• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualanamu Theme Park

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualanamu Theme Park"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab II ini menyajikan terminologi judul, tinjauan fungsi, elaborasi tema, dan rangkuman.

2.1 Terminologi Judul

Jadi yang dimaksud dengan Kualanamu Theme Park yaitu suatu tempat rekreasi yang memiliki tema atau cerita yang dikembangkan menjadi konsep dari taman rekreasi tersebut yang berada di Kabupaten Deli Serdang.

Istilah Theme Park memiliki arti yang lebih luas daripada sekedar „taman bertema‟. Michael Sorkin dalam pengantarnya di buku “A Variation on Theme Park: The New American City and the End of Public Space”, memberikan definisi tentang Theme Park sebagai „dunia‟ atau tempat yang memiliki ciri antara lain tidak terikat pada geografi tertentu, lingkungan yang terkontrol dan teramati, memberikan stimulasi tanpa henti (Sorkin, Michael; 1992;ix).

Theme Park yang menampilkan visi kesenangan yang teratur dan terkendali –meski seringkali menggunakan bentuk/wujud artistik yang cenderung menipu atau memperdaya– merupakan suatu „pengganti‟ kenyataan demokrasi publik dan bahkan menjadi lebih menarik karena orang diberi „stimulasi‟ dan „simulasi‟ tentang keadaan yang lebih baik, dimana tidak ada kemiskinan, kecelakaan, kesenjangan sosial, kejahatan, sampah/limbah dan kondisi negatif urban lainnya karena seluruh komponen dalam lingkungan ini dapat dikontrol sesuai kondisi paling ideal yang diharapkan.

(2)

2.2 Aerotropolis

Aerotropolis adalah sebuah kota dimana tata letak, infrastruktur, ekonomi berpusat pada bandar udara. Seperti konsep kota metropolitan, bandara sebagai pusat Aerotropolis juga memiliki kawasan pinggir kota yang terhubung oleh infrastrutur dan transportasi massal. Istilah Aerotropolis pertama kali dikemukakan oleh seorang seniman New York, Nicholas, Desantis pada November 1939. Konsep ini dikembangkan oleh seorang akademisi bernama John D.Kasarda pada tahun 2000. Aerotropolis biasanya didukungi oleh industri manufaktur, e-commerce, telekomunikasi dan logistik, hotel, gerai ritel, pusat hiburan, serta ruang perkantoran bagi para pebisnis yang sering berpergian melalui bandara atau terlibat dalam perdagangan global. Disamping itu, Aerotropolis juga dilengkapi pusat perdangan grosir serta sarana transportasi yang terintegrasi. Aerotropolis menjadi destinasi baru, dimana para wisatawan dan penduduk sekitar bertemu, bekerja, berbelanja, berbisnis, makan-minum dan mencari hiburan. (John D.Kasarda)

2.2.1 Jarak dan Lokasi Aerotropolis Secara Umum

Lokasi perancangan konsep Aerotropolis secara umum terletak di luar pagar Bandara tetapi memiliki akses yang dekat dan mudah ke Bandara. batas luar dari Aerotropolis tidak diatur oleh batasan-batasan atapun jarak karena belum adanya batas yang disepakati untuk menentukan jarak dan waktunya akan tetapi waktu 20 sampai 30 menit yang digunakan seabagai acuan untuk mengatur batas luar dalam beberapa studi rencana induk Aerotrpolis. 2.2.2. Bangunan-Bangunan di Kawasan Aerotropolis

Aerotropolis merupakan sebuah konsep Kota Bandara yang mana perkembanganya menciptakan kawasanya secara mandiri dikarenakan Aerotropolis merupakan generator utama dalam pengembangan kawasan, perkembangya kawasan meliputi fungsi-fungsi bangunan yang terbentuk antara lain adalah:

(3)

pernyataan diatas merupakan kriteria bangunan yang ada pada kawasan Aerotropolis meliputi,

 Pertokoan  Restoran

Kegiatan entertainmen dan kebudayaan Hotel dan akomodasinya

Bank dan penukaran mata uang asing Gedung perkantoran

Convention dan exhibition center Hiburan, rekreasi dan pusat kebugaran Logistik dab distribusi

Katering dan kuliner Perdangangan bebas Lapangan golf Factory outlet

Pelayanan keluarga seperti klinik kesehatan dan penitipan anak

2.2.3. Tema dan Karakteristik Bangunan di Kawasan Aerotropolis

Tidak adanya kesepakatan atapun peraturan dalam pemilihan tema bangunan yang akan di rancang pada kawasan Aerotropolis, akan tetapi menurut studi banding di kawasan Aerotropolis di luar negeri kebanyakan tema perancangan dengan gaya high tech dimana bangunan berkarakter futuristik hal ini dimaksudkan untuk merefleksikan konsep desain Bandar Udara tersebut.

2.2.4 Aerotropolis A

(4)

Gambar 2.1 Kuala Lumpur Internasional Airport

Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) merupakan salah satu pusat penerbangan utama di Asia selain turut menjadi sebuah destinasi pelancongan yang tersendiri. Ia terletak di bagian atas koridor selatan Semenanjung Malaysia, yang bersempadan dengan negeri Selangor dan Negeri Sembilan.

