• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFLUENSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INFLUENSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN. docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

INFLUENSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL

BELAJAR DENGAN MODERASI TINGKAT KECERDASAN DAN BAKAT KETEKNIKAN SISWA SMK WIDYAGAMA MALANG PADA MATA PELAJARAN

PRODUKSI

PROPOSAL THESIS Untuk memenuhi tugas matakuliah

Landasan Pendidikan Kejuruan yang dibimbing oleh Dr. Eddy Sutadji, M.Pd

Oleh:

AKBAR WIGUNA 130551818108 S2 PKJ 2013 OFF-A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana dengan visi makro pendidikan nasional yaitu dengan terwujudnya masyarakat madani sebagai bangsa dan masyarakat Indonesia baru dengan tatanan kehidupan yang sesuai dengan amanat proklamasi NKRI melalui proses pendidikan.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri , dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Bertolak belakang dari tujuan pendidikan yang ada di atas, maka proses pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Namun, dewasa ini banyak sekali kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara kurang maksimal. Hal ini terjadi karena kurangnya kreativitas guru sebagai pengajar dalam memberikan pengajaran terhadap peserta didik.

Secara kontekstual, masalah yang menjadi dasar ide penelitian adalah hasil wawancara secara nonformal dengan Waka Kurikulum dan Kaprodi RPL di SMK Widyagama Malang. Dari

wawancara tersebut peneliti memperoleh kesimpulan bahwa kecakapan kejuruan siswa SMK Widyagama Malang masih sangat kurang atau lemah. Hal ini memunculkan asumsi subjektif atau dugaan awal yang masih bersifat kasar dari kedua responden tersebut bahwa kelemahan tersebut disebabkan karena: (1) tingkat kecerdasan (IQ) siswa yang secara umum dinilai berada di lingkup menengah kebawah, dugaan ini muncul dikarenakan diawal proses seleksi (input quality) tidak dilakukan pertimbangan terhadap aspek tingkat kecerdasan, (2) masih

digunakannya metode pembelajaran konvensional, (3) bakat keteknikan yang rendah, Dengan demikian dibutuhkan suatu kajian atau penilitian yang lebih terstruktur untuk mengungkap apakah asumsi-asumsi yang muncul tersebut benar-benar saling memiliki hubungan atau bahkan memiliki kontribusi terhadap perkembangan kecakapan hidup siswa. Kemudian, dari hal

(3)

tersebut dengan judul penelitian “INFLUENSI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR DENGAN MODERASI TINGKAT KECERDASAN DAN BAKAT KETEKNIKAN SISWA SMK WIDYAGAMA MALANG PADA MATA PELAJARAN PRODUKSI”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar atas penggunaan metode pembelajaran CTL dengan Konvensional?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan tingkat kecerdasan (IQ) tinggi, sedang, dan rendah?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan bakat keteknikan (vocational skill) tinggi dan sedang?

C. Hipotesis Penelitian

1. H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar atas penggunaan metode pembelajaran CTL

dengan Konvensional. H1: Ada perbedaan hasil belajar atas penggunaan metode

pembelajaran CTL dengan Konvensional.

2. H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan tingkat kecerdasan (IQ) tinggi,

sedang, dan rendah.

H1: ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan tingkat kecerdasan (IQ) tinggi,

sedang, dan rendah.

3. H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan bakat keteknikan (vocational

skill) tinggi dan sedang?

H1 : Ada perbedaan hasil belajar pada siswa dengan bakat keteknikan (vocational skill)

tinggi dan sedang?

D. Kegunaan Penelitian A. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapakan dapat diperoleh dari penelitian diantaranya: 1. Bagi guru.

(4)

pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui tingkat ketercapaian proses dan penyebab permasalahan pembelajaran di SMK Widyagama Malang

2. Bagi Kepala Sekolah.

Informasi dari penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan sehubungan dengan penentuan kebijakan penyelenggaraan pembelajaran di SMK Widyagama Malang.

3. Bagi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).

Bagi Departemen Pendidikan Nasional bahasan penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai perbaikan kurikulum dan standar kelulusan khususnya pada SMK bidang TIK. 4. Bagi peneliti lain.

Penelitian diharapkan dapat menjadi inpirasi bagi peneliti lainnya dan dikembangkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai proses pembelajaran di SMK bidang TIK.

5. Bagi Universitas Negeri Malang (UM).

UM sebagai universitas pendidikan (The Learning University), melalui hasil dan bahasan penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi mengenai kualitas pendidikan terutama bagi proses pembelajaran di SMK Gatotkaca dan sebagai bahan dokumentasi ilmiah yang beragam bagi penelitian selanjutnya.

