• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TA 1203839 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TA 1203839 Chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (qualitative research).

Metode penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (Moleong, 2007, Hal. 5) merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki, penelitian kualitatif memiliki keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan penelitian kuantitatif.

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial terntentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah menurut Komariah (2012, Hal. 25).

Jenis penelitian kualitatif yang digunakan merupakan jenis kasus studi yang hasil akhir penelitiannya tidak bisa digeneralisasikan. Hal tersebut berarti bahwa hasil akhir mengenai identifikasi potensi Desa Sudalarang tidak dapat disamakan dengan potensi desa lainnya. Penelitian kualitatif kasus studi ini hanya terfokus pada kondisi potensi Desa Sudalarang untuk dijadikan desa

vokasi bidang arsitektur saja.

(2)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (1982, Hal. 27-29) mengenai lima karakteristik qualitative research, yaitu :

1. Peneliti sendiri sebagai instrument utama untuk mendatangi secara langsung sumber data

2. Mengimplementasikan data yang dikumpulkan secara deskrifptif dari hasil observasi yang dilakukan

3. Menjelaskan bahwa hasil penelitian lebih menekankan kepada proses, tidak semata-mata kepada hasil

4. Melalui analisis induktif, peneliti mengungkapkan makna dari keadaan yang terjadi

5. Mengungkapkan makna sebagai hal yang esensial dari pendekatan kualitatif

Guna mendapat hasil penelitian ini, peneliti menempuh beberapa langkah, yaitu pengumpulan data, pengolahan data atau analisis data, penyusunan laporan serta penarikan kesimpulan. Pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di salah satu desa yang akan dijadikan fokus penelitian, yaitu Desa Sudalarang, Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Masyarakat Desa Sudalarang sebagian besar (85 %) bekerja di bidang konstruksi bangunan, mulai dari kenek bangunan (asisten tukang), tukang/ahli (batu, kayu, plambing), dan mandor bangunan. (Nuryanto, 2012).

(3)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersama-sama ke kota secara musiman atau seasonal. Ada masanya dimana Desa Sudalarang sepi karena mayoritas warganya pergi merantau untuk bekerja sebagai pekerja bangunan dan akan kembali lagi bersama-sama setelah pekerjaan proyek selesai.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, Hal. 117).

Populasi pada penelitian kualitatif disebut sebagai sumber data pada situasi sosial (social situation) tertentu. Subjek penelitianya adalah benda atau orang yang padanya melekat data tentang objek penelitian menurut Komariah dan Satori (2009, Hal. 49). Populasi yang diambil

untuk penelitian ini adalah warga Desa Sudalarang, Sukawening, Garut, Jawa Barat.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, pendapat tersebut dikemukakan oleh Sugiyono (2010, Hal. 118). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga desa Sudalarang yang berprofesi sebagai pekerja bangunan.

(4)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengambilan sampel/sumber data akan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini menentukan subjek/objek sesuai tujuan dengan menggunakan pertimbangan pribadi yang sesuai dengan topik penelitian, peneliti memilih subjek/objek sebagai unit analisis. Peneliti memilih unit analisis tersebut berdasarkan kebutuhannya dan menganggap bahwa unit analisis tersebut representatif. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa teknik purposive sampling ini hanya memilih sampel yang benar-benar dapat memberikan jawaban yang relevan dan efektif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sehingga data yang didapatkan benar-benar langsung dari sampel yang memahami betul tentang bidang kajian yang ditanyakan.

D. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan untuk menunjang penelitian identifikasi potensi desa vokasi bidang arsitektur ini adalah (1) gambaran umum Desa Sudalarang

(5)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman FGD (Focus Group Discussion)

untuk mendapatkan data yang detil dan mendalam sehingga diharapkan hasil akhirnya, data akan valid dan menjawab semua pertanyaan peneliti. Sedangkan tahapan teknis pengumpulan data dimulai dari memilih topik kajian, menentukan fokus inkuiri, survey pendahuluan, kaji literatur atau kepustakaan, mengembangkan kategori sub kategori/unit analisis sub unit analisis dan kembangkan instrumen.

E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Instrumen juga digunakan sebagai pedoman agar penelitian tetap berjalan sesuai rencana dan tepat waktu. Pengorganisasian kegiatan selama penelitian juga terdapat pada instrument penelitian.