Terletak di daerah Sepang, jaraknya kira-kira 50km dari ibu kota Kuala Lumpur. Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) 'master plan kota bandara, dijuluki KLIA Aeropolis, membentang di 6.750 hektar tanah di sekitar Bandara KL International (KLIA). Sebuah kota yang terdiversifikasi dan terintegrasi dengan fasilitas yang lengkap untuk kegiatan retail, pameran, rekreasi dan pariwisata, KLIA Aeropolis adalah lokasi yang ideal untuk bisnis Anda untuk berkembang dalam pertumbuhan tinggi, daerah nilai optimum.

KLIA Aeropolis pengembangan rencana induk didorong oleh aksesibilitas, kecepatan dan kelincahan faktor yang bandara menyediakan untuk rantai pasokan yang sensitif terhadap waktu dan konektivitas perusahaan, nasional dan global. Hal dibayangkan untuk menjadi pengembangan kota bandara baru yang benar-benar luar biasa dengan atraksi wisata kelas atas.

a. Lokasi

(5)

b. Jarak dari bandara

Jarak aeropolis dari bandara sekitar 6 km sedangkan dari pusat kota mencapai 60 km dengan menempuh 50 menit waktu perjalanan

c. Bangunan

Fungsi bangunan yang berada pada KLIA Aeropolis adalah LCCT Concersion, Cargo logistik park, Southen Support zone, Airline Headquarter Offices, Airline office buildings, Other office buildings, Hostel facilities, Service apartments, Theme Parks, 18 hole Golf Course & Range, 5 Star Themed Hotels, F&B and retail options, Convention and Conferencing facilities.

2.2.5 Aerotropolis B

Studi banding untuk aerotropolis B adalah Aerotropolis Songdo IBD, Incheon, Korea Selatan.

Gambar 2.2 Songdo IBD

(6)

Songdo IBD mudah dijangkau karena terkait dengan bandara dan Seoul melalui jalur kereta bawah tanah, bus dan 21 kilometer Incheon Bridge. GTX direncanakan (Great Train Express) akan terhubung Songdo ke pusat kota Seoul di 25 menit, yang akan memberikan aksesibilitas, mobilitas dan daya saing pasar untuk perusahaan-perusahaan internasional yang terletak atau berencana untuk menemukan di Songdo. Hampir 50 persen pembangunan selesai, Songdo IBD memiliki 22.000 penduduk, dengan luas Songdo lebih besar sekarang menghitung lebih dari 60.000 penduduk. Songdo IBD telah menarik inovator dan pengusaha sama, dan kota telah berkembang dengan pesat dan secara organik sejak dibuka pada 2009. Setelah selesai, akan ada tenaga kerja ekonomi yang kuat dari sekitar 260.000 orang di kota baru ini dirancang dan dibangun dari awal. Songdo IBD inisiatif penjangkauan global yang telah berhasil menarik perusahaan multinasional besar seperti Cisco dan Caps ADT. Perusahaan-perusahaan ini juga membantu dalam pengembangan dan pengoperasian infrastruktur kota Songdo cerdas dan berkelanjutan.

a. Lokasi

Songdo IBD terletak di jantung daerah perkotaan yang lebih besar: Songdo City, Yeonsu-gu, Incheon, Korea Selatan, yang terletak di dalam yang lebih besar Incheon Metropolitan City.

b. Jarak dari bandara

Jarak Aerotropolis Songdo IBD dengan bandara adalah 20 km yang dimana menempuh waktu 18 menit perjalanan dari Bandara Incheon

c. Bangunan

Fungsi bangunan yang berada pada Aerotropolis Songdo IBD adalah , Pusat Konvensi Songdo, Hotel Oakwood, Taman Biopark, Taman Teknologi, Pusat Riset dan Sekolah Tinggi, dan kompleks perkantoran dan bisnis

2.2.6. Rangkuman Konsep Aerotropolis

Tabel 2.1. Rangkuman Konsep Aerotropolis

Konsep Aerotropolis Aerotropolis A (KLIA Aeropolis) Aerotropolis B (Songdo IBD) Lokasi daerah Sepang, Selangor, Malaysia Songdo-dong, Yeonsu-gu,

Incheon, Korea Selatan Jarak Dari Bandara 6 km dan 60 km dari pusat bandara

Schiphol

(7)

Bangunan  LCCT Conversion  Cargo Logistics Park  Southern Support Zone  Airline Headquarter Offices

 18 hole Golf Course & Range  F&B and retail options

 Convention and Conferencing facilities dihubungkan lewat suatu jalan tol laut

Berdasarkan studi banding kedua Aerotropolis, ada beberapa kriteria menjadi sebuah dasar pemikiran dalam pemilihan lokasi, dan fungsi dari bangunan yang akan dirancang.

