LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iii
Ikhtisar Eksekutif ……… iv
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Maksud Dan Tujuan ... 2
C. Gambaran Umum Organisasi ... 3
D. Dasar Hukum ……….. ... 23
E. Sistematika Penyusunan ……….…. 24
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 26
A. Rencana Strategis 2013 – 2018 ... 26
B. Perjanjian Kinerja Tahunan (RKT) ... 42
BAB IIII AKUNTABILITAS KINERJA... 45
A. Pengukuran Capain Kinerja... 45
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 53
C. Akuntabilitas Keuangan …………... 63
BAB IV : PENUTUP ... 75
LAMPIRAN 1. Rencana Strategis 2013 – 2018 (RS) 2. Pengukuran Kinerja 2016 (KURJA 2016) 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 (PK 2017)
HALAMAN PENGESAHAN ……… iii KATA PENGANTAR ………... iv DAFTAR ISI ……… vi BAB I : PENDAHULUAN LATAR BELAKANG ………. 1 TUJUAN ……… 2 LANDASAN HUKUM ……….. 3 BAB II : PROFIL PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG
GAMBARAN UMUM DAERAH ……… 6 VISI DAN MISI PENDIDIKAN ……… 13 PROFIL PEMANGKU KEPENTINGAN BIDANG PENDIDIKAN … 18 PROFIL ANGGARAN PENDIDIKAN ………. 34 PROFIL REGULASI PENDIDIKAN ……….. 36 BAB III : KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA PEMERINTAH DAERAH
KEBIJAKAN UMUM ……… 39 PROGRAM KEGIATAN ………. 40 BAB IV : HASIL ANALISIS PENILAIAN KONDISI AWAL
ANALISIS 27 INDIKATOR PENCAPAIAN SPM DIKDAS ………… 44 BAB V : RENCANA KOMPREHENSIF DAN RENCANA TAHUNAN
RENCANA KOMPREHENSIF PENGGUNAAN DANA HIBAH ….. 56 BAB VI : PENUTUP ………. 65 LAMPIRAN – LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1 TABEL REALISASI KEGIATAN TAHUNAN TAHUN 2015 LAMPIRAN 2 TABEL RENCANA KEGIATAN TAHUNAN TAHUN 2016 LAMPIRAN 3 TABEL RENCANA KEGIATAN DETAIL TAHUN 2016
LAMPIRAN 4 TABEL PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA RENCANA KEGIATAN LAMPIRAN 5 TABEL HASIL PERHITUNGAN INDIKATOR PENCAPAIAN SPM LAMPIRAN 6 TABEL HASIL FOCUS GROUP DICCUSSION (FGD)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan
harus berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.
Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Perjanjian Kinerja.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Sampang, capaian, tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Provinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenaan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Sejalan dengan pelaksanaan Undang undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang undang tersebut menyatakan bahwa azas azas umum
penyelenggaraan Negara meliputi kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Dokumen LKjIP Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2017 disusun sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.
B. Gambaran Umum Organisasi
Susunan organisasi dinas pendidikan diatur Berdasarkan Perbub Sampang Nomor 75 tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Struktur organisasi ini disusun dengan tujuan agar organisasi yang ada dalam struktur itu dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Dinas Pendidikan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah bidang pendidikan dan tugas pembantuan. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mempunyai 5 (Lima) fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan bidang pendidikan; 2. Pelaksanaan kebijakan bidang pendidikan;
4. Pelaksanaan administrasi dinas bidang pendidikan; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Adapun Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi: 1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Program
c. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal, membawahi:
1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
2. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal
d. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, membawahi: 1. Seksi Kurikulum Pembinaan Sekolah Dasar
2. Seksi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan Sekolah Dasar
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Dasar e. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, membawahi:
1. Seksi Kurikulum Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
2. Seksi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan Sekolah Menengah Pertama
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Menengah Pertama f. Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, membawahi:
1. Seksi Mutasi dan Promosi
2. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Karier 3. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian g. UPT Dinas dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut, Dinas
Pendidikan Kabupaten Sampang mempunyai Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG SESUAI PERBUP SAMPANG
NOMOR 75 TAHUN 2016
1. Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, pendidikan, hubungan masyarakat dan protokol. Adapun fungsi Sekretaris adalah sebagai berikut: Kasi Pembinaan
Kelembagaan peserta didik dan pembiayaan SD ACH. TOHAIRUDDIN, MT NIP. 19800927 200801 1 002 Plt. KEPALA DINAS H. M. JUPRI RIYADI, SH, S.Pd NIP. 19651007 198803 1 012 SEKRETARIS Drs. H. Nor Alam, M.Si NIP.
