PERANG
PELOPONNESOS
INTRODUCTIO
N
Thucydides menulis esensi Perang
Pelopon-nesos sebagai … as a contest arising on the one hand from desire for power and on the other from fear of
that same power.
Donald Kagan (Ohio State University)
membuat periodisasi Peloponesia War dalam 3 periode: Periode I (431-421
BACKGROUND
Hegemoni Athena menimbulkan
keresahan di kalangan polis-polis
Yunani.
Perang dagang antara
Athena-Corinthia, dan Athena-Megara pada
tahun 459 SM.
Campur tangan Athena terhadap
masalah dalam negeri polis-polis
Yunani.
Tindakan Athena yang membantu
EPIDAMNUS
AFFAIR
Adalah perang saudara di Epidamnus pada
tahun 436 SM. yang menyeret intervensi polis-polis lainnya.
Tahun 436 SM. kaum bangsawan yang terusir
dari Epidamnus bergabung dengan suku bar-bar menyerang kota secara besar-besaran.
Epidamnus minta bantuan Corcyra, tapi ditolak. Penduduk kota Epidamnus akhirnya meminta
BATTLE OF
SYBOTA
Orakel Delphi (Apollo): untuk
menyelamatkan kota, mereka harus menyerahkan kekuasaan kepada
bangsa pendiri Epidamnus (Corinthia).
Epidamnus menyerahkan kekuasaan
kepada Corinthia.
Corinthia segera mengirimkan
pasukan dalam jumlah besar ke Epidamnus di bawah pimpinan Xenoclides.
Pasukan Corinthia didukung oleh: Elis,
Corcyra melihat kehadiran pasukan
Corinthia dan sekutunya ke Epidamnus, mempersiapkan pasukan untuk
menghadapinya.
Angkatan laut Corcyra dipimpin oleh
Meikiades, Aisimedes dan Eurybatus. Mereka juga meminta bantuan Athena.
Angkatan laut Corcyra-Athena berhadapan
dengan angkatan laut Corinthia dan sekutu-sekutunya.
Corinthia menarik pasukannya dari Sybota
PELOPONNESIAN LEAGUE CONFERENCE
Tahun 432 SM. diadakan konferensi
polis-polis anggota Liga Peloponnesos yang bertujuan mengambil tindakan bersama dalam menghadapi Athena.
Konferensi juga dihadiri oleh utusan dari
Athena.
Sparta meminta agar Athena tidak lagi
melakukan tindakan yang merugikan polis lain.
Athena menolak, dan menyatakan bahwa
heroismenya dalam “Persian War” harus dihormati.
Akhirnya Sparta memproklamirkan
THE FIRST PERIOD
(431-421 BC)
Donald Kagan menyebut perang pada
periode I sebagai “The Archidamian War “
untuk mengapreciate kecerdasan raja Sparta (Archidamus II).
Archidamus II berpendapat bahwa perang
frontal tidak akan dapat menghancurkan Athena. Strategi yang diterapkan adalah memperlemah perekonomian Athena
Pericles Strategy
Pericles juga menghindari perang terbuka
dengan perhitungan Sparta memiliki angkatan darat yang kuat.
Pericles mengumpulkan penduduk Athena di
dalam benteng Pireus.
Kota Athena dilanda wabah penyakit karena
pengumpulan penduduk tersebut.
Oleh karena itu banyak penduduk yang mati
karena serangan wabah tersebut, termasuk Pericles.
Berkembangnya wabah penyakit didengar
CLEON
STRATEGY
Setelah kematian Pericles, Cleon dipilih
menjadi archon (raja). Sedangkan
strategoi dipegang oleh Demosthenes.
Cleon berpendapat bahwa untuk
mempertahankan Athena mereka harus keluar menyerang dan menguasai
wilayah pantai Peloponnesos.
Maka pada 425 SM Demosthenes
menyerang Ambracia dan wilayah-wilayah pantai Peloponnesos.
423 SM pasukan Sparta di bawah
pimpinan Brasidas menyerang Boetia (sumber kekuatan ekonomi Athena).
Dalam sebuah pertempuran di Amphipolis
Cleon tewas, Brasidas juga tewas.
Thucydides yang diperintahkan untuk
segera membantu Cleon datang terlambat.
Thucydides kemudian dibuang ke Thracia. Athena-Sparta mengadakan perjanjian
perdamaian pada tahun 421 SM.
Perjanjian perdamaian mungkin
didasarkan pada kematian Cleon dan Brasidas.
Peace of Nicias (421-413BC)
Donald Kagan menyebut sebagai “Peace of Nicias” untuk mengenang kemampuan
diplomatis Nicias dalam perundingan tersebut.
Delegasi Sparta dipimpin oleh Pleistoanax sedangkan delegasi Athena dipimpin oleh
Nicias.
Mereka sepakat untuk memberikan kebebasan kepada seluruh penduduk
Yunani untuk mengadakan upacara keagamaan di manapun.
Sparta mengembalikan kota Amphipolis kepada Athena.
Athena mengembalikan Coryphasium, Cythera, Methana, Pteleum dan Atlanta
INVASION TO
SICILY
Masa damai yang berlangsung 8 tahun ditandai dengan upaya memperkuat diri dari masing
masing pihak. Pada tahun 415 SM pasukan Athena di bawah pimpinan Alkibiades melakukan invasi militer ke Sicilia dengan alasan membantu koloninya di Apenina tersebut dari serangan Syracusa. Alkibiades kemudian menyerahkan pimpinan
THE SECOND PERIOD
(413-404)
Sparta mengumumkan perang baru melawan Athena sembari mengirimkan pasukan ke Syracusa di bawah pimpinan
Gylippus. Pasukan Athena dibantu oleh pasukan dari
Corinthia dan polis-polis lain yang tergabung dalam Liga Peloponnesos. Atas saran Alkibiades (membelot ke Sparta)
pasukan Sparta harus menduduki Decelea, untuk menghambat pasokan
bahan pangan dari luar. Dengan strategi tersebut Athena menjadi
BATTLE OF GREAT HARBORS: THE TURNING POINT
Pertempuran di Sicilia dimenangkan oleh Sparta. Kekalahan Athena disebabkan oleh
jatuhnya mental pasukannya.
Gylippus mendorong Syracusa membangun angkatan laut untuk mengimbangi pasukan
Athena.
Dalam pertempuran di Great Harbour
pasukan Athena di bawah pimpinan Nicias menyerah kepada pasukan Sparta yang
dipimpin Gylippus
Sparta mendorong polis-polis lain: Lesbos, Chios, Eretria, Decelea, untuk
THE LAST
BATTLE
Persia memberikan bantuan kepada Sparta berupa uang, kapal, dan perlengkapan perang lainnya. Pertempuran terakhir yang menentukan adalah
pertempuran di Aegostomi tahun 405 SM. Dalam pertempuran itu pasukan Sparta dibawah
pimpinan Lysander berhasil menghancurkan pasukan Athena. Pada tahun 404 SM pasukan Athena menyerah
kepada Sparta. Perang Peloponnesos yang telah berjalan 27 tahun