Tabel 2.2. Rangkuman Konsep Aerotropolis

Konsep perencanaan aerotropolis

(8)

kegiatan nasional (PKN) ataupun daerah pusat-pusat pertumbuhan ekomomi utama. Jarak dari bandara Jarak yang didapat dari studi banding adalah

kisaran 6 km sampai dengan 20 km

Bangunan Fungsi bangunan menurut studi banding

diatas adalah bangunan yang memiliki fungsi sbb:

 Indsutri

 Perdangangan dan jasa  Pariwisata

 Cargo dan logistik

Berdasarkan tabel 2.1, beberapa fungsi bangunan yang dapat dipilih untuk dirancang pada kawasan dengan konsep Aerotropolis adalah bangunan dengan fungsi komersil seperti hotel transit, shopping mall, rumah susun, perkantoran, dan area wisata.

Oleh sebab itu, bangunan yang akan dirancang adalah Taman Hiburan Nasional, sedangkan tema yang akan diterapkan adalah arsitektur vernakular.

2.3 Lokasi

Lokasi perancangan berada di Kabupaten deli serdang dimana lokasi berada dekat dengan Bandara Kualanamu, dikarenakan konsep yang digunakan dalam perancagan adalah Aerotropolis sehinggan lokasi proyek harus berada dekat dengan Bandara Kualanamu. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara, secara administratif terdiri dari 22 Kecamatan dan 394 Desa/Kelurahan (380 desa dan 14 kelurahan).

(9)

Tabel 2.3. Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Deli Serdang 2025

NO HIRARKI KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN

1 Pusat Pelayanan

Kawasan (PPK)

Tanjung Morawa

 Perdagangan dan jasa lokal;

 Industri;

 Perumahan dan permukiman. Batang

Kuis

Perdagangan dan jasa lokal;

Pengolahan pertanian dan perkebunan;

TOD

 Perdagangan dan jasa regional;  Pengolahan pertanian dan perikanan;  Perumahan dan permukiman.  Industri;

 Pusat pendidikan dan olah raga; Hamparan

Perak

 Perdagangan dan jasa;  Industri;

 Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam);  Pariwisata, dan

 Kegiatan Militer

 Perumahan dan permukiman. Sunggal  Perdagangan dan jasa lokal;

(10)

NO HIRARKI KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN

Pagar

Merbau

 Perdagangan dan jasa lokal;

 Pengolahan pertanian dan perkebunan;  Perumahan dan permukiman.

Tembung  Perdagangan dan jasa;  Industri;

 Perumahan dan permukiman. Galang  Perdagangan dan jasa lokal;

 Pengolahan pertanian dan perkebunan;  TOD

 Militer

 Perumahan dan permukiman. Sibolangit  Perdagangan dan jasa lokal;

 Pariwisata;  Agropolitan

 Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam)  Perumahan dan permukiman.

 Pengolahan pertanian dan perkebunan;  Perumahan dan permukiman;

Patumbak  Pengolahan pertanian dan perkebunan;  Perumahan;

 Industri;

 Perdagangan dan jasa.

Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa criteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya

1. Akses menuju lokasi (hubungannya dengan sarana transportasi)  Pencapaian harus relatif mudah di akses

(11)

2. Luas Lahan

Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar.

3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi:  Infra Struktur

 Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas hiburan dan fasilitas penunjang lainnya.

2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi site berdasarkan atas beberapa kriteria, seperti:

1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel diatas.

2. Berdasarkan peraturan KKOP Bandara Kualanamu yang terletak pada ring 2. 3. Lokasi site berpotensi sebagai pengembangan Aerotropolis.

4. Aksesibilitas lokasi site yang berada di jalan arteri ke arah Kualanamu sehingga mudah dicapai dari arah bandara Kualanamu maupun dari Kota Medan

Beberapa pertimbangan dalam Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu:

1. Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu yang berdasarkan konsep Aerotropolis maka penempatan lokasi kawasan harus berada dekat dengan bandara dimana terdapat peraturan jarak tempuh Bandara ke Kawasan Aerotropolis yaitu 2,5 mil, 5 mil, dan 10 mil. Lokasi Area Wisata dan Pusat Oleh-Oleh Kerajinan Tangan berada pada radius 2,5 mil (4 Km).

2. Pertimbangan lokasi site adalah pencapaian yang dekat dengan Bandara Kualanamu Taman Hiburan Nusantara bisa menjadi fasilitas pendukung dari aktivitas Bandara Kualanamu yaitu Taman Hiburan Nusantara yang datang bisa berekreasi.

2.3.2. Alternatif Pemilihan Lokasi Alternatif 1

(12)

Perkotaan di Kubupaten Deli Serdang, kawasan ini merupakan kawasan Pedangangan jasa dan Kawasan wisata aktif. Lokasi site ini sangat cocok untuk Taman Hiburan Nusantara dikarenakan aksesbilitas yang baik dari Bandara Kualanamu.