19681231 198703 1 008 KEL. JAB. FUNGSIONAL
KASUBBAG. UMUM H. AHMAD, S.Pd, MM NIP. 19660402198703 1 005 KASUBAG KEUANGAN Hj. Nurul FatillahS.Pd NIP. 19670105 1990032 004 KASUBBAG. PROGRAM A Modjalli, S.Sos NIP. 19651231 198602 1 038
Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, (PNFI) SUBAIRIYANTO, S.Pd NIP. 19640609 198703 1 010
Kasi pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Erny Yuliati Rahayu, SE NIP.19680707 199403 2 010
Kasi Sarpras PAUD, Pendidikan Non Formal &
Informal (PNFI) Dewi Hainunatul F, S.H NIP. 19801220 200501 2 012 Kasi Pendidikan Non formal
dan Informal Hj. SRI HARTATIK, M.SiS. NIP. 19650124 199103 2 005
UPTD Bidang Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama BOEDIONO, SH NIP. 19610921 198303 1 009
Kasi Kurikulum Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Drs. Amir Sholeh, M.Si NIP. 19650203 199003 1 007
Kasi Sarana & Prasarana Pembinaan SMP RIZKY MAULA. A, S.Kom NIP. 19870225 201101 1 003
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Drs. H. A. MAWARDI, MPd Nip. 19641121 198903 1 008
Kasi Kurikulum Pembinaan Sekolah Dasar RAHMAD ARYANTO,
S.Pd, M.Si NIP. 19730305 200312 1 005
Kasi Pembinaan Kelembagaan peserta didik
dan pembiayaan SD ABDUL RAHMAN, S.Pd NIP. 19690624 1993041001
Kasi Sarana & Prasarana Pembinaan SD
AKH. ROJI'UN NIP.19611231 198802 1
006
Bidang Guru & Tenaga Kependidikan Hari Agustini, S.Pd, M.Si NIP. 19620823 198201 2 008
Kasi Mutasi & Promosi Ach. Badrut T, S.Pd, M.Si NIP. 19730611 199912 1 001
Kasi Perencanaan & Pengembangan Karier
Ach. Fathori,SH NIP. 19640525 198603 1 014
Kasi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian ACH. JASULI, S.Pd, M.Si NIP. 19650208 198603 1 019
a. Pengelolaan pelayanan administrasi umum; b. Pengelolaan administrasi keuangan;
c. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol; d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan perpustakaan; f. Pembinaan organisasi dan tatalaksana Dinas;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana Dinas; h. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, rencana anggaran,
pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya;
j. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pembinaan sumber daya manusia;
k. Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yudisial); l. Pelaksanaan koordinasi perencanaan jaringan teknologi informasi dan
pemeliharaannya (maintenance);
m. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang; n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sekretaris membawahi: 1) Sub Bagian Umum 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Program
2. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal
Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pengelolaan, pelaksanaan dan pembinaan serta fasilitasi penerapan standar teknis bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal. Adapun fungsi dari bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal adalah:
a. Perencanaan dan pelaksanaan anggaran seluruh Seksi pada Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; b. Penyelenggaraan/penerapan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Non Formal dan Informal;
c. Penetapan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; d. Penetapan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; e. Penetapan bahan ajar yang relevan pada Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
f. Penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan pendidik, siswa dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
g. Penetapan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penerimaan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
h. Pemantauan dan pengevaluasian kegiatan pendidik, siswa dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
i. Penetapan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar-mengajar Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; j. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan soal-soal ujian dan penilaian
hasil belajar Pendidikan Non Formal dan Informal;
k. Penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
l. Pelaksanaan fasilitasi akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Dikmas;
m. Pemberian ijin operasional, rekomendasi pendirian dan
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
n. Pelaksanaan pendataan, pembinaan, dan pemberdayaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; o. Pengkoordinasian dan persiapan pelaksanaan pemberian bantuan
pendidikan kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
p. Pelaksanaan usulan pembangunan sekolah, rehabilitasi gedung sekolah, dan pembangunan kantor serta bangunan fasilitas penunjang penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal;
q. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal membawahi:
1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
2) Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal
3) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal
3. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan
Pembinaan Sekolah Dasar. Bidang tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pembinaan Sekolah Dasar;
b. Pengkoordinasian pengelolaan kurikulum Sekolah Dasar
c. Pengkoordinasian pengelolaan sarana dan prasarana Sekolah Dasar; d. Pengkoordinasian pengelolaan pembinaan kelembagaan, peserta didik
dan pembiayaan Sekolah Dasar;
e. Penyusunan rencana kerja Bidang pembinaan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi;
f. Pelaksanaan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan kurikulum pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan Inklusi;
g. Penyusunan kurikulum muatan lokal pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi;
h. Penetapan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan penilaian pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan Inklusi;
i. Penetapan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi;
j. Pengusulan penetapan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan
penerimaan peserta didik pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi;
k. Pengadaan pengembangan kelembagaan, peningkatan mutu berbasis sekolah pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi;
l. Pemfasilitasian pelaksanaan akreditasi pendidikan Sekolah Dasar,
yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional –Sekolah Dasar
dan pelaksana akreditasi lainnya;
m. Perencanaan dan pelaksanaan pembinaan prestasi siswa Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi;
n. Pengusulan penetapan, pendirian dan penutupan lembaga pendidkan Sekolah Dasar;
o. Pelaksanaan Pembinaan pengelolaan dan penggunaan Biaya Operasional sekolah dan bantuan atau subsidi lainnya pada pendidikan Sekolah Dasar;
p. Pembantuan fasilitasi pengelolaan Program Indonesia Pintar pada pendidikan Sekolah Dasar;
q. Pengusulan kebutuhan sarana dan prasarana Pendidkan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi;
r. Pengawasan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi gedung dan ruang belajar pendidikan sekolah Dasar, serta distribusi pengadaan sarana pendidikan Sekolah Dasar;
s. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar membawahi:
2. Seksi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan Sekolah Dasar
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Dasar
4. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Dengan Fungsi yang terperinci sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kerja Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama;
c. Pengkoordinasian pengelolaan kurikulum Sekolah Menengah Pertama; d. Pengkoordinasian pengelolaan sarana dan prasarana Sekolah
Menengah Pertama;
e. Pengkoordinasian pengelolaan pembinaan kelembagaan, peserta didik dan pembiayaan Sekolah Menengah Pertama;
f. Pelaksanaan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan Inklusi;
g. Penyusun kurikulum muatan lokal pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi;
h. Penetapan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan penilaian pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan Inklusi;
i. Penetapan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi;
j. Pengusulan penetapkan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penerimaan peserta didik pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi;
k. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan, peningkatan mutu berbasis sekolah pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi.
l. Pemfasilitasian pelaksanaan akreditasi pendidikan Sekolah Menengah
Pertama, yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional –Sekolah
Menengah Pertama, dan pelaksana akreditasi lainnya;
m. Perencanaan dan pelaksanaan pembinaan prestasi siswa Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi;
n. Pengusulan penetapan, pendirian dan penutupan lembaga pendidkan Sekolah Menengah Pertama.
o. Pelaksanaan Pembinaan pengelolaan dan penggunaan Biaya Operasional Sekolah dan bantuan atau subsidi lainnya pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
p. Pembantuan fasilitasi pengelolaan Program Indonesia Pintar pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
q. Pengusulan kebutuhan sarana dan prasarana Pendidkan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi
r. Pengawasan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi gedung dan ruang belajar pendidikan Sekolah Menengah Pertama, serta distribusi pengadaan sarana pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
s. Pemfasilitasian kegiatan Pendidikan Menengah, pendidikan layanan khusus dan perguruan tinggi;
t. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama membawahi:
a. Seksi Kurikulum Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
b. Seksi Pembinaan Kelembagaan, peserta didik dan Pembiayaan Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Guru dan Tenaga Kependidikan. Adapun fungsi Bidang Guru dan tenaga kependidikan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan pendataan dan analisis keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan;
b. Penetapan bahan kebijakan tehnis pembinaan tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
c. Pelaksanaan pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan;
d. Penyusunan dan melaksanakan program standarisasi kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan.
