Variabel Costing dengan Metode Harga Pokok
Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses
Variabel Costing dengan Metode Harga Pokok
Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses
Kelompok 9 :
1. Siti Nurjanah
2. Malta Sari Hanggarawati
3. Liliana Dorothea Bau
Kelompok 9 :
1. Siti Nurjanah
Klasifikasi Biaya dalam Metode
Variable Costing
Metode variable costing biaya perlu
dipisahkan menurut perilaku biaya sesuai
dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya produksi menurut metode variable
costing:
•
BBB
•
BTK langsung
•
BOP Variable
BOP tetap diperhitungkan sebagai biaya
periode dan dibebankan pada periode
Variable costing dengan Metode Harga
Pokok Pesanan
Variable costing dengan Metode Harga
Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan, biaya
produksi dikumpulkan perpesanan
dengan menggunakan kartu harga pokok,
yang merupakan rincian akun kontrol
barang dalam proses dalam buku besar.
Berdasarkan biaya produksi variable
yang dikumpulkan dalam kartu harga
pokok produk in, harga pokok produk jadi
dan produk dalam proses dihitung dan
dicatat.
Metode harga pokok pesanan, biaya
produksi dikumpulkan perpesanan
dengan menggunakan kartu harga pokok,
yang merupakan rincian akun kontrol
barang dalam proses dalam buku besar.
Berdasarkan biaya produksi variable
yang dikumpulkan dalam kartu harga
pokok produk in, harga pokok produk jadi
dan produk dalam proses dihitung dan
Rekening kontrol yang digunakan
Rekening kontrol yang digunakan
Untuk menampung biaya produksi dan non produksi dalam metode variable costing menggunakan metode harga pokok pesanan adalah :
Barang dalam proses-BBB
Barang dalam proses-BTK langsung Barang dalam proses-BOP
BOP sesungguhnya
BOP variable yang sesungguhnya BOP tetap sesungguhnya
BOP Variable yang dibebankan Biaya pemasaran
Biaya administrasi dan umum Biaya pemasaran variable
Biaya pemasaran tetap
Biaya administrasi & umum variable Biaya administrasi & umum tetap.
Untuk menampung biaya produksi dan non produksi dalam metode variable costing menggunakan metode harga pokok pesanan adalah :
Barang dalam proses-BBB
Barang dalam proses-BTK langsung Barang dalam proses-BOP
BOP sesungguhnya
BOP variable yang sesungguhnya BOP tetap sesungguhnya
BOP Variable yang dibebankan Biaya pemasaran
Biaya administrasi dan umum Biaya pemasaran variable
Biaya pemasaran tetap
Variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasarkan perilakunya dalam
hubungan dengan perubahan volume kegiatan, masa akuntansi biaya produksi dan biaya non produksi dilakukan sbb :
1. Biaya roduksi variabel, dicatat langsung saat terjadinya, mendebit barang dalam proses, dan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
2. BOP variable dibebankan pada pesanan sesuai tarif yang ditentukan. Mendebit barang dalam proses BOP dan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
3. BOP sesungguhnya,dicatat mendebit BOP sesugguhya,pada ahir bulan dianalisis BOP variable dan tetap dengan teknik analisis statistik (regresi). Hasilnya untuk membuat jurnal :
BOP variable sesungguhnya xxx BOP tetap sesungguhnya xxx BOP sesungguhnya xxx
4. BOP variable yang dibebankan pada produk selam periode akuntansi ditutup ke rekening BOP varibel sesungguhnya untuk menghitung pembebanan lebih / kurang BOP variabel. 5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi umum juga dipisahkan menurut perilaku biaya
dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Pertama dicatatdalam b. Pemasran Administrasi dan umum, pada ahir bulan didebit dalam b. Pemasran Administrasi dan umum lalu dianalisis untuk menentukan biaya yang berperilaku variabel dan tetap. Teknik analisi dengan statistik (analisis regresi) hasil analisis tersebut untuk membuat jurnal :
Biaya pemasaran variabel xxx Biaya pemasaran tetap xxx Biaya pemasaran xxx
Aliran biaya produksi & non produksi dalam variabel costing
dengan metode harga pokok pesanan
Contoh variabel costing dengan metode harga pokok
pesanan
PT Eliona berbisnis percetakan, proses produksinya
berdasarkan pesanan dari pelanggan, metode penentuan
harga pokok produksi metode variable costing, karna
menurut manajemen puncak info biaya yang dihasilkan
oleh metode ini sangat bermanfaat untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan jangka pendek.
