (2012:84) Non Probability Sampling adalah “Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

Teknik Non Probability Sampling yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2012:85), Purposive Sampling adalah: “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang terdiri atas laporan laba rugi.

F. HASIL PENELITIAN Uji Multikoleniaritas

Uji Multikoleniaritas berguna untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikoleniaritas didalam model regresi adalah sebagai berikut jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance (TOL) tidak kurang dari 0,1 maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikoleniaritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1 (Ghozali, 2011:106). Adapun hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil Uji Multikoleniaritas

Coefficientsa

Model Correlations Collinearity Statistics

Zero-order

Partial Part Tolerance VIF

1

(Constant)

X1 .510 .451 .392 .929 1.076

X2 .496 .434 .374 .929 1.076 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Output SPSS versi 20 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai VIF semua variabel mempunyai nilai VIF dibawah 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,10, hasil ini menunjukkan bahwa pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan multikoleniaritas.

Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dalam satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Mendeteksi adanya heterokedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di studentized (Ghozali, 2011:139). Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(10)

Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber: Hasil Output SPSS versi 20

Gambar diatas menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik diatas maupun dibawah 0 pada sumbu Y, tidak terkumpul disatu tempat serta tidak membentuk pola tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan.

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data penelitian terdistribusikan secara normal atau tidak dengan menggunakan grafik uji normalitas. Uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran datanya, jika penyebaran data (titik) terjadi di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dana tau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Hasil Uji Normalitas Sumber: Hasil Output SPSS versi 20

Dari gambar di atas dapat diperoleh informasi bahwa data menyebar disekitar garis diagonal. Dengan demikian sesuai dengan kenentuan di atas data dalam penelitian ini terdistribusi normal.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Adapun hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Mo del R R Squ are Adju sted R Squa re Std. Error of the Estimat e

Change Statistics Dur bin-Wat son R Squ are Cha nge F Cha nge d f 1 d f 2 Sig. F Cha nge

(11)

1 .8 83 a .780 .339 660619. 78830 .780 1.77 0 2 1 .469 3.41 3 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Output SPSS versi 20 Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin–Watson atas residual persamaan regresi diperoleh angka d-hitung sebesar 3,413. Jika nilai uji statistik Durbin–Watson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga, maka residuals atau error dari model regresi berganda tidak bersifat independen atau terjadi autokorelasi. Jadi berdasarkan nilai uji statistik Durbin–Watson dalam penelitian ini berada diatas tiga (3,376) sehingga terjadi autokorelasi negatif.

Analisis Regresi Linier Berganda Teknik analisis regresi berganda memiliki tujuan untuk mengetahui tentang keterhubungan variabel independen dengan variabel dependen baik secara positif atau negatif serta melakukan prediksi apakah terjadi kenaikan atau penurunan variabel independen dengan variabel dependen. Berikut hasil uji regresi linier berganda dalam penelitian ini.

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.159 1.561 X1 .503 .099 .406 X2 .326 .067 .388 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Output SPSS versi 20 Pada tabel tersebut mengenai hasil pengolahan SPSS, maka dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:97). Adapun hasil uji koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .883a .780 .339 660619.78830 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Output SPSS versi 20

(12)

Berdasarkan pada hasil olah data di atas, diketahui nilai R Square sebesar 0,780. Hal ini berarti naik turunnya variabel terikat yaitu laba bersih dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu penjualan dan beban operasional sebesar 78%, sedangkan sisanya 32% dipengaruhi variabel lain di luar penelitian.

Uji F (Uji Simultan)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama atau simultan terhadap variabel dependen. Adapun dasar pengambilan dalam keputusan yaitu, jika nilai signifikan < (α) 0,05 maka Ho ditolak. Itu berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut hasil uji F (uji simultan) dalam penelitian ini:

Hasil Uji F (Uji Simultan)

