EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Ilmu ekonomi dikelompokkan menjadi dua, yaitu Ilmu Ekonomi Mikro dan Ilmu
Ekonomi Makro.
Ilmu Ekonomi Mikro
adalah salah satu cabang Ilmu Ekonomi yang
pembahasannya menitikberatkan pada perilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan,
dan pasar. Ilmu Ekonomi Mikro memberikan suatu metode kepada seseorang atau suatu
rumah tangga perusahaan untuk mengelola sumber daya ekonomi yang dimiliki agar dapat
dimanfaatkan secara efisien.
Ilmu ekonomi mikro
(sering juga ditulis
mikroekonomi
)
adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang
diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku
tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan
menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan
permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau
produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu
keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (
ceteris
paribus
). Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan
pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam
pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga
barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini
ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam
untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun,
teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.
berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah
kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk
bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat “pasar
yang hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi
sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa
“kesejahteraan optimal” biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi
matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi
normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan
masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam
implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.
Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil
dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas
yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan
pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi
secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan
pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Tinjauan umum:
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang
membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara
banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika
pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi
teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian
yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum
(general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi
ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat
perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
kebijakan, baik berkaitan dengan harga maupun jumlah barang pada pasar (industry)yang ia
masuki.
Cabang Ilmu Ekonomi yang lain adalah Ilmu Ekonomi Makro. Ilmu Ekonomi Makro
merupakan salah satu cabang Ilmu Ekonomi yang menitikberatkan pembahasan mengenai
perekonomian secara keseluruhan (agregat). Arti agregat (keseluruhan) dalam Ekonomi
Makro ialah indicator yang menjadi pusat perhatian dari ekonomi makro adalah
variable-variabel total, seperti pendapatan nasional, produksi nasional, konsumsi nasional, tabungan
dan investasi nasional.
Jadi, di dalam analisa Ekonomi Makro dijelaskan bahwa tingkat kegiatan ekonomi
Negara di tentukan oleh seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat, meliputi
pengeluaran
seluruh
rumah
tangga,
pengeluaran
para
perusahaan,dan,pengeluaran,pemerintah.Selain membahas tentang perilaku rumah tangga,
perusahaan dan pasar secara keseluruhan (agregatif), Ilmu Ekonomi Makro juga membahas
tentang masalah-masalah ekonomi, seperti pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan
perdagangan internasional.
A.
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Pembagian Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro ini tidaklah mutlak sebab pengertian total
(agregat) merupakan penjumlahan dari satuan-satuan (unit-unit khusus yang lebih kecil).
Misalnya, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari pendapatan rumah tangga yang
terdapat dalam suatu masyarakat. Membagi Ilmu Ekonomi menjadi Makro dan Mikro
tidaklah berarti bahwa persoalan-persoalan pendapatan tidak dipersoalkan lagi dalam
Ekonomi Mikro dan persoalan-persoalan tentang harga tidak dibicarakan lagi dalam Ekonomi
Makro.
Kedua persoalan itu sebenarnya masih juga dibahas hanya sajapembahasannya berbeda.
Untuk itu, ayo kita lihat perbedaan antara Ekonomi Mikrodan Ekonomi makro dalam table
berikut:
Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Mikro
a) Analisis bersifat bagian-bagian / unit terkecil
b) Titik berat analisis :
» cara mencapai kepuasan
c)
Cakupan permasalahan :
Δ teori produksi
Δ biaya produksi
Δ perilaku konsumen
Δ perilaku produsen
Δ struktur pasar
Δ teori konsumsi
Δ teori distribusi
Δ elastisitas
Δ penawaran seorang konsumen
Δ penawaran seorang produsen
Makroa.
Analisis bersifat menyeluruh (agregat)
b.
Titik berat analisis :
» faktor yg menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara
» Masalah-masalah utama perekonomian
» Peran pemerintah mengatasi masalah ekonomi
c. Cakupan permasalahan :
Δ pertumbuhan ekonomi
Δ inflasi
Δ kebijakan ekonomi pemerintah
Δ Neraca Pembayaran
Δ pengangguran
Δ Pendapatan per kapita
Δ permintaan seluruh konsumen
Δ penawaran seluruh produsen
Masalah yang di hadapi pemerintah Indonesia
1. Pengangguran
Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik
Di satu sisi kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang
trampil dan produktif
Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif
Bila tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial, politik, dan
meningkatnya kriminalitas.
Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat kesejahteraan
masyarakat turun.
2. Inflasi
Pengendalian inflasi penting agar tidak tinggi dan dalam kondisi stabil
•
Pendapatan Riil masy. terus turun sehingga standar hidup turun
Inflasi yang tidak stabil berdampak :
• Kondisi yang tidak pasti (
uncertainty
) bagi dunia usaha dalam mengambil keputusan.
Pengalaman menunjukkan inflasi yang tidak stabil mengakibatkan masy. Kesulitan
dlm berkonsumsi, berinvestasi, dan berproduksi. Akibat selanjutnya ‘menurunkan
pertumbuhan ekonomi’
Jika tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari negara lain, dampaknya:
•
Tingkat suku bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif dan memberikan tekanan pada
nilai mata uang dalam negeri
3. Kurs(nilai tukar mata uang asing)
Seperti halnya inflasi, kestabilan kurs sangat penting Jika kurs tidak stabil akan
mengganggu roda perekonomian negara, hal ini dikarenakan pelaku ekonomi kesulitan
dalam mengambil keputusan ekonominya. Coba ingat peristiwa krismon (krisis moneter)
tahun 1997
Th 1997 -> US $ 1 = Rp4.650,- => US $ 1 =
Rp8.025,-Th 1998 -> US $ 1 = Rp7.100,- => US $ 1 =
Rp9.595,-Th 2001 -> US $ 1 =
Rp10.400,-Coba hitung: jika pada tahun 1997 perusahaan mempunyai hutang US $ 100.000
yang jatuh tempo tahun 2001, berapa rupiah yang harus dia bayarkan? Dan hitung
selisihnya.
4.
Pertumbuhan ekonomi
kombinasi produksi yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada beras tetapi
tidak didukung dengan produksi komoditas pengganti beras, akibatnya selalu kekurangan
produksi beras
5. Kemiskinan
Apa saja penyebab kemiskinan ?
jumlah penduduk yang besar
banyaknya pengangguran
keterbatasan kemampuan SDM dan SD Modal
kondisi keamanan tidak kondusif
tidak stabilnya perekonomian
tingkat inflasi yang tinggi
distribusi pendapatan yang tidak merata
dll
6. Ketimpangan pendapatan
Ada dua cara pendistribusian pendapatan tersebut melalui:
a.pajak
b.Subsidi
EKONOMI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antara sesuatu
Negara dengan Negara lain. Hubungan ekonomi tersebut dapat berbentuk hubungan
pertukaran output, pertukaran sarana prosuksi dan hubungan hutang piutang. Hubungan
ekonomi tersebut satu sama lain erat hubungannya akan tetapi akibat yang ditimbulkan
berbeda. Oleh sebab itu ketiga hubungan itu perlu dibedakan
Perdagangan dalam suatu ilmu ekonomi diartikan sebagai pertukaran yang
dilakukan secara sukarela. Dan perdagangan yang dimaksud adalah perdagangan yang
dilakukan oleh suatu Negara dengan penduduk Negara lain. Negara-negara melakukan
perdagangan karena mendapat manfaat dari perdagangan.
Merkantilismeadalah suatu kebijaksanaan ekonomi yang mengatur tantang
perdagangan luar negri serta pembentukan ekonomi nasional yang kuat. Tujuan
utamanya adalah menumpuk logam mulia dengan cara melakukan perdagangan luar
negri. Untuk mencapai tujuan tersebut, Negara mengeluarkan berbagai peraturan yang
pada hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Adam
Smit mengkritik banyaknya campur tangan pemerintah dalam sistem merkantilisme. Ia
menganjurkan agar sebaiknya negara-negara melakukan perdagangan bebas yaitu
perdagangan yang tanpa campur tangan pemerintah. Disamping mengkritik ia juga
memberikan sumbangan pemikiran mengenai perdagangan internasional. Teorinya
dikenal dengan teori keuntungan mutlak, kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
teori keuntungan mutlak, kemudian disempurnakan oleh teman-temannya, yaitu David
Ricardo dengan teori ongkos komparatif dan J.S. Mill dengan teori keuntungan
komparatif.