 Kasus Proyek : Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu  Status Proyek : Fiktif

 Lokasi Proyek : Jln. Bandara Kualanamu, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang

o Batas Utara : Pabrik batu o Batas Timur : Crew Hotel

o Batas Selatan : Pondok Pesantren o Batas Barat : Sawah

 Luas Lahan : 18 Ha (180.000 m2)  Kontur : Datar

 KDB : 60%  KLB : 4 (max. 8)  Ketinggian menurut KKOP : Maksimum 45 m

 GSB : Jln. Bandara Kualanamu : 9 m  Potensi Lahan: - Lokasi Site dekat dengan bandara

- Aksesbilitas yang baik karena dekat dengan jalan besar - Memiliki jalur service di samping site

- Berada pada kawasan komersil dan wisata - Transportasi lancar dan baik

(13)

Alternatif 2

Lokasi ini berada pada Kecamatan Tanjung Morawa di jalan Batang Kuis, site berada di daerah kawasan perumahan, perkantoran, dan juga komersil. Pada Rencana Sistem Perkotaan di Kubupaten Deli Serdang kawasan ini merupakan kawasan perdagangan dan jasa lokal, industri, dan perumahan dan permukiman.

 Kasus Proyek : Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu  Status Proyek : Fiktif

 Lokasi Proyek : Jln. Batang Kuis, Kecamatan Tanjung morawa, Kabupaten Deli Serdang

o Batas Utara : Perumahan o Batas Timur : Kantor PTPN o Batas Selatan : Area komersil o Batas Barat : Perumahan TNI

 Luas Lahan : 18 Ha (180.000 m2)  Kontur : Datar

 KDB : 60%  KLB : 4 (max. 8)  Ketinggian menurut KKOP : Maksimum 45 m  GSB : Jln. Batang Kuis : 9 m

(14)

 Potensi Lahan: - Lokasi site berada dekat dengan jalan tol - Lokasi site berada di lahan hook

- Dekat dengan perumahan penduduk

2.4 Tinjauan Fungsi

2.4.1 Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan

1. Pelaku kegiatan :

Pelaku kegiatan dalam Taman Hiburan ini terdiri dari beberapa kelompok antara lain : pengunjung, pengelola dan service.

Pengunjung Taman Hiburan tersebut dapat dibedakan berdasarkan motivasi atau tujuan dari kunjungannya, yaitu (Ulinata,2010) :

a) Pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu dan dengan rencana kunjungan sebelumnya antara lain terdiri dari : mahasiswa, pelajar, pecinta alam.

b) Pengunjung yang datang tanpa motivasi dan tanpa rencana kunjungan sebelumnya, biasanya adalah masyarakat umum yang awam dan datang berkunjung untuk sekedar mencari hiburan dan tempat rekreasi.

Kelompok pelaku kegiatan tersebut dapat dibedakan lagi yaitu :

a) Kelompok Anak-anak ( biasanya datang dalam bentuk rombongan ), usia 5 – 13 tahun

b) Kelompok Remaja, usia 14 – 24 tahun c) Kelompok Dewasa, usia 25 – 45 tahun d) Kelompok Lanjut usia, 55 tahun ke atas.

Ditinjau dari segi kuantitas pengunjung yang datang terdiri dari :

a) Pengunjung yang datang secara individu (dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi).

(15)

c) Pengunjung yang datang dengan kapasitas besar antara 50-300 orang (dengan menggunakan bus wisata).

Ruang lingkup yang direncanakan adalah sebagai berikut : • Segi fungsi : lebih bersifat hiburan

• Segi kegiatan : permainan, bersuka, dan bersantai • Aktifitas : bersantai dan bermain

2. Kegiatan yang ada

Kegiatan-kegiatan yang ada dalam sebuah theme park umumnya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok fungsi atau kegiatan yang berkenaan langsung dengan jenis ruang-ruang yang dibutuhkan, yaitu :

a) Kegiatan utama

Kegiatan ini menjalankan fungsi utama dari sebuah Taman Hiburan Nasional di Kualanamu melalui sarana hiburan yaitu permainan petualangan yang disesuaikan dengan tingkatan usia pengunjung dan dibagi berdasarkan zona. Seperti :

- Biang lala - Cinema 4D

- Tornado - Shoot Alien

- Hysteria - Space War 3D

- Roller Coaster - Space Car

- Sky Master - Quantum

- Flying Jet - Water Balloon

- Game coin

b) Kegiatan penunjang

(16)

c) Kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan

Kegiatan ini berhubungan langsung dengan penyelenggaraan kegiatan theme park. Untuk menjalankan fungsi kegiatan tersebut diperlukan ruangruang sebagai berikut:

- Ruang-ruang pengelola (administrasi) - Ruang-ruang pemeliharaan

- Ruang-ruang servis, seperti ruang loading, gudang dan lain-lain. 3. Materi penyajian

Ruang pameran dan peragaan pada galeri akan disesuaikan dengan jenis pameran dan peragaan yang ada, seperti :

a) Pameran berkala, bersifat sementara dimana obyeknya disesuaikan dengan tema yang diangkat

b) Pameran ruang luar, diadakan di ruang terbuka, umumnya untuk bendabenda yang berukuran besar dan/atau relatif tahan cuaca. Sifat penyajian dari benda-benda koleksi pada ruang pameran dan peragan adalah :

c) Pasif, berupa display-display yang berisi benda-benda koleksi, gambargambar, foto-foto, dan replika-replika dengan keterangan secara ringkas dan umum. d) Interaktif, berupa objek dan replika-replika yang dapat disentuh, dirasakan dan

dipegang. 2.4.2 Deskripsi Perilaku

1. Alur Kegiatan Pengelola

(17)