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
pembinaan karier Guru dan Tenaga Kependidikan;
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang guru dan kependidikan membawahi:
(1) Seksi Mutasi dan Promosi
(2) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Karier (3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian
Selain kelima bidang di atas tersebut ada unsur pelaksana Dinas yang dikenal dengan sebutan UPT (Unit Pelaksana Teknis). UPT adalah unsur pelaksana teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dan UPT dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas. Jumlah, nomenklatur, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi UPT Dinas diatur dalam Peraturan Bupati tersendiri.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional tertentu yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati. Jenis jenjang dan
jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur organisasi dan tugas pokok fungsi dirancang dengan mempertimbangkan kapasitas masalah yang akan diselesaikan. Sehingga keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan Kabupaten Sampang akan sangat tergantung pada upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan yang cenderung kompleks. Dengan adanya struktur organisasi Dinas Pendidikan yang baru, ada beberapa kendala karena masih belum optimalnya setiap unit, pejabat, staf dalam memahami dan melaksanakan tugas dan kewenangannya sesuai dengan peran, tanggung jawab, kewenangan, dan tupoksinya.
C. Maksud dan Tujuan 1. Maksud
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Pendidikan pada tahun 2017. Maksud penyusunan LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) sebagai media pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang selama Tahun 2017, yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.
2. Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah sebagai sarana Dinas Pendidikan dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Bupati, DPR dan Masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, selain itu LKjIP bertujuan:
1. Untuk mengetahui sejauh mana program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2017 telah mencapai target yang ditetapkan;
2. Untuk memberikan informasi mengenai capaian kinerja dalam penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan pendidikan;
3. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja Dinas Pendidikan, dalam rangka
memperbaiki kinerja seluruh aspek di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang di masa yang akan datang;
D. Dasar Hukum
Dasar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang antara lain:
1. Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah;
7. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
8. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya dengan UU No. 12 Tahun 2008;
9. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan tata cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Perjanjian Kinerja
14. Perda Kabupaten Sampang Nomor 01 tahun 2009 tentang RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2008 – 2012;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang No. 29 Tahun 2008, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan daerah Kabupaten Sampang No 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Kabupaten Sampang;
17. Peraturan Daerah No 28 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyelenggaran Pendidikan Kabupaten Sampang.
18. Peraturan Bupati Sampang No 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang;
E. Sistematika
Sistematika Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang dalam Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 Dinas Pendidikan adalah sebagai berikut:
Kata Pengantar Daftar Isi
Ikhtisar Eksekutif
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Gambaran Umum Organisasi C. Maksud dan Tujuan
D. Dasar Hukum
E. Sistematika Penulisan
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
A. Tujuan dan Sasaran B. Strategi dan Kebijakan C. Rencana Kerja Tahunan D. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Pengukuran Capaian Kinerja
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan
Bab IV Penutup
Lampiran 1: Rencana Strategis (RS) 2013 - 2018 Lampiran 2: Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Lampiran 3: Pengukuran Kinerja 2017 Lampiran 4: Perjanjian Kinerja Tahun 2018
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. TUJUAN dan SASARAN
Untuk mewujudkan Misi pembangunan Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2013 - 2018, maka ditetapkan tujuan pokok pembangunan Pendidikan yang merupakan penjabaran makna dari misi. Sektor pendidikan
berkait pada misi ke 2 yaitu: “Meningkatkan Pelayanan Dasar Masyarakat
yang Berkualitas dan Terjangkau”. Artinya mewujudkan pendidikan bermutu
yang terjangkau, berarti memberikan peluang dan kesempatan seluas luasnya kepada masyarakat untuk dapat mengenyam pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi. Mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan memanfaatkan ilmu pengetahuan/teknologi dalam masyarakat. pada semua tingkat dan jenjang pendidikan baik pendidikan formal, non formal dan informal, termasuk mereka yang mempunyai kebutuhan khusus.
Untuk mewujudkan Misi pembangunan Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2013 - 2018, maka ditetapkan tujuan pokok pembangunan
yaitu: “Meningkatnya kualitas pendidikan di semua jenjang”
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusunlah Sasaran untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun tujuan dan sasaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran
TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATO R CAPAIAN TARGET 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Meningkatny a kualitas pendidikan di semua jenjang Indeks Pendidikan (harapan Lama Sekolah/HL S dan Rata-rata Lama sekolah 9,86 & 3,27 10,20 & 3,34 10,39 & 3,49 11,09 & 3,65 11,70 & 3,70 12,5 & 3,85 13,3 & 4,0
TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATO R CAPAIAN TARGET 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 (RLS) 1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan di semua jenjang APK PAUD 74,68 77,75 80,03 85,23 84,26 88 90 APK SD/MI/Pak et A 114,31 112,08 114,18 112,46 115,39 110,8 109,8 APK SMP/MTs/ paket B 98,56 96,97 95,32 97,88 98,65 100 100 APM SD/MI/Pak et A 112,31 105,46 102,03 105,04 105,74 107 106 APM SMP/MTs/ paket B 85,45 80,04 76,8 77,21 81,72 90 95 2. Meningkatnya Akreditasi Sekolah Prosentase sekolah dengan akreditasi A 0,05 0,10 0,07 0,05 0,07 0,09 3. Meningkatnya IKM Layanan Pendidikan IKM Pelayanan Pendidikan 81,85 83,8 86 89
1. STRATEGI DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Strategi dirumuskan berdasarkan analisis komprehensif terhadap kondisi layanan pendidikan yang ada saat ini dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya. Di samping itu, mengacu pada strategi dalam RPJMD Kabupaten Sampang, Renstra Dinas Pendidikan Jawa Timur dan Renstra Kemendikbud, mengingat bahwa sebagian dari rencana strategis kabupaten akan bersinergi dalam implementasinya.