Instrumen penelitian ini berupa pedoman observasi. Pedoman observasi dipakai peneliti untuk dijadikan panduan dalam melakukan penelitian. Observasi dilakukan untuk menggali data dari narasumber dengan cara meneliti langsung dan beradaptasi dengan linkgungan penelitian serta berbaur dengan penduduk sekitar. Dari cara inilah, peneliti akan mendapatkan data-data baru yang akan diseleksi menjadi kelompok kecil yang pada akhirnya akan menjawab semua rumusan masalah.

Berikut dibawah ini data yang akan dicari untuk penelitian berdasarkan rumusan masalah, terdiri dari 3 (tiga) aspek:

a. Gambaran umum Desa Sudalarang di Kabupaten Garut;

b. Sejauh mana pengetahuan SDM khususnya pekerja bangunan mengenai sertifikasi keterampilan yang harus dimiliki;

c. Potensi Desa Sudalarang untuk dijadikan desa vokasi bidang arsitektur.

(6)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Analisis Data

Aspek Indikator Analisis Data

1. Gambaran umum Desa

Sudalarang

 Sejarah terbentuknya Desa

Sudalarang  Kondisi Geografis  Iklim

 Tata Guna Tanah  Data Demografi Desa  Struktur organisasi

2. Kondisi SDM (Sumber Daya

Manusia) khusunya pekerja

bangunan sebagai partisipan

 Data Demografi khusus

ditujukan kepada pekerja

bangunan (mencakup jumlah

penduduk, jumlah penduduk

usia produktif, pendidikan

dan penghasilan)  Pengalaman Bekerja  Pelatihan

 Sertifikasi Bidang Arsitektur

Menggunakan

wawancara, observasi

langsung dan FGD

kepada sampel yang

sudah ditentukan, dalam

hal ini pekerja bangunan

dan orang/keluarga yang

berkaitan dengan pekerja

bangunan

Standar Dibentuknya Desa

Vokasi

(Sumber Kemdikbud)

 Desa dapat diberdayakan

apabila memiliki

keterbatasan keterampilan  Memiliki potensi desa

mencakup SDM, SDA dan

pasar barang/jasa

 Memiliki jenis keterampilan

yang relevan

 Tingkat permintaan desa

Menggunakan pedoman

observasi dan wawancara

pada masyarakat Desa

(7)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data sangat diperlukan guna mendapatkan data yang valid dalam sebuah penelitian. Berikut teknik pengambilan data yang digunakan, yaitu :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatanterhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Secara langsung adalah terjun ke lapangan terlibat seluruh pancaindera (Komariah dan Satori, 2012, Hal. 105).

Pada ranah penelitian kualitatif yaitu pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keadaan objek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian (Komariah dan Satori, 2012, Hal. 105).Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang valid yang didasarkan pada pengamatan secara langsung terhadap bagaimana masyarakat Desa Sudalarang bekerja. Selain itu observasi

digunakan untuk mendapatkan data yang akurat dan menyeluruh dari responden yang sangat dibutuhkan bagi peneliti.

Selain itu peneliti membuat pedoman observasi dengan tujuan untuk menggali informasi lebih dalam dan terstruktur sehingga data yang didapatkan lebih terpercaya. Pedoman observasi dibuat dari rumusan masalah yang didapatkan kemudian disesuaikan dengan pedoman pembuatan desa vokasi yang dikeluarkan oleh Kemdikbud.

2. Wawancara

(8)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber secara langsung, sehingga hasil data yang dihasilkan lebih jelas dan dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti. Wawancara terstruktur pada sampel yaitu perkumpulan pekerja bangunan PAKUBA di Desa Sudalarang.

Jenis wawancara yang dipilih adalah wawancara terstandar

(standardized interview). Wawancara terstandar atau standardize interview

dalam istilah Esterberg (dalam Komariah dan Satori, 2012, Hal. 133) disebut dengan wawancara terstruktur (structured interview) adalah wawancara menggunakan sejumlah pertanyaan yang terstandar secara baku. Wawancara terstandar digunakan sebagai teknik pengumpulan data.

Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap informan atau responden akan memperoleh pertanyaan yang sama, kata-kata yang sama, penyajian yang

sama dan peneliti akan mencatat semua informasi yang diberikan. Berikut dibawah ini pedoman wawancara dengan narasumber.

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN NARASUMBER

(PENGURUS PAKUBA)

Hari : ………..

Waktu wawancara : ………..….. sampai ………

Nama narasumber : ………..

Umur : ………..