Sumber: Hasil Output SPSS versi 20 Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai Fhitung sebesar 3,770 dan tingkat signifikansi sebesar 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi kurang dari 0,05 yang berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas yaitu penjualan dan beban operasional

terhadap variabel terikat laba bersih PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Uji t (Uji Parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen secara parsial. Suatu variabel dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan jika nilai profabilitas ≤ 0.05 dan sebaliknya dikatakan tidak mempunyai pengaruh signifikan jika nilai profabilitas ≥ 0.05 (Ghozali, 2011). Adapun hasil uji t (uji parsial) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.159 1.561 2.664 .090 X1 .503 .099 .406 5.101 .023 X2 .326 .067 .388 4.868 .041 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Output SPSS versi 20 Dari hasil uji t (parsial) pada tabel di atas

dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Dari tabel diatas dapat diketahui

bahwa penjualan memiliki signifikansi 0,023 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba

(13)

bersih pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

b. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa beban operasional memiliki signifikansi 0,041 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa beban operasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

G. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Penjualan Terhadap Laba Bersih PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Penjualan dalam penelitian ini dimaknai sebagai suatu kegiatan penjualan yang memperkenalkan produk yang akan dijual kepada pembeli agar pembeli dapat mengetahui produk barang yang dijual. Penjualan sendiri merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan melakukan penjualan yang sebanyak-banyaknya maka keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan akan sangat banyak pula.

Dari hasil pengolahan data diperoleh informasi bahwa penjualan berpengaruh signifikan

terhadap laba bersih perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan yang dilakukan perusahaan baik secara tunai maupun kredit akan dapat meningkatkan jumlah pembelian yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada hasil laba. Selaras dengan penelitian yang dilakukan Subowo (2013) dimana pertumbuhan penjualan memiliki arah hubungan yang positif terhadap laba perusahaan. Didukung dengan pendapat Mulyadi dalam Damanik (2014) dimana penjualan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.

2. Pengaruh Beban Operasional Terhadap Laba Bersih PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Dalam penelitian ini beban operasional dimaknai sebagai beban yang terus dikeluarkan oleh entitas, selain beban langsung barang dagang dan biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penjualan. Beban operasi terbesar umumnya termasuk gaji, upah, utilitas, dan perlengkapan. Biaya lainnya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya operasional yang berupa biaya

(14)

penjualan dan biaya administrasi umum.

Dari hasil pengolahan data diperoleh informasi bahwa beban operasional berpengaruh signifikan terhadap laba bersih PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Hal ini berarti tinggi rendahnya beban operasional yang dikeluarkan perusahaan akan berpengaruh pada laba bersih yang diperoleh perusahaan. Selaras dengan penelitian yang dilakukan Cut Marliana, dkk (2016), dimana biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap tingkat pertumbuhan laba perusahaan.

3. Pengaruh Penjualan dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Laba bersih dalam penelitian ini dimaknai sebagai tujuan awal perusahaan yang dimana dengan laba perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan serta dapat meperluas usahanya, perusahaan yang meperoleh laba dapat mencerminkan bahwa kualitas nilai manajemennya dalam perusahaan sangat baik.

Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa penjualan dan beban operasional berpengaruh signifikan terhadap laba bersih PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Semakin tinggi tingkat penjualan

yang didukung dengan jumlah beban operasional yang sepadan akan memberikan kontribusi pada perolehan laba bersih perusahaan. Selaras dengan penelitian yang dilakukan Vina Wardani (2014) dan Subowo (2013), dimana penjualan dan beban operasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penjualan dan beban operasional terhadap laba bersih pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dapat diambil beberapa kesimpulan yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 20, maka kesimpulan yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu penjualan bersih (X1) secara parsial berpengaruh dan memiliki signifikansi positif terhadap variabel terikat, yaitu laba bersih (Y). Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,023 < 0,05.

2. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu beban operasional (X2) secara parsial berpengaruh dan memiliki signifikansi positif terhadap variabel terikat, yaitu laba bersih (Y). Hal ini dibuktikan

(15)

dengan tingkat signifikansi 0,041 < 0,05.

3. Berdasarkan hasil uji F, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu penjualan bersih (X1) dan beban operasional (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu laba bersih (Y). Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,005 < 0,05.

I. SARAN

Beberapa saran dapat diberikan peneliti mengenai penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan disarankan untuk memperhatikan masalah penjualan dan beban operasional, karena berdasarkan hasil penelitian keduanya berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

2. Bagi investor dan calon investor disarankan sebelum melakukan investasi pada perusahaan, perlu memahami bagaimana cara menganalisa keseluruhan kemungkinan yang berkaitan dengan pertumbuhan laba.