E. Definisi Istilah

1. Metode Pembelajaran Contextual Teaching Learning (Ctl)

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkandengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antarapengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan merekasebagai individu, anggota (keluarga, masyarakat dan bangsa). Dengan pendekatan CTL, proses belajar mengajar akan lebih konkret, lebih realistis, lebih aktual, lebih menyenangkan, dan lebih bermakna.Proses belajar mengajar berpendekatan CTL ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar (kualitas,

(5)

memecahkan masalahnya sendiri, yangpaling penting melakukan tugasnya sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki

2. Hasil Belajar

Menurut Daryanto (2010:2) belajar adalah suatu proses usahan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Djamarah (2008:13) mengatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu, menurut Slameto (2010:2) belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Tingkat Kecerdasan

Inteligensia sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Sedangkan memasuki abad-21 Gardner

merevisi definisinya menjadi intelligensi adalah kemampuan yang didasarkan pada potensi biopsikologi, untuk memecahkan suatu masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu.

4. Bakat Keteknikan

Bakat keteknikan adalah kemampuan bawaan sebagai potensi tertentu seseorang yang berkenaan pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berhubungan dengan hasil industri, bangunan-bangunan, mesin dan sebagainya yang terwujud apabila memiliki kesempatan untuk mengentaskannya dan melatih kecakapan, pengetahuan dan

(6)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitaif (quantitative research approach) dengan menggunakan metode penelitian eksperimen (experimental research method). Desain dari penelitian eksperimen yang akan digunakan oleh peneliti adalah eksperimen semu (quasi experimental design), dengan alasan bahwa secara kondisi tidak mungkin melakukan pengacakan (randomisasi) terhadap siswa secara penuh (individu) karena siswa telah terbagi di dalam 5 kelas. Kemudian karena pada penelitian ini memperhatikan adanya variabel moderator, maka bentuk dari quasi experimental design yang dipilih adalah Desain Faktorial (Factorial Design).

Pada Tabel A tentang rancangan eksperimen desain faktorial terlihat bahwa ada 2 macam metode pembelajaran yang akan digunakan, yaitu: (1) Contextual Teaching Learning (CTL) yang diberi kode A, dan (2) Konvensional yang diberi kode B. Pada bakat keteknikan dibedakan menjadi 2 tingkat, yaitu: (1) siswa yang memiliki bakat keteknikan tinggi yang diberi kode a, dan (2) siswa yang memiliki bakat keteknikan sedang yang diberi kode b. Pada IQ dibebadakan menjadi 3 tingkat, yaitu: (1) siswa dengan IQ tinggi yang diberi kode 1, (2) siswa dengan IQ sedang yang diberi kode 2, dan (3) siswa dengan IQ rendah yang diberi kode 3. Kemudian dari pengkodean tersebut, muncul pola penerapan metode pembelajaran pada tingkat bakat keteknikan dan IQ yang berbeda, diantaranya:

a) Aa1 : penerapan metode pembelajaran CTL pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan tinggi dan tingkat IQ tinggi.

b) Aa2 : penerapan metode pembelajaran CTL pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan tinggi dan tingkat IQ sedang.

c) Aa3 : penerapan metode pembelajaran CTL pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan tinggi dan tingkat IQ rendah.

d) Ab1 : penerapan metode pembelajaran CTL pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan sedang dan tingkat IQ tinggi.

(7)

f) Ab3 : penerapan metode pembelajaran CTL pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan sedang dan tingkat IQ rendah.

g) Ba1 : penerapan metode pembelajaran konvensional pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan tinggi dan tingkat IQ tinggi.

h) Ba2 : penerapan metode pembelajaran konvensional pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan tinggi dan tingkat IQ sedang.

i) Ba3 : penerapan metode pembelajaran konvensional pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan tinggi dan tingkat IQ rendah.

j) Bb1 : penerapan metode pembelajaran konvensional pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan sedang dan tingkat IQ tinggi.

k) Bb2 : penerapan metode pembelajaran konvensional pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan sedang dan tingkat IQ sedang.

l) Bb3 : penerapan metode pembelajaran konvensional pada siswa dengan tingkat bakat keteknikan sedang dan tingkat IQ rendah.

Pada rancangan desain faktorial, dilakukan prates dan pascates, sehingga paradigma penelitian dapat ditunjukkan pada Tabel B. Pada tahap prates semua instrumen tes di buat sama baik pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Begitu pula pada tahap pascates, semua instrumen tes dibuat sama. Kemudian, hasil dari pascates dianalisis untuk kemudian hasil analisis dipergunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah diutarakan.

B. Populasi dan Sampel

(8)

perlakuan dengan metode pembelajaran CTL dan yang lain untuk dijadikan kelas kontrol dengan ciri khas perlakuan dengan metode pembelajaran konvensional.