Pedoman Wawancara

Pertanyaan wawancara ini disusun untuk mengetahui objek studi penelitian yang

(9)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangunan, penagalaman bekerja, pelatihan atau pendidikan informal dan sertifikasi

keterampilan. Angket ini diisi oleh surveyor dengan cara bertanya kepada narasumber.

a. Data Umum Pekerja Bangunan Di Pakuba

Jumlah pekerja bangunan : ... orang.

b. Aktivitas Dan Kegiatan

1. Bagaimanakah riwayat atau sejarah terbentuknya Paguyuban Kuli Bangunan? ……… ……… ……… 2. Siapakah tokoh dan pihak-pihak yang mencetuskan untuk dibentuknya

PAKUBA?

……… ……… ………

3. Berapa jumlah pengurus dan anggota PAKUBA?

……… ……… ……… 4. Bagaimana cara PAKUBA mendistribusikan anggotanya untuk dapat bekerja di

(10)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

……… ……… ……… 5. Pada bulan apa biasanya pekerja tersebar ke proyek dan sejauh mana jangkauan

pekerja untuk bekerja?

……… ……… ……… 6. Apakah PAKUBA memiliki keinginan untuk dapat menjadikan Desa Sudalarang

menjadi desa binaan yang mandiri?

……… ……… ………

c. Instrumen Penelitian

Hari/tanggal : ………

Waktu survey dari : ……….. sampai ………

Angket Skripsi

Angket ini disusun untuk mengetahui data-data narasumber. Angket ini diisi oleh surveyor dengan cara observasi dan bertanya ke narasumber.

1) Data Responden

Data Pribadi Responden

1 Nama

2 Jumlah keluarga …… orang

3 Usia Th.

4 Pendidikan ฀SD ฀SMP ฀SMA ฀S1 ฀S2

5 Jenis Kelamin ฀Perempuan ฀Laki-Laki

6 Status Perkawinan ฀Belum menikah

฀Sudah

menikah Duda

7 Status

kependudukan

฀Asli warga Sudalarang

(11)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Butir Wawancara

Aspek Pertanyaan Jawaban

Pengalaman

Bekerja

1. Sejak umur berapa

menjadi pekerja

bangunan?

2. Sudah berapa lama

menjadi pekerja

4. Berapa banyak proyek

yang sudah anda ikuti?

5. Bagaimana cara anda

mendapatkan proyek?

6. Berapa lama rata-rata

jangka waktu bekerja

pada satu proyek?

7. Bidang keahlian apa

yang anda geluti?

Pelatihan 1. Apakah anda pernah

mengikuti pelatihan?

2. Pelatihan seperti apa

yang pernah anda

ikuti?

3. Keuntungan apa yang

anda dapat setelah

mengikuti pelatihan?

4. Seberapa sering anda

(12)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Pertanyaan Jawaban

5. Apakah anda tahu

manfaat mengikuti

pelatihan?

6. Apakah anda tertarik

untuk mengikuti

pelatihan ? (jika belum

pernah)

Sertifikasi 1. Apakah anda tahu apa

itu sertifikasi

keterampilan?

2. Apakah anda tahu

tujuan dari sertifikasi

keterampilan?

3. Apakah anda tahu

manfaat dari sertifikasi

6. Apakah anda tertarik

untuk mengikuti

sertifikasi? (jika belum

memiliki)

7. Apakah ada sosialisasi

(13)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian (Komariah dan Satori, 2012, Hal. 149).

Dokumentasi dan wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi umum Desa Sudalarang. Dokumentasi dilakukan peneliti sebagai pelengkap dari hasil observasi dan wawancara yang belum lengkap. Selain untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan Desa Sudalarang namun dibutuhkan juga data-data statistik mengenai Desa Sudalarang berupa data jumlah penduduk, topografi desa, kondisi geografis dan sebagainya.

Studi dokumentasi dapat berupa dokumen resmi mengenai Desa Sudalarang dan dokumen resmi perkumpulan PAKUBA, fotografi sebagai

media untuk menangkap objek dengan cepat dan tepat dan videografi sebagai media audio visual sebagai gambaran nyata mengenai bagaimana masyarakat Desa Sudalarang beraktivitas.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data

(14)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Focus Group Discussion (FGD) juga mengundang para informan

kunci untuk mendiskusikan beberapa konsep yang berkaitan dengan data yamg diungkap atau dapat juga menjawab beberapa pertanyaan penelitian. (Komariah dan Satori, 2012:96).Tujuan FGD adalah untuk mengeksplorasi masalah yang spesifik, yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari peneliti terhadap masalah yang diteliti. FGD digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna intersubjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena dihalangi oleh dorongan subjektivitas peneliti (Kresno S. dkk., (1999) dalam Paramita A. & Kristiana L., 2013).