2. Alur Kegiatan Karyawan

Diagram 2.2 Alur Kegiatan Karyawan

3. Alur Kegiatan Pengunjung

Diagram 2.3 Alur Kegiatan Pengunjung

2.4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang yang ada timbul dari aktivitas yang berlangsung di dalam bangunan. Dan aktivitas yang dilakukan dikelompokkan berdasarkan fungsi yang tersedia. Fungsi yang terdapat pada bangunan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu fasilitas utama dan pendukung. Fasilitas utama melayani fungsi utama yang direncanakan akan diakomodasi oleh manajemen Taman Hiburan ini sedangkan fasilitas pendukungnya melayani fungsi utama dan fungsi lain yang diperhitungkan akan mampu menyokong keberhasilan fungsi utama. Data kebutuhan dan besaran ruang diambil dari studi literatur.

a) Kegiatan utama

(18)

b) Kegiatan Pendukung

Kegiatan pendukung adalah kegiatan yang dapat mendukung dari bangunan Taman Hiburan Nasional tersebut, seperti Foodcourt, Coffee Shop, ATM center, Merchandise Shop, Mushalla, Studio Foto, Money Changer.

c) Kegiatan Servis

Kegiatan ini berhubungan langsung dengan pelayanan bangunan kepada pengunjung. Pelayanan yang tersedia seperti parkir kendaraan (baik bus, roda empat dan roda dua), kemudian toilet umum, loading dock, air bersih, kebakaran dan elektrikal.

2.4.4 Persyaratan dan Kriteria Ruang

a) Standar ruang gerak menurut Yoshinobu Ashihara dalam buku “Eksterior Design in Architecture” , dapat dibedakan menjadi dua :

- Ruang gerak di dalam ruangan

Jarak minimal antara dua orang untuk melihat jelas adalah sama dengan tinggi badannya, demikian juga berlaku untuk anak-anak. Jarak tersebut diwujudkan dalam radius ruang yang berbentuk lingkaran.

Tabel.2.4 Hubungan Usia dan Ruang Gerak Anak

Usia Tinggi Ruang Gerak (luas

lingakaran-m”)

2-4 tahun 0,95 m 0,70

4-7 tahun 1,10 m 0,95

7-11 tahun 1,25 m 1,20

11-13 tahun 1,40 m 1,50

(19)

- Ruang gerak di luar ruangan

Jarak terjauh untuk orang agar masih bisa berkomunikasi/bersosialisasi dengan baik adalah 4-7 kaki.

b) Standar Ruang Alat Peraga

Alat peraga dibutuhkan pada wahana permainan Rumah Pohon dan pameran temporer pada bangunan penerima.

- Standar modul panil

• Jumlah panil dalam satu peraga maksimal 2 lembar untuk 1 modul

• Lebar panil minimal = 0,6 m″

• Jarak normal melihat panil antara 90 – 120 cm

• Luas ruang gerak yang diperlukan minimal = (0,9 x 1,2) x 1,2 m″ = 1 – 1,44 m″ (dilihat jelas maksimal 3 orang)

- Standar modul simulasi komputer

Penggunaan komputer secara perorangan dengan diamati oleh maksimal 3 orang selama 5 menit, luas minimal ruang ± 2 m″

- Standar modul berskala besar

Modul maket/model yang berskala besar diasumsikan dengan standar tinggi maksimal 5 meter untuk diletakkan di dalam ruangan (berskala 1 : 20)

c) Persyaratan Teknis Infrastruktur

Menurut Architecture and Exhibition Design, ASTC Newsletter, May/June 1997, dalam merencanakan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

• Beban lantai difokuskan pada lantai dasar, dengan standar 500 kg/ m″

• Ketinggian langit-langit (tinggi bersih) antara 3,60 samapai 4,50 m

• Menggantung alat peraga pada langit-langit dengan sitem Unistrut untuk beban berat.

(20)

• Sirkulasi antar benda peraga minimal berdimensi 3 x 3 m″

• Untuk keperluan daya listrik sekitar 5-10 watt/ kaki dengan pendistribusian melalui outlet/keluaran di lantai atau langit-langit dengan pola grid.

2.4.5 Studi Banding Proyek Sejenis

a) Dunia Fantasi

Dunia Fantasi merupakan tempat hiburan terbesar di Jakarta yang menarik. Dunia Fantasi yang biasa disingkat Dufan yang terletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, menjadi tempat tujuan rekreasi bagi warga Jakarta maupun luar kota Jakarta, baik untuk keluarga atau kaum muda. Walaupun tempat ini sudah tidak asing bagi warga Jakarta, tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak bosan untuk mengunjunginya lagi. Hal ini Universitas Sumatera Utara tidak mengherankan, karena tempat wisata yang berlogo primata bekantan ini memiliki keunggulan untuk menarik pengunjung.

Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan toko-toko suvenir. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektare dari rencana pembangunan 552 hektare kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol.(Wikipedia)

Kawasan Jakarta : Turangga Rangga

Kawasan Kalila : Kalila Adventure (Wahana baru dunia fantasi),Ubangga,Safari Game Kawasan Indonesia: Alap-Alap, Tornado

Kawasan Eropa: Beng Beng, Kicir Kicir, Hysteria, Panggung Maksima

Kawasan Fantasi Hikayat: Burung Tempur, Perang Bintang,Hikayat Game, Rajawali

Kawasan Fantasi Yunani: Halilintar, Ombang Ambing, Ontang Anting, Pontang Pontang, Arung Jeram, Teater Simulator, Historical Dunia Fantasi, Pentas Prestasi.

Kawasan Amerika: Lorong Sesat, Niagara, Poci Poci, Rango Rango, Tembak Jitu, Istana Boneka

(21)

Gambar 2.5. Denah Permainan di Dufan, Ancol (Google)

b) Genting Theme Park

Genting Theme Park berlokasi persis dibawah dan didalam First World Hotel, yang berada 2000 meter diatas permukaan laut. Lokasi Genting sendiri lumayan jauh dari Kuala Lumpur. Tersedia bus khusus ke Genting dari beberapa terminal di Kuala Lumpur, yaitu Puduraya, KL Sentral, Terminal Putra, Pasarakyat. Di setiap loket terminal tersebut juga biasanya menyediakan paket untuk bermain ke Genting Theme Park selama 1 hari sudah termasuk tiket pulang pergi. Genting Theme Park itu seperti Dunia Fantasi di Ancol. Bedanya permainan didalam Genting Theme Park lebih banyak dan terdiri dari Outdoor dan Indoor. Permainan indoor lebih banyak untuk anak-anak, sedangkan arena permainan outdoor lebih ditujukan untuk orang (Wikipedia).

- Indoor Park

(22)

Gambar 2.6. Denah Genting Outdoor Theme Park (Google)

- Outdoor Park

Permainannya lebih banyak ditujukan untuk anak-anak dan dilengkapi juga dengan berbagai cafe, resto juga butik dari merek ternama. Permainan dibatasi tinggi dan berat badan. Kalau diperaturan tertulis tinggi badan anak maksimal 95cm,anak yang lebih tinggi dari itu tidak bisa masuk karena bagaimanapun mainan-mainan itu kan sudah didesign untuk berat dan tinggi badan tertentu. Kalau melampaui yang telah ditentukan, pastinya bisa membahayakan keselamatan penikmat permainan itu sendiri.

(23)

c) Sunway Lagoon

Sunway Lagoon adalah sebuah taman hiburan di Petaling Jaya , Malaysia yang dibuka pada 29 April 1993. Sunway Lagoon terletak diBandar Sunway , bertetangga dengan pusat perbelanjaan Sunway Pyramid di utara, akomodasi Indah Villa di barat laut dan Sunway Hotel di timur laut. Awalnya, ia terdiri dari taman air, taman ria dan taman hewan, tetapi kemudian ditambah pula dengan extreme park dan scream park (Wikipedia).

Sunway Lagoon dapat diakses melalui rute dari Sunway Pyramid atau Sunway Hotel. Pengunjung dapat membayar biaya dasar untuk memasuki taman air, taman ria dan taman hewan saja, atau komisi khusus yang lebih mahal untuk ke dua taman lainnya yaitu Extreme Park dan Scream Park. Setelah membeli tiket, para pengunjung diberikan gelang tangan sebagai pertanda kebenaran masuk

Taman Rekreasi Sunway Lagoon akan menjadi rekreasi pertama di Asia yang memiliki tema Nickelodeon. Nickelodeon memiliki maskot Spongebob, patrick, dora, Boots, dan lainnya. Beberapa permainan yang terdapat di Sunway Lagoon :

- Taman Ria

Area taman ria terkonsentrasi di bagian barat laut Sunway Lagoon, dan terbagi ke Wild Wild West dan World of Adventure. Wild Wild West bermotif zaman keemasan Amerika Serikat selatan abad ke-19, memiliki wahana kering seperti "Buffalo Bill Coaster", "Chief Crazy Horse Carousel" dan "Butch Cassidy s Trail", ditambah lagi dengan tunggangan berair yaitu "Niagara Falls Flume Ride", "Colorado Splash", dan "Grand Canyon River Rapids".

World of Adventure pula hanya terdiri dari wahana kering, seperti roda ferris "Wagon Wheel", roller-coaster "Lost City of Gold", korsel "Apache Pots" dan dua buah ayunan raksasa 360 derajat "Tomahawk" dan "Pirate s Revenge", tidak lupa juga area pameran "The Cave" yang terletaknya cagar harimau yaitu "Tiger Adventure". Di situ juga adanya satu ujung jembatan gantung berukuran 428 meter (1.404 kaki) yang menyeberangi seluruh danau dari World of Adventure, melalui gunung berapi Surf Beach sampai daerah Extreme Park di bagian tenggara Sunway Lagoon.

- Extreme Park

(24)

"Flying Fox" dan "Power Jump Bungee Trampoline". Tunggangan bersantai juga tersedia dalam bentuk kayak, perahu atau "Swan Ride" di danau.