Berikut ini beberapa contoh ekonomi mikro :
Investasi
investasi yang lazim disebut dengan istilah “penanaman modal atau pembentukan
modal” merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
1. Pembelian berbagai jenis barang modal.
2. Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan, dll
3. pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang
yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain
• keuntungan yang akan diperoleh
• tingkat bunga
• ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
• kemajuan teknologi
• tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, dan keuntungan yang
diperoleh dari perusahaan.
Penawaran
Penawaran (supply) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dijual
(ditawarkan) pada tingkat harga tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
harga barang itu sendiri. Semakin tinggi harga barang maka jumlah penawaran akan
makin meningkat.
Teknologi produksi. Tingkat kemajuan teknologi mempengaruhi penawaran
munculnya produsen baru. Kemunculan produsen baru di pasar akan menambah jumlah
barang yang akan dijual dan ditawarkan harga faktor-faktor produksi. Naik turunnya
harga faktor produksi akan mempengaruhi jumlah penawaran.
Harapan atau ekspektasi produsen.
Penawaran sebagaimana permintaan, juga memiliki hukum penawaran yang berlaku pada
keadaan ceteris paribus, semakin rendah harga barang, maka semakin sedikit juga jumlah
barang yang akan ditawarkan, begitu juga sebaliknya.
Jumlah barang yangditawarkan akan meningkat apabila harga naik
dan akan berkurang jik harga turun, atau perubahan penawaran berbanding lurus dengan
perubahan harga.
Permintaan
Permintaan efektif.
adalah permintaan yang didukung dengan daya beli dan keinginan.
Permintaan potensialpermintaan yang didukung dengan daya beli hanya saja belum melaksanakan pembelian.
Permintaan absurd
permintaan yang tidak didukung dengan daya beli.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu di antaranya, harga
barang itu sendiri, selera, pendapatan, jumlah penduduk, harapan atau ekspektasi, harga
barang lain yang berhubungan.
Hukum permintaan digunakan untuk memperoleh norma atau hukum yang berlaku secara
umum untuk setiap permintaan.
Bunyi hukum permintaan:
jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah
jika harga turun dan akan berkurang jika harga naik
pada periode tertentu, ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga ialah nilai dari suatu
komoditas (barang tertentu saja)
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan
ekonomi secara individual.
Contohnya permintaan dan dan
penawaran, perilaku konsumen,
perilaku produsen, pasar,
penerimaan, biaya dan laba atau rugi
perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan
ekonomisecara keseluruhan.
Contohnya pendapatan nasional,
pertumbu8han ekonomi, inflasi,
pengangguran, investasi dan
kebijakan ekonomi.
Tujuan
analisis
Lebih memfokuskan pada analisis
tentang cara mengalokasikan sumber
daya agar dapat dicapai kombinasi
yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis
tentang pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap perekonomian
secara keseluruhan
PENUTUP
Dalam ekonomi makro dan mikro terdapat berbagai kendala yang disebabkan oleh
berbagai kemungkinan, selain itu terdapat juga biaya peluang maupun contoh penerapannya
didalam pasar.
Kegagalan pasar
Dalam ekonomi mikro, istilah “kegagalan pasar” tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak
lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien
dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya
memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan
bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks
politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat
pasar dipaksa untuk tidak melayani “kepentingan publik”, sebuah pernyataan subyektif yang
biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.
Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa kedalam akun
dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing.” Ada eksternalitas positif dan
eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program
kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif
terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air.
Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau
subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau
perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang
seharusnya.
Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik
seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk
diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan
dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara
biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk
membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari
eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk
mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah “lemon” (produk
yang menyesatkan).