Adapun strategi yang digunakan Untuk mencapai tujuan Bidang Pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan daya tampung sekolah negeri, swasta potensial
termasuk yang berada dalam lingkungan pesantren
2) Meningkatkan fasilitas sekolah di daerah terpencil dan miskin, antara
lain melalui penyelenggaraan kelas jauh oleh sekolah menengah negeri dan SMA satu atap
3) Penyediaan subsidi pembiayaan untuk penerapan sistem
pembelajaran paket A, B dan C yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk PKBM di lingkungan pesantren
4) Mengurangi hambatan biaya untuk bersekolah pada daerah dengan
indeks kemiskinan tinggi
5) Kerjasama dengan Depag dalam dalam meningkatkan peran serta
pondok pesantren dalam perluasan daya tampung kelas dan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket C.
6) Fokus pada sekolah berkinerja rendah sehingga mencapai performa
yang diharapkan merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan.
7) Pengaturan rekruitmen bagi guru non PNS sehingga sesuai dengan
kebutuhan dan mengedepankan mutu
8) Distribusi PNS untuk pemerataan sesuai kebutuhan dan kompetensi
dan mengurangi miss- match
9) Penempatan guru kompeten untuk kelas awal SD/MI
10) Integrasi pendidikan budi pekerti (aqidah akhlaq) dalam
pembelajaran.
11) Pemenuhan sarana praktik keahlian sekolah kejuruan yang berorientasi pasar kerja sekaligus sebagai sarana pelatihan masyarakat
12) Pengembangan sistem pelatihan guru berbasis kebutuhan lokal. Sedangkan upaya membangun kepercayaan publik, harus dikembangkan mekanisme yang membuka peluang masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses kebijakan melalui penyediaan informasi yang berkualitas berkaitan dengan akuntabilitas kinerja yang menggambarkan pelaksanaan amanah stakeholders. Beberapa fokus yang dilaksanakan adalah:
1) Keterbukaan informasi melalui pengembangan WEB Dinas
Pendidikan yang mengakomodir informasi pembangunan dan keluhan dan penanganan masalah berbasis sekolah termasuk
School Report Card
2) Pengembangan kesepakatan akuntabilitas kinerja antara Kepala
Dinas dan Kepala Bidang terkait target capaian yang disepakati
3) Mekanisme perencanaan dan monitoring pembangunan khusus
untuk sektor pendidikan yang mengakomodir kebutuhan sekolah dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS/RKTS).
KEBIJAKAN
Kebijakan yang dibangun mengacu pada RPJMD Kabupaten Sampang, bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
a) Menyelenggarakan regulasi untuk menjamin pelaksanaan pelayanan dasar yang berkualitas dan terjangkau
b) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar
c) Menjamin akses pelayanan dasar bagi masyarakat miskin.
Kebijakan–kebijakan tersebut di atas dapat di uraikan sebagai berikut:
1) Penyediaan dana pendidikan dari APBD untuk peserta didik dari
keluarga miskin atau yang berkekurangan, termasuk biaya personal
2) Memperluas akses pada sekolah menengah melalui prioritas
pembiayaan dalam pembangunan Ruang Kelas Baru dan Unit Sekolah Baru yang berpihak pada sekolah kejuruan
3) Penguatan partisipasi masyarakat di bidang pendidikan. Masyarakat
meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan
melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah.
Meningkatkan peran serta masyarakat dan pesantren dalam memperluas akses SMA/MA/SMK
4) Memperluas akses bagi penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas
melalui jalur pendidikan non formal
5) Perbaikan rasio peserta didik SMK:SMK
6) Perluasan layanan pendidikan non formal dan informal
7) Melaksanakan penjaminan mutu penerimaan siswa baru (PSB)
SD/MI. Kriteria PSB SD/MI diprioritaskan untuk anak usia tujuh tahun atau kurang dari tujuh tahun dengan telah melalui pendidikan PAUD. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan ketidaksiapan anak dan AMK pendidikan dasar
8) Merumuskan regulasi rekrutmen guru non PNS yang berorientasi
pada mutu. Dinas pendidikan melakukan tes penjaminan mutu dan guru diangkat melalui SK Kepala Sekolah masing-masing
9) Pengaturan distribusi guru PNS sesuai dengan kebutuhan dan
kompetensi dengan reward bagi guru di kawasan utara dan terpencil.
10) Koordinasi pengawasan antara pengawas pendidikan umum dan PPAI
dalam integrasi akidah akhlaq dalam proses pembelajaran
11) Sinergi antara pendidikan di sekolah umum dan pendidikan agama
dan keagamaan yang di kelola di bawah Departemen Agama.
12) Penguatan kapasitas dalam menyusun kebijakan, rencana strategis
dan operasional, sistem informasi dan sistem pembiayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan
13) Mendorong otonomi satuan pendidikan melalui penerapan dan
pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
14) Penerapan ICT untuk merealisasikan manajemen pendidikan yang
transparan dan akuntabel, mempermudah akses masyarakat pada informasi pendidikan
15) Efektivitas koordinasi antara Kantor Kemenag Kabupaten dengan
16) Kesepakatan akuntabilitas kinerja antara Bupati dengan Kepala Dinas Pendidikan, serta Kepala Dinas dengan Kepala Bidang.
A. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) berisikan perencanaan yang global dengan penjabaran pada program hingga perlu dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang lebih mikro sampai penjabaran terakhir pada kegiatan.
Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun Rencana Kinerja Tahun 2017 Dinas Pendidikan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Rencana Kinerja Tahun 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya kualitas pendidikan di semua jenjang
Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan disemua jenjang
APK PAUD 88
2 Angka partisipasi kasar
SD/MI/Paket A
110,8
3 Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
100
4 Angka partisipasi kasar
SMP/MTS/Paket B
107
5 Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B
90 6 Meningkatnya akreditasi sekolah Prosentase sekolah dengan
akreditasi A
0,07
7 Meningkatnya IKM Layanan Pendidikan
IKM Pelayanan Pendidikan 86 8 Program Pendidikan Anak Usia Dini Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia dini
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET
1 2 3 4 5
9 Program Pendidikan Sekolah Dasar Angka Partisipasi Sekolah SD/MI/Paket A
100
10 Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah SD/MI
115
11 Sekolah SD/MI kondisi
bangunan baik
87
12 Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI
0,4
13 Angka Kelulusan (AL)
SD/MI
98
14 Angka Melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs
98 15 Program Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama
Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs/Paket B
100
16 Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah SMP/MTs
140
17 Sekolah SMP/MTs kondisi
bangunan baik
92
18 Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs
0,55
19 Angka Kelulusan (AL)
SMP/MTs
99,3
20 Angka Melanjutkan (AM)
dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
95
21 Program Pendidikan Non Formal Angka Melek Huruf 93 22 Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rasio guru terhadap murid SD/MI
12
23 Rasio guru terhadap murid
SMP/MTs
11 24 Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan
Jumlah Sekolah SD/MI yang terakreditasi
112
25 Jumlah Sekolah SMP/MTs
yang terakreditasi
115 26 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
100
27 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik
100
28 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase tingkat kedisiplinan aparatur
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET
1 2 3 4 5
29 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Persentase aparatur yang mengikuti peningkatan kapasitas aparatur
100
30 Program peningkatan
pembangunan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Persentase penyusunan laporan capaian kinerja tepat waktu
100
B. Perjanjian Kinerja Tahunan
Dokumen Perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan/ kesepakatan/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Perjanjian Kinerja berisi sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun. Setiap sasaran strategis dalam perjanjian kinerja tersebut diukur tingkat keberhasilan/kegagalannya pada akhir periode. Berikut ini adalah Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2018.
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1 Meningkatnya pemerataan
dan kualitas pendidikan disemua jenjang
APK PAUD 90
Angka partisipasi kasar
SD/MI/Paket A 109,8
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A 100
Angka partisipasi kasar
SMP/MTS/Paket B 106
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B 95
2 Meningkatnya akreditasi
sekolah
Prosentase sekolah dengan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
3 Meningkatnya IKM Layanan
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Manajemen pembangunan berbasis kinerja berorientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good
governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, menunjukkan sejauh
mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban program dan kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. Berdasarkan kontrak kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun 2017, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang berkewajiban untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders atas penggunaan anggaran negara. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian baik keberhasilan kegagalan dari setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan analisis capaian kinerja.
Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta Pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, Menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No Interval Nilai
Realisasi kinerja
Kriteria penilaian Realisasi Kinerja 1 91 ≤ Sangat Tinggi 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51 ≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah
Sumber: Permendagri 54 Tahun 2010
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang (performance improvement).
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran capaian sasaran kinerja 4 (empat) kategori sebagai berikut:
Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran:
a. Bilamana indikator sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kategori Capaian Kinerja Progres Positif
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
4 Sama atau Lebih dari 100 % Sangat baik
3 75 % sampai 100 % Baik
b. Sebaliknya bilamana indikator sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kategori Capaian Kinerja Progres Negatif
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
1 Lebih dari 100 % Kurang
2 75 % sampai 100 % Cukup
3 55 % sampai 74 % Baik
4 Kurang dari 55 % Sangat Baik
Berdasarkan Instruksi Presiden No 7 Tahun 1999, Tanggal 15 Juli 1999, dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 239/IX/6/8/2003. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban. Kinerja Instansi Pemerintah merupakan gambaran tingkat pencapaian sasaran/tujuan dan mengindikasikan keberhasilan dan kegagalan dari program yang telah dilaksanakan.
Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) 20013-2018 yang telah disusun, target capaian kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan tahun 2017 dituangkan dalam sasaran strategisnya. Adapun capaian kinerja dengan target sasaran tahun 2017 melalui pencapaian keberhasilan indikator dapat di lihat pada tabel berikut ini:
TABEL 3.4
Pengukuran Capaian Kinerja 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 2017 CAPAIAN 2017 TINGKAT CAPAIAN 2017 1 2 3 4 5 6
STRATEGIS 2017 2017 CAPAIAN 2017 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan disemua jenjang APK PAUD 88 83,05 93,48 2 Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A 110,8 112,11 101,18 3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 100 97,31 97,31 4 Angka partisipasi kasar SMP/MTS/Paket B 107 102,18 95,50 5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 90 73,86 82,07 6 Meningkatnya akreditasi sekolah Prosentase sekolah dengan akreditasi A 0,07 0,04 57,14 7 Meningkatnya IKM Layanan Pendidikan IKM Pelayanan Pendidikan 86 81,24 94,47
Sasaran yang dicapai pada tahun 2017 dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Capaian melebihi target, (2) Capaian mencapai target dan (3) Capaian yang tidak mencapai target, dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
TABEL 3.5
Klasifikasi Kriteria Keberhasilan
No
Sasaran/ Indikator Kinerja
Klasifikasi Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
1. Sasaran 1 93,48
2. Sasaran 2 101,18
3. Sasaran 3 97,31
No
Sasaran/ Indikator Kinerja
Klasifikasi Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
5. Sasaran 5 82,07
6. Sasaran 6 57,14
7. Sasaran 7 94,47
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja Dinas Pendidikan tahun 2017 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Hasil pengukuran kinerja pada tujuan “Meningkatnya kualitas
pendidikan di semua jenjang” terhadap Masing-masing indikator sasaran adalah sebagai berikut:
(1) Prosentase APK PAUD, realisasi capaiannya sebesar 83,05% dari target yang telah ditetapkan sebesar 88%, sehigga tingkat capaiannya sebesar 93,48%, kondisi ini masih belum mencapai target.