Pada awal bulan januari 20X1, persediaan produk dalam
proses PT Eliona adalah 847.500
Pesanan
#101 Pesanan #102 Pesanan #103 Total
BBB 150.000 125.000 115.000 365.000
BTK
langsung 130.000 100.000 75.000 330.000
BOP variabel
65.000 50.000 37.500 152.500
Januari melakukan transaksi sbb:
1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan produk yang masih dalam proses pada awal bulan dan pengolahan pesanan # 104 yang diterima dalam bulan januari 20X1 sbb :
Pesanan # 101 50.000 Pesanan # 102 40.000 Pesanan # 103 20.000 Pesanan # 104 130.000 jumlah 240.000
pemakaian bahan penolong selama bulan januari 20X1 berjumlah 25.000 biaya ini berperilaku tetap.
2. Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan pesanan yang diproduksi januari 20X1 :
No pesanan Jam tenaga kerja langsung Upah langsung
Pesanan # 101 75 jam 75.000
Pesanan # 102 30 jam 30.000
Pesanan # 103 55 jam 55.000
Pesanan # 104 100 jam 100.000
Jumlah BTK langsung 260.000
BTK tidak langsung 50.000
BTK pemasaran 125.000
BTK administrasi dan umum
140.000
Catatan :
a. BTK tidak langsung berperilaku tetap
b. BTK di fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum dipisahkan menurut perilaku sbb:
Variabel Tetap
BTK pemasaran 75.000 50.000
BTK administrasi dan umum 100.000 40.000
total biaya 175.000 90.000
3. Tarif BOP menurut anggaran 500/ jam tenaga kerja langsung. 4. BOP yang sesungguhnya terjadi (kecuali bahan penolong 25.000
BTK langsung 50.000) sebesar 192.000, BOP terdiri dari BOP variabel 142.000 dan BOP tetap 50.000.
5. Pesanan 101.102 dan 103 diproduksi bulan januari 20X1, pesanan 101 dan 102 diserahkan pada pemesan harga jual :
Pesanan #101 750.000 Pesanan #102 650.000 Jumlah 1.400.000
pesanan #103 pada ahir bulan januari masih disimpan digudang sebagai produk jadi, sedangkan pesanan # 104 masih dalam
Akuntansi variabel costing dengan metode
harga pokok pesanan :
1. Pencatatan bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan BTK langsung
3. Pencatatan BOP variabel pada produk
4. Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan BOP yang sesungguhnya dalam
biaya variabel dan tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening BOP yang dibebankan
ke Bop Variabel sesungguhnya
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada
pemesan
Akuntansi variabel costing dengan metode
harga pokok pesanan :
1. Pencatatan bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan BTK langsung
3. Pencatatan BOP variabel pada produk
4. Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan BOP yang sesungguhnya dalam
biaya variabel dan tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening BOP yang dibebankan
ke Bop Variabel sesungguhnya
8. Pencatatan biaya komersial
Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong januari Pemakaian bahan baku bulan januari :
Barang dalam proses-BBB 240.000
persediaan bahan 240.000 Pemakaian bahan penolong :
BOP sesungguhnya 25.000 persediaan bahan 25.000 Pencatatan BTK langsung
Barang dalam proses-BTK langsung 260.000 BOP sesungguhnya 50.000
Biaya pemasaran 125.000
Biaya administrasi dan umum 140.000 gaji dan upah 575.000
Pencatatan pembebanan BOP variabel kepada produk
Tarif biaya anggaran 500/jam tenaga kerja langsung, pembebanan BOP tiap pesanan :
pesanan Jam tenaga
kerja tarif Total BOP dibebankan produk
Pesanan #101 75 jam 500 37.500
Pesanan #101 30 jam 500 15.000
Pesanan #101 55 jam 500 27.500
Pesanan #101 100 jam 500 50.000
Pembebanan BOP dijurnal :
Barang dalam proses-BOP variabel130.000 BOP variabel yang dibebankan 130.000
Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi BOP sesungguhnya 192.000
berbagai rekening yang di kerdit 192.000
Pencatatan pemisahan BOP sesungguhnya kedalam biaya variabel dan tetap.