Biaya peluang
Walaupun biaya peluang (
opportunity cost
) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari
biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini
dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak
kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser,
sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu
biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali
cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama. Keuntungan yang
akan hilang sebagai akibat dari
alternatif terbaik lainnya
; adalah merupakan biaya peluang
dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah
pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya
adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani
mungkin mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan
yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah
yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan,
buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas).
Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan
uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah
jumlah
dari alternatif yang ada, melainkan
lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang
mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan
kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga,
atau
ketidakmampuan untuk menggunakan
lahan menjadi sebuah tempat parkir,
atau
uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut,
atau
kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam – tapi bukan merupakan
agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan
yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan
tadi.
yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang
akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak
lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai
kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan
melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.
Penerapan ekonomi mikro
Ekonomi Makro dan Mikro
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Asal Mula Konsep-konsep Ekonomi Makro
Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada gagasan-gagasannya.
PENGERTIAN PERMASALAHAN EKONOMI 1. Pandangan Tentang Ekonomi Mikro dan Makro
Secara garis besar permasalah kebijakan ekonomi makro mencakup dua hal yaitu :
a) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi perekonomian, yaitu tentang inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.
Dalam menganalisis ekonomi mikro pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Mikro ekonomi lebih menitik beratkan pada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
a) Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan
b) Mencapai kepuasan yang maksimum dalam penggunaan sumber-sumber tersebut. Dalam teori ekonomi mikro pada hakikatnya menerangkan bagaimana sesuatu masyarakat yang memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas, mempunyai keinginan untuk memperoleh barang dan jasa yang maksimum, yaitu dengan membuat berbagai pilihan dalam memproduksi dan mengkonsumsi sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan.
Dalam membahas teori ekonomi mikro dapat dikemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang :
a) Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang akan diproduksi ?
b) Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ?
c) Untuk siapakah berbagai barang dan jasa itu diproduksi ?
Sedang dalam ekonomi makro lebih global atau menyeluruh meliputi perubahan-perubahan keseluruhan dalam kegiatan ekonomi. Makro ekonomi menerangkan tentang :
a) Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian
b) Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan kegiatan
perekonomian pada tingkat yang terkendali.
Dalam membahas ekonomi makro menerangkan beberapa masalah penting yang berlaku di dalam perekonomian, seperti pertanyaan berikut :
a) Mengapa setiap negara menghadapi masalah pengangguran ?
b) Mengapa masalah kenaikan harga-harga berlaku, yang sering kali juga diikuti oleh masalah pengangguran ?
c) Mengapa kegiatan perekonomian tidak mengalami pertumbuhan secara cepat ?
a) Pengeluaran konsumsi rumah tangga
b) Investasi perusahaan-perusahaan
c) Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah.
d) Ekspor Masalah ekonomi mikro : selama dasawarsa, selain harga mobil merosot dibanding dengan harga lain. Dalam ekonomi mikro berusaha mencari sebab dan akibat perubahan tersebut dalam harga relatif. Masalah ekonomi makro : Selama dasawarsa selain perubahan relatif terhadap harga barang, harga mobilpun ternyata mengikuti kecenderungan umum dari semua harga untuk terus meningkat. Mengapa tingkat harga relatif stabil atau melonjak dalam beberapa periode ? Dalam makro ekonomi berusaha memahami sebab dan akibat perubahan tersebut dalam tingkat harga umum.
2. Garis Besar Perkembangan Ilmu Ekonomi
Penelahan ekonomi telah dilakukan orang sejak masa Aristoteles (350 BC), saat itu ekonomi dipelajari pada tingkat yang mendasar secara filosofis, tetapi baru tahun 1776 dianggap sebagai disiplin ilmu dengan terbitnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of the Nation oleh Adam Smith. Ahli-ahli ekonomi yang menganut Adam Smith ini kemudian dikenal dengan kelompok Klasik. Tradisi klasik inilah yang merupakan dasar perkembangan ilmu ekonomi mikro. Depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia melahirkan ekonom baru yaitu J.M. Keynes dengan bukunya General Theory of Employment, Interest and Money yang kemudian menjadi dasar perkembangan teori ekonomi makro. Jika kelompok Klasik mendasarkan pada berkerjanya mekanisme pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam kegiatan perekonomian.
Kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada:
a) Pertahanan dan keamanan
b) Ketertiban (hukum dan peradilan)
c) Penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta Perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian untuk mengatasi penyakit ekonomi yaitu:
• Pertumbuhan ekonomi
• Pengangguran
• Inflasi
3. Gambaran Umum Ilmu Ekonomi (Kedudukan Ekonomi Mikro dalam Ilmu Ekonomi)
Dari beberapa definisi tersebut, terdapat hal yang menjadi pokok pikiran mendasar atau inti, yaitu tentang :
1. Masalah kebutuhan dan pemuasannya
3. Masalah Penilaian atau pemilihan (problem of choice)Yaitu pemilihan cara penggunaan sumber-sumber yang dapat mempunyai penggunaan alternatif.
4. Cara bertindak ekonomis 5. Tata laksana rumah tangga
6. Sumber-sumber produktif.
Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari manusia dalam tindakan / usaha memanajemen rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya melalui sumber-sumber produktif dan alat pemuas kebutuan yang terbatas, dengan memberikan penilaian atau pemilihan kebutuhan yang lebih mendesak (alternatif) serta bertindak secara ekonomis dalam penggunaan sumber-sumber untuk mencapai suatu kesejah-teraan dan kemakmuran.
Jadi Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dan masyarakat secara individu atau kelompok dalam usahanya memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. kemakmuran merupakan suatu keadaan yang dirasa seseorang atau manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya atas barang-barang atau jasa-jasa dengan sarana yang dimiliki. Persoalan Dasar Dalam Perekonomian Tiga permasalahan pokok yang berkaitan dengan pembahasan ilmu ekonomi (the three fundamental and inter
dependent economic problem) :
1. What commodities shall be produced and what quantities ?
Barang-barang apa (what) yang akan dihasilkan dan berapakah banyaknya ? Hal itu berarti berapa banyak, dan apa diantara kemungkinan-kemungkinan barang-barang dan jasa-jasa yang ada akan dihasilkan? (masalah-masalah penyaluran sumber ekonomi = “allocation of resources”).
2. How shall goods be produced ?
Bagaimana (how) barang-barang dihasilkan ? Hal itu berarti oleh siapa, dengan sumber-sumber ekonomi apa, dan dengan tingkat teknologi bagaimana barang-barang itu dihasilkan? (masalah teknik berproduksi = maslaha pilihan “teknologi”). 3. For whom shall goods be produced ?
Untuk siapa (for whom) barang-barang itu dihasilkan ? Hal ini berarti siapa saja yang akan menikmati, dan memperoleh keuntungan dari barang-barang dan jasa yang telah dihasilkan itu? Denga perkataan lain : bagaimanakah jumlah produk nasional didistribusikan di antara individu-individu dan keluarga-keluarga beraneka ragam itu ? (masalah distribusi = masalah pendapatan = distribution of income).
1. Permasalahanan
a) Dengan melihat bahwa sarana pemuas kebutuhan terbatas sedangkan kebutuhan manusia selalu meningkat dari waktu ke waktu, maka untuk memperoleh sarana pemuas tersebut diperlukan pengorbanan
Dengan melihat sebab timbulnya ilmu ekonomi dan permasalahan yang dihadapi, prinsip ekonomi merupakan “usaha dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal”, atau “usaha untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimal”.
3. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya prinsip ekonomi
a) Bertindak ekonomis, yaitu merupakan tindakan manusia di dalam memenuhi kebutuhannya dengan tindakan yang rasional, atau dengan melalui suatu pemikiran yang lebih dulu dan selalu berpegang pada prinsip ekonomi.
b) Berpikir ekonomis, yaitu bukan saja hanya bagaimana caranya memakai atau menghabiskan sumber-sumber yang telah tersedia. Akan tetapi memikirkan bagaimana melakukan perubahan nilai guna yang lebih tinggi, untuk mengimbangi kebutuhan yang
semakin meningkat.