Diskusi ini dibuat untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan masyarakat Desa Sudalarang mengenai pentingnya sertifikasi keterampilan pekerjaan, diharapkan dengan diadakannya diskusi, masyarakat lebih memahami betapa pentingnya sertifikasi keterampilan kerja untuk menunjang kehidupan ekonomi masyarakat perdesaan menjadi

lebih baik.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data menggunakan Focus

Group Discussion (FGD) adalah sebagai berikut (Krueger, 1988 dalam

Kristiana L. & Paramita A., 2013) :

1. Persiapan FGD : fasilitator dan pencatat harus datang tepat waktu  Menentukan jumlah kelompok FGD, minimal 2 kelompok pada

tiap kategori

 Bahasan kelompok bervariasi

 FGD tetap dilaksanakan sampai mendapatkan informasi yang

dicari

 Ada makna dalam letak geografis 2. Menentukan komposisi kelompok FGD

 Kelas sosial yang sama  Status hidup

(15)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Tingkat keahlian yang sama  Perbedaan budaya tidak disatukan  Rekruitmen peseta secara homogen

3. Menentukan tempat diskusi FGD  Aman

 Nyaman

 Lingkungan Netral

 Mudah diaskses/dijangkau peserta

One Way Mirror Screen (jika ada)

 Menyiapkan logistik

4. Pegaturan tempat duduk

5. Menyiapkan undangan untuk narasumber berikut pemberitahuan sistem pelaksanaan diskusi FGD

6. Menyiapkan fasilitator yang menguasai tujuan dan topik sehingga memahami diskusi dan dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan.

7. Menyiapkan pencatat (notulen) FGD 8. Pembukaan FGD

9. Pelaksaaan / Teknik Pengelolaan FGD. Bagian pertama memaparkan tujuan FGD dan membuat pertanyaan terbuka. Bagian kedua bertujuan untuk mengeksplorasi aspek atau menajwab tujuan penelitian.

Sasaran FGD adalah sampel yaitu pekerja bangunan dan orang-orang yang berkaitan atau memiliki hubungan dengan sampel seperti

teman atau keluarga. FGD dilakukan secara homogen untuk menghindari pasifnya orang-orang yang berkaitan dengan sampel yaitu keluarga. Tujuan dilakukannya diskusi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana SDM ingin berkembang dan mendukung untuk diselenggarakannya desa vokasi. SDM merupakan salah satu identifikasi potensi desa yang dapat dijadikan acuan.

(16)

Dara Premasania Mulyana, 2016

IDENTIFIKASI POTENSI DESA VOKASI BIDANG ARSITEKTUR DESA SUDALARANG KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Catat penunjukan suhu dari termometer gelas dengan urutan pencatatan dimulai dari penunjukan suhu pada termometer bantu termometer digital atau termometer gelas ( t

 Layanan apa saja yang dilakukan untuk warga miskin pada jangka pendek.  Apa manfaat yang diperoleh bagi warga miskin pada

Dengan demikian, tidak akan terjadi pelaksanaan program yang Dengan demikian, tidak akan terjadi pelaksanaan program yang terkotak-kotak, semua program akan

Demikian pula Kamus Istilah Linguistik: Inggris-Indonesia-Arab bermanfaat untuk penerjemahan istilah-istilah berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab.. Adapun

Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian yaitu dimulai dari menuliskan persamaan diferensial dan dapat mengubahnya ke bentuk persamaan diferensial linier orde satu

Integrasi SIG dengan data penginderaan jarak jauh dapat membantu dalam suatu kegiatan perencanaan (Mainassy, 2005) , seperti informasi mengenai peluang pengembangan berbagai

2 Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan Desa jumlah desa yang tertib tata kelola pemerintahan desa (administrasi desa, LPP Desa, LKPP Desa, ILP Desa dan Laporan Pelaksanaan

Manajemen pembangunan kota yang bertumpu pada desentralisasi dan kemitraan pada dasarnya merupakan upaya pengelolaan sumber-sumber daya kota secara optimal dan berkelanjutan