• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKECAMBAHAN BENIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKECAMBAHAN BENIH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMATAHAN DORMANSI DAN PERKECAMBAHAN BENIH PADI

OLEH: ANDI IMRAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pentingnya perkecambahan dalam suatu kegiatan budidaya/usahatani tidak dapat dielakkan dan dipungkiri, tanpa perkecambahan bagaimana mungkin tanaman dapat tumbuh dan berkembang. Kemampuan benih untuk melakukan perkecambahan juga sangat menentukan bagi pengukuran standar minimum sebagai dasar dari kalsifikasi atau penuntun pengukuran untuk menentukan tinggi rendahnya mutu suatu benih. Kepentingan dalam melakukan uji daya kecambah dan kekuatan tumbuh kecambah ini pada akhirnya kan selalu bermuara untuk memenuhi perkemabangan bidang teknologi benih yang berorientasi pada pencarian varietas unggul. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak (Latunra, dkk., 2009).

(3)

BAB II

TUJUAN DAN KEGUNAAN

TUJUAN

Tijuan dari praktikum ini adalah :

 Mengetahui cara Mematahkan dormansi benih padi dengan perlakuan kimia

 Mengetahui cara Mematahkan dormansi benih padi dengan cara di lukai

 Mematahkan dormansi benih padi dengan cara alami  Mengetahui proses perkecambahan benih padi

MANFAAT

Manfaat dari praktikum ini adalah:

 Siswa dapat mengetahui cara mematahkan dormandi dengan perlakuan kimia

 Siswa dapat mengetahui mematahkan dormansi dengan cara di lukai

(4)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Benih merupakan salah satu alat reproduksi generatif tanaman yang dilengkapi dengan organisasi yang teratur rapi dan memiliki cadangan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya diproduksi dengan teknik-teknik tertentu sehingga memenuhi persyaratan sebagai bahan perbanyakan tanaman.Secara fungsional benih memilki perbedaan dengan biji.Biji digunakan sebagai bahan makanan sedangkan benih digunakan sebagai alat perbanyakan generatif. (Mugnisyahdan Setiawan, 1991)

Kingdom Plantae mempunyai dua kelas tumbuhan berbiji, yaitu

Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).Angiospermae terdiri dari dua subkelas yaitu monokotil dan dikotil yang masing-masing memiliki perbedaan pada struktur dan morfologi

benih.Pengetahuan tentang struktur benih masing-masing subkelas tanaman tersebutakan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur tersebut.Biji tanaman dikotil seperti kacang-kacangan, apabila terbelah menjadi dua, akan didapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula, hipokotil, radikula,kotiledon dan embrio. Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil, seperti jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma.(Pratiwi, 2007)

Benih mengandung tanaman mini yang dilengkapi struktur dan bagian-bagian yang sesuai dengan peranannya sebagai unit penyebaran atau

(5)

Benih merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk

memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Dalam buku lain tertulis benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan pertanaman. Benih merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Dalam buku lain tertulis benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan pertanaman (Sadjad, 1975).

Mutu benih merupakan sebuah konsep yang kompleks yang

mencakupsejumlah faktor yang masing-masing mewakili prinsip-prinsip fisiologi, misalnyadaya berkecambah, viabilitas, vigor dan daya simpan (Sadjad,

1993).Mugnisyahdan Setiawan (1991) menyatakan bahwa benih bermutu tinggi adalah benih yangmurni genetis, dapat berkecambah, vigor tidak rusak, bebas dari kontaminan dan penyakit, berukuran tepat, cukup dirawat, dan secara keseluruhan berpenampilan baik.

Mutu benih mencakup mutu fisik, fisiologis dan genetis, serta memenuhi persyaratan kesehatan benih. Mutu fisik benih diukur dari kebersihan

(6)

BAB IV

METODE PENELITIAN a.waktu dan tempat

praktikum ini di lakukan pada hari selasa januari 2018 pukul 10:15-11:45 WITA yang bertempat di laboratorium biologi smk ppn negeri wawotobi

b.alat dan bahan

4. Air biasa (air bersih)

c.pelaksanaan

pelaksanaanya adalah dengan mengambil benih padi yang akan di praktekan di masikan kedalam mangkok/wadah lalu di isi air bersih lalu di

(7)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A .hasil pengamatan perkecambahan pada benih padi di sajikan pada table 1

NO PERLAKUAN PENGAMATAN PADA HARI

KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-6

1 PERLAKUAN X X X X X X

2 KONTROL X X X X X X

3 PERLAKUAN X X X X X X

4 KONTROL X X X X X X

Penj: ꟷ berkecambah

X tidak berkecambah

B.pembahasan

Berdasarkan table di atas dapat di simpulkan bahwa ada beberapa penyebab gagalnya perkecambahan

1. pertama akibat adanya perlakuan yang kurang tepat atau ada kesalahan dalam perlakuan

2. benih yang di gunakan sudah tidak normal atau benih yang sudah tidak dapat tumbuh (struktur benih rusak).

3. Adanya kelembaban udara yang kurang karna penyimpanan bak perkecambahan di letakan di ruangan (kelas)

4. bisa saja ada potensi kekurangan cahaya dan penyerapan sunar matahari kurang (gelap)

5. Kurangnya pemberian air (penyiraman)

Namu menurut penelitian kami sekelompok menyatakan bahwa brnih padi tidak berkecambah di akibatkan karena benih yang kami gunakan ini tidak di

ketahui kapan waktu benih tersebut di panen dan lama penyimpanan benih tersebut.kesalahan ini bukan di akibatkan oleh perlakuan yang kurang tepat.ini adalah kesalahan kelompok kami yang kurang teliti dalam memilih benih padi

(8)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

 KESIMPULAN

Benih padi merupakan benih dengan tipe perkecambahan hypogeal,

Perkecambahan hipogeal. Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang

mengalami perkecambahan ini adalah PAD

Biji merupakan ovule yang dewasa, terbentuk satu atau lebih didalam satu ovari pada legume, namun tidak pernah terbentuk lebih dari satu biji didalam ovari pada tanaman yang termasuk subkelas monokotil. Setiap biji matang selalu terdiri dari sedikitnya 3 bagian utama, diantaranya

(1) Kulit Benih (Seed Coat; Testa)

(2) (2) Jaringan Penyimpan Cadangan Makanan (3) (3) Embrio:

 SARAN

o di harapkan kepada guru yang memberikan materi agar mengawasi siswa agar tidak berisik(rebut)

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G. 2003. Biologi jilid V edisi 2 (penerjemah: Wasmen Manulau). Jakarta: Erlangga.

Kamil, Jurnalis. 1979. Teknologi Benih I. Angkasa Raya; Padang

Kozlowski, T.T. 1972. Shrinking and Sweling of Plant Tissues.In Water Deficit and Plant Gwowth. Vol III. Academic Press. New York.

Kuswanto, H.1996. Dasar-Dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Benih. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mugnisjah et al. 1994.Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Mugnisjah.W.Q dan A. Setiawan. 1991. Produksi Benih. Bumi Aksara, Jakarta.

Pratiwi, D.A., dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Gramedia, Jakarta.

Sadjad, S. 1975. Proses Metabolisme Perkecambahan Benih dalam dasar-dasarTeknologi benih.Capita selekta. Departemen Agronomi. Buku. InstitutPertanian Bogor. Bogor. 138 p.

Salisbury, Frank B dan Cleon Wross. 1985. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB Bandung.

Schmidth,L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub tropis, Danida Forest Seed Center.Dirjen RLPS. Departemen Kehutanan

Sudjadi, bagod. 2006. Biologi 1A. Jakarta: Yudhistira

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Praktikum Ilmu Tanaman: Fisiologi Tumbuhan 8 Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang keluar menembus kulit biji (Salibury,

Namun pada tanaman andalas belum ditemukan media yang tepat untuk perkecambahan benih dan pertumbuhannya dan disamping itu mudah didapat dengan harga yang murah dan

Uji alkaloid yang dilakukan pada tanaman Hanjuang merah dengan pelarut Meyer menunjukkan hasil yang negatif, karena warna endapan yang ditimbulkan bukanlah kuning muda,

KESIMPULAN Dari hasil pengamatan fisik dan viabilitas benih karet dari tanaman muda dan tanaman dewasa yang mengalami gugur daun berkepanjangan dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk

Pada praktikum ini, tanaman yang digunakan untuk mengidentifikasi anatomi dan struktur biji adalah buncis sebagai tumbuhan dikotil dan jagung sebagai tumbuhan monokotil.. Dapat dilihat