• Tidak ada hasil yang ditemukan

USAHA PANDAI BESI DI DUSUN GAMAN DESA SIHASTORUAN KECAMATAN TARABINTANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 1970-2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "USAHA PANDAI BESI DI DUSUN GAMAN DESA SIHASTORUAN KECAMATAN TARABINTANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 1970-2009"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

“...Masyarakat adalah sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan

kerja sama antara berbagai kelompok, berbagai golongan dan pengawasan tingkah

laku serta kebebasan-kebebasan individu (manusia) yang menempati suatu wilayah

dan menetap di wilayah tersebut. Masyarakat mengalami banyak perubahan jika

ditinjau dari faktor-faktor penyebabnya, akan tetapi masyarakat pada hakikatnya akan

berubah menjadi masyarakat modern sesuai dengan arus globalisasi. Masyarakat

modern dilihat oleh Durkeim sebagai keseluruahn organis yang memiliki realitas

tersendiri, dengan seperangkat kebutuhan atau fungsi-fungsi tertentu yang harus

dipenuhi oleh bagian-bagian yang menjadi anggotanya agar dalam keadaan normal

tetap langgeng”.1

1

. Soedarmono, Historiografi II, Surakarta, 1987, hal . 42.

Dalam memenuhi kebutuhan guna melanjutkan kelangsungan hidup, setiap orang

harus kerja keras dalam melakukan pekerjaan. Pekerjaan di dusun dan desa

mayoritasnya adalah petani, namum ada juga masyarakat yang membuka usaha dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya di Dusun Gaman terdapat usaha

pandai besi yang dikelola oleh masyarakat sudah puluhan tahun yang diturunkan dari

(2)

Usaha yang dikelola oleh masyarakat Dusun Gaman ini digolongkan kedalam

kelompok usaha kecil berbasis rumah tangga atau disebut juga Home industry2

Dusun Gaman merupakan bagian dari desa Sihotang Hasugian Toruan,

Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan. Berada pada ketinggian

700-1000m diatas permukaan laut, suhu rata-rata harian adalah 28-290c, jumlah

penduduk 840 jiwa penduduk dengan jumlah laki-laki 436 jiwa dan perempuan 404

jiwa. Pekerjaan mayoritas penduduk 592 orang bertani, pedagang 5 orang, PNS 10

orang, pensiunan 4 orang, pengrajin 6 orang, lainnya/tidak bekerja 223 orang. Dihuni

oleh etnik Batak Toba dan Batak Pakpak, dengan agama 777 orang Kristen

Protestan, Katolik 34 orang, Islam 29 orang, rata-rata pendidikan masyarakat Dusun

Gaman rata-rata sampai jenjang SD dan SLTP.

karena

jenis kegiatan ini dipusatkan dirumah dan dikelola oleh anggota keluarga. Usaha

pandai besi di Dusun Gaman biasanya dikerjakan oleh laki-laki. Pandai besi yang

dimaksud dalam hal ini adalah pengrajin besi, yang pekerjaanya mengolah besi bekas

atau besi tua menjadi peralatan jadi seperti alat alat pertanian dan beberapa alat dapur.

3

Dusun Gaman terkenal dengan pengrajin pandai besi, pandai besi ini

merupakan satu-satunya usaha yang ada dan berkembang di Kabupaten Humbang

Hasundutan, pada dasarnya pekerjaan pandai besi ini masih tergolong kedalam

kerajinan tradisonal.

2

Home industry (industri rumah tangga) adalah industri yang beranggotakan oleh keluarga itu sendiri.

3

(3)

Kerajinan tradisional di Sumatra Utara pada umumnya proses pembuatan

berbagai macam barang masih mengandalkan tangan serta alat sederhana dalam

lingkungan rumah tangga, meskipun dikategorikan sebagai usaha kecil dan

tradisional bagaimanapun juga dalam proses dan aktivitas sehari-hari usaha ini

melibatkan tenaga kerja yang mayoritas berasal dari desa atau dusun setempat.4

Usaha pandai besi Dusun Gaman mengolah bahan logam dan besi menjadi

peralatan besi hingga memproduksi alat-alat pertanian serta peralatan rumah tangga

seperti cangkul, sabit, parang atau golok, garpu tanah, babat, kapak, pisau dan

lain-lain. Kegiatan ini umumnya dilaksanakan disekitar rumah. Biasanya para pandai besi

mengumpulkan bahan baku logam atau besi bekas seperti per mobil, dari

bengkel-bengkel sekitar desa, ataupun dari luar desa tersebut, arang, gagang dan sarung yang

dipakai para pengrajin diproduksi oleh warga Desa Gaman itu sendiri.5

Kabupaten Humbang Hasundutan daerahnya subur dan banyak lahan

pertanian. Hal ini merupakan salah satu peluang yang dimanfaatkan oleh masyarakat

Desa Gaman untuk memasarkan hasil usaha pandai besi. Adanya pandai besi ikut

membantu kebutuhan peralatan yang diperlukan untuk pertanian. Pandai besi Dusun

Gaman tidak hanya memproduksi barang-barang baru tetapi juga memperbaiki

peralatan yang terbuat dari besi. Pandai besi mengatakan bahwa tidak jarang para

petani datang untuk memperbaiki alat-alat mereka seperti mengasah, menajamkan,

mengganti gagang dan sebagainya.