Struktur Pembagian Ilmu Ekonomi
Setiap ilmu pengetahuan biasanya terdiri berbagai bagian yang masing-masing memberi sumbangan tertentu untuk menerangkan bagian daripada realitas, yang diperhatikan oleh
ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
Pembagian ilmu ekonomi menurut Dr F. hartog adalah sebagai berikut :
Ilmu pengetahuan ekonomi
Ilmu ekonomi murni Ilmu ekonomi terpakai
Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi
Metodologis Menerangkan Melukiskan
Ekonomi teoritika Ekonomi praktika
Ekonomi mikro Ekonomi makro
4. Konsep-konsep dasar yang digunakan dalam Ilmu Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro dalam Kerangka Makro.Kehidupan ekonomi dapat dilihat dari dua sudut; pertama sebagai sistem keseluruhan, dan kedua, sebagai bagian-bagian kecil dalam keseluruhan tersebut, seperti perusahaan atau perseorangan. Sehubungan dengan itu, maka ilmu ekonomi dapat dibagi dalam dua cabang, ialah ilmu ekonomi makro, yang sering disebut teori pendapatan nasional (national income theory); dan ilmu ekonomi mikro yang sering juga disebut teori harga (price theory). Ilmu ekonomi mikro menyelidiki kegiatan ekonomi masing-masing unit ekonomi seperti misalnya :
a. perilaku orang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber, sebagai pengusaha;
b. arus barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen, dan komposisi arus tersebut;
d. arus sumber-sumber produktif atau jasa produktif dari pemilik-pemiliknya ke perusahaan-perusahaan;
e. evaluasi alokasi sumber-sumber tersebut kepada alternatif-alternatif penggunanya.
Ekonomi mikro atau teori harga ini didasarkan pada asumsi adanya kehidupan ekonomi yang stabil, dan karenanya juga adanya penggunaan sumber-sumber secara penuh (full employment).
Organisasi Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat digambarkan dalam model yang disederhanakan, yang biasa disebut arus perputaran (circular flow) sebagai berikut : Dari arus perputaran ini dapat dilihat adanya empat aspek dari arus uang, ialah : (1) Arus uang sebagai pengeluaran konsumen (biaya hidup/cost of living); (2) Arus uang sebagai penerimaan perusahaan (= business receipts) Kedua arus ini terjadi melalui pasar barang dan jasa konsumtif. (3) Arus uang sebagai pengeluaran perusahaan (biaya produksi/cost of production). (4) Arus uang sebau penerimaan pendapatan masyarakat (consumers’ income) Kedua arus ini terjadi melalui pasar sumber-sumber ekonomi. Model di atas menggambarkan suatu sistem perekonomian yang stasioner. Artinya, arus uang melalui pasar brang dan jasa konsumtif sama dengan arus uang melalui pasar sumber-sumber ekonomi, yang berarti bahwa dalam masyarakat tersebut tidak ada tabungan (saving), penanaman modal (investment), penggantian barang modal
(replacement), atau penyusutan (depretion).
Model tersebut dapat diperluas dan dibuat lebih kompleks menurut keperluan, umpamanya, untuk menggambarkan perekonomian yang tumbuh, perekonomian yang mundur, atau untuk menggambarkan peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi mikro?
2. Mengapa perlu mempelajari ilmu ekonomi mikro? 3. Bagaimana hubungan antara ilmu ekonomi mikro dan makro? 4. Mengapa teori yang mahasiswa pelajari dari buku, sebagaimana halnya dalam ilmu ekonomi mikro, terus mengalami perkembangan?
Jawaban :
1. Ilmu ekonomi mikro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku unit-unit terkecil, seperti konsumen, pekerja, investor, perusahaan dan unit-unit lain yang menjalankan fungsinya dalam perekonomian.