Tabel A. Desain Faktorial 2X2X3

Bakat Keteknikan (Vocational Skill)

Metode Pembelajaran

(Learning Methode) (Inttelligence Quotient)Tingkat Kecerdasan CTL (A) Konvensional (B)

Tinggi (a) Aa1 Ba1 Tinggi (1)

Aa2 Ba2 Sedang (2)

Aa3 Ba3 Rendah (3)

Sedang (b) Ab1 Bb1 Tinggi (1)

Ab2 Bb2 Sedang (2)

O11 CTL Sedang Rendah O12

O13 Konvensional Tinggi Tinggi O14

O15 Konvensional Tinggi Sedang O16

O17 Konvensional Tinggi Rendah O18

O19 Konvensional Sedang Tinggi O20

O21 Konvensional Sedang Sedang O22

O23 Konvensional Sedang Rendah O24

C. Instrument Penelitian

(9)

menngunakan alat nontes, karena peneliti tidak memiliki tujuan untuk menggali kealamiahan dipergunakan untuk memperbaiki hasil analisis data apabila diketahui (atau dikhawatirkan) ada pengaruh variabel-variabel selain variabel bebas utama yang tidak dapat dikontrol dengan modifikasi desain atau proses pengambilan sampel. Pada prinsipnya ANAKOVA memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk “membersihkan” analisis komparasi dari pengaruh perbedaan bawaan dari kelompok-kelompok yang dibandingkan sehingga perbedaan yang dideteksi dalam analisis akhir dapat sepenuhnya dikaitkan dengan perbedaan kondisi eksperimen.

Rumus untuk ANAKOVA adalah sebagai berikut: a) Untuk menghitung jumlah kuadrat total:

JKtot2=

(

Xkol

)

N

2

b) Menghitung jumlah Kuadrat Kolom:

(

Xkol

)

c) Mengitung Jumlah Kuadrat Baris: X¯¿

d) Menghitung Jumlah Kuadrat Interaksi:

¿=JKbag−(JKbol+JKkol)

JK¿

e) Menhitung Jumlah Kuadrat Dalam (within):

¿

¯

¿+JK¿

JKkol+JK¿

(10)

Persayaratan analsis yang harus di[enuhi dalam pemakaian ANAKOVA adalah: a) Data pada variabel terikat minimal memiliki skala interval.

b) Sebaran data pada variabel terikat berdistribusi normal.

c) Varian antar kelompok yang diperbandingkan adalah homogen. d) Bentuk regresi linier, koefisien regresi tidak sama dengan nol. e) Kovariat tidak dipengaruhi oleh perlakuan.

(11)

DAFTAR RUJUKAN

Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Yrama Widya

Degeng, I Nyoman Sudana. 2004. Desain Penelitian Kuantitatif. Makalah disajikan dalam Lokakarya Metodologi Penelitian Kuantitatif Tingkat Lanjut, Lembaga Penelitian, Universitas Negeri Malang, 23 – 27 Agustus.

Kothari, C.R. 2004. Research Methodology:Methods and Techniques. New Age Publisher: New Delhi.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu: Yogyakarta. Sonhadji. 2004. Analisis Kovarian. Makalah disajikan dalam Lokakarya Metodologi Penelitian

Kuantitatif Tingkat Lanjut, Lembaga Penelitian, Universitas Negeri Malang, 23 – 27 Agustus. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan

R&D).Alfabeta: Bandung.

Gambar

Tabel A. Desain Faktorial 2X2X3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memasukkan kedua karaktersistik tersebut sebagai variabel kontrol dalam hubungannya antara knowledge management terhadap kinerja industri kreatif melalui tahap

Tujuan: Untuk mengetahui dampak hemodialisis terhadap fungsi paru pada penderita penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis reguler.. Metode : Penelitian dilakukan

Metode demonstrasi dilaksanakan dengan cara melakukan praktik langsung ke tempat berwudhu (dimana dalam pelaksanaannya nanti siswa langsung diajak ke tempat

Pembelajaran biologi menggunakan keterampilan proses sains dengan model berpikir induktif dan model pencapaian konsep ditinjau dari aktivitas belajar dan kemampuan berpikir

Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (5,152,686) (dalam jutaan) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN.. PT BANK DANAMON

Tugas dan fungsi Pusat JDIH dan Anggota JDIH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang

Hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Dayak Seberuang di Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang (Gambar 1), dengan mewawancarai

ةغللا ملعت ةيجيتاتًسا نم عونلا اذلذ ضرعتلا نإف ،كلذلو .مادختسلاا ةلهسو ،اهيلإ ( دروفسكأ فينصت لىإ دنتسي 1990 .نيرخآ ءابرخ فينصت ومعديو ) ( دروفسكأ مسقي انى 1990