(2) Prosentase Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A, realisasi capaiannya sebesar 112,11% dari target yang telah ditetapkan sebesar 110,8%, sehigga tingkat capaiannya sebesar 101,18%, kondisi ini melebihi dari target.
(3) Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, realisasi capaiannya sebesar 97,31% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%, sehigga tingkat capaiannya sebesar 97,31%, kondisi ini masih belum mencapai target
(4) Prosentase Angka partisipasi kasar SMP/MTS/Paket B, realisasi capaiannya sebesar 102,18% dari target yang telah ditetapkan sebesar 107%, sehigga tingkat capaiannya sebesar 95,50%, kondisi ini masih belum mencapai target
(5) Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B, realisasi capaiannya sebesar 73,86% dari target yang telah ditetapkan sebesar 90%, sehigga tingkat capaiannya sebesar 82,07%, kondisi ini masih belum mencapai target
(6) Prosentase sekolah dengan akreditasi A, realisasi capaiannya sebesar 0,04% dari target yang telah ditetapkan sebesar 0.07%, sehigga tingkat capaiannya sebesar 57,14%, kondisi ini masih belum mencapai target (7) IKM Pelayanan Pendidikan, realisasi capaiannya sebesar 81,24% dari
target yang telah ditetapkan sebesar 86%, sehigga tingkat capaiannya sebesar 94,47%, kondisi ini masih belum mencapai target.
Berdasarkan hasil pengukuran pada Tabel 3.5, dapat disimpulkan bahwa Kriteria penilaian Realisasi Kinerja pencapaian bidang pendidikan pada tahun 2017 rata-rata sebesar 88,74% dikategorikan Tinggi. Artinya pada program kegiatan yang mendukung tercapainya keberhasilan indikator tersebut rata-rata sudah tercapai.
C. Akuntabilitas Keuangan
Akuntabilitas keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang digunakan untuk membiayai suatu program kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam LKjIP Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2017, akuntabilitas keuangan diukur melalui kinerja penggunaan belanja langsung untuk melaksanakan kegiatan dengan rincian anggaran dan realisasi pada tahun anggaran 2017. Anggaran urusan wajib pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan pada tahun 2017 sebesar Rp. 541.624.843.323,85,- terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 401.382.440.028,87,- dan
belanja langsung sebesar Rp. 140.242.403.294,98,- Terealisasi sebesar Rp. 512.084.059.552,48,- (94,55%) terdiri dari belanja tidak langsung sebesar
Rp. 385.129.948.186,00,- dan belanja langsung sebesar Rp.
126.954.111.366,48,- Anggaran tersebut digunakan untuk untuk melaksanakan 10 program dan 96 kegiatan.
Rincian program kegiatan pada tahun 2017 dapat disajikan pada tabel dibawah berikut ini:
Tabel 3.5
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang
U r a i a n Anggaran (Rp) Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2 3 4 5 (4:3) 6 (3-4)
BELANJA TIDAK LANGSUNG 401.382.440.028,87 385.129.948.186,00 95,95 16.252.491.842,87
BELANJA LANGSUNG 140.242.403.294,98 126.954.111.366,48 90,52 13.288.291.928,50 Program dan Kegiatan pada semua SKPD
Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.231.837.000 2.570.559.531 79,54 661.277.469,00
1 Penyediaan jasa surat menyurat 84.550.000 51.394.100 60,79 33.155.900,00 2 Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
398.040.000 221.730.607 55,71 176.309.393,00 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan dinas/operasional
49.590.000 49.152.699 99,12 437.301,00
4 Penyediaan Jasa Kebersihan kantor
169.233.000 159.203.000 94,07 10.030.000,00 5 Penyediaan alat tulis kantor 427.000.000 367.503.050 86,07 59.496.950,00 6 Penyediaan Barang cetak dan
penggandaan
671.756.000 624.632.063 92,98 47.123.937,00 7 Penyediaan komponen instalasi
listrik/pen.bang.Kantor
47.000.000 40.367.300 85,89 6.632.700,00 8 Penyediaan Peralatan dan
perlengkapan Kantor
83.400.000 50.445.000 60,49 32.955.000,00 9 Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang undangan
45.600.000 31.125.000 68,26 14.475.000,00 10 Penyediaan makanan dan
minuman
166.435.000 131.420.712 78,96 35.014.288,00 11 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah
205.075.000 174.741.000 85,21 30.334.000,00 12 Penyediaan Jasa Administrasi
Teknis Perkantoran
852.000.000 664.000.000 77,93 188.000.000,00 13 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke dalam daerah
32.158.000 4.845.000 15,07 27.313.000,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4.043.697.000 3.895.074.453 96,32 148.622.547,00
1 Pembangunan gedung kantor 2.063.063.000 2.037.318.750 98,75 25.744.250,00 2 Pengadaan Meubeler 75.000.000 74.800.000 99,73 200.000,00 3 Pengadaan komputer 50.000.000 48.395.300 96,79 1.604.700,00 4 Pengadaan Peralatan kantor 314.100.000 302.663.000 96,36 11.437.000,00
U r a i a n Anggaran (Rp) Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2 3 4 5 (4:3) 6 (3-4)
5 Pengadaan instalasi listrik, telepon dan air
25.000.000 24.950.000 99,80 50.000,00 6 Pengadaan Perlengkapan Kantor 50.000.000 49.415.000 98,83 585.000,00 7 Pemeliharaan Rutin/berkala gedung kantor 431.569.000 395.046.855 91,54 36.522.145,00 8 Pemeliharaan Rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 85.300.000 80.083.000 93,88 5.217.000,00 9 Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