4

J.Gultom dkk, Pengrajin Tradisional Di Daerah Provinsi Sumatera Utara, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan tahun 1987/1988, hal. 2.

5

(4)

Rolen Hasugian adalah orang yang pertama membuka usaha pandai besi di

Dusun Gaman pada tahun 1970. Beliau belajar dari ayahnya yang berprofesi sebagai

pandai besi di Bukit Hasang, Kecamatan Barus. Selanjutnya Rolen mengajak dan

mengajari saudaranya untuk bekerja di usaha pandai besi miliknya, ketika permintaan

konsumen lumayan banyak. Saudara Rolen Hasugian itu adalah Dosmar Hasugian,

setahun kemudian Dosmar Hasugian sudah memiliki modal keterampilan dalam

usaha pandai besi, iapun mulai mendirikan usahanya didekat rumahnya dibantu oleh

keluarganya. Dalam usaha Dosmar pesanan masyarakat semakin banyak baik dari

daerah itu sendiri maupun dari desa tetangga, untuk itu Dosmar mempekerjakan 2

orang kerabatnya dari daerah itu sendiri yaitu Dedi Nahampun dan Sunggul

Limbong. Tahun 1981 ada 3 anak muda yang bersamaan mendirikan usaha pandai

besi mereka adalah Gilber Limbong, Hotma Simamora,dan Edu Hasugian, ternyata

usaha pandai besi yang mereka dirikan berjalan lancar sampai mereka menikah

mereka tetap mengguluti pekerjaan ini.

Pada tahun 1990, produk dari usaha pandai besi dusun Gaman tidak hanya

dijual dan dikenal di Kecamatan Tarabintang namun sudah sampai ke Kecamatan

Pakkat, Kecamatan Parlilitan, sampai ke Doloksanggul. Produk utama yang terkenal

dari usaha pandai besi Dusun Gaman adalah golok dari berbagai tipe dan ukuran

lengkap dengan sarungnya. Banyak juga orang Jakarta yang memesan golok sebagai

oleh oleh khas Gaman, jika ada saudara atau kerabat yang pulang ke bona pasogit.

Sampai tahun 1995 penggunaan peralatan pandai besi masih menggunakan alat yang

(5)

banyak hingga tahun 2000 ada sekitar 12 orang yang masih tetap mempertahankan

pekerjaanya sebagai pandai besi.6

Dalam rangka juara pertama Desa terbaik 10 program PKK Kabupaten

Humbang Hasundutan tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan

menjanjikan akan memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Sihastoruan

khusunya Dusun Gaman, karena pemerintah melihat potensi pandai besi di Dusun

Gaman ini bisa dikembangkan guna menambah ekonomi masyarakat sekaligus

melestarikan budaya. Pada tahun 2009 pemerintah memberikan bantuan kepada

Rolen Hasugian selaku perintis pertama sebagai pandai besi, berupa peralatan dari

memotong, membentuk, menghaluskan, menajamkan, dan pembakaran besi telah

menggunakan listrik, selanjutnya bantuan juga diberikan kepada pandai besi yang lain

secara bertahap. Sehingga dengan adanya bantuan tersebut pekerjaan pandai besi

sampai saat ini sudah dikerjakan dengan mudah tanpa menguras tenaga yang banyak

dan proses yang cepat.7

Dari uraian di atas penelitian ini berjudul “Usaha Pandai Besi di Dusun

Gaman Desa Sihastoruan Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun (1970-2009)”. Penelitian ini diawali dari tahun 1970 karena Ketika datang dari Parlilitan menuju Tarabintang atau Pakkat,

kita dapat melihat satu monument kokoh yang khas yaitu gambar golok, yang

menjadi monumen selamat datang dan selamat jalan di Dusun Gaman.

6

Wawancara , Rolen Hasugian ( pemilik usaha pandai besi), Dusun Gaman, jumat, 30 Dedember 2016.

