• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dosis Indaziflam Terhadap Pengendalian Asystasia intrusa (Forssk.) Nees dan Eleusine indica (L.) Gaertn. Pada Tanah Gambut dan Mineral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Dosis Indaziflam Terhadap Pengendalian Asystasia intrusa (Forssk.) Nees dan Eleusine indica (L.) Gaertn. Pada Tanah Gambut dan Mineral"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DOSIS INDAZIFLAM TERHADAP PENGENDALIAN Asystasia intrusa (Forssk.) Nees DAN Eleusine indica (L.) Gaertn. PADA

TANAH GAMBUT DAN MINERAL

SKRIPSI

OLEH:

AHMAD RIZKI LUBIS / 120301245

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

(2)

PENGARUH DOSIS INDAZIFLAM TERHADAP PENGENDALIAN Asystasia intrusa (Forssk.) Nees DAN Eleusine indica (L.) Gaertn. PADA

TANAH GAMBUT DAN MINERAL

SKRIPSI

OLEH:

AHMAD RIZKI LUBIS / 120301245

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi merupakan sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

(3)

Judul : Pengaruh Dosis Indaziflam Terhadap Pengendalian Asystasia intrusa (Forssk.) Nees dan Eleusine indica (L.) Gaertn. Pada Tanah Gambut dan Mineral

Nama : Ahmad Rizki Lubis

Nim : 120301245

Program Studi : Agroekoteknologi

Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

(Prof. Ir. Edison Purba, Ph. D) (Ir. T. Irmansyah, MP.

Ketua Anggota

)

Mengetahui,

(Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, M.Sc. Ketua Program Studi Agroekoteknologi

(4)

ABSTRAK

Ahmad Rizki Lubis : Pengaruh Dosis Indaziflam Terhadap Pengendalian Asystasia intrusa (Forssk.) Nees Dan Eleusine indica (L.) Gaertn. Pada Tanah Gambut Dan Mineral dibimbing oleh Edison Purba dan T.Irmansyah.

Pengendalian gulma dengan herbisida pra tumbuh penting dalam strategi pengendalian gulma secara terpadu. Perbedaan karakterisitik gambut dan tanah mineral kemungkinan memiliki pengaruh terhadap pengendalian gulma. Herbisida indaziflam merupakan salah satu herbisida pra tumbuh yang dapat digunakan untuk mencegah / mengatasi resistensi herbisida dan suksesi gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh gambut dan tanah mineral terhadap efikasi herbisida pratumbuh, indaziflam, dalam mengendalikan A. intrusa dan E. indica. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan empat ulangan. Faktor pertama yaitu dosis herbisida meliputi dosis 0, 25, 50, 75, 100, 125, 150 g.ba/ha, faktor kedua jenis tanah meliputi gambut dan tanah mineral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi herbisida indaziflam dipengaruhi oleh gambut dan tanah mineral terhadap jumlah gulma tumbuh, bobot segar dan bobot kering A. intrusa dan E. indica. Pada tanah mineral, indaziflam dengan dosis 50 g. ba/ha efektif mengendalikan A. intrusa dan E. indica dengan hasil memuaskan (100% mati) sedangkan pada gambut hanya mematikan E. indica 82 %. Indaziflam lebih efektif pada tanah mineral dibanding dengan pada gambut.

(5)

ABSTRACT

Ahmad Rizki Lubis : Effect Of Indaziflam on Asystasia intrusa (Forssk.) Nees andEleusine indica(L.) Gaertn. Control on peat and mineral soil surpervised by Edison Purba and T. Irmansyah.

Control at pre-emergence herbicide is important at weed control strategy integrally. Differences in the characteristics of peat and mineral soil may have an effect on weed control. Indaziflam herbicide is one of the pre-emergence herbicide that can be used to prevent / overcome herbicide resistance and weed succession. The objective of this study was to evaluate the effect of peat and mineral soil on efficacy of pre-emergence herbicide, indaziflam, in controlling A. intrusa and E. indica. Experiments using a randomized block design non factorial with two replications. First Factor was dose herbicide includes 0, 25, 50, 75, 100, 125, 150 g.ai/ha, Second factor was type of soil includes peat and mineral soil. The results showed that the efficacy of indaziflam herbicide was influenced by peat and mineral soil in growth percentage, fresh weight dan dry weight of A. intrusa and E. indica. In mineral soil, indaziflam with a dose of 50 . a.i/ha effectively controls A. intrusa and E. indica with satisfactory results (100 % dead) while on peat only controls E. indica 82 %.Indaziflam is more effective in mineral soils than in peat.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi penulis kesempatan sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini tepatpada waktunya.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Dosis Indaziflam Terhadap pengendalian Asystasia intrusa(Forssk.) Neesdan Eleusine indica ( L.) Gaertn. Pada Tanah Gambut Dan Mineral”yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Prof. Ir. Edison Purba, Ph.Ddan Ir. T. Irmansyah, MP. selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2017

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… ... i

ABSTRACT……… ... ii

KATA PENGANTAR……… ... iii

DAFTAR ISI ………… ... iv

DAFTAR TABEL………. ... v

DAFTAR GAMBAR………. ... vi

DAFTAR LAMPIRAN………….. ... vii

PENDAHULUAN Perilaku indaziflam pada tanah gambut dan mineral ... 4

Indaziflam Sejarah ... 5

Mode of Action ... 6

Penggunaan ... 7

Karakteristik Gulma Asystasia Intrusa(Forssk.) Nees……... 8

Eleusine indica(L.) Gaertn. ... 9

Tanah Gambut ... 10

Tanah Mineral ... 11

BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu percobaan ... 13

Bahan dan alat ... 13

Metode percobaan ... 13

Pelaksanaan Penelitian ... 14

Pengambilan Biji Gulma ... 14

Pengambilan Sampel Tanah ... 15

(8)