3. Bagi kalangan akademis disarankan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka perlu ditambah lebih banyak faktor yang

memungkinkan dapat

mempengaruhi perolehan laba bersih perusahaan.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin. dan Tantri. Prancis. 2016. Manajemen Pemasaran. Depok: Raja Grafindo Persada.

Agus, Sartono. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE.

Anggriono, Limas Guntur. 2014. Pengaruh Penjualan dan Perputaran Piutang Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia.

Assauri, Sofyan. 2013. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi. PT. Jakarta: Grafindo Persada

Bambang, Riyanto. 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE

Donna. 2009. Analisis Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pedapatan Premi pada PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Medan.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS (edisi kelima). Semarang : Universitas Diponegoro

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Rajawali Pers: Jakarta. Hanafi, Mamduh. 2016. Manajemen Keuangan. Edisi kedua, Cetakan pertama.

Yogyakarta: BPFE.

Hernalisa. 2014. Pengaruh Penjualan Usaha Dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Distributor Makanan diBatam Tahun 2013-2016).

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada:Jakarta , 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada:Jakarta

Margaretha, Farah. 2014. Manajemen Keuangan untuk Manajer Non Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Marliana, Cut. 2016. Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, Dana Pihak Ketiga, dan Non Perfoming Financing terhadap Pertumbuhan Laba pada Perbankan Syariah Di Indonesia periode 2011-2014

Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan Kelima. Jakarta : Salemba Empat . 2014. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Munawir, S. 2014. Analisis laporan Keuangan Edisi keempat. Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta: Liberty.

Murhadi, Werner. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

(17)

Simamora, Henry. 2013. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara. Siregar, Baldric, et al. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Subowo. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Laba Usaha (Studi Kasus pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di BEI tahun 2009 – 2013).

Subramanyam, K. R., dan Wild, John J. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Susanti, Habie. 2013. Pengaruh Penjualan Kredit dan Peputaran Piutang Terhadap Peningkatan Laba Usaha pada Perusahaan Dagang yang terdaftar diBursa Efek Indonesia.

Swastha, Basu. 2013. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.

Wajdi, Farid dan Syahdan. Rinto. 2013. Dasar-dasar Ilmu Akuntansi (Pendekatan Teori dan Praktik). Yogyakarta: CV.Kaliwangi.

Wardani, Vina. 2014. Analisis Pengaruh Penggunaan Hutang dan Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Wulansari, Wahyuni. 2013. Penerapan Pendapatan Dan Beban Terhadap Laba Operasi Pada PT. Nuansa Jasalaksana.

Gambar

Gambar  diatas  menunjukkan  bahwa data tersebar secara acak dan tidak  membentuk  suatu  pola  tertentu

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pihak SMK N 1 Pundong , praktikan mendapat tugas mengajar mata pelajaran Perbaikan LAN (Perb.LAN) untuk kelas XI TKJ A dan

Setiap orang memilih menggunakan ragam-ragam bahasa dengan tujuan-tujuan tertentu salah satunya adalah menciptakan suasana yang santai dalam tuturan, baik dalam

Mengingat banyaknya faktor yang menentukan hasil belajar siswa, maka fokus kajian dalam penelitian ini yang diduga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 (Depdiknas, 2006) tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika menyatakan bahwa tujuan nomor 5 pelajaran matematika di sekolah

Kota Yogyakarta PDM Kota Yogyakarta dan Lab. Ika Arfiani, S.T., M.C.s Pelatihan Pemanfaatan Sistem Ujian Berbasis Komputer bagi Sekolah Menengah Muhammadiyah di Kecamatan Moyudan

Pada makalah ini, dibahas analisis multilevel mengenai pengaruh kepadatan penduduk, status wilayah, angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah,

Maksud penyusunan LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) sebagai media pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas

Adapun penelitian yang saya lakukan adalah “Kontribusi empat sumber Self-Efficacy terhadap Self-Efficacy pada siswa SMP yang akan menghadapi ujian nasional di Lembaga