Kegunaan dan validitas suatu teori tergantung pada kemampuannya menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena. Untuk itulah teori memang sudah selayaknya terus menerus diuji melalui observasi. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, teori kerap mengalami modifikasi atau perbaikan atau bahkan dibuang sama sekali. Proses dari menguji dan memperbaiki teori inilah yang menjadi fokus pengembangan ilmu PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
1. Kurva Permintaan Individu dan Pasar
2. Kurva Penawaran Individu dan Pasar
3. Penentuan Keseimbangan
Mekanisme Pasar
Kurva penawaran menjelaskan bagaimana keinginan produsen untuk menjual barang pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas menunjukkan bahwa semakin tinggi harga keinginan perusahaan untuk memproduksi dan menjual barangnya menjadi semakin meningkat. Bagaimana penjelasannya? Kenaikan harga suatu barang akan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produksi. Dalam jangka pendek caranya adalah dengan mempekerjakan tenaga tambahan atau dengan menambah jam kerja, sedang dalam jangka panjang adalah dapat dilakukan dengan meluaskan skala pabrik. Tingginya harga juga akan menarik perusahaan perusahaan lain untuk masuk ke pasar sehingga jumlah penjual bertambah dan barang yang ditawarkan meningkat.
Kurva permintaan menjelaskan bagaimana keinginan konsumen untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva permintaan miring ke kanan atas ke kiri bawah karena konsumen biasanya akan membeli lebih banyak jika harganya lebih murah. Jika suatu barang harganya turun menjadi lebih murah akan mendorong konsumen yang sudah membeli untuk membeli lebih banyak lagi dan konsumen yang semula tidak mampu
membeli akan mulai membeli barang tersebut.
Dalam kondisi keseimbangan, kedua kurva diatas (permintaan dan penawaran) akan berpotongan pada suatu titik tertentu. Pada Gambar 1 berikut ini terlihat bahwa pada harga P0, jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yakni sebesar Q0. Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar dimana harga barang terus berubah sampai tercapai posisi keseimbangan (jumlah barang yang diminta = jumlah barang yang ditawarkan). Pada titik keseimbangan tersebut (titik E), tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan dalam jumlah barang sehingga tidak ada tekanan pada harga untuk berubah lagi.
Pada harga P1 produsen memproduksi lebih dari yang diinginkan konsumen. Dalam kondisi kelebihan barang, produsen akan berusaha menurunkan kelebihan tersebut atau paling tidak menjaganya agar tidak terus bertambah caranya adalah dengan menurunkan harga. Jika harga turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat, selain itu dengan turunnya jumlah barang yang ditawarkan pada akhirnya keseimbangan akan tercapai yakni
pada harga P0.
Pada harga lebih rendah dari P0 yakni P2 jumlah barang yang diminta lebih besar dari jumlah barang yang ditawarkan yang kemudian akan memberi tekanan agar harga naik. Proses selanjutnya adalah jumlah barang yang diminta pun turun, hingga tercapai
Satu hal yang penting dalam menjelaskan mekanisme pasar di atas adalah adanya asumsi bahwa pasar berada dalam kondisi persaingan, baik penjual (produsen) maupun pembeli (konsumen) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga.
permasalahan mikro dan makro
PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO
a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen,
sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun
sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.
b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup
masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif
angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.
d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan
mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang
melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
e. Masalah Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk
memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan
didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil
Standar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi Kompetensi Dasar : – Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Indikator : – Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro - Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).
MASALAH EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
B.MASALAH EKONOMI MIKRO 1
Mendiskripsiakn Ekonomi Mikro dan Makro. Ekonomi Makro.
Ekonomi makro
membahas atau menganalisis perubahan ekonomi rumah tangga, perusahaan,
dan pasar secara luas. Hal ini berkaitan dengan permasalahan permintaan dan
penawaran agregat seperti pendapatan internasonal, dan lain-lain. Komponen
yang dibahas dan ekonomi makro adalah sbb: Pemanfaatan sumber daya
ekonomi
Stabilitas ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
Ekonomi
internasional
Neraca pembayaran internasional
ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada keluasan pembahasan dan ruang lingkupnya.
Masalah ekonomi mikro terkait dengan tiga masalah pokok, yaitu barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya? Bagaimana cara memproduksinya? Dan untuk siapa barang tersebut diproduksi?