7

(6)

pada tahun tersebut usaha pandai besi mulai berjalan di Dusun Gaman dengan

menggunakan alat-alat yang masih sederhana dan pada tahun 1970 ini juga pandai

besi yang pertama membagikan ilmunya kepada masyarakat sekitar.

Batasan akhir penelitian ini adalah pada tahun 2009, karena pada tahun

tersebut pandai besi tidak lagi menggunakan peralatan tradisional tetapi sudah beralih

menggunakan peralatan modern dari listrik dalam proses kegiatan pandai besi.Peneliti

memilih tempat penelitian di Dusun Gaman Desa Sihastoruan Kecamatan

Tarabintang karena dusun ini adalah tempat yang paling banyak penduduknya bekerja

sebagai pandai besi dibandingkan dengan desa lain dan merupakan desa pengrajin

pandai besi satu-satunya di Kabupaten Humbang Hasundutan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam suatu penelitian, rumusan masalah menjadi landasan yang sangat

penting karena akan memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data. Adapun

yang menjadi permasalahan pokok dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa latar belakang munculnya usaha pandai besi di Dusun Gaman tahun 1970?

2. Bagaimana perkembangan usaha pandai besi di Dusun Gaman dari tahun 1970-2009?

3. Bagaimana dampak usaha pandai besi terhadap masyarakat?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat yang penting tentunya bukan

hanya bagi peneliti tetapi juga bagi masyarakat umum. Tujuan penelitian ini adalah

(7)

1 Menjelaskan latar belakang munculnya usaha pandai besi di Dusun Gaman tahun 1970.

2 Menjelaskan perkembangan usaha pandai besi di Dusun Gaman dari tahun 1970-2009.

3 Menjelaskan dampak usaha pandai besi terhadap masyarakat.

Adapun manfaat penelitian proposal ini adalah sebagai berikut:

1.Menambah pengetahuan penulis dan para pembaca tentang pandai besi di Dusun Gaman.

2.Menambah pengetahuan dan informasi yang baru dalam penelitian serta memberikan referensi literatur yang berguna terhadap dunia akademik, terutama dalam sosial Ilmu

Sejarah guna membuka ruang penulisan sejarah yang berikutnya.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah ataupun pihak terkait lainya dalam rangka

menentukan kebijakan untuk pengembanganpandai besi selanjutnya.

1. 4 Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan setiap penelitian, penulis membutuhkan buku-buku sebagai

bahan telaah studi pustaka. Adapun buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan

yang diharapkan dapat mendukung penulis dalam penelitian, buku-buku yang

menjadi referensi penulis pakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

MJ Morris, dalam Kiat Sukses Mengembangkan Usaha Kecil (1984)

menjelaskan apa yang perlu di perhatikan dalam pengembangan dan dalam bentuk

apa pengembangan itu dilakukan, mulai dari tahap pembuatan produk,

pengembangan,mengelola sumber daya manusia, meningkatkan laba, mengendalikan

anggaran, menemukan tempat usaha yang cocok, meningkatkan efisien, produksi dan

lain lain. Buku ini membantu penulis memahami bagaimana mempertahankan dan

(8)

Mas Bagong Mulyono, dalam Wirausaha Vulkanisir Ban Sepeda Motor

(2000) menjelaskan krisis ekonomi berkepanjangan menuntut orang kreatif, begitu

juga yang terjadi di dunia angkutan. Vulkanisir ban sepeda motor merupakan satu

solusi untuk mempertahankan putaran roda usaha angkutan. Buku ini membantu

penulis memahami cara membuat peluang usaha dalam berwirausaha.

Anizar, dalam Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri(2009)

menjelaskan kebijakan pada perusahaan yang ingin menerapkan kesehatan dan

keselamatan kerja di lingkungan usahanya sebagai salah satu cara pemenuhan hak

karyawan akan keselamatan dan kesehatan. Buku ini membantu penulis memahami

seperti apa tehnik dan cara keselamatan dan pencegahan kecelakaan kerja dalam

usaha industri.

Alois Schonmetz dan Karl Gruber dalam, Pengetahuan Bahan Dalam

Pengerjaan Logam(1985) menjelaskan tentang cara memperoleh jenis dan penamaan

bahan besi menurut standar,pemberian bentuk menjadi bentuk dagangan (bentuk

setengah jadi) melalui perentangan, penempahan, pelepuhan, secara industri,

perlakuan panas terhadap baja, besi dan logam, pengujian bahan, pembuatan,

pengolahan, penggarapan dan penggunaan bahan tiruan.Sehingga dengan buku ini,

penulis dapat memahami cara pemilihan bahan bahan yang dipakai sekaligus

mengetahui langkah-langkah dalam pengolahan bahan dari bahan mentah menjadi

barang jadi yang dihasilkan pandai besi di Dusun Gaman.