BOP variabel sesungguhnya 130.000 BOP tetap sesungguhnya 125.000
BOP sesungguhnya 255.000 Kartu harga pokok pesanan #101 Pesanan #101
Pembebanan BOP dijurnal :
Barang dalam proses-BOP variabel130.000 BOP variabel yang dibebankan 130.000
Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
BOP sesungguhnya 192.000
berbagai rekening yang di kerdit 192.000
Pencatatan pemisahan BOP sesungguhnya kedalam biaya variabel dan tetap.
BOP variabel sesungguhnya 130.000 BOP tetap sesungguhnya 125.000
BOP sesungguhnya 255.000 Kartu harga pokok pesanan #101 Pesanan #101
keterangan BBB BTK
langsung BOP Variabel Total
Saldo awal 150.000 130.000 65.000 345.000
januari 50.000 75.000 37.500 162.500
Pesanan #102
Keterangan BBB BTK
langsung
BOP
Variabel
Total
Saldo awal 125.000 100.000 50.000 275.000
Januari 40.000 30.000 15.000 85.000
Gamar 6.7 dan 6.8
kartu harga pokok pesanan #103
dan kartu harga pesanan #104
Keterangan Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel total
Saldo awal Rp 115.000 Rp 75.000 Rp 37.500 Rp 227.500 januari 20.000 55.000 27.500 102.500 jumlah Rp 135.000 Rp 130.000 Rp 65.000 Rp 330.000
Keteran
gan Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel total Saldo
awal Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0 januari
130.000
100.000
50.000 280.000
jumlah
Pencatatan harga pokok produk jadi
Pesana yang dapat diselesaikan oleh PT eliona dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut :
total biaya produksi
pesanan # 101 Rp 507.7000 Pesanan # 102 360.000
Pesanan #103 330.000
Jumlah Rp 1.197.500
Harga pokok pesanan yang telah selesai dalam bulan januari 20X1 tersebut dicatat sebagai berikut :
Persediaan produk jadi 1.197.500
Barang dalam proses –biaya bahan baku Rp 500.000 Barang dalam proses – biaya tng krja langsng
465.000
Barang dalam proses –biaya ov.pbrk.variable 232.000
Jurnal dibuat berdasarkan rincian harga pokok tiap
pesanan yang telah diselesai di produksi berikut
keterangan Biaya bahan baku
Biaya
tenaga kerja langsung
Biaya
overhead pabrik var
total
Pesanan #101
Rp200.000 Rp205.000 Rp102.5000 Rp 507.500
Pesanan
#102 165.000 130.000 65.000 360.000 Pesanan
#103
135.000 130.000 65.000 330.000
jumlah Rp 500.000 Rp465.000 Rp232.5000 Rp
Pencatatan penutupan rekening biaya
overhead pabrik variabel yang dibebankan
• Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan Rp 130.000 • Pembebanan lebih atu kurang biaya ov. Pbrik 120.000
• biaya overhead sesunggunya Rp 142.000
Pada akhir tahun rekening pembebanan lebih atau kurangnya biaya
ov.pabrik tersebut ditutup ke rekening harga pokok penjualan dengan jurnal sebagai berikut :
Harga pkok penjualan Rp 12.000 pembebanan lebih atau kurang biaya ov.pabrik
Rp 12.000
Pencatatan biaya komersial.
Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Biaya pemasaran Rp 125.000 Biaya administrasi dan umum 140.000 berbagai rekening yang dikredit
• Pemisahan biaya nonproduksi menurut perilaku dicatat dengan jurnal: Biaya pemasaran variabel Rp 75.000
Biaya pemasaran tetap 50.000 Biaya adm & umum variabel 100.000 Biaya adm & umum tetap 40.000 biaya pemasaran Rp125.000
biaya adm & umum 140.000
Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan
Pesanan yang diselesaikan diproduksi dan kemudian diserahkan kepada pemesan dalam bulan januari 20X1 sebagai berikut :
harga jual harga pokok
Pesanan #102 Rp507.500 Rp 750.000 Pesanan #103 360.000 650.000 Jumlah Rp867.500 Rp 1.400.000
Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:
Kas atau piutang Rp 1.400.000 Hasil penjualan Rp 1.400.000
Harga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut :
Harga pokok penjualan Rp 867.500 persediaan produk jadi Rp 867.500
Penyajian laporan laba rugi variable costing
Disajikan dalam gambar 6.9
• Pemisahan biaya nonproduksi menurut perilaku dicatat dengan jurnal: Biaya pemasaran variabel Rp 75.000
Biaya pemasaran tetap 50.000 Biaya adm & umum variabel 100.000 Biaya adm & umum tetap 40.000 biaya pemasaran Rp125.000
biaya adm & umum 140.000
Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan
Pesanan yang diselesaikan diproduksi dan kemudian diserahkan kepada pemesan dalam bulan januari 20X1 sebagai berikut :
harga jual harga pokok
Pesanan #102 Rp507.500 Rp 750.000 Pesanan #103 360.000 650.000 Jumlah Rp867.500 Rp 1.400.000
Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:
Kas atau piutang Rp 1.400.000 Hasil penjualan Rp 1.400.000
Harga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut :
Harga pokok penjualan Rp 867.500 persediaan produk jadi Rp 867.500
Penyajian laporan laba rugi variable costing
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA
POKOK PROSES
• Dalam variable costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok produk persatuan di hitung setiap akhir periode, miasalnya setiap akhir bulan dengan cara membagi total biaya produksi
variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi selama periode yang sama.
Rekening kontrol yang digunakan
• Barang dalam proses-biaya bahan baku
• Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung
• Barang dalam proses-biaya overhead pabrik variabel
• Biaya overhead pabrik sesunggunya
• Biaya overhead pabrik variabel sesunggunya
• Biaya overhead pabrik tetap sesunggunya
• Biaya pemasaran
• Biaya administrasi & umum
• Biaya pemasaran-variabel
• Biaya pemasaran-tetap
• Biaya administrasi & umum-variabel
Gambar 6.9
• Karna variabel costing dengan metode harga pokok proses menghendaki biaya ovherhead pabrik dibebankan kepada produk menurut biaya ovehead pabrik
variabel yang sesunggunya terjadi selama periode akuntansi tertentu tidak sebesar tarif yang ditentukan di muka seperti halnya dengan metotode harga pokok
pesanan, maka akuntansi biaya produk dilakukan sbb : 1. Biaya produksi variabel
seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening barang dalam proses yang brsangkutan. 2. Biaya ovherhead pabrik yang sesunggunya terjadi dicatat dengan pertama kali
mendebit rekening biaya overhead pabrik sesunggunya.
hasil analisis terhadap rekening biaya overhead pabrik sesunggunya tersebut digunakan untuk membuat jurnal berikut ini :
• biaya overhead variabel sesunggunya xx
• Biaya overhead pabrik sesunggunya xx
• biaya overhead pabrik sesunggunya xx
3. Biaya ovherhead pabrik variabel di bebankan kepada produk berdasarkan biaya yang sesunggunya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan jurnal : • barang dalam proses-biaya overhead pabrik xx
• biaya overhead pabrik variabel xx
4. Iaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perluh di pisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Hasil analisis terhadap rekening biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum tersebut digunakan untuk membuat jurnal sebagai berikut: • Biaya pemasaran variabel xx
• Biaya pemasaran tetap xx
• biaya pemasaran xx
• Biaya administrasi & umum variabel xx
• Biaya admistrasi & umum tetap xx
Gambar 6.10
Contoh variable costing dengan metode harga
pokok proses
•
Contoh 2