98.000.000 79.709.600 81,34 18.290.400,00 10 Pemeliharaan rutin/berkala
meubeler
102.200.000 56.240.448 55,03 45.959.552,00 11 Rehabilitasi sedang berat gedung
kantor
749.465.000 746.452.500 99,60 3.012.500,00
Program Peningk. Kapasitas Sumber Daya Aparatur
56.000.000 40.879.000 73,00 15.121.000,00
1 Pendidikan dan pelatihan formal 56.000.000 40.879.000 73,00 15.121.000,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
121.780.000 110.505.600 90,74 11.274.400,00
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
15.300.000 14.790.000 96,67 510.000,00
2 Penyusunan laporan keuangan semesteran
11.560.000 10.275.500 88,89 1.284.500,00 3 Penyusunan pelaporan keuangan
akhir tahun
19.425.000 16.908.800 87,05 2.516.200,00 4 Penyusunan Renja, RKA-SKPD dan
DPA- SKPD
15.000.000 14.482.500 96,55 517.500,00 5 Penyusunan daftar gaji 60.495.000 54.048.800 89,34 6.446.200,00
Program Pendidikan Anak Usia Dini 6.253.328.000 5.943.693.291 95,05 309.634.709,00
1 Pembangunan gedung sekolah 2.041.303.750 2.032.879.750 99,59 8.424.000,00 2 Penambahan Ruang Kelas Sekolah 611.500.000 608.781.500 99,56 2.718.500,00 3 Pembangunan taman, lapangan
upacara dan fasilitas parkir
1.300.000.000 1.291.476.000 99,34 8.524.000,00 4 Pengadan buku-buku dan alat tulis
siwa
50.000.000 48.440.000 96,88 1.560.000,00 5 Pengadaan meubeler Sekolah 599.838.750 448.922.250 74,84 150.916.500,00 6 Pemeliharaan Rutin/berkala Bangunan Sekolah 26.775.000 26.775.000 100,00 - 7 Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah 500.000.000 493.517.250 98,70 6.482.750,00 8 Rehabilitasi sedang/berat ruang
kelas sekolah
U r a i a n Anggaran (Rp) Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2 3 4 5 (4:3) 6 (3-4)
9 Pelatihan kompetensi tenaga pendidik (Tutor PAUD)
492.769.000 420.081.400 85,25 72.687.600,00 10 Penyelenggaraan Pendidikan Anak
Usia Dini
98.841.500 86.915.850 87,93 11.925.650,00 11 Pengembangan kurikulum, bahan
ajar dan model pembelajaran pendidikan ank usia dini
150.000.000 128.716.385 85,81 21.283.615,00
12 Publikasi dan sosialisasi PAUD 75.000.000 68.546.000 91,39 6.454.000,00 13 Fasilitasi Izin Operasional PAUD 25.000.000 17.005.906 68,02 7.994.094,00
Program Pendidikan Sekolah Dasar 88.449.555.643,81 79.525.729.856,52 89,91 8.923.825.787,29
1 Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
- 0 0,00 - 2 Penambahan ruang kelas sekolah 3.271.650.000 3.225.061.000 98,58 46.589.000,00 3 Pembangunan taman, lapangan
upacara dan fasilitas parkir
500.000.000 496.283.250 99,26 3.716.750,00 4 pengadaan buku-buku dan alat
tulis siswa
6.025.260.000 0 0,00 6.025.260.000,00 5 Pengadaan meubeler sekolah 187.005.000 186.165.000 99,55 840.000,00 6 Rehabilitasi sedang/berat ruang
kelas sekolah
16.681.929.600 16.661.419.300 99,88 20.510.300,00 7 Pelatihan kompetensi siswa
berprestasi
59.354.500 44.292.100 74,62 15.062.400,00 8 Pelatihan dan Pengembangan
kurikulum
104.551.300 101.797.150 97,37 2.754.150,00 9 Penyediaan bantuan operasional
sekolah (BOS)
59.196.558.643,81 56.531.518.896,52 95,50 2.665.039.747,29 10 Penyediaan Biaya Operasional
Pemantauan Pelaksanaan BPPDGS
189.625.000 189.575.000 99,97 50.000,00 11 Penyediaan dana pengembangan
sekolah Satu Atap
803.648.500 775.342.500 96,48 28.306.000,00 12 Penyelenggaraan Paket A Setara
SD
167.800.000 144.268.960 85,98 23.531.040,00 13 Pembinaan kelembagaan dan
manajemen sekolah dengan penerapan MBS
37.778.500 34.502.500 91,33 3.276.000,00
14 Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa
161.878.600 112.315.100 69,38 49.563.500,00 15 Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional 718.920.000 691.864.100 96,24 27.055.900,00 16 Koordinasi dan Penguatan UKS 119.787.000 114.986.000 95,99 4.801.000,00 17 Pekan Seni Pelajar 123.809.000 122.189.000 98,69 1.620.000,00 18 Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
100.000.000 94.150.000 94,15 5.850.000,00
Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
U r a i a n Anggaran (Rp) Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2 3 4 5 (4:3) 6 (3-4)
1 Pembangunan Ruang Kelas Sekolah (SMP
2.755.165.000 2.686.952.000 97,52 68.213.000,00 2 Pembangunan laboratorium dan
ruang praktikum sekolah
1.678.182.500 1.596.737.000 95,15 81.445.500,00 3 Pembangunan taman, lapangan
upacara dan fasilitas parkir
688.395.000 666.721.000 96,85 21.674.000,00 4 Pembangunan perpustakaan
sekolah
988.256.000 950.264.200 96,16 37.991.800,00 5 Pengadaaan alat praktik dan
peraga siswa
3.465.260.000 3.408.658.500 98,37 56.601.500,00 6 Pengadaan mebeluer sekolah 567.430.000 495.260.900 87,28 72.169.100,00 7 Rehabilitasi sedang/berat ruang
kelas sekolah
1.704.702.500 1.570.276.500 92,11 134.426.000,00 8 Rehabilitasi sedang/berat ruang
guru sekolah
700.721.000 679.198.000 96,93 21.523.000,00 9 Pelatihan kompetensi siswa
berprestasi
155.052.500 96.708.000 62,37 58.344.500,00 10 Pelatihan dan Pengembangan
kurikulum
145.448.700 100.047.500 68,79 45.401.200,00 11 Pembinaan SMP Terbuka 19.400.000 0,00 19.400.000,00 12 Penyediaan bantuan operasional