Bobot Segar ... 17

Bobot Kering ... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil………. ... 19

Persentase Jumlah Gulma Yang Tumbuh. ... 19

Bobot Segar.. ... 25

Bobot Kering……… ... 27

Pembahasan…… ... 29

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan…… ... 32

Saran…… ... 32 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1 Pengaruh Indaziflam terhadap pengendalianA. intrusadan E. indica dengantanah gambut dan ultisolpada 2 MSA ... 19

2 Pengaruh Indaziflam terhadap pengendalianA. intrusa dan E. indica dengan tanah gambut dan ultisol pada 4 MSA ... 21 3 Pengaruh Indaziflam terhadap pengendalianA. intrusa dan E. indica

dengan tanah gambut dan ultisol pada 6 MSA ... 23

4 Pengaruh Indaziflam terhadap bobot segar A. intrusa dan E. indica dengan tanah gambut dan ultisol pada 6 MSA ... 25

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal.

1. Karakteristik herbisida indaziflam ... 6 2. Grafik persentase tumbuh gulma A. intrusa pada penyemprotan

indaziflam 2 MSA.. ... 20 3. Grafik persentase tumbuh gulma E. indica pada penyemprotan indaziflam

2 MSA.. ... 20

4. Grafik persentase tumbuh gulma A. intrusa pada penyemprotan indaziflam 4 MSA. ... 22 5. Grafik persentase tumbuh gulma E. indica pada penyemprotan

indaziflam 4 MSA. ... 22 6. Grafik persentase tumbuh gulma A. intrusa pada penyemprotan

indaziflam 6 MSA.. ... 24

7. Grafik persentase tumbuh gulma E. indica pada penyemprotan indaziflam 6 MSA.. ... 24

8. Grafik Bobot Segar (% kontrol) A. intrusa pada penyemprotan indaziflam 6 MSA. ... 26

9. Grafik Bobot Segar (% kontrol) E. indica pada penyemprotan indaziflam 6 MSA. ... 26

10.Grafik Bobot Kering (% kontrol) A. intrusa pada penyemprotan indaziflam 6 MSA.. ... 28 11.Grafik Bobot Kering (% kontrol) E. indica pada penyemprotan indaziflam

6 MSA.. ... 28

12.Eleusine indica pada beberapa taraf dosis Indaziflam dan media tumbuh yang berbeda pada 6 MSA ... 63 13.Asystasia intrusa pada beberapa taraf dosis Indaziflam dan media tumbuh

(11)

14.Biji gulma Asystasia intrusa. ... 64

15.Gulma Asystasia intrusa. ... 64

16.Biji gulma Eleusine indica. ... 65

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal

1. Bagan penelitian ... 36 2. Kalibrasi alat semprot ... 38

3. Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 2 MSA indaziflam (%) ... 39 4. Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 2 MSA

indaziflam (%) ... 40

5. Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 4 MSA indaziflam (%) ... 41 6. Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 4 MSA

indaziflam (%) ... 42 7. Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 4 MSA

indaziflam (%) ... 43 8. Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA

indaziflam (%) ... 44

9. Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 6 MSA indaziflam (%) ... 45 10.Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA

indaziflam (%) ... 46

11.Bobot Segar Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA indaziflam (% kontrol) ... 47 12.Bobot Segar Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada

6 MSA indaziflam (% kontrol) ... 48 13.Bobot Segar Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol

(13)

14.Bobot kering Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA indaziflam (% kontrol) ... 50 15.Bobot Kering Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut

pada 6 MSA indaziflam (% kontrol) ... 51

16.Bobot Kering Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA indaziflam (% kontrol) ... 52 17.Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 2 MSA

indaziflam ... 53 18.Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 2 MSA

indaziflam ... 53 19.Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 2 MSA

indaziflam ... 54

20.Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 4 MSA indaziflam ... 54

21.Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 4 MSA indaziflam ... 55 22.Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 4 MSA

indaziflam ... 55 23.Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 4 MSA

indaziflam ... 56

24.Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 6 MSA indaziflam ... 56

25.Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA indaziflam ... 57

26.Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 6 MSA indaziflam ... 57 27.Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA

(14)

28.Bobot Segar Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 6 MSA indaziflam ... 58 29.Bobot Segar Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada

6 MSA indaziflam ... 59 30.Bobot Segar Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut pada

6 MSA indaziflam ... 59

31.Bobot Segar Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada 6 MSA indaziflam ... 60

32.Bobot kering Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh gambut pada 6 MSA indaziflam ... 60 33.Bobot kering Asystasia intrusa yang tumbuh di media tumbuh ultisol

pada 6 MSA indaziflam ... 61 34.Bobot Kering Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh gambut

pada 6 MSA indaziflam ... 61 35.Bobot Kering Eleusine indica yang tumbuh di media tumbuh ultisol pada

Referensi

Dokumen terkait

sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1951 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 Republik Indonesia untuk Penggabungan Daerah

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi

Metode pelarut apapun yang akan dipilih untuk dilakukan analisis dengan. SSA, yang terpenting adalah bahwa larutan yang dihasilkan harus

UPAYA INDONESIA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK LAUT

Pada penelitian terdahulu (Sukrawa, 2015) sudah dilakukan validasi model RDP berlubang WO4 dan menunjukkan hasil yang serupa dengan WO3 yaitu model dengan

Idealnya dan menjadi sebuah keharusan jika seorang penghafal Alquran (Hafidz) harus dapat mengulang hafalan yang sudah dihafalkan tanpa suatu cacat barang satu

oleh Indonesia terkait dengan penyelesaian konflik di Laut Cina

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Psikologi UST Yogyakarta.Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.Metode analisis yang digunakan dalam