Baja Hendriko Silaban dalam, skripsinya berjudul Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

(9)

Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016(2012) menjelaskan

tentang kehidupan pekerja pandai besi serta masalah-masalah yang terjadi pada saat bekerja.

Skripsi ini membantu penulis memahami faktor apa yang mendorong pandai besi

menggunakan alat perlindungan diri saat bekerja.

1.5 Metode Penelitian

Dalam metode penelitian sejarah, ada beberapa teknik ataupun

langkah-langkah yang akan terlebih dahulu dilakukan oleh penulis sebelum merampungkan

tulisan yang akan dibuatnya. Adapun langkah-langkah yang dimaksudkan adalah

sebagai berikut:

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah heuristik atau

pengumpulan data atau bahan-bahan sebanyak mungkin yang memberi penjelasan

tentang usaha pandai besi di Dusun Gaman Desa Sihastoruan. Pengumpulan data ini

dilakukan dengan dua cara yaitu melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi

pustaka dilakukan untuk pengumpulan sumber-sumber tertulis seperti, buku, skripsi

yang dapat memberikan keterangan tentang usaha pandai besi di Dusun Gaman Desa

Sihastoruan. Untuk mengumpulkan data-data tentang kehidupan masyarakat pandai

besi penulis telah mengunjungi kantor kepala desa Sihastoruan, rumah warga yang

bekerja sebagai pandai besi, rumah warga yang bekerja sebagai pembuat sarung

golok dan rumah warga yang membuat arang, Perpustakaan Unimed dan

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Metode selanjutnya digunakan adalah

metode wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada bapak Rolen

(10)

yang telah lama bekerja sebagai pandai besi di Dusun Gaman. Selain itu peneliti juga

melakukan wawancara dengan Horas Banget Nahampun(pengurus desa), Maratua

Nahampun(sekretaris desa) dan Esmar Nahampun (kepala desa)Sihastoruan.

Wawancara juga dilakukan kepada masyarakat sekitar desa yang membeli produk

usaha pandai besi Gaman.

Langkah berikutnya, melakukan kritik terhadap sumber. Untuk memeriksa

keabsahan sumber melalui kritik intern yang bertujuan untuk memperoleh fakta yang

jelas dengan cara menganalisis isi ataupun penjelasan dalam sumber tertulis dan kritik

ekstern dalam memperoleh fakta yang otentik dengan cara meneliti asli atau tidaknya

sumber tersebut.8

Langkah terakhir yang dilakukan dalam metode penelitian ini adalah metode

penulisan sejarah atau historiografi. Langkah ini penulis menjabarkan data hasil

penelitian sekaligus rangkaian secara kronologis dan sistematis dalam bahasa tulisan

dapat berbentuk deskriptif naratif sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah

sejarah. Langkah ini menuliskan hasil yang didapatkan selama penelitian yaitu Sesudah melakukan langkah pertama dan langkah kedua berupa heuristik dan

kritik sumber, langkah selanjutnya dilakukan interpretasi. Langkah ini merupakan

metode yang dilakukan untuk menafsirkan fakta-fakta yang sudah diseleksi dan

menghasilkan data yang valid

8

(11)

wawancara dengan informan yang mengetahui mengenai usaha pandai besi di Dusun

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan pendengaran yang terjadi pada pekerja pandai besi dapat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor penyebab gangguan pada ambang pendengaran, seperti faktor usia, lama kerja

Sistem bari merupakan sistem yang masih tetap bertahan pada komunitas kecil pekerja pandai besi selain bentuk modal sosial para pekerja saling membantu selain itu juga bila,

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Alat Pelindung Diri pada Pekerja Pandai Besi Di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli

Apa saja alat yang saudara gunakan mengolah bambu menjadi suatu produk?.a. Titik Sebaran Bambu pada Peta

Metoda yang akan dilaksanakan adalah membuat sebuah alat mesin tempa pandai besi sistem hammer desa Berancah kecamatan Bantan kabupaten Bengkalis untuk menambah penghasilan

b. Perkembangan Proses Pembuatan Kain Tenun Tradisional Dusun Sade Pada abad 19 tenun Dusun Sade mulai menghasilkan tenunan yang diproses secara alami mulai dari pemintalan

Implementasi Peraturan Daerah No 1 Tahun 2013 Tentang Pandai Membaca Al-Quran di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar belum berjalan dengan maksimal, itu dibuktikan masih

Analisis Efisiensi Ekonomi Dalam Penggunaan Faktor - Faktor Produksi Pada Industri Pandai Besi : Studi pada Produksi Pande Besi di Desa Mekarmaju Kecamatan