sekolah (BOS)
14.516.368.076,17 13.873.144.938,96 95,57 643.223.137,21 13 Penyediaan dana pengembangan
sekolah Satu Atap
66.961.800 58.882.500 87,93 8.079.300,00 14 Penyelenggaraan paket B setara
SMP
221.500.000 194.516.000 87,82 26.984.000,00 15 Pembinaan kelembagaan dan
manajemen sekolah dengan penerapan MBS
54.838.000 36.799.000 67,10 18.039.000,00
16 Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa
711.099.000 387.344.000 54,47 323.755.000,00 17 Pengembangan comprehensive
teaching and learning (CTL)
73.650.000 73.650.000 100,00 - 18 Pelaksanaan Ujian Nasional SMP 933.897.000 707.849.406 75,80 226.047.594,00 19 Koordinasi dan Penguatan UKS 130.413.000 59.076.000 45,30 71.337.000,00 20 Pekan Seni Pelajar 126.191.000 125.856.000 99,73 335.000,00 21 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
97.000.000 96.512.185 99,50 487.815,00
PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL 696.500.000 552.713.938 79,36 143.786.062,00
1 Pemberdayaan tenaga pendidik non formal dan Informal
96.750.000 79.456.500 82,13 17.293.500,00 2 Pembinaan pendidikan kursus dan
kelembagaan
412.750.000 338.837.800 82,09 73.912.200,00 3 Pengembangan pendidikan
keaksaraan
- 0 0,00 -
U r a i a n Anggaran (Rp) Sisa Anggaran
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2 3 4 5 (4:3) 6 (3-4)
5 Lomba Hari Aksara Internasional/Nasional
160.000.000 109.122.888 68,20 50.877.112,00 6 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
27.000.000 25.296.750 93,69 1.703.250,00
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
5.810.430.000 5.259.555.450 90,52 550.874.550,00
1 Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan
5.000.000.000 4.778.550.000 95,57 221.450.000,00
2 Pengembangan Sistem Penghargaan dan Perlindungan Terhadap Profesi Pendidik
298.650.000 20.000.000 6,70 278.650.000,00
3 Pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program profesi pendidik dan tenaga kependidikan
31.490.000 0 0,00 31.490.000,00
4 Penilaian angka kredit jabatan fungsional
70.290.000 52.439.950 74,61 17.850.050,00 5 Penilaian Kompetensi Kepala
Sekolah dan Calon kepala sekolah
410.000.000 408.565.500 99,65 1.434.500,00
PROGRAM MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN
1.779.344.575 1.190.946.617 66,93 588.397.958,00
1 Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan
120.000.000 119.152.397 99,29 847.603,00 2 Penerapan sistem dan informasi
manajemen Pendidikan
250.000.000 233.995.630 93,60 16.004.370,00 3 Fasilitasi program Decentralized
Basic Education (BEC-TF)
- 0 0,00 - 4 Peningkatan Wawasan
Kebangsaan Bidang Pendidikan
59.500.000 51.843.500 87,13 7.656.500,00 5 Peningkatan kapasitas penyerapan
SPM Pendidikan
1.137.959.575 662.153.840 58,19 475.805.735,00 6 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
211.885.000 123.801.250 58,43 88.083.750,00
541.624.843.323,85 512.084.059.552,48 94,55 29.540.783.771,37
Secara umum realisasi serapan anggaran pada program urusan wajib pendidikan pada tahun 2017 dapat dikatakan baik, jika realisasi capaian program anggarannya lebih dari 85%, kecuali pada:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan realisasi sebesar 79,54%. Program ini didukung oleh 13 kegiatan, ada bebarapa hal yang mnyebabkan realisasinya sedikit, yaitu karena keadaan ini disebabkan kegiatannya direalisasikan sesuai dengan kebutuhan, artinya dengan serapan anggaran yang rendah, capaian hasilnya sudah terpenuhi.
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan realisasi anggaran sebesar 73,00%. Program ini hanya didukung oleh satu kegiatan yaitu Pendidikan dan Pelatihan Formal. Keadaan ini disebabkan kegiatannya disesuaikan dengan kebutuhan, artinya dengan serapan anggaran yang rendah, capaian hasilnya sudah terpenuhi.
3. Program Pendidikan Non Formal, dengan realisasi capaian sebesar 79,36%, disebabkan pada kegiatan Pemberdayaan tenaga pendidik non formal dan Informal dan kegiatan Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan terdapat kesalahan penempatan rekening belanja sehingga tidak dapat dilaksanakan. Lomba Hari Aksara Internasional/Nasional tidak terealisasi semua karena kegiatan pameran PKBM dan LKP yang biasanya dilaksanakan di Provinsi tidak dilaksanakan.
4. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan realisasi capaian program sebesar 66,93% karena pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyerapan SPM Pendidikan terealisasi sebesar 58,19%, hal ini disebabkan ada beberapa kegiatan SPM yang tidak terlaksana karena keterbatasan waktu, dimana akhir pelaksanaan di closing date tanggal 31 Oktober 2017, sekaligus tahun akhir pelaksanaan kegiatan.
untuk mengetahui realisasi kegiatan yang tidak memenuhi target, memenuhi dan melebihi target yang direncanakan, maka akan kami uraikan sebagai berikut:
1. kegiatan yang realisasi anggarannya dibawah 50%, pada tahun 2017 terdapat 5 kegiatan, adalah sebagai berikut:
✓ Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah, dengan realisasi sebesar 15,07%, disebabkan karena efisiensi dana (sesuai dengan kebutuhan dan sifatnya penyediaan), artinya dengan serapan dana yang rendah, capaian hasilnya sudah terpenuhi