- Scream Park

Juga dibuka pada tahun 2008, Scream Park merupakan kawasan bertema horor yang menapilkan bioskop "Pontianak Theater of Fear" yang khusus untuk film horor dalam bentuk 3D, serta pagar sesat "Terminator X: A Laser Battle for Salvation" yang terinspirasi oleh seri film Terminator .

Gambar 2.8. Sunway Lagoon (Google)

2.5 Elaborasi Tema

2.5.1 Pengertian Tema

(25)

Triyono, Yulianto Sumalyo, diakses 14/06/16 02.00AM dari http://arsitektur-neo-vernakular-fazil.blogspot.com/).

Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an, Post Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Oleh sebab itu, lahirlah aliran-aliran baru yaitu Post Modern.Ada 6 (enam) aliran yang muncul pada era Post Modern menurut Charles A. Jenckdiantaranya, historiscism, straight revivalism, neovernakular, contextualism, methapor dan post modern space. Dimana menurut (Budi A Sukada, 1988) dari semua aliran yang berkembang pada Era Post Modern ini memiliki 9 (sembilan) ciri-ciri arsitektur sebagai berikut. Mengandung unsur komunikatif yang bersikap lokal atau populer.

1. Membangkitkan kembali kenangan historik. 2. Berkonteks urban.

3. Menerapkan kembali teknik ornamentasi.

4. Bersifat representasional (mewakili seluruhnya). 5. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain). 6. Dihasilkan dari partisipasi.

7. Mencerminkan aspirasi umum. 8. Bersifat plural.

9. Bersifat ekletik

Kata NEO atau NEW berarti baru atau hal yang baru, sedangkan vernakular berasal dari vernaculus (bahasa latin) yang berarti asli. Maka arsitektur vernakular dapat diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat. Arsitektur Neo-Vernakular, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, dan lain-lain (Wikipedia).

(26)

Arsitektur Neo-Vernakular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya

mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan (Sonny Susanto, Joko Triyono, Yulianto Sumalyo, diakses 14/06/16 02.00AM dari http://arsitektur-neo-vernakular-fazil.blogspot.com/).

Tabel.2.5 Perbandingan arsitektur Tradisional, Vernacular Dan Neo-Vernacular

No Perbandingan Tradisional Vernakular Neo-Vernakular 1 Ideologi Terbentuk oleh tradisi

yang diwariskan secara turuntemurun,berdasarkan kultur kedaerahan, dan mempunyai peraturan dan 3 Ide Desain Lebih mementingkan

fasade atau bentuk, ornamen sebagai suatu keharusan.

(27)

Berdasarkan tabel 2.5 dapat disimpulkan bahwa arsitektur Post Modern dan aliran-alirannya merupakan arsitektur yang menggabungkan antara tradisional dengan non-tradisional, modern dengan setengah non-modern, perpaduan yang lama dengan yang baru. Dalam timeline arsitektur modern, Vernacular berada pada posisi arsitektur modern awal dan berkembang menjadi Neo-Vernacular pada masa modern akhir setelah terjadi eklektisme dan kritikan-kritikan terhadap arsitektur modern.

2.5.2 Interpretasi Tema

Pada era modern saat ini, muncul banyak teknologi-teknologi baru yang tidak ada habisnya. Tidak terkecuali dalam bidang arsitektur. Teknologi tersebut bukan hanya dalam hal bahan-bahan yang baru, namun juga dalam hal cara membangun, tujuan membangun, dll sehingga lama kelamaan arsitektur asli suatu daerah ditinggalkan dengan berbagai alasan. Ada beberapa pandangan bahwa arsitektur tradisional itu kuno atau ketinggalan jaman. Hal ini yang membuat bangunan-bangunan asli suatu daerah terancam musnah. Oleh karena itu perlu adanya usaha dan kesadaran untuk melestarikan bangunan tradisional tersebut. Perubahan budaya, pola berpikir, dan perilaku masyarakat suatu daerah memang tidak dapat dihindari. Namun ada cara-cara tertentu untuk melestarikan bangunan tradisional suatu daerah. Dengan menerapkan Arsitektur Neo-Vernakluar pada bangunan, menciptakan sebuah bangunan yang modern namun tidak meninggalkan bangunan tradisional suatu daerah (Leon Krier, 1971).

Adapun beberapa prinsip-prinsip desain arsitektur Neo-Vernakular secara terperinci adalah sebagai berikut.

a) Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif terhadap arsitektur setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan sekarang. b) Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat

dipakai melalui analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur.

c) Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan seperti kondisi fisik termasuk topografi dan iklim.

d) Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan program konsep arsitektur.