PTX memproduksi produknya melalui dua
departemen produksi; departemen 1 &
departemen 2. perusahaan menggunakan
metode variable costing dalam penentuan
harga pokok produksinya.penentuan harga
pokok produk jadi dilakukan dengan
menggunakan metode harga pokok
rata-rata tertimbang. Data produksi,baiaya
Gambar 6.11
data produksi,biaya produksi, biaya
Metode harga pokok rata-rata tertimbang departemen
pertama
gambar 6.12
1) biaya bahan biaya bahan baku yang melekat biaya bahan baku yang
baku per unit = pada poduk dalam proses awal + yang dikeluarkan dalam prode skrng
unit ekuivalensi biaya bahan baku
biaya tenaga kerja langsung biaya tenaga kerja langsung
2) Biaya tenaga yang melekat pada produk dalam + yang dikeluarkan dalam periode
kerja langsung = proses awal sekarang per unit
unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung
biaya overhead pabrik yang biaya overhead pabrik variabel
melekat pada produk dalam yang dikeluarkan dalam periode
3) Biaya overhead proses awal + sekarang Pabrik variabel =
Atas dasar data dala gambar 6.11 contoh 2 dan rumus perhitungan harga pokok per unit dalam gambar 6.12 dalam
gambar 6.13 di hitung biaya produksi variabel per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen 1 dalam bulan
januari 20X1 gambar 6.13
yang melekat yang ditambahkan
pada produk dalam periode total unit biaya
Elemen biaya dalam proses sekarang biaya ekuivalensi per kg
(2)+(3) (4):(5)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Biaya bahan baku Rp 1.800.000 Rp 20.200.000 Rp 22.000.000 44.000 * Rp 500
Biaya tenaga kerja 1.200.000 29.775.000 30.975.000 41.300 ** 750
Biaya ov. Pabrik variabel 1.920.000 37.315.000 39.235.000 41.300 ** 950
Gambar 6.14
• Harga pokok produk yang selesai di transfer ke dept. 2
biaya bahan baku 35.000xRp500 Rp 17.500.000
biaya tenaga kerja 35.000xRp750 26.250.000
biaya overhead pabrik variabel 35.000xRp950 33.250.000
total harga pokok 35.000 unit @ Rp 2.200 Rp 77.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
BBB = 100%x9.000 unit x Rp 500 Rp 4.500.000 BTK = 70%x9.000 unit x Rp 750 4.725.000
BOPV =70%x9.000 unit x Rp 950 5.985.000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam dept 1 15.210.000 Rp
PT X
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 1 Bulan Januari 2010
PT X
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 1 Bulan Januari 2010
DATA PRODUKSI
Produk dalam proses awal 4.000 kg
Dimasukkan dalam proses 40.000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan April 44.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke dept 2 35.000 kg
Produk dalam proses akhir 9.000
Jumlah produk yang dihasilkan 44.000 kg
BIAYA YG DIBEBANKAN DALAM DEPT.1
TOTAL PER UNIT
Biaya bahan baku Rp22.000.000 Rp500 Biaya tenaga kerja 30.975.000 750 Biaya overhead pabrik variabel 39.235.000 950
Jumlah biaya variabel tg dibebankan dalam dept 1 Rp92.210.000 Rp2.200
PERHITUNGAN BIAYA
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept 2
35.000 unit @ Rp2.200 Rp 77.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir (9.000 kg )
BBB Rp4.500.000
BTK 4.725.000
BOP variabel 5.985.000
Rp 15.210.000
Jumlah biaya produksi variabel yg dibebankan dalam dept 1 Rp 92.210.000 Gambar
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
Rumus perhitungan biaya produksi variabel komulatif per satuan produk yg dihasilkan pleh departemen produksi setelah departemen produksi
pertama disajikan dalam Gambar 6.16
Atas dasar data gambar 6.11 contoh 2 tersebut diatas, biaya produksi variabel komulatif per satuan
produk yg dihasilakn oleh Departemen 2 dihitung dalam gambar 6.17
Rumus perhitungan biaya produksi variabel
komulatif per satuan produk yg dihasilkan pleh departemen produksi setelah departemen produksi
pertama disajikan dalam Gambar 6.16
Atas dasar data gambar 6.11 contoh 2 tersebut
diatas, biaya produksi variabel komulatif per satuan produk yg dihasilakn oleh Departemen 2 dihitung
GAMBAR 6.16
Rumus Perhitungan Biaya Produksi Variabel Per Satuan Produk yg Dihasilkan oleh Departemen Kedua dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang
GAMBAR 6.16
Rumus Perhitungan Biaya Produksi Variabel Per Satuan Produk yg Dihasilkan oleh Departemen Kedua dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang
Harga pokok produk per satuan yg dibawa dari departemen sebelumnya
(1) Harga pokok
produk per unit yg
dibawa dari
departemen
sebelumnya=
Harga pokok produk
dalam proses awal
yg berasal dari
departemen
sebelumnya +
Harga pokok produk
yg ditransfer dari
departemen
sebelumnya
Produk dalam proses
+
awal dari
departemen
Harga pokok produk per unit yg ditambahkan dalam departemen setelah
departemen pertama
(2) Biaya bahan
baku per unit =
Biaya bahan baku yg melekat pada produk dalam
proses awal +
Biaya bahan baku yg dikeluarkan dalam periode sekarang
Unit ekuivalen biaya bahan baku
(3) Biaya tenaga kerja per unit =
Biaya tenaga kerja yg melekat pada produk dalam
proses awal +
Biaya tenaga kerja yg dikeluarkan
dalam periode sekarang
Unit ekuivalen biaya tenaga kerja (4) Biaya overhead
pabrik variabel per unit =
Biaya overhead pabrik variabel yg melekat pada
produk dalam
proses awal +
Biaya overhead pabrik variabel yg dikeluarkan dalam periode sekarang
Unit ekuivalen biaya overhead pabrik (5) Total biaya
produksi variabel per satuan =
Dari data biaya produksi variabel kumulatif per satuan
tersebut sekarang dapat dihitung harga pokok produk
jadi yang ditransfer ke gudang dan harga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 2 pada
akhir bulan januari 2010 seperti yg disajikan dalam
gambar 6.18
Dari data biaya produksi variabel kumulatif per satuan
tersebut sekarang dapat dihitung harga pokok produk
jadi yang ditransfer ke gudang dan harga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 2 pada
akhir bulan januari 2010 seperti yg disajikan dalam
Gambar 6.17
perhitungan biaya produksi variabel kumulatif per satuan produks departemen
2 dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang
Elemen
Biaya Yang Melekat Pada Produk dalam Proses Yang Ditambahkan dalam Periode Sekarang
Total Biaya Unit
Ekuivalensi Biaya per satuan
1 2 3 2 + 3 5 4 +5
4 6
Harga pokok yg berasal dari Dep 1
Rp 11.500.000 Rp
77.000.000 Rp 88.150.000 Rp 41.000* Rp 2.150
Biaya yg Ditambahka n dalam Departeme n 2
BTK 1.152.000 37.068.000 38.220.000 39.200** 975 BOP
Variabel
4.140.000 44.340.000 48.480.000 40.400*** 1.200
* ** ***
Gambar 6.18
Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 2
Harga pokok produks selesai yg ditransfer ke gudang
Biaya dari Departemen 1 38.000 x Rp
2.150 Rp 81.700.000
BTK Dept 2 38.000 x Rp 975 Rp 37.050.000
BOP Variabel Dept 2 38.000 x Rp 1.200
Rp 45.600.000
Total harga pokok 38.000 x Rp
4.325 Rp164.350.000
Harga Pokok persediaan dalam proses akhir
Yg berasal dari dept 1 3.000 Unit x Rp 2.150
Yg ditambahkan dlm Dept2
Rp 6.450.000
BTK = 40%X3.000Ux
Rp975 Rp 1.170.000 BOPV= 80%x 3.000u x
Rp1.200
Rp
2.88.000 10.500.000
PT Risa Rismedi
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 2
Bulan Januari 2010
DATA PRODUKSI
Produk dalam proses awal 6.000 kg
Diterima Dari Dept 1 35.000 kg
Jumlah Produk yg diolah dalam bulan april
41.000 kg
Produk selesai yg ditransfer ke dept
2 38.000 kg
Produk dalam proses akhir 3.000
Jumlah produk yg dihasilkan 41.000 kg
BIAYA YG DIBEBANKAN DALAM DEPT 2
Biaya yg berasal dari Departemen 1
TOTAL Rp
88.150.000
PER KG Rp 2.150
Biaya yg ditambahkan dalam Dept 2 BTK
BOPV 38.220.00048.480.000 975 1.200 Jumlah biaya variabel yg
PERHITUNGAN BIAYA
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke gudang
38.000 unit @ Rp 4.325
Rp 164.350.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
yang berasal dari dept 1 Rp 6.450.000
Yang ditambahkan dalam dept 2
BTK BOPV
Rp 1.170.000 Rp 2.880.000
Rp 10.500.000
Jumlah biaya produksi variabel yg dibebankan
AKUNTANSI VARIABEL COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PROSES
AKUNTANSI VARIABEL COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PROSES
Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variabel costing dibagi menajadi 9 tahap yaitu : 1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong 2. Pencatatan biaya tenaga kerja
3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen produksi pertama yg ditransfer ke deptproduk berikutnya
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama pada akhir periode
6. Pencatatan harga pokok produk jadi yg ditransfer ke gudang
7. Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam dept setelah dept produksi oertama pada akhir periode