1. Apa dan Berapa yang di produksi? Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan di produksi. Karena Sumber Daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang harus di produksi : Apakah kita akan memproduksi makanan, obat-obatan atau pakaian. Setelah di tentukan apa yang di produksi, masyarakat harus memutuskan berapa jumlah barang tersebut harus di produksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang harus di alokasikan untuk makanan. Apabila ingin memproduksi lebih banyak makanan, artinya sumberdaya untuk memproduksi obat-obatan akan berkurang dan sebaliknya. Keputusan mengenai barang apa yang harus diproduksi, harus dipertimbangkan dengan cermat dan kita harus dapat mengajukan alasanmengapa barang itu di produksi. Jika sudah di putuskan barang apa yang di produksi, maka masalah berikutnya adalah berapa jumlah barang yang harus di produksi. Mengenai barang apa yang di produksi dan berapa jumlahnya tergantung pada kondisi ekonomi dan sistem ekonomi negara yang bersangkutan.
2. Bagaimana cara memproduksi? Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. Produksi dengan teknologi padat karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas.Oleh karena itu ada tiga pertanyaan terkait dengan masalah ini. Ketiga pertanyaan ini adalah:
1).bagaimana memanfaatkan sumber daya dalam produksi barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dan bagaimana mencegah penggunaan sumber daya dalam memproduksi barang dan jasa yang tidak diinginan oleh masyarakat. Contohnya, jika perekonomian telah memutuskan untuk hanya memproduksi kain dan tepung roti, maka harus dijamin bahwa faktor-faktor produksi (sumber daya) hanya memproduksi tepung roti serta kain dan bukan barang-barang lainnya.
2).bagaimana memastikan behwa perusahaan – perusahaan yang memproduksi barang dan jasa tersebut mendapat sumber daya yang dibutuhkan.
3).bagaimana memastikan metode tertentu sebagai kombinasi yang paling efisien dari sumber daya yang sangat diperlukan karena setiap komoditas dapat diproduksi menggunakan lebih dari satu metode.Setiap metode memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.Mekanisasi atau meningkatan teknologi meningkatkan kualitas serta kuantitas, tetapi ini dapat menimbulkan pengangguran. Contohnya dalamjemproduksi kain, apakah menggunakan mesin tenun tradisional atau modern.
Solusi Masalah Ekonomi Mikro Pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini merupakan sektor ekonomi yang cukup tangguh terutama pada saat krisis ekonomi 1998 dimana banyak pelaku ekonomi besar bertumbangan. Beberapa program yang akan diterapkan oleh pemerintah menyangkut pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini adalah peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan dengan
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan akses UMKM pada sumber pembiayaan. Memperkuat sistem penjaminan kredit bagi UMKM Mengoptimalkan pe-manfaatan dana non perbankan untuk pemberdayaan UMKM
Disamping itu akan dilakukan juga pengembangan kewirausahaan dan sumber daya manusia (SDM) dengan: Meningkatkan mobilitas dan kualitas SDM Mendorong tumbuhnya kewira-usahaan yang berbasis teknologi
Hal lainnya adalah peningkatan peluang pasar produk UMKM dengan Mendorong berkembangnya institusi promosi dan kreasi produk UMKM Mendorong berkembangnya pasar tradisional dan tata hubungan dagang antar pelaku pasar yang berbasis kemitraan Mengembangkan sistem informasi angkutan kapal untuk UMKM Mengembangkan sinergitas pasar
reformasi regulasi dengan cara : Menyediakan insentif perpajakan untuk UMKM Menyusun kebijakan di bidang UMKM
Berbeda dengan Ekonomi Makro atau Makro-Ekonomi yang meliputi keseluruhan aspek ekonomi. Didalam Ekonomi Mikro atau Mikro-Ekonomi hanya menjelaskan tentang lingkup kecil (unit-unit kecil) dari apa yang disebut dengan ekonomi. Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku dari unit-unit ekonomi individual, seperti: rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri. Ekonomi mikro membahas tentang alokasi dan efisiensi sumber daya pasar.
Pertanyaan mendasar Apa saja permasalahan di dalam Ekonomi Mikro?Apakah sama kompleks-nya dengan permasalahan di Ekonomi Makro?Untuk lebih jelasnya prhatikan bahasan berikut:
Permasalahan Ekonomi Mikro, antara lain: a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.
b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.
d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini
akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.