(28)

2.5.3 Keterkaitan Tema dengan Judul

Tema yang diterapkan pada perancangan Kualanamu Theme Park adalah tema Arsitektur Neo-Vernakular. Kualanamu terletak di Kabupaten Deli Serdang, dengan menekankan konsep bangunan Neo-Vernakular, sehingga budaya atau etnis yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang akan di angkat. Arsitektur yang akan diangkat adalah Arsitektur Melayu, Karo, Batak Simalungun, berdasarkan data statistik Kabupaten Deli Serdang tiga etnis tersebut merupakan etnis yang paling dominan.

a. Arsitektur Tradisional Melayu

Suku Melayu Deli, adalah salah satu suku melayu yang mendiami kabupaten Deli Serdang. Penyebaran meliputi kota Medan, deli tua, daerah pesisir, pinggiran sungai Deli dan Labuhan. Di kota Medan suku Melayu Deli banyak menempati daerah pinggiran kota. Populasi suku Melayu diperkirakan lebih dari 2 juta orang (Wikipedia).

Gambar 2.9. Rumah adat Melayu (google) Gambar 2.10. Rumah adat Melayu (google)

b. Arsitektur Karo

(29)

Typologi rumah adat Karo :

Gambar 2.11. Rumah Tengkorak Karo Gambar 2.12. Tempat Tinggal Empat Kelurga

Gambar 2.13. struktur pembagian keluarga rumah adat Karo (google)

c. Arsitektur Batak Simalungun

Sub etnis Batak Simalungun berdiam di sebagian wilayah Deli Serdang sebelah Timur

Danau Toba. Rumah adatnya berbentuk panggung dengan lantai yang sebagian disangga

balok-balok besar berjajar secar horizontal bersilangan. Balok-balok ini menumpu pada

pondasi umpak. Dinding rumah agak miring dan memilliki sedikit bukaan/jendela. Atapnya

memilliki kemiringan yang curam dengan bentuk perisai pada sebagian besar sisi bawah,

sedang sisi atas berbentuk pelana dengan gevel yang miring menghadap ke bawah. Pada

ujung atas gevel biasanya dihiasi dengan kepala kerbau. Tanduknya dari kerbau asli dan

kepalanya dari injuk yang dibentuk. Bagian-bagian konstruksi Rumah Adat Batak

(30)

sarat dengan nilai filosofis, ornamentasi rumah memiliki keunggulan dekoratif dalam

memadukan unsur alam dan manusia dengan unsur geometris (Wikipedia).

Gambar 2.14. Rumah adat Batak Simalungun

2.5.4 Studi Banding Tema Sejenis

- National Theatre Malaysia

Bangunan teater daerah Malaysia ini merupakan salah satu bangunan neo-vernakular di Malaysia. Terletak di Kuala Lumpur, dengan fungsi sebagai teater daerah dan juga gedung pertunjukan, dengan kapasitas 2000 orang yang menggunakan tiga tingkat balkon. Gedung Teater Nasional Malaysia ini merupakan salah satu ciri Malaysia sehingga terlihat sangat lekat sekali kesan budaya Malaysianya. Gedung ini didesain dengan mengikuti konsep bangunan tradisional melayu Malaysia yang menggunakan atap pelana yang tinggi. Dengan mengambil bentuk vernakular yang jelas sekali dipadu dengan material yang modern menjadikan Gedung Teater Nasional Malaysia ini terlihat modern namun tetap memiliki ciri khas Malaysia.

Pendekatan Pemikiran Rancangan:

(31)

menggunakan atap yang besar dan tinggi. Hal ini juga yang diterapkan ke dalam bangunan Pasar Tradisional yang menggunakan atap-atap dari rumah tradisional di Aceh.

Gambar 2.15. National Theatre Malaysia

2.6 Rangkuman

Taman hiburan yang akan dirancang menggunakan tema budaya-budaya yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang. Etnis budaya yang di ambil hanya tiga yaitu : Melayu Deli, Batak Karo dan Batak Simalungun.

Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo-Vernacular adalah sebagai berikut : 1. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen).

2. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.

Gambar

Gambar 2.1 Kuala Lumpur Internasional Airport
Gambar 2.2 Songdo IBD
Tabel 2.1. Rangkuman Konsep Aerotropolis
Tabel 2.2. Rangkuman Konsep Aerotropolis
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara komponen rumah yang mencakup langit-langit rumah, jendela rumah, jendela ruang keluarga dan tamu, ventilasi, dan

Berdasarkan pada paparan konteks penelitian diatas, maka penelitian ini akan difokuskan pada aspek perilaku kepemimpinan kepala madrasah yang meliputi kegiatan

Yang dapat disebut tempurung, yaitu apabila kulit dalam (keras) yang lemaknya (isi) sudah diambil dari bagian kulit dalam yang keras tersebut dengan tidak

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di UPRS Provinsi Kalimantan Barat, pemberian hukuman oleh pengasuh kepada anak yaitu

sebenarnya. Permainan “ku Pemburu Pokemon adalah permainan yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap pertama memasangkan setiap bagian-bagian surat undangan resmi kemudian

Runtung Sitepu SH,M.Humdan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Dr.dr Aldy Safruddin Rambe Sp.S(K) yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

Berdasarkan tahapan-tahapan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg and Gall maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: Penilaian dan validasi ahli

Saya sangat suka terhadap ibu karena dengan pengorbanannya kami dapat sekolah, bisa tahu membaca dan menulis, kami bisa memiliki teman-teman yang baik disekolah, ibu saya