BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
mengangkat TBS, sehinnga diperlukan perancangan alat yang sesuai dengan antropometri tubuh operator angkat buah TBS dimana antropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia dan juga diperlukan QFD untuk menguji kelayakan tingkat kesulitan pembuatan alat, derajat kepentingan, perkiraan biaya dan juga karakteristik teknik pembuatan tojok.
Tandan Buah Segar (TBS) merupakan bagian dari kelapa sawit yang diproses
untuk menghasilkan minyak. Berdasarkan hasil pemanenan kelapa sawit
menghasilkan 3 jenis fraksi buah, yaitu buah mentah, buah busuk dan juga buah
matang. Operator bagian penyortiran melakukan penyortiran TBS dengan
menggunakan tojok rancangan 1, proses penyortiran tahap pertama dilakukan adalah
penimbangan TBS, tahap kedua buah yang sudah ditimbang disortir atau dimasukkan
ke dalam truk dengan menggunakan alat tojok rancangan 1. Bekerja dengan kondisi
alat yang tidak ergonomis dapat memicu berbagai masalah kesehatan terhadap
penggunanya antara lain nyeri, kelelahan bahkan kecelakaan sehingga akan
menimbulkan berbagai dampak negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, itu dikarenakan kemampuan manusia yang terbatas dalam melakukan
pekerjaan..
Kebun UD Jerry memiliki 8 (delapan) orang operator dan termasuk pemilik
kebun, pemilik kebun setiap hari selalu membagi tugas operatornya demi kelancaran
dan kekompakan kerja. Pembagian tugas yang dilakukan adalah perawatan kebun,
pendodosan dan juga penyortiran. Pendodosan dilakukan operator di dalam kebun
dengan cara menggunakan alat egrek, dimana fungsi alat egrek tersebut adalah untuk
kebun kemudian diangkut dengan menggunakan sepeda motor dimana pada bagian
belakang sepeda motor diletakkan keranjang penampungan TBS. TBS dalam
keranjang dimasukkan dengan cara menggunakan tojok kemudian operator mengantar
TBS ke bagian penyortiran TBS. Operator bagian penyortiran melakukan penyortiran
TBS dengan menggunakan tojok rancangan 1, proses penyortiran tahap pertama
dilakukan adalah penimbangan TBS, tahap kedua buah yang sudah ditimbang disortir
atau dimasukkan ke dalam truk dengan menggunakan alat tojok rancangan 1.
Banyaknya buah kelapa sawit dalam setiap panen adalah sekitar 10 ton dengan
operator penyortiran sebanyak tiga orang dengan rata rata berat per buah adalah 35
kg dengan menggunakan waktu selama delapan jam kerja. Kegiatan dilakukan
operator secara berulang dengan kondisi alat yang digunakan tidak ergonomis dan
sikap kerja yang tidak alamiah sehingga menimbulkan rasa sakit dan cidera pada
tubuh operator.
memiliki pembatas mata tojok berupa baut dan juga terdapat bahan tambahan pegangan berupa busa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya, didapatkan beberapa kelemahan dari tojok hasil rancangan yaitu tojok rancangan yang terlalu berat sehingga menambahkan berat beban angkat. Lengkungan alat yang terlalu banyak sehingga menimbulkan kurang nyaman saat menggunakan, Mata tojok kurang tajam.
TBS dari dalam truk ke dalam loading ramp operator mendapatkan skor REBA 12 level resiko sangat tinggi, level tindakan skor 4 sehingga perlu dilakukan tindakan sekarang juga.
Berdasarkan perbedaan dari kedua alat bantu sortasi di atas, maka peneliti akan menganalisis dan melakukan perancangan ulang alat bantu TBS sesuai dengan karakteristik yang diinginkan oleh operator dengan menggunakan metode
Quality Function Deployment (QFD).
1.2 Perumusan Masalah
Perancangan alat bantu tojok dari rancangan 1 sebelumnya masih belum
ergonomis dikarenakan terdapatnya keluhan rasa sakit operator saat melakukan
penyortiran TBS.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan model alat
bantu pemanenan Tandan Buah Sawit (TBS) yang ergonomis.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian adalah :
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian :
1Asumsi yang Digunakan
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Pada bab ini juga diuraikan rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Setelah itu disusun tujuan penelitian yang mengurai tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Kemudian ditetapkan batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok permasalahan penelitian dapat dicari. Pada bab ini juga dijelaskan manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas sarjana.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III LANDASAN TEORI
Landasan Teori menguraikan mengenai tinjauan pustaka sebagai landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian yang berisi teori-teori SNQ, metode REBA, defenisi beban kerja fisik, biomekanika dan QFD.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab pengumpulan dan pengolahan data berisi tentang pengumpulan data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, data penilaian elemen gerakan kerja dengan menggunakan metode REBA, data atribut produk tojok dari hasil kuesioner terbuka dan data derajat kepentingan dari hasil kuesioner tertutup. Sedangkan pengolahan data yang dilakukan adalah identifikasi keluhan
muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, penentuan level
tindakan postur kerja dengan metode REBA, perhitungan validitas dan reabilitas serta penentuan karakteristik dengan Quality Function
Deployment (QFD).
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
dilakukan, yaitu berupa perancangan alat bantu untuk mereduksi risiko MSDs.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari masalah yang dibahas dalam penelitian dan menjawab tujuan tentang risiko MSDs. Sedangkan saran yang diberikan berisi tentang usulan metode kerja baru serta rancangan alat bantu operator di